IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. Sejarah Pembentukan Dinas Sosial Kota Bandar Lampung

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Profil Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bandar Lampung

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial Kota Bandung A. Kepala Dinas B. Sekretariat

BAB IV GAMBARAN UMUM

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 30 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Dinas Sosial Kota Bandar Lampung. Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Sosial Kota Bandar Lampung

Perda Kab. Belitung No. 22 Tahun

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Anak Jalanan, Gelandangan dan Pengemis di Kota

DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 23 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 8 TAHUN 2004 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL,PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEREMPUAN

D. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

B U P A T I T A S I K M A L A Y A

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL

Pasal 152. Bagian Kedua. Bagian Tata Usaha. Pasal 153

2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial;

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016

KEPALA DINAS UPTD SEKRETARIAT BIDANG PARTISIPASI SOSIAL DAN MASYARAKAT BIDANG REHABILITASI SOSIAL BIDANG PELAYANAN SOSIAL

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM. Dinas Sosial 1.

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

I. PENDAHULUAN. ekonomi merosot hingga minus 20% mengakibatkan turunnya berbagai. jumlah masyarakat penyandang masalah sosial di daerah perkotaan.

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

Jl. Sukarno Hatta Giri Menang Gerung Telp.( 0370 ) , Fax (0370) Kode Pos TELAAHAN STAF

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

BAB II PROFIL INSTANSI

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG

BAB 29 PENINGKATAN PERLINDUNGAN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

PENETAPAN KINERJA TAHUN Pembinaan Anak Terlantar bantuan.

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 54 Tahun : 2016

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BAB II DINAS KESEJAHTERAAN DAN SOSIAL PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Ringkas Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 04 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL KABUPATEN KARIMUN

BUPATI SIDOARJO PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN DINSOS JABAR BAB I PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara.

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS SOSIAL PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA SERANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

A. Gambaran Umum Dinas Sosial Provinsi Lampung. Lampung. Dinas Sosial Provinsi Lampung merupakan Satuan Kerja (Satker)

Perda No.31 / 2004 Tentang Pembentukan,Kedudukan,Tugas,Fungsi, SOT Dinas Sosial Kab. Magelang PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 31 TAHUN 2004

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah Perkembangan Dinas Sosial Provinsi Riau

KEPUTUSAN KEPALA DINAS SOSIAL KABUPATEN BANGLI NOMOR : 460/750/DINSOS TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DINAS SOSIAL KABUPATEN BANGLI

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 12 TAHUN 2010

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,

BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA LANGSA,

FUNGSI a. pelaksanaan penyusunan rencana dan program kerja kesekretariatan ; b. pelaksanaan pelayanan kesekretariatan yang

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

: SOSIAL ORGANISASI : DINAS SOSIAL Halaman sebelum perubahan

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

RENCANA STRATEGIS DINAS SOSIAL Penyebab utama dari permasalahan sosial adalah kemiskinan. Karena kondisi yang kurang

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL

BUPATI BANYUWANGI SALINAN

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G

IV.B.22. Urusan Wajib Sosial

I. PENDAHULUAN. Anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang didalam

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Dinas Sosial Dan Pemakaman Kota Pekanbaru

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BERITA DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL

BUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG

BAB II PERENCANAAN KINERJA

KETENAGAKERJAAN DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI, DAN SOSIAL Jumlah (Rp) Anggaran Setelah Perubahan

IV.B.22. Urusan Wajib Sosial

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Dinas Sosial Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan. Rumah Singgah Anak Mandiri

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BIMA DINAS SOSIAL Jl. Garuda No. 2 Tlp. (0374) 43229

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL ACEH

BUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TABALONG NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN TABALONG

LAPORAN KINERJA KEPALA BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL TAHUN 2015

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 32 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

Transkripsi:

46 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Dinas Sosial Kota Bandar Lampung 1. Sejarah Pembentukan Dinas Sosial Kota Bandar Lampung Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 24 Tahun 1996 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial Kota Daerah Tingkat II Bandar Lampung, telah berubah bentuk dan fungsinya. Untuk operasional pelaksanaan Perda tersebut, diatur rincian tugas masingmasing Jabatan Struktural di Lingkungan Dinas Sosial Kota Kepala Daerah Tingkat II Bandar Lampung berdasarkan Keputusan Walikota Kepala Daerah Tingkat II Bandar Lampung Nomor 19 tahun 1998 tentang Peraturan Pelaksana Peraturan Daerah Kota Daerah Tingkat II Bandar Lampung Nomor 24 tahun 1996 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial Kota Daerah Tingkat II Bandar Lampung. Dengan adanya Otonomi Daerah sejak tahun 1999 berdasarkan Undang- Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian diganti dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, Dinas Sosial Kota Daerah Tingkat II Bandar Lampung kemudian mengalami perubahan, yaitu berdasarkan Keputusan

47 Walikota Bandar Lampung Nomor 30 Tahun 2003 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial Kota Bandar Lampung. 2. Visi dan Misi Dinas Sosial Kota Bandar Lampung Visi Dinas Sosial Kota Bandar Lampung adalah: Mewujudkan kesejahteraan sosial oleh dan untuk semua menuju keadilan sosial masyarakat. Misi Dinas Sosial Kota Bandar Lampung adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan pelayanan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial. 2. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia (SDM) dan potensi sumber kesejahteraan sosial. 3. Meningkatkan partisipasi usaha kesejahteraan sosial masyarakat. 4. Meningkatkan pengarustamaan gender, kualitas hidup perempuan seta kesejahteraan dan perlindungan anak. 3. Tujuan Dinas Sosial Kota Bandar Lampung Tujuan pembangunan kesejahteraan sosial adalah terwujudnya tata kehidupan dan penghidupan yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan usaha dan memenuhi kebutuhan hidup, baik perorangan, keluarga, kelompok dan komunitas masyarakat dengan menjunjung tinggi hak azasi manusia serta nilai sosial budaya yang tercermin dalam wujud:

48 Meningkat dan berkembangnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat. 1. Semakin meningkatnya prakarsa dan peran aktif masyarakat dalam usaha kesejahteraan sosial. 2. Semakin melembaganya usaha kesejahteraan sosial yang mampu menjangkau sasaran program yang lebih luas. 3. Terpelihara dan berkembangnya sistem nilai sosial budaya yang mendukug terlaksananya penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan. Letak Kantor Dinas Sosial Kota Bandar Lampung sangat strategis yaitu terletak di Jl. Panglima Polim No. 1 Kelurahan Gedung Air Kecematan Tanjung Karang Barat, yang termasuk jalan protokol. B. Struktur Organisasi Dinas Sosial Kota Bandar Lampung Berdasarkan Keputusan Walikota Bandar Lampung Nomor 30 tahun 2003 tentang Struktut Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial Kota Bandar Lampung, disebutkan bahwa Sususnan Organisasi Dinas Sosial Kota Bandar Lampung terdiri dari: 1. Kepala Dinas 2. Wakil Kepala Dinas 3. Sub Bagian Tata Usaha 4. Subdin Bina Program 5. Subdin Bina Kesejahteraan Sosial

49 6. Subdin Rehabilitasi Sosial 7. Subdin Bantuan Sosial 8. Subdin Pemberdayaan Perempuan 9. Unit Pelaksanaan Teknis 10. Kelompok Jabatan Fungsional Berdasarkan susunan organisasi di atas, masalah anak jalanan ditangani oleh Subdin Bina Kesejahteraan Sosial dan Subdin Rehabilitasi Sosial maka tugasnya adalah sebagai berikut: 1. Subdin Bina Kesejahteraan Sosial Sub Dinas Bina Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan tugas kebijakan di bidang pembinaan kesejahteraan sosial. Sub Dinas Kesejahteraan Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Sub Dinas, dalam melaksanakan tugas bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut, Sub Dinas Bina Kesejahteraan Sosial menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. Perumusan kebijaksanaan di bidang kesejahteraan sosial anak balita, keluarga dan lanjut usia, pembinaan nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan, serta pembinaan karang taruna, bimbingan sosial dan kegiatan keagamaan dan pemberdayaan dunia usaha untuk partisipasi dalam usaha mensejahteraan sosial, pendayagunaan Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat (TKSM).

50 b. Penetapan kriterian dan prosedur pelayanan di bidang kesejahteraan sosial anak, keluarga dan lanjut usia, pembinaan nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuanganserta pembinaan karang taruna, bimbingan sosial dan kegiatan keagamaan. c. Pelaksanaan kebijakan teknis di biidang kesejahteraan sosial anak, keluarga dan lanjut usia, pembinaan nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan serta pembinaan karang taruna, bimbingan sosial dan kegiatan keagamaan. d. Penyelenggaraan koordinasi penelitian dan uji coba pelaksanaan usaha kesejahteraan sosial dan sistem informasi kesejahteraan sosial. e. Penyelenggaraan penelitian tenaga di bidang usaha kesejahteraan keluarga. Sub Dinas Bina Kesejahteraan Sosial terdiri dari: 1. Seksi Kesejahteraan Anak, dan Jompo Seksi Kesejahteraan Anak, dan Jompo mempunyai tugas sebagai berikut: 1) Melaksanakan pembinaan anak terlantar dan penanganan anak jalanan baik di dalam maupun di luar panti. 2) Melaksanakan pelayanan kesejahteraan anak yatin dan piatu, anak balita melalui penitipan anak dan adopsi. 3) Menyelenggarakan pengentasan kemiskinan dan kesejahteraan sosial keluarga. 4) Pembinaan terhadap keluarga yang bermasalah sosial psykologis.

51 5) Peningkatan kesejahteraan sosial terhadap pemulung. 6) Bimbingan fisik, mental, sosial kesehatan, rekreasi dan berbagai kemudahan bagi lanjut usia dan jompo. 7) Bantuan/stimulan UEP (Usaha Ekonomi Produktif). 8) Bantuan sosial pengembangan lembaga kesejahteraan lanjut usia, rumah singgah dan panti sosial asuh anak. 9) Penyuluhan sosial. 10) Penangan masalah pemukiman kumuh. 11) Penyeleksian kelayakan rumah singgah dan PSAA (Panti Sosial Asuhan Anak) dalam rangka penerimaan bantuan sosial. 12) Menyelenggarakan sistem informasi kesejahteraan sosial. 13) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Sub Dinas Bina Kesejahteraan Sosial. 2. Sub Dinas Rehabilitasi Sosial Sub Dinas Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang pelayanan dan rehabilitasi sosial. Sub Dinas Rehabilitasi Sosial dipimin oleh seorang Kepala Sub Dinas Rehabilitasi Sosial, dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut, Sub Dinas Rehabilitasi Sosial menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

52 a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan rehabilitasi sosial penyandang cacat, pelayanan rahabilitasi tuna susila serta pelayanan rehabilitasi sosial anak nakal dan korban narkoba. b. Penetapan kriterian dan prosedur di bidang pelayanan rehabilitasi sosial penyandang cacat, pelayanan rehabilitasi tuna susila serta pelayanan rehabilitasi sosial anak nakal dan korban narkoba. c. Pelaksanaan kebijaksanaan di bidang pelayanan rehabilitasi sosial penyandang cacat, pelayanan rahabilitasi tuna susila serta pelayanan rehabilitasi sosial anak nakal dan korban narkoba. d. Pembinaan bimbingan teknis dan evaluasi pelayanan rehabilitasi sosial. 3. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok jabatan fungsional di lingkungan Dinas mempunyai tugas merumuskan kebijakan tugas dinas sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior selaku ketua kelompok yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. C. Data Kepegawaian Dinas adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah Kota yang dipimpin oleh Kepala Dinas, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepala Walikota

53 melalui Seketaris Daerah Kota. Kedudukan dan Jabatan Struktural Personil Pegawai Dinas Sosial sebanyak 21 Orang yaitu : Tabel 2. Data Kepegawaian NO NAMA JABATAN NIP 1 Drs. Akuan Effendi Kepala Dinas NIP. 19600120 198903 1 002 2 Yulis Masari Daud,SH Sekretaris NIP. 19590906 198206 2 002 3 Santoso Adhy, SE.MM Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial NIP. 19680916 199703 1 001 Seksi Pendayagunaan dan 4 Khawariah Peningkatan Peran NIP.19620727 199103 2 002 Kelembagaan Sosial 5 Seksi Pendayagunaan Sumber Dana Sosial Seksi Kepahlawanan, 6 Manondang, S.Pd. Keperintisan dan NIP. 19590611 198603 2 002 Keperjuangan 7 Drs. Muzarin Daud Kepala Bidang Pelayanan Dan Rehabilitasi Sosial NIP. 19660619 199111 1 001 Seksi Pelayanan Sosial 8 Dra. Saibah Hanis.D. Pelayanan Anak, Lansia, dan Rehabilitasi Penyandang NIP. 19571206 198003 2 001 9 10 Dra. Hartati Kusnadi. 11 Dra. Netty Adriani 12 13 Dra. Mega Suri Rivai 14 Elvira Yusna Murti, S.Sos 15 16 17 Dra. Susan Takarianti 18 19 Darul Khotni, S. Sos 20 Dra. Hj. Faridah Seksi Pelayanan Rehabilitas Tunaan Sosial Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Korban Narkoba Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial Seksi Bantuan Sosial Korban Bencana Alam Seksi Penanggulangan Korban Tindak Kekerasan Seksi Bantuan Sosial Fakir Miskin Kepala Bidang Pengembangan Sosial Seksi Penelitian dan Penyusunan Kesejahteraan Sosial Seksi Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial Seksi Kesejahteraan Keagamaan Sub Bagian Penyusunan Program Monitoring dan Evaluasi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian NIP. 19600827 198503 2 005 NIP. 19621118 198503 2 004 NIP. 19590618 198811 2 001 NIP. 19700323 199503 2 005 NIP. NIP. 19650912 198603 2 009 NIP. NIP. 19710725 199103 1 002. NIP. 19660426 199203 2 002 21 Sub Bagian Keuangan NIP. Sumber : Data Kepegawaian Dinas Sosial Kota Bandar Lampung Tahun 2013

54 D. Gambaran Umum Anak Jalanan Definisi anak jalanan adalah anak-anak yang berusia 6-18 tahun yang beraktiftas dijalan minimal 4 jam/hari. Adapun jenis kegiatan yang dilakukan oleh anak jalanan ini seperti pedagang koran, pengemis, pengamen, pedagang plastik di pasar, pedagang asongan, penyemir sepatu, ojek payung dan sebagainya. keberadaan anak jalanan ini juga bersifat eksodus, yaitu tidak menetap disatu daerah saja, mereka sering berpindah-pindah daerah. Jalur perpindahan anak jalanan ini yaitu Medan-Lubuk Linggau-Palembang- Bandar Lampung-Jakarta-Bandung. Adapun klasifikasi anak jalanan ini adalah: 1. Tipe 1: anak jalanan bekerja dijalan, besekolah, kembali kerumah dan masih memiliki orang tua. 2. Tipe 2: anak jalanan bekerja dijalan, tidak bersekolah, jarang pulang kerumah, dan masih memiliki orang tua. 3. Tipe 3: anak jalanan yang benar-benar hidup dijalan, sudah tidak punya orang tua dan tempat tinggal. Keberadaan anak jalanan sering bersinggungan dengan keamanan dan kenyamanan. Anak-anak jalanan juga sering mengalami eksploitasi, namun eksploitasi paling sering dilakukan oleh orang tua mereka sendiri. Keselamatan mereka dijalan juga menjadi dampak paling serius, mereka rawan terhadap tindak kekerasan, rawan terhadap tindak pemerasan, rawan kecelakaan lalu lintas, rawan terhadap pelecehan seksual, rawan terhdap penggunaan obar-obatan terlarang secara bebas dan sebagainya. Keberadaan

55 anak jalanan juga sering mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat serta keindahan kota.