PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI ROLE APPROACH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SUHU DAN PERUBAHANNYA DI SMP NEGERI 3 PALU

dokumen-dokumen yang mirip
Nurun Fatonah, Muslimin dan Haeruddin Abstrak Kata Kunci:

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 4 No. 1 ISSN : Pembelajaran Berbasis Proyek, Pembelajaran Langsung, Pemahaman Konsep

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Peer Instruction Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sigi

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Gerak di Kelas X SMA Negeri 6 Sigi

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 2 ISSN

Dian Vitayana, Yusuf Kendek dan Fihrin Abstrak Kata Kunci :

Kata Kunci: Model Pembelajaran Sinektik, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN

: Model Pembelajaran Guided Discovery, Hasil Belajar Fisika.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DOLO

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 4 No. 4 ISSN

Pengaruh Model Problem Based Learning Menggunakan Simulasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gerak Lurus Kelas VII MTs Bou

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 5 No. 2 ISSN

PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANTARA KELOMPOK SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL POE DAN MODEL DISCOVERY

Pengaruh Model Pembelajaran Predict, Observe And Explain terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Balaesang

Penerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 5 No. 3 p-issn /e-ISSN

Bonitalia, Hendrik Arung Lamba dan Sahrul Saehana

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 3 No. 3 ISSN Kata Kunci : Guided Inquiry dengan Teknik Think Pair Share, Hasil Belajar [1]

Penerapan Model Pembelajaran Terpadu untuk Mengukur Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 3 Palu

Nurhalima Sari, I Wayan Darmadi, dan Sahrul Saehana

Pengaruh Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Berbasis Mind Maping terhadap Hasil Belajar Fisika pada Pokok Bahasan Cahaya di SMP Negeri 18 Palu

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 4 ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 3 ISSN

Pengaruh Model Self Regulated Learning terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMP Negeri 18 Palu

Model Pembelajaran Guided Discovery dan Direct Instruction Berbasis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Negeri 4 Palu

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

Penerapan Pendekatan Scientific Untuk Mengukur Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Parigi

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PALU

Pengaruh Model Learning Start With A Question Berbasis Eksperimen Sederhana terhadap Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas X Man 2 Model Palu

Perbedaan Hasil Belajar Fisika antara Metode Pembelajaran Kumon dan Metode Pembelajaran Group to Group Exchange pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu

Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Berbasis Aktivitas Menggunakan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Palu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 PALU

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation terhadap Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI MA Alkhairaat Kalangkangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati

Pengaruh Model Experiential Learning Berbasis Eksperimen Inquiry Terhadap Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa Kelas XI IPA MAN 1 Palu

Suhaemi, I Komang Werdhiana dan H.Amiruddin Hatibe.

Perbandingan Hasil Belajar Fisika Antara Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Discovery Learning pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 12 Sigi

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN WHOLE BRAIN TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 PALU

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PALU

I. PENDAHULUAN. Kata Kunci: Metode Pictorial Riddle; Metode Demonstrasi; Hasil Belajar

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No.1 ISSN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 PALU

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Menggunakan Asesmen Ranking Task Exercise (RTE) terhadap Pemahaman Konsep Hukum Newton

Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Suhu dan Kalor Pada Siswa Kelas X Man 1 Palu.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis 1

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Swadhipa Tahun

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MA Negeri 1 Bandar Lampung

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester ganjil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diberikan pretest, tujuan diberikan pretest adalah untuk mengetahui pengetahuan

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PALU PADA KONSEP GETARAN DAN GELOMBANG

III. METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

PENGARUH TEKNIK BERTUKAR PASANGAN DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA PGRI 6 BANJARMASIN

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

Pengaruh Model Project Based Learning Berbantuan Multimedia Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Tekanan Zat Cair di SMPN 18 Palu

PENGARUH PROBLEM SOLVING LABORATORY MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PERUBAHAN KONSEP FISIKA SISWA SMA NEGERI 5 PALU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang tersebar dalam sepuluh kelas yang berjumlah

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS OTAK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP KALOR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 PALU

Pengaruh Metode Brainstroming Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa pada Materi Pembelajaran Wujud Zat Di Kelas VII MTs

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7

Kata kunci : Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, pengetahuan awal, pemahaman konsep I. PENDAHULUAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS FISIKA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 7 MALANG UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Perbandingan Peningkatan Keterampilan Generik Sains Antara Model Inquiry Based Learning dengan Model Problem Based Learning

Diana Puspitasari, Eko Swistoro dan Eko Risdianto

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antara kelas yang menggunakan LKS paperless dan kelas yang menggunakan LKS

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

Erlisa Pertiwi, Syahril Bardin, Masitah Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mulawarman

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN 5E TERHADAP PERUBAHAN KONSEP TENTANG HUKUM NEWTON PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PALU

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN ARENDSTERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN DI SMA NEGERI 5 BANDA ACEH

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah

A. Populasi dan Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume 2, Nomor 1, Hal 15-25, Februari 2017

Transkripsi:

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI ROLE APPROACH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SUHU DAN PERUBAHANNYA DI SMP NEGERI 3 PALU Juniati Kambuno, Haeruddin dan Marungkil Pasaribu e-mail: Juniatikambuno@rocketmail.com Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako Jl. Soekarno Hatta Km. 9 Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu Sulawesi Tengah Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh hasil belajar siswa pada konsep suhu dan perubahannya, yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran inkuiri role approach dan pembelajaran dengan menggunakan konvensional, pada kelas VII di SMP Negeri 3 Palu. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan desain the non-equivalent pretest-posttest design. Pengambilan sampel dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling sehingga menghasilkan kelas VII F sebagai kelas kontrol dan kelas VII D sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan berupa tes hasil belajar siswa dalam bentuk opilihan ganda. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh rerata skor tes awal hasil belajar siswa kelas eksperimen adalah 6,50 dan untuk tes akhir adalh 14,26. Untuk kelas kontrol diperoleh rerata skor tes awal adalah 6,09 dan untuk tes akhir adalah 9,91. Analisis data tes tes akhir dilakukan dengan teknik statistika uji-t dua pihak untuk menguji pengaruh rerata skor hasil belajar siswa dengan signifikansi = 0,05. Diperoleh nilai hasil t hitung = 2,25 dan t tabel =2,00 didapatkan harga t hitung > t tabel. Disimpulkan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar siswa antara kelas yang mendapatkan pembelajaran inkuiri role approach dengan kelas yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Kata Kunci : Inkuiri role approach, hasil belajar siswa. I. PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan Hasbullah. [1] Pembelajaran fisika di beberapa sekolah kebanyakan hanya mengandalkan pembelajaran yang hanya berpusat pada guru dengan menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah disertai berbagai alasan klasik seperti waktu yang sangat sempit, kurikulum yang terlalu padat masih sangat mendominasi pembelajaran fisika di SMP. Guru menganggap siswa datang dan duduk di kelas tanpa membawa pengalaman-pengalaman namun kenyataanya siswa sering menemukan hal-hal yang berkaitan dengan konsep fisika dalam kehidupan sehari-harinya. Hal ini dibuktikan dengan begitu masuk kelas guru tanpa mempertimbangkan pengetahuan awal siswa langsung menjelaskan begitu saja materimateri fisika yang akan diajarkan. Kegiatan belajar siswa hanya berdasarkan pada perintah atau tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Model seperti ini akan mengakibatkan siswa tidak mampu melaksanakan keterampilan proses fisika, akibatnya kegiatan pembelajaran menjadi kurang efektif. Salah satu cara yang digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri role approach. Menurut Sagala, [2] model inkuiri merupakan metode mengajar yang berusaha meletakkan dan mengembangkan cara berpikir ilmiah sehingga siswa dituntut lebih banyak belajar sendiri serta mengembangkan kekreatifan dalam memecahkan masalah dan Piaget dalam Mulyasa [3] juga mengemukakan bahwa metode 38

inkuiri merupakan metode yang mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi. Berdasarkan latar belakang di atas dilakukan penelitian tentang pembelajaran fisika dengan menggunakan model inkuiri untuk mengetahui bagaimana pemahaman siswa terhadap suatu konsep. Penelitian ini berjudul pengaruh model inkuiri role approach terhadap hasil belajar siswa pada konsep suhu dan perubahannya kelas VII SMPN 3 Palu. II. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian kali ini dilihat dari teknik yang digunakan adalah penelitian kuasi eksperimen. Adapun desain penelitian yang digunakan yaitu the non ekivalen pretest-posttest design. Desain penelitian yang digunakan dapat dilukiskan seperti pada Tabel 1. TABEL 1 : The non ekivalen pretest-posttest design Kelompok Prates Perlakuan Pascates Eksperimen O X O Kontrol O - O Keterangan: X : Perlakuan denga pembelajaran inkuiri role approach O : Tes hasil belajar siswa Penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Palu. Penelitian dilaksanakan pada bulan maret 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Palu tahun pelajaran 2014/2015 yang terdiri dari 6 kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII F dan VII D. Teknik pengumpulan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil belajar siswa (tes awal) TABEL 2: Deskripsi skor tes Hasil belajar siswa (tes awal). Deskripsi Kelas VII A (Eksperimen) Kelas VII B (Kontrol) Jumlah Siswa 34 34 Skor Minimum 2 2 Skor Maksimum 12 12 Skor Total 221 207 Skor Rata-rata 6,50 6,08 Standar Deviasi 3,12 2,65 B. Uji Normalitas Pengujian data normalitas data penelitian ini peneliti menggunakan Chi-kuadrat dengan 2 2 kriteria penerimaan hitung < tabel, taraf signifikan = 0,05, dan derajat kebebasan dk = k 3. Data yang digunakan untuk menguji normalitas data meliputi tes awal dan tes akhir kemahiran generik sains baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Hasil uji normalitas tes awal dan tes akhir dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 2. TABEL 3 : Hasil Uji Normalitas Tes Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Uraian Tes Awal Eksperimen Kontrol Sampel 34 34 2,00 3,71 7,81 Ket Normal Berdasarkan uji normalitas pada Tabel 3 dengan menggunakan Chi-kuadrat dengan 2 2 kriteria penerimaan hitung < (1 α)(k 3), dimana untuk tes awal baik kelas eksperimen 2 maupun kelas kontrol nilai hitung lebih kecil 2 daripada nilai (1 α)(k 3). Artinya, data tes awal baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol terdistribusi normal. C. Uji Homogenitas Pengujian data homogenitas menggunakan uji-f dengan kriteria jika F hitung < F tabel maka data homogen. Hasil uji homogenitas dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4. TABEL 4. Hasil Uji Homogenitas Tes Awal Uraian Tes awal Ket F hitung 0,73 Homogen F tabel 1,77 Berdasarkan Tabel 4, nilai F hitung <F tabel. Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut memiliki varians yang sama (homogen). D. Uji Hipotesis Uji Perbedaan Rata-Rata Pengujian hipotesis ini menggunakan statistik parametrik uji-t (uji satu pihak). Data hasil pengujian statistik tes awal dapat dilihat pada Tabel 5. 39

TABEL 5: Uji Perbedaan Rata Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas t hitung t tabel ( =0,05) Eksperimen 6,26 Kontrol 6.08 Keputusan 2,00 2,00 H 0 diterima Berdasarkan nilai rata-rata tes awal kelas eksperimen sebesar 6,26 dan kelas kontrol sebesar 6,08, dilakukan uji hipotesis (uji-t) beda rata-rata (dua pihak) dan diketahui nilai t hitung = 0,20. Selanjutnya untuk nilai t tabel = t (1-1/2α) pada taraf nyata α = 0,05 dan dk = (n 1 + n 2 2) = 34 + 34-2 = 66, diperoleh t 0,975(66) = 2,00. Kriteria pengujian dimana H o diterima jika t (1-1/2 ) < t < t (1-1/2 ), diketahui 2,00 < 0,20 < 2,00. Hal ini berarti, nilai t hitung berada pada daerah penerimaan H o. Dengan kata lain, bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas VII F dengan kelas VII D. E. Deskripsi Hasil belajar siswa (tes akhir) TABEL 6: Deskripsi skor tes Hasil belajar siswa (tes skhir). Deskripsi Kelas VII A (Eksperime Kelas VII B (Kontrol) n) Jumlah Siswa 34 34 Skor Minimum 9 5 Skor Maksimum 19 16 Skor Total 492 337 Skor Rata-rata 14,47 9,91 Standar Deviasi 2,74 3,11 D. Uji Hipotesis tes akhir Uji Perbedaan Rata-Rata Pengujian hipotesis ini menggunakan statistik parametrik uji-t (uji satu pihak). Data hasil pengujian statistik tes akhir dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7: Uji Perbedaan Rata Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas t hitung t tabel ( =0,05) Eksperimen 14,64 Kontrol 9,91 Keputusan 2,25 2,25 H 1 diterima Berdasarkan Tabel 7, nialai t hitung t tabel atau 2,25 2,00. Hal ini berarti, nilai t hitung berada di luar daerah penerimaan H 0. Dengan demikian H 0 ditolak dan H 1 diterima, dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pada hasil belajar siswa antara kelas yang mendapat pembelajaran inkuiri role approach terhadap 40 Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) dengan kelas yang mendapatkan pembelajaaran menggunakan model konvensional. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian maka dapat dilihat bagaimana cara belajar siswa yang ada dikelas kontrol dengan siswa yang ada dikelas eksperimen. Dimana pada kelas eksperimen siswa memiliki respon yang baik dalam belajar, mereka mau belajar bersama-sama dalam kelompok, mengemukakan ide-ide ataupun jawabanjawaban yang berbeda dan benar untuk menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan dalam LKK. Pada tahap ini siswa terlatih untuk menerima perbedaan pendapat dan berusaha untuk bekerjasama. Selain itu juga membantu siswa belajar mengembangkan pemikirannya, memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bagaimana pengaruh pembelajaran Inkuiri Role Approach terhadap hasil belajar fisika siswa. Maksudnya, peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan pembelajaran Inkuiri Role Approach. Perlakuan ini dilakukan untuk melihat bagaimana hasil belajar siswa, apakah berubah ke konsep fisika yang sebenarnya atau tidak setelah diberikan perlakuan. Setelah itu dilihat bagaimana akibat dari model yang digunakan tersebut terhadap hasil belajarnya, apakah meningkat atau tidak. Ada dua sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk kelas kontrol model pembelajaran yang digunakan adalah konvensional, sedangkan kelas eksperimen diberikan pembelajaran inkuiri Role Aprroach. Inkuiri Role Approach merupakan salah satu alternatif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa sekaligus hasil belajar fisika siswa. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan dari Mudalara [4] menyatakan bahwa Hasil belajar siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri bebas lebih tinggi dari kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional. Pada kelas eksperimen siswa menjadi lebih banyak aktif dalam pembelajaran, bekerja sama baik secara perorangan maupun kelompok, mandiri, dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari serta menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok lain. Sehingga wawasan daya berpikir siswa mulai berkembang dan menyadari begitu banyak halhal atau kejadian yang mereka lakukan sehari-

hari banyak yang berkaitan dengan konsep fisika, contoh yang berkaitan dengan materi ini adalah suhu. Berbicara mengenai suhu dalam kehidupan kita sudah tidak asing lagi karena hal ini sering bahkan setiap hari kita rasakan yang namanya suhu. Sesuai dari hasil yang diperoleh peneliti dalam proses pembelajaran, siswa yang ada dikelas eksperimen pada pertemuan awal semangat untuk mengikuti pelajaran sedikit berkurang. Akan tetapi sebelum peneliti masuk dalam proses pembelajaran, maka dimengawali dengan memotivasi siswa dengan memberi sebuah pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan tersebut. Contohnya, Apakah indra peraba dapat merasakan suhu badan manusia?, maka disini mulailah perdebatan antara siswa sehingga dari hal tersebut menjadikan mereka penasaran dengan jawaban yang sebenarnya. Peneliti tidak langsung memberi jawaban yang benar kepada siswa melainkan melanjutkan dengan memberikan materi tentang suhu, supaya bisa mengetahui konsep yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang diajukan tersebut. Setelah siswa telah belajar materi suhu dan perubahannya, siswa mulai memiliki pengetahuan yang baru, dimana pada tahap awal mereka belum mengetahui apa yang dimaksud dengan suhu? dan apakah indra peraba kita dapat merasakan yang nama suhu?. Pertanyaan tersebut membuat mereka menjadi penasaran dan menimbulkan rasa keingin tahuan akan jawaban tersebut, sehingga siswa memiliki semangat dan motivasi untuk mau belajar akan materi suhu dan perubahan tersebut. Setelah siswa belajar materi suhu, dalam hal ini siswa diberi penjelasan dengan disertai demonstrasi yang singkat kemudian masuk dalam proses perlakuan, siswa mulai mengerti akan pertanyaan yang diberikan pada tahap awal tersebut. Maka peneliti kembali menanyakan tentang pertanyaan awal yang menghadirkan perdebatan dan secara langsung siswa menjawab pertanyaan sesuai dengan konsep yang diajarkan. Dari tahap-tahap yang telah dilakukan dalam proses belajar, siswa dilatih untuk bisa aktif selama kegiatan pembelajaran berlangsung, aktif dalam melakukan kegiatan, aktif berpikir, menyusun konsep dan memberikan makna tentang hal-hal yang dipelajari. Sedangkan peneliti hanya membantu agar proses pembelajaran inkuiri dapat berlangsung lancar. Dalam pembelajaran ini, siswa diajar untuk bisa menemukan masalahmasalah yang diberikan bahkan siswa dilatih untuk membentuk pengetahuannya sendiri. Sesuai dengan pembelajaran yang mengharapkan siswa bisa berperan aktif dalam kegiatan belajar agar dapat memperoleh hasil belajar yang baik. Berbeda dengan pembelajaran yang diterapkan pada kelas kontrol adalah pembelajarn konvensional, dimana dalam proses pembelajarannya pada tahap awal siswa langsung diberi materi kemudian diberikan ceramah. Maka suasana dalam kegiatan belajar terlihat vakum dan siswa bermasa bodoh untuk mau menetahui materi yang diajarkan. Bahkan siswa yang memiliki tempat duduk yang dibelakang tidak menanggapi pelajaran yang sedang berlangsung, justru mereka hanya melakukan diskusi yang tidak berkaitan dengan pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis kualitatif pemberian tes awal (pretest) diperoleh skor rata-rata dari masing-masing kelas adalah 6,50 dan standar deviasi adalah 3,12 untuk kelas eksperimen dan 6,08 dan standar deviasinya adalah 2,65 untuk kelas kontrol. Hasil ini menunjukkan adanya perbedaan skor antara kedua kelas, dimana terlihat skor untuk kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Selanjutnya, untuk kemampuan siswa dari pemberian tes akhir (posttest) diperoleh nilai rata-rata dari masing-masing kelas adalah 14, 64 dan satndar deviasinya adalah 2,74 untuk kelas eksperimen dan 9,91 dan standar deviasinya adalah 3,11 untuk kelas kontrol. Berdasarkan data yang diperoleh tersebut, kemudian dilakukan analisis terhadap normalitas serta homogenitas varians. Hasilnya baik data tes akhir maupun tes akhir keduanya berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Berdasarkan analisis kuantitatif data tes akhir diketahui, nilai rata-rata kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas kontrol. Perbedaan antara rerata skor tes akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan adanya pengaruh pembelajaran yang diterapkan pada kedua kelas tersebut. Pengaruh yang signifikan terjadi pada kelas eksperimen. Dimana kelas eksperimen menggunakan pembelajaran inkuiri role approach sedangkan kelas kontrol menggunakan model konvensional. Selanjutnya dengan menggunakan ratarata skor tes akhir dimana pada masingmasing kelas telah diberi perlakuan, diperoleh nilai t hitung = 2,25 dan nilai t tabel = 2,00. Dengan 41

menggunakan kriteria penerimaan H 0 dimana t (1 0,5α) < t < t (1 0,5α), diketahui hipotesis H 0 tidak terpenuhi atau ditolak dan hipotesis satu (H 1 ) diterima. Artinya terdapat pengaruh hasil belajar siswa antara kelas yang mendapatkan pembelajaran menggunakan pembelajaran inkuiri Role Approach dengan kelas yang mendapatkan pembelajaaran menggunakan model konvensional. IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang diperoleh uji beda rata-rata melalui uji-t satu pihak dengan t hitung = 2,25 lebih tinggi dari t tabel = 2,00 maka hipotesi nol (H o ) ditolak dan hipotesis satu (H 1 ) diterima pada taraf nyata α = 0,05, sehingga dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh hasil belajar antara siswa yang mendapatkan pembelajaran inkuiri role approach dengan siswa yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional. DAFTAR PUSTAKA [1] Hasbullah. (2005). Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grasindo Persada. [2] Sagala, S. (2011). Konsep dan Makna Pemblajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta [3] Mulyasa, E. (2011). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset. [4] Mudalara. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Bebas Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas Xi Ipa Sma Negeri 1 Gianyar Ditinjau Dari Sikap Ilmiah. Skripsi pada FKIP Universitas Pendidikan Ganesha: Tidak dipublikasikan 42