BAB I PENDAHULUAN. paripurna. Keseluruhan persyaratan tersebut harus direncanakan sesuai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bagi perkembangan suatu rumah sakit. Penampilan fisik termasuk bangunan,

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan yang komprehensif dan berkesinambungan selama 24

BAB I PENDAHULUAN. Derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, dapat diselenggarakan dengan melakukan upaya

Evaluasi Pasca Huni Performansi Fisik Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping

BAB III METODE PENELITIAN. dibandingkan dengan standar normatif, serta mendeskripsikan persepsi

BAB VII PENUTUP. Pedoman alur sirkulasi untuk pasien, petugas dan barang-barang steril dan kotor

Evaluasi Pasca Huni Performansi Fisik Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan RS PKU Muhammadiyah Gamping

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat. darurat (Permenkes RI No. 147/ Menkes/ Per/ 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. hasil kuisioner dan pengukuran pencahayaan, suhu, kelembaban, dan

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, perubahan dalam pelayanan kesehatan terjadi sangat cepat, tumbuhnya beberapa rumah

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dilepaskan dari kebijaksanaan pembangunan kesehatan. Rumah sakit memiliki resiko untuk terjadi Health care Associated

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan serta pelayanan sosial lainnya yang dilakukan (Putri, 2012).

PROGRAM PEMELIHARAAN UTILITAS RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN dan Anak Yang Unggul, Mudah dan Nyaman, sehingga hal

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman modern sekarang ini kemajuan dunia kesehatan semakin baik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

No. Dokumen : 005/KMD/ADMIN/II/2013. Tanggal terbit : 12 Februari 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

Perbedaan puskesmas dan klinik PUSKESMAS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan penelitian serta mencakup berbagai tindakan maupun disiplin medis.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Unsur terpenting dalam organisasi rumah sakit untuk dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. indikator keberhasilan program pembangunan. Salah satu program pemerintah dalam

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya oleh pemerintah, namun juga masyarakat. Salah satu fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. populasi, kebutuhan pemeliharaan sumber daya kesehatan, peningkatan Ilmu. secara efisien dan efektif (Hatta, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. menuntut tiap organisasi profit dan non profit untuk saling berkompetisi

BAB I PENDAHULUAN. harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan sehingga mencapai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III GAMBARAN UMUM RS PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya kesehatan. rumah sakit sebagai suatu organisasi melalui tenaga medis

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain cross-sectional deskriptif. Pengumpulan data resep obat off-label

ORGANISASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

3/17/2015 STANDAR PELAYANAN DI PUSKESMAS DESAIN KAMAR OPERASI

PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT DHARMA YADNYA DI TOHPATI-DENPASAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Muhammadiyah Gamping adalah rumah sakit swasta yang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. ketika berobat ke rumah sakit. Apalagi, jika sakit yang dideritanya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang diindikasikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan informasi disemua sektor kehidupan termasuk di bidang pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. mengimbangi situasi tersebut. Salah satu kiat tersebut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan dan kenyamanan pasien serta masyarakat. Salah. kesehatan. Sehingga jika dari masing-masing unit sudah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta dalam menghadapi bencana, dapat

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAPORAN REALISASI SEMESTER PERTAMA APBD DAN PROGNOSIS 6 (ENAM) BULAN BERIKUTNYA TAHUN ANGGARAN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan institusi pelayanan yang sangat komplek, padat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EVALUASI PASCA HUNI RUANG PERAWATAN INTENSIF RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat. Rumah sakit merupakan tempat yang sangat kompleks,

MASTER PLAN RSUD BELITUNG TIMUR. KATA Pengantar

BAB 1 PENDAHULUAN. jaringannya (DinKes Jawa Timur, 2013). Instalasi Gawat Darurat sebagai gerbang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN di RS PKU Muhammadiyah Gamping yang merupakan salah satu. Yogyakarta. RS PKU Muhammadiyah Gamping

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit yang didorong oleh permintaan. pelanggan menyebabkan layanan rumah sakit tidak hanya memperhatikan

54 Pelayanan Medis RS. PKU Muhammadiyah Yogyakarta 55 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. 58 A. Kesimpulan. 58 B. Saran 59 DAFTAR PUSTAKA..

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit saat ini wajib menerapkan keselamatan pasien. Keselamatan. menjadi lebih aman dan berkualitas tinggi (Kemenkes, 2011;

BAB I. berbagai program dan upaya kesehatan (Depkes, 2004). mutu pelayanan dan mutu hasil pemeriksaan di laboratorium.

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DI KOTA PONTIANAK DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR POST-MODERN TUGAS AKHIR PERIODE 123/45

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS JANTUNG KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan

2 Menurut Alamsyah (2012) salah satu aktivitas yang rutin dilakukan dalam statistik rumah sakit adalah menghitung tingkat efisiensi hunian tempat tidu

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RS PKU MUHAMMADIYAH UNIT II YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. tajam dari waktu ke waktu. Berdasarkan Indonesian Policy Health yang

BAB II RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. sampai pasien merasa siap untuk kembali ke lingkungan dan harus. 2005). Menurut Almborg, et al (2010), pemberian discharge

BAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi dengan negara ASEAN lainnya. Menurut data Survei

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

mempunyai sirkulasi penghuninya yang berputar-putar dan penghuni bangunan mempunyai arahan secara visual dalam perjalanannya dalam mencapai unit-unit

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan baik untuk menghilangkan gejala/symptom dari suatu penyakit,

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa sebagaimana

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan. mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit. operasional sementara nomer 503/0299a/DKS/2010. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade

EVALUASI PASCA HUNI KENYAMANAN PENGGUNA BANGSAL AL-A RAAF RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

UNIVERSITAS DIPONEGORO RUMAH SAKIT KANKER DI SEMARANG TUGAS AKHIR ALIFIA DIAN FARIZHA NIM FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat (Siregar & Amalia, 2004). Rumah sakit harus memenuhi persyaratan teknis sarana dan prasarana rumah sakit yang menunjang pelayanan kesehatan secara paripurna. Keseluruhan persyaratan tersebut harus direncanakan sesuai dengan standar dan kaidah-kaidah yang berlaku. Adapun secara umum yang dimaksud dengan sarana adalah segala sesuatu hal yang menyangkut fisik gedung/bangunan serta ruangan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang membuat sarana tersebut dapat berfungsi seperti pengadaan air bersih, listrik, instalasi air limbah dan lain-lain (Depkes, 2007). Ruang kebidanan dan penyakit kandungan merupakan fasilitas pelayanan khusus di rumah sakit yang menyediakan pelayanan yang komprehensif dan berkesinambungan selama 24 jam. Pelayanan kebidanan dan neonatus yang didukung dengan ketersediaan bangunan, prasarana dan peralatan medis yang memperhatikan aspek keselamatan, kesehatan, keamanan, kenyamanan dan kemudahan bagi pasien dan pengguna rumah 1

sakit lainnya sangat mendukung keberhasilan dari pelayanan kebidanan dan neonatus tersebut. Hal ini menjadi penting mengingat kebijakan pemerintah yang sangat mendukung peningkatan kualitas hidup ibu dan anak melalui pelayanan kesehatan yang berkualitas serta permintaan masyarakat akan pelayanan ini di rumah sakit semakin meningkat (Kemenkes, 2012). Bangunan fisik rumah sakit yang sesuai dengan standar yang ada dapat mendukung peningkatan kinerja sumber daya manusia rumah sakit. Hal ini karena kondisi fisik lingkungan kerja berpengaruh terhadap kesehatan penggunanya serta berpengaruh pula terhadap waktu penyelesaian pekerjaan (Yusuf M, 2013). Penilaian kualitas suatu bangunan dari segi keamanan, keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan dapat dilakukan dengan mengadakan evaluasi pasca huni (EPH). Kegiatan evaluasi pasca huni dilakukan untuk menilai tingkat kesesuaian antara bangunan dan lingkungan binaan dengan nilai-nilai dan kebutuhan penghuni bangunan. (Suryadhi, 2005). Evaluasi pasca huni menilai 3 aspek, yaitu: aspek teknikal, aspek fungsional, dan aspek proses. Tiga aspek ini telah mencakup penilaian segi keamanan, keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan secara keseluruhan. RS PKU Muhammadiyah Gamping merupakan pengembangan dari RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Jl. Ahmad Dahlan 20 Yogyakarta. 2

Rumah sakit ini dibuka pada tanggal 15 Februari 2009. Pada tanggal 16 Juni 2010 Rumah Sakit mendapatkan ijin operasional sementara nomer 503/0299a/DKS/2010. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping. Rumah sakit ini merupakan salah satu rumah sakit tipe C yang mulai berkembang dan menjadi salah satu rumah sakit rujukan pilihan sebagaimana Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jumlah total pasien rawat inap tahun 2014 mencapai 7442 pasien. Pada Rumah Sakit ini belum pernah dilakukan penelitian evaluasi pasca huni pada fasilitas pelayanan medik, terutama di instalasi kebidanan dan penyakit kandungan. Instalasi kebidanan dan penyakit kandungan RS PKU Muhammadiyah Gamping memiliki total sebanyak 677 pasien pada tahun 2014. Untuk mendukung peningkatan kualitas hidup ibu dan anak melalui pelayanan kesehatan yang berkualitas perlu dilakukan evaluasi pasca huni untuk menilai kebutuhan paling utama yaitu keadaan fisik bangunan rumah sakit, lebih spesifik instalasi kebidanan dan penyakit kandungan. Pada tanggal 24 Februari 2015 peneliti melakukan observasi pra penelitian di Instalasi kebidanan dan penyakit kandungan RS PKU Muhammadiyah Gamping. Masalah yang ditemukan dari instalasi kebidanan dan penyakit kandungan RS PKU Muhammadiyah Gamping antara lain: 1. Keterbatasan ruangan sehingga beberapa kegiatan difungsikan dalam 1 ruangan tertentu. 3

2. Tingkat pencahayaan, kebisingan, dan kelembaban yang tidak rutin diukur 3. Belum tersedianya ruang istirahat dokter yang memadai 4. Luas ruang utilitas kotor yang kurang memadai Pada penelitian ini peneliti menggunakan standar pedoman teknis rumah sakit kelas C Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007, pedoman ini berisi tentang persyaratan teknis umum, persyaratan teknis sarana, persyaratan teknis prasarana, dan uraian bangunan rumah sakit. Peneliti hanya mengambil sebagian parameter dari persyaratan teknis umum serta sebagian dari parameter persyaratan teknis prasarana khusus instalasi kebidanan dan penyakit kandungan yaitu berupa lokasi, pencahayaan, kebisingan, dan pengaturan penghawaan. Beberapa parameter ini diambil karena keterbatasan alat dan kemampuan peneliti. B. Rumusan Masalah penelitian Dari berbagai kondisi tersebut di atas, peneliti dapat merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana gambaran evaluasi pasca huni Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan RS PKU Muhammadiyah Gamping berdasarkan pengamatan langsung dan berdasarkan penilaian pengguna internal tentang 3 aspek utama performansi fisik dibandingkan dengan pedoman dari Depkes 2007. 4

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Memperoleh gambaran evaluasi pasca huni Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan RS PKU Muhammadiyah Gamping berdasarkan pengamatan langsung dan berdasarkan penilaian tentang 3 aspek utama evaluasi pasca huni menurut pengguna internal dibandingkan dengan pedoman dari Depkes 2007. 2. Tujuan Khusus a. Memperoleh gambaran performansi fisik berdasarkan lokasi, pencahayaan, kebisingan, dan penghawaan Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan RS PKU Muhammadiyah Gamping. b. Mengkaji kesesuaian aspek teknikal, fungsional, dan proses di Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan RS PKU Muhammadiyah Gamping terhadap standar Depkes 2007 berdasarkan penilaian pengguna internalnya. 5

D. Manfaat penelitian 1. Manfaat bagi pihak manajemen rumah sakit khususnya Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan RS PKU Muhammadiyah Gamping Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk pihak manajemen rumah sakit dalam rangka memperbaiki Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan agar sesuai dengan standar sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pasien dan dapat mengurangi resiko-resiko yang mungkin terjadi di Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 2. Manfaat bagi petugas Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi acuan untuk perbaikan Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan kedepannya sehingga para pegawai yang bertugas di dalamnya dapat bekerja lebih aman, nyaman, sehat, selamat, dan mudah. 3. Manfaat bagi peneliti Menambah pengetahuan peneliti dalam hal manajemen Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan. 6