LAPORAN SINGKAT. Tahun Sidang : Masa Persidangan : I Jenis Rapat : Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan Menteri Pertahanan Rapat ke :

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN SINGKAT I. PENDAHULUAN

LAPORAN SINGKAT I. PENDAHULUAN

LAPORAN SINGKAT =============================================================

LAPORAN SINGKAT I. PENDAHULUAN

LAPORAN SINGKAT I. PENDAHULUAN

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

Tahun Sidang : Masa Persidangan : IV : Rapat Dengar Pendapat Komisi I DPR RI dengan LPP RRI Hari, Tanggal : Senin, 20 April 2009

LAPORAN KOMISI I DPR RI TENTANG PEMBERIAN PERSETUJUAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PANGLIMA TNI DALAM RAPAT PARIPURNA DPR RI TANGGAL 7 FEBRUARI 2006

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG KONTINGEN GARUDA DALAM MISI PERDAMAIAN DI LEBANON PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

PEMBENTUKAN TIM PENGAWAS INTELIJEN NEGARA SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG INTELIJEN NEGARA

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 024/PUU-IV/2006

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

2 2. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara

PRESENTASI DARI MENTERI PERTAHANAN RI DI GEDUNG DEPARTEMEN PERTAHANAN Senin, 04 Pebruari 2008

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 110/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 9/PUU-IX/2011

Pengarahan Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas, Jakarta, 2 Februari 2012 Kamis, 02 Pebruari 2012

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN SINGKAT RAPAT PANJA PENGHARMONISASIAN, PEMBULATAN, DAN PEMANTAPAN KONSEPSI RUU TENTANG PENYIARAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

Pimpinan dan anggota pansus serta hadirin yang kami hormati,

BAB V KESIMPULAN. Benturan intervensi..., Rina Dewi Ratih, FISIP UI, 2008.

KETUA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN HADIRI PERTEMUAN PIMPINAN LEMBAGA NEGARA

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-VI/2008

Assalamu'alaikum Wr.Wb Salam Sejahtera

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI BINTANG REFORMASI TERHADAP RANCANGAN UNDANG - UNDANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

LAPORAN SINGKAT TIMUS/TIMSIN RUU TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN KOMISI II DPR RI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RDPU KOMISI III DPR RI DENGAN SERIKAT PEKERJA PERURI

PEDOMAN TEKNIS VERIFIKASI SYARAT CALON PENGGANTI ANTARWAKTU ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH PEMILIHAN UMUM TAHUN 2009

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DPR RI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI DEMOKRAT T E R H A D A P RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG OMBUDSMAN

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

: Dra. Hani Yuliasih, M.Si/Kabag.Set Komisi II DPR RI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

2016, No Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2012 tentang Veteran Republik Ind

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. Penyusunan Rancangan. Peraturan. Pencabutan.

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-XIII/2015

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

RANCANGAN. Tahun Sidang : Masa Persidangan : III Rapat ke :

Selasa, 7 Pebruari 2006

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-XVI/2018

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 64/PUU-XV/2017

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG RI DAN SEKJEN KOMISI YUDISIAL

No.1086, 2014 KEMENHAN, Pemakaman. Veteran. Penyelenggaraan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

(1) PENCERMATAN DAN PERNYATAAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2007

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 63/PUU-VIII/2010

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2011 TENTANG TIM KOORDINASI MISI PEMELIHARAAN PERDAMAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN SINGKAT PANITIA KHUSUS (PANSUS) RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG MEREK

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2012, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Ta

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XIII/2015

ANGGARAN RUMAH TANGGA ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN

2012, No helikopter utility MI-17 beserta awaknya pada misi pemeliharaan perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa United Nations Organization Stabi

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-IX/2011

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 120/PUU-XIII/2015

1. Rapat dibuka pukul WIB setelah kuorum terpenuhi dan rapat dinyatakan terbuka untuk umum.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 6 SERI D

2016, No Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis (Lemba

Tugas dan Wewenang serta Dasar Hukum Lembaga Negara

No.1084, 2014 KEMENHAN. Veteran. Tanda Kehomatan. Pemberian. Pencabutan.

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PENYELESAIAN KONFLIK HIZBULLAH ISRAEL DI LIBANON OLEH PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA DITINJAU DARI HUKUM INTERNASIONAL

-1- LAPORAN SINGKAT KOMISI IV DPR RI (BIDANG PERTANIAN, LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN, SERTA PANGAN)

ANGGARAN DASAR KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 11 FEBRUARI 2014

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151 TAHUN 2000 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Transkripsi:

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI (BIDANG : PERTAHANAN, LUAR NEGERI, TENTARA NASIONAL INDONESIA, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, DEWAN KETAHANAN NASIONAL, BADAN INTELIJEN NEGARA, LEMBAGA SANDI NEGARA, LEMBAGA INFORMASI NASIONAL, LEMBAGA KANTOR BERITA NASIONAL ANTARA, LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL DAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA) ============================================================= Tahun Sidang : 2006-2007 Masa Persidangan : I Jenis Rapat : Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan Menteri Pertahanan Rapat ke : S i f a t : Terbuka Hari, Tanggal : Jum at, 8 September 2006 P u k u l : 09.30 WIB Pimpinan Rapat : Drs. Theo L. Sambuaga Sekretaris Rapat : Dra. Damayanti T e m p a t : Ruang Rapat Komisi I Gedung Nusantara II Paripurna LT.1 A c a r a : Pembahasan pengajuan kebutuhan anggaran pengiriman pasukan TNI dalam rangka operasi pemelihara perdamaian UNIFIL ke Libanon Hadir Anggota : 37 orang dari 50 Anggota Komisi I DPR RI Pemerintah : Menteri Pertahanan RI, Sdr. Prof. DR. Juwono Sudarsono, MA beserta jajarannya I. PENDAHULUAN Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan Menteri Pertahanan pada hari Jum at, tanggal 8 September 2006 dengan acara sebagaimana tersebut di atas dipimpin oleh Ketua Komisi I DPR RI, Sdr. Drs. Theo L. Sambuaga dan dinyatakan terbuka untuk umum. II KESIMPULAN 1. Komisi I DPR RI menyetujui dan mendukung pengiriman pasukan TNI ke Libanon sebagai bagian dari UNIFIL dalam rangka operasi pemelihara perdamaian PBB sebagai wujud komitmen nasional Indonesia dalam turut memelihara perdamaian dunia 2. Dalam pelaksanaan tugas dilapangan sebagai bagian dari UNIFIL, pasukan TNI melakukan tugas sesuai dengan mandat, tugas, dan rule of engagement yang ditetapkan PBB dengan titik berat menjaga perdamaian serta melakukan misi kemanusiaan, termasuk memperlancar upaya-upaya rekonstruksi. 3. Pemerintah perlu mempersiapkan pasukan TNI dalam UNIFIL dengan perlengkapan dan kelengkapan persenjataan yang diperlukan termasuk

memberikan bekal pengetahuan tentang budaya, kondisi sosial, peta politik, serta akar konflik di wilayah tersebut. Dalam hubungan ini, Pemerintah perlu mempersiapkan Contingency Plan apabila situasi yang terburuk muncul secara tidak terduga. 4. Dalam hubungan dengan dukungan anggaran bagi partisipasi pasukan TNI dalam UNIFIL khususnya pengadaan barang/kendaraan Tempur, Komisi I DPR RI minta pemerintah untuk melaksanakannya berdasarkan prinsip tender, transparansi, akuntabilitas, harga kompetitif, kualitas barang yang teruji dan dapat digunakan kembali di Indonesia, serta membuka diri bagi diversifikasi sumber pengadaan alutsista dan tidak tergantung pada negara atau negara-negara sumber tertentu, seperti Amerika Serikat dan Eropa Barat, disamping faktor keterdesakan waktu dan kompabilitas. 5. Komisi I DPR RI minta agar dalam pembiayaan partisipasi TNI dalam UNIFIL, agar tidak menggunakan anggaran yang telah direncanakan bagi pembangunan TNI, sehingga anggaran yang telah terprogram tidak terganggu terutama anggaran bagi peningkatan kemampuan TNI dan pengamanan daerah perbatasan. III. PENUTUP Rapat ditutup pukul 14.15 WIB. KETUA RAPAT, THEO L. SAMBUAGA

Boy MW Saul : Saya kira yang keempat tadi, harus ada tender terbuka, itu perlu tender terbuka sesuai dengan keputusan presiden No. 80 Sidarto D. : Saya ingin tekankan apa yang ingin yang diharapkan oleh Sdr. Theo Syafei, lalu sdr. Permadi, Sdr. Ginting bahwa anggaran ini sebaiknya tidak mengganggu anggaran yang sudah terprogram untuk terutama pengamanan daerah perbatasan Sutradara G : Khusus untuk butir 4 itu, menurut hemat saya masih terlalu diplomatis sehingga orang jogya, solo bilang jadi tidak jelas. Saya kira konkrit saja disebutkan karena itu sudah kesepakatan kita diversifikasi pengadaan alutsista dari perspektif strategis bukan hanya dari amerika dan eropa barat, itu permintaan kami. Terima kasih. Jeffrey Massie : Senada dengan pak Sidarto barusan, seperti yang disampaikan oleh pak Permadi dan juga pak Theo Syafei pada awal-awalnya agar saya pikir perlu disimpulkan juga tidak menggunakan anggaran pengiriman ini sehingga mengganggu anggaran-anggaran seperti di Aceh dan Papua dan lain sebagainya yang sudah dianggarkan sebelumnya. Yuddy C. : Kesimpulan terakhir khususnya mengenai pembelian alutsista yang lebih spesifik lagi pembelian panser, pada dasarnya kita mempertanyakan perlu tidaknya, tapi tadi sudah dijawab oleh Dephan sehingga dalam proses pengadaannya kita ini, kesimpulan pembicaraan kita kan terpetakompli, mau tidak mau harus dari francis dengan harga yang sudah ditentukan seperti itu, nah untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan saya mendukung usulannya pak Boy, karena tadi saya memberikan argumentasi-argumentasi dari informasi-informasi kita dapatkan bahwa ini terlalu mahal pertama, lalu kemudian banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan disamping harganya terlalu mahal, kenapa harus francis dibandingkan ini dan itu, tapi padanya kesimpulan kita seolah-olah ya memberikan begitu saja, kurang lebih 81 % dari total kebutuhan anggaran ini untuk membeli panser. Secara logika ini tidak logis, menggunakan uang sebanyak mungkin, tapi kalau argumentasi-argumentasinya tadi memang cukup bisa meyakinkan kita semua, artinya harus ada akuntabilitas publik yang tidak hanya transparan, saya minta ini ditenderkan kalau tidak ini jelas melanggar UU. Terima kasih. Baik, jadi saya kira kita rapati beberapa kali ya, jadi tadi yang soal usul untuk pad Darto tadi, dan juga dari Sdr. Jeffrey bahwa penggunaan anggaran ini tidak sampai mengganggu anggaran yang sudah ada, yang terprogram, saya kira kita setuju semuanya. Kemudian yang kedua saya kira tender dimaukan disini karena faktorfaktor pertimbangan yaitu tadi kan sudah ada harga kompetitif, kualitas teruji dan dapat digunakan kembali di Indonesia, tapi belum cukup ditambah dengan tender. Saya kira ditambahkan disini lagi. Saya kira dapat disetujui itu. Abdillah :

Pimpinan saya minta maaf, saya terlambat, saya hanya mendengarkan kesimpulan tadi, kalau boleh saya ingin mengusulkan ditambah bahwa pasukan kita disana itu bukan saja memelihara perdamaian, rekonstruksi dan sebagainya tapi juga harus memelihara atau menjaga kedaulatan Libanon, itu saja pak. Kata-kata kedaulatan Libanon penting itu pak. Itu sudah, disana disamping itu, banyak yang ada dalam mandat PBB, mandat PBB menyebutkan itu, menjaga dan disini kami mau sebutkan sesuai dengan mandat, tugas dan rule of engagement yang ditetapkan oleh PBB. Dalam PBB secara tegas mengatakan Libanon sebagai negara yang berdaulat dan... Suripto : Saya cuma mau menambahkan, tadi kalau tidak salah dari Menhan menjelaskan, ini kaitannya dengan nomor 2, bahwa rule of engagement itu kelihatannya belum dirumuskan tetapi yang ada baru konsep operasional. Jadi maksud saya, kalau memang kita punya konsep operasional mengapa kita juga tidak ikut mempengaruhi PBB didalam mengisi rule of engagement. Terima kasih The LS : Tadi ada yang satu hal yang diusulkan pak sutradara, disini sudah disebutkan dengan membuka diri bagi diversifikasi sumber-sumber pengadaan alutsista dan tidak bergantung kepada negara atau negara-negara sumber tertentu, tadi ditambahkan diusulkan seperti amerika serikat dan eropa barat. Marcu S. : Saya hanya ingin menekankan kita jangan sampai terkecoh oleh francis..., maksud saya jangan sampai kita diberikan barang bekas, yang sudah diperbaharui, jadi kalau bisa benar-benar gress new, benar-benar baru. Saya kira kalau nanti misalnya bapakbapak kepabriknya lihat apa, produk tahun berapa itu harus jelas, jadi jangan hanya mereka ganti plat, mesin dan sebagainya, ini saya kira perlu, supaya kita pakainya cukup panjang gitu. Ini tadi saya kira kualitas barang yang teruji dan dapat digunakan kembali lagi di Indonesia pada waktu pulang Joeslin : Saya mendekatkannya perlindungan kepada anggota yang disana, kalau misalkan, kita tidak berdoa meninggal, tapi seandainya meninggal kompensasi apa yang ada pada keluarganya, asuranasi berapa besar dan kira nominalnya berapa. Joeslin, kita sekarang sudah sampai pada tahap membicarakan kesimpulan, jadi bukan lagi pertanyaan-pertanyaan. Joealin : Supaya dimasukan dalam kesimpulan bahwa perlindungan itu... Mengenai anggaran walaupun tadi sudah saya sebut, barangkali bisa dimasukan dalam kesimpulan agar tidak mengganggu anggaran yang sudah dirange jauh-jauh hari itu pertimbangan kredit ekspor perlu menjadi pertimbangan yang sangat membantu anggaran yang sangat mendesak ini. Baik, khusus dalam hal ini, kita berbicara tentang anggaran khusus pasukan UNIFIL, dalam soal-soal lain selalu kita berbicarakan, kalau soal program TNI-Dephan ini semua sebagian besar justru dengan KE yang selalu kita bicarakan disini dan kita... Menhan :

Ada satu butir, butir 3 kalau tidak salah, dimana diminta untuk menyelesaikan akar permasalahan, saya kira bukan tugas kita pak, mohon ditarik saja dari rumusan itu butir 3. Yang disini bukan menyelesaikan akar permasalahan pak tetapi kita diminta membekali, pemerintah diminta membekali pasukan TNI dengan pengetahuan tentang mulai dari pengetahuan tentang budaya, kondisi sosial, politikal net dan akar permasalahan, jadi membekali pengetahuan bukan diminta menyelesaikan permasalahan. Yudi C : Kita menyadari dari 355 M yang diajukan ini, 287, 2 M atau 81 % ini untuk membeli panser, artinya 19 % saja yang diperuntukan untuk opersional keberangkatan kita, dari kesimpulan rapat kita dan penjelasan dengan Bapak Menhan terdapat kesan yang kuat seolah-olah kalau tidak membeli panser ini kita tidak berangkat, oleh karena itu Pimpinan sebagai bahan renungan kita sekiranya dikemudian hari ternyata pengadaan panser ini bermasalah merugikan keuangan negara dan sudah jelas-jelas ini menggunakan uang yang seharusnya diperuntukan bagi kesejahteraan rakyat, dengan segala hormat saya minta ke pak Menteri untuk memberhentikan orang-orang yang bertanggung jawab, terhadap pengadaan angka sebesar ini. Baik, terima kasih, pak menteri sudah mendengar himbauan. Kalau kita disini selalu sebagai tugas DPR salah satu fungsi pengawasannya apa saja kebijakan dan implementasi kebijakan pemerintah yang menyimpang dari UU, bertentangan dengan UU, bertentangan dengan kebijakan yang ditetapkan itu memang harus ditindak tegas. Jadi saya kira dalam kerangka tadi adalah himbauan.