PERANG & DAMAI Pengantar: Causes of War. Artanti Wardhani

dokumen-dokumen yang mirip
PERSPEKTIF DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL REALISM DAN NEO REALISM

Pengertian Dasar & Jenisnya. Mata Kuliah Studi Keamanan Internasional. By Dewi Triwahyuni

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.

Lingkungan Strategis XXI

BAB I PENDAHULUAN. wilayahnya. Konflik etnis merupakan salah satu permasalahan yang masih terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dingin menyebabkan munculnya perubahan mendasar

KEGAGALAN INTERNATIONAL CRIMINAL COURT (ICC) DALAM PENYELESAIAN KONFLIK SUDAN RESUME. Disusun oleh : PETRUS CORNELIS DEPA

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

REALISM. Theoretical Intrepretations of World Politics. By Dewi Triwahyuni

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016

Tabel 1. Potensi Ancaman Perang Asimetris di Indonesia Ditinjau dari Berbagai Aspek Pelaku Sasaran Skala Metode Motif Dampak

NATIONAL INSECURITY ; THREATS AND VULNERABILITIES (Ketidakamanan Nasional : Ancaman-Ancaman dan Kemudahan-Kemudahan (peluang) Untuk Diserang)

EKSISTENSI DAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENTARA BAYARAN (MERCENARIES) YANG TERLIBAT KONFLIK BERSENJATA MENURUT HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

[Studi Keamanan Internasional] MEMAHAMI KONFLIK. Dewi Triwahyuni

turut melekat bagi negara-negara di Eropa Timur. Uni Eropa, AS, dan NATO menanamkan pengaruhnya melalui ide-ide demokrasi yang terkait dengan ekonomi,

Naskah Akademik Struktur Organisasi TNI Masa Depan Tim Penyusun:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak pernah dijajah. Meskipun demikian, negara ini tidak luput dari

DOSEN : Dr. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NATIONAL ROLE. Konsep Peranan Nasional dalam Politik Luar Negeri. By: Dewi Triwahyuni

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang.

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai tinjauan pustaka dalam penelitian ini. Tulisan ilmiah tersebut dapat

BAB V PENUTUP. diplomasi yang dibawa oleh TNI yang bergabung dalam Kontingen Garuda adalah

MENGATASI KONFLIK, NEGOSIASI, PENDEKATAN KEAMANAN BERPERSPEKTIF HAM

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai

MENILIK URGENSI PEMBENTUKAN BADAN SIBER NASIONAL: TINJAUAN DARI SATU SUDUT PERSPEKTIF AKADEMIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Proyek Konstruksi. Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan,

dalam membangun kekuatan pertahanan mengedepankan konsep pertahanan berbasis kemampuan anggaran (capability-based defence) dengan tetap

BAB V PENUTUP. 1. Konsep keamanan nasional dalam RUU Keamanan Nasional pada. dasarnya telah menerapkan konsep keamanan non tradisional.

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia

AKTOR NEGARA DAN NON NEGARA DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL. Pengantar Hubungan Internasional FISIP UMJ 2017

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan

AKTOR AKTOR DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL

TERJADINYA PERANG SUDAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

UNIT EKSPLANASI NEGARA BANGSA DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

BAB I PENDAHULUAN. salah satu isu utama dalam hubungan internasional. Persoalan ini menjadi sangat

HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN. Dewi Triwahyuni

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

MODUL IV PENGATURAN KEAMANAN REGIONAL

KONFLIK AGAMA. Thomas Santoso

BAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan

PERANAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) DALAM UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK ISRAEL-PALESTINA TAHUN

Suatu kajian sistematis tentang profil, penyebab/akar masalah, pelaku dan faktorfaktor yang mendorong konflik dan perdamaian.

HUBUNGAN INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. menjadi keprihatinan bersama. Sampai dengan saat ini, tercatat beberapa kasus

BAB II KAJIAN TEORITIS. yang berkonflik tidak dapat dicapai secara simultan. 1 Menurut. perwujudannya secara mudah. 2

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA

yang dihadapi pasukan mereka. Tingginya jumlah korban jiwa baik dari pihak sipil maupun pasukan NATO serta besarnya dana yang harus dialirkan menjadi

BAB 1 PENINGKATAN RASA SALING PERCAYA DAN HARMONISASI ANTARKELOMPOK MASYARAKAT

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Bab 8 Kesimpulan. Disertasi ini bertolak dari beberapa pertanyaan spesifik berikut: Mengapa

ETIKA PERANG. Oleh Dewi Triwahyuni

BAB I PENDAHULUAN. hubungan-hubungan yang ada di antara manusia itu sendiri. Perang adalah

BAB V PENUTUP. prespektif Identitas Sosial terhadap Konflik Ambon, maka ada beberapa hal pokok yang

Pertemuan V : Perspektif Teoritis Regionalisme. Diplomasi HI di Kawasan Asia Pasifik Sylvia Octa Putri, S.IP

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam hal ini adalah Amerika. Setelah kemenangannya dalam Perang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MI STRATEGI

VII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk

variable yang nyata di dalam tubuh SAARC. India sebagai pivotal power di kawasan memang sudah melakukan beberapa upaya untuk mendukung integrasi

BAB VI PENUTUP. perusakan dan pembakaran. Wilayah persebaran aksi perkelahian terkait konflik

BAB I PENDAHULUAN. atau yang sering dikenal dengan nama Multi Level Marketing ( MLM ) sejak

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

ANALISIS POLITIK LUAR NEGERI. Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP UNJANI

MATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI AKTOR HI. Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAGIAN I AGENDA MENCIPTAKAN INDONESIA YANG AMAN DAN DAMAI

2 Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Neg

91 menganut prinsip penyeleasaian sengketa dilakukan dengan jalan damai maka ASEAN berusaha untuk tidak menggunakan langkah yang represif atau dengan

TINJAUAN UMUM ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL DOSEN : DR. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

MATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI KERJASAMA INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si

Pendahuluan. Selatan. Negara ini memiliki garis pantai sepanjang 1,046-kilometer

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGANTAR KAJIAN STRATEGIS

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN Alasan Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. merupakan Eropa Barat membuat suatu kebijakan dengan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. ini, menjadi salah satu tujuan negara-negara asing untuk merebut. kepentingan nasionalnya di Timur Tengah.

berkumpul, kebebasan beragama, dan kebebasan bergerak dalam suatu wilayah sering kali diabaikan dalam kebijakan pemerintah melawan terorisme.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1

ENVIRONMENT CHANGE, SECURITY & CONFLICT

BAB IV KESIMPULAN. Perkembangan pada konstalasi politik internasional pasca-perang Dingin

PENGARUH INTENSITAS KONFLIK PERBATASAN MARITIM TERHADAP POTENSI PERLOMBAAN SENJATA DI ASIA TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

PERANG & DAMAI Pengantar: Causes of War Artanti Wardhani

Definisi PERANG vs.konflik adanya pengerahan kekuatan dari militer (1000 personel) dan memakai kekuatan bersenjata contention / disputation antara 2 pihak atau lebih, dengan menggunakan kekeuatan bersenjata untuk menaklukkan satu sama lain dan memaksakan perdamaian sesuai dengan syarat yang diajukan pemenang perang (Oppenheim, 1952) Major armed conflict (SIPRI) : contested incompatibility yang dipertaruhkan berkenaan dengan wilayah kepentingan ekonomi, antara state dengan state, atau dengan non-state. Korban minimum 1000 orang

continued Perang adalah konflik pada level yang tertinggi Menggunakan kekuatan bersenjata Interstate atau intrastate Dideklarasikan Tujuannya suksesi, balas dendam, pride Korbannya lebih dari 1000 orang

Konflik ketegangan ( tension) krisis perang (konflik terbuka) resolusi perdamaian Ketidakselarasan (incompatibility) yang melibatkan sikap (attitude) & perilaku (behavior), menyebabkan ketegangan (tension), melibatkan penggunaan kekerasan (Wallensteen) Perang : tingkat teratas dari konflik, setidaknya melibatkan 2 pihak; Konflik : tingkat terendah dari penggunaan kekerasan

Tipologi Konflik GEOGRAFIS / WILAYAH dan AKTOR YANG TERLIBAT Interstate (state vs. state), intrastate (state vs. non state, groups vs. group), perang sipil (state vs. insurgent), internationalized war (bila perang internal diwarnai dengan bantuan eksternal terhadap pihak insurgent) TUJUAN PERANG Liberation war, revolutionary war, resistance war, separatist, preemptive KEKUATAN PIHAK YANG TERLIBAT / KAPABILITAS MILITER Simetrik, asimetrik METODE PERANG Guerilla war, direct war (menyerang sasaran militer), indirect war (menyerang sasaran sipil) HEGEMONIC WAR Melibatkan lebih dari dua negara, Ekspansi wilayah, Eskalasi terus meningkat, Tujuan untuk merubah distribusi power, status quo dari struktur/order, Tujuan untuk pengamanan posisi hegemoni)

Sumber-sumber Konflik Origin, causes of war Realis (security dilemma, survival, arms race), liberalis (ethics, democracy), konstruktivis (persepsi, pemahaman, kekuatan discourse) Struktur domestik: BoP klasik, state or nation-building Struktural=> sejarah, etnik geografi, teritorial, institusi politik, natural resources

Debate on the causes of war Instinctive vs.learnt behavior (human nature) Immediate vs. underlying causes Explanations on war: frustration, misperception, group (us vs. them)

Pemetaan Konflik LATAR BELAKANG AKTOR & ISSUE KONTEKS

Mapping: Latar Belakang Peta area konflik Deskripsi singkat tentang negara/area Garis besar sejarah konflik

Mapping: Aktor & Issue Aktor utama, sub-kelompok internal Persoalan utama konflik Posisi, kepentingan, kebutuhan Hubungan antara pihak yang bertikai: simetris vs.asimetris Persepsi penyebab & sifat konflik Tahapan konflik: eskalasi-deeskalasi Pemimpin: elits vs.individual; tujuan, kebijakan, kepentingan, kekuatan, kelemahan (relatif)

Faktor struktur state yang lemah Proses dekolonisasi, pembagian wilayah yang tidak jelas Kesenjangan ekonomi pusat dan daerah Etnik geografis Pembagian, penyebaran etnis di suatu negara => dipaksakan atau tidak puas dengan kebijakan pemerintah Keamanan, doktrin internal security oleh pemerintah

Faktor institusi politik Proses pembentukan institusi politik berkaitan dengan struktur domestik Eksklusivitas ideologi nasional (ada pro kontra) Ada interest group yang melakukan lobby bisnis, agama Lihat elitnya sendiri

Faktor Ekonomi & Sosial Ketidakadilan dalam pembagian hasil pembangunan Perebutan resources Diskriminasi, industrialisasi yang tidak menguntungkan banyak pihak Pola kultural dalam hubungan pemerintah dan masyarakat

Mapping: Konteks STATE Sifat negara: demokratis, otoriter Keterbukaan & aksesibilitas aparat negara Institusi yang legitimate untuk mengelola konflik Masalah keadilan (pol, ek, sos, bud?) REGIONAL Hubungan dengan negara tetangga: enmity vs.amity Sebagai pendukung konflik; pihak yang bisa dipercaya? GLOBAL Kepentingan geopolitik dari extra-regional power Faktor eksternal pendorong konflik