Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 1. Pendahuluan. Bahasa memungkinkan sesama manusia berkomunikasi satu sama lain begitu

BAB I PENDAHULUAN. kanji di Jepang. Manga pertama diketahui dibuat oleh Suzuki Kankei tahun 1771

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan kalimat pada suatu karya tulis biasanya diterjemahkan secara

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat, dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dirasakannya melalui hasil karya tulisnya kepada para pembacanya. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah bahan utama kesusastraan. Harus disadari bahwa bahasa

Bab 5. Ringkasan. Terjemahan merupakan penghubung antar bangsa-bangsa di dunia yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.

Bab 1. Pendahuluan. digunakan dalam berkomunikasi pada saat bersosialisasi dengan orang lain sehingga

BAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan

Bab 1. Pendahuluan. Menurut Kridalaksana dalam Kushartanti (2005:3), di dalam kehidupan sehari-hari

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai alat berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa sebagai sarananya.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selain musik, drama, anime dan lain-lain, untuk mempelajari dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia itu sendiri. Dalam (9 Januari 2006), definisi

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Apabila berbicara tentang Jepang, kita pasti langsung terbayang akan

Bab 1. Pendahuluan. Sesuai dengan Sastra dalam Wikipedia Indonesia Ensiklopedia Bebas Berbahasa

BAB I. Pendahuluan. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yang masuk ke Indonesia tidak hanya animasi, komik, dan musik namun juga

ANALISIS BUDAYA MATERIAL DALAM TERJEMAHAN KUMPULAN CERITA PENDEK MADEMOISELLE FIFI KARYA GUY DE MAUPASSANT

Bab 1. Pendahuluan. sarana yang dipakai oleh manusia dalam berkomunikasi, sehingga bahasa itu menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Larson (1984: 3), dalam bukunya Meaning-Based Translation: A

BAB I PENDAHULUAN. Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak

Bab 1. Pendahuluan. bahkan dunia seseorang dengan Tuhannya (Pateda, 1993:6). Tanpa adanya bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. karya sastra. Di zaman modern seperti sekarang ini, karya sastra sudah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Jepang maupun luar negeri, mulai dari anak-anak hingga orang tua.

Bab 1. Pendahuluan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Sutedi bahwa bahasa digunakan sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Tinjauan sintak..., Vandra Risky, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari masyarakat. Dalam bahasa Indonesia contoh onomatope misalnya

BAB I PENDAHULUAN. Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang,

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak. kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa.

PENDAHULUAN. Saat ini, komunikasi merupakan hal yang sangat penting dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar BelakangPenelitian. Manusia dalam kesehariannya selalu menggunakan bahasa. Dengan bahasa,

Bab1. Pendahuluan. Dalam usaha pemenuhan kebutuhannya manusia saling bergantung dengan manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel Jumlah Pembelajar Bahasa Jepang (2012) Sumber: Japan Foundation (2012)

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang digunakan oleh para

BAB 1. Pendahuluan. Ilmu tidaklah luput dari suatu bahasa, salah satunya bahasa Jepang. Bahasa

Contoh: (1) Tsu : A, a kibun onsenyado da ne korya. (CMCJ. Tsa Wah, nikmatnya scpcrti scdang berlibur ke pemandian air paiias saja (CMCI5:42)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berhubungan. (berkomunikasi), saling belajar dari orang lain, dan saling memahami orang

BAB 1 PENDAHULUAN. kenali adalah surat perjanjian, sertifikat, buku ilmu pengetahuan bidang hukum

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat

Bab 1. Pendahuluan. Pendidikan berasal dari bahasa Yunani kata Pedagogia yang terdiri dari kata paedos

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini meningkat jumlahnya, salah satu buku atau literatur asing yang

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Dalam menghadapi masalah ini, kegiatan penerjemahan memberikan solusi karena

BAB 1. Pendahuluan. Dalam kesehariannya, manusia pasti tidak akan pernah lepas dari penggunaan

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisis turutan..., Bima Anggreni, FIB UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berinteraksi antarindividu maupun kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya

BAB I PENDAHULUAN. bentuk-bentuk karya sastra yang lainnya seperti puisi, cerpen, drama, dan lain

KESALAHAN EJAAN DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Tahun Pelajaran 2008/2009 SKRIPSI

Bab 1. Pendahuluan. Linguistik merupakan ilmu bahasa yang di perlukan sebagai dasar untuk meneliti

BAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif yang disajikan oleh majalah Oto Plus. Majalah ini terbit setiap

Bab 1. Pendahuluan. satu faktor penting dalam proses komunikasi, yaitu sebagai media komunikasi yang

Bab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam

BAB I PENDAHULUAN. linguistik (Austin & Sallabank, 2011). Melalui bahasa, seseorang dapat. dimaksudkan oleh penyampai pesan kepada orang tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. fonologi, morfologi, sintaksis, maupun semantik (Tarigan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akal dan pikiran yang sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaannya.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini Teknologi komunikasi dengan telepon seluler (ponsel) telah

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam segala kegiatan seperti pendidikan, keagamaan, perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Hyde mulai dari masa anak-anak hingga dewasa, yang awalnya ingin menjadi. seorang komikus kemudian beralih menjadi seorang pemusik.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dipergunakan oleh

Pezi Awram

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berkomunikasi kita memerlukan bahasa. Bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik

Bab 1. Pendahuluan. (interpersonal communication). Komunikasi inilah yang merupakan fungsi

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ringan biasa disebut raito noberu dan disingkat menjadi ranob. Salah satu penulis

BAB I PENDAHULUAN. Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative

BAB I PENDAHULUAN. setidaknya jika itu mengacu pada data yang dirilis oleh UNESCO ditahun 2011.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif; biasanya

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia yang terdiri dari bangsa yang multikultural disatukan oleh satu bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Cerita fantasi banyak disukai oleh penggemar novel. Cerita fantasi sering

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Perbedaan bahasa kini sudah tidak menjadi pengahalang lagi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa di dunia yang memiliki ciri dan

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah orang asing yang belajar Bahasa Jepang dari tahun ke tahun pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. belakang masalah dari penelitian, identifikasi masalah dari latar belakang yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat pengungkapan pikiran maupun perasaan (Sutedi, 2003 :

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting bagi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Setelah mengumpulkan dan menganalisis data dari hasil tes dan angket

Transkripsi:

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa memiliki berbagai definisi. Bahasa erat kaitannya dengan manusia, dinyatakan bahwa bahasa adalah fungsi kognisi tertinggi dan tidak dimiliki oleh hewan. Ilmu yang mengkaji bahasa ini disebut sebagai linguistik. Linguistik adalah ilmu bahasa. Tergantung dari sudut pandang, pendekatan seorang peneliti, maka ilmu linguistik seringkali digolongkan pada ilmu kognitif, psikologi dan antropologi. Semantik adalah cabang linguistik yang mempelajari makna yang terkandung pada suatu bahasa, kode, atau jenis representasi lain. Semantik biasanya dikontraskan dengan dua aspek lain dari ekspresi makna: sintaksis, pembentukan simbol kompleks dari simbol yang lebih sederhana, serta pragmatik, penggunaan praktis simbol oleh agen atau komunitas pada suatu kondisi atau konteks tertentu. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996:77), yang selanjutnya akan penulis tulis KBBI, bahasa sebagai alat komunikasi, manusia menggunakan bahasa sebagai sarananya. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang dipergunakan oleh spara anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasi diri. 1

Banyak media untuk berkomunikasi, melalui lisan maupun tulisan. Berkomunikasi bertujuan untuk menyampaikan informasi atau perassan yang dirasakan oleh sang penutur terhadap petutur. Dalam penelitian ini penulis ingin meneliti pergeseran makna 他動詞 ( tadoushi) dari Bahasa Sumber yaitu bahasa Jepang kedalam 自動詞 (jidoushi) Bahasa Sasaran yaitu bahasa Indonesia. Manga atau komik adalah salah satu cara komunikasi secara tulisan. Sang pengarang komik ingin menyamapaikan maksud tujuan tertentu sesuai perasaan yang dirasaknnya memlalui hasil karya tulisnya kepada para pembacanya. Manga adalah suatu budaya Jepang yang sangat populer yang kini telah berkembang pesat, tidak hanya di negara Jepang saja, akan tetapi di seluruh dunia. Termasuk di negara kita Indonesia. Komik dalam Wikipedia the Free Encyclopedia (2009) adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri. Saat ini manga atau komik telah diterjemahkan kedalam berbagai bahasa seprti bahasa Inggris, Jerman, Perancis, Cina, Indonesia dan lain-lain. Manga terjemahan sering juga dimasukan catatan-catatan detail tenteng budaya Jepang yang mungkin belum diketahui oleh para pembaca asing. Menurut Schodt dalam wikipedia the enclycopedia (2009) dunia industri komik Jepang mulai menunjukkan perkembangan sejak berakhirnya Perang Dunia ke II. Schodt menjelaskan bahwa sebanyak 1,16 miliar manga telah diproduksi pada tahun1980 dan 2

hal itu merupakan 27% bagian dari total produksi pencetakan buku pada tahun itu. Sementara penjelasan menurut Smith dalam (1993) pada tahun 1992 penjualan manga berhasil mencapai 40% dari total penjualan buku dan majalah. Hal itu membuktikan bahwa manga atau komik sangat digemari oleh banyak kalangan. Sedangkan menurut Sogeki (2000) pada tahun 1998 prosentasi penjualan manga atau komik menurun hanya menjadi 36,7% sajadari total penjualan buku dan majalah. Saat ini manga atau komik telah menjadi salah satu bidang perindustrian yang berkembang pesat tidak hanya di negara Jepang saja namun di seluruh belahan dunia termasuk di negara kita negara Indonesia. Indonesia pun menjadi salah satu negara terbesar dalam hal memasarkan manga atau komik. Di Indonesia, komik di publikasikan oleh Elex Media Komputindo, Acholyte, level komik, M&C and Gramedia. Manga menjadi salah satu faktor besar yang mempengaruhi perindustrian lokal di Indonesia. Terjemahan adalah interpretasi makna suatu teks pada suatu bahasa (bahasa sumber) dan penghasilan teks yang merupakan padanan dalam bahasa lain (bahasa sasaran atau terjemahan) yang mengkomunikasikan pesan serupa. Terjemahan harus mempertimbangkan beberapa batasan, termasuk konteks, aturan tata bahasa, konvensi penulisan, idiom, serta hal lain antar kedua bahasa. Orang yang melakukan terjemahan disebut sebagai penerjemah. Secara tradisional terjemahan merupakan suatu kegiatan manusia, walaupun banyak upaya telah dilakukan untuk mengotomatisasikan penerjemahan teks bahasa alami. Kesalahpengertian utama mengenai penerjemahan adalah adanya suatu hubungan "kata-per-kata" yang sederhana antara dua bahasa apa pun, dan karena itu penerjemahan sering dianggap langsung dan merupakan suatu proses 3

mekanis. Pada kenyataannya, perbedaan historis antar bahasa sering memberikan perbedaan ekspresi antar keduanya. Penerjemah harus bisa memilih pilihan kata (diksi) yang paling tepat untuk diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran. Sebisa mungkin makna tujuan awal dari bahasa sumber ke bahsa sasaran tetap dapat disampaikan, sehingga penerjemahan lisan maupun tulisan sinkron antara bahasa sumber di terjemahkan kedalam bahasa sasaran. Agar dapat dimengerti oleh para pembaca. Jika bahasa Jepang sebagai bahasa sumber, penerjemah juga harus mengetahui seperti apa budaya Jepang tersebut. Selain itu dalam manga juga banyak kata-kata yang sulit diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran dikarenakan penerjemah menemui kesulitan untuk menerjemahkannya. Tidak heran beberapa penerjemah dalam menerjemahkan suatu komik sangat berbeda hasil dan kualitasnya. 1.2. Rumusan Permasalahan Berdasarkan latar belakang, penulis akan menganalisis pergeseran makna terjemahan bahasa sumber (BSU) yaitu bahasa Jepang ke dalam bahasa sasaran (BSA) yaitu bahasa Indonesia. 1.3. Ruang Lingkup Permasalahan Penulis membatasi penelitian ini hanya pada pergeseran penerjemahan jidoushi 自動詞 intransitif dan tadoushi 他動詞 atau transitif dalam komik Doraemon berbahasa Jepang jilid 30 sampai dengan jilid 34 (1990) terbitan Tokyo, dan berbahasa 4

Indonesia (1994) terbitan Elex Media Komputindo. Dari bahasa Jepang ke Bahasa Indonesia. 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian Penulis melakukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai permasalahan dan penyimpangan terjemahan khususnya dalam pergeseran penerjemahan komik Doraemon jilid 30 sampai dengan jilid 34. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui mengapa seorang penerjemah menerjemahkan bahasa sumber (BSU) ke dalam bahasa sasaran (BSA) bahasa Indonesia sering kali tidak sinkron, sehingga maksud tujuan dari sang pengarang tidak tersampaikan terhadap pembacanya apabila tidak sinkron. Manfaat yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah agar para pemelajar bahasa Jepang di Universitas Bina Nusantara pada khususnya dan pembaca di lembaga lain pada umumnya dapat mengetahui berbagai masalah dalam bidang terjemahan, khususnya sinkronisasi makana terjemahan komik. Jika suatu saat mereka memilih pekerjaan sebagai penerjemah, khususnya penerjemah komik mereka telah mengetahui permasalahan dan dapat menemukan solusi yang tepat untuk penerjemahannya. Selain itu penulis juga mengharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan manga atau komik di Indonesia pada khususnya dan penerjemahan karya tulis yang lain baik yang fiksi maupun nonfiksi pada umumnya. 5

1.5. Metode Penelitian Metode yang dilakukan oleh penulis dalam meneliti pergeseran makna terjemahan komik Doraemon jilid 30 sampai dengan jilid 34 adalah metode deskriptif analitis. Teknik pengumpulan datanya dilakukan melalui studi pustaka. Sumber pustaka penelitian ini adalah jurnal sastra Jepang Universitas Bina Nusantara, artikel dari internet, perpustakaan Universitas Bina Nusantara dan perpustakaan lainnya. Prosedur kerja dalam analisis sinkronisasi makana terjemahan komik Doraemon jilid 30 sampai dengan 34, menempuh langkah sebagai berikut: 1. Pengumpulan data. Pada proses ini penulis akan membaca komik Doraemon jilid 30 sampai dengan jilid 34 dalam bahasa sumber (BSU) bahasa Jepang dan hasil terjemahannya bahasa sasaran (BSA) bahasa indonesia. 2. Pengidentifikasian penerjemahan. Setelah membaca komik Doraemon dalam dua versi, penulis akan mengidentifikasi berbagai permasalahan penerjemahan khususnya pergesran makna terjemahan atau translation shift, pergeseran-pergeseran kata transitif ke intransitif dari bahasa sumber (BSU) ke dalam bahasa sasaran (BSA) dan sebaliknya. 自動詞 BSU ke dalam 他動詞 transitif BSA maupun sebaliknya. 6

1.6. Sistematika Penulisan Bab 1 berisikan pendahuluan, penjelasan latar belakang, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. Bab 2 berisikan landasan teori. Penjelasan teori-teori mengenai penerjemahan dan translation shift perpindahan makna kata benda ke kata kerja, kata sifat ke kata benda. Bab 3 berisikan analisis data. Penulis akan menganalisis data-data yang telah di kumpulkan melalui studi pustaka dan wawancara, yang lalu kemudian analisis data tersebut akan dikaitkan dengan teori-teori yang sudah ada. Bab 4 berisikan simpulan dan saran. Setelah menganalisis semua data, penulis akan membuat beberapa simpulan dari analisis tersebut, sekaligus mengungkapkan pendapat penulis mengenai hal tersebut. Bab 5 berisi ringkasan. Penjelasan kembali tentang keseluruhan isi skripsi secara singkat. 7