PERANCANGAN PROTOTYPE SISTEM KONTROL DAN MONITORING PEMBATAS DAYA LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN PROTOTYPE SISTEM KONTROL DAN MONITORING PEMBATAS DAYA LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

APLIKASI PEMBANGKIT PWM UNTUK MENGENDALIKAN KIPAS PADA DESKTOP KOMPUTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL...

PENGATUR ALIRAN CAIRAN INFUS BERBASIS ATMEGA8535

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem

II. KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL...

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

BAB III. Perencanaan Alat

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

PERANCANGAN ALAT MONITORING PENGGUNAAN DAYA LISTRIK SECARA DETAIL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODA PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

Alat Pengolah Kecambah Kacang Hijau Berbasis Mikrokontroler Diterapkan Pada Petani Di Desa Singosari Malang

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

BAB III METODE PENELITIAN

STRATEGI PENGHEMATAN DAYA DENGAN PEMBUATAN ALAT MONITORING PENGGUNAAN DAYA LISTRIK SECARA DETAIL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

BAB III PEMILIHAN KOMPONEN DAN PERANCANGAN ALAT. perancangan perangkat keras dan perangkat lunak sistem alat penyangrai dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

Pengisi Baterai 12 Volt dan 6 Volt Dengan Tampilan LCD. Bebasis Mikrokontroler ATmega8. Alfian Romadhan. Dosen pembimbing : Dr.

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur

RANCANG BANGUN MANOMETER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8. Dedi Supriadi D

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK

BAB III METODOLOGI PENULISAN

WIRELESS TELEMETERING KWH METER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ABSTRAK

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Analisa Kinerja Sensor Suhu NTC dan LM35 Dalam Sistem Pendeteksian Suhu Ruangan Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 16

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan akan energi listrik terus bertambah dengan bertambahnya

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No. 1, April 2012 ISSN:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING BEBAN DAN INDIKATOR GANGGUAN PADA RUMAH MANDIRI BERBASIS MIKROKONTROLLER

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

Sistem Monitoring Pencurian Energi Listrik

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

BAB III METODE PENELITIAN. Microco ntroller ATMeg a 16. Program. Gambar 3.1 Diagram Blok sterilisator UV

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

ROBOT PEMINDAH BARANG BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega 32

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

VOLTAGE PROTECTOR. SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Eksperimen

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

DISPENSER PAKAN TERNAK AYAM OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PEMANTAU SUHU SERTA PENANGANAN DINI KANDANG AYAM BOILER BERBASIS MIKROKONTROLER

² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri

Transkripsi:

PERANCANGAN PROTOTYPE SISTEM KONTROL DAN MONITORING PEMBATAS DAYA LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER Disusun oleh : Riny Sulistyowati, Dedi Dwi Febriantoro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri, ITATS, Email: riny 060271@yahoo.co.id, ddi88@yahool.co.id ABSTRAK Pada saat ini kebutuhan akan daya listrik merupakan hal yang mutlak, untuk itu perlu diadakan adanya monitoring kebutuhan daya listrik agar pengeluaran akan kebutuhan litrik bisa terpantau dengan mudah. Sistem kontrol otomatik yang diterapkan untuk membatasi daya listrik telah dirancang dan dikembangkan berbasis mikrokontroler ATMEGA16. Dalam melakukan pengontrolan, sistem tersebut menggunakan aksi kontrol on-off. Sebagai aktuator digunakan relay beserta drivernya sedangkan sensornya menggunakan sensor arus berbasis efek Hall ACS712. Sistem tersebut dilengkapi keypad untuk memasukkan set point daya listrik dan peraga LCD untuk memantau arus yang terukur. Hasil pengujian alat pada proyek akhir ini mampu menghasilkan arus error rata-rata sebesar 4.88% pada setiap ruang dan daya listrik error rata-rata sebesar 2.76% pada setiap ruang. Kata Kunci : Mikrokontroler ATMEGA16, LCD, Keypad, Relay, Sensor Arus ACS712. ABSTRACT At this time for electronic power is an absolute must, for it is necessary to hold the monitoring of electronic power requirements for expenditures will be monitored electric needs with ease. Automatic control system for controlling the electronic power has been designed and developed based on microcontroller ATMEGA16 and on-off control action. This system uses Relay and its driver as an actuator and Hall Effectbased current sensor ACS712. This system also provided with a keypad to enter the set point electronic power and LCD display to monitor the flow measured. Results of testing tools final project is capable of producing an average current error amounted to 4.88% in each room and the power average error of 2.76% in each room. Keyword : microcontroller ATMEGA16, LCD, Keypad, Relay, Hall Effect-based current sensor ACS712. PENDAHULUAN Masalah keamanan dan kenyamanan yang disebabkan oleh arus beban lebih merupakan salah satu hal yang sangat penting pada pengguna daya listrik. Tanpa adanya sistem pengaman dan kontrol yang memadai, berbagai gangguan yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal pada sistem tidak dapat bekerja dengan baik. Akibatnya, sering terjadi pemutusan aliran arus listrik pada instalasi rumah karena terjadi beban lebih. Beberapa permasalahan yang ada penggunaan daya listrik pada rumah Kos, mengalami permasalahan pemutusan aliran listrik pada semua titik akibat terjadi beban lebih pada ruangan tertentu sehingga aktifitas penggunaan daya listrik terganggu, khususnya aktifitas pengerjaan tugas paper perkuliahan menggunakan komputer. Beberapa kasus juga terjadi sulitnya penambahan pemakaian beban yang menunjang aktifitas karena penambahan penggunaan beban mempengaruhi tarif pembayaran listrik anak Kos dan adanya kecemburuan antar anak Kos terhadap pemakaian daya listrik yang penggunaanya tidak secara transparan. Oleh karena itu penulis mencoba untuk merancang, merealisasikan dan membuat suatu alat yang bekerja secara otomatis, saat terjadi beban lebih pada rumah kos, secara otomatis relay akan bekerja untuk menghentikan jalannya arus listrik dengan sendirinya.

25 Jurnal IPTEK Vol 16 No.1 Mei 2012 LANDASAN TEORI 1. Daya Listrik Satuan daya listrik dalam SI adalah Watt, yang didifinisikan sebagai berubahnya energi terhadap waktu dalam bentuk tegangan dan arus. Daya dalam watt diserap oleh suatu beban pada setiap saat sama dengan jatuh tegangan pada beban tersebut (volt) dikalikan dengan arus yang mengalir lewat beban (Ampere), atau Daya listrik terbagi menjadi tiga jenis, yaitu daya aktif, daya reaktif dan daya nyata : 1. Daya Aktif (Watt) Adalah Daya yang berupa daya kerja seperti daya mekanik, panas, cahaya, dan sebagainya. Daya aktif dinyatakan dalam satuan Watt (W). Rumusnya adalah (Geradino,1992,p.35) ; P = V x I x Cos φ...(2.1) 2. Daya Reaktif (VAr) Merupakan daya yang diperlukan oleh peralatan listrik yang bekerja dengan sistem elektromagnet. Daya reaktif dinyatakan dalam satuan Var. Rumusnya adalah (Geradino, 1992,p.35) ; Q = V x I x Sin φ...(2.2) 3. Daya Nyata (VA) Adalah penjumlahan vektor dari daya aktif dan reaktif. Daya ini dinyatakan dalam satuan VA. Rumusnya adalah (Geradino,1992, p.35) ; S = P² + Q²...(2.3) S = V x I...(2.4) Hubungan dari jenis Daya ini dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.1. Grafik hubungan Daya Aktif, Reaktif dan Daya Nyata 2. Mikrokontroler ATMega16 AVR memilki keunggulan dibandingkan dengan mikrokontroler lain, yaitu memiliki kecepatan dalam mengeksekusi program yang lebih cepat, karena sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock (lebih cepat dibandingkan mikrokontroler keluarga MCS-51 yang memiliki arsitektur Complex Intrukstion Set Computer). 3. Sensor Arus ACS712 ACS712 adalah Hall Effect current sensor. Hall effect allegro ACS712 merupakan sensor yang presisi sebagai sensor arus AC atau DC dalam pembacaan arus didalam dunia industri, otomotif, komersil dan sistem-sistem komunikasi. Pada umumnya aplikasi sensor ini biasanya digunakan untuk mengontrol motor, deteksi beban listrik, switched-mode power supplies dan proteksi beban berlebih. Gambar 2.2 Konfigurasi pin dari IC ACS712

Riny Sulistyowati, Dedi, Perancangan Sistem Prototype Sistem Kontrol.. 26 4. LCD LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD bisa memunculkan gambar atau tulisan dikarenakan terdapat banyak sekali titik cahaya (pixel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Gambar 2.3 LCD karakter 16x4. 5. Keypad Keypad adalah rangkaian tombol yang berfungsi untuk memberi sinyal pada suatu rangkaian dengan menghubungkan jalur-jalur tertentu.. Pada sistem pengontrolan ini, digunakan keypad matriks 4 x 4 (16 push button) dengan pin penghubung rangkaian berjumlah 8 pin. Gambar 2.4 Keypad 4x4. 6. Relay Rangkaian relay disini berfungsi untuk memutus arus bila ada beban lebih dan membuka arus pada kondisi normal atau pada saat ada beban normal. Kerjanya rangkaian relay ini dipicu oleh rangkaian driver relay. + Beban No Nc No Nc Gambar 2.5 Rangkaian Relay. 7. Buzzer Gambar 2.6 Simbol Buzzer

27 Jurnal IPTEK Vol 16 No.1 Mei 2012 Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer ini digunakan sebagai indikator (alarm). METODE PENELITIAN Gambar 3.1. menunjukkan blok diagram dari perancangan prototype sistem kontrol dan monitoring daya listrik berbasis mikrokontroler. Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem Prinsip Kerja : Pada awal proses aliran tegangan 220V di konverter menjadi tegangan DC yaitu DC supply 5V yang digunakan untuk VCC mikrokontroler, lcd, sensor arus ACS712, relay, led dan buzzer. Dimana relay berfungsi sebagai pemutus arus bila terjadi beban lebih. Disini relay bekerja berdasarkan pembacaan data dari sensor arus ACS712 yang kemudian data tersebut akan diolah oleh mikrokontroler sehingga didapatkan berapa besar daya yang diperoleh. Setelah nilai daya didapat maka hasil daya tersebut akan dibandingkan dengan setpoint daya yang sebelumnya dimasukkan melalui keypad. Dari perbandingan tersebut, bila hasil daya mendekati nilai setpoint maka indikator led akan menyala dan jika hasil daya sama dengan setpoint maka alarm buzzer aktif atau berbunyi. Selain itu hasil daya juga ditampilkan melalui LCD. Berikut ini akan dijelaskan lebih detail mengenai fungsi blok diagram. 1. Rangkaian Minimum Sistem ATMega16 Rangkaian gambar 3.2 adalah gambar dari rangkaian minimum sistem AVR yang dibuat : Gambar 3.2 Rangkaian minimum sistem ATMega16.

Riny Sulistyowati, Dedi, Perancangan Sistem Prototype Sistem Kontrol.. 28 2. Sensor Arus Sensor yang digunakan pada skripsi ini merupakan sebuah sensor arus buatan Allegro (ACS712ELCTR-05B-T Ic Current Sensor). Selain itu sensor ini juga dapat di tambahkan filter eksternal dengan menambahkan kapasitor 1nf (sesuai datasheet). Untuk Vout dapat dihubungkan langsung ke pin I/O pada mikrokontroler. Karena perancangan ini yang akan diukur adalah berupa arus AC maka keluaran dari sensor arus masih berupa tegangan AC yang mempunyai komponen DC sebesar 2,5V. Agar dapat diolah dan di masukkan ke ADC internal mikrokontroler maka keluaran dari sensor arus harus dirubah ke sinyal DC seperti gambar dibawah ini. Gambar 3.3 Rangkaian sensor arus yang telah disearahkan. Komponen utama dalam penyearah gelombang adalah diode yang dikonfigurasi kan secara forward bias seperti yang digambarkan dalam blok diagram berikut. Gambar 3.4 Blok Diagram Penyearah Gelombang. prinsip kerja dari penyearah gelombang ini adalah mengambil sisi sinyal positif dari gelombang AC dari sensor arus. Pada saat sensor arus memberikan output sisi positif dari gelombang AC maka diode dalam keadaan forward bias sehingga sisi positif dari gelombang AC tersebut dilewatkan dan pada saat sensor arus memberikan sinyal sisi negatif gelombang AC maka diode dalam posisi reverse bias, sehingga sinyal sisi negatif tegangan AC tersebut ditahan atau tidak dilewatkan seperti terlihat pada gambar sinyal output penyearah gelombang berikut. Gambar 3.5 Sinyal Penyearah Gelombang. 3. Indikator/Alarm Alarm yang digunakan pada rancang bangun ini berupa led dan buzzer. Led ini digunakan sebagai indikator bila hasil daya akan mendekati nilai setpoint yang dinputkan melalui keypad. Setiap ruang terdapat Indikator led yang masing-masing terhubung pada PORTC.5, PORTC.6 dan PORTC.7. Sedangkan apabila hasil daya sama dengan setpoint maka alarm buzzer akan bunyi. Buzzer ini terhubung pada PORTA.4 Berikut ini gambar rangkaian indikator/alarm baik berupa led maupun berupa buzzer.

29 Jurnal IPTEK Vol 16 No.1 Mei 2012 Gambar 3.6 Rangkaian indikator led. Gambar 3.7 Rangkaian driver buzzer. 4. Regulator Tegangan Rangkaian regulator tegangan adalah rangkaian pengatur tegangan agar tegangan yang keluar dari rangkaian ini tetap pada satu nilai meskipun masukkannya lebih besar dari nilai yang diinginkan. Pada rancangan ini digunakan LM7805 sebagai regulator tegangan dikarenakan LM7805 bisa menerima tegangan masukan antara 8V-18V tetapi tegangan keluarannya bernilai 5V yang sesuai dengan tegangan yang dibutuhkan oleh mikrokontroler sebagai catu dayanya. Gambar 3.8 Rangkaian Regulator Tegangan 5V DC. 5. Flowchart Program Gambar 3.9 Flowchart Program

Riny Sulistyowati, Dedi, Perancangan Sistem Prototype Sistem Kontrol.. 30 Pada tahap inisialisasi berfungsi untuk mensinkronisasikan sensor arus, keypad dan LCD dengan mikrokontroler, sehingga mikrokontroler dapat mengenali sensor arus, keypad dan LCD, dimana hasil pembacaan arus oleh sensor nanti akan dihitung oleh mikrokontroler. Dari perhitungan tersebut akan diketahui daya listrik pada setiap ruang, lalu nilai daya dari hasil perhitungan tersebut ditampilkan di LCD, sedangkan keypad berfungsi untuk memasukan nilai setpoint daya yang dikehendaki. DATA DAN PEMBAHASAN 1. Pengukuran Data ADC Sensor Arus ACS712 Berikut adalah data keluaran sensor arus ACS712ELC-5A yang terdapat pada ruang 1 menggunakan pin ADC (8bit) channel 0 : Tabel 4.1 Hasil ADC pengukuran sensor arus pada ruang 1 No Arus (Amp) ADC 1 0 127 2 0.29 128 3 0.58 131 4 0.87 133 5 1.20 135 6 1.51 139 7 1.82 142 8 2.12 145 9 2.13 146 10 2.42 148 11 2.70 151 12 3.60 160 13 3.89 163 14 4.11 164 15 4.44 166 a. b. Tabel 4.2. a. Hasil perbandingan daya dengan perhitungan rumus dan

31 Jurnal IPTEK Vol 16 No.1 Mei 2012 b. Pengukuran alat pada ruang 1. Gambar 4.1 Grafik Linieritas Rangkaian Sensor Arus pada ruang 1 2. Pengukuran Daya Berikut ini hasil perbandingan daya dengan perhitungan rumus dan pengukuran alat pada ruang 1 Gambar 4.2 Grafik perbandingan pengukuran daya dengan Alat dan perhitungan daya dengan rumus pada ruang 1. KESIMPULAN Dari data yang didapat maka dapat kami simpulkan mengenai rancang bangun : 1. Agar sensor arus dapat dibaca oleh ADC internal mikrokontroler ATMEGA16 maka perlu dilakukan modifikasi pada rangkaian arus ACS712 dengan menambahkan rangkaian penyearah, ini dikarenakan keluaran dari sensor arus masih berupa sinyal AC. 2. Hasil pembacaan nilai ADC dari keluaran sensor arus ACS712 pada setiap ruang menunjukkan linieritas yang cukup stabil ketika terjadi perubahan beban. 3. Dari hasil pengukuran nilai arus menunjukkan bahwa perbandingan pengukuran arus pada alat yang dibuat dengan alat ukur clamp meter sebagai berikut : Pada ruang 1 menunjukkan rata-rata error perbandingan arus pada alat yang dibuat dengan alat ukur clamp meter adalah 4.81 %. Pada ruang 2 menunjukkan rata-rata error perbandingan arus pada alat yang dibuat dengan alat ukur clamp meter adalah 4.44 %. Pada ruang 3 menunjukkan rata-rata error perbandingan arus pada alat yang dibuat dengan alat ukur clamp meter adalah 5.39 %. 4. Dari hasil pengukuran nilai daya menunjukkan bahwa perbandingan pengukuran daya pada alat yang dibuat dengan perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut : Pada ruang 1 menunjukkan rata-rata error perbandingan daya pada hasil percobaan dan daya pada perhitungan adalah 2.88 %. Pada ruang 2 menunjukkan rata-rata error perbandingan daya pada hasil percobaan dan daya pada perhitungan adalah 3.18 %.

Riny Sulistyowati, Dedi, Perancangan Sistem Prototype Sistem Kontrol.. 32 Pada ruang 3 menunjukkan rata-rata error perbandingan daya pada hasil percobaan dan daya pada perhitungan adalah 2.23 %. DAFTAR PUSTAKA [1]. Andrianto Heri, Pemrograman MikrokontrolerAVR ATMEGA16 Menggunakan Bahasa C (CodeVision AVR), Bandung: Informatika, 2008 [2]. Ardikusuma Tantrapraja, Perbaikan Faktor Daya untuk Beban Rumah Tangga secara Otomatis,PENS-ITS, 2011. [3]. Bejo Agus, C&AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C dalam Mikrokontroler ATMega8535, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008 [4]. Daryanto Fauzi, Monitoring Lampu Koridor Gedung D4 PENS-ITS dengan Menggunakan Wireless Sensor Network, PENS-ITS, 2011. [5]. Datasheet ACS712 from Allegro [6]. Datasheet ATMega16 from www.atmel.com [7]. Liquid Crystal Display Module M1632. User Manual, Seiko Instrument Inc. Japan, 1987. [8]. mytutorialcafe.com