PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU DI WILAYAH PUSEKSMAS MONGOLATO TAHUN 2014 Oleh : Tri Alfionita Pontoh Nim: 841410134 Telah di periksa dan disetujui
SUMMARY FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU DI WILAYAH PUSKESMAS MONGOLATO TAHUN 2014 Tri Alfionita Pontoh 1 NIM : 841410134 Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Lanjut usia adalah sebutan bagi mereka yang telah memasuki usia 60 tahun keatas, dimana Sasaran penyelenggaraan posyandu lansia adalah seluruh penduduk yang berusia 60 tahun keatas. Tahun 2012-2013 jumlah kunjungan lansia keposyandu yaitu dari 264 orang menjadi 154 orang yang berkunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang berhubungan dengan minat kunjungan lansia keposyandu diwilayah Puskesmas Mongolato tahun 2014. Desain Penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif analitik dengan pendekatan potong lintang (Cross Sectional Study). Jumlah Populasi 820 orang dengan teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu Purposive Sampling dengan jumlah sampel 83 orang. Analisis menggunakan uji Fisher s Exact Test dan uji Che-Square. Hasil penelitian menunjukan mayoritas responden berumur 60-65 tahun, dan berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan hasil uji Che-Square menunjukkan variabel pekerjaan (p=0,175) tidak ada hubungan dengan minat kunjungan lansia keposyandu. Hasil uji Fisher s Exact Test menunjukkan variabel pengetahuan (p=0,000), dan variabel dukungan keluarga (p=0,000) terdapat hubungan yang signifikan dengan minat kunjungan lansia keposyandu. Untuk meningkatkan minat kunjungan lansia keposyandu diharapkan Perawat maupun tenaga kesehatan lainnya memberikan penjelasan dan informasi mengenai pentingya Posyandu lansia serta bagi keluarga agar dapat memberikan dukungan kepada lansia untuk meanfaatkan Posyandu lansia. Kata Kunci: Minat, Kunjungan, Lansia 1 Tri Alfionita Pontoh, NIM : 841410134, Jurusan Keperawatan, FIKK, UNG, Pembimbing I Dian Saraswati S.Pd, M.Kes, Pembimbing II Vik Salamanja S.Kep, Ns, M.Kes.
Lanjut usia (lansia) adalah orang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas yang mempunyai hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (UU RI No 13 tahun 1998) (dalam Bratanegara. 2012). Untuk mengatasi masalah kesehatan lansia perlu upaya pembinaan kelompok lansia melalui Puskesmas dengan didirikan Posyandu lansia. Dengan bertambah lanjutnya usia, pola dan gaya hidup lansia juga akan berubah, seperti misalnya mereka akan menikmati waktu luang lebih banyak karena aktivitas sehari-hari yang mungkin menurun sejalan dengan bertambahnya usia (Hamid, 2001). Maka untuk menangani masalah kesehatan lansia, pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan/program yang diterapkan oleh Puskesmas. Program pelayanan lansia disebut juga posyandu lansia (Depkes RI, 1991) dalam (Rufaidah, 2006). Posyandu merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian norma kelurga kecil bahagia dan sejahtera (Effendy, 1998). Posyandu lansia merupakan pos pelayanan terpadu terhadap lansia di tingkat Desa/Kelurahan dalam Wilayah kerja masing-masing Puskesmas. Adapun tujuan dari pembentukan Posyandu lansia yaitu meningkatkan derajat kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut di masyarakat, untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna bagi keluarga, dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan dan komunikasi antara masyarakat usia lanjut. Seharusnya para lansia berupaya memanfaatkan adanya posyandu tersebut sebaik mungkin, agar kesehatan para lansia dapat terpelihara dan terpantau secara optimal (Grahacendikia,2009). Dari data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo jumlah lansia yang berada di Provinsi Gorontalo tahun 2012 adalah 45.458 orang dan meningkat pada tahun 2013 yaitu sebanyak 49.369 orang (Dikes Prov Gorontalo). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo jumlah lansia yang berada di kabupaten Gorontalo tahun 2013 adalah 28.558 orang (Dikes Kab. Gorontalo). Berdasarkan data dari Puskesmas Mongolato jumlah lansia yang berkunjung ke Posyandu lansia tahun 2013 adalah 154 orang dari 934 jumlah lansia yang ada di wilayah Puskesmas Mongolato. Hal ini mengalami penurunan di bandingkan dengan tahun 2012 jumlah lansia yang berkunjung ke Posyandu lansia sebanyak 264 orang (Puskesmas Mongolato). Hal ini menunjukkan minat lansia untuk mengikuti posyandu lansia rendah dan merupakan masalah kesehatan yang harus di atasi. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun 2014. I. Metode Penelitian 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Mongolato yang berlokasi di Kabupaten Gorontalo. Waktu penelitian, dilaksanakan mulai bulan Februari sampai Maret 2014.
1.2 Desain Penelitian Desain Penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif analitik dengan pendekatan potong lintang (Cross Sectional Study).Untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato Kabupaten Gorontalo Tahun 2014. Dimana variabel independen dan variabel dependen diamati pada waktu dan tempat yang bersamaan ( Point time approach). 1.3 Populasi Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti (Notoadmodjo, 2012). Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan di teliti (Setiadi, 2013). Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah lansia yang berada di Wilayah Puskesmas Mongolato Kabupaten Gorontalo yang berjumlah 820 orang tahun 2014. 1.4 Sampel Sampel adalah objek yang di teliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoadmodjo, 2012). Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu dengan Purposive Sampling dimana cara pengambilan sampel untuk tujuan tertentu (Alimul Aziz, 2007). Pengambilan sampel secara purposive didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2005). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 83 orang. 1.5 Analisis Data 1. Analisis univariat Dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dari masing-masing variabel independen (faktor pengetahuan, pekerjaan, dan dukungan keluarga) dan variabel dependen (Minat kunjungan lansia ke Posyandu). 1. Analisis bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, apakah variabel tersebut mempunyai hubungan yang signifikan atau tidak. Dalam penelitian ini uji statistik yang digunakan adalah uji Fisher s Exact Test. II. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Karakteristik Responden Distribusi responden berdasarkan umur, jenis kelamin, dan Pekerjaan adalah sebagai berikut. Tabel 4.3 Distribusi responden berdasarkan Jenis kelamin, Umur, dan Pekerjaan lansia di Wilayah Puskesmas Mongolato Karakteristik Responden Jumlah % Laki-Laki 32 38,6 Jenis Kelamin Perempuan 51 61,4
60-65 Tahun 50 60,2 Umur 66-70 Tahun 27 32,5 71-75 Tahun 6 7,2 Pekerjaan Jumlah % Bekerja Tidak Bekerja 26 57 31,3 68,7 Sumber :Data Primer 2014 Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu 51 orang (61,4%), sebagian besar responden berumur 60-65 tahun yaitu 50 orang (60,2%), responden yang bekerja yaitu sebanyak 26 orang (31,3%) dan responden yang tidak bekerja yaitu sebanyak 57 orang (68,7%). 2. Analisa Univariat Distribusi responden berdasarkan pengetahuan dan pekerjaan lansia adalah sebagai berikut. Tabel 4.4 Distribusi responden berdasarkan pengetahuan dan pekerjaan lansia di Wilayah Puskesmas Mongolato No Pengetahuan Jumlah % 1 2 Baik Kurang 16 67 19,3 80,7 Sumber :Data Primer 2014 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.4, dapat diketahui bahwa responden yang memilki tingkat pengetahuan yang baik sebanyak 16 orang (19,3%), dan responden yang memilki tingkat pengetahuan yang kurang sebanyak 67 orang (80,7%). Distribusi dukungan keluarga dan minat kunjungan ke posyandu pada lansia adalah sebagai berikut. Tabel 4.6 Distribusi dukungan keluarga pada lansia di Wilayah Puskesmas Mongolato No Dukungan keluarga Jumlah % 1 2 Baik Kurang 14 69 16,9 83,1
No 1 2 Minat Kunjungan lansia Tinggi Kurang Sumber :Data Primer 2014 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.6, dapat diketahui bahwa responden yang memilki dukungan keluarga yang baik sebanyak 14 orang (16,9%), dan responden yang memilki dukungan keluarga yang kurang sebanyak 69 orang (83,1%) dan dapat juga diketahui bahwa responden yang memiliki minat kunjungan yang tinggi ke Posyandu sebanyak 18 orang (21,7%), dan responden yang memilki minat kunjungan yang kurang ke Posyandu sebanyak 65 orang (78,3%). 3. Analisa Bivariat 1) Hubungan Pengetahuan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun 2014. Tabel 4.7 Hubungan Pengetahuan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun 2014 Minat kunjungan lansia P-value ke Posyandu Total Kurang Tinggi 61 6 67 Kurang 73,5% 7,2% 80,7% Pengetahuan 0,000 4 12 16 Baik Total Sumber : Data Primer 2014 4,8% 65 78,3% Jumlah % 14,5% 18 21,7% 19,3% 83 100,0% Hasil uji berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa responden yang memilki pengetahuan yang baik sebagian besar memiliki minat kunjungan yang tinggi ke Posyandu yaitu 12 orang (14,5%). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa hal ini di sebabkan oleh tingkat pengetahuan mempengaruhi perilaku individu sendiri sehingga makin tinggi pengetahuan seseorang maka makin tinggi kesadaran untuk berperan serta. Lansia yang memilki pengetahuan yang baik sangat memperhatikan kesehatannya, sehingga semakin baik pengetahuan lansia semakin baik lansia ikut serta dalam memanfaatkan fasilitas pelyanan kesehatan yang ada yaitu Posyandu lansia. serta lansia yang memiliki pengetahuan yang baik memeliki kesadaran tetang pentingnya Posyandu lansia karena lansia dapat berkonsultasi kesehatan pada petugas kesehatan, serta dapat melakukan pemeriksaan kesehatan tanpa dipungut 18 65 21,7 78,3
biaya, sehingga dapat lebih meningkatkan status kesehatan dan kualitas hidup lansia. Hasil uji statistik juga menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan yang kurang sebagian besar memilki minat kunjungan yang kurang ke Posyandu yaitu 61 orang (73,5%). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa hal ini di pengaruhi oleh pengetahuan yang kurang tentang manfaat dan tujuan Posyandu lansia dapat mempengaruhi lansia untuk mengunjungi Posyandu karena ketidaktahuan lansia sehingga lansia merasa hal itu tidak perlu di lakukan, lansia yang memilki pengetahuan yang kurang cenderung sering mengabaikan kesehtannya. hal ini juga disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga lansia tidak mengetahui kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan di Posyandu, manfaat serta pentingnya diadakannya Posyandu lansia. Hal ini didukung oleh penelitian yang pernah dilakukan oleh Fitri Hayani Hasugian dkk (2012) yang berjudul Hubungan perilaku lansia dan dukungan keluarga terhadap pemanfaatan Posyandu lansia di Wilayah kerja Puskesmas Darussalam tahun 2012. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan yang baik, banyak yang memanfaatkan Posyandu lansia sedangkan responden yang memiliki pengetahuan yang kurang, banyak diantaranya kurang memanfaatkan Posyandu lansia dengan hasil analisa uji chisquare menunjukkan terdapat hubungan dengan nilai p-value yaitu 0,001. 2) Hubungan Pekerjaan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun 2014. Tabel 4.10 Hubungan Pekerjaan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun 2014 Minat kunjungan lansia ke Posyandu Total p-value Kurang Tinggi Bekerja 18 8 26 Pekerjaan Total Tidak bekerja 21,7% 47 56,6% 65 78,3% 9,6% 10 12,0% 18 21,7% 31,3% 57 68,7% 83 100,0% 0,175 Sumber : Data Primer 2014 Dari hasil uji statistik dengan uji che-square hubungan pekerjaan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu diperoleh hasil bahwa nilai p-value sebesar 0,175. Oleh karena nilai p-value > 0,05 artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun 2014. Hasil uji berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa responden yang tidak bekerja sebagian besar memiliki minat kunjungan yang kurang ke Posyandu yaitu 47 orang (56,6%). Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.10 lansia yang memilki pekerjaan sebagian besar juga memiliki minat kunjungan yang kurang ke Posyandu yaitu 18 orang (21,7%). Hal ini disebabkan oleh kesibukkan lansia
sendiri yang sebagian besar adalah kepala keluarga dengan mencari nafkah dengan bekerja sehingga lansia tidak memilki waktu untuk mengunjungi Posyandu. Selain itu juga, berdasarkan penelitian pada tabel 4.10 lansia yang memiliki minat kunjungan yang tinggi ke Posyandu sebagian besar dilakukan oleh lansia yang tidak bekerja yaitu 10 orang (12,0%) dibandingkan dengan lansia yang memiliki pekerjaan. Hal ini disebabkan oleh lansia yang tidak bekerja memiliki banyak waktu luang untuk mengunjungi Posyandu lansia di bandingkan dengan lansia yang bekerja. Hasil Penelitian yang dilakukan peneliti didukung oleh hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Khotimah (2011) (dalam Juniardi Frans, 2012) yang menunukkan bahwa pekerjaan tidak berhubugan dengan pemanfaatan Posyandu lansia. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pekerjaan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu. Lansia yang tidak bekerja seharusnya lebih memilki minat kunjungan yang tinggi ke Posyandu karena lansia yang tidak bekerja memiliki waktu luang untuk mengunjungi Posyandu akan tetapi pada penelitian ini lansia yang tidak bekerja sebagian besar memiliki minat kunjungan yang kurang ke Posyandu. 3) Hubungan dukungan keluarga dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun 2014 Tabel 4.11 Hubungan dukungan keluarga dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun 2014. Kunjungan lansia ke p-va;ue Posyandu Total Tidak Teratur teratur Dukungan keluarga Total Kurang Baik Sumber : Data Primer 2014 63 75,9% 2 2,4% 65 78,3% 6 7,2% 12 14,5% 18 21,7% 69 83,1% 14 16,9% 83 100,0% 0,000 Dari hasil uji statistik dengan uji Fisher s Exact Test hubungan dukungan keluarga dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu diperoleh hasil bahwa nilai p-value sebesar 0,000. Oleh karena nilai p-value < 0,05 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun 2014. Hasil uji berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan bahwa responden dengan dukungan keluarga yang baik sebagian besar memiliki minat kunjungan yang tinggi ke Posyandu yaitu 12 orang (14,5%). Hal ini disebabkan oleh keluarga memberikan motivasi kepada lansia untuk mengujungi Posyandu, keluarga memberikan informasi yang berhubungan dengan Posyandu lansia serta keluarga bersedia mengantar lansia jika ingin pergi ke Posyandu, sehingga dukungan
keluarga sangat mempengaruhi dalam memotivasi seseorang, dukungan keluarga yang baik dapat membuat minat lansia untuk mengunjungi Posyandu lansia bertambah lebih baik. Selain itu Hasil uji berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan bahwa responden dengan dukungan keluarga yang kurang sebagian besar memiliki minat kunjungan yang kurang ke Posyandu yaitu 63 orang (75,9%). Hal ini disebabkan oleh keluarga tidak mengetahui keberadaan Posyandu lansia, keluarga tidak memberitahukan informasi mengenai kegiatan dan tempat di laksanakannya Posyandu lansia, serta keluarga yang sibuk bekerja dan sudah tdak tinggal serumah lagi dengan lansia sehingga tidak ada yang mengantar lansia ke Posyandu lansia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hasugian dkk (2012) yang berjudul Hubungan perilaku lansia dan dukungan keluarga terhadap pemanfaatan Posyandu lansia di Wilayah kerja Puskesmas Darussalam tahun 2012. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan dukungan informasional keluarga (p) = 0,001, dukungan penilaian keluarga (p) = 0,001, dukungan instrumental keluarga (p) = 0,003 dan dukungan emosional keluarga (p) = 0,001 dengan pemanfaatan Posyandu Lansia di Puskesmas DarussalamHasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Mismar (2010) (dalam Juniardi, Frans 2012), menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan secara bermakna dengan tingkat kunjungan lansia ke posyandu adalah (p = dukungan keluarga (p = 0,000). Oleh karena itu dukungan keluarga sangat berperan dalam mendorong minat atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia. Keluarga bisa menjadi motivator kuat bagi lansia apabila selalu menyediakan diri untuk mendampingi atau mengantar lansia ke posyandu, mengingatkan lansia jika lupa jadwal posyandu, memberikan informasi yang berhubungan dengan Posyandu lansia dan berusaha membantu mengatasi segala permasalahan bersama lansia. III. Simpulan dan Saran a. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Minat Kunjungan Lansia Ke Posyandu Di Wilayah Puskesmas Mongolato Tahun 2014 yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil uji statistik menggunakan uji Fisher s Exact Test di peroleh hasil bahwa nilai p-value sebesar 0,000. Oleh karena nilai p-value < 0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun 2014. 2. Dari hasil uji statistik menggunakan uji Che Square di peroleh hasil bahwa nilai p-value sebesar 0,175. Oleh karena nilai p-value > 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun 2014. 3. Dari hasil uji statistik menggunakan uji Fisher s Exact Test di peroleh hasil bahwa nilai p-value sebesar 0,000. Oleh karena nilai p-value < 0,05 maka
terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun 2014. b. Saran 1. Bagi pelayanan keperawatan Perawat maupun tenaga kesehatan lainnya disarankan untuk memberikan penjelasan dan informasi mengenai pentingya Posyandu lansia sehingga dapat meningkatkan jumlah lansia yang berkunjung ke Posyandu. Serta Meningkatkan dan mengembangkan ilmu keperawatan gerontik tentang lansia agar dapat memberikan asuhan keperawatan secara optimal. 2. Bagi keluarga Bagi keluarga agar dapat memberikan dukungan kepada lansia untuk meanfaatkan Posyandu lansia. 3. Bagi peneliti selanjutnya Dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya dan dapat dijadikan tolak ukur bagi peneliti yang akan meneliti variabel lain yang berhubungan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu.