Perihal : Replik Penggugat dalam Perkara Perdata Nomor 168/ Pdt. G/ 2013/ PN.Jkt.Pst [REPLIK ATAS EKSEPSI DAN JAWABAN PERTAMA TERGUGAT III]

dokumen-dokumen yang mirip
: Replik Penggugat dalam Perkara Perdata Nomor 168/ Pdt. G/ 2013/ PN.Jkt.Pst [REPLIK ATAS EKSEPSI DAN JAWABAN PERTAMA TERGUGAT III]

: Replik Penggugat dalam Perkara Perdata Nomor 168/ Pdt. G/ 2013/ PN.Jkt.Pst [REPLIK ATAS EKSEPSI DAN JAWABAN PERTAMA TERGUGAT II]

: Replik Penggugat dalam Perkara Perdata Nomor 168/ Pdt. G/ 2013/ PN.Jkt.Pst [REPLIK ATAS EKSEPSI DAN JAWABAN PERTAMA TERGUGAT I]

Perihal : Replik Penggugat dalam Perkara Perdata Nomor 168/ Pdt. G/ 2013/ PN.Jkt.Pst [REPLIK ATAS EKSEPSI DAN JAWABAN PERTAMA TERGUGAT II]

Perihal : Replik Penggugat dalam Perkara Perdata Nomor 168/ Pdt. G/ 2013/ PN.Jkt.Pst [REPLIK ATAS EKSEPSI DAN JAWABAN PERTAMA TERGUGAT I]

Perihal : Replik Penggugat dalam Perkara Perdata Nomor 168/ Pdt. G/ 2013/ PN.Jkt.Pst [REPLIK ATAS EKSEPSI DAN JAWABAN PERTAMA TERGUGAT IV]

PENGGUGAT dengan ini hendak mengajukan GUGATAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM terhadap:

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian materiil Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UU 8/1999).

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian materiil Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UU 8/1999).

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP DISSENTING OPINION DALAM PUTUSAN PERKARA CERAI GUGAT (Studi Putusan Nomor 0164/Pdt.G/2014/PA.Mlg)

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 37/PUU-X/2012 Tentang Peraturan Perundang-Undangan Yang Tepat Bagi Pengaturan Hak-Hak Hakim

BAB 3 ANALISA PUTUSAN 3.1. DUDUK PERKARA PT AYUNDA PRIMA MITRA MELAWAN PT ADI KARYA VISI

P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG M E L A W A N

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 39/PUU-XII/2014 Hak Memilih

BAB V PENUTUP. 1. Permohonan pengujian judicial review diajukan oleh Machica. kekuatan hukum dengan segala akibatnya. Machica dan putranya,

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 8/PUU-XI/2013 Tentang Frasa Pihak Ketiga Yang Berkepentingan

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 129/PUU-XII/2014 Syarat Pengajuan Calon Kepala Daerah oleh Partai Politik dan Kedudukan Wakil Kepala Daerah

KUASA HUKUM Muhammad Sholeh, S.H., dkk, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 20 Oktober 2014.

I. PEMOHON - Magda Safrina, S.E., MBA... Selanjutnya disebut Pemohon

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 88/PUU-XII/2014 Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum

Nomor 005/PUU-IV/2006 Perbaikan Tgl. 29 Maret 2006

KUASA HUKUM Heru Widodo, S.H., M.Hum., dkk berdasarkan surat kuasa hukum tertanggal 22 Januari 2015.

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 103/PUU-XIII/2015 Penolakan Pendaftaran Calon Peserta Pemilukada

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 85/PUU-XII/2014 Pemilihan Pimpinan DPRD Kabupaten/Kota

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 40/PUU-XIII/2015 Pemberhentian Sementara Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 56/PUU-XIV/2016 Pembatalan Perda Oleh Gubernur dan Menteri

I. PEMOHON Bastian Lubis, S.E., M.M., selanjutnya disebut Pemohon.

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 34/PUU-XVI/2018 Langkah Hukum yang Diambil DPR terhadap Pihak yang Merendahkan Kehormatan DPR

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 43/PUU-XIII/2015 Proses Seleksi Pengangkatan Hakim

KUASA HUKUM Munathsir Mustaman, S.H., M.H. dan Habiburokhman, S.H., M.H. berdasarkan surat kuasa hukum tertanggal 18 Desember 2014

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 94/PUU-XII/2014 Pemilihan Pimpinan DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota

PERBAIKAN RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 26/PUU-VII/2009 Tentang UU Pemilihan Presiden & Wakil Presiden Calon Presiden Perseorangan

BAB IV ANALISIS DUALISME AKAD PEMBIAYAAN MUD{ARABAH MUQAYYADAH DAN AKIBAT HUKUMNYA

PUTUSAN SELA NOMOR: 001/PUU-XI/2015/MM.UI DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

I. PEMOHON Imam Ghozali. Kuasa Pemohon: Iskandar Zulkarnaen, SH., MH., berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 15 Desember 2015.

KUASA HUKUM Veri Junaidi, S.H., M.H., dkk berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 18 Agustus 2014.

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian Formil Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 21/PUU-XII/2014 Penyidikan, Proses Penahanan, dan Pemeriksaan Perkara

PUTUSAN Nomor 88/PUU-XII/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 84/PUU-XI/2013 Penyelenggaraan RUPS

P U T U S A N Nomor 521/Pdt/2013/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. m e l a w a n

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 68/PUU-XII/2014 Syarat Sahnya Perkawinan (Agama)

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 20/PUU-X/2012 Tentang Peralihan Saham Melalui Surat Kesepakatan Bersama

PEMBEKALAN HUKUM CALON PESERTA PEMILUKADA. Dr. Humphrey R Djemat, S.H., L.LM., FCB. Arb

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 19/PUU-VI/2008

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 130/PUU-XII/2014 Pengisian Kekosongan Jabatan Gubernur, Bupati, dan Walikota

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 125/PUU-XIII/2015 Penyidikan terhadap Anggota Komisi Yudisial

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 33/PUU-XIV/2016 Kewenangan Mengajukan Permintaan Peninjuan Kembali. Anna Boentaran,. selanjutnya disebut Pemohon

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 80/PUU-XII/2014 Ketiadaan Pengembalian Bea Masuk Akibat Adanya Gugatan Perdata

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 7/PUU-VIII/2010 Tentang UU MPR, DPD, DPR & DPRD Hak angket DPR

I. PEMOHON Tomson Situmeang, S.H sebagai Pemohon I;

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 35/PUU-XVI/2018 Frasa Organisasi Advokat Bersifat Multitafsir

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian materiil Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (UU 2/2004).

PUTUSAN PUTUSAN Nomor 91/PUU-XI/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 102/PUU-XIII/2015 Pemaknaan Permohonan Pra Peradilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Pasal 1 Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 51/PUU-XI/2013 Tentang Kewenangan KPU Dalam Menetapkan Partai Politik Peserta Pemilu

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 51/PUU-XI/2013 Tentang Kewenangan KPU Dalam Menetapkan Partai Politik Peserta Pemilu

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 108/PUU-XIV/2016 Peninjauan Kembali (PK) Lebih Satu Kali

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor /PUU-VII/2009 tentang UU SISDIKNAS Pendidikan usia dini

BAB V PENUTUP. 1. Persamaan dan perbedaan putusan ijin poligami No. 0258/ Pdt. G/ 2011/ No. 0889/ Pdt. G/2011/ PA. Kds. ditinjau dari hukum

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 25/PUU-XVI/2018

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 6/PUU-XII/2014 Pemberian Manfaat Pasti Pensiun Bagi Peserta Dana Pensiun

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA

OBJEK PERMOHONAN Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara terhadap Undang-Undang Dasar 1945.

I. PEMOHON Imam Ghozali. Kuasa Pemohon: Iskandar Zulkarnaen, SH., MH., berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 15 Desember 2015.

Kuasa Hukum : - Fathul Hadie Utsman, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 20 Oktober 2014;

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 99/PUU-XIII/2015 Tindak Pidana Kejahatan Yang Menggunakan Kekerasan Secara Bersama-Sama Terhadap Barang

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 65/PUU-VIII/2010 Tentang Pengajuan Saksi Yang Meringankan Tersangka/Terdakwa ( UU Hukum Acara Pidana )

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 50/PUU-XI/2013 Tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

PUTUSAN Nomor 44/Pdt.G/2015/PTA.Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

KUASA HUKUM Fathul Hadie Ustman berdasarkan surat kuasa hukum tertanggal 20 Oktober 2014.

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 47/PUU-XV/2017 Hak Angket DPR Terhadap KPK

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 82/PUU-XI/2013 Pengaturan Organisasi Kemasyarakatan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 18/PUU-XV/2017 Daluwarsa Hak Tagih Utang Atas Beban Negara

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 26/PUU-XV/2017 Pembatalan Putusan Arbitrase

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 70/PUU-XII/2014 Kewenangan Pengelolaan Hutan oleh Pemerintah Pusat

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 84/PUU-XII/2014 Pembentukan Pengadilan Hubungan Industrial di Kabupaten/Kota

P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 95/PUU-XV/2017 Penetapan Tersangka oleh KPK Tidak Mengurangi Hak-hak Tersangka

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 31/PUU-XIV/2016 Pengelolaan Pendidikan Tingkat Menengah Oleh Pemerintah Daerah Provinsi

PUTUSAN. Nomor 024/PUU-IV/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mengabulkan sebagian permohonan uji materi terhadap Pasal 2 ayat (2) dan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup Bangsa Indonesia. Penjelasan umum Undang-undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. hukum dan olehnya dapat di pertanggung jawabkan dihadapan hukum.

JAWABAN Sebuah Jawaban harus disertai dengan alasan-alasan:

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 70/PUU-XII/2014 Kewenangan Pengelolaan Hutan oleh Pemerintah Pusat

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 82 A. Kesimpulan 82 B. Saran. 86 DAFTAR PUSTAKA 88

PENGGUGAT KONTRAK KARYA FREEPORT TAK PUNYA LEGAL STANDING

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUAHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N Nomor : 0015/Pdt.P/2010/PA.Bn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

بسم هللا الرحمن الرحيم

Kuasa Hukum Dwi Istiawan, S.H., dan Muhammad Umar, S.H., berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 29 Juli 2015

Pengujian Peraturan Daerah

Makalah Rakernas

BAB IV. Putusan Pengadilan Agama Malang No.0758/Pdt.G/2013 Tentang Perkara. HIR, Rbg, dan KUH Perdata atau BW. Pasal 54 Undang-undang Nomor 7

Transkripsi:

Perihal : Replik Penggugat dalam Perkara Perdata Nomor 168/ Pdt. G/ 2013/ PN.Jkt.Pst [REPLIK ATAS EKSEPSI DAN JAWABAN PERTAMA TERGUGAT III] Antara TEGUH SUGIHARTO, SE ---------------------------------------------------------------- PENGGUGAT Melawan I. SOEKARWO (GUBERNUR JAWA TIMUR) ---------------------------------------- TERGUGAT I II. ABDUSSHOMAD BUCHORI (KETUA MUI JAWA TIMUR) --------------------- TERGUGAT II III. SAHAL MAHFUDZ (KETUA MUI) --------------------------------------------------- TERGUGAT III IV. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO (PRESIDEN RI) ------------------------------ TERGUGAT IV Jakarta, 8 September 2013 Kepada yang terhormat Majelis Hakim Pemeriksa Perkara Perdata Nomor: 168/ Pdt. G/ 2013/ PN.Jkt.Pst Pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di JAKARTA Dengan hormat, Bahwa terhadap EKSEPSI DAN JAWABAN PERTAMA TERGUGAT III tertanggal 24 September 2013 yang diterima PENGGUGAT pada tanggal 2 Oktober 2013 dalam Perkara Perdata No: 168/ Pdt.G/ 2013/ PN.Jkt.Pst, maka bersama ini PENGGUGAT menyampaikan replik sebagai berikut: DALAM EKSEPSI: 1. Bahwa, PENGGUGAT tetap pada dalil-dalil sebagaimana dikemukakan PENGGUGAT dalam GUGATAN dan dengan tegas menolak seluruh EKSEPSI DAN JAWABAN PERTAMA TERGUGAT III kecuali yang diakui secara tegas oleh PENGGUGAT. 2. Bahwa, Replik PENGGUGAT terhadap eksepsi kewenangan mengadili, Error in Persona dan Legal Standing, Obscuur Libel, dan penggugat tidak berkualitas pada pokoknya Halaman 1 dari 6

(prinsipnya) serupa dengan replik terhadap eksepsi serupa yang dikemukakan oleh TERGUGAT I. Untuk tidak mengulang-ulang kembali mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa untuk menganggapnya diulang kembali dan menjadi bagian tak terpisahkan dari Replik atas Eksepsi dan Jawaban Pertama TERGUGAT III ini. 3. Bahwa, TERGUGAT III telah memaknai dan menafsirkan terminologi fatwa secara serampangan. Fatwa, sebagaimana ditetapkan dalam yurisprudensi Islam Sunni dan Syiah, adalah produk ijtihad yang memuat hukum-hukum syariat, antara lain, halal, haram, wajib, makruh, mustahab dan mubah. Sesat apalagi yang menghukumi ajaran bukanlah salah satu dari jenis hukum dalam yurisprudensi Islam baik dalam khazanah fikih Sunni maupun Syiah. Karenanya, fatwa tidak mengikat siapapun juga (non binding legal opinion) baik secara kenegaraan maupun keagamaan. Selain tidak mengikat, bila pandangan tersebut bertentangan dengan undang-undang dan konstitusi hukum negara, dapat dianggap sebagai perbuatan inkonstitusional dan melawan negara. [Keterangan Saksi Ahli Bidang Kalam dalam Sidang Perkara Judicial Review UU No. 1/PNPS Tahun 1965 di Mahkamah Konstitusi]. Fatwa tentang aqidah selain menyalahi kaidah yurisprudensi Islam terlebih melabelkan stigma Sesat dan Menyesatkan pada warga negara lain adalah tindakan / perbuatan yang bertentangan dengan norma kepatutan. Apalagi dilakukan secara bersamaan dengan klaim sepihak bahwa ajaran yang dipahaminya adalah suatu ajaran asli / murni ajaran Islam adalah sesuatu yang berlebihan dan tidak memiliki landasan. 4. Bahwa, di Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak terdapat pengadilan yang memeriksa perkara berdasarkan Syariah Islam kecuali Pengadilan Agama yang terbatas pada persoalan sengketa mengenai persoalan perkawinan, kewarisan serta wakaf dan shadaqah orang yang mengaku beragama Islam. Dengan demikian dalil TERGUGAT III tentang tidak kompetennya Pengadilan Negeri karena tidak memeriksa perkara berdasarkan Syariah Islam dalam memeriksa perkara a quo adalah kabur, absurd dan mengada-ada. Oleh karena itu layak untuk dikesampingkan atau dianggap tidak berdasar secara hukum. Halaman 2 dari 6

5. Bahwa, TERGUGAT III mengakui dalam Eksepsi dan Jawaban TERGUGAT III di angka 6 halaman 8 bahwa TERGUGAT III selaku Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (Pusat) memiliki kewenangan untuk membatalkan Keputusan Fatwa MUI Jawa Timur a quo. 6.... karena sesungguhnya yang memiliki kewenangan untuk melakukan upaya hukum membatalkan Keputusan Fatwa MUI Jawa Timur adalah bukan Tergugat III selaku pribadi. 6. Bahwa, Majelis Ulama Indonesia adalah suatu organisasi yang tidak berbadan hukum maka dapat dipandang sebagai suatu persekutuan yang diatur Pasal 1618 KUH Perdata. Maka yang dapat bertindak atau ditarik sebagai pihak adalah anggota persekutuan apabila tidak ditentukan siapa yang menjadi pengurus. Akan tetapi, jika telah ditentukan siapa pengurus berdasarkan Pasal 1637 KUH Perdata, yang sah bertindak atau ditarik sebagai pihak adalah pengurus persekutuan. Dengan demikian eksepsi Error in Persona (salah orang) yang didalilkan TERGUGAT III adalah tidak benar dan harus dikesampingkan atau dinyatakan tidak berdasar secara hukum. Dan dengan demikian jelas TERGUGAT III tidak melaksanakan apa yang menjadi kewenangannya maka TERGUGAT III terbukti melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan PENGGUGAT karena TERGUGAT III seharusnya melakukan upaya hukum pembatalan Fatwa MUI Jawa Timur a quo. 7. Bahwa dengan demikian, dalil-dalil dari TERGUGAT III dalam Eksepsi dan Jawaban TERGUGAT III sepantasnya untuk dikesampingkan atau dinyatakan tidak berdasar secara hukum. II DALAM POKOK PERKARA 1. Bahwa, dalil-dalil replik terhadap eksepsi dan jawaban pertama TERGUGAT II bagian I DALAM EKSEPSI yang dikemukakan tersebut di atas, dianggap terulang kembali dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan replik pokok perkara ini. 2. Bahwa, replik atas Eksepsi dan Jawaban Pertama TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT IV dianggap terulang kembali dan merupakan bagian tak terpisahkan dari replik atas Eksepsi dan Jawaban Pertama TERGUGAT III ini. Halaman 3 dari 6

3. Bahwa, PENGGUGAT tetap pada dalil-dalil sebagaimana dikemukakan PENGGUGAT dalam GUGATAN, dan menolak dan menyangkal seluruh dalil yang yang dikemukakan TERGUGAT III dalam Eksepsi dan Jawaban Pertama TERGUGAT III, kecuali yang secara tegas diakui kebenarannya oleh PENGGUGAT. 4. Bahwa, TERGUGAT III melakukan klaim sepihak bahwa MUI sebagai wadah yang mewakili hampir semua ormas yang ada di Indonesia. Barangsiapa mendalilkan maka harus membuktikan. PENGGUGAT sendiri tidak pernah menemukan bukti kebenaran klaim TERGUGAT III dimaksudkan karena tidak logis bisa menemukan hal yang tidak ada. 5. Bahwa, tidak benar Majelis Ulama Indonesia mewakili hampir semua ormas yang ada di Indonesia sebagaimana jelas disebutkan dalam Pedoman Dasar MUI Pasal 8 (2) Hubungan antara Majelis Ulama Indonesia dengan organisasi/kelembagaan Islam bersifat konsultatif dan kemitraan. Dengan demikian jelas bahwa dalil yang dikemukakan TERGUGAT III saling bertentangan satu sama lain dan klaim-klaim sepihaknya tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Oleh karena itu cukup alasan untuk dikesampingkan atau dinyatakan tidak berdasar secara hukum. 6. Bahwa, TERGUGAT III mendalilkan bahwa Fatwa MUI Jawa Timur a quo sebagai bentuk tindakan bukan memperpanas situasi, akan tetapi justru merupakan upaya dan tindakan kongkret untuk meredam situasi hanya semata-mata karena dalam Putusan Fatwa MUI Jawa Timur a quo mencantumkan klausul merekomendasikan kepada Umat Islam di wilayah Jawa Timur diminta untuk tidak mudah terprovokasi melakukan tindak kekerasan (anarkisme), karena hal tersebut tidak dibenarkan dalam Islam serta bertolak belakang dengan upaya membina suasana kondusif untuk kelancaran dakwah Islam an sic. TERGUGAT khilaf atau terlupa atau tidak mengetahui atau pura-pura tidak mengetahui bahwa memberikan fatwa (label) SESAT dan MENSESATKAN pada sebagian umat Islam lainnya yang menganut mazhab yang berbeda pada saat bersamaan adalah bertolak belakang dengan klausul normatif yang dicantumkannya tersebut (contradictio in terminis). Halaman 4 dari 6

7. Bahwa, TERGUGAT III mendalilkan dalam angka 6 halaman 8 mengakui bahwa karena sesungguhnya yang memiliki kewenangan untuk melakukan upaya hukum membatalkan Keputusan Fatwa MUI Jawa Timur adalah bukan Tergugat III selaku pribadi. TERGUGAT III mengakui bahwa TERGUGAT III selaku Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan upaya hukum membatalkan Fatwa MUI Jawa Timur a quo. Tetapi pada saat bersamaan juga mendalilkan bahwa TERGUGAT III tidak memiliki kewenangan dimaksudkan berdasarkan Pedoman dan Prosedur Penetapan Fatwa MUI tersebut dikemukakan di angka 7 halaman 12. Dengan demikian dalil yang dikemukakan TERGUGAT III saling bertentangan. Oleh karena itu cukup alasan untuk dikesampingkan atau dinyatakan tidak berdasar secara hukum. 8. Bahwa, tidaklah tepat dalil TERGUGAT III yang mendalilkan berlakunya asas lex specialis derogate lex generallis dalam hal dimaksudkan. Kedudukan Pedoman dan Prosedur Penetapan Fatwa MUI yang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan MUI adalah tidak sederajat (lebih rendah) dari Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga MUI yang ditetapkan oleh lembaga pengambil keputusan tertinggi yaitu Musyawarah Nasional MUI. Lebih tepat jika diterapkan asas lex superior derogate legi inferiori. Dengan demikian norma yang diatur dalam Pedoman dan Prosedur Penetapan Fatwa MUI dimaksudkan harus dikesampingkan dan oleh karena itu jelas bahwa Ketua Umum MUI (Pusat) memiliki kewenangan untuk membatalkan sebagaimana sebelumnya diakui oleh TERGUGAT III tetapi tidak dilaksanakan. Bahkan tidak jelas benar apakah Pengurus MUI Jawa Timur telah dikukuhkan oleh MUI Pusat? Jika belum dikukuhkan sebagaimana amanat Pedoman Rumah Tangga MUI Pasal 3 Ayat 3 MUI Dewan Pimpinan MUI Pusat berwenang mengukuhkan Susunan Pengurus MUI Provinsi dan Dewan Pimpinan MUI Provinsi berwenang mengukuhkan susuan Pengurus MUI Kabupaten/ Kota dan seterusnya secara berjenjang. Maka dengan demikian terbukti bahwa TERGUGAT III berdasarkan dalil yang PENGGUGAT uraikan telah melakukan suatu Perbuatan Melawan Hukum dengan tidak melakukan upaya pembatalan Fatwa MUI Jatim a quo atau menyatakan TERGUGAT II Halaman 5 dari 6

tidak memiliki kewenangan menetapkan suatu keputusan penting karena kepengurusannya belum dikukuhkan. III DALAM PETITUM Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka PENGGUGAT mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara perdata Nomor 168/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst untuk memeriksa dan memutus perkara ini dengan putusan sebagai berikut: DALAM EKSEPSI 1. Menyatakan menolak Eksepsi TERGUGAT III; 2. Menyatakan bahwa Pengadilan Negeri berwenang mengadili perkara perdata Nomor 168/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst; 3. Memerintahkan para pihak untuk melanjutkan pemeriksaan pokok perkara. DALAM POKOK PERKARA Menyatakan mengabulkan gugatan untuk seluruhnya sebagaimana rinciannya telah dimohonkan dalam gugatan dengan perubahan sebagaimana dikemukakan dalam Replik atas Eksepsi dan Jawaban Pertama TERGUGAT I angka 3 halaman 2-3 dan dalam Replik atas Eksepsi dan Jawaban Pertama TERGUGAT II angka 4 halaman 2-3. Demikian Replik disampaikan atas Eksepsi dan Jawaban Pertama TERGUGAT III. Hormat saya, PENGGUGAT TEGUH SUGIHARTO, SE Halaman 6 dari 6