BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Globalisasi merupakan suatu fenomena yang sangat erat hubungannya dengan dunia bisnis. Di era ini, perekonomian dunia berkembang dengan cepat dan pesat. Berbagai macam perusahaan di berbagai negara berlomba- lomba untuk memperluas jaringan bisnisnya menjadi berskala internasional. Ini berarti bahwa produk tersebut baik berupa barang maupun jasa akan dapat dipasarkan dan dikonsumsi oleh negara lain. Ketatnya persaingan bisnis tersebut terlihat dari keberadaan berbagai jenis produk dengan segala macam variasinya baik berupa harga, bentuk, kualitas maupun fasilitas tambahan yang semakin banyak ditawarkan oleh produsen kepada konsumen. Variasi tersebut digunakan sebagai upaya untuk menarik dan memenuhi kepuasan konsumen agar tetap menggunakan produk yang ditawarkan produsen sehingga dapat memperkecil peluang pelanggan tersebut direbut oleh kompetitor lain. Di sini lah peran penting marketing concept dari suatu perusahaan. Konsep yang digunakan sebaiknya berorientasi pada tujuan jangka panjang, yaitu mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, melakukan pengembangan produk demi kepuasan konsumen, perluasan jangkauan distribusi, pemberian harga produk yang sesuai dan penyediaan layanan tambahan yang salah satunya berupa after sales service. Di Indonesia, telah diatur dalam Undang- undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan hak- hak konsumen oleh pelaku usaha. Bintoro dan Iskandar (2005) mengemukakan bahwa layanan after sales yang baik dapat menciptakan kepuasan pelanggan yang tinggi sehingga dapat menambah loyalitas konsumen terhadap produk tersebut. Layanan pasca penjualan (after sales service) adalah salah satu strategi yang ditawarkan produsen untuk menarik dan mempertahankan konsumen melalui pemberian sebuah jaminan kepuasan dari suatu produk setelah 1
2 transaksi penjualan dilakukan. Salah satu bentuk layanan after sales adalah pemberian garansi (warranty) pada produk dengan ketentuan tertentu. Garansi adalah sebuah obligasi yang diberikan pada produk yang mewajibkan perusahaan untuk menetapkan ganti rugi kepada konsumen jika produk tersebut gagal berfungsi dari penggunaan normalnya setelah pembelian selama periode garansi yang telah ditentukan (Blischke dan Murthy, 1994). Kegagalan produk tersebut dapat dikatakan sebagai kesalahan terhadap hasil produk yang dipasarkan dari suatu prosedur dalam proses sistem perusahaan. Pemberian garansi merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban produsen kepada konsumen atas terjadinya kerusakan produk sehingga tidak dapat melaksanakan fungsinya sesuai dengan harapan. Dengan adanya garansi, maka konsumen akan merasa lebih nyaman dan percaya terhadap produk yang dibelinya sehingga akan terbangun image yang baik untuk brand dan produsen tersebut. Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa garansi merupakan suatu strategi jitu yang dapat digunakan produsen untuk meningkatkan angka penjualannya. Konsumen akan mencari suatu produk yang terpercaya, nyaman, dan dapat berfungsi dengan normal. Hal ini mengakibatkan konsumen akan membeli produk yang menawarkan periode garansi lebih lama (Moon dan Yun, 1998). Penjualan produk dengan pemberian garansi akan menimbulkan ongkos tambahan bagi produsen sehingga ekspektasi ongkos garansi berperan penting terhadap kestabilan keuangan perusahaan. Ekspektasi ongkos garansi yang tinggi mengakibatkan harga jual produk yang relatif tinggi sehingga harga produk menjadi tidak kompetitif di pasaran. Sedangkan jika ekspektasi ongkos garansi lebih rendah dari aktualnya, maka keuntungan perusahaan akan berkurang, bahkan dapat menimbulkan kerugian jika banyak produk yang gagal. Oleh karena itu penerapan biaya garansi produk menjadi menarik untuk dipelajari, terutama bagi produsen agar mendapat kisaran estimasi ongkos garansi yang tepat. Namun, penentuan ongkos garansi membutuhkan asumsi- asumsi baik dari pihak konsumen maupun produsen tentang kegagalan suatu produk sehingga ekspektasi ongkos garansi dapat dimodelkan.
3 1.2.Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain : 1. Bagaimana analisis mendapatkan model ekspektasi ongkos garansi dua dimensi produk dengan kebijakan non-renewing kombinasi FRW dan PRW? 2. Bagaimana penerapan analisis hasil perhitungan biaya garansi dengan nonrenewing kombinasi FRW dan PRW pada data klaim garansi? 1.3.Batasan Masalah Dalam skripsi ini akan dilakukan pembahasan studi ekspektasi ongkos garansi dengan kebijakan Two- Dimensional Non- Renewing Free Repalcement and Prorate Warranty Combination dibatasi untuk produk non- repairable. Dalam pemodelan ekspektasi ongkos garansi ini melibatkan dua variabel random yang berbeda, yaitu variabel time dan usage. Sifat daya hidup produk yang akan semakin menurun seiring lamanya waktu penggunaan dan tingginya tingkat pemakaian sangat sesuai dengan karakteristik distribusi pareto. Sehingga, untuk memodelkan fungsi kegagalan awal item produk, penulis memilih untuk menggunakan distribusi bivariat pareto yang selanjutnya juga akan digunakan untuk melakukan analisis garansi. 1.4.Tujuan Penulisan Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah: 1. Sebagai syarat kelulusan Strata- 1 dari program studi statistika jurusan matematika FMIPA Universitas Gadjah Mada. 2. Menjelaskan prosedur pemodelan ekspektasi ongkos garansi dua dimensi dengan kebijakan Non- renewing FRW and PRW Combination. 3. Menghitung ekspektasi ongkos garansi dua dimensi menggunakan kebijakan Non- renewing FRW dan PRW Combination.
4 4. Menjelaskan analisis hasil penghitungan ongkos garansi dua dimensi menggunakan kebijakan Non- renewing FRW and PRW Combination. 1.5.Manfaat Penulisan Manfaat penulisan tugas akhir ini adalah: 1. Bagi penulis a. Mengetahui pengembangan dan aplikasi statistika pada spesifik studi garansi. b. Mengetahui kebijakan- kebijakan garansi yang dapat diberlakukan pada suatu jenis produk. c. Mengerti prosedur pemodelan ekspektasi ongkos garansi dua dimensi dengan kebijakan Non- renewing FRW and PRW Combination. d. Memahami analisis penghitungan ongkos garansi produk yang memiliki kebijakan Two Dimensional Non- Renewing FRW and PRW combination. 2. Bagi pembaca a. Sebagai tambahan referensi atau literatur tentang kebijakan- kebijakan garansi dan analisis estimasi ongkos garansi untuk penelitian berikutnya. b. Menambah wawasan pembaca tentang aplikasi statistika dalam ilmu garansi, khususnya pada penghitungan ekspektasi ongkos garansi dua dimensi Non- Renewing FRW and PRW Combination Policy. 1.6.Tinjauan Pustaka Dalam penulisan Skripsi ini, penulis menggunakan berbagai macam sumber pustaka. Jurnal yang digunakan sebagai acuan utama penulisan adalah Two- Dimensional Combination Warranty Policies dari B. P. Iskandar, R. J. Wilson dan D. N. P. Murthy (1994) yang membahas tentang asumsi- asumsi yang diperlukan, penghitungan ekspektasi ongkos garansi dan contoh aplikasi penggunaan kebijakan garansi dua dimensi kombinasi FRW dan PRW. Selain itu, Warranty Data Collection and Analysis (W. R. Blischke, M. Rezaul Karim dan D. N. P.
5 Murthy, 2011) digunakan untuk melengkapi dasar- dasar kebijakan garansi berikut teori- teori pendukung dalam penulisan skripsi ini. Ada pula buku Warranty Cost Analysis (W. R. Blischke dan D. N. P. Murthy, 1994) digunakan untuk mempelajari dasar- dasar matematis dan penjabaran rumus penghitungan ekspektasi ongkos garansi dua dimensi. Selain dari sumber- sumber yang dituliskan di atas, penulis juga mendapatkan informasi tambahan melalui berbagai situs yang tersedia di internet. 1.7.Metode Penulisan Metode yang dipakai dalam penulisan skripsi ini adalah studi literatur. Untuk mempelajari berbagai kebijakan garansi, penghitungan ekspektasi biaya garansi berikut penerapannya, penulis menggunakan berbagai macam referensi yang diperoleh dari buku, jurnal, skripsi dan studi perpustakaan yang berkaitan dengan judul skripsi ini. Selain itu, informasi- informasi tambahan juga diperoleh melalui forum dan situs- situs pendukung yang tersedia di internet. Penelitian ini ditunjang dengan software Easy Fit 5.5, Matlab 5.3 dan Maple 15. 1.8.Sistematika Penulisan Skripsi ini disusun sesuai dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pembahasan di bab ini meliputi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, tinjauan pustaka, metode penulisan dan sistematika penulisan yang memberikan arah terhadap penulisan skripsi ini. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi teori- teori dasar yang mendukung pembahasan seperti yang ada pada bab III. Landasan teori ini membahas tentang kebijakan garansi secara umum, distribusi bivariat pareto, transformasi laplace, pemodelan kegagalan awal item dan proses stokastik pada pemodelan garansi.
6 BAB III EKSPEKTASI ONGKOS GARANSI DUA DIMENSI NON- RENEWING KOMBINASI FRW & PRW Pada bab ini dilakukan pembahasan tentang judul skripsi yang diangkat berikut pembatasan masalahnya yaitu penggunaan distribusi bivariat pareto untuk pemodelan kegagalan awal item. Selain itu, penghitungan ekspektasi ongkos garansi dibatasi hanya untuk item dengan kegagalan yang bersifat non- repairable. Bab ini berisi pembahasan tentang kebijakan garansi 2D kombinasi FRW dan PRW, pemodelan fungsi distribusi bersama, dan penghitungan ekspektasi ongkos garansi. BAB IV CONTOH KASUS Berisi penjelasan aplikasi metode yang digunakan pada bab- bab sebelumnya dan memberikan pembahasan sejauh mana implikasi hasil aplikasi tersebut dapat dijadikan bahan kesimpulan. BAB V PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan yang dilakukan berikut saran yang dimaksudkan untuk memudahkan kelanjutan dan pengembangan dari pembahasan skripsi ini.