Oleh : Ir. Arief Indarto, M.M. Kasubdit Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Medan, 29 Maret 2007 1
UU NO. 15 TAHUN 1985 Tentang Ketenagalistrikan Pasal 15, ayat (1) DASAR HUKUM Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan dan Pemegang Izin Usaha Ketenagalistrikan untuk kepentingan umum wajib: a. menyediakan tenaga listrik; b. memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat; c. memperhatikan keselamatan kerja dan keselamatan umum. 2 Copyright DJLPE 2007
PP No. 3 Tahun 2005 Sebagai Perubahan PP No. 10 Tahun 1989 Tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik Pasal 21, ayat (9) Setiap tenaga teknik yang bekerja dalam usaha Ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat kompetensi Kepmen ESDM No. 2052.K/40/MEM/2001 Tahun 2001 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan, meliputi : - Perumusan Standar Kompetensi - Akreditasi dan Sertifikasi Kompetensi - Pembinaan dan Pengawasan - Sanksi Administratif - Ketentuan Peralihan Copyright DJLPE 2007 3
TUJUAN STANDARDISASI KOMPETENSI Menunjang usaha ketenagalistrikan dalam mewujudkan penyediaan tenaga listrik yang aman, andal dan akrab lingkungan; Mewujudkan peningkatan kompetensi tenaga teknik dan asesor; Mewujudkan tertib penyelenggaraan pekerjaan pada usaha ketenagalistrikan; Mewujudkan tertib penyelenggaraan sertifikasi kompetensi tenaga teknik dan sertifikasi kompetensi asesor. 4 Copyright DJLPE 2007
STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS KOMPETENSI Sosialisasi standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan kepada Pelaku Usaha Ketenagalistrikan (Stakeholders); Peningkatan jumlah dan kualitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi yang melaksanakan sertifikasi, mengingat tenaga teknik ketenagalistrikan jumlahnya cukup besar; Peningkatan level kompetensi tenaga teknik melalui kerja sama dengan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan berbasis kompetensi; Peningkatan jumlah standar kompetensi; Peningkatan jumlahkompetensidan kualifikasiasesor yang menguji tenaga teknik melalui Lembaga Diklat berbasis kompetensi; Pembentukan Lembaga SertifikasiAsesor untuk melakukan Uji Kompetensi Asesor Kerjasama denganlembaga Nasional, Regional dan Internasional. 5
PERUMUSAN STANDAR KOMPETENSI 6
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi PROSES PERUMUSAN STANDAR KOMPETENSI Perumusan Standar Kompetensi Oleh Panitia Teknik (Bab IV Pasal 4) Konsep SKP Forum Konsensus Standar Kompetensi Rancangan Standar Kompetensi Menetapkan & Memberlakukan (Pasal 7 dan Pasal 8) Menteri ESDM Standar Kompetensi Penerapan Standar Kompetensi 7
Pemetaan Bidang dan Sub Bidang Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan No Bidang REN KON Sub Bidang OPS HAR INS RAN PRO MAN PPM PJM PNJ KOR PPP PPMP 1 Pembangkitan IATKI & HAKIT HAKIT 2 Transmisi GEMA PDKB 3 Distribusi IATKI & GEMA PDKB 4 Instalasi Pemanfaatan TL 5 Industri Pemanfaat TL 6 Industri Peralatan TL 7 Pembangkitan EBT 8 Jasa Diklat (Instruktur Pembangkit) Keterangan : - REN : Perencanaan; - KON : Konstruksi; - OPS : Operasi; - HAR : Pemeliharaan; - INS : Inspeksi; - RAN : Perancangan; - PRO : Produksi; - MAN : Manufaktur; - PPM : Pemastian dan Pengendalian Mutu; - PJM : Pengendalian dan Jaminan Mutu; - PNJ : Penunjang; - KOR : Koordinasi; 8 - PPP : Perawatan, Perbaikan dan Pemasangan; - PPMP : Perawatan dan Perbaikan Mesin Produksi
(Status 2001 2006) MATRIKS UNIT KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN SUB BIDANG BIDANG KET PERENCANAAN KONSTRUKSI OPERASI PEMELIHARAAN INSPEKSI TOTAL STATUS PEMBANGKITAN S 0 0 83 262 0 345 ST 48 321 0 72 253 694 Diberlakukan dengan KEPMEN : 1. No. 2053 K/40/MEM/2001 tanggal 28 Agustus 2001 untuk Sub Bidang O & M 2. No. 1708 K/30/MEM/2004 tanggal 13 Desember 2004 PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN S 0 57 8 31 64 160 Diberlakukan dengan PERMEN No. 030 Tahun 2006 Tanggal 8 Mei 2006 TRANSMISI DISTRIBUSI INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK JASA DIKLAT (INSTRUKTUR- PEMBANGKIT) TOTAL S 12 112 23 66 7 220 SR 0 7 0 0 0 7 ST 20 9 5 31 14 79 S 15 32 37 51 35 170 SR 10 0 35 49 10 104 ST 0 0 11 20 10 41 S 12 10 8 34 18 82 SR 12 36 36 29 36 149 S 0 0 16 32 0 48 129 584 262 677 447 2099 Diberlakukan dengan KEPMEN No. 1018 K/30/MEM/2003 Tanggal 15 Agustus 2003 Diberlakukan dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 0040 Tahun 2005 Tanggal 6 Oktober 2005 Diberlakukan dengan KEPMEN : 1. No. 1187 K/30/MEM/2002 untuk Sub Bidang Operasi dan Pemeliharaan, 2 Juli 2002 2. No. 1188 K/30/MEM/2002 untuk Sub Bidang Konstruksi dan Perancangan, 2 Juli 2002 3. No. 1189 K/30/MEM/2002 untuk Sub Bidang Inspeksi, 2 Juli 2002 4. No. 1707 K/30/MEM/2004 untuk SR, 13 Desember 2004 Diberlakukan dengan KEPMEN No. 1313 K/30/MEM/2003 Tanggal 28 Oktober 2003 Diberlakukan dengan PERMEN No. 029 Tahun 2006 Tanggal 8 Mei 2006 Diberlakukan dengan PERMEN No. 031 Tahun 2006 Tanggal 8 Mei 2007 Keterangan : S : Standar Kompetensi yang sudah ditetapkan dan diberlakukan oleh Menteri ESDM SR : Standar Kompetensi yang telah direvisi, sudah ditetapkan dan diberlakukan oleh Menteri ESDM ST : Standar Kompetensi Tambahan KS : Konsep Standar Kompetensi 9
Lanjutan MATRIKS UNIT KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG SUB BIDANG PERANCAN GAN PRODU KSI PEMASTIAN DAN PENGENDALI AN MUTU PENUNJA NG KOORDIN ASI PERAWATAN, PERBAIKAN DAN PEMASANGA N TOTAL STATUS INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK TOTAL 12 12 14 12 3 26 79 12 12 14 12 3 26 79 Diberlakukan dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 0041 Tahun 2005 Tanggal : 6 Oktober 2005 BIDANG SUB BIDANG PERANCAN GAN MANUF AKTUR PENGENDALI AN DAN JAMINAN MUTU PENUNJA NG PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN PRODUKSI TOTAL STATUS INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK 12 44 27 2 6 91 Diberlakukan dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 0042 Tahun 2005 Tanggal : 6 Oktober 2005 TOTAL 12 44 27 2 6 91 Keterangan : S SR ST KS : Standar Kompetensi yang sudah ditetapkan dan diberlakukan oleh Menteri ESDM : Standar Kompetensi yang telah direvisi, sudah ditetapkan dan diberlakukan oleh Menteri ESDM : Standar Kompetensi Tambahan : Konsep Standar Kompetensi 10
MATRIKS UNIT KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN TAHUN 2001-2005 BIDANG SUB BIDANG KET PERENCANAAN KONSTRUKSI OPERASI PEMELIHARAAN INSPEKSI TOTAL STATUS PEMBANGKITAN TOTAL S 0 0 83 262 0 345 ST 48 321 0 72 253 694 48 321 83 334 253 1039 Diberlakukan dengan KEPMEN : 1. No. 2053 K/40/MEM/2001 tanggal 28 Agustus 2001 untuk Sub Bidang O & M 2. No. 1708 K/30/MEM/2004 tanggal 13 Desember 2004 PEMBANGKI SUB BIDANG PERENCANAAN KONSTRUKSI OPERASI PEMELIHARAAN INSPEKSI TOTAL STATUS PLTA 6 35 10 39 24 114 PLTD 6 32 8 32 29 107 PLTG 8 46 8 30 42 134 PLTGU PLTP 6 6 67 12 35 31 151 24 9 26 26 91 Diberlakukan dengan KEPMEN : 1. No. 2053 K/40/MEM/2001 tanggal 28 Agustus 2001 untuk Sub Bidang O & M 2. No. 1708 K/30/MEM/2004 tanggal 13 Desember 2004 PLTU BATUBARA 8 47 25 69 34 183 PLTU MINYAK 8 70 11 31 31 151 PLTU MINYAK 8 70 11 31 31 151 TOTAL 56 391 94 293 248 1082 SUB BIDANG PERENCANAAN KONSTRUKSI OPERASI PEMELIHARAAN INSPEKSI TOTAL STATUS BANGUNAN SIPIL PEMBANGKIT TOTAL 0 0 0 0 72 36 108 0 0 72 36 108 Diberlakukan dengan KEPMEN : 1. No. 1708 K/30/MEM/2004 tanggal 13 Desember 2004 Keterangan : S : Standar Kompetensi yang sudah ditetapkan dan diberlakukan oleh Menteri ESDM SR : Standar Kompetensi yang telah direvisi, sudah ditetapkan dan diberlakukan oleh Menteri ESDM 11
MATRIKS UNIT KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN TAHUN 2001-2006 BIDANG SUB BIDANG KET KONSTRUKSI OPERASI PEMELIHARAAN INSPEKSI TOTAL STATUS PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN TOTAL S 47 8 31 64 150 47 8 31 64 150 Diberlakukan dengan PERMEN No. 030 Tahun 2006 Tanggal 8 Mei 2006 PEMBANGKI SUB BIDANG PLTB KET KONSTRUKSI OPERASI PEMELIHARAAN INSPEKSI TOTAL STATUS 11 2 9 13 35 PLTBM PLTMH S 18 4 11 26 59 11 1 7 16 35 Diberlakukan dengan PERMEN No. 030 Tahun 2006 Tanggal 8 Mei 2006 PLTS 7 1 4 9 21 TOTAL 47 8 31 64 150 Keterangan : S : Standar Kompetensi yang sudah ditetapkan dan diberlakukan oleh Menteri ESDM SR : Standar Kompetensi yang telah direvisi, sudah ditetapkan dan diberlakukan oleh Menteri ESDM ST : Standar Kompetensi Tambahan 12
MATRIKS UNIT KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN TAHUN 2001-2006 SUB BIDANG BIDANG KET PERENCANAAN KONSTRUKSI OPERASI PEMELIHARAAN INSPEKSI TOTAL STATUS DISTRIBUSI TOTAL S 15 32 37 51 35 170 SR 10 0 35 49 10 104 ST 0 0 11 20 10 41 25 32 83 120 55 315 Diberlakukan dengan KEPMEN : 1. No. 1187 K/30/MEM/2002 untuk Sub Bidang Operasi dan Pemeliharaan, 2 Juli 2002 2. No. 1188 K/30/MEM/2002 untuk Sub Bidang Konstruksi dan Perancangan, 2 Juli 2002 3. No. 1189 K/30/MEM/2002 untuk Sub Bidang Inspeksi, 2 Juli 2002 4. No. 1707 K/30/MEM/2004 untuk SR, 13 Desember 2004 Keterangan : S : Standar Kompetensi yang sudah ditetapkan dan diberlakukan oleh Menteri ESDM SR : Standar Kompetensi yang telah direvisi, sudah ditetapkan dan diberlakukan oleh Menteri ESDM ST : Standar Kompetensi Tambahan KS : Konsep Standar Kompetensi 13
A K R E D I T A S I 14
AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI KOMPETENSI Komisi Akreditasi melakukan akreditasi terhadap Lembaga Sertifikasi Kompetensi; Komisi Akreditasi dibentuk dengan Keputusan Menteri yang susunan keanggotaannya terdiri dari unsur pemerintah, organisasi atau asosiasi perusahaan, organisasi masyarakat, organisasi profesi dan para pakar di bidang ketenagalistrikan; Komisi Akreditasi mempunyai tugas menetapkan akreditasi, dapat memberikan pertimbangan serta saran kepada Menteri dalam pelaksanaan Akreditasi dan Sertifikasi kompetensi. 15
Lanjutan... Lembaga Sertifikasi menyampaikan permohonan Akreditasi kepada Komisi Akreditasi Permohonan akreditasi meliputi : - persyaratan administrasi - kelayakan organisasi - kelayakan program sertifikasi 16
S E R T I F I K A S I K O M P E T E N S I 17
SERTIFIKASI KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN Lembaga Sertifikasi Kompetensi yang telah diakreditasi oleh Komisi Akreditasi melakukan Sertifikasi Kompetensi kepada Tenaga Teknik; Akreditasi secara internasional terhadap Lembaga Sertifikasi Kompetensi didasarkan pada perjanjiansaling pengakuan antara Komisi Akreditasi baik secara bilateral maupun multilateral; Tenaga Teknik dan atau Pelaku Usaha mengajukan permohonan secara tertulis kepada Lembaga Sertifikasi Kompetensi Ketenagalistrikan dengan dilengkapi: - Lampiran daftar riwayat hidup; - Suratpengalaman kerja; - Sertifikat pendidikan dan atausertifikat kursus; Pemohon Sertifikat Kompetensi Teknik sekurang-kurangnya berpendidikan SMU, mempunyai pengalaman kerja serta ketrampilan di BidangKetenagalistrikan; Sertifikat Kompetensi berlaku 3 tahun untuk kemudian dapat diperpanjang kembali. 18
Tenaga teknik atau atas nama pelaku usaha LSK SERTIFIKASI KOMPETENSI BIDANG KETENAGALISTRIKAN Melaporkan jadwal pelaksanaan sertifikasi kompetensi DJLPE Menguji ASESOR TENAGA TEKNIK STANDAR KOMPETENSI Yang diberlakukan Menyaksikan Pengujian Mengirim PENGAWAS (SAKSI) Pedoman Pengawasan Lulus Ya Mendapat Sertifikat Kompetensi Registrasi Sertifikat KAKK Tidak DIKLAT Keterangan : DJLPE : Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi KAKK : Komisi Akreditasi Kompetensi Ketenagalistrikan LSK : Lembaga Sertifikasi Kompetensi Registrasi : Pencatatan dan penomoran sertifikat kompetensi untuk syarat sahnya sertifikasi 19
Asosiasi Profesi Sektor Ketenagalistrikan Asosiasi Profesi di Sektor Ketenagalistrikan, antara lain : IATKI = Ikatan Ahli Teknik Ketenagalistrikan Indonesia (telah terakreditasi sebagi LSK untuk Bid. Pembangkitan dan Distribusi Subbid. Operasi dan Pemeliharaan) GEMA PDKB = Himpunan Ahli Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan ( telah terakreditasi sebagai LSK untuk Bid. Distribusi dan Transmisi Subbid. Operasi dan Pemeliharaan) HAKIT = Himpunan Ahli Pembangkit ( telah terakreditasi sebagai LSK untuk Bid. Pembangkitan Subbid. Operasi, Pemeliharaan dan Inspeksi ) HAEI = Himpunan Ahli Elektro Indonesia APEI = Asosiasi Profesionalis Elektrikal Indonesia HATEKDIS = Himpunan Ahli Teknik Distribusi HALTI = Himpunan Ahli Tegangan Tinggi Indonesia HTII = Himpunan Teknik Iluminasi Indonesia 20
(Status 2001 2006) MATRIKS TENAGA TEKNIK KOMPETEN BIDANG KETENAGALISTRIKAN BIDANG LSP IATKI PDKB GEMA PDKB Non PDKB TOTAL PEMBANGKITAN 5593 0 0 5593 TRANSMISI 0 0 1118 1118 DISTRIBUSI 1551 257 1268 3076 INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK 0 0 0 0 TOTAL 7144 257 2386 9787 Update sampai denganoktober 2006 21
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN 22
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN STANDARDISASI KOMPETENSI Pedoman Standardisasi Kompetensi, meliputi : - Pedoman Standar Kompetensi - Pedoman Sertifikasi Kompetensi Direktur Jenderal melakukan pengawasan atas penerapan Standar Kompetensi dan pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi untuk menjaga tata tertib penyelenggaraan sertifikasi yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi agar tetap memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Pedoman Pengawasan Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi dan Asesor 23
Terima Kasih www.djlpe.esdm.go.id 24 Copyright DJLPE 2007
Usaha Ketenagalistrikan terdiri dari Usaha Penyediaan Tenaga ListrikdanUsaha Penunjang Tenaga Listrik 1. Usaha Penyediaan Tenaga Listrik : a. Pembangkitan Tenaga Listrik b. Transmisi Tenaga Listrik c. Distribusi Tenaga Listrik 25
2. Usaha Penunjang Tenaga Listrik : a. Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik - Jasa Konsultansi Ketenagalistrikan - Jasa Pembangunan dan Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik - Jasa Pengujian Instalasi Tenaga Listrik - Jasa Pengoperasian Instalasi Tenaga Listrik - Jasa Pemeliharaan Instalasi Tenaga Listrik - Jasa Penelitian dan Pengembangan - Jasa Pendidikan dan Pelatihan; dan - Usaha Jasa Lain yang Secara Langsung berkaitan dengan Penyediaan Tenaga Listrik (a.l : Pemanfaatan Jaringan Tenaga Listrik untuk Telematika). b. Industri Penunjang Tenaga Listrik -Industri Peralatan Tenaga Listrik; dan - Industri Pemanfaat Tenaga Listrik. 26
Pekerjaan Instalasi Ketenagalistrikan meliputi Instalasi Penyediaan Tenaga Listrik dan Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrikyang terdiri atas : - Perencanaan; - Pembangunan dan Pemasangan; - Pemeriksaan dan pengujian; - Pengoperasian dan pemeliharaan, serta - Pengamanan sesuai standar yang berlaku. 27
Penerapan Standar Kompetensi Standar Kompetensi yang telah ditetapkan dan diberlakukan menjadi acuan dalam perumusan Standar Latih Kompetensi; Lembaga Sertifikasi Kompetensi menerapkan Standar Kompetensi melalui Sertifikasi Kompetensi; Lembaga Sertifikasi Asesor menerapkan Standar Kompetensi melalui Sertifikasi Kompetensi Asesor. Pelaku Usaha di sektor ketenagalistrikan menerapkan Standar Kompetensi di tempat kerja. 28