UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz and Pav) SEBAGAI ANTIINFLAMASI PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR SPRAGUE-DAWLEY

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) PADA MENCIT (Mus musculus)

UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa Boerl.) TERHADAP EDEMA KAKI TIKUS PUTIH JANTAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. iritan, dan mengatur perbaikan jaringan, sehingga menghasilkan eksudat yang

Uji Aktivitas Antiinflamasi dari Ekstrak Etanol Daun Asam Jawa (Tamarindus Indica L) terhadap Tikus Wistar Jantan

UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN SUJI (Dracaena angustifolia Roxb) TERHADAP EDEMA KAKI TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL MAJAKANI (Quercus infectoria G. Olivier) TERHADAP TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI KARAGENAN

Jatmiko Susilo, Oni Yulianta Wilisa, Serimawati

POTENSI ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN TAHONGAI (Kleinhovia hospita L) ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANTI-INFLAMATORY ACTIVITY OF Hisbiscus sabdariffa CALYX EXTRACT

PERBANDINGAN EFEK ANTIINFLAMASI SENYAWA ASAM 4-t-BUTILSINAMAT HASIL SINTESIS DAN ASAM SINAMAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAT PAW OEDEMA

Banyak penyakit yang dihadapi para klinisi disebabkan karena respons inflamasi yang tidak terkendali. Kerusakan sendi pada arthritis rheumatoid,

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only

Merry Senewe, Paulina Yamlean, Weny Wiyono ProgramStudiFarmasi FMIPA UNSRAT Manado, ABSTRACT

UJI EFEK ANTIINFLAMASI AKUT EKSTRAK DAUN JARAK PAGAR (JATROPHA CURCAS L.) PADA TIKUS PUTIH OLEH : NITA ANGGRIANI

AKTIVITAS ANALGESIK EKSTRAK DAUN JARUM TUJUH BILAH (Pereskia Bleo K) PADA MENCIT JANTAN (Mus Musculus)

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu farmakologi khususnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi eksperimental

EFEKTIVITAS ANTIINFLAMASI FRAKSI AIR EKSTRAK DAUN SEMBUKAN (Paederia foetida L.) PADA TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus) ABSTRAK

Diterbitkan oleh STIFI Perintis Padang setiap bulan Februari dan Agustus Website :

Kata kunci: Penyembuhan luka, Ulserasi, Mukosa Oral, Sirih Merah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan rancangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SAMBILOTO (ANDROGRAPHIS PANICULATA NESS) PADA TIKUS PUTIH JANTAN

GALENIKA Journal of Pharmacy Vol. 1 (2) : ISSN : October 2015

THE EFFECTIVITY TEST OF DUDUK LEAVES OINTMENT (Desmodium triqurtrum (L.) DC) AS ANTI-INFLAMMATION IN WHITE MALE RATS OF WISTAR STRAIN

I. PENDAHULUAN. cyclooxygenase (COX). OAINS merupakan salah satu obat yang paling. banyak diresepkan. Berdasarkan survey yang dilakukan di Amerika

UJI DAYA ANALGETIK EKSTRAK ETANOLIK DAUN BINAHONG [Anredera cordifolia (Ten.) Steenis] PADA MENCIT PUTIH (Mus musculus L.) JANTAN

UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN TEMBELEKAN (LANTANA CAMARA L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN

Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas (L.) Lamk) terhadap Tikus Wistar Jantan

BAB 4 METODE PENELITIAN

Aktivitas Analgetik Ekstrak Etanol Daun Melinjo (Gnetum Gnemon L.) Pada Mencit Putih (Mus musculus L.) Jantan

UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN PRASMAN

BAB II METODE PENELITIAN

DIURETIC EFFECT OF MULBERRY LEAF INFUSION (Morus alba L.) TOWARD POTASSIUM AND SODIUM CONCENTRATION IN URINE ON THE WHITE MALE RATS WISTAR

Identifikasi Senyawa Kimia Ekstrak Etanol Mentimun (Cucumis sativus L.) dan Ekstrak Etanol Nanas (Ananas comosus (L) Merr.)

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS Wistar JANTAN

1. Pendahuluan AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL BUAH DAN DAUN ASAM JAWA (TAMARINDUS INDICA) SERTA KOMBINASINYAPADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR

9 Anastasia S.P. 200 jenis diantaranya merupakan tumbuhan obat penting bagi industri obat tradisional sebagai bahan baku (Sriningsih dkk., 2006). Sala

EFEK ANTIINFLAMASI DAUN SIRIH (Piper betle L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI

GALENIKA Journal of Pharmacy Vol. 1 (2) : ISSN :

Antiinflamatory Effect Of Ethanol Extract Of Krokot (Portulaca oleracea, L.) on Carageenan Induced edema In Rats.

Received Juli 24, 2015/Accepted ABSTRACT

BAB IV PROSEDUR KERJA

UJI EFEK ANTIINFLAMASI INFUS DAUN ASAM JAWA (TAMARINDUS INDICA L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN

KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN SKRINING FITOKIMIA SERTA UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN SEMBUKAN

BAB I PENDAHULUAN. mengurung (sekuester) agen pencedera maupun jaringan yang cedera. Keadaan akut

AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL BIJI KECIPIR (Psophocarpus tetragonolobus L.) TERHADAP TIKUS JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI

EKSTRAK SECANG SEBAGAI BAHAN DIURETIKUM (PERCOBAAN TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR SPRAQUE DAWLEY)

UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SEPAT (Mitragyna speciosa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus Musculus)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ataupun infeksi. Inflamasi merupakan proses alami untuk mempertahankan

UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI DARI EKSTRAK METANOL DAUN NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lam.) TERHADAP TIKUS YANG DIINDUKSI KARAGENAN LAMBDA

PENENTUAN DOSIS EFEKTIF EKSTRAK DAUN PACAR (Lawsonia inermis L.) SEBAGAI ANTIINFLAMASI. Abstract

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. Pemanfaatan Ekstrak Daun Putri Malu (Mimosa pudica Linn.) Sebagai Bahan Antiinflamasi BIDANG KEGIATAN :

UJI ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA AJERAN (BIDENS PILOSA L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GRACIA BUDIASIH

The Effect of Ethanol Leaves Extract of Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) toward the Sedative Effect on BALB/C Mice

UJI EFEK ANALGETIKA EKSTRAK BUAH KAKTUS (Opuntia elatior Mill.) PADA MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

ABSTRACT. Key words : Bay leaves, Uric acids, Potassium oxonate, Rattus norvegius L. ABSTRAK

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) DALAM MENURUNKAN KADAR TRIGLISERIDA TIKUS WISTAR JANTAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Effect of Ethanol Extract of Pomegranate Leaves (Punica granatum L) to the Sedative Effect on Mice BALB/C

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L.) TERHADAP MUKOSA GASTER PADA MODEL MENCIT SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI ASETOSAL

UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA ASAM 4-METOKSIBENZOIL SALISILAT RUTH SETIAWATI CHRISTANTO FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng)

UJI EFEK ANTIINFLAMASI FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL DAUN MINDI (MELIA AZEDARACH L.) PADA TIKUS PUTIH LEWIS LUTHER LAURANO

PENGUJIAN EFEK DIURETIK SARI WORTEL (Daucus carota L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus)

ABSTRAK. Stefany C.K, Pembimbing I : Laella Kinghua Liana, dr., Sp.PA, M.Kes. Pembimbing II: Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK.

BAB II METODE PENELITIAN

Lampiran 1 Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Mencapai Derajat Sarjana S-1. Diajukan Oleh : DHYNA MUTIARASARI PAWESTRI J

UJI EFEK ANTIINFLAMASI FRAKSI AIR BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Shecff.) Boerl.)TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.

OLEH: VEROS ALVARIS YUSTAKI FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

BAB V HASIL PENELITIAN. Study preliminary / uji pendahuluan dan proses penelitian ini telah

ABSTRACT. THE EFFECT of SOY MILK (Glycine Max) to THE INCREASING AMOUNT of HCL IN WISTAR CHANNEL MALE RAT STOMACH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI KUERSETIN KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus)

Uji Efek Anti-Inflamasi dan Analgesik Infusa Daun Senggani (Melastoma malabathricum L.)

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Nofri P. Kurama, Widdhi Bodhi, Weny Wiyono Program Studi Farmasi, FMIPA UNSRAT Manado ABSTRACT

AKTIVITAS ANALGETIKA INFUSA DAUN ALPUKAT (Persea americana) PADA MENCIT. TITA NOFIANTI Program Studi S1 Farmasi STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Rimpang Jahe (Zingiber officinale Roscoe) pada Tikus Putih Jantan

UJI AKTIVITAS ANTI RADANG EKSTRAK ETANOL BIJI PINANG (Areca catechu L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN. Silvya Poela, Aang Hanafiah

UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL AKAR URUBULU (Centotheca lappacea (L.) Desv.) TERHADAP UDEM TELAPAK KAKI MENCIT YANG DIINDUKSI KARAGENIN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci: Kolesterol LDL, kolesterol HDL, daun jambu biji (Psidium guajava Linn.), tikus wistar

PEMANFAATAN DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon spicatus B.B.S.) SEBAGAI ANTIGLAUKOMA

Uji Aktivitas Anti Inflmasi dari Ekstrak Etanol Herba Kemangi (Ocimum Americanum L.) terhadap Tikus Jantan Wistar

ABSTRAK. EFEK ANALGESIK INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke) PADA MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI RANGSANG TERMIK

Transkripsi:

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz and Pav) SEBAGAI ANTIINFLAMASI PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR SPRAGUE-DAWLEY ACTIVITIES OF ETHANOLIC EXTRACTS Piper Crocatum AS ANTI-INFLAMMATORY IN MALE WHITE RAT STRAINS SPRAGUE-DAWLEY Abdul Aziz Setiawan 1*, Dinda Nisa 2, Nita Rusdiana 3 1,2,3 Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Tangerang * Corresponding Author Email: alaaziz_setiawan@yahoo.co.id ABSTRACT Piper crocatum is one of the plants used as traditional medicine and has long been used by communities. This research was carried out to determine the effect of piper crocatum as an antiinflammatory. Inflammation is a natural respon for tissue damage. Treatment of inflammation to used people is NSAID (Non Steroid Antiinflammatory Drugs) have been used as anti-inflammatory therapy but have side effect like gastrointestinal bleeding. The research study testing anti-inflammatory effects using artificial edema in rat foot using 1% carrageen as a chorale maker edema. Subjects who used for testing anti-inflammatory effects using male white rat strains Sprague-dawley is 24 white male rats and divided into 6 groups, normal group (Na-CMC), positive group (natrium diclofenac), negative group (aquadest) and treatmen group extract of piper crocatum dose 10mg/200gBB, 20mg/200gBB and 30mg/200gBB given peroral. Rat foot volumes be measurement as pletismometer every 1 hour for 6 hour. Based in the result of the study, the ethanol extract of piper crocatum give effect antiinflammatory in male Sprague-dawley rat which was induced by carrageenan 1%. The result of statistic showed that there were significant differences between each dose of the extract with the normal control. Dose extract 10mg/200gBB, 20mg/200gBB and 30mg/200gBB showed that no significant with positif control at test level of 0,05. Keyword : piper crocatum, anti-inflammatory, edema ABSTRAK Sirih merah merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun sirih merah sebagai antiinflamasi. Inflamasi adalah suatu respon protektif tubuh terhadap jejas. Pengobatan inflamasi yang banyak digunakan masyarakat adalah Obat Antiinflamasi Non Steroid (OAINS) sebagai terapi antiinflamasi, namun memiliki efek samping berupa perdarahan pada saluran cerna. Penelitian uji aktivitas antiinflamasi menggunakan metode edema buatan pada telapak kaki tikus dengan menggunakan karagenan 1% sebagai zat pembuat udem. Uji efek antiinflamasi menggunakan tikus putih jantan galur Sprague-dawley sebanyak 24 ekor tikus terbagi dalam 6 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol normal (Na-CMC), kelompok kontrol positif (Na diklofenak), kelompok kontrol negatif dan kelompok perlakuan ekstrak dengan variasi dosis 10mg/200gBB, 20mg/200gBB dan 30mg/200gBB yang diberikan secara per oral. Pengukuran volume udem kaki tikus diukur menggunakan alat pletismometer, dilakukan setiap 1 jam selama 6 jam. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sirih merah memberikan efek antiinflamasi pada tikus putih jantan yang diinjeksi karagenan 1%. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna antara setiap kelompok perlakuan dengan kontrol normal. Pada dosis ekstrak 10mg/200gBB, 20mg/200gBB Farmagazine Vol. 3 No. 1 Februari 2016 20

dan 30mg/200gBB menunjukkan tidak ada perbedaan secara bermakna dengan kontrol positif pada taraf uji 0,05. Kata kunci : sirih merah, antiinflamasi, udem PENDAHULUAN Inflamasi adalah respon perlindungan normal terhadap cidera jaringan yang disebabkan oleh trauma fisik, bahan kimia berbahaya atau agen mikrobiologi. Inflamasi adalah usaha tubuh untuk menginaktifkan atau menghancurkan organisme penginvasi, menghilangkan iritan, dan persiapan tahapan untuk perbaikan jaringan. Bila penyembuhan telah sempurna, proses inflamasi biasanya mereda. Reaksi inflamasi dapat diamati dari gejala klinis yaitu timbul warna kemerahmerahan (rubor) karena adanya aliran darah yang berlebihan pada daerah cedera, peningkatan panas (kalor) merupakan respon inflamasi pada permukaan tubuh, pembengkakan (tumor) karena pengiriman cairan dan sel-sel dari sirkulasi darah ke daerah interstitial, nyeri (dolor) karena adanya penekanan jaringan akibat edema, dan gangguan fungsi (function laesa) (Katzung, 2001). Inflamasi atau radang merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat. Inflamasi memiliki angka kejadian yang cukup tinggi, dimana inflamasi dapat disebabkan oleh trauma fisik, infeksi maupun reaksi antigen dari penyakit, seperti terpukul benda tumpul dan infeksi bakteri pada luka terbuka (timbulnya nanah pada luka) yang dapat menimbulkan nyeri dan mengganggu aktivitas (Noer dan Wasradji, 1986). Pengobatan pasien dengan inflamasi pada umumnya untuk memperlambat atau membatasi proses kerusakan jaringan yang terjadi pada daerah inflamasi (Tjay dan Rahardja, 2007). Berdasarkan mekanisme kerjanya ada dua golongan obat untuk mengatasi inflamasi, yaitu obat antiinflamasi steroid dan obat antiinflamasi non steroid (OAINS). Adapun yang banyak di konsumsi oleh masyarakat adalah obat antiinflamasi non steroid (OAINS). Pemakaian OAINS dalam waktu lama dapat menyebabkan ulserasi dan perdarahan pada saluran pencernaan bawah. Dilaporkan bahwa OAINS menyebabkan luka permukaan dengan mempengaruhi integritas membran mukosa saluran cerna. Indonesia terkenal akan beragam jenis tumbuhan, pemanfaatannya telah banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai obat tradisional. Salah satu tumbuhan yang secara empiris telah banyak digunakan masyarakat adalah sirih merah. Telah dilaporkan bahwa sirih merah memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi diduga aktivitas antiinflamasi berasal dari kandungan kimia seperti alkaloid, saponin, tanin dan flavonoid (Werdhany, 2008). Berdasarkan uraian tersebut maka dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol daun sirih merah sebagai antiinflamasi pada tikus putih jantan galur Sprague-dawley dan konsentrasi atau dosis ekstrak etanol daun sirih merah yang dapat memberikan aktivitas antiinflamasi. METODE PENELITIAN Alat Alat yang digunakan seperti kandang tikus, tempat makanan dan minuman tikus, timbangan berat badan tikus, neraca analitik (O haus), alatalat gelas (pyrex), blender, spidol, spuit injeksi 1 ml (terumo), sonde oral, penghitung waktu (stop watch), rotary evaporator dan pletismometer air raksa. Bahan 1. Daun sirih merah yang berasal dari Ciledug Kota Tangerang, Banten. 2. Bahan kimia yang digunakan seperti Na CMC 0,5%, aquadest, Natrium diklofenak, karagenin, NaCl 0,9% dan etanol 70%. 3. Hewan yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan tikus putih jantan galur Sprague-dawley berumur 2-3 bulan dengan berat badan 150-200 g, berasal dari Universitas Muhammadiyah Prof.DR.Hamka dengan sertifikat analisis hewan uji no : 232/IPH.1.02/KS.02/IX/2015. Prosedur Penelitian 1. Determinasi Tanaman Determinasi tanaman dilakukan di Herbarium Bogoriense, Bidang Botani Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi-LIPI Cibinong Bogor. 2. Pembuatan Simplisia Daun sirih merah yang digunakan dicuci dengan air hingga bersih dan ditiriskan, kemudian dipotong-potong menjadi bagian kecil dan dikeringkan dengan cara dianginanginkan hingga menjadi simplisia. Kemudian diblender dan diayak menggunakan ayakan no 20. Farmagazine Vol. 3 No. 1 Februari 2016 21

3. Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah Pembuatan ekstrak daun sirih merah dengan cara maserasi menggunakan etanol 70%. Simplisia dengan berat 200 gram direndam dalam etanol 70% sebanyak 2 L selama 3 hari. Maserat yang diperoleh dipekatkan dalam rotary evaporator dan ditimbang berat ekstrak kentalnya. 4. Pembuatan Suspensi Na-CMC 0,5% 500 mg Na-CMC disuspensikan dalam 100 ml aquadest panas dengan cara ditaburkan, diaduk kuat-kuat dalam lumpang sampai homogen. 5. Pembuatan Suspensi Daun Sirih Merah 450 mg ekstrak daun sirih merah disuspensikan dalam 30 ml Na-CMC, diaduk dalam lumpang sampai homogen. 6. Pembuatan Suspensi Na Diklofenak Ditimbang 4,5 mg Na diklofenak digerus dalam lumpang dan ditambahkan 20 ml Na- CMC diaduk sampai homogen. 7. Uji aktivitas antiinflamasi Dua puluh empat ekor tikus jantan galur Sprague-dawley diaklimitasi selama ± 1 minggu, dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan secara acak. Sebelum dilakukan penelitian tikus terlebih dahulu dipuasakan selama ± 18 jam. Kaki kiri belakang tikus terlebih dahulu ditandai dengan spidol sebatas mata kaki, lalu diukur pada pletismometer sebagai volume awal (Vo). Tikus diberikan perlakuan secara peroral pada masing-masing kelompok perlakuan, Na-CMC 2ml/200gBB (kontrol normal), na diklofenak 0,45mg/200gBB (kontrol positif), aquadest (kontrol negative) dan ekstrak daun sirih merah dengan dosis 10mg/200gBB, 20mg/200gBB dan 30mg/200gBB dengan volume pemberian 2ml/200gBB. Setelah pemberian secara oral, satu jam kemudian tikus diinjeksi dengan karagenin 1% secara intraplantar sebanyak 0,1 ml. satu jam kemudian dilakukan pengukuran volume udem pada pletismometer setiap 1 jam selama 6 jam (Vt). Analisa Data Data yang diperoleh adalah volume udem kaki tikus dari berbagai kelompok yang kemudian dihitung presentase udem menggunakan rumus : % udem = (Vt Vo) x 100% Vo Vt = Volume telapak kaki tikus pada waktu t Vo = Volume telapak kaki tikus pada waktu nol Setelah diperoleh hasil persentase udem selanjutnya dihitung %inhibisi menggunakan rumus : a b % penghambatan udem = x 100% a a = % udem rata-rata kelompok kontrol negative b = % udem rata-rata kelompok yang diberikan zat uji Data %inhibisi selanjutnya dicari nilai slope untuk mengetahui hubungan antara dosis terhadap waktu. Hasil nilai slope dianalisa secara statistik menggunakan metode analisis uji Kruskal- Wallis dan dilanjutkan uji BNT (LSD) untuk melihat ada atau tidak ada perbedaan antar kelompok perlakuan. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Determinasi tanaman Hasil determinasi menunjukkan bahwa sampel yang digunakan adalah daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz and Pav) suku Piperaceae. 2. Hasil ekstraksi bahan Daun sirih merah sebanyak 200g direndam dala etanol 70% selama 3 hari dengan 2-3 kali pengadukan setiap harinya. Maserat dipekatkan dalam rotary evaporator sehingga diperoleh berat ekstrak 25,0813g ~ 25,08g dengan rendemen 12,54%. 3. Hasil penapisan fitokimia Tabel 1. Hasil penapisan fitokimia NO. Jenis pengujian Hasil pengujian 1. Alkaloid + 2. Saponin + 3. Tannin + 4. Fenolik + 5. Flavonoid + 6. Triterpenoid + 7. Steroid + 8. Glikosida + 4. Hasil Uji Antiinflamasi Pengujian aktivitas antiinflamasi menggunakan metode pembentukan edema buatan pada telapak kaki tikus menggunakan karagenan sebagai penginduksi udem. Penyuntikan karagenan Farmagazine Vol. 3 No. 1 Februari 2016 22

dilakukan secara intraplantar yaitu pada bawah telapak kaki belakang tikus, bertujuan untuk memberikan efek lokal. Hewan uji dikelompokkan menjadi 6 kelompok berdasarkan rumus Federer, sehingga diperoleh 4 ekor tikus pada masing-masing kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan terdiri atas kelompok perlakuan ekstrak daun sirih merah terbagi dalam tiga varian dosis yaitu dosis 10mg/200gBB, dosis 20mg/200gBB dan dosis 30mg/200gBB. Kelompok perlakuan kontrol positif yaitu kelompok hewan uji yang diberikan bahan pembanding berupa natrium diklofenak dosis 0,45mg/200gBB, bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak daun sirih merah sebagai antiinflamasi yang dibandingkan dengan natrium diklofenak. Kelompok perlakuan kontrol negatif digunakan untuk membandingkan volume udem yang terbentuk tanpa adanya pemberian bahan uji ataupun bahan pembanding, kelompok perlakuan kontrol normal yaitu hewan uji tidak diberikan perlakuan digunakan sebagai pembanding normal. Pemberian bahan uji dan bahan pembanding diberikan secara peroral satu jam sebelum penyuntikan karagen. Setelah penyuntikan karagenan 0,1 ml, volume udem diukur setiap satu jam selama 6 jam pada pletismometer. a. Rata-rata volume udem pada masingmasing kelompok perlakuan sekitarnya dan menyebabkan perubahanperubahan pada pembuluh darah yang merupakan awal mula terjadinya udem (Vinegar dkk, 1976). b. Rata-rata persentase udem pada masingmasing kelompok perlakuan Tabel 3. Rata-rata persentase udem Kontrol Waktu pengamatan (jam) (%) 1 0 0 0 0 0 0 0 2 0 11,31 23,81 55,56 80,95 93,45 50,6 3 0 10,95 25,19 44,15 38,26 22,41 17,36 4 0 27,44 15,80 23,92 34,77 15,79 12,89 5 0 3,58 40,44 40,72 43,49 38,25 30,52 6 0 27,92 54,17 67,08 71,46 74,38 60,83 1 = Kontrol Normal (Na-CMC 2ml/200gBB) 2 = Ekstrak dosis 10mg/200gBB 3 = Ekstrak dosis 20mg/200gBB 4 = Ekstrak dosis 30mg/200gBB 5 = Kontrol Positif (Na diklofenak 0,45mg/200gBB) 6 = Kontrol Negatif Persentase udem dihitung untuk mengetahui persen udem terbesar yang dialami pada masing-masing hewan uji setelah diinjeksi karagenan. Berdasarkan tabel 3. Menunjukkan bahwa rata-rata persentase udem terbesar terjadi pada jam ke-4 dan berangsur-angsur menurun pada jam ke-6. c. Rata-rata persentase inhibisi udem pada masing-masing kelompok perlakuan Kontrol Tabel 2. Rata-rata volume udem Waktu pengamatan (jam) (ml) 1 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19 2 0,13 0,15 0,16 0,2 0,24 0,25 0,20 3 0,19 0,21 0,23 0,26 0,26 0,23 0,22 4 0,2 0,25 0,23 0,24 0,26 0,23 0,22 5 0,16 0,17 0,22 0,22 0,23 0,22 0,21 6 0,17 0,21 0,25 0,27 0,28 0,28 0,26 1 = Kontrol Normal (Na-CMC 2ml/200gBB) 2 = Ekstrak dosis 10mg/200gBB 3 = Ekstrak dosis 20mg/200gBB 4 = Ekstrak dosis 30mg/200gBB 5 = Kontrol Positif (Na diklofenak 0,45mg/200gBB) 6 = Kontrol Negatif Hasil pengukuran menunjukkan bahwa karagenan 0,1 ml dapat memberikan efek inflamasi pada telapak kaki tikus. Pembentukan udem yang berperan adalah intermediet prostaglandin yang terbentuk melalui biosentesa prostaglandin yang bereaksi dengan jaringan di Kontrol Tabel 4. Rata-rata persen inhibisi Waktu pengamatan (jam) (%) 1 0 100 100 100 100 100 100 2 0 38,68-14,36-25,5-22,86-151,75-33,34 3 0 28,54 7,92 4,62 34,30 42,74 45,84 4 0-97,73 52,36 46,59 34,55 71,08 60,78 5 0 64,28-68,58 9,84 23,55 1,78 23,39 6 0 0 0 0 0 0 0 1 = Kontrol Normal (Na-CMC 2ml/200gBB) 2 = Ekstrak dosis 10mg/200gBB 3 = Ekstrak dosis 20mg/200gBB 4 = Ekstrak dosis 30mg/200gBB 5 = Kontrol Positif (Na diklofenak 0,45mg/200gBB) 6 = Kontrol Negatif Farmagazine Vol. 3 No. 1 Februari 2016 23

rata-rata persentase inhibisi udem (%) Abdul Aziz Setiawan, Dinda Nisa, Nita Rusdiana 2016 120 100 80 60 40 20-20 0-40 -60-80 -100-120 -140-160 -180 kontrol normal dosis 20 mg kontrol positif dosis 10 mg dosis 30 mg kontrol negatif waktu (jam) Gambar 1. Grafik rata-rata %inhibisi terhadap waktu Berdasarkan gambar 1. menunjukkan bahwa semakin besar persentase inhibisi udem maka semakin kecil persentase udemnya. Kontrol negatif tidak memberikan persen inhibisi hal ini terjadi karena pada kontrol negatif hanya diinjeksi karagenan tanpa diberikan perlakuan. Kontrol normal menunjukkan presentase terbesar diantara semua kelompok perlakuan yaitu mencapai 100% hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi inhibisi udem atau tidak terjadi udem karena kontrol normal tidak diinjeksi karagenan. Kontrol positif yaitu pemberian natrium diklofenak menunjukkan bahwa pada jam ke-1 memiliki daya hambat terbesar dibanding dengan kelompok perlakuan ekstrak hal ini menunjukkan bahwa natrium diklofenak merupakan obat sintetis yang secara farmakologi berkhasiat sebagai antiinflamasi. Prostaglandin merupakan zat yang berperan dalam pembenukan udem yaitu melalui biosentesa prostaglandin yang bereaksi dengan jaringan di sekitarnya dan menyebabkan perubahan-perubahan pada pembuluh darah yang merupakan awal mula terjadinya udem (Vinegar dkk, 1976). Berdasarkan grafik diketahui bahwa Ekstrak daun sirih merah dosis 20mg/200gBB menunjukkan efek yang paling baik dalam menghambat pembentukan edema daripada dosis 10mg/200gBB dan 30mg/200gBB. Hal ini terlihat dari konsistensinya dalam menurunkan edema dan tidak adanya kehilangan kemampuan menghambat edema. Nilai %inhibisi selanjutnya dianalisa secara statistik menggunakan metode analisis uji Kruskal-Wallis dan dilanjutkan uji BNT (LSD). Hasil menunjukkan bahwa kelompok perlakuan kontrol normal berbeda secara bermakna dengan kelompok perlakuan dosis 10mg/200gBB, dosis 20mg/200gBB, dosis 30mg/200gBB, kontrol positif (Na diklofenak 0,45mg/200gBB) dan kontrol negatif dengan taraf kepercayaan 95%. Hal ini terjadi karena pada kelompok perlakuan kontrol normal tidak diberikan induksi karagenan sehingga memiliki perbedaan yang bermakna antar semua kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan kontrol positif tidak berbeda secara bermakna dengan kelompok perlakuan dosis 10mg/200gBB, dosis 20mg/200gBB dan dosis 30mg/200gBB dan kontrol negatif kecuali kelompok perlakuan kontrol normal. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak etanol daun sirih merah (Piper crocatun Ruiz & Pav) dengan dosis 10 mg/200gbb, 20 mg/200gbb dan 30 mg/200gbb mempunyai efek sebagai antiinflamasi pada tikus putih jantan galur Sprague-dawley yang diinduksi karagenan 0,1 ml, memberikan efek antiinflamasi yang sama dengan natrium diklofenak sebagai bahan pembanding. Adanya aktivitas antiinflamasi pada ekstrak etanol daun sirih merah diperkirakan karena adanya senyawa flavonoid, saponin dan tanin. Menurut Robinson, 1995, mekanisme flavonoid dalam menghambat terjadinya inflamasi melalui dua cara yaitu menghambat asam arakhidonat dan sekresi enzim lisosom dari endotelial sehingga menghambat proliferase dan eksudasi dari proses inflamasi. Terhambatnya pelepasan asam arakhidonat dari sel inflamasi akan menyebabkan kurang tersedianya substrat arakhidonat bagi jalur siklooksigenase dan jalur lipooksigenase. Penghambatan lipooksigenase dapat menimbulkan pengaruh yang lebih luas karena pengaruh lipooksigenase merupakan langkah pertama pada jalur yang menuju hormon eikosanoid seperti prostaglandin dan tromboksan. Adanya kemampuan flavonoid dalam menghambat enzim lipooksigenase dapat menyebabkan penghambatan pada sintesis mediator radang, sehingga dapat mengurangi inflamasi. KESIMPULAN Ekstrak etanol daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) dosis 10mg/200gBB, 20mg/200gBB dan 30mg/200gBB memiliki kemampuan sebagai antiinflamasi yang sama Farmagazine Vol. 3 No. 1 Februari 2016 24

terhadap kontrol positif (Na diklofenak) pada taraf kepercayaan 95%. Ekstrak etanol daun sirih merah dosis 20mg/200gBB memiliki kemampuan sebagai antiinflamasi yang lebih baik daripada dosis 10mg/200gBB dan 30mg/200gBB. DAFTAR PUSTAKA Katzung, Bertram, G,. 2001. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta : penerbit salemba. hal 449-450. Robinson, T. 1991. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung. ITB. hal 152-196. Tjay TH, Rahardja K. 2007. Obat-obat Penting : Khasiat Penggunaan dan Efek-efek Sampingnya. Edisi VI Jakarta : PT. Elex Komputindo. Hal 259. Noer, S., dan Wasradji, S., 1996, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, Balai Penerbitan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta. Werdhany, W.I, Marton, A, W, Setyorini, 2008, Sirih Merah, Primatani Kota, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta. Hal 1-4. Vinegar, Ralph., Risley, Edwin A., dan Nuss, Goerge W. Quantitative studies of the pathway to acute carrageenan Inflamation, Federation Prosedings. Vol 35 No 13. Fitriyani.A,Winarati L, Muslichah S, dan Nuri.2011, Uji Antiinflamasi Ekstrak Metanol Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav), Majalah Obat Tradisional, 16(1), hal 34-42.. Farmagazine Vol. 3 No. 1 Februari 2016 25