Ziarah Ke Masjid-Masjid Bersejarah di Madinah al-munawwarah

dokumen-dokumen yang mirip
Hukum-Hukum Wasiat. Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Khitan. Syaikh Muhammad bin Shalih al-'utsaimin - rahimahullah Dan Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmu Dan Fatwa

Hukum Sodomi Terhadap Istri

Hukum Bersumpah Atas Nama Nabi Muhammad shalallahu alihiwasallam

Hukum Bersalaman Dengan Wanita Bukan Mahram

Hukum Memelihara Jenggot

Keutamaan Menghapal Al-Qur`an

Apakah Hukum Isbal Hanya Untuk Orang Sombong?

Hukum Mandi Hari Jum'at

Hukum Poligami. Syaikh Abdul Aziz bin Baz -rahimahullah- Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Azal Dan Hukumnya. Penyusun : Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa

Hukum Seorang Muslim Mengambil Kewarganegaraan Negara Kafir

Hukum Menunduk Dan Mencium Tangan

Pengertian Wasathiyah (Moderat) Dalam Agama

Menjampi Air Termasuk Ruqyah Yang Syar'i

Seorang Bapak Tidak Boleh Memaksa Putrinya Menikah

Hukum Berkabung Atas Kematian Raja dan Pemimpin

Hukum Banyak Bergerak dalam Shalat

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

Ramadhan Bulan Kesabaran

Hukum Memakai Gelang Untuk Pengobatan Rematik

Hukum Memerankan Sosok Para Nabi, Sahabat Dan Tabi'in

Lailatul Qadar. Muhammad Ibn Syâmi Muthâin Syaibah. Terjemah : Ahmad Zawawy Editor : Eko Abu Ziyad

Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I.

Hal-Hal Yang Mewajibkan Mandi

Hukum Nikah Dengan Niat Talak

Tidak Boleh Tinggal di Negeri Kufur Kecuali Untuk Berdakwah

Dokter Mengetahui Jenis Janin, Apakah Kontradiksi Dengan Al-Qur`an?

Hukum Wanita Safar Sendirian Dengan Pesawat

Hikmah Perkawinan Nabi Muhammad salallahu alaihiwassalam

Hukum Memakai Emas Dan Intan Bagi Laki-Laki

Apakah Hukumnya Bila Suami Masuk Islam Dan Bagaimana Bila Sebaliknya?

Hukum Menghina Agama

Keutamaan Shalat Subuh

Menggugurkan Kandungan (Aborsi) dan Hukum-Hukum Terkait

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH

Keutamaan Puasa Ramadhan

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

Pengertian Ikhlas. Syaikh Muhammad Bin Shalih al-'utsaimin. rahimahullah. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Umrah di Bulan Ramadhan Menyamai Pahala Haji

Hukum Asuransi Dalam Islam

Tata Cara Shalat Malam

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

Tata Cara Sujud Tilawah

Syarat-Syarat Orang yang Meruqyah dan yang Diruqyah

Hukum Berobat Kepada Dukun Dan Peramal

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

Hukum Menipiskan Alis, Memanjangkan Kuku Dan Memakai Kuteks

Hukum Mengubah Nazar

Perhatikanlah Puasamu!

Hukum Bersiwak Bagi Yang Puasa Setelah Gelincir Matahari

Cara Bersuci dan Shalat Orang yang Sakit

Apakah Masjidil Haram Sama Dengan Masjid-Masjid Lainnya Di Tanah Haram?

Siksa Kubur dan Kenikmatannya

Hakikat Jin, Pengaruh Dan Cara Pengobatan Kesurupan

Ramadhan Bulan Pembebasan dari Api Neraka

Di Antara Kemungkaran Pakaian Wanita Dalam Pesta Perkawinan

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Hukum Sebab Dan Akibat, Serta Bergantung Kepada Sebab

Membatalkan Shalat Witir

Apakah Tasbih Termasuk Bid'ah?

10 Pembatal Keislaman

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Keutamaan Bersegera Menunaikan Shalat

Hadits-hadits Shohih Tentang

PUASA DI BULAN RAJAB

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

Riddah: Pengertian, Sebab Dan

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Menjauhi Fitnah. Mahmud Muhammad Al Khazandar. Terjemah : Muhammad Iqbal Ahmad Ghazali. MA. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad. [ Indonesia Indonesian

Apakah Asal dalam Dakwah Adalah Tauqifi?

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

PUSAT DOWNLOAD E-BOOK ISLAM. Copyright 1439 H/ 2018 M Untuk Umat Muslim

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

PANDUAN ISLAMI DALAM MENAFKAHI ISTRI

Konsisten dalam kebaikan

Negeri Yang Wajib Ditinggalkan

Ziarah Kubur: Antara Sunnah Dan Bid'ah

Hukum Menyuap Dan Menerimanya حكم دفع الرشوة و أخذها

Hadits Lemah Tentang Keutamaan Surat Az-Zalzalah

Bid ah Berkumpul Untuk Ta ziyah dan Menghidangkan Makanan Kepada yang Datang

Hukum Berbangga Dengan Nasab

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

MERAYAKAN MALAM ISRA DAN MI RAJ

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

Mengadu Domba Sesama Muslim. E-Artikel dari UstadzAris.com

Hukum Bergantung Kepada Para Wali

Kedudukan Puasa Ramadhan

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

UmrahSunnah. ﷺ Umrah sesuai dengan Sunnah Rasulullah

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

Kritik Terhadap Hadits Dha'if Tentang Kondisi Ahli Kubur

Menanamkan Kecintaan Kepada Allah

Adab Makan. Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

Beberapa Kesalahan Dalam Bersuci

Transkripsi:

Ziarah Ke Masjid-Masjid Bersejarah di Madinah al-munawwarah باملدينة ملنو لا ثرية ملساجد حكم يا [ Indonesia Indonesian ند نيn ] Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmu dan Fatwa Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2010-1431 1

باملدينة ملنو لا ثرية ملساجد حكم يا» باللغة لا ند نيسية «تا چگف: لا فتا لعلمية للبحو ي مة للجنة ترمجة: حممد قبا محد غز يل مر جعة: بو يا يكو ها يانتو 2010-1431 2

بسم الله لرمحن لرحيم Ziarah ke Masjid-Masjid Bersejarah di Madinah al-munawwarah Lajnah Daimah untuk riset ilmu dan fatwa Pertanyaan pertama: Apakah hukumnya orang yang datang ke Madinah untuk shalat di masjid Nabawi, kemudian pergi ke masjid Quba`, masjid Qiblatain, masjid Jum'at, dan masjid-masjid lainnya (masjid ghamamah, masjid ash-shiddiq, masjid Ali rad) serta masjid-masjid bersejarah lainnya. Setelah masuk ke dalam masjid tersebut, ia shalat tahiyatul masjid dua rakaat. Apakah hal itu boleh atau tidak? Pertanyaan kedua: setelah peziarah sampai di masjid Nabawi, bolehkah ia mengambil kesempatan untuk pergi ke masjid-masjid bersejarah lainnya di Madinah dengan tujuan merenungkan sejarah salafus shalih dan mempelajari secara langsung informasi yang dibacanya di kitabkitab tafsir, hadits, sejarah peperangan, dan tempat tinggal suku-suku kaum Anshar, saya mohon penjelasan. Jawaban: Setelah mempelajari, lajnah fatwa menjawab: Sesungguhnya jawaban dua pertanyaan ini menuntut penjelasan secara terperinci sebagai berikut: Pertama: Setelah meneliti masjid-masjid yang ada di kota Nabi saw, Madinah al-munawwarah semoga Allah swt menjaganya- ia terbagi beberapa bagian: Bagian pertama: Masjid di kota Nabi saw yang mempunyai keutamaan khusus, yaitu hanya ada dua masjid, tidak lebih: Salah satunya: Masjid Nabi saw, ia terlebih utama masuk dalam firman Allah swt: 3

و ف ق ي ح ق و ي م ن و حك ق بل س س ل م س ج د م ط ه ر ين ل يه ف يه ج ب ب و ف ت ط ه ر الله حي ا حي Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih. (QS. at-taubah:108) Ia merupakan masjid kedua yang ditambatkan tunggangan (dianjurkan melakukan perjalanan) kepadanya, sebagaimana disebutkan dalam hadits yang shahih. Disebutkan pula dalam hadits yang shahih lagi tegas: م ن ل ف ص لا ف ي م ا س و لا ل م س ج د حل ه خ ري ف ي ص لا ر "Sesungguhnya shalat di dalamnya lebih baik dari pada seribu shalat di masjid lainnya kecuali Masjidil Haram." 1 Yang kedua: Masjid Quba`, dan turun firman Allah swt: و حك ق بل س س ل م س ج د Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), (QS. at-taubah:108) Dalam hadits Usaid bin Hudhair al-anshari ra, dari Nabi saw, beliau saw bersabda: "Shalat di masjid Quba` sama seperti (pahala) umrah." 2 Dari Sahl bin Hanif rad, ia berkata, 'Rasulullah saw bersabda: ر م ع ب ا ك س ج د ق ىف م ص لا ر م ر ق ج ا ك ه صلا اك ب ا ف ص ىل ف ي ت ه ع م م س ج د ق م ن ي ط هر ىف ب "Barangsiapa yang bersuci di rumahnya, kemudian datang ke masjid Quba`, lalu melaksanakan shalat di dalamnya, untuknya seperti pahala umrah." 3 Diriwayatkan oleh Ahmad, an-nasa`i, Ibnu Majah dan ini adalah lafazh hadits riwayat Ibnu Majah. 1 HR. Al-Bukhari 1190 dan Muslim 1394, 1395, 1396. 2 HR. at-tirmidzi 324, Ibnu Majah 1411, Ibnu Hibban dalam Shahihnya 1627, dan at-tirmidzi berkata: Hasan Gharib. 3 HR. Ahmad (3/487, an-nasa`i 699, Ibnu Majah 1412, Ibnu Abi Syaibah 7530, ath-thabrani dalam al-kabir 6/5560, 5561, al-hakim 3/13 (4279, ia menshahihkannya dan disetujui oleh adz-dzahabi. 4

Bagian kedua: masjid-masjid kaum muslimin secara umum di Kota Nabi saw. Ini sama seperti masjid-masjid lainnya, tidak ada keutamaan khusus baginya. Bagian ketiga: Masjid yang dibangun di arah yang Nabi saw pernah shalat padanya, atau ia adalah tempat yang beliau saw shalat padanya, seperti masjid bani Salim dan mushalla 'ied, maka ini tidak ada keutamaan khusus baginya dan tidak ada anjuran untuk mendatanginya dan shalat dua rekaat padanya. Bagian keempat: Masjid-masjid bid'ah lagi baru yang disandarkan kepada masa Nabi saw dan masa para khalifah rasyidah dan dijadikan tempat ziarah, seperti masjid tujuh, masjid di bukit Uhud, dan yang lainnya. Maka masjid-masjid ini tidak ada dasarnya dalam syari'at yang suci. Tidak boleh berniat mendatanginya untuk ibadah dan untuk tujuan yang lainnya, bahkan ia adalah bid'ah yang nampak. Dasar di dalam agama adalah bahwa kita tidak menyembah kecuali hanya kepada Allah swt, dan kita tidak menyembah Allah swt kecuali yang disyari'atkan lewat lisan nabi dan rasul-nya Muhammad saw, dan sesungguhnya hal itu dengan merujuk kepada al-qur'an dan sunnah rasul- Nya Muhammad saw, serta ucapan para salaf yang mereka menerima syari'at ini dari Rasulullah saw dan menyampaikannya kepada kita darinya saw, memperingatkan kita dari bid'ah, karena menjunjung perintah yang membawa berita gembira dan ancaman yaitu Nabi saw. Di mana beliau saw bersabda dalam hadits shahih: ل ي ه م ر ن ا ف ه و س ع م لا ل م ن ع م ل ق "Barangsiapa yang melakukan perbuatan yang bukan perkara kami maka ia ditolak." 4 Dan dalam lafazh yang lain: ه ف ه و س م ن ال م ا هذ ر ن م ح د ىف م ن 4 Al-Bukhari 2697 dan Muslim 4492. 5

"Barangsiapa yang menciptakan dalam perkara kami yang bukan bagian darinya maka ia ditolak." 5 Dan Nabi saw bersabda: د ع لر ش د ف ن م ن ن ا ج ذ ي اك م حم دث ا با جگو ه ل ع ض و ع ا ف ك م ب سن يت س نة خل ل ع ل ة ب د ع ة ض لا ع ة ب د ف ا لك حم دث و م لا "Berpegang teguhlah dengan sunnahku dan sunnah para khalifah rasyidah sesudahku. Peganglah atasnya dengan gigi geraham (secara sungguhsungguh), jauhilah perkara-perkara bid'ah, maka sesungguhnya setiap yang baru adalah bid'ah dan setiap bid'ah adalah sesat." 6 Dan nabi saw bersabda: د ع م ن ن ر م ر ق ك ن : ب و ب ب الث ق ت د "Ikutilah dua orang sesudahku: Abu Bakar rad dan Umar rad." 7 Dan Nabi saw bersabda saat sebagian sahabat meminta agar beliau menjadikan untuk mereka satu pohon yang mereka mengambil berkah dan menggantungkan pedang mereka dengannya- :Allahu Akbar, sesungguhnya ia adalah jalan yang kamu katakan, demi Allah swt yang diriku berada di tangan-nya, sebagaimana Bani Israel berkata kepada nabi Musa asl: ا ل ه ا ك م ا ل ه م ل ه ة ل جگ ج ع buatlah untuk kami sebuah ilah (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa ilah (berhala)". (QS. al- A'raaf:138) 8 Dan Nabi saw bersabda: 5 Al-Bukhari menyebutkan secara mu'allaq (tanpa sanad) di dalam kitab jual beli dan I'tisham dan dimaushulkan oleh Muslim 1718-18 6 Ahmad 4/126, Abu Daud 4607, at-tirmidzi 2676 dan ia berkata: hasan shahih, Ibnu Majah 42,43, Ibnu Hibban 5, al-hakim 1/174,177 (329-333) dan ia menshahihkannya dan disetujui oleh adz-dzahabi. 7 Ahmad 5/382, at-tirmidzi 3662, Ibnu Majah 97, Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf 31942, ath-thabrani dalam al-ausath 4/1403816. Berkata dalam Majma' az-zawaid 9/295: padanya ada Yahya bin Abdul Hamid alhamani, dia dha'if. Diriwayatkan pula oleh al-hakim 3/ 75-80 (4451-4455) dishahihkannya dan disetujui oleh adz-dzahabi, dishahihkan oleh Albani dalam Shahih at-tirmidzi 2895-2896 dan Shahih Ibnu Majah 80. dan dikeluarkan pula oleh Abu Darda: ath-thabrani dalam Musnad Syamiyin (913), Ibnu Asakir sebagaimana dalam Duurul Mantsur 2/23. berkata dalam Majma' az-zawaid 9/53: padanya ada yang tidak saya kenal. Dan keluarkan pula dari hadits Abdullah bin Mas'ud rad: at-tirmidzi 3805 dan ath-thabrani dalam al-kabir 9/76 (37375), al- Hakim 3/80 (4456) dishahihkan oleh Albani dalam Shahih at-tirmidzi 2992. 8 Ahmad 5/218, at-tirmidzi 2180 dan ia berkata: Hasan Shahih, Ibnu Abi Syaibah 37375, Ibnu Hibban dalam Shahih-nya 6702, ath-thabrani dalam al-mu'jam al-kabir 3/244 17/21, al-haitsami berkata dalam Majma' Zawaid 7/24: Diriwayatkan oleh ath-thabrani, dalam sanadnya ada yang bernama Katsir bin Abdullah, didha'ifkan oleh jumhur dan at-tirmidz menghasankan haditsnya. 6

ق رت ح د سب ع ني ف ر ق ة ف بل ت ني س ب ع ني ف ر ق ة ث ن رت س ت ف بل ت جگ ص ا و ف رت ق ت چگ ه : م ن اك بل : سب ع ني ف ر ق ة لك ه ا ىف جگا لا ح د ل لا ث. ق ي م يت بل م ن يه ي ا س و الله ق ا ه ص حا. ل ا ع ن ا م ث ل م "Yahudi terpecah belah menjadi 71 golongan, Nashari terpecah belah menjadi 72 golongan, dan umat ini akan terpecah belah menjadi 73 golongan, semuanya di neraka kecuali satu.' Ada yang bertanya, 'Siapakah dia, ya Rasulullah? Beliau menjawab, 'Yaitu orang yang tetap seperti yang kupegang pada saat ini dan para sahabatku." 9 Ibnu Wadhdhah (hal. 9) berkata dalam kitabnya al-bida' wa ma nuhiya 'anha (bid'ah dan yang dilarang darinya) dengan sanadnya dari Ibnu Mas'ud rad: 'Sesungguhnya Amar bin 'Utbah dan beberapa sahabatnya membangun masjid di Kufah, maka Abdullah bin Mas'ud rad menyuruh untuk diruntuhkan. Kemudian sampai berita kepadanya bahwa mereka berkumpul di sisi masjid Kufah membaca tasbih yang sudah diketahui, bertahlil dan bertakbir. Ia berkata, 'Maka ia memakai burnus (baju luar panjang yang bertutup kepala), kemudian pergi lalu duduk di sisi mereka. Maka tatkala ia mengetahui apa yang mereka ucapkan, ia mengangkat burnus dari kepalanya, kemudian berkata: 'Aku Abu Abdurrahman, kemudian ia berkata, 'Kamu telah melebihi para sahabat nabi Muhammad saw dalam ilmu, atau sungguh kamu telah melakukan bid'ah secara zalim " Dia dan yang lainnya memperingatkan dari perbuatan bid'ah dan mendorong manusia agar mengikut para salaf (pendahulu). Diriwayatkan bahwa Umar rad memotong pohon yang Nabi saw dan para sahabatnya melakukan bai'at di bawahnya, tatkala ia melihat sebagian orang pergi ke sana. Sudah diketahui bahwa membangun masjid bertujuan mengumpulkan manusia untuk beribadah, ia merupakan berkumpul yang dimaksudkan di dalam syari'at. Dan adanya tujuh masjid di satu tempat 9 Diriwayatkan secara sempurna dan ringkas di sisi yang lain: Abu Daud 4596, 4597, Ibnu Majah 3992, Ahmad 2.332, Ibnu Hibban 6247, ath-thabrani dalam ash-shaghir 724, dan al-ausath 4886, 7840, al-hakim1/6. 128, 129 (10, 441,444) dishahihkan oleh Syaikh al-albani dalam Shahih Sunan Abi Daud (3842). 7

tidak bisa merealisasikan tujuan ini, bahkan ia mengajak kepada perpecahan yang bertentangan dengan tujuan syari'at. Ia tidak dibangun untuk berkumpul, karena posisinya sangat berdekatan. Namun dibangun untuk mengambil berkah dengan melakukan shalat dan berdoa padanya. Ini merupakan bid'ah yang nyata. Adapun dasar penamaan masjid-masjid ini dengan nama ini maksudnya masjid tujuh- maka tidak mempunyai sandaran sejarah sama sekali. Sesungguhnya (Ibnu Zabalah) menyebutkan masjid Fath. Ia adalah seorang pembohong, para ahli hadits menuduhnya seperti itu. Ia wafat di akhir tahun dua ratusan. 10 Kemudian datang sesudahnya (Ibnu Syabbah) seorang ahli sejarah dan ia menyebutkannya. 11 Sudah diketahui bahwa para ahli sejarah tidak mementingkan sanad dan keabsahannya. Sesungguhnya mereka mengutip berita yang sampai kepada mereka dan menyandarkan tanggung jawab kepada yang menceritakan kepada mereka, seperti yang dikatakan oleh al-hafizh Ibnu Jarir dalam Tarikhnya. 12 Adapun terbuktinya secara syara' untuk nama ini, atau untuk satu masjid darinya, maka tidak pernah dikenal dengan sanad yang shahih. Para sahabat memberikan perhatian dengan mengutip perkataan Rasulullah saw dan perbuatannya. Bahkan mereka mengutip segala hal yang mereka melihat Nabi saw melakukannya, hingga qadha hajat (buang air). Mereka meriwayatkan Nabi saw mendatangi masjid Quba` setiap minggu, shalat kepada para syuhada Uhud sebelum wafatnya seperti memberikan perantunan kepada mereka, hingga riwayat lainnya yang mengisi kitabkitab sunnah. Adapun masjid-masjid ini, para ahli hadits dan sejarah telah melakukan penelitian tentang dasar penamaannya. Syaikh as-samhudi berkata: 13 Saya tidak menemukan dasar semua itu. Dan ia berkata setelah pembicaraan yang lain: 'Padahal saya tidak menemukan dasar pemberian nama ini, dan tidak pula pada penyandaran masjid-masjid terdahulu dalam ucapan al-mathari. 10 Lihat: Taqrib at-tahzib 5815. 11 Dalam bukunya: Akhbarul Madinah an-nabawiyah (1/60-62) 12 Tarikh ath-thabari 1/13 dengan semisalnya. 13 Dalam bukunya: Khulashatul Wafa bi akhbaril mushthafa 2/306. 8

Adapun Syaikhul Islam rahimahullah, ia berkata: Yang dimaksud di sini, sesungguhnya sahabat dan para tabiin tidak pernah membangun sedikitpun dari bekas para nabi, seperti beliau pernah singgah padanya, atau shalat padanya, atau melakukan sesuatu dari hal itu, mereka tidak pernah bermaksud membangun masjid karena bekas para nabi dan orangorang shalih. Bahkan para pemimpin mereka seperti Umar bin Khaththab rad dan yang lainnya melarang bertujuan shalat di tempat yang Nabi saw shalat padanya secara kebetulan, bukan bertujuan. Dan disebutkan bahwa Umar rad dan semua sahabat dari khilafah rasyidah dan sepuluh sahabat serta selain mereka, seperti Ibnu Mas'ud rad, Mu'azd bin Jabal, Ubay bin Ka'ab radhiyallahu 'anhum- tidak pernah bertujuan shalat di tempattempat itu. Kemudian Syaikhul Islam menyebutkan bahwa di Madinah terdapat banyak masjid dan sesungguhnya tidak ada keutamaan khusus padanya selain masjid Quba`. Adapun yang muncul di dalam Islam berupa masjidmasjid dan bangunan di atas kubur dan tempat bersejarah termasuk bid'ah di dalam islam yang bersumber dari perbuatan orang yang tidak mengenal islam. Imam Syathibi menyebutkan dalam kitabnya 'al-i'tisham:' 14 Ibnu Kinanah ditanya tentang bekas-bekas yang mereka tinggalkan di Madinah, ia berkata: 'Yang ada di sisi kami adalah masjid Quba` dan diriwayatkan bahwa Umar rad memotong pohon yang dia melihat orang-orang mendatanginya untuk shalat di sisinya, karena mengkhawatirkan fitnah terhadap mereka.' Umar bin Syabbah menyebutkan dalam 'Akhbarul Madinah' dan sesudahnya al-aini dalam (Syarh al-bukhari) beberapa masjid, akan tetapi mereka tidak menyebutkan masjid tujuh dengan nama ini. Dengan pemaparan singkat ini bisa diketahui bahwa tidak pernah ada riwayat tentang masjid tujuh, bahkan tidak ada pula yang dinamakan masjid Fath, yang diperhatikan oleh Abul Haija` seorang menteri dinasti Ubidiyin yang sudah dikenal mazhab mereka. Di mana masjid-masjid menjadi tujuan kebanyakan orang untuk ziarah, shalat di dalamnya, 14 Al-I'tisham 1/346. 9

mengambil berkah dengannya, dan menjadi sesat karenanya kebanyakan pendatang untuk berziarah ke Masjid Rasulullah saw. Maka bertujuan ziarah ke sana adalah bid'ah yang nampak, dan membiarkannya bertentangan dengan tujuan syari'at serta perintah-perintah yang diutus untuk ikhlas dalam ibadah kepada Allah swt, dan sunnah Rasulullah saw menuntut menghilangkannya, di mana beliau saw bersabda: ن ع م ل م س ق م لا ل ل ي ه م ر ن ا ف ه و ع "Barangsiapa yang melakukan perbuatan yang bukan perkara kami maka ia ditolak." 15 Maka wajib menghilangkannya karena menghindari fitnah dan menutup sarana menuju syirik, menjaga akidah kaum muslimin yang bersih, memelihara sisi tauhid, karena mengikuti khalifah rasyidah Umar bin Khaththab rad, di mana beliau memotong pohon Hudaibiyah tatkala melihat manusia pergi kepadanya karena terjadinya fitnah terhadap mereka dan ia menjelaskan bahwa umat-umat sebelumnya menjadi binasa karena mengikuti jejak-jejak para nabi yang mereka tidak disuruh dengannya, karena hal itu merupakan penetapan syari'at yang Allah swt tidak mengijinkannya. Kedua: dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa tujuan manusia kepada masjid-masjid tujuh ini dan masjid-masjid lainnya yang baru, untuk mengetahui bekas (sejarah), atau beribadah, atau mengusap dindingnya dan mihrabnya dan mengambil berkah dengannya adalah bid'ah dan termasuk salah satu jenis syirik. Mirip seperti perbuatan orang-orang kafir di masa jahiliyah yang pertama dengan berhala mereka. Maka setiap muslim berkewajiban memberi nasehat untuk dirinya agar meninggalkan perbuatan ini dan menasehatkan kepada saudaranya kaum muslimin agar meninggalkannya. Ketiga: dengan ini bisa diketahui bahwa yang dilakukan sebagian orang yang lemah jiwanya berupa memberikan iming-iming dengan para jemaah haji dan peziarah, dan membawa mereka dengan upah ke tempattempat bid'ah ini, seperti masjid tujuh adalah perbuatan yang haram, dan 15 Al-Bukhari 2697 dan Muslim 4492. 10

yang diambil sebagai imbalannya adalah usaha yang haram. Maka pelakunya harus meninggalkannya. ا خم ر ج ل ع ت ق الله جي م ن ف ر ق ه م ن ح ي ث لا حي ت س ب Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. (QS. 65:2) Dan memberinya rezki dari arah yang tidada disangka-sangkanya. (QS. ath-thalaq:2-3) Semoga shalawat dan salam selalu tercurah kepada nabi kita Muhammad saw, keluarga dan para sahabatnya. Lajnah Daimah untuk riset ilmu dan fatwa Dari kitab: Fatawa wa bayanat muhimmah hal 82.. 11