BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat dalam penelitian akan dilaksanakan pada : Jl. Raya Lembang No. 357 Kab. Bandung Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri

METODE PENELITIAN. perlakuan (treatment), seperti pendapat Thomas dan Nelson (1997:352).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. tujuan dengan sebaik mungkin dari usaha penelitian itu sendiri (Surachmad,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental, dimana

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. perlakuan atau treatment. Hal ini sesuai pendapat Surakhmad (1982) bahwa

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat

III. METODE PENELITIAN. variabel satu dengan variabel yang lain. Sedangkan menurut Soekidjo

III. METODELOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. melalui metode yang diterapkan. Sehingga dari penerapan metode akan diketahui

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2009:6)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Waktu penelitian selama 6 minggu, Treatmen atau perlakuanlatihan high

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

I. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk meneliti suatu

METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN METODE PART-WHOLE PRACTICE

METHODIK DASAR GERAK ATHLETIK

BAB III METODE PENELITIAN. dapat memperoleh data yang akhirnya akan mengungkap permasalahan yang

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu dengan menggunakana cara dan aturan metodologi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkapkan efektifitas gaya

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang di anut dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Quasi Eksperimental Design atau desain eksperimental semu

Tes Awal Perlakuan Test Akhir X1 T X2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG

SPRINT & START INA ATLETIK

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pemecahan dan penyelesaian suatu masalah penelitian diperlukan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Banyak ahli pendidikan jasmani yang menjelaskan tentang pengertian

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

SEPAK BOLA III. Design R2 Bramistra

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELELITIAN. Yang dilaksanakan selama 16 kali pertemuan dengan frekuensi 4 kali seminggu

LARI JARAK PENDEK (SPRINT)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. berarti cara yang digunakan untuk mencapai tujuan, untuk mengatasi suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. menghasilkan lompatan yang sejauh-jauhnya. Dalam pelaksanaannya,lompat jauh

BAB III METODE PENELITIAN

Lompat Jauh. A. Pengertian Lompat Jauh

III. METODE PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (2006 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu penelitian

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

Transkripsi:

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penulis mengambil lokasi penelitian ini di Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kabupaten Kuningan, Kecamatan Cilimus. Tepatnya di SMP Negeri I Cilimus 2. Subjek Penelitian Subjek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah untuk memperkuat serta memberikan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang diperlukan dalam penelitian ini selain diperoleh dari pengamatan langsung, dan juga diperoleh dari studi literatur. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII yang berjumlah 33 orang tahun ajaran 2012/2013. Dalam penelitian ini penulis menganggap subjek penelitiannya sebanyak 33 orang karena penulis menganggap bahwa subjek penelitian tersebut representatif purposif, karena dapat mewakili dan memberikan data yang berkaitan dengan penelitian ini, sehingga mampu memberikan keterangan-keterangan yang sesungguhnya, selain itu penulis berupaya memperoleh informasi-informasi lain untuk menambah dan menguatkan data penelitian. B. Metode Penelitian Sugiyono (2007:2), mengemukakan Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Dalam hal ini, metode eksperimen yang

penulis maksud adalah Quasi Experimental. Metode ini di gunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan atau treatment. Metode penelitian eksperimen merupakan rangkaian kegiatan pencobaan dengan tujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan, sebab akibat, dengan cara membandingkan satu kelompok eksperimental satu atau lebih dengan kelompok kontrol. Jadi dalam metode eksperimen harus ada faktor yang dicobakan, dalam penelitian ini yang dicobakan merupakan variabel bebas yaitu penggunaan media ban sepedah bekas untuk diketahui pengaruhnya terhadap variabel terikat yaitu hasil belajar pola gerak dasar dominan lari sprint. C. Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Menurut Arikunto (2010:173), populasi yaitu keseluruhan subjek penelitian. Populasi merupakan jumlah data yang akan dijadikan objek penelitian. Sugiyono (2007:80) menjelaskan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pendapat Sugyiono diatas populasi merupakan objek yang akan diteliti, bukan hanya orang tetapi benda yang mempunyai kualitas dan dianggap memenuhi kriteria dan karakteristik untuk diteliti dan dipelajari, agar penelitian tersebut mempunyai hasil dan kesimpulan yang berarti. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri 1 Cilimus, Kec. Cilimus, Kab. kuningan.

Keadaan populasi lebih jelas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.1 Populasi Penelitian No Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah 1 VIII A 16 14 30 2 VIII B 11 14 25 3 VIII C 12 17 29 4 VIII D 11 14 25 Jumlah Total 109 Arikunto (2010:173) 2. Sampel penelitian Karena keterbatasan waktu, dana, tenaga, peneliti membatasi subjek penelitian yang akan diteliti yakni dengan melakukan penelitian sampel. Pengertian sampel menurut Sugiyono (2007:82) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel adalah dengan teknik random (acak). Untuk menentukan sampel dalam penelitian ini penulis merujuk pada pendapat Arikunto (2006:134): untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya apabila subjeknya besar dapat diambil 10%-25% atau lebih. Dengan demikian, peneliti mengambil sampel sebanyak 30% dari jumlah populasi 109 orang, dengan tiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Penentuan pengambilan sampel dengan presentase 30% adalah atas pertimbangan peneliti berkenaan dengan kemampuan peneliti dilihat dari waktu. Berdasarkan pernyataan tersebut,

maka jumlah sampel penelitian ini ditentukan sebesar 30% dari populasi atau 30% x 109 orang = 33. Jadi sampel penelitian adalah 33 orang dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.2 Sampel Penelitian No Kelas VIII Jumlah Siswa 1 VIII A 10 2 VIII B 7 3 VIII C 8 4 VIII D 8 Jumlah Sampel 33 Sugiyono (2007:82) Karakteristik sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Siswa-siswi SMP Negeri 1 Cilimus kelas VIII, Kec. Cilimus, Kab. kuningan dengan usia rata-rata 13-15 tahun. Berdasarkan data di atas memungkinkan peneliti untuk melakukan penelitian secara representatif. D. Definisi Konseptual Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penafsiran pengertian agar tidak keliru mengenai permasalahan yang muncul dalam penelitian yang dilakukan, maka peneliti akan menjelaskan beberapa istilah yang menyangkut hal-hal penting berkaitan dengan judul yang dipilih peneliti sebagai berikut: 1. Penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliabel untuk membuat keputusan tentang suatu program.

Dalam penelitian ini hubungan antara variabel X dan Y sangan berkaitan. Variabel bebas atau variabel X (penggunaan media ban bekas) dengan variabel terikat atau variabel Y (hasil belajar pola gerak dasar dominan lari sprint) 2. Ban bekas yaitu suatu benda atau alat yang sudah tidak di pakai, karena sudah tidak berfungsi lagi, tetapi dengan tidak berfungsinya lagi, dapat memberikan manfaat bagi suatu pembelajaran. 3. Belajar menurut Slameto (2003:2) ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 4. Sprint menurut Hendrayana (2007:1.5) ialah berlari dengan kecepatan yang tinggi atau berlari secepat- cepatnya dari satu tempat ke tempat lain 5. Siswa adalah peserta didik yang mengikuti kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan. 6. Pola gerak dasar Syarifuddin. Aip dan Muhadi (1992), gerakangerakan sederhana, diantaranya gerakan lokomotor yaitu gerakan berpindah tempat, dimana bagian tubuh tertentu bergerak atau berpindah tempat, misalnya jalan, lari, lompat. Penelitian yang dilakukan peneliti melibatkan dua variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah penggunaan media ban sepeda bekas. Sedangkan variabel terikatnya (Y) adalah hasil belajar pola gerak dasar dominan lari sprint di kelas VIII SMP Negeri 1 Cilimus, Kec. Cilimus, Kab. kuningan. Berikut gambaran visual hubungan antara kedua variabel tersebut adalah:

Variabel X (Independen/Bebas) Variabel Y (Dependen/Terikat Penggunaan media ban sepeda bekas Hasil belajar pola gerak dasar dominan lari sprint Gambar 3.3 Hubungan Antara Variabel Penelitian E. Instrumen Penelitian Agar penelitian menjadi lebih konkrit, maka perlu ada data yang diambil dengan cara tes. Sebagaimana yang dijelaskan olah Nurhasan (2007: 3) bahwa tes adalah: suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk memperoleh data yang objektif tentang hasil belajar siswa atau atlet. Data tersebut diperoleh pada awal eksperimen sebagai data awal dan pada akhir eksperimen sebagai data akhir. Tujuannya agar dapat mengetahui pengaruh hasil perlakuan dan perbedaannya yang merupakan tujuan akhir dari eksperimen. Dalam hal ini untuk mengumpulkan tentang pola gerak dasar dominan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan Tes pola gerak dasar dengan ketentuan sesuai pada buku Hendrayana bermain atletik (2007). Yaitu : Angkling lari kecil yang terkonsentrasi pada pergelangan kaki Pandangan lurus ke depan dan kedua bahu rileks Cobalah berjalan secara perlahan Angkatlah paha depan dengan kuat sampai pada posisi sejajar dengan tanah Kedua lengan di tekuk dengan sudut 90 derajat Short straight fast leg

lari dengan tungkai lurus pendek dan mendarat pada bola kaki Pandangan lurus ke depan dan kedua bahu rileks Buatlah sudut 90 derajat pada setiap siku Angkatlah paha sedapat mungkin sampai posisi horizontal Luruskan tungkai kiri sampai berdiri diatas ujung kaki, mengkangkat paha kanan sampai sejajar dengan tanah Kemudian meluruskan bagian bawah tungkai sampai tungkai kanan dalam keadaan lurus dan sejajar dengan, lakukan secara berulang-ulang Long straight fast leg sama seperti short straight fast leg tetapi lebih lebar dan panjang langkahnya Pandangan lurus ke depan Kedua lengan membentuk sudut 90 derajat di bagian siku dan ayunkan keduanya ke depan dan belakng dengan kuat Kedua paha di angkat horizontal, dan bagian bawah tungkai di tendangkan sampai posisi tungkai dalam keadaan lurus Memulailah dengan gerakan di tempat, kemudian bergeraklah ke depan dengan pelan dan cobalah untuk meloncat ke depan. Berlari dengan lutut di angkat tinggi disertai dengan pelurusan bagian bawah tungkai hit kick lari dengan tumit menyentuh pantat bagian bawah/ bukan belakang, sehingga telapak kaki tidak menghadap ke atas tetapi ke belakang Mulai dengan lari di tempat dan bergerak kedepan dengan mendangkan tumit ke belakang Mulailah bergerak pelan ke depan, tendangkan tumit ke belakang lebih tinggi lagi High knee

lari dengan lutut tinggi, gerakan tersebut harus dikoordinasikan dengan gerakan ayunan lengan Badan tegak selama lutut diangkat tinggi Condongkan badan ke depan dan tolakan tungkai dengan kuat untuk melakukan akselerasi Gerakan kedua lengan sekuat mungkin ke depan dan ke belakang dan jangan menyilang ke belakang Pandangan ke depan dan badan jangan bersandar ke belakang 1. Tes pola gerak dasar Untuk mengukur pola gerak dasar dalam penelitian ini, tes yang digunakan adalah tes tes pola gerak dasar sebagaimana yang dijelaskan Arikunto (2010:193) adalah sebagai berikut : tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. a. Bentuk tes : pola gerak dasar b. Tujuan : Untuk mengetahui apakah ada pengaruh ban sepedah bekas dalam meningkatkan keterampilan belajar gerak dasar dominan lari sprint c. Alat dan fasilitas : lapangan, ban sepeda bekas, pluit. d. Petunjuk pelaksanaan : 1). Menandai lintasan untuk tes pola gerak dasar menggunakan 5 ban sepeda bekas 2). Tiap testee melakukan start dengan posisi berdiri 3). Setelah ada aba-aba suara pluit, testee melakukan gerakan dasar dominan sampai ujung ban. e. penilaian : mencatat gerakan dasar dominan yang siswa lakukan f. petugas :

1). Seorang starter( pemberi aba-aba), seorang pencatat 1 meter (satu langkah kaki siswa ) Gambar 3.4 Ban sepeda bekas untuk tes pola gerak dasar dominan Bentuk penilaian Objek yang dinilai skor Skor skor 1 2 3 Posisi kaki Posisi tangan Posisi pandangan Kombinasi tangan dan kaki Ket skor : 3 : Baik sekali 2 : Baik 1 : Cukup

Dilihat dari bentuk penilaian, Hendrayana,2007 : Penilaian posisi kaki, dilihat dari siswa apakah pengangkatan paha sampai pada posisi sejajar dengan tanah Penilaian posisi tangan, apakah siswa pada saat melakukan gerakan lari, lengan membentuk sudut 90 derajat pada setiap siku Penilaian pandangan, apakah siswa pada saat melakukan gerakan lari pandangan nya tersebut lurus ke depan dan bahu rileks F. Rancangan analisis data 1. Uji-t tidak berpasangan Bertujuan untuk menganalisis kesamaan antara kelompok eksperimen dan kelompok control. 2. Uji Normalitas Uji normalitas data dengan menggunakan kolmogorov Smirnov dengan p >0,05 untuk mengetahui rerata dan sampel berdistribusi normal atau tidak normal. Hasil uji normalitas ini untuk menentukan analisis berikutnya yaitu analisis parametrik bila data berdistribusi normalatau analisis non parametrik bila data tidak berdistribusi normal. 3. Uji t-dependent a. Hipotesisi pertama dilakukan uji-t berpasangan (p 0.05) untuk mengetahui besar peningkatan antara pre test dan post test control group design pada kelompok eksperimen b. Hipotesisi kedua dilakukan uji-t tidak berpasangan (p 0.05) untuk mengetahui besar perbedaan peningkatan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 4. Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui data yang berasal dari populasi tersebut apakah homogen atau tidak. Selain itu, uji homogenitas juga diperlukan untuk keperluan penghitungan jenis statistik.

G. Desain Penelitian Penelitian eksperimen mempunyai berbagai macam desain. Penggunaan desain tersebut, disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin diungkapkan. Atas dasar hal tersebut, maka penulis menggunakan pretes-posttest control group design (bilah bambu) sebagai desain penelitiannya. Dalam hal ini sampel diperoleh dari sejumlah populasi, kemudian diadakan tes awal atau pretest untuk mengetahui kemampuan awal sampel. Kemudian sampel diberikan perlakuan atau treatment sebanyak 16 kali pertemuan, Selama ± 8 minggu. Setelah masa perlakuan berakhir maka dilakuakn tes akhir atau posttest. Setelah data tes awal dan tes akhir terkumpul maka data tersebut disusun, diolah dan dianalisis secara statistik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hasil perlakuan. Selanjutnya untuk mengetahui hasil perlakuan dilakukan uji signifikasi hasil perlakuan. Mengenai desain penelitian ini, Sugyiono (2007:76) mengambarkan desainya sebagai berikut: A 01 X 02 B 03 04 Gambar 3.6 Desain Penelitian Sugiyono (2007:79)

Keterangan: A = adalah kelompok eksperimen menggunakan ban bekas B = adalah kelompok control menggunakan bilah bambu X = adalah treatment berupa pembelajaran pola gerak dasar dominan melalui penggunaan ban bekas 01 dan 03 = adalah tes awal atau observasi awal 02 an 04 = adalah tes akhir atau observasi akhir

H. Alur Penelitian Adapun langkah-langkah penelitiannya dideskripsikan dalam bentuk bagan 3. Populasi Sampel Tes awal: pola gerak dasar melewati ban sepeda bekas Treatment/Perlakuan Kelompok eksperimen: Pembelajaran pola gerak dasar menggunakan ban sepeda bekas Kelompok control : pembelajaran pola gerak dasar menggunakan bilah bambu Tes akhir: pola gerak dasar melewati ban sepeda bekas Analisis Data Kesimpulan Gambar 3.7 Langkah-langkah Penelitian