PENGARUH PENGUKURAN SIFAT FISIS DAN SIFAT MEKANIS PAPAN PARTIKEL SAMPAH DAUN KERING BERDASARKAN UKURAN BUTIR

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIK PAPAN KOMPOSIT GIPSUM SERAT IJUK DENGAN PENAMBAHAN BORAKS (Dinatrium Tetraborat Decahydrate)

PAPAN PARTIKEL DARI CAMPURAN LIMBAH ROTAN DAN PENYULINGAN KULIT KAYU GEMOR (Alseodaphne spp)

SIFAT FISIS MEKANIS PAPAN PARTIKEL DARI LIMBAH KAYU GERGAJIAN BERDASARKAN UKURAN PARTIKEL

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

SIFAT FISIS DAN MEKANIS PAPAN SEMEN DARI LIMBAH INDUSTRI PENSIL DENGAN BERBAGAI RASIO BAHAN BAKU DAN TARGET KERAPATAN

PEMBUATAN PAPAN PARTIKEL MENGGUNAKAN PEREKAT POLIVINIL ACETAT (PVAc) DENGAN BAHAN PENGAWET BORAKS DAN IMPRALIT COPPER KHROM BORON (CKB)

Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Nangka sebagai Bahan Baku Alternatif dalam Pembuatan Papan Partikel untuk Mengurangi Penggunaan Kayu dari Hutan Alam

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT PINANG (Areca catechu L. Fiber) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT FISIS BAHAN CAMPURAN SEMEN GIPSUM

Pengaruh Persentase Serat Sabut Pinang (Areca Catechu L. Fiber) dan Foam Agent terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Papan Beton Ringan

METODE PENELITIAN. Pada penelitian paving block campuran tanah, fly ash dan kapur ini digunakan

VARIASI KADAR PEREKAT PHENOL FORMALDEHIDA TERHADAP KUALITAS PAPAN PARTIKEL DARI CAMPURAN PARTIKEL KELAPA SAWIT DAN SERUTAN MERANTI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 8 Histogram kerapatan papan.

PENGARUH RASIO SEMEN DAN PARTIKEL TERHADAP KUALITAS PAPAN SEMEN DARI LIMBAH PARTIKEL INDUSTRI PENSIL

SIFAT MEKANIK PAPAN GYPSUM DARI SERBUK LIMBAH KAYU NON KOMERSIAL

KARAKTERISTIK MORTAR PADA LIMBAH ABU KELAPA SAWIT. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kampus Binawidya Km 12,5 Pekanbaru, 28293, Indonesia

PEMBUATAN PAPAN PARTIKEL BERBAHAN DASAR SABUT KELAPA (Cocos nucifera L.) SKRIPSI

KARAKTERISTIK FISIS DAN MEKANIS PAPAN PARTIKEL BAMBU BETUNG

SIFAT FISIS-MEKANIS PAPAN PARTIKEL DARI KOMBINASI LIMBAH SHAVING KULIT SAMAK DAN SERAT KELAPA SAWIT DENGAN PERLAKUAN TEKANAN BERBEDA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Studi Awal Pembuatan Komposit Papan Serat Berbahan Dasar Ampas Sagu

PENGARUH PANJANG PARTIKEL TERHADAP KUALITAS ORIENTED PARTICLE BOARD DARI BAMBU TALI (Gigantochloa apus J.A & J.H. Schult.

Luthfi Hakim 1 dan Fauzi Febrianto 2. Abstract

PEMANFAATAN PELEPAH KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU PAPAN PARTIKEL

SIFAT FISIK MEKANIK PAPAN PARTIKEL TANPA PEREKAT DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (Elaeis Guineensis acq)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Oktober Pembuatan

III. METODOLOGI. 3.3 Pembuatan Contoh Uji

METODOLOGI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Badan Standardisasi Nasional (2010) papan partikel merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat dan Bahan Test Specification SNI

17 J. Tek. Ind. Pert. Vol. 19(1), 16-20

PENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 3 (2015), Hal ISSN :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISTIK PAPAN PARTIKEL DARI BULU DOMBA, SERBUK GERGAJI DAN SERUTAN KAYU DENGAN PEREKAT UREA FORMALDEHIDA

SIFAT FISIS PAPAN GYPSUM DARI LIMBAH GERGAJIAN KAYU

Anwar Kasim, Yumarni dan Ahmad Fuadi. Abstract. Key words: Elaeis guineensis Jacq., trunk, Uncaria gambir Roxb., adhesive, particleboard.

4 PENGARUH KADAR AIR PARTIKEL DAN KADAR PARAFIN TERHADAP KUALITAS PAPAN KOMPOSIT

SIFAT FISIS DAN MEKANIS LAMINASI BAMBU BETUNG (Dendrocalamus asper BACKER EX. HEYNE) PADA BERBAGAI JUMLAH LAPISAN DAN POSISI PENGUJIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

KARAKTERISTIK KOMPOSIT TANPA PEREKAT (BINDERLESS COMPOSITE) DARI LIMBAH PENGOLAHAN KAYU

BAB III BAHAN DAN METODE

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

SIFAT FISIK MEKANIK PAPAN GYPSUM BERBAHAN PENGISI ALTERNATIF LIMBAH SERUTAN ROTAN

PAPAN PARTIKEL DARI SERAT KOTORAN GAJAH

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT IJUK TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIK PAPAN SEMEN-GIPSUM

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERAT TANDAN KOSONG SAWIT (TKS) DAN SERBUK KAYU TERHADAP SIFAT FISIS DAN SIFAT MEKANIS PAPAN PARTIKEL

SIFAT FISIK MEKANIK PAPAN DARI LIMBAH KULIT KAYU GALAM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Medan (Penulis Korespondensi : 2 Staf Pengajar Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Effect of Particle Layerson Mechanical Characteristics (MoE And MoR) Of Particle Board Of Ulin Wood (Eusideroxylon Zwageri T.Et.B)

III. METODOLOGI PENELITIAN

CANGKANG BUAH KARET DENGAN PEREKAT LIMBAH PLASTIK POLIPROPILENA SEBAGAI ALTERNATIF PAPAN PARTIKEL. Abstrak

BAB III METODOLOGI. Tabel 6 Ukuran Contoh Uji Papan Partikel dan Papan Serat Berdasarkan SNI, ISO dan ASTM SNI ISO ASTM

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

METODE PENELITIAN. Fakultas Kehutanan Univesitas Sumatera Utara Medan. mekanis kayu terdiri dari MOE dan MOR, kerapatan, WL (Weight loss) dan RS (

Universitas Sumatera Utara

KUALITAS FIBER PLASTIC COMPOSITE DARI KERTAS KARDUS DENGAN MATRIKS POLIETILENA (PE)

PENGARUH BESARAN KEMPA TERHADAP SIFAT PAPAN PARTIKEL SERUTAN KAYU. (The Effect of Pressing Rate on Wood Shaving Particleboard Properties)

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak yang. diambil dari Desa Yosomulyo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro.

Departemen Hasil HutanFakultas Kehutanan,Institut Pertanian Bogor, IPB Kampus Dramaga, Bogor 16001, Jawa Barat, Indonesia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK Khairul Hamdi : Optimasi Ukuran Butir terhadap Sifat Fisis Batubata Komposit dengan Bahan Penguat Serat kayu Penggergajian

KARAKTERISTIK PAPAN SEMEN DARI LIMBAH KERTAS KARDUS DENGAN PENAMBAHAN KATALIS KALSIUM KLORIDA

KUALITAS PAPAN SERAT BERKERAPATAN SEDANG DARI AKASIA DAN ISOSIANAT

PERBANDINGAN KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BAHAN TAMBAH PLASTIK DAN ABU SEKAM PADI DALAM PEMBUATAN BETON RINGAN

PENGARUH KOMPOSISI PEREKAT UREA FORMALDEHIDA DAN BAHAN PENGISI STYROFOAM TERHADAP KUALITAS PAPAN PARTIKEL DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT SKRIPSI

TESIS OLEH : MINAR AMBARITA

Gravitasi Vol. 14 No.1 (Januari-Juni 2015) ISSN: ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

PENGARUH KOMPOSISI FACE-CORE TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIS ORIENTED STRAND BOARD DARI BAMBU DAN ECENG GONDOK

PEMANFAATAN SAMPAH DAUN SEBAGAI BAHAN CAMPURAN PAPAN PANEL SEMEN DENGAN BAHAN IKAT MU PLESTERAN

6 PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGEMPAAN TERHADAP KUALITAS PAPAN KOMPOSIT

BAB I PENDAHULUAN. hutan semakin hari semakin berkurang. Untuk mengurangi ketergantungan akan

PEMBUATAN BALOK DAN PAPAN DARI LIMBAH INDUSTRI KAYU BOARD AND WOOD BLOCK MAKING FROM WASTE OF WOOD INDUSTRIES

KUALITAS PAPAN KOMPOSIT DARI SABUT KELAPA DAN LIMBAH PLASTIK BERLAPIS BAMBU DENGAN VARIASI KERAPATAN DAN LAMA PERENDAMAN

PROTOTYPE PARQUET DARI LIMBAH BATANG AREN Arenga pinnata (Wurmb) Merrill SKRIPSI. Oleh: ANDRO TARIGAN

PEMBUATAN PAPAN PARTIKEL BERBAHAN DASAR KULIT DURIAN (Durio zibethinus murr.)

MECHANICAL AND PHYSICAL PROPERTIES OF CEMENT PARTICLE BOARD MADE FROM TRUNK OF PANDAN MENGKUANG (Pandanus atrocarpu Griff)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SIFAT FISIS-MEKANIS PAPAN PARTIKEL DARI KOMBINASI LIMBAH SHAVING KULIT SAMAK DAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DENGAN KONSENTRASI PEREKAT BERBEDA

Abstrak. Kata kunci : Serat sabut kelapa, Genteng beton, Kuat lentur, Impak, Daya serap air

SIFAT FISIKA DAN MEKANIKA KAYU BONGIN (Irvingia malayana Oliv) DARI DESA KARALI III KABUPATEN MURUNG RAYA KALIMANTAN TENGAH

KARAKTERISTIK PAPAN PARTIKEL DARI BATANG PANDAN MENGKUANG (Pandanus atrocarpus Griff) BERDASARKAN UKURAN PARTIKEL DAN KONSENTRASI UREAFORMALDEHIDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

VARIASI BERAT LABUR PEREKAT PHENOL FORMALDEHIDA TERHADAP KUALITAS PAPAN LAMINA DARI BATANG KELAPA SAWIT DENGAN PEMADATAN

PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013

PENENTUAN KUALITAS PAVING BLOCK BERDASARKAN SIFAT FISIS VARIASI CAMPURAN PASIR DAN SEMEN. Yon Fajri, Riad Syech, Sugianto

Oleh : Febriana Tri Wulandari Prodi Kehutanan Faperta Unram

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Ira Lestari Simbolon 1, Tito Sucipto 2, Rudi Hartono 2 1 Alumni Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara, Jl.

TINJAUAN PUSTAKA. perabot rumah tangga, rak, lemari, penyekat dinding, laci, lantai dasar, plafon, dan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PILLAR OF PHYSICS, Vol. 1. April 213, 85-91 PENGARUH PENGUKURAN SIFAT FISIS DAN SIFAT MEKANIS PAPAN PARTIKEL SAMPAH DAUN KERING BERDASARKAN UKURAN BUTIR Ade Usra Berli, Yenni Darvina*), Yulkifli*) Mahasiswa Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Padang, email: adeusra@yahoo.co.id *) Staf Pengajar Jurusan Fisika FMIPA UNP ABSTRACT Utilization of leaf waste processed a drop of without development in the processing. The thought of leaf waste can be processed to become products of economic value, one used as raw material similar lightweight particle board, particle board can be used as a substitute for wood. Particle board manufacturing is done by printing the leaf waste that has been mixed with a binder or adhesive. Adhesives used as binder is polyvinyl acetate (PVAC). Leaf waste material made with a variety of different grain sizes are 1.7 mm, 2.8 mm and 4.75 mm. Particle board manufacturing process is done by inserting the material into the machine hot press with pressure 33 x 4 kg/m2 at C for 2 min. From the testing of physical and mechanical properties, obtained the following results: for the physical properties of particle board dry leaf waste, the small grain size of particle board then dried leaf waste moisture content decreases while the value of the density and thickness development is increasing. For the mechanical properties of particle board, the small grain size of particle board then the value of flexural strength and compressive strength increased. Test results obtained water content and density to meet the Standar Nasional Indonesia (SNI 3-25-26), while the value of developing strong and thick flexible does not meet the Indonesian National Standard (SNI 3-25-26). For compressive strength values no set of Standar Nasional Indonesia. Grain size optimal particle board in this study is the size of a small grain size of 1.7 mm. Keywords: Leaf of Mangoes, polyvinyl acetate (PVAc), Particle board PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki tanah yang subur. Hal ini membuat Indonesia berpotensi memiliki hutan yang luas dan beranekaragam tanaman dan tumbuhan. Tumbuhan yang tumbuh menghasilkan banyak daun. Sifat sampah daun tidak dapat mengurai dengan waktu yang cepat. Sampah daun yang dihasilkan tumbuhan akan terus semakin bertambah. Sampah daun jika dalam jumlah yang kecil tidak akan terlalu merisaukan, namun bila jumlah yang besar perlu mendapat perhatian, sehingga dapat menjadi masalah. Masalah yang ditimbulkan seperti berupa pencemaran dan kalau di pemukiman penduduk akan dapat menyumbat saluran pembuangan air sehingga dapat terjadinya banjir. Untuk itu perlu memanfaatkan limbah daun untuk kegunaan lain yang lebih bermanfaat dan mendatangkan nilai ekonomi. Salah satunya dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan material ringan sejenis papan partikel sebagai bahan pengganti kayu. Papan partikel adalah suatu material yang dihasilkan dengan proses pengempaan pada tekanan yang tinggi. Pada dasarnya dari partikel kayu atau material lainnya yang berserat lignoselulosa seperti serbuk gergaji dengan penambahan suatu perekat (Nemlu, 25). Papan partikel yang 85

dibutuhkan dalam dunia industri harus memiliki sifat fisis dan sifat mekanis yang memenuhi standar. Untuk menghasilkan papan partikel yang memenuhi standar, memiliki sifat fisis dan sifat mekanis yang baik maka perlu diperhatikan parameterparameter yang terlibat. Parameterparameter yang terlibat yaitu ukuran butir. Ukuran butir papan partikel akan berpengaruh terhadap sifat fisis terutama pada kerapatan sehingga nantinya juga akan berpengaruh terhadap sifat mekanis (Haygreen dan Bowyer, 1989). Dengan menggunakan ukuran butir yang kecil menyebabkan makin sedikit ruang kosong yang terdapat diantara butir sehingga porositasnya akan lebih kecil (Vlack, 1995). Maka dari itu peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh ukuran butir terhadap sifat fisis dan sifat mekanis papan partikel tersebut. Pengujian sifat fisis dan sifat mekanis papan partikel yang diteliti meliputi kadar air, kerapatan, pengembangan tebal, kuat lentur dan kuat tekan. Kadar air merupakan sifat fisis papan partikel yang menunjukkan kandungan air papan partikel. Berdasarkan SNI 3-25- 26 nilai kadar air dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Kadar Air = Ba Bk Bk x % (1) Keterangan: Ba = berat awal (kg) Bk = berat kering mutlak (kg) Kerapatan merupakan suatu kekompakan partikel dalam suatu bahan. Kerapatan adalah faktor penting yang mempengaruhi kualitas papan. Berdasarkan SNI 3-25-26 nilai kerapatan dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Kerapatan kg/m 3 = m (2) V Keterangan: m = berat (kg) V = volume (m 3 ) Pengembangan tebal adalah besaran yang menyatakan pertambahan tebal sampel uji. Untuk mengetahui pengembangan tebal dari papan partikel, terlebih dahulu sampel direndam dalam air selama 24 jam (1 hari). Berdasarkan SNI 3-25-26 penentuan nilai pengembangan tebal dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Pengembangan Tebal % T2 T1 = x % T1 Keterangan : (3) T2 = tebal setelah direndam air (m) T1 = tebal sebelum direndam air (m) Pengujian kuat lentur dilakukan untuk mengetahui ketahanan suatu bahan terhadap pada titik lentur dan juga untuk mengetahui keeleksitasan suatu bahan (Sujasman, 29). Berdasarkan SNI 3-25-26 nilai kuat lentur papan partikel dapat dihitung dengan menggunakan rumus: 3. m. P MOR = 2. L. T 2 Keterangan : (4) M = massa maksimum (kg) P = panjang sangga (m) L = lebar (m) T = tebal (m) MOR = Modulus Of Rupture (kg/m 2 ) Kuat tekan adalah kemampuan untuk menahan atau memikul suatu beban (ketahanan terhadap tekanan). Nilai kuat tekan papan partikel dapat dihitung dengan menggunakan rumus: P = F A Keterangan : F = gaya tekan (kg) A = luas permukaan sampel (m 2 ) P = kuat tekan (kg/m 2 ) METODE PENELITIAN (5) Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan papan partikel sampah daun kering yaitu daun mangga dan pengikat yang digunakan yaitu polivinil asetat (PVAc). Dalam penelitian ini, papan partikel dibuat dalam bentuk ukuran butir 86

yang bervariasi, dimana variasi ukuran butir yaitu ukuran butir yang lolos saringan 1,7 mm, 2,8 mm dan 4,75 mm. Kadar perekat yang digunakan dalam pembuatan papan partikel sampah daun kering yaitu 46,7 %. Proses pembuatan papan partikel sampah daun kering yaitu sampah daun mangga terlebih dahulu dijemur dibawah sinar matahari. Setelah sampah daun mangga dikeringkan digiling menjadi butirbutir kecil kemudian diayak dengan menggunakan saringan yang telah ditentukan. Lalu sampah daun mangga dicampurkan dengan perekat. Setelah itu mencetak sampel dengan menggunakan cetakan berbentuk persegi. Cetakan tersebut dimasukkan kedalam mesin kempa panas dengan tekanan 33 x 4 kg/m 2 pada suhu o c selama 2 menit. Ukuran papan partikel yang dibuat yaitu,3 m x,3 m x,1 m sebanyak tiga buah papan dari masing-masing ukuran partikel. Kerapatan yang diinginkan yaitu,6 x 3 kg/m 3. Papan partikel yang telah siap dicetak, selanjutnya dilakukan pengeringan. Pengeringan papan partikel dilakukan selama 7 hari. Setelah pengering, selanjutnya dilakukan pengujian sifat fisis dan sifat mekanis papan partikel meliputi kadar air, kerapatan, pengembangan tebal, kuat lentur dan kuat tekan. Cara pengujian tiap contoh uji mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 3-25-26 kecuali untuk pengujian kuat tekan. Ukurn sampel yang diuji yaitu pada pengujian kadar air dan kerapatan,1 m x,1 m, pada pengembangan tebal dan kuat tekan ukuran sampel yang digunakan,5 m x,5 m sedangkan untuk kuat lentur ukuran yang digunakan,25 m x,5 m. Alat yang digunakan dalam pengujian yaitu Universal Testing Machine. HASIL a. Hasil pengujian sifat fisis papan partikel sampah daun kering 1. Kadar air Adapun hasil pengujian kadar air yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Pengujian Kadar Air Ukuran butir lolos Kadar air saringan (mm) (%) 1 1,7 5,36 2 2,8 7,32 3 4,75 8,42 Berdasarkan Tabel 1, didapat nilai kadar air papan partikel sampah daun kering dengan masing-masing ukuran butir berkisar antara 5,36 % sampai 8,42 %. 2. Kerapatan Adapun hasil pengujian kerapatan yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Pengujian Kerapatan Ukuran butir lolos Kerapatan x saringan (mm) 3 (kg/m 3 ) 1 1,7,73 2 2,8,65 3 4,75,62 Berdasarkan Tabel 2, didapat nilai kerapatan papan partikel sampah daun kering masing-masing ukuran butir berkisar antara,62 x 3 kg/m 3 sampai,73 x 3 kg/m 3. 3. Pengembangan Tebal Adapun hasil pengujian pengembangan tebal yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 3. 87

Kadar Air (%) Tabel 3. Hasil Pengujian Pengembangan Tebal Ukuran butir lolos Pengembangan tebal (%) saringan (mm) 1 1,7 23,64 2 2,8 22,13 3 4,75 19,67 Berdasarkan Tabel 3, didapat nilai pengembangan papan partikel sampah daun kering dengan masing-masing ukuran butir berkisar antara 19,67 % sampai 23,64 %. b. Hasil pengujian sifat fisis papan partikel sampah daun kering 1. Kuat lentur Adapun hasil pengujian kerapatan yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil Pengujian Kuat Lentur Ukuran butir lolos Kuat lentur x saringan (mm) 4 (kg/m 2 ) 1 1,7 13,73 2 2,8 12,3 3 4,75 9,34 Berdasarkan Tabel 4, didapat nilai kuat lentur papan partikel sampah daun kering dengan masing-masing ukuran butir berkisar antara 9,34 x 4 kg/m 2 sampai 13,73 x 4 kg/m 2. 2. Kuat Tekan Adapun hasil pengujian kuat tean yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil Pengujian Kuat Tekan Ukuran butir lolos Kuat tekan x saringan (mm) 4 (kg/m 2 ) 1 1,7 45,5 2 2,8 36,53 3 4,75 32,29 Berdasarkan Tabel 5, didapat nilai kuat tekan papan partikel sampah daun kering dengan masing-masing butir berkisar antara 32,29 x 4 kg/m 2 sampai 45,5 x 4 kg/m 2. PEMBAHASAN a. Sifat fisis papan partikel sampah daun kering 1. Kadar air ukuran butir dengan nilai kadar air terlihat pada Gambar 1. 5. 2. 4. 6. Gambar 1. ukuran butir dengan nilai kadar air Grafik hubungan variasi ukuran butir dengan nilai kadar air pada Gambar 1 menunjukkan bahwa jika semakin kecil ukuran butir papan partikel sampah daun kering maka kadar air papan partikel semakin kecil. Itu dipengaruhi oleh besar atau kecilnya rongga udara antar partikel. Hal ini disebabkan, pada saat proses pengempaan partikel-partikel daun kering dengan suhu yang tinggi, partikel-partikel tersebut mengalami penyusutan sehingga partikel-partikel tersebut menjadi rapat dan rongga-rongga udara menjadi kecil. Ini sesuai dengan teori menurut Haygreen dan Bowyer (1989) dimana papan partikel mengalami pengempaan dengan suhu yang tinggi sehingga terjadi penyusutan dinding sel. Kadar air papan partikel memenuhi persyaratan SNI 3-25-26 yang mensyaratkan kadar air maksimum sebesar < 14%. 88

2. Kerapatan ukuran butir dengan nilai kerapatan terlihat pada Gambar 2. Kerapatan x 3 (kg/m 3 ) Kuat lentur x 4 (kg/m 2 ) Pengembangan Tebal (%).75.7.65.6. 5. Gambar 2. Grafik Hubungan Antara Ukuran Butir dengan Kerapatan Dari hasil yang didapat diperoleh nilai kerapatan hampir mendekati nilai yang ditetapkan. Grafik hubungan antara variasi ukuran butir dengan nilai kerapatan terlihat pada Gambar 2, menunjukkan bahwa jika semakin kecil ukuran butir papan partikel sampah daun kering maka kerapatan papan partikel semakin besar. Ini disebabkan karena pada saat proses pengempaan. Pada saat proses pengempaan, itu dapat mempengaruhi ikatan antar partikel sehingga ikatan partikel menjadi semakin rapat. Proses pengempaan dilakukan dengan memberikan suhu yang cukup tinggi. Hal ini sesuai dengan teori yang didapat dimana dengan menggunakan ukuran butir yang kecil menyebabkan makin sedikit ruang kosong yang terdapat diantara butir sehingga porositasnya akan lebih kecil (Vlack, 1995). Kerapatan papan partikel memenuhi persyaratan SNI 3-25-26 yang mensyaratkan kerapa-tan berkisar antara,4 kg/m 3 sampai,9 kg/m 3. 3. Pengembangan tebal ukuran butir dengan nilai pengembangan yang terlihat pada Gambar 3. 25 2 15 5. 5. Gambar 3. Grafik Hubungan Antara Ukuran Butir dengan Pengembangan Tebal ukuran butir dengan nilai pengembangan terlihat pada Gambar 3, menunjukkan bahwa jika semakin kecil ukuran butir papan partikel sampah daun kering maka pengembangan tebal papan partikel semakin besar. Ini disebabkan karena terlalu besar penyerapan air yang diserap oleh papan partikel sampah daun kering yang mengakibatkan dinding sel semakin mengembang. Pengembangan papan partikel tidak memenuhi persyaratan SNI 3-25-26 yang mensyaratkan pengembangan tebal maksimum 12 %. b. Hasil pengujian sifat mekanis papan partikel sampah daun kering 1. Kuat lentur ukuran butir dengan nilai kuat lentur terlihat pada Gambar 4. 15 5. 2. 4. 6. Gambar 4. Grafik Hubungan Antara Ukuran Butir dengan Kuat Lentur ukuran butir dengan nilai kuat lentur 89

terlihat pada Gambar 4, menunjukkan bahwa jika semakin kecil ukuran butir papan partikel sampah daun kering maka kuat lentur papan partikel semakin besar. Hal ini disebabkan karena partikel-partikel penyusun papan partikel tersebut. Partikelpartikel tersebut dikempa dengan suhu yang tinggi sehingga menyebabkan ikatanikatan antar partikel menjadi rapat kompak. Hal ini sesuai dengan teori menurut Haygreen dan Bowyer (1989). Kuat lentur papan partikel tidak memenuhi persyaratan SNI 3-25-26 yang mensyaratkan kuat lentur papan partikel min 8 x 4 kg/m 2. 2. Kuat tekan ukuran butir dengan nilai kuat tekan papan partikel sampah daun kering terlihat pada Gambar 5. Kuat tekan x 4 (kg/m 2 ) 5 4 3 2. 2. 4. 6. Gambar 5. Grafik Hubungan Antara Ukuran Butir dengan Kuat Tekan ukuran butir dengan nilai kuat tekan terlihat pada Gambar 5, menunjukkan bahwa jika semakin kecil ukuran butir papan partikel sampah daun kering maka kuat tekan papan partikel semakin besar. Hal ini disebabkan karena kerapatan papan partikel. Kerapatan papan partikel berhubungan langsung dengan porositasnya yaitu proporsi volume rongga kosong (Haygreen dan Bowyer, 1989). Dengan menggunakan ukuran butir yang kecil dapat menyebabkan makin sedikit ruang kosong yang terdapat diantara butir papan partikel. Sehingga pada saat pengujian kuat tekan papan partikel akan memberikan gaya tekan yang besar. Untuk nilai kuat tekan papan partikel SNI 3-25-26 tidak menetapkan standarnya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai papan partikel sampah daun kering dengan variasi ukuran butir yaitu 1,7 mm, 2,8 mm dan 4,75 mm, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Adanya pengaruh ukuran butir papan partikel sampah daun kering terhadap sifat fisis papan partikel sampah daun kering. Dimana semakin kecil ukuran butir papan partikel maka nilai kadar air semakin menurun sedangkan nilai kerapatan dan pengembangan tebal semakin meningkat. Hasil nilai sifat fisis papan partikel sampah daun kering yang diperoleh, memenuhi standar SNI 3-25-26, kecuali nilai pengembangan tebal. 2. Adanya pengaruh ukuran butir papan partikel sampah daun kering terhadap sifat mekanis papan partikel sampah daun kering. Dimana semakin kecil ukuran butir papan partikel maka nilai kuat lentur dan kuat tekan semakin meningkat. Hasil nilai sifat mekanis papan partikel sampah daun kering yang diperoleh, belum mencapai memenuhi standar SNI 3-25-26. DAFTAR PUSTAKA G.kay NEMLÜ dan G.rsel.OLAKOÚLU. 24. Effects of Mimosa Bark Usage on Some Properties of Particleboard. Turkey: Karadeniz Technical University, Faculty of Forestry. Hamdi, Khairul. 22. Optimasi Ukuran Butir Terhadap Sifat Fisis Batubata Komposit Dengan Bahan Penguat Serat Kayu. Padang: Fisika,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Padang. Haygreen, John G & Jim L. Bowyer. 1989. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu, Suatu 9

Pengantar. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada-Press. Masturi, Hasniah Aliah, Mahardika Prasetya Aji, Adi Ardian Sagita, Minsyahril bukit, Euis Sustini, Khairurrijal dan Mikrajurdin Abdullah, 211. Effect of Silica Nanoparticle on Compressive Strength of Leaves-Waste Composite. Bandung: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung. Standar Nasional Indonesia. 26. Papan Partikel (SNI 3-25-26). Badan Standardisasi Nasional. Vlack, Lawrence H. Van. 1995. Ilmu dan Teknologi Bahan Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. 91