BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Pemahaman Konsep Matematika. mengembangkan kemampuannya dalam setiap materi pelajaran.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kesempurnaan penciptaan-nya. Melalui Rasulullah kekasih-nya diturunkan

BAB II KAJIAN TEORETIS. Pemahaman merupakan proses berpikir dan belajar. belajar dan berpikir. Allah telah berfirman dalam surat Al-Fathir (35) ayat

BAB II KAJIAN TEORETIS. a. Pengertian Pemahaman Konsep Matematika. tepat. Meletakkan hal tersebut dalam hubungannya satu sama lain secara

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif. adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar

BAB 11 KAJIAN TEORI. pengetahuan. Kemampuan pemahaman (comprehention) adalah. situasi serta fakta yang diketahuinya. 1 Dapat pula Pemahaman diartikan

BAB II KAJIAN TEORI. Kemampuan adalah kecakapan untuk melakukan suatu tugas khusus dalam

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini. Ilmu yang memiliki pengaruh yang besar untuk memacu

BAB II KAJIAN TEORI. A. Konsep Teoretis. 1. Pemahaman Konsep. Pemahaman merupakan perangkat standar program pendidikan yang

untuk menjadi kompeten dalam berbagai ilmu pengetahuan. Menurut

BAB II KAJIAN TEORI. pembelajaran diusahakan lebih ditekankan pada penguasaan konsep agar siswa

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. paling kompleks dibandingkan dengan tipe belajar lainnya 1.

BAB II KAJIAN TEORI. suatu maksud atau tujuan tertentu. Maka strategi identik dengan teknik, siasat

BAB II TINJAUAN TEORITIS. 1. Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Group to Group Exchange. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

Siti Mawaddah, Raihanatul Jannah

BAB II KAJIAN TEORI. Sesuai yang dikatakan Slameto bahwa belajar ialah suatu proses atau

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam kehidupan manusia karena selalu digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran matematika dan salah satu tujuan dari materi yang

BAB II KAJIAN TEORI. filosofisnya, maksud dan implikasi serta aplikasi-aplikasinya, sehingga. menyebabkan siswa dapat memahami suatu situasi.

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. a. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

BAB II KAJIAN TEORI. a. Pengertian Model Pembelajaran kooperatif. bersama melalui teknik teknik tertentu. 1

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan siswa berpikir logis, rasional, kritis, ilmiah dan luas. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya ilmu pengetahuan di dunia pendidikan. Salah satu ilmu. batas tertentu perlu menguasai matematika.

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING SISWA KELAS VII E SMP N 1 SRANDAKAN

BAB II KAJIAN TEORETIS. 1. Tinjauan Tentang Model Pembelajaran Advance Organizer

BAB II KAJIAN TEORI. mewujudkan suatu proses, seperti penilaian suatu kebutuhan, pemilihan

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua bidang studi memerlukan matematika yang sesuai.

BAB II KAJIAN TEORI. melihatnya dari berbagai segi. Seorang peserta didik dikatakan memahami

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Strategi Pembelajaran Menguji Hipotesis. bagian dari pembelajaran kooperatif.

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. a. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang dialami siswa sebagai anak didik. Dari proses belajar yang

BAB I PENDAHULUAN. setelah siswa menerima pengalaman belajarnya. Sejumlah pengalaman yang. dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan. mudah dari berbagai sumber.

II. TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu efektif juga dapat diartikan

BAB II KAJIAN TEORI. perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif dan menetap sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. gagasan untuk melakukan pengalihan, pelestarian dan pengembangan

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE TEAM QUIZ DAN LEARNING CELL DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan hubungan-hubungan serta simbol-simbol, kemudian diterapkan dalam situasi

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN:

a. Pengertian Metode Pembelajaran Unit

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah metode Chest Words untuk meningkatkan minat

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya adalah kemahiran memecahkan masalah yang merupakan. meningkatkan kemahiran pemecahan masalah matematika membuat siswa

BAB I PENDAHULUAN. mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada aspek-aspek tertentu. 3. kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognitif.

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif. pembelajaran tersebut, serta tingkat kemampuan peserta didik. 1

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Strategi Pebelajaran Secara Umum

BAB I PENDAHULUAN. dan bermutu di sekolah adalah suatu keharusan yang tidak dapat ditawar lagi.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia, dengan mempelajari matematika siswa lebih

BAB I PENDAHULUAN. Diberikannya pelajaran matematika untuk setiap jenjang pendidikan

Pemahaman Siswa terhadap Konsep Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, baik aspek terapannya. maupun aspek penalarannya, mempunyai peranan penting dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya adalah kemahiran memecahkan masalah yang merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah

BAB II KAJIAN TEORI. ini memperlihatkan bahwa kata implementasi bermuara pada

BAB II KAJIAN TEORI. pembelajaran tim pendengar. Pemahaman berasal dari kata paham yang berarti

METODE PEMECAHAN MASALAH MENURUT POLYA UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. a. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok semester II tahun ajaran

BAB I PENDAHULUAN. maupun perubahan sikap atau nilai (afektif). Slameto mendefinisikan belajar

BAB II KAJIAN TEORI. (algoritma) secara luwes, akurat, efisien, dan tepat 1. Pemahaman

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

BAB III METODE PENELITIAN. dari 10 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Objek dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI KELAS VIII SMP

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

II. TINJAUAN PUSTAKA. terjadi dalam diri seseorang dan interaksi dengan lingkungannya. Hal ini sesuai

Rizka Nelia Soviana, Rini dan Erviyenni Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau

BAB II PEMBAHASAN. 1. Proses Belajar Mengajar Matematika

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pendekatan PAIKEM Terhadap Motivasi Belajar. peneliti menggunakan Uji T atau T-Test. Sebelum menggunakan uji hipotesis

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

BAB I PENDAHULUAN. dari proses pendidikan di sekolah dan mempunyai peranan penting dalam. segala jenis dimensi kehidupan siswa dengan fungsinya untuk

BAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. yang menyulitkan untuk mencapai tujuan tertentu.menurut Polya sebagaimana

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN TEORITIS. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Prediction Guide. bersama adalah cooperative learning, dalam hal ini belajar bersama

BAB I PENDAHULUAN. sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan.

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. masalah dalam matematika merupakan suatu persoalan yang menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi ini maka diperoleh ide-ide baru, serta pemikiran kreatif dan kritis

Oleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI A. Pemahaman Konsep Matematika 1. Pengertian Pemahaman Konsep Matematika Pemahaman konsep merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam pembelajaran, karena dengan memahami konsep siswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam setiap materi pelajaran. Pemahaman konsep terdiri dari dua kata yaitu pemahaman dan konsep. Menurut Sardiman, pemahaman ( Understanding) dapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran. 1 Pemahaman merupakan perangkat standar program pendidikan yang merefleksikan kompetensi sehingga dapat mengantarkan siswa untuk menjadi kompeten dalam berbagai ilmu pengetahuan, sedangkan suatu konsep menurut Oemar Hamalik adalah suatu kelas atau kategori stimuli yang memiliki ciri-ciri umum. 2 Jadi pemahaman konsep adalah menguasai sesuatu dengan pikiran yang mengandung kelas atau kategori stimuli yang memiliki ciri-ciri umum. Pemahaman konsep merupakan dasar utama dalam pembelajaran matematika. Herman menyatakan bahwa belajar matematika itu memerlukan pemahaman terhadap konsep-konsep, konsep-konsep ini akan melahirkan teorema atau rumus. 3 Agar konsep-konsep dan teorema- 1 Sardiman. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. 2010. h. 43. 2 Oemar Hamalik. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara. 2008. h. 162. 3 Herman Hudojo. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang:IKIP. 2005. 12

13 teorema dapat diaplikasikan ke situasi yang lain, perlu adanya keterampilan menggunakan konsep-konsep dan teorema-teorema tersebut. Oleh karena itu, pembelajaran matematika harus ditekankan ke arah pemahaman konsep. Suatu konsep yang dikuasai siswa semakin baik apabila disertai dengan pengaplikasian. Effandi menyatakan tahap pemahaman suatu konsep matematika yang abstrak akan dapat ditingkatkan dengan mewujudkan konsep tersebut dalam amalan pengajaran. 4 Siswa dikatakan telah memahami konsep apabila ia telah mampu mengabstraksikan sifat yang sama, yang merupakan ciri khas dari konsep yang dipelajari, dan telah mampu membuat generalisasi terhadap konsep tersebut. Dari uraian tersebut, dapat dipahami bahwa kemampuan pemahaman konsep matematika menginginkan siswa mampu memanfaatkan atau mengaplikasikan apa yang telah dipahaminya ke dalam kegiatan belajar. Jika siswa telah memiliki pemahaman yang baik, maka siswa tersebut siap memberi jawaban yang pasti atas pernyataanpernyataan atau masalah-masalah dalam belajar. 2. Indikator Pemahaman Konsep Indikator-indikator yang menunjukkan pemahaman konsep antara lain: 1) Menyatakan ulang setiap konsep. 2) Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya). 3) Memberikan contoh dan non contoh dari konsep. 4 Effandi Zakaria, Dkk. Trend Pengajaran dan Pembelajaran Matematik. Kuala Lumpur:Utusan Publications dan Distributors SDN BHD. 2007. h. 86

14 4) Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis. 5) Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep. 6) Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu. 7) Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah. 5 Untuk menganalisis hasil tes pemahaman konsep matematika siswa, maka setiap soal berdasarkan indikator tersebut diberi nilai atau skor. Pemberian skor pemahaman konsep matematika dapat dilihat pada tabel berikut: TABEL II.1 PEMBERIAN SKOR PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA Skor Pemahaman Soal Penyelesaian Soal Menjawab Soal 0 Tidak ada usaha memahami soal 1 Salah interpretasi soal secara keseluruhan 2 Salah interpretasi pada sebagian besar soal 3 Salah interpretasi pada sebagian kecil soal 4 Interpretasi soal benar seluruhnya Tidak ada usaha Perencanaan penyelesaian yang tidak sesuai Sebagian prosedur benar tetapi masih terdapat kesalahan Prosedur substansial benar, tetapi masih terdapat kesalahan Prosedur penyelesaian tepat, tanpa kesalahan Tanpa jawab atau jawaban salah yang diakibatkan prosedur penyelesaian tidak tepat Salah komputasi, tiada pernyataan jawab pelabelan salah Penyelesaian benar Skor Maksimal=4 Skor Maksimal = 4 Skor Maksimal = 2 Sumber: Mas ud Zein dan Darto 5 Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Op. Cit. h. 59.

15 Dapat simpulkan bahwa, keterkaitan indikator pemahaman konsep siswa dengan pemberian skor pemahaman konsep matematika sangat erat, terutama dalam mewujudkan suatu tujuan yaitu dalam menganalisis hasil pengukuran dari suatu instrumen. pemberian skor pemahaman konsep matematika siswa digunakan untuk mengukur setiap indikator soal pemahaman konsep matematika siswa. Dari tabel dapat dijelaskan bahwa, terdapat tiga kategori yang dinilai untuk setiap indikator soal yaitu pemahaman soal, penyelesaian soal dan menjawab soal dengan skor maksimal untuk masing-masing indikator adalah 10. 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Konsep Keberhasilan siswa dalam mempelajari matematika dipengaruhi oleh beberapa faktor. Ngalim Purwanto mengungkapkan bahwa berhasil atau tidaknya belajar itu tergantung pada bermacam-macam faktor. Adapun faktor-faktor itu dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: 6 1) Faktor yang ada pada organisme itu sendiri yang kita sebut faktor individu, yang termasuk dalam faktor individu antara lain kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan latihan, motivasi dan faktor pribadi. 2) Faktor yang ada di luar individu yang kita sebut faktor sosial, yang termasuk faktor sosial ini antara lain keluarga atau keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia serta motivasi sosial. Selain faktor tersebut, pemahaman konsep dipengaruhi oleh psikologis siswa. Kurangnya pemahaman konsep terhadap materi matematika yang dipelajari karena tidak adanya usaha yang dilakukan oleh 6 Ngalim Purwanto. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2007. h. 102

16 siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru. Siswa lebih mengharapkan kepada penyelesaian dari guru, hal ini memperlihatkan bahwa pemahaman konsep siswa masih rendah. 4. Tingkat Pemahaman Konsep Pemahaman konsep merupakan tipe belajar yang lebih tinggi dibanding tipe belajar pengetahuan. Nana Sudjana menyatakan bahwa pemahaman dapat dibedakan kedalam tiga kategori, yaitu: Tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari menerjemahkan dalam arti yang sebenarnya, mengartikan dan menerapkan prinsip-prinsip. Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran yaitu menghubungkan bagian-bagian dengan yang diketahui berikutnya atau menghubungkan beberapa bagian grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dengan yang tidak pokok. Tingkat ketiga merupakan tingkat pemahaman ekstrapolasi. 7 Menurut W. Gulo kemampuan-kemampuan yang tergolong dalam pemahaman suatu konsep mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi adalah sebagai berikut: 8 1) Translasi, yaitu kemampuan untuk mengubah simbol tertentu menjadi simbol lain tanpa perubahan makna. Simbol berupa kata-kata (verbal) diubah menjadi gambar atau bagan atau grafik. 2) Interpretasi, yaitu kemampuan untuk menjelaskan makna yang terdapat di dalam simbol, baik simbol verbal maupun yang nonverbal. Dalam kemampuan ini, seseorang dapat menginterpretasikan sesuatu konsep atau prinsip jika ia dapat menjelaskan secara rinci makna atau konsep atau prinsip, atau 7 Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2009. h. 24 8 W. Gulo. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Grafindo. 2008. h. 59-60

17 dapat membandingkan, membedakan, atau mempertentangkan dengan sesuatu yang lain. 3) Ekstrapolasi, yaitu kemampuan untuk melihat kecenderungan atau arah atau kelanjutan dari suatu temuan. Kalau kepada siswa misalnya dihadapi rangkaian bilangan 2, 3, 5, 7, 11, maka dengan kemampuan ekstrapolasi mampu menyatakan bilangan pada urutan ke-6, ke-7 dan seterusnya. Berdasarkan pendapat tersebut, maka tingkatan pemahaman konsep mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi dapat dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu: Tingkat pertama adalah mengartikan sebuah konsep kedalam bentuk simbol. Tingkat kedua adalah menjelaskan makna atau konsep yang terdapat dalam simbol dan menghubungkannya dengan kejadian berikutnya. Tingkat ketiga adalah kemampuan melihat arah atau kelanjutan dari suatu kejadian tersebut. B. Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Start With A Question Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis- garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan 9. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi dapat diartikan sebagai polapola umum kegiatan guru untuk siswa dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Penggunaan strategi dalam kegiatan pembelajaran sangat perlu karena untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga dapat tercapai hasil yang optimal. Tanpa strategi yang jelas, proses pembelajaran tidak akan terarah sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sulit tercapai secara 9 Ibid. h. 5

18 optimal, dengan kata lain pembelajaran tidak dapat berlangsung secara efektif dan efisien. 10 Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif dengan mengoptimalkan semua potensi yang dimiliki oleh siswa, sehingga mencapai belajar yang memuaskan. 11 Dalam pembelajaran aktif guru berperan sebagai pengolah proses belajar mengajar, bertindak sebagai fasilitator yang berusaha menciptakan kondisi belajar yang efektif sehingga memungkinkan proses belajar mengajar, mengembangkan bahan pelajaran yang baik dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan-tujuan pendidikan yang harus dicapai. Siberman yang dikutip oleh Trianto mengungkapkan bahwa dalam aplikasi strategi pembelajaran aktif dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu: 12 a. Bagaimana membantu siswa aktif sejak awal, misalnya strategi tim membangun, penilaian mendadak dan keterlibatan langsung. b. Bagaimana membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan kterampilan dan kemampuan yang aktif, misalnya strategi pembelajaran pembelajaran dikelas, diskusi kelas atau kolaborasi. c. Bagaimana membuat pelajaran yang tidak terlupakan misalnya review, penilaian diri dan perencanaan masa depan. Berdasarkan pendapat tersebut strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question merupakan salah satu intruksional dari pembelajaran aktif yang mengikut sertakan siswa secara langsung dalam pembelajaaran. 10 Made Wena. 2010. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara. h. 2-3 11 Hartono. dkk. 2009. PAIKEM. Pekanbaru: Zanafa Publising. h. 39 12 Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran inovatif Progresif. Jakarrta: Kencana. h. 138

19 Tipe ini membuat siswa belajar secara aktif dengan membuat mereka bertanya tentang materi pelajaran sebelum ada penjelasan dari guru. 13 Strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question merupakan salah satu cara untuk mendapatkan partisipasi individu dari seluruh siswa, dalam pembelajaran ini siswa dapat bertanya kepada guru, mendengarkan secara aktif, berdiskusi, menanggapi pertanyaan dan argumentasi. Semakin aktif siswa dalam belajar maka pemahaman siswa akan semakin bertambah, sehingga tujuan pembelajaran akan mudah tercapai secara optimal. Langkah-langkah strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question adalah sebagai berikut: 14 a. Pilih bahan bacaan yang sesuai kemudian bagikan kepada siswa b. Minta siswa untuk mempelajari bacaan sendirian atau dengan teman. c. Minta siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami. d. Didalam pasangan atau kelompok kecil, minta siswa untuk menuliskan pertanyaan tentang materi yang telah mereka baca. e. Kumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang telah ditulis oleh siswa. f. Sampaikan pelajaran dengan menjawab pertanyaan tersebut. Adapun kelebihan dari strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question ini adalah: a. Strategi ini dapat meningkatkan keberanian siswa untuk bertanya. b. Dapat meningkatkan minat dan keingintahuan mengenai suatu pokok bahasan. 13 Hisyam Zaini. dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Aktif. CTSD (Center for Teaching Staff Development). h. 46-47 14 ibid

20 c. Dalam strategi ini guru dapat lebih mudah mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran. Sedangkan kelemahan dari strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question adalah guru tidak menjelaskan pelajaran secara mendetail, karena guru hanya menjelaskan berdasarkan pertanyaan siswa saja. Meskipun banyak strategi-strategi yang diterapkan dalam pembelajaran, akan tetapi tidak ada strategi yang terbaik, karena setiap strategi ada kelebihan dan kelemahannya. Dan tidak ada salahnya mempertimbangkan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question ini untuk diterapkan dalam pembelajaran. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan penerapan pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question akan memberikan kesempatan bagi siswa untuk berbicara secara aktif dan tidak ada siswa yang diam sama sekali, sehingga siswa dapat mempersiapkan diri masing-masing tanpa harus siswa yang mahir berbicara saja yang boleh bersuara. C. Hubungan Pemahaman Konsep Matematika dengan strategi pembelajaran akitf tipe Learning Start With A Question Strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question apabila diterapkan dalam pembelajaran khususnya dalam pembelajaran matematika akan mendorong siswa lebih memaksimalkan potensi yang mereka miliki. Sebagaimana yang telah dijelaskan matematika memiliki konsep-konsep yang harus dipahami oleh siswa, maka Strategi ini

21 menggunakan sebuah teknik untuk mendapatkan partisipasi siswa melalui tulisan. Hal ini sangat baik digunakan pada siswa yang kurang berani mengungkapkan pertanyaan, keinginan, dan harapan melalui percakapan. 15 Strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question mendorong siswa untuk ikut berpartisipasi secara aktif dan melatih kemampuan siswa agar memiliki kemampuan dan keterampilan dalam bertanya, karena dengan bertanya maka: 16 a. Dapat menggali informasi, baik administrasi maupun akademis b. Mengecek pemahaman siswa a. Membangkitkan respon siswa c. Mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa d. Mengetahui hal-hal yang diketahui siswa e. Memfokuskan perhatian siswa f. Meyegarkan kembali pengetahuan yang dimiliki siswa Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question dengan pemahaman konsep matematika siswa, karena dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question ini guru dapat mengetahui hal yang tidak dipahami siswa dan dapat menimbulkan partisipasi siswa untuk mengungkapkan pertanyaan dalam pembelajaran matematika. Kemudian guru menjelaskan jawaban atas 15 Risnawati. 2008. Strategi Pembelajaran Matematika. h.12 16 Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo. h. 195

22 pertanyaan tersebut sehingga pemahaman siswa terhadap materi pelajaran menjadi lebih baik. D. Penelitian yang Relevan Strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question telah diteliti pada berbagai karya tulis, salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Idris Ansari dengan judul strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII MTs Al- Usmaniyah Bagan Batu, dimana hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa dengan taraf 5% didapatkan harga t hitung > t tabel yaitu 3,1> 2,00. Dan penelitian yang dilakukan oleh Yandris Saputra Can, dkk. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Start With A Question Terhadap Pemahaman Konsep Matematika SiswaKelas VIII Smp Negeri 16 Sijunjung yang menyimpulkan bahwa pemahaman konsep matematika siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol dapat dilihat dari harga t hitung > t tabel yaitu 4,28 > 1,677. Berdasarkan penelitian tersebut, strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question telah diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar dan pemahaman konsep matematika siswa. Sedangkan pada penelitian ini akan dilakukan penelitian terhadap pemahaman konsep matematika siswa MTs Mu allimin Muhammadiyah Bangkinang Kabupaten Kampar.

23 E. Konsep Operasional Dalam penelitian ini konsep yang dioperasionalkan adalah strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question yang diterapkan pada pembelajaran matematika MTs Mu allimin Muhammadiyah Bangkinang dan pemahaman konsep matematika siswa. 1. Strategi Pembelajaran Aktif tipe Learning Start With A Question Untuk mengoperasionalkan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question, perlu disusun indikator yang merujuk pada langkah-langkah strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question tersebut. Adapun langkah-langkah penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question adalah sebagai berikut: a. Tahap Persiapan 1) Penyusunan perangkat penelitian yang meliputi perangkat pembelajaran berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Bacaan dan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan diisi siswa setiap kali pertemuan. 2) Mempersiapkan instrumen pengumpulan data yaitu soal pretest/posttest. Melaksanakan uji homogenitas untuk kedua kelas dengan mengolah nilai dari materi prasyarat. b. Tahap Pelaksanaan Adapun tahap pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut: 1) Kegiatan pendahuluan

24 a) Guru membuka pelajaran b) Guru menyampaikan judul materi ajar, tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai. c) Guru menjelaskan metode yang akan diterapkan 2) Kegiatan Inti a) Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok b) Guru membagikan bacaan dan LKS c) Guru meminta siswa membaca bacaan d) Guru meminta siswa memberi tanda pada bacaan yang kurang dipahami e) Guru meminta siswa menuliskan pertanyaan f) Guru meminta siswa mengumpulkan pertanyaan yang telah ditulis g) Guru menyajikan materi dengan cara membahas dan menjelaskan materi pelajaran yang berkaitan dengan pertanyaan siswa h) Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran 3) Penutup a) Guru meminta siswa mengerjakan soal yang ada di LKS 2. Pemahaman Konsep Matematika Siswa Pemahaman konsep siswa menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question tersebut dapat dilihat dari tes yang dilaksanakan pada akhir pertemuan yang dilakukan setelah

25 menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question, sedangkan pemahaman konsep matematika siswa yang tidak menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question juga dapat dilihat dari tes akhir pertemuan. Soal tes untuk menentukan pemahaman konsep matematika siswa yang menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question sama dengan soal tes untuk menentukan pemahaman konsep matematika siswa yang tidak menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question. Tes ini dilakukan pada waktu yang bersamaan. Siswa diberi waktu selama 2 jam pelajaran. Setelah tes selesai dan dikumpulkan, selanjutnya hasil tes dianalisis apakah pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question ini berpengaruh terhadap pemahaman konsep matematika siswa MTs Mu allimin Muhammadiyah Bangkinang Kabupaten Kampar. Adapun indikator yang menunjukkan pemahaman konsep adalah sebagai berikut: 17 1. Menyatakan ulang setiap konsep. 2. Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya). 3. Memberikan contoh dan non contoh dari konsep. 4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis. 5. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep. 6. Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu. 7. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah. 17 Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Op. Cit. h. 59.

26 F. Hipotesis Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H a : µ eksperimen µ kontrol Terdapat perbedaan pemahaman konsep matematika antara siswa yang belajar menggunakan Strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question dan siswa yang tidak menggunakan Strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question, yang berarti bahwa ada pengaruh penerapan Strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question terhadap pemahaman konsep matematika siswa MTs Mu allimin Muhammadiyah Bangkinang Kabupaten Kampar. H o : µ eksperimen = µ kontrol Tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep matematika antara siswa yang belajar menggunakan Strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question dan siswa yang tidak menggunakan Strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question, yang berarti bahwa tidak ada pengaruh penerapan Strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question terhadap pemahaman konsep matematika siswa MTs Mu allimin Muhammadiyah Bangkinang Kabupaten Kampar.