PENDIDIKAN KESEHATAN: MEDIA KWARTET TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

PEMBERIAN HEALTH EDUCATION MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENCUCI TANGAN PADA ANAK PRASEKOLAH ABSTRAK

STUDI KOMPARASI PHBS WARGA SEKOLAH DASAR DI KOTA DAN DI DESA TAHUN 2015

Dadang Kusbiantoro Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

PENATALAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SISWI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 CILEULEUS TASIKMALAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Anak usia sekolah merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai

ABSTRACT ABSTRAK. Kata kunci : Pendidikan Kesehatan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE PEMUTARAN VIDEO TENTANG PHBS CUCI TANGAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP

PENGARUH PEMBERIAN KIE TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN OLEH PEER EDUCATOR TERHADAP PHBS PADA ANAK KELAS V SD N 2 DI JAMBIDAN BANGUNTAPAN BANTUL

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

STIKES NGUDI WALUYO ARTIKEL

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

PENGARUH PENYULUHAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS V SDN SRIBITAN KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

PERBEDAAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN DEMONSTRASI PADA ANAK KELAS V SD DI SDN PAGU I KECAMATAN PAGU

*Mulyo Aji Sulistyo,**Imam Fathoni,***Leo Yosdimyati R

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU TAMAN KANAK-KANAK TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG GASTRITIS TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN GASTRITIS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 7 MANADO

EFEKTIVITAS MEDIA CERITA BERGAMBAR DAN ULAR TANGGA DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SDN 2 PATRANG KABUPATEN JEMBER

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anak usia sekolah di Indonesia ± 83 juta orang (

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE VISUAL AIDS TERHADAP SIKAP TENTANG JAJANAN SEHAT PADA SISWA KELAS V DI SDN NOGOTIRTO SLEMAN YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN PERAWAT TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN MASKER PADA KARYAWAN DI PT. INDONESIA TRI SEMBILAN

Oleh Yulia Prastianingsih, 1 A.Aziz Alimul H, 2 Gita Marini 3 1 Mahasiswa S1 Keperawatan 2,3

Perbedaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat... (Celien Mamengki)

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Nurlathifah N. Yusuf

Pengaruh Penyuluhan PHBS tentang Cuci Tangan Pakai Sabun terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas V SDN Taman Kota Serang

BAB 1 PENDAHULUAN. (PHBS) dapat dilaksanakan di masyarakat, rumah tangga, dan sekolah. PHBS

Kata Kunci : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Pengetahuan, Sikap, Tindakan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

PERBEDAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT ANTARA SISWA KELAS VII DENGAN KELAS VIII DI SMP NEGERI 9 YOGYAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGA

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DARUL AMAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN ANAK PRA SEKOLAH TENTANG PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE DI TK MINASAUPA

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

BAB I PENDAHULUAN. dikemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum,

Kata Kunci : PHBS, Peran Guru, Peran Orang Tua, Pengetahuan, Sikap, Sarana Prasarana

LAPORAN PENELITIAN EFEKTIVITAS PROGRAM PERILAKU BERSIH DAN SEHAT PADA ANAK PANTI ASUHAN TAT TWAM ASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare adalah salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian pada

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

Jurnal Care Vol.6, No.1,Tahun 2018

HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

PENDAHULUAN Latar Belakang METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian B. Tempat dan Waktu Penelitian C. Populasi dan Sampel D. Instrumen Penelitian

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR PADA SISWA KELAS V SDIT AN-NIDA KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2013

RYAN KENDI OKTA PRATAMA J

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan metode penelitian Pra Eksperimental yaitu

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS ATAS TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KEDUNGGONG KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya meninggal serta sebagian besar anak-anak berumur dibawah 5

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PERILAKU IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS BATUJAJAR KABUPATEN BANDUNG BARAT

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENGGOSOK GIGI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK TK B

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA DI SD GMIM 20 MANADO.

BAB I PENDAHULUAN. dan kualitas hidupnya harus berkembang dengan baik terutama anak-anak

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN : PERILAKU MENCUCI TANGAN PADA ANAK SD NEGERI 3 GAGAK SIPAT BOYOLALI. Nur Hikmah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

ARTIKEL PENELITIAN. yang berakibat buruk bagi kesehatan dan jumlah perokok di Indonesia cenderung meningkat (Notoatmodjo, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu negara, karena merupakan generasi penerus bangsa

Abstract. Keywords: Waste Recycling Relationships, Creativity Utilizing Garbage, Trash Managing Behavior. Abstrak

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

ARTIKEL PENELITIAN. Hj.Evi Risa Mariana 1, Zainab², H.Syaifullah Kholik³ ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi anak sekolah menurut World Health Organization (WHO) yaitu

KARYA TULIS ILMIAH IMPLEMENTASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK SEKOLAH. Di SD Muhammadiyah Terpadu Ponorogo

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA MASYARAKAT DI DESA SENURO TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya guna tercapainya negara yang kuat (Ratna, 2011).

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN SIKAP KEPALA KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI RT 3 RW 07 KELURAHAN PAKUNCEN WIROBRAJAN YOGYAKARTA

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA TERHADAP PHBS DAN PENYAKIT DEMAM TIFOID DI SMP X KOTA CIMAHI TAHUN 2011.

PENGARUH METODE RESITASI BERMEDIA KOKORU TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BENTUK GEOMETRI ANAK KELOMPOK B

PERBEDAAN PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PHBS PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pencegahan penyakit dengan mengurangi atau menghilangkan faktor resiko

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus diperhatikan untuk

PENDAHULUAN. Herdianti STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis :

Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 7 / No. 2 / Agustus 2012

BAB I PENDAHULUAN. perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Masa usia sekolah disebut

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER III DI RSUD SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ISNAINI FITRA UTAMI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MULTIMEDIA TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT ANAK SD KELAS III DI SDN 2 JAMBIDAN BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA

PEMBERIAN INFORMED CONSENT TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN PRA OPERASI KATARAK

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP PERSONAL HYGIENE ANAK USIA SEKOLAH DI SDN TLOGOMAS 2 MALANG ABSTRAK

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manao. Kata kunci: PHBS, PHBS Sekolah, Pengetahuan, Sikap, Tindakan.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional yang mempunyai peranan besar dalam menentukan

SKRIPSI. OLEH: Tristantia Elwita Sari NRP:

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KETERAMPILAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN ROM PADA PASIEN STROKE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. untuk meningkatkan derajat kesehatan. Perubahan perilaku dengan promosi

Transkripsi:

PENDIDIKAN KESEHATAN: MEDIA KWARTET TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SEKOLAH DASAR Anik Mufidah 1, Gita Marini 2 Program Studi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan 1,2 Universitas Muhammadiyah Surabaya Email: anik_mufidah@rocketmail.com ABSTRACT Clean and Healthy lifestyle is still being a problem that remains a challenge for all parties, so that health promotion in this regard in educational institutions is a necessity as the emergence of various diseases. Educational institution is considered as a strategic place to promote school health, which is generally associated with lower Clean and Healthy behavior in the school environment. The purpose of this study is to know the Effect of method Quartet Games toward the Change of Clean and Healthy lifestyle in SD Darussalam Surabaya. This study was pre-experimental, one group pre-test-post-test design. The population used is 4,5,6 grade students in elementary Darussalam Surabaya. Collecting data in this study using a questionnaire. The method to get the sample is through saturatedsampling technique. Samples taken in SD Darussalam Surabaya comprised 44 respondents. The data are analized using the Wilcoxon Signed Rank test statistic Test. The results of this study show no effect of health education through methods quartet game. To change the behavior of a clean and healthy living in SD Darussalam Surabaya this is indicated by the value of ρ = 0.00 and α = 0.05 so ρ <0.05 H0 and H1 received showed no effect of health education through the game quartet methods to increase clean and healthy behaviors in elementary Darussalam Surabaya. It is as a source of information or consideration in developing nursing care and the reference for further research on the development of clean and healthy living. Keywords: Clean and Healthy Lifestyle, Quartet Games PENDAHULUAN PHBS adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang yang mempertahankan dan meningkatkan kesehatan (Notoadmodjo, 2003). Program perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya pemberian pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, sikap serta perilaku hidup bersih dan sehat melalui pendekatan pimpinan (advikasi), bina suasana (social support), dan pemberdayaan masyarakat (empowerment). Salah satu tatanan PHBS adalah di lingkungan sekolah, dimana sekolah adalah tempat kedua bagi anak berinteraksi setelah keluarga. Salah satu indikator PHBS yang tidak bisa dipisahkan dari aktivitas anak sekolah setiap hari adalah 31 perilaku membuang sampah tidak pada tempatnya, kondisi jamban yang kurang bersih dan sehat, mengkonsumsi jajan sembarangan, tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan menggunakan sabun dan air mengalir PHBS di istitusi pendidikan merupakan kebutuhan seiring munculnya berbagai penyakityang menyerang anak usia sekolah umumnya berkaitan dengan rendahnya PHBS yang dapat menyebabkan angka kejadian penyakit semakin meningkat dari tahun ke tahun sehingga menjadi kejadian luar biasa (KLB), (Depkes RI, 2009).World Health Organization (WHO) memperkirakan 4 milyar kasus diare terjadi di dunia pada tahun 2000 dan 2,2 juta diantaranya anakanak meninggal. Sedangkan di Indonesia data tahun 2003 terlihat bahwa frekuensi KLB penyakit diare sebanyak 92 kasus

dengan 3865 orang penderita, 113 orang meninggal, dan Case Fatality Rate (CFR) 2,92%.Kejadian diare menempati urutan pertama di ruang rawat inap rumah sakit di indonesia(adisasmito, 2007). Sementara itu populasi anak dalam suatu komunitas sangat besar antara 40%-50%. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun (2009), Indonesia memiliki sekitar 79.4 juta usia anak 8-18 tahun.berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di Sekolah Dasar Darussalam Surabaya, pada tanggal 17 Maret 2014 pukul 09.30 WIB, peneliti Menemukan bahwa sebesar 86,67% siswa tidak melakukan cuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan. Sebesar 68,89% siswa masih jajan sembarangan atau tidak mengkonsumsi jajanan di kantin sekolah. Sebesar 11,11% siswa tidak menggunakan jamban yang bersih dan sehat. Sebesar 6,66% siswa tidak melakukan olahraga teratur. Dan sebesar 15,55% siswa tidak melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan secara teratur serta di temukan sebesar 86,67% siswa membuang sampah tidak pada tempat yang sudah di sediakan oleh sekolah. Sekolah sebagai salah satu pusat pendidikan bagi generasi penerus bangsa dansebagai perpanjangan tangan keluarga dalam meletakkan dasar perilaku untuk kehidupan anak selanjutnya. Oleh karena itu pendidikan anak kesehatan di sekolah sangat penting karena dalam hal ini anak sebagai agen of change di masyarakat. Pengetahuan yang di berikan anak di sekolah khususnya tentang kesehatan akan mengubah sikap anak dan akan berdampak pada perilakunya. Permainan kwartet dipilih karena dapat di gunakan sebagai media belajar sambil bermain. Anak usia sekolah cenderung lebih suka dengan dunia bermain. Kwartet di desain mengandung unsur teks dan gambar. Media yang mengandung unsur teks dan gambar merupakan media komunikasi yang mudah di mengerti, dapat memperjelas atau mempertegas suatu masalah, dapat menyajikan objek atau peristiwa tanpa batasan ruang dan waktu. Diharapkan dengan menggunakan media yang menarik dan menyenangkan, anak akan mudah memahami sesuatu. Perubahan perilaku seseorang dalam kesehatan akan baik apabila sikapnya juga positif, sedangkan sikap positif akan tumbuh apabila pengetahuan memadai. Dengan pengetahuan berperilaku hidup bersih dan sehat, di harapkan anak sekolah akan mampu berperilaku hidup bersih dan sehat (Depkes RI, 2009). Tujuan dalam penelitian ini Mengetahui Pengaruh Metode Permainan Kwartet Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat di SD Darussalam Surabaya. METODE Penelitian ini menggunakan preexperimental design dengan salah satu jenis dari penelitian ini yaitu one grouppretest-posttest design. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah semua murid kelas 4-6 di SD Darussalam Surabaya yang berjumlah 44 siswa di tahun ajaran 2013 2014. Dengan menggunakan Sampling Jenuh dandi analisa data. Pada penelitian ini instrument yang akan digunakan adalahsatuan Acara Kegiatan (SAK), Lembar Kuisioner, Lembar observasi, Formulir Informed Consent (Nursalam 2003). Tempat dan waktu Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus September 2014 di SD Darussalam Surabaya. HASIL Hasil penelitian tingkat pengetahuan siswa sebelum diberikan pendidikan kesehatan melalui metode permainan kwartet sebagian besar tergolong baik yaitu sebanyak 19 anak sekolah (43.2%). Sedangkan sesudah metode permainan kwartet mayoritas menjadi lebih baik dan ada peningkatan yaitu sebanyak 28 anak sekolah (63.7%). hasil penelitian sikap siswa tentang hidup bersih dan sehat sesudah diberikan pendidikan kesehatan melalui metode 32

permainan kwartet sebagian besar tergolong baik dan ada peningkatan yaitu sebanyak 28 anak sekolah (63.7%). Sedangkan sesudah diberikan pendidikan kesehatan melalui metode permainan kwartet mayoritas menjadi lebih baik dan ada peningkatan yaitu sebanyak 25 anak sekolah (56.8%). Tabel 1 Tingkat pengetahuan siswa sebelum dan sesudah diberikan permainan kwartet. Kriteria Sebelum Sesudah Baik Cukup Kurang n % n % 16 36.3 29 65.9 21 47.7 14 31.8 7 15.9 1 2.3 Jumlah 44 100 44 100 ρ =0.00< α = 0,05 Wilcoxon Signed Rank Test Hasil penelitian praktek siswa tentang hidup bersih dan sehat sebelum metode permainan kwartet sebagian besar tergolong baik yaitu sebanyak 38 anak sekolah (36.4%). Sedangkan sesudah metode permainan kwartet mayoritas manjadi lebih baik dan ada peningkatan yaitu 43 anak sekolah (97.7%). Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa hasil penelitian perilaku hidup bersih dan sehat sebelum metode permainan kwartet sebagian besar tergolong cukup yaitu 21 anak sekolah (47.7%) sedangkan sesudah diberikan pendidikan kesehatan melalui metode permainan kwartet pada anak sekolah 14 anak sekolah (31.8%) tergolong cukup dan 29 anak sekolah (65.9%) tergolong baik dari 44 responden anak sekolah. Berdasarkan uji statistik Wicoxon Signed Rank Test untuk mengetahui perbedaan perilaku hidup bersih dan sehat sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehata melalui metode permainan kwartet menunjukkan hasil dengan signifikansi ρ= 0,00 dengan derajat kemaknaan yang digunakan adalah α< 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, 33 artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan melalui metode permainan kwartet terhadap peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat di RS Darussalam Surabaya. PEMBAHASAN Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yaitu indra pengelihatan, pendengeran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmodjo, 2007). Pengetahuan umumnya datang dari pengalaman juga bisa didapat dari informasi yang disampaikan oleh guru, orang tua, teman, buku dan surat kabar (Notoadmodjo, 2003). Pengetahuan didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu; tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek pene;itian atau responden (Notoatmodjo, 2007). Berdasarkan hasil penelitian dan teori diatas dapat diasumsikan bahwa pendidikan kesehatan yang jarang sebelum dilakukan dengan metode permainan kwartet tentang perilaku hidup bersih dan sehat akan mengakibatkan anak kurang memperhatikan kondisi kesehatan dirinya dan orang lain bahkan tidak perduli dengan lingkungan sekitarnya seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah makan jajan dan juga membuang sampah pada tempatnya yang sudah disediakan dilingkungan sekolah.anak sekolah sebagian besar tidak tahu manfaat dan akibat dari hidup yang tidak bersih dan sehat, selain itu sebagian dari orang tua responden harus memberi tahu dan mengajari anaknya hidup bersih dan sehat sehingga dapat membiasakan sikap hidup bersih sehari-hari.berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukan bahwa pengetahuan anak meningkat

karena anak mampu berimajinasi dengan gambar-gambar dan warna-warna yang menarik dalam kwartet tersebut, disisi lain permainan kwartet dapat memberikan pengetahuan yang lebih tentang perilaku hidup bersih dan sehat yang mengakibatkan anak menjadi tahu tentang perilaku yang baik dan tidak, dan bagaimana cara untuk mengatasinya. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung terlihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku tertutup. Sikap belum merupakan tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku.sikap merupakan kesiapan untuk berekasi terhadap objek dilingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek (Notoatmodjo, 2007). Sikap terdiri dari 4 tindakan yaitu menerima, merespon, menghargai, dan bertanggung jawab.menerima diartikan bahwa orang mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan. Merespon merupakan memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dan sikap. Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap menghargai. Bertanggung jawab atas suatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi (Notoatmodjo, 2007). Berdasarkan hasil penelitian dan teori diatas dapat diasumsikan bahwa pendidikan kesehatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan di sekolah-sekolah itu sangat berperan penting demi mewujudkan tingkat kesehatan anak yang salah satunya adalah hidup bersih dan sehat. Dengan pendidikan kesehatan disekolah siswa bisa mengetahui dan memahami sikap hidup bersih dan sehat terhadap dirinya.hal ini akan lebih berhasil dengan dukungan guru yang optimal dalam berperilaku hidup bersih dan sehat pada anak sehingga mengetahui dan sikap anak akan terbentuk dalam dirinya dan menjadi anak dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan di tentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi dari orang atau masyarakat yang bersangkutan, ketersediaan fasilitas, sikap dan perilaku para petugas kesehatan terhadap kesehatan juga mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku. Peri-laku manusia secara operasional dapat dikelompokkan menjadi 3 macam domain, yaitu perilaku dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan nyata atau perbuatan (Mubarok, 2007). Sedangkan perilaku sehat adalah perilaku yang di dasarkan oleh prinsipprinsip kesehatan. Perilaku adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan. Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari perilaku yang tidak disadari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2007). Roger mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan yaitu awarness (kesadaran), Interest (tertarik), Evaluation (pertimbangan), Trial (percobaan). Dari penelitian selanjutnya Roger menyim-pulkan bahwa perilaku tidak selalu melewati tahapan tersebut apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini didasari oleh pengetahuan, sikap, kesadaran, dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bersikap langgeng (Long Losting). Berdasarkan hasil penelitian dan teori di atas dapat disimpulkan bahwa pengaruh permainan metode kwartet edukatif sangat diperlukan pada anak usia sekolah karena dapat merangsang motorik, kreativitas, dan menambah pengetahuan anak dalam hal memelihara kesehatan diri sendiri.aspek fantasi melalui gambaran yang disajikan dalam kwartet ini anak bisa berfanasi menggunakan pikiran dan logukanya bahwa anak dapat mengaplikasikan dalam 34

kehidupan sehari-hari. Anak usia sekolah selain memiliki kemampuan untuk membedakan anak juga dapat dipengaruhi melalui permaianan gambar. Dengan pendidikan kesehatan disekolah siswa bisa mengetahui dan memahami sikap hidup bersih dan sehat terhadap dirinya sendiri. Hal ini akan lebih berhasil dengan dukungan guru yang optimal dalam mengajarkan berperilaku hidup bersih dan sehat. Berdasarkan table 1 menunjukan hasil uji statistik Wicoxon Signed Rank Test menunjukan nilai ρ= 0,00 dan α=0,05 sehingga ρ <0,05 maka disimpulakan bahwa ada pengaruh pendidika kesehatan melalui metode permainan kwartet terhadap peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat di SD Darussalam Surabaya. Perilaku dan tindakan menurut Notoadmodjo 2007, merupakan suatu sikap belum otomatis terwujud dalam tindakan (Overt Behavior). Untuk terwujudnya sikap agar menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan anatara lain adalah fasilitas. Praktek mempunyai beberapa tindakan diantaranya persepsi, respon terpimpin, mekanisme, dan adopsi. Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, beserta lingkungan. Perubahan-perubahan perilaku kesehatan dalam diri seseorang dapat diketahui melalui persepsi. Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui panca indra. Dalam aspek biologis perilaku adalah suatu aktifitas atau kegiatan makhluk hidup yang bersangkutan (Notoadmodjo, 2007). Manfaat permainan kartu kwartet, siswa dapt belajar mengenal beberapa konsep, seperti bentuk, warna, angka dan kelompok. Mengasah kemampuan bersosialisasi karenapermainan kartu dilakukan oleh 2-4 orang, sehingga mengasah kemampuannya bersosialisasi siswa. Menjalin kedekatan, saat kumpul bersama keluarga, permainan kartu. Dapat mengasah kemampuan kognitif pada anak seperti juga catur, permainan kartu membutuhkan strategi untuk mengalahkan lawan sehingga menstimulasi aspek kognitifnya (Jumiati, 2011). Berdasarkan hasil penelitian dan teori dapat diasumsikan bahwa terjadi perubahan antara sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan tindakan pendidikan kesehatan melalui permainan kwartet terhadap perubahan perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa di SD Darussalam Surabaya, yaitu kategori baik sebesar 36.3% menjadi 65.9%. Hal ini menujukkan respon perubahan perilaku yang positif dari siswa melalui pengetahuan yang diperoleh dari guru dan peneliti tentang hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan dengan air bersih, membuang sampah pada tempatnya dan lain sebagainya. Hal ini juga ditunjukkan sikap oleh beberapa siswa dengan menceritakan pengalamannya yang lebih peduli terhadap lingkungan sekolah seperti mencuci tangan dengan air bersih setian kali mau makan dan setelah BAB karena takut terkena diare dan juga mengungkapkan dengan adanya pnedidikan ini sangat mendukung dan wujudkan demi terbentuknya perilaku hidup bersih dan sehat. KESIMPULAN Penyuluhan kesehatan melalui metode permainan kwartet edukatif meningkatkan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat di SD Darussalam Surabaya yaitu semakin meningkat. DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2009. 21 Januari 2014 http://www.depkes.go.id Mubarok, W.I, Chayatin. N, Rozikin, K., & Supradi. (2007). Promosi Kesehatan. Yogyakarta. Graha Ilmu Notoadmodjo S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta 35

Notoadmodjo S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta. Jakarta. Nursalam. 2003, Konsep danpenerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta. 36