BAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar 4.2 Sistem Sosial

dokumen-dokumen yang mirip
KEBUDAYAAN & MASYARAKAT

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Masyarakat & Budaya

Dampak Perubahan Sosial Budaya

KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT Y E S I M A R I N C E, S. I P

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR

PENGERTIAN DASAR SEJARAH KEBUDAYAAN

KONSEP-KONSEP POKOK DALAM ANTROPOLIGI: KEBUDAYAAN

KEBUDAYAAN. 1. Pengertian

GEOGRAFI BUDAYA Materi : 7

BAB II KAJIAN TEORI. Kebudayaan berasal dari kata sansekerta budhayah, yaitu bentuk jamak

Inisiasi 3 INDIVIDU DAN MASYARAKAT: KEDUDUKAN DAN PERAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

KONSEP KEBUDAYAAN. Kuliah 2 - Geografi Kebudayaan

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN

BAB II KAJIAN TEORI 1. Pengertian Kebudayaan

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

DINAMISASI KEBUDAYAAN DALAM REALITAS SOSIAL. Ellya Rosana*

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. suci. Ritual menciptakan dan memelihara mitos, adat, sosial, dan agama, ritual

KEBUDAYAAN DALAM ILMU ANTROPOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk budaya mengandung pengertian bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Arti budaya

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

Pertemuan6 Peradaban; Wujud kebudayaan danunsur-unsur kebudayaan MATA KULIAH ANTROPOLOGI BUDAYA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA

Masyarakat dan Kebudayaan Indonesia Masyarakat : ( - مشاركة -(شارك kaum/komunitas Budaya : Pola pikir/tradisi/kebiasaan Kebudayaan : Wujud material

Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM, MPH.

Budaya Budaya = pikiran; akal budi (KBBI, 2002:169) Berasal dari kata Buddayah(Sansekerta), yang merupakan bentuk jamak dari kata Buddhi, artinya budi

Human Relations. Kebudayaan dan Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat

BAB II DESKRIPSI TEORETIS DAN FOKUS PENELITIAN

1.1 Latar Belakang Budaya kebudayaan

Makalah dengan judul PROGRAM PEMBELAJARAN DI TK PERSPEKTIF BUDAYA LOKAL. Oleh : Joko Pamungkas.M.Pd.

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

SOSIOLOGI PERTANIAN ( )

BAB I PENDAHULUAN. Moses, 2014 Keraton Ismahayana Landak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PERTEMUAN KE 6 POKOK BAHASAN

Dinamika Kebudayaan. surono

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Senakin kabupaten Landak Kalimantan Barat. Teori-teori tersebut dalah sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. antara keadaan sistem tertentu dalam jangka waktu berlainan.

TEKS DESKRIPSI BUDAYA INDONESIA

Merp proses yang berlangsung sepanjang hidup indv, dlm hal mengolah perasaan, hasrat, napsu, emosi shg terbentuk kepribadian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, ialah

Antropologi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. satu pencerminan dari karakteristik dalam sebuah masyarakat tersebut. Oleh

a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Budaya. Oleh: Holy Greata. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN. beraneka ragam. Begitupun negara Indonesia. Dengan banyak pulau dan suku

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuyun Yuniati, 2013

BAB II KAJIAN TEORI. Dalam buku Tri Widiarto yang berjudul Psikologi Lintas Budaya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Kajian Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, dan dari kebiasaan itu yang nantinya akan menjadi kebudayaan.

Menurut E. B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KEBUDAYAAN: PELURUSAN ATAS PEMAKNAAN Oleh Sumaryadi Staf Pengajar pada FBS UNY

BAB I PENDAHULUAN. budi Koentjaraningrat (dalam Soeloeman, 2007:21). Kebudayaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam

TRADISI METHIL SEBAGAI SALAH SATU WARISAN KEARIFAN LOKAL DI DESA KARANGMALANG KECAMATAN KASREMAN KABUPATEN NGAWI. Inka Septiana. Sosiologi Antropologi

BAB VII KEPEMIMPINAN

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA PASCA KONFLIK LAHAN ANTARA WARGA DENGAN TNI DI DESA SETROJENAR KECAMATAN BULUSPESANTREN KABUPATEN KEBUMEN RINGKASAN SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kehidupan bangsa Indonesia yang majemuk telah diakui sejak merdeka

I. PENDAHULUAN. Manusia mengalami perubahan tingkat-tingkat hidup (the life cycle), yaitu masa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam kamus bahasa Mongondow Boli yang berarti utang sedangkan Monomboli adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, ialah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Transmigrasi merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam mengambil

III NILAI-NILAI DAN NORMA SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. sebagai fakta sosial, manusia sebagai makhluk kultural (Ratna, 2005:14). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta buddhayah yang merupakan

- alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama) - organisasi kekuatan (politik)

Penduduk, Masyarakat dan kebudayaan

1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kurangnya kesadaran hukum di masyarakat? 2. Bagaimana upaya untuk mengubah Culture di masyarakat?

BAB I PENDAHULUAN. budaya yang pada awalnya merupakan unsur pembentukan kepribadiannya.

BAB III LEMBAGA SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. setiap etnis menebar diseluruh pelosok Negeri. Masing masing etnis tersebut

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah yang paling lazim dipakai untuk menyebut kesatuan kesatuan hidup

Komunikasi dan Proses Perubahan Sosial

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan negara berkembang lainnya, yaitu terdiri dari banyak. suku, adat, kebiasaan, dan budaya yang sangat beragam.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahkluk sosial yang berbudaya mempunyai peran

Nilai dan Norma Sosial

Pertemuan 1. Pembahasan. 1. Norma 2. Budaya 3. Etika 4. Moral 5. Struktur Etika

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

MANUSIA DAN BUDAYA. Dr.Ir. Hj. Khodijah, M.Si

II. TINJAUAN PUSTAKA. perbedaan inilah yang antara lain menyebabkan mengapa seseorang menyukai suatu

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Desa Setrojenar terletak di Kecamatan Buluspesantren, desa tersebut

UAS-Basic Culture Social Sciences

PERTEMUAN MINGGU KE 5

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, dimana banyak memiliki

KEBUDAYAAN. Sosped Fapet UHN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, adat istiadat dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki akal dan pikiran yang mampu

BUDAYA POLITIK ORGANISASI PEMERINTAH

Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang

I. PENDAHULUAN. utama bagi pengambil kebijakan pembangunan. Laut hanya dijadikan sarana lalu

I. PENDAHULUAN. Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dihadapkan kepada masalah sosial

Transkripsi:

BAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar Kebudayaan merupakan proses dan hasil dari kehidupan masyarakat. Tidak ada mayarakat yang tidak menghasilkan kebudayaan, hanya saja kebudayaan yang dimiliki masyarakat satu dengan yang lainnya akan berbeda. Ada masyarakat yang masih memiliki kebudayaan sederhana, ada juga yang sudah kompleks dan modern. Antropologi mempelajari masalah budaya yang secara khusus dipelajari dalam antropologi budaya. Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempelajari masyarakat yang pada dasarnya mempelajari budaya juga. Secara teoritas dan analisis masyarakat dan budaya dapat dipelajari secara terpisah walaupun dalam kenyataannya keduanya tidak dapat dipisahkan. Pandangan antropologi tentang budaya adalah segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat, masyarakat ditentukan oleh budaya yang dimiliki. Adapun sosologi berpandangan bahwa unsur-unsur kemasyarakatan yang mendorong anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dalam sikap, cara berfikir, dan perilakunya pada lingkungan masyarakat. Unsur persamaannya adalah mengenai kebudayan dan masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem sosial. 4.2 Sistem Sosial Defenisi kebudayaan di dalam teori-teori kebudayaan sangat banyak, hanya saja titik tekannya mengacu pada pola bersikap, pola bertindak, dan pola sarana benda-benda. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddayah, yang merupakan bentuk jamak dari kata budhi yang berarti budi atau akal. Kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal. Menurt Koentjaraningrat (1994), kebudayaan berasal dari kata asing yaitu culture (dalam bahasa latin colere) artinya mengolah

tanah atau bertani. Dari kata colere menjadi culture diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengatasi dan mengubah alam. Selo Soemardjan (1964) merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil rasa dan cipta manusia. Rasa meliputi jiwa manusia, misanya jiwa gotong royong, kapitals, individualistik, dan sebagainya, cipta merupakan kemampuan mental dan berfikir orang-orang yang hidup bermasyarakat, dan dari karya menghasilkan kebudayaan jasmaniah berupa teknologi. Kebudayaan mempersatukan segenap warga pendukung kebudayaan yang telah tersosialisasikan. Sosialisasi budaya terjadi dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kebudayan dapat mengalami perubahan karena adanya sesuatu yang baru yang dianggap cocok oleh masyarakat. 4.3 Jaringan Sosial Kebudayaan masyarakat ada yang terdiri dari unsur- unsur besar pola budaya yang dinamakan tradisi besar atau the great tradition, yaitu budaya yang digambarkan sebagai puncak perkembaan potensi mansia. Ada juga kebudayaan yang terdiri dari unsur-unsur kecil atau sub kultur (suatu bagian) yang tidak terpisahkan dari pola budaya yang lebih besar, contoh budaya masyarakat metropolis mempunyai unsur-unsur budaya besar, sedangkan masyarakat pedesaan digambarkan dengan pola budaya sub kultur atau budaya kecil. Milville (dalam Soerjono, 2003) merumuskan empat pokok unsur kebudayaan, yaitu: 1. Alat-alat teknologi. 2. Sistem ekonomi. 3. Keluarga. 4. Kekuasaan politik. Malinovwski (dalam soerjono,2003) sebagai pelopor teori fungsional antropolologi mengatakan, bahwa unsur-unsur pokok kebudayaan adalah: 1. Sistem norma yang memungkinkan kerja sama.

2. Organisasi ekonomi. 3. Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan. 4. Organisasi. Dalam perkembangannya, unsur-unsur pokok atau tradisi besar kebudayaan lazim disebut cultural universal. Istilah ini menunjukkan bahwa unsur-unsur pokok tersebut brsifat universal, yaitu dapat dijumpai pada seiap kebudayaan dimanapun di dunia baik pada masayarakat yang masih sederhana maupun yang sudah kompleks. Menurut Koentjaraningrat (1999) unsur kebudayaan yang bersifat unversal adalah: 1. Sistem teknologi. 2. Sistem ekonomi atau mata pencaharian. 3. Sistem kemasyarakatan. 4. Bahasa. 5. Kesenian. 6. Sistem pengetahuan. 7. Sistem kepercayaan. Adapun wujud kebudayaan dalam setiap kehidupan masyrakat mencakup: 1. Pola berfikir atau ide. 2. Pola bertindak. 3. Pola sarana material atau benda. 4.4 Hubungan Sosial Dimensi kebudayaan dalam sosiologi adalah hasil dari cipta, rasa, dan karya yang digerakkan oleh karsa manusia. Cipta berfungsi untuk menuangkan ide atau menemukan sesuatu sesuai dengan kebutuhankebutuhan kehidupan masyarakat, rasa dan karsa mewujudkan normanorma dan nilai-nilai sosial yang dperlukan untuk menjaga tata tertib dalam pergaulan kemasyarakatan. Adapun hasil karya manusia atau kebudayaan material ditujukan untuk melindungi dan mencukupi kebutuhan masyarakat terhadap lingkungannya, seperti teknologi.

Jadi fungsi kebudayaan adalah untuk mengatur hubungan antara manusia dengan manusia, sebagai wadah dari segenap perasaan manusia, serta untuk melindungi manusia dari lingkungan alam. Segenap anggota pendukung kebudayaan yang terdidik dalam pola ajar secara turun temurun akan berusaha untuk mempertahankannya. Untuk memahami fungsi dan pola budaya masyarakat dapat dilihat dari: 1. Nilai budaya. 2. Norma-norma. 3. Hukum. 4. Aturan khusus. Tingkat nilai budaya merupakan hal yang paling abstrak dan luas, karena mencakup ide-ide yang mengkonsepsikan hal-hal yang paling bernilai dalam kehidupan masyarakat. Nilai-nilai budaya menjadi jelas apabila bidang kehidupan dan masalah pokok atau masalah yang hakiki dapat diketahui,. Masalah pokok yang hakiki adalah: 1. Hakekat hidup manusia (untuk apa tujuan hidup di dunia ini). 2. Hakekat karya manusia (untuk apa berkarya, untuk nafkah atau lainnya) 3. Hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu. 4. Hakekat hubungan manusia dengan alam dan tunduk pada alam. 5. Hakekat hubungan manusia satu dengan manusia lainnya. Tingkat norma-norma terkait dengan peranan sejumlah orang atau pelaku dalam masyarakat, dimana orang punya status sesuai dengan peranan. Norma-norma menjadi pedoman kongkrit bertindak bagi orangorang yang punya peranan itu. Tiap peranan membawa sejumlah norma, sedangkan seseorang dalam kehidupan bermasyarakat punya banyak peran. Sistem norma-norma yang merupakan kesatuan adalah penjabaran dari sistem nilai-nilai. Sistem hukum merupakan hal yang paling kongkrit dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari, baik wujud hukum tertulis seperti undang-undang maupun hukum adat yang tidak tertulis atau konvensi yang nyata punya sangsi sosial bagi anggota masyarakat yang melanggar aturan-aturan adat tersebut.

Aturan khusus aturan merupakan aturan yang mengatur lebih jelas lagi kegiatan masyarakat, masing-masing menurut ruang lingkup terbatas, sebagian terkait dengan sistem hukum seperti aturan jual beli, sebagian lagi tidak, seperti sopan santun. Kaidah kebudayaan berisi peraturan tentang tingkah laku atau tindakan yang harus dilakukan dalam keadaan tertentu. Dengan demikian, kaidah sebagai bagian dari kebudayaan mencakup tujuan kebudayaan maupun cara-cara yang dianggap baik untuk mencapai tujuan. Apabila manusia sudah dapat mempertahankan diri dan menyesuaikan diri dengan alam, juga dapat hidup bersama dengan manusia-manusia lain secara damai, maka timbul keinginan manusia untuk menyatakan perasaan dan keinginan kepada orang lain. 4.5 Dinamika Budaya Perhatian sosiologi terhadap kebudayaan bukan hanya pada aspek budaya yang statis, melainkan juga pada aspek dinamis. Pada dasarnya dalam mempelajari pola budaya dengan aspek dinamis masyarakat menunjuk pada pola kerja sama dan konflik. Selain itu, pola budaya dapat mengalami perubahan karena adanya penemuan-penemuan serta penerimaan unsur baru, yang dianggap sesuai dengan kehidupan masyarakat. Gejala konflik terjadi dalam suatu budaya apabila ada unsur budaya baru yang tidak dapat diterima dalam satu pola budaya yang telah mapan dalam masyarakat. Sumber konflik antara lain: 1. Persaingan terutama di bidang ekonomi. 2. Ada unsur baru dan dipaksakan diterima oleh masyarakat. 3. Memaksakan konsep religi suatu masyarakat terhadap masyarakat lain. 4. Dominasi kelompok atas kelompok lain baik di bidang politik, dan sosial. 5. Ada potensi konflik terpendam secara adat diantara masyarakat. Potensi kerja sama akan terjadi apabila dalam pola budaya masyarakat ada aspek-aspek:

1. Dalam berinteraksi, masing-masing saling melengkapi. 2. Ada pihak ketiga yang dapat menetralisir hubungan antara masyarakat. Masyarakat Indonesia sangat multi etnis, dimana dalam proses pertukaran budaya untu membentuk suatu pola budaya bersama akan terjadi suatu suatu potensi kerja sama atau konflik. Dinamika budaya merupakan gejala perubahan sosial dan budaya yang disebabkan adanya sentuh budaya antara dua kebudayaan. Dalam proses sentuh budaya akan terjadi proses asimilasi dan akulturasi budaya. Asimilasi merupakan suatu proses penyesuaian, dimana perbedaan kebudayaan tidak muncul lagi karena orang atau kelompok-kelompok yang memiliki perbedaan akhirnya memiliki kebudayaan yang seragam. Jadi dapat dikatakan asimilasi adalah proses difusi antar kebudayaan yang saling mengisi dan memunculkan budaya baru dan berbeda dari budaya asal masing-masing. Akulturasi merupakan suatu proes penyesuaian, dimana perbedaan kebudayaan masing-masing dapat saling mempengaruhi unsur-unsur budaya masing-masing dan bersatu kedalam pola budaya masyarakat lainnya, contohnya transmigran Jawa di Lampung, biasanya mereka menanam padi dengan cara bersawah, setelah kesuburan tanah berkurang mereka ikut menanam kopi atau karet seperti warga asli Lampung, transmigran asal jawa beradaptasi dengan pola bertani masyarakat asli, di sisi lain warga asli belajar bertani dengan pola bersawah.