Laporan Rancangan DRONE SUGGESTION SYSTEM

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP

PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Paket Umroh (Studi Kasus: PT. Amanah Iman)

PENERAPAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LAPTOP

P11 AHP. A. Sidiq P.

ANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN BARU

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process )

Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global

Pengertian Metode AHP

MENENTUKAN JURUSAN DI MAN 1 TULUNGAGUNG MENGGUNAKAN METODE AHP BERBASIS WEB

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) PADA COUNTER NASA CELL SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT SANSAN SAUDARATEX JAYA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN ANALITICAL HIERARCHY PROCESS

PENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT

PEMANFAATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

PEMILIHAN LOKASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : RATNA IMANIRA SOFIANI, SSi

ANALISA PEMILIHAN APLIKASI BERITA BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pendukung Keputusan

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA KSP MITRA RAKYAT BERSAMA NGANJUK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS

PENGOLAHAN DATA PENGANGKATAN KARYAWAN TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE TERBAIK DENGAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

MODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCES UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN RASKIN (STUDI KASUS : KECAMATAN MEDAN DELI)

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB 3 METODE PENELITIAN

AHP (Analytical Hierarchy Process)

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mata Pelajaran Unggulan Pada LPI Al-Muhajirin Cibeurih

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LBB PADA KAMPUNG INGGRIS PARE MENGGUNAKAN METODE AHP

ABSTRAK. Kata Kunci: AHP, DSS, kriteria, supplier

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

PENDEKATAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PENENTUAN URUTAN PENGERJAAN PESANAN PELANGGAN (STUDI KASUS: PT TEMBAGA MULIA SEMANAN)

AHP UNTUK PEMODELAN SPK PEMILIHANSEKOLAH TINGGI KOMPUTER

PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR

BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Pendukung Keputusan Pengertian Keputusan. Universitas Sumatera Utara

ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

IMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT. Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia)

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process

JURNAL. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT BANK CENTRAL ASIA Tbk. (BCA) MENGGUNAKAN METODE ANALITYC HEARARCHY PROCESS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN PADA BAYI LIMA TAHUN (BALITA) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

IMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT ABSTRAK

APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BARANG ELEKTRONIK DENGAN METODE AHP

Abstrak. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR UNTUK KONSUMEN PT.FIF CABANG MEDAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHI PROCESS (AHP)

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGADAAN ALAT KESEHATAN DI PUSKESMAS KECAMATAN DURENAN MENGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCY PROCESS (AHP)

PENERAPAN ANALITYC HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM MEMILIH GADGET SMARTPHONE

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas

PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DENGAN METODE ANALY TICAL HIERARCHY P ROCESS (AHP) Jefri Leo, Ester Nababan, Parapat Gultom

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LOKASI DAN EVALUASI LOKASI PEMASARAN PRODUK (GULA) MENGGUNAKAN METODE AHP (STUDI KASUS : PT.

SISTEM BANTU PEMILIHAN PAGAR MENGGUNAKAN AHP PADA UD.ADI PUTRA ARTIKEL SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JURUSAN DI SMKN 1 NGANJUK MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ( AHP )

BAB I PENDAHULUAN. membantu dalam pengolahan data sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MEMILIH KOS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 21, No.21, Oktober 2014 ISSN :

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PONDOK PESANTREN DI PURWOKERTO (STUDI KASUS : MAHASISWA STAIN PURWOKERTO)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS

BAB I PERSYARATAN PRODUK

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Proses Perekrutan Karyawan Studi Kasus PT.Sumber AlfariaTrijaya Dengan Metode AHP.

Journal Speed Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi Volume 8 No

Analisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU FAVORIT DI MA AZ-ZAIN LENGKONG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. II Definisi Sistem Pendukung Keputusan

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI

Okta Veza Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina 1

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU YANG BERHAK MENERIMA SERTIFIKASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Kata Kunci : AHP (Analytical Hierarchy Process), SPK, seleksi, bobot, calon karyawan.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU KELUARGA MISKIN METODE AHP BERBASIS WEB DINAMIS STUDY KASUS KELURAHAN KETAON, BANYUDONO, BOYOLALI

PENENTUAN PRIORITAS KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DAERAH IRIGASI DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) (185A)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

Transkripsi:

Laporan Rancangan DRONE SUGGESTION SYSTEM Laporan ini Disusun sebagai Tugas Ujian Tengah Semester Dosen Pembina : A. Sidiq Purnomo S. Kom., M. Eng. Oleh : Verri Andriawan (14111036) Andi Gustanto Mucharom (14111020) Sudioko (14111002) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA 2015/2016

Daftar Isi Halaman Judul... 1 Daftar Isi... 2 Bab I Pendahuluan... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Batasan Masalah... 4 1.4 Tujuan... 4 1.5 Manfaat... 4 Bab II Landasan Teori... 5 2.1 Sistem Penunjang Keputusan... 5 2.2 Analytical Hierarchy Process (AHP)... 5 Bab III Pembahasan... 7 3.1 Analisis... 7 3.2 Algoritma... 16 3.3 Peta Situs... 20 3.4 ERD... 21 3.5 Gambaran Design... 22 Bab IV Penutup... 23 4.1 Kesimpulan... 23 Daftar Pustaka... 24 2

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi informasi sudah sangat pesat. Perkembangan yang pesat tidak hanya teknologi perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi metode komputasi juga ikut berkembang. Salah satu metode komputasi yang cukup berkembang saat ini adalah metode sistem pengambilan keputusan (Decisions Support Sistem). Dalam teknologi informasi, sistem pengambilan keputusan merupakan cabang ilmu yang letaknya diantara sistem informasi dan sistem cerdas. Sistem pengambilan keputusan juga membutuhkan teknologi informasi, hal ini dikarenakan adanya era globalisasi, yang menuntut sebuah perusahaan untuk bergerak cepat dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. FlyFire adalah sebuah perusahaan pembuat dan penjual Drone khusus untuk aerial mapping. Perusahaan ini sudah banyak membuat berbagai jenis Drone. Akan tetapi perusahaan ini perlu membuat sebuah sistem di mana akan memudahkan para calon pembeli untuk memilih Drone sesuai dengan kebutuhannya. Dikarenakan banyaknya Drone yang ada dan spesifikasi Drone yang berbeda-beda atau hampir sama, banyak calon pembeli bingung untuk memutuskan untuk membeli Drone yang mana. Dengan mengacu kepada solusi yang diberikan oleh metode AHP (Analytical Hierarcy Process) dalam membantu membuat keputusan, seorang decision maker dapat mengambil keputusan tentang pemilihan supplier secara objektif berdasarkan multi kriteria yang ditetapkan. Metode AHP adalah metode pengambilan keputusan yang multi kriteria, sedangkan pengambilan keputusan dibidang pembelian juga mengandalkan kriteria-kriteria yaitu kualitas barang, kecepatan pengiriman barang, harga barang dan status supplier. Dengan melihat adanya kriteria-kriteria yang dipergunakan untuk mengambil keputusan, maka akan sangat cocok untuk menggunakan metode AHP dengan multi kriteria. 3

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana merancang sistem penunjang keputusan yang cocok untuk memudahkan FlyFire dalam membantu calon pembelinya untuk menentukan pilihannya dalam membeli Drone? 1.3 Batasan Masalah Agar tidak terjadi pembahasan di luar masalah, maka diperlukan adanya pembatasan masalah. Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Membuat sistem penunjang keputusan pemilihan Drone. 2. Menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam pembuatan sistem pendukung keputusan ini. 1.4 Tujuan Tujuan utama dari makalah ini adalah membuat sistem penunjang keputusan pemilihan Drone yang akan membantu perusahaan FlyFire dan calon pembelinya dalam memilih Drone sesuai dengan kebutuhannya. 1.5 Manfaat Manfaat dari makalah ini adalah 1. Bagi FlyFire : memberikan dukungan terhadap pemilihan Drone yang akan dikembangkan. 2. Bagi calon pembeli : memberikan alternative solusi yang tepat untuk memilih Drone sesuai dengan kebutuhannya. 4

Bab II Landasan Teori 2.1 Sistem Penunjang Keputusan DSS (Decisions Support System) adalah sebuah sistem yang dimaksudkan untuk mendukung keputusan semi terstruktur. DSS dibangun sebagai alat bantu bagi pengambil keputusan untuk memperluas kapabilitas mereka, tetapi tidak untuk menggantikan penilaian si pengambil keputusan. Tugas dari DSS adalah (Riyanni, Awang Harsa Kiradalaksana dan Ahmad Rofiq Hakim, 2010) : 1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur. 2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk mengganti fungsi manajer. 3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil lebih daripada perbaikan efisiensinya. 4. Kecepatan komputasi, computer memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya rendah. 5. Peningkatan produktivitas. 6. Dukungan kualitas. 7. Berdaya saing. 8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpangan. 2.2 Analytical Hierarchy Process (AHP) Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut Saaty, hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu 5

bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis. sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah dibanding dengan metode yang lain karena alasan - alasan sebagai berikut : 1. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuensi dari kriteria yang dipilih, sampai pada subkriteria yang paling dalam. 2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternative yang dipilih oleh pengambil keputusan. Memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan. 6

Bab III Pembahasan 3.1 Analisis Sebuah kasus yang akan dibahas adalah sebuah perusahaan yang merupakan calon client dari sebuah perusahan Drone, membutuhkan sebuah Drone dengan requirement tertentu. Dari requirement tersebut, perusahaan penjual Drone diminta untuk memberikan saran terbaik Drone apa yang sebaiknya dibeli oleh pembeli tersebut. Penentuan kriteria DSS ini didasarkan pada fitur-fiture yang diperlukan untuk mengambil keputusan. Pada setiap kriteria akan diberikan bobot yang berbeda-beda karena setiap kriteria memiliki tingakatan prioritas yang diharapkan ada pada produk. Berikut adalah data 3 Drone andalan FlyFire : 1. ebee 7

2. DT 18 3. UX5 8

Berikut adalah hirarki dari hubungan antara produk dan kriteria : Kriteria yang diinginkan oleh pembeli adalah: 1. Flexibiltas memilki bobot prioritas 50% 2. Landing Space memiliki bobot prioritas 30% 3. Kamera memiliki prioritas 15% 4. Radio link memiliki bobot prioritas 5% Langkah pertama yang diperlukan adalah menentukan bobot kriteria yang paling penting, dalam AHP disebut sebagai pair-wire comparation. Berikut penjabaran dari input masukan bobot prioritas pada kasus ini adalah sebagai berikut: 1. Flexibility memilki bobot prioritas 5 daripada Kamera 2. Flexibility memiliki bobot prioritas 5 daripada Radio Link 3. Kamera memiliki bobot prioritas 3 daripada Radio Link 4. Landing Space memiliki bobot prioritas 3 daripada Kamera 5. Landing Space memiliki bobot prioritas 3 daripada Flexibility Lalu data-data tersebut akan dicomparation dalam bentuk matrix. 9

Table 2 Penjabaran dari table tersebut adalah 1. Pertama menghitung dan mencari root prioritas dari masing-masing baris dengan cara mengalikan semua element dan diakar kan dengan jumlah element. Root 1 = ( (1 * ⅕ * 3 * ⅓ )^¼ ) 2. Lalu selanjutnya menentukan Eigen Vector dari masing-masing kolom. Dengan cara jumlahkan semua element dalam column root product. Nilai root produk tersebut digunakan sebagai pembagi dari nilai masing-masing element root. Sum_root = 0.6687 + 2.9428 + 0.3861 + 1.3161 EV 1 = ( 1 + 5 + ⅓ + 3 ) / sum_root EV 2 = ( ⅕ + 1 + ⅕ + ⅓ ) / sum_root EV n =... 3. Setelah mendapatkan nilai masing-masing Eigen Vector, lalu jumlahkan masingmasing kolom. Lalu hasilnya dibentuk menjadi matriks order 4x1 ( 4 kolom x 1 baris). Kolom EV (Eigen Vector) menjadi matriks ordo 1 x 4 ( 1 kolom x 4 baris ). 10

Lalu kalikan kedua matriks tersebut maka hasilnya akan membentuk matriks baru dengan order 4x1. Pada dasarnya nilai Eigen Vector inilah yang akan digunakan untuk membandingkan dengan Eigen Vector masing-masing fitur dari produk Drone. Tapi untuk memvalidasi apakah Eigen Vector tersebut bisa digunakan atau tidak, diperlukan pembuktian dengan cara mencari nilai Consistency Ratio. Berikut adalah adalah langkah-langkah pembuktian : 1. Mencari nilai lamda max terlebih dahulu dengan cara menjumlahkan setiap element pada matriks hasil kali antara matriks EV dan Total masing-masing kolom. Lambda max = (1.1764 + 0.9599 + 0.8719 + 1.1558) 2. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai CI ( Consistency Index ) dengan cara mengurangi lambda max dengan total kriteria, yang hasilnya akan dibagi dengan total kriteria dikurangi satu. CI = ( lamdab max - n )/ (n-1) Maka, CI = ( 4.16228-4 ) / 3 3. Selanjutnya gunakan nilai CI untuk mendapatkan nilai CR dengan cara membagi nilai CI dengan nilai RI (Ratio Index) berdasarkan total kriteria. Berikut adalah table RI yang disarankan oleh Saaty : 11

Table 3 Dimana jumlah kriteria adalah 4, maka Nilai Ratio Index adalah 0.9. Maka nilai CR didapat dengan CI dengan 0.9 CR = CI / 0.9 Jika nilai ratio kurang dari 0.1 maka Matrix dari requirement user valid atau konsisten. Tapi jika melebihi nilai 0.1 maka perlu untuk pengambilan nilai prioritas ulang. Langkah selanjutnya adalah mendapat bobot dari masing-masing fitur dan masingmasing Drone dengan cara yang sama dengan cara yang sama dengan seperti langkah sebelumnya. Menentukan bobot Flexibility Table 4 12

Dari table diatas dapat adalah bobot Flexibilty dari masing-masing produk. Berikut penjabaran dari isi table diatas. 1. ebee memiliki bobot 3 daripada DT 18 2. ebee memiliki bobot 5 daripada UX5 HP 3. DT 18 memiliki bobot 3 daripada UX5 HP Dari hasil perhitungan pada table bobot flexibilty maka jika eigen vector dipersentasekan hasilnya adalah 1. eebee memiliki keunggulan Flexibilty sebesar 63.07 % 2. DT - 18 memiliki keunggulan Flexibilty sebesar 25.57 % 3. UX5 HP memiliki keunggulan Flexibilty sebesar 10.37 % Menentukan bobot Landing Space Table 5 Dari table diatas dapat adalah bobot Landing Space dari masing-masing produk. Berikut penjabaran dari isi table diatas. 1. ebee memiliki bobot 5 daripada DT 18 2. ebee memiliki bobot 3 daripada UX5 HP 3. UX5 HPmemiliki bobot 3 daripada DT 18 13

Dari hasil perhitungan pada table bobot Landing Space dipersentasekan hasilnya adalah maka jika eigen vector 1. eebee memiliki keunggulan Landing Space sebesar 63.07 % 2. DT - 18 memiliki keunggulan Landing Space sebesar 10.37 % 3. UX5 HP memiliki keunggulan Landing Space sebesar 25.57 Menentukan bobot Kamera Table 6 Dari table diatas dapat adalah bobot kamera dari masing-masing produk. Berikut penjabaran dari isi table diatas. 1. UX5 HP memiliki bobot 5 daripada ebee 2. DT 18 memiliki bobot 3 daripada ebee 3. UX5 HPmemiliki bobot 3 daripada DT 18 Dari hasil perhitungan pada table bobot kamera maka jika eigen vector dipersentasekan hasilnya adalah 1. eebee memiliki keunggulan kamera sebesar 10.37 % 2. DT - 18 memiliki keunggulan kamera sebesar 25.57 % 3. UX5 HP memiliki keunggulan kamera sebesar 63.07 % Menentukan Bobot Radio Link 14

Table 7 Dari table diatas dapat adalah bobot Radio Link dari masing-masing produk. Berikut penjabaran dari isi table diatas. 1. UX5 HP memiliki bobot 5 daripada ebee 2. DT 18 memiliki bobot 3 daripada ebee 3. UX5 HPmemiliki bobot 3 daripada DT 18 Dari hasil perhitungan pada table bobot Radio Link maka jika eigen vector dipersentasekan hasilnya adalah 1. eebee memiliki keunggulan Radio Link sebesar 10.37 % 2. DT - 18 memiliki keunggulan Radio Link sebesar 25.57 % 3. UX5 HP memiliki keunggulan Radio Link sebesar 63.07 % Persentase Produk Langkah terakhir adalah menentukan nilai persentase saran dari setiap produk. Atau langkah terakhir ini biasa disebut Overall Composite Width. Berikut table hasil perhitungan dari semua data yang sudah didapatkan. 15

Table 8 - Req Weight adalah Eigen Vector dari input prioritas vector dari requirement User. - Nilai dari kolom-kolom produk merupakan nilai Eigen Vector hasil perhitungan menggunakan AHP dari masing-masing fitur. - Untuk mendapatkan persentase saran adalah seperti berikut - ebee = (0.1259 * 0.6307) + ( 0.5538 * 0.6307) + ( 0.0727 * 0.1037 ) + ( 0.2477 * 0.1037 )) = 0.4619 * 100 = 46.19 % - DT-18 = (0.1259 * 0.2557) + ( 0.5538 * 0.6307 ) + ( 0.0727 * 0.1037 ) + ( 0.2477 * 0.1037 ) = 0.2644 * 100 = 26.44 % - UX5 HP = (0.1259 * 0.1037) + (0.5538 * 0.2557) + (0.0727 * 0.6307) + ( 0.2477 * 0.2557 ) = 0.2638 * 100 = 26.39 % Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa ternyata Drone ebee lah yang masuk dalam kriteria yang diinginkan oleh pembeli. 3.2 Algoritma Algoritma yang digunakan dalam membuat sistem DSS tersebut adalah algoritma AHP (Analytical Hierarchy Process) seperti yang dijelaskan pada bagian dasar teori. Gambaran flowchart-nya adalah sebagai berikut : 16

17

18

19

3.3 Peta Situs 20

3.4 ERD 21

3.5 Gambaran Design 1. Pair Comparison 2. Result 22

Bab IV Penutup 4.1 Kesimpulan Berdasarkan respon dari pemakai sistem penununjang keputusan yang kami bangun dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem yang dibuat sangat membantu si pengambil keputusan untuk memilih Drone yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi yang diharapkan. 23

Daftar Pustaka 1. A.S Perdhana, W.L.Y Saptono, S.Si, M.Kom, S. Siswanti S.Kom, M.Kom, Sistem Pendukung Keputusan Pemilian Jenis Laptop dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP), Jurnal Ilmiah STIMIK Sinar Nusantara, 2013. 2. Riyanni, Awang Harsa Kiradalaksana dan Ahmad Rofiq Hakim, 2010 Sistem Pendukung Keputusan Sertifikasi Badan Usaha Pelaksana Jasa Konstruksi Pada BPD GAPENSI Kaltim. 3. Thomas L. Saaty Vol. VI of the AHP Series,, 478 pp., RWS Publ., 2000 (revised). ISBN 0 9620317 6-3. The Fundamentals of Decision Making and Priority Theory with the Analytic Hierarchy Process 24