RANCANG BANGUN ALAT UKUR EMISI GAS BUANG, STUDI KASUS: PENGUKURAN GAS KARBON MONOKSIDA (CO)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. Polusi udara adalah salah satu masalah yang sangat meresahkan

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

AKHIR TUGAS OLEH: JURUSAN. Untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alat monitoring tekanan oksigen pada gas sentral dengan sistem digital yang lebih

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

PEMBUATAN ALAT PENDETEKSI KADAR POLUSI UDARA (CO) BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51 LAPORAN PROYEK AKHIR. Oleh : Wurianto Adi NIM

APLIKASI SISTEM PENDETEKSI KADAR GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III. Perencanaan Alat

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino

RANCANG BANGUN PROTOTYPE PENDETEKSI KADAR CO SEBAGAI INFORMASI KUALITAS UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN ALAT UJI EMISI KENDARAAN BERMOTOR DENGAN TAMPILAN LCD BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega16

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB IV PERANCANGAN ALAT. Alat Warning System Dan Monitoring Gas SO 2 merupakan detektor gas

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL PADA MINI_MIKROHIDRO SKALA LABORATORIUM DI WORKSHOP INSTRUMENTASI BERTA DINA ULINNUHA NRP

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

ROBOT PENGURAI ASAP DALAM RUANGAN MENGGUNAKAN T-BOX DENGAN METODE BEHAVIOUR BASED CONTROL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan

PENGONTROL ROBOT. Dosen : Dwisnanto Putro, S.T, M.Eng. Published By Stefanikha69

kan Sensor ATMega16 Oleh : JOPLAS SIREGAR RISWAN SIDIK JURUSAN

RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

BAB III METODE PENELITIAN

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK

TUGAS AKHIR EDHRIWANSYAH NST

BAB 3 METODE PENELITIAN. Sikonek, rumah tinggal Sunggal, dan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

SISTEM MONITORING SUHUINKUBATOR DAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI DALAM INKUBATOR BERBASIS PERSONAL COMPUTER(PC)

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KADAR EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DENGAN KOMUNIKASI DATA MENGGUNAKAN MODEM GSM

SISTEM BENDUNGAN OTOMATIS MENGGUNAKAN INTERFACING

BAB III MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB II LANDASAN TEORI

Model Sistem Pengontrol Karbon Monoksida Menggunakan Sensor MQ-7 dan Mikrokontroler ATMega328

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

SISTEM MONITORING PENCEMARAN POLUTAN KENDARAAN VIA GADGET BERBASIS ARDUINO

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI KADAR ASAP PADA SMOKING AREA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 SKRIPSI

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERANCANGAN INSTRUMENT MINIATUR MONITORING ARUS LISTRIK PLN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

LAPORAN TUGAS AKHIR. Alat Pendeteksi Polusi Udara Dari Gas Karbonmonoksida (CO) pada Ruangan Berbasis Mikrokontroler AT89S51

Rancang Bangun Alat Pendeteksi Kadar Gas Karbon Monoksida (CO) pada Kendaraan Bermotor Menggunakan Arduino Uno TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kesehatan manusia. Hal ini disebakan karena gas CO dapat mengikat

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2011

Transkripsi:

RANCANG BANGUN ALAT UKUR EMISI GAS BUANG, STUDI KASUS: PENGUKURAN GAS KARBON MONOKSIDA (CO) Irvan Adhi Eko Putro 1, Imam Abadi, ST. MT. Program Studi D3 Teknik Instrumentasi, Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo-Surabaya 60111 Email : 1 adhy_epo@yahoo.com, imam@ep.its.ac.id Abstrak Untuk mengetahui kadar konsentrasi gas karbon monoksida (CO), dibutuhkan alat yang dapat mengukur konsentrasi tersebut. Maka dalam penelitian ini dibuat alat ukur emisi gas buang, dengan studi kasus pengukuran gas karbon monoksida (CO). Alat ukur emisi gas buang ini menggunakan sensor gas MQ-7 sebagai sensor gas karbon monoksida (CO). Sedangkan mikrokontroler ATmega8535 sebagai kontroler dan pemroses sinyal, serta liquid crystal display (LCD) dengan karakter 4x0 berfungsi untuk penampil data. Berdasarkan pengujian sensor yang diperoleh, pada grafik didapatkan persamaan liniernya ketika gas dinaikkan yaitu y= -159,3x + 49,6 dan saat diturunkan adalah y= -116,7x + 40,. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi gas maka nilai resistansi sensor semakin kecil, dan nilai tegangan output sensor akan meningkat. Selanjutnya berdasarkan pengujian alat ukur yang dibuat, diperoleh data nilai standar deviasi ( ) sebesar 0,07 %, nilai ketidakpastian hasil pengukuran (UA 1 ) adalah 0,016 %, dan nilai ketidakpastian pendekatan regresi (UA ) yaitu sebesar 0,08 %. Kata kunci : gas karbon monoksida (CO), sensor gas MQ-7, mikrokontroler ATmega8535, ketidakpastian 1. Pendahuluan Udara merupakan campuran beberapa kandungan gas. Tetapi terdapat juga gas yang berdampak negatif bagi manusia dan lingkungan. Gas yang berdampak negatif ini diakibatkan adanya pencemaran udara dari industri maupun transpotasi, seperti asap cerobong pabrik maupun asap kendaraan. Gas buang kendaraan merupakan salah satu polutan atau sumber pencemaran udara yang relatif besar. Udara polutan ini mengandung racun yang berbahaya bagi kesehatan manusia, terutama gas karbon monoksida (CO). Gas karbon monoksida (CO) ini merupakan salah satu sebab utama keracunan yang paling umum bagi kesehatan manusia. Standar emisi gas buang yang sering diukur dan dipantau dengan kandungan gas tertentu, yaitu senyawa hidrokarbon (HC), karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO ), oksigen (O ) dan nitrogen dioksida (NO ). Untuk mengetahui konsentrasi emisi gas buang maka diperlukan alat ukur emisi gas, tetapi alat ini kebanyakan tidak efisien dalam penggunaannya karena bentuk dari alat yang terlalu besar dan harganya sangat mahal. Oleh karena itu dalam penelitian ini dibuat alat yang lebih sederhana, portable dan murah, yaitu alat ukur emisi gas buang yang berbasis mikrokontroler. Sehingga dengan alat ini dapat mengetahui tingkat atau konsentrasi emisi gas buang dengan mudah.. Tinjauan Pustaka.1 Gas Karbon Monoksida (CO) Karbon monoksida atau biasa disingkat CO, adalah gas yang tak berwarna, tak berbau, dan tak berasa. Gas ini terdiri dari satu atom karbon yang secara kovalen berikatan dengan satu atom oksigen. Dalam ikatan ini, terdapat dua ikatan kovalen dan satu ikatan kovalen koordinasi antara atom karbon dan oksigen. Karbon monoksida dihasilkan dari pembakaran tak sempurna dari senyawa karbon, sering terjadi pada mesin pembakaran dalam. Karbon monoksida terbentuk apabila terdapat kekurangan oksigen dalam proses pembakaran. Karbon monoksida mudah terbakar dan bersifat racun. Senyawa karbon monoksida (CO) mempunyai potensi bersifat racun yang berbahaya karena mampu membentuk ikatan yang kuat dengan pigmen darah yaitu hemoglobin []. Karbon monoksida (CO) diketahui dapat mempengaruhi kerja jantung (sistem kardiovaskuler), sistem syaraf pusat, janin, dan semua organ tubuh yang peka terhadap kekurangan oksigen. Pengaruh karbon monoksida (CO) terhadap sistem kardiovaskuler cukup nyata teramati walaupun dalam kadar rendah. Penderita penyakit jantung dan penyakit paru merupakan kelompok yang paling peka terhadap paparan karbon monoksida (CO) [3]. Gejala dari keracunan ringan meliputi sakit kepala dan mual-mual pada konsentrasi kurang dari 100 ppm. Konsentrasi serendah 667 ppm dapat menyebabkan 50% hemoglobin tubuh berubah menjadi karboksihemoglobin (COHb). Karboksihemoglobin cukup stabil, namun perubahan ini reversibel. Karboksihemoglobin tidaklah efektif dalam menghantarkan oksigen, sehingga beberapa bagian tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Sebagai akibatnya, paparan pada tingkat ini dapat membahayakan jiwa. Di Amerika Serikat, organisasi Administrasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja membatasi paparan di tempat kerja sebesar 50 ppm.. Emisi Gas Karbon Monoksida (CO) Menurut PP No.9 tahun 1986, pencemaran udara dapat juga diartikan berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan kegunaannya. Emisi ini berasal dari sumber polusi, yang utama berasal dari transportasi, dimana hampir 60% dari polutan yang dihasilkan terdiri dari karbon monoksida (CO) dan sekitar 15% terdiri dari hidrokarbon (HC). Menurut laporan WHO (199) dinyatakan paling tidak 90% dari karbon monoksida (CO) di udara perkotaan berasal dari emisi kendaraan bermotor. Selain itu asap rokok juga mengandung karbon monoksida (CO), sehingga para perokok dapat memajan dirinya sendiri dari asap rokok yang sedang dihisapnya []. 1

Di dalam peraturan menteri lingkungan hidup No.5 tahun 006 tentang ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor lama terdapat peraturan tentang emisi gas buang, salah satunya adalah nilai ambang batas emisi gas buang [1]. Pada tabel.1 dijelaskan bahwa nilai-nilai ambang batas adalah sebagai berikut. Tabel.1 Ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor [1] Kategori Tahun Parameter Metode Pembuatan CO (%) HC (ppm) Uji tak 4 tak & 4 tak < 010 < 010 010 4,5 5,5 5,5 1000 400 000 Idle Idle Idle.3 Sensor Gas MQ-7 berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan [9]. Gambar. Bagian-bagian transformator [9] Dioda Penyearah Dioda adalah komponen elektronika yang hanya memperbolehkan arus listrik mengalir dalam satu arah sehingga dioda biasa disebut juga sebagai penyearah. Dioda terbuat dari bahan semikonduktor jenis silicon (Si) dan germanium (Ge). Gambar.1 Sensor gas MQ-7 [6] Sensor MQ-7 merupakan sensor gas karbon monoksida (CO) yang berfungsi untuk mengetahui konsentrasi gas karbon monoksida (CO). Dimana sensor ini salah satunya dipakai dalam memantau gas karbon monoksida (CO). Sensor ini memiliki sensitivitas tinggi dan waktu respon yang cepat. Keluaran yang dihasilkan oleh sensor ini adalah berupa sinyal analog. Sensor ini juga membutuhkan tegangan direct current (DC) sebesar 5V. Pada sensor ini terdapat nilai resistansi sensor (Rs) yang dapat berubah bila terkena gas dan juga sebuah pemanas yang digunakan sebagai pembersihan ruangan sensor dari kontaminasi udara luar. Sensor ini memerlukan rangkaian sederhana serta memerlukan tegangan pemanas (power heater) sebesar 5V, resistansi beban (load resistance), dan output sensor dihubungkan ke analog digital converter (ADC), sehingga keluaran dapat ditampilkan dalam bentuk sinyal digital. Maka nilai digital yang berupa output sensor ini dapat ditampilkan pada sebuah liquid crystal display (LCD) atau alat penampil lainnya..4 Pencatu Daya Pencatu daya adalah sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk piranti lain, terutama daya listrik. Pada dasarnya pencatu daya bukanlah sebuah alat yang menghasilkan energi listrik saja, namun ada beberapa pencatu daya yang menghasilkan energi mekanik, dan energi yang lain [8]. Transformator Transformator adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu kumparan primer yang bertindak sebagai input, kumparan sekunder yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang Gambar.3 Dioda penyearah [9] Regulator Regulator tegangan berfungsi untuk filter tegangan atau untuk menstabilkan tegangan agar tegangan yang ada selalu konstan. Oleh karena itu biasanya dalam rangkaian power supply dipakai IC regulator tegangan agar tegangan keluarannya stabil. Kapasitor Gambar.4 IC regulator 78xx dan 79xx [10] Gambar.5 Kapasitor [1] Kapasitor ialah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan elektron-elektron selama waktu yang tidak tertentu. Kapasitor berbeda dengan akumulator dalam menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi perubahan kimia pada bahan kapasitor, besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor dinyatakan dalam farad. Pengertian lain kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik.

.5 Mikrokontroler ATmega8535 Gambar.6 Konfigurasi pin pada mikrokontroler AVR ATmega8535 [5] Gambar.6 adalah merupakan konfigurasi mikrokontroler ATmega8535 yang memiliki 40 pin dan 4 port dengan susunan seperti dijelaskan sebagai berikut: VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya. GND merupakan pin ground Port A (PA0...PA7) merupakan pin I/O dan pin masukan ADC. Port B (PB0...PB7) merupakan pin I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus yaitu Timer/Counter, komparator Analog dan SPI. Port C (PC0...PC7) merupakan port I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus, yaitu komparator analog dan Timer Oscillator. Port D (PD0...PD1) merupakan port I/O dan pin fungsi khusus yaitu komparator analog dan interrupt eksternal serta komunikasi serial RESET merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler XTAL1 dan XTAL merupakan pin masukan clock eksternal AVCC merupakan pin masukan untuk tegangan ADC AREF merupakan pin masukan tegangan referensi untuk ADC.6 Liquid Crystal Display (LCD) Untuk menampilkan hasil dari suatu nilai pengukuran, membutuhkan tampilan (display) berupa liquid crystal display (LCD). Liquid crystal display (LCD) merupakan sejenis crystal yang akan berpendar jika diberi tegangan tertentu, sehingga perpendaran tersebut dapat diatur untuk membentuk karakter, angka, huruf dan lain sebagainya. Liquid crystal display (LCD) yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah menggunakan liquid crystal display (LCD) dengan banyak baris dan karakter adalah 4x0 seperti pada gambar.7..7 Teori Ketidakpastian Tujuan untuk dilakukannya kalibrasi adalah untuk mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil dari pengukuran dapat ditelusur sampai ke standar yang lebih teliti. Manfaat kalibrasi adalah untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki. Dalam melakukan kalibrasi, bisa diketahui seberapa jauh perbedaan atau penyimpangan antara harga benar dengan harga yang ditunjukkan oleh alat ukur. Selain itu, kalibrasi juga dilakukan untuk mengetahui nilai ketidakpastian. Untuk mengetahui nilai atau harga ketidakpastian, yaitu dengan langkah pertama mencari nilai standar deviasi, dengan menggunakan persamaan.. Dimana: x x (.) n 1 = Nilai data x dikurangi nilai rata-rata x. = Jumlah data x Langkah kedua adalah menghitung nilai ketidakpastian pada hasil pengukuran (UA 1 ), dengan menggunakan persamaan.3. UA 1 n (.3) Langkah ketiga adalah menghitung nilai ketidakpastian pendekatan regresi (UA ). Adapun tahapan untuk mencari nilai ketidakpastian pendekatan regresi (UA ), yaitu pertama menggunakan persamaan regresi (Y reg ), seperti pada persamaan.4. yreg a bx (.4) Untuk menghitung nilai persamaan regresi (Y reg ), sebelumnya mencari nilai a dan b. Tetapi untuk mencari nilai a, harus mencari nilai b dahulu. Seperti pada persamaan.5. Gambar.7 Liquid crystal display (LCD) Character 4x0 n xy x y b (.5) n x x 3

Sehingga setelah nilai b diketahui, maka selanjutnya menghitung nilai a dengan persamaan.6. a y bx (.6) Setelah nilai persamaan regresi (Y reg ) dihitung, kemudian mencari nilai nilai sum square residual (SSR), persamaan untuk mencari SSR seperti pada persamaan.7. R SSR (.7) 3.1 Perancangan Alat Dalam perancangan dalam pembuatan penelitian ini yaitu alat ukur emisi gas buang, terdiri atas perancangan mekanik (hardware) yang meliputi perancangan eletrik dan perancangan software. Perancangan ini mempunyai gambaran perancangan hardware, yang didalamnya ada beberapa rangkaian elektrik yang medukung alat ini, yaitu seperti gambar 3. dibawah ini. Setelah nilai sum square residual (SSR) diketahui, maka bisa dilanjutkan dengan menghitung niai ketidakpastian pendekatan regresi (UA ), dengan menggunakan persamaan.8 berikut: SSR UA (.8) n 3. Perancangan Dan Pembuatan Alat Gambar 3.1 berikut adalah merupakan flowchart dari perancangan dan pembuatan penelitian ini. Gambar 3. Perancangan hardware alat ukur Pada gambar 3. merupakan bentuk umum alat ukur emisi gas buang, perancangan mekanik terdiri dari beberapa komponen mekanik seperti box, LCD, dan sensor. Box disini berfungsi sebagai tempat komponen dan rangkaian eletrik. Selain perancangan mekanik, terdapat juga perancangan eletrik yang meliputi rangkaian power supply, rangkaian minimum sistem mikrokontroler, rangkaian driver sensor, dan rangkaian LCD. Dan untuk menjalankan sistem juga terdapat perancangan software yang menggunakan C Compiler. Alat ukur ini mempunyai prinsip kerja seperti diagram blok pada gambar 3.3. Pada gambar 3.3 merupakan diagram blok sistem pengukuran yang digunakan pada rancang bangun alat ukur emisi gas buang ini. Diagram blok ini memiliki beberapa bagian penting yaitu sensor, sinyal pengkondisian, sinyal pemrosesan dan representasi data atau display. Gambar 3.3 Diagram blok alat ukur 3. Perancangan dan Pembuatan Elektrik Perancangan dan pembuatan elektrik meliputi dari pembuatan rangkaian power supply, rangkaian minimum sistem dari mikrokontroler ATmega8535, rangkaian sensor atau rangkaian pengkondisian sinyal, dan rangkaian LCD. 3..1 Rangkaian power supply Gambar 3.1 Flowchart perancangan dan pembuatan alat Gambar 3.4 Rangkaian Power supply 4

Pada gambar 3.4 adalah gambar dari power supply yang digunakan dalam tugas akhir ini. Power supply ini mempunyai ouput tegangan DC yaitu 5 Volt dan 1 Volt. Komponen-komponen yang digunakan dalam rangkaian power supply ini antara lain transformator 1 A, kapasitor 4700 uf, regulator 7805, regulator 781 dan dioda penyearah. 3.. Rangkaian minimum sistem pada mikrokontroler AVR ATmega8535 Gambar 3.5 adalah minimum sistem dari mikrokontroler ATmega8535 yang digunakan dalam penelitian rancang bangun ini alat ukur emisi gas buang ini, dengan studi kasus pengukuran gas karbon monoksida. Gambar 3.8 Rangkaian sensor gas MQ-7 [6] 3..4 Rangkaian liquid crystal display (LCD) Gambar 3.9 Bentuk LCD karakter 4x0 Gambar 3.5 Modul minimum sistem mikrokontroler AVR ATmega8535 Untuk mengisi program kedalam mikrokontroler ATmega8535 dibutuhkan rangkaian downloader seperti gambar 3.6. Pada gambar 3.9 merupakan LCD 4x0, LCD ini digunakan pada alat peneltian tugas akhir ini. LCD ini mempunyai 4 baris dan 0 kolom atau karakter. Untuk menampilkan data ke LCD membutuhkan rangkaian LCD seperti gambar 3.10. Untuk menghubungan LCD ke mikrokontroler, dibutuhkan dengan port A, port B, port C, dan port D dari mikrokontroler ATmega8535. Tapi dalam tugas akhir digunakan port C untuk menghubungkan ke mikrokontroler ATmega8535. Pada gambar 3.7 adalah rangkaian yang dapat menghubungkan ke mikrokontroler dengan konfigurasi pin yang ada pada LCD. Gambar 3.6 Modul downloader USB AVR 910 3..3 Rangkaian sensor gas MQ-7 Gambar 3.10 Rangkaian liquid crystal display (LCD) [15] Gambar 3.7 Modul sensor gas MQ-7 Pada gambar 3.7 adalah rangkaian sensor pada sensor gas MQ-7. Rangkaian ini bisa disebut rangkaian pengkondisian, rangkaian ini dibutuhkan agar sinyal yang masuk ke ADC mikrokontroler ATmega8535 dapat dibaca, maka sinyal tegangan harus dikondisikan sesuai spesifikasi ADC mikrokontroler ATmega8535 yaitu 0-5 Volt. Berikut gambar 3.8 adalah rangkaian pada sensor MQ-7. 3.3 Perancangan Dan Pembuatan Sofware Perancangan software dibutuhkan karena untuk menjalankan alat tugas akhir ini. Program disini berfungsi menjalankan sistem melalui mikrokontroler ATmega8535, yang nantinya chip mikrokontroler tersebut akan diisi program perintah yang diinginkan. 4. Pengujian Alat Dan Analisa Data Setelah pembuatan rancangan alat, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian alat dan analisa data dari alat yang telah dibuat seperti gambar 4.1. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui bahwa rancang bangun alat ukur emisi gas buang tersebut bekerja sesuai 5

dengan perancangan sistem yang dibuat. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian terhadap hardware maupun pengujian software, kemudian analisa pembahasan terhadap data yang diperoleh. 4 ( x x) 0,8 10 0,00447 volt n 1 4 Dan selanjutnya mencari nilai ketidakpastian pengukuran (UA 1 ) seperti persamaan.3, dan hasilnya adalah sebesar 0,00 volt. Berikut adalah perhitungan untuk UA 1. UA 1 n 0,00447 5 0,00 volt Selanjutnya adalah pengujian power supply 1 V seperti pada tabel 4.. Gambar 4.1 Alat ukur emisi gas buang 4.1 Pengujian Alat Dalam pengujian ini, meliputi pengujian power supply, pengujian sensor, dan pengujian alat ukur. Pengujian alat atau kalibrasi ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan atau penyimpangan dari suatu nilai yang sebenarnya dengan nilai alat ukur yang ditunjukkan. 4.1.1 Pengujian power supply Dalam pengujian power supply ini adalah power supply dengan tegangan keluaran 5 V dan 1 V. Tabel 4.1 Pengujian power supply 5 V Tegangan Simpangan Simpangan Kuadrat Terukur No. ( ),, ( ), 1. 4,99-0,00 0,04 x 10-4. 4,99-0,00 0,04 x 10-4 3. 4,99-0,00 0,04 x 10-4 4. 5,00 0,008 0,64 x 10-4 5. 4,99-0,00 0,04 x 10-4 = 4,99 V Σ = 0,8 x 10-4 V Berdasarkan data pada tabel 4.1 pengujian power supply 5 volt di atas, sesuai perhitungan didapatkan nilai tegangan rata-rata yang diukur ( ) yaitu sebesar 4,99 volt, dan jumlah nilai simpangan kuadrat (Σ ) sebesar 0,8 x 10-4 volt. Kemudian dihitung nilai standar deviasi dengan persamaan.. Sehingga nilai standar deviasinya ( ) yang dihasilkan yaitu 0,00447 volt. Dibawah ini adalah perhitungan untuk mencari nilai standar deviasi ( ). Tabel 4. Pengujian power supply 1 V Tegangan Simpangan Simpangan Kuadrat Terukur No. ( ),, ( ), 1. 11,96 0,00 0,04 x 10-4. 11,96 0,00 0,04 x 10-4 3. 11,95-0,008 0,64 x 10-4 4. 11,96 0,00 0,04 x 10-4 5. 11,96 0,00 0,04 x 10-4 = 11,958 Σ = 0,8 x 10-4 V Pada tabel 4. merupakan data pengujian power supply 1V, dari data ini dapat dihitung nilai standar deviasi seperti persamaan.. Sehingga berdasar perhitungan nilai standar deviasi ( ) diketahui sebesar 0,00447 volt. Dan berdasar perhitungan di bawah ini, dihasilkan nilai ketidakpastian pengukuran (UA 1 ) sebesar 0,00 volt. 4.1. Pengujian sensor gas MQ-7 Pengukuran dilakukan dengan pengambilan data ketika gas dinaikkan dan diturunkan. Data yang diambil dari pengujian sensor ini, pertama adalah mengambil data konsentrasi gas pada alat ukur yang standar. Kemudian mengukur tegangan yang keluar dari sensor MQ-7. Berikut tabel 4.3 adalah data yang telah diambil dalam pengujian sensor MQ-7 ketika gas dinaikkan. Tabel 4.3 Pengujian sensor gas MQ-7 ketika gas dinaikkan Konsentrasi V RL No. gas pada alat Sensor Simpangan Rs/Ro y standar (x), MQ-7 ((Rs/Ro)-y) (%) (Volt) 1. 0,137 1,9 8,76 7,44 1,3. 0,181 1,70 19,41 0,43-1,0 3. 0,185 1,75 18,57 19,79-1, 4. 0,16,04 14,51 14,85-1,8 5. 0,43,30 11,74 10,55 1,19 *R O = 1 kω 6

Dalam tabel 4.3 adalah data pengujian sensor MQ-7 ketika gas dinaikkan. Dari data tersebut dihitung dengan mencari resistansi sensor (Rs). Tegangan V RL adalah nilai tegangan yang keluar dari sensor (V out ). R S ( V C V RL ) V RL R L 5 1,9 10 8,76 kω 1,9 Dalam tabel 4.4 merupakan data pengujian sensor MQ-7 ketika gas dinaikkan. Dari data tersebut dihitung dengan mencari resistansi sensor (Rs). Setelah nilai Rs dihasilkan maka dapat dibuat grafik karakteristik sensor seperti gambar 4.3. Jadi dapat dihitung nilai Rs dan kemudian dapat dibuat grafik karakteristik sensor dengan menunjukkan perbandingan antara nilai Rs dengan konsentrasi gas (%). Gambar 4.3 Grafik karakteristik sensor MQ-7 ketika gas diturunkan Gambar 4. Grafik karakteristik sensor MQ-7 ketika gas dinaikkan Pada gambar 4. menunjukkan grafik karakteristik sensor ketika gas dinaikkan. Grafik ini membandingkan antara Rs yaitu resistansi sensor dengan konsentrasi gas (%). Dari grafik tersebut dapat diketahui persamaan linier yaitu y = -19,3x + 49,6 dengan nilai R = 0,965. Ketika sudah didapatkan persamaan liniernya yaitu selanjutnya memasukkan nilai konsentrasi gas (x) kedalam persamaan tersebut. Dari persamaan linier yang didapat, berdasar perhitungan dihasilkan nilai resistansi paling besar (y) yaitu sebesar 7,44. Sehingga penyimpangan dari titik nilai resistansi paling besar berdasarkan persamaan.1 dengan persamaan linier yang didapatkan dari grafik, sebesar 1,3. Selanjutnya pengujian dilakukan ketika gas diturunkan, yang bertujuan mengetahui karakteristik dari sensor, agar sesuai dengan datasheet sensor tersebut. Berikut adalah tabel 4.4 yang merupakan data pengujian sensor gas MQ-7 ketika gas diturunkan. Tabel 4.4 Pengujian sensor gas MQ-7 ketika gas diturunkan Konsentrasi V RL No. gas pada alat Sensor Rs/R Simpangan y standar (x), MQ-7 o ((Rs/Ro)-y) (%) (Volt) 1. 0,47,34 11,37 11,39-0,0. 0,47,33 11,46 11,39 0,07 3. 0,43,9 11,83 11,86-0,03 4. 0,187 1,77 18,4 18,40-0,16 5. 0,181 1,71 19,4 19,10 0,14 *R O = 1 kω Pada gambar 4.3 merupakan grafik karakteristik sensor ketika gas diturunkan. Grafik ini membandingkan antara Rs yaitu resistansi sensor dengan konsentrasi gas (%). Berdasar perhitungan dihasilkan nilai resistansi sensor paling besar (y) dengan memasukkan nilai konsetrasi gas (x), yaitu sebesar 19,10. 4.1.3 Pengujian alat ukur Pada tabel 4.5 adalah data yang telah diambil ketika pengujian alat ukur. Tabel 4.5 Pengujian alat ukur data kalibrator dan data uji Data Kalibrator Data Uji ( ), (, (%) (%) (%) (%) (%) 0,1 0,19-0,007-0.131 0,017161 0,13 0,8-0,015-0,1 0,014884 0,3 0,34-0,011-0,116 0,013456 0,3 0,38-0,006-0,11 0,01544 0,37 0,314-0,077-0,036 0,00196 0,37 0,36-0,089-0,04 0,000576 0,75 0,38-0,053-0,0 0,000484 0,314 0,361-0,047 0,011 0,00011 0,355 0,371-0,016 0,01 0,000441 0,355 0,375-0,00 0,05 0,00065 0,365 0,387-0,0 0,037 0,001369 0,365 0,389-0,04 0,039 0,00151 0,406 0,391 0,015 0,041 0,001681 0,406 0,404 0,00 0,054 0,00916 0,41 0,410 0,00 0,06 0,0036 0,413 0,41 0,001 0,06 0,003844 0,415 0,414 0,001 0,064 0,004096 0,416 0,40-0,004 0,07 0,0049 0,40 0,44-0,004 0,074 0,005476 0,45 0,46-0,001 0,076 0,005776 Σ = 0,096767 % 7

Pengujian alat ukur ini adalah membandingkan nilai konsentrasi gas dari alat yang standar dengan alat yang dibuat dengan sumber gas yang sama. Pengujian alat ukur ini adalah membandingkan nilai konsentrasi gas dari alat yang standar dengan alat yang dibuat dengan sumber gas yang sama. Dari tabel 4.5 dapat dicari nilai ketidakpastian hasil pengukuran (UA 1 ), tetapi untuk mencari nilai UA 1 harus ada nilai standar deviasinya ( ), sehingga dapat diketahui nilai yang dihasilkan yaitu sebesar 0,07 %. Sehingga nilai ketidakpastian hasil pengukuran (UA 1 ) yang dihasilkan yaitu sebesar 0,016 %. Nilai ketidakpastian hasil pengukuran ini adalah ketidakpastian saat dilakukannya pengukuran secara berulang-ulang. Sedangkan untuk mencari nilai ketidakpastian pendekatan regresi (UA ), harus mencari nilai persamaan regresi (Y reg ) dan sum square residual (SSR), sehingga dapat menghitung nilai UA. Dan untuk menghitung nilai Y reg harus ada nilai a dan b. Berikut tabel 4.6 adalah data pengujian untuk mencari nilai ketidakpastian pendekatan regresi (UA ). Tabel 4.6 Pengujian alat ukur untuk nilai pehitungan UA y,,,, (%) (%) (%) (%) (%) -0,001533 0,047961-0,08 0,01 0,000441-0,0034 0,051984-0,07 0,01 0,000144-0,00574 0,054756-0,07 0,016 0,00056-0,00148 0,056644-0,06 0,0 0,0004-0,04178 0,098596-0,019-0,058 0,0034-0,09014 0,10676-0,017-0,07 0,005-0,017384 0,107584-0,017-0,036 0,0013-0,016967 0,13031-0,014-0,033 0,0011-0,005936 0,137641-0,019-0,003 0,0000096-0,0075 0,14065-0,015-0,0075 0,000056-0,008514 0,149769-0,011-0,011 0,0001-0,009336 0,15131-0,011-0,013 0,00017 0,005865 0,15881-0,0109 0,059 0,00067 0,000808 0,16316-0,0096 0,0116 0,00013 0,0008 0,1681-0,009 0,011 0,0001 0,00041 0,169744-0,0088 0,0098 0,000096 0,000414 0,171396-0,0086 0,0096 0,00009-0,00168 0,1764-0,0084 0,0044 0,000019-0,001696 0,179776-0,008 0,004 0,000016-0,00046 0,181476-0,0075 0,0065 0,00004 Σ(xy) = -0,1367 Σ(x ) =,596467 Σ(R )=,01378 Tabel 4.6 merupakan data nilai perhitungan ketidakpastian pendekatan regresi (UA ). Kemudian mencari nilai ketidakpastian pendekatan regresi (UA ) harus mengetahui nilai a dan b terlebih dahulu. Berdasarkan perhitungan, maka persamaan regresi (Y reg ) diketahui yaitu -0,05 + 0,1x. Dan untuk mencari nilai R adalah nilai Y dikurangi nilai Y reg atau (y - y reg ), serta nilai sum square residual (SSR) adalah sebesar 0,01378 % dari nilai Σ(R ), dan nilai ketidakpastian pendekatan regresi berdasarkan perhitungan yang dihasilkan adalah sebesar UA = 0,08 %. 4.1.4 Pengambilan data pada alat ukur Pengambilan data pada alat ukur ini dengan cara membuat variasi pengukuran berdasar jarak dan pembacaan berulang sebanyak 10 kali. Tabel 4.7 Data pengukuran konsentrasi gas terhadap variasi jarak Ke - Jarak (cm) 0 5 10 15 1 0,6 0,08 0,183 0,169 0,8 0,198 0,173 0,169 3 0,4 0,01 0,179 0,163 4 0,4 0,03 0,173 0,163 5 0,3 0,08 0,175 0,167 6 0,0 0,185 0,179 0,167 7 0,14 0,01 0,173 0,161 8 0,14 0,195 0,177 0,161 9 0,18 0,198 0,171 0,169 10 0, 0,199 0,177 0,167 Rata-rata ( ), (%) 0, 0,1996 0,176 0,1654 S. Deviasi, (%) 0,0058 0,0066 0,0037 0,0033 Ketidakpastian Pengukuran 0,0018 0,001 0,001 0,0010 (UA 1 ), (%) Pembacaan Alat Ukur (%) Dari tabel 4.7 di atas menunjukkan nilai standar deviasi dan UA 1 masing-masing jarak pengukuran. Dan untuk nilai rata-rata nilai standar deviasi keseluruhan berdasarkan perhitungan dihasilkan sebesar = 0,00485 %, dan nilai rata-rata UA 1 yang dihasilkan sebesar 0,00155 %. Pengambilan data ketika gas dinaikkan dengan jarak yang sama seperti tabel 4.7, yaitu 0 cm, 5 cm, 10 cm, dan 15 cm. Tabel 4.8 adalah data pengukuran konsentrasi gas ketika gas dinaikkan terhadap variasi masing-masing jarak, data yang diperoleh adalah sebagai berikut. Tabel 4.8 Data pengukuran konsentrasi gas ketika gas dinaikkan Pembacaan Alat Ukur (%) Jarak (cm) 0 5 10 15 0,3 0,6 0,177 0,173 0,330 0,3 0,34 0,197 0,338 0,306 0,36 0,01 0,358 0,308 0,46 0,03 0,408 0,310 0,59 0,10 Rata-rata ( ), (%) 0,333 0,764 0,304 0,1968 S. Deviasi, (%) 0,064 0,043 0,031 0,014 Ketidakpastian Pengukuran (UA 1 ), (%) 0,08 0,019 0,014 0,006 Dari tabel 4.8 adalah data pembacaan ketika gas dinaikkan terhadap variasi jarak, data ini dapat dihitung 8

nilai standar deviasinya serta dapat juga dihitung nilai ketidakpastian hasil pengukurannya. Sehingga berdasar perhitungan nilai rata-rata standar deviasi yang dihasil sebesar 0,038 % dan rata-rata ketidakpastian pengukuran (UA 1 ) yang diperoleh adalah 0,01675 %. 5. Kesimpulan Setelah melakukan pengujian dan penganalisaan terhadap data yang telah didapat pada penelitian ini, yaitu rancang bangun alat ukur emisi gas buang dengan studi kasus pengukura gas karbon monoksida (CO), maka didapatkan kesimpulan yaitu sebagai berikut: 1. Alat ini mempunyai spesifikasi sebagai berikut yaitu: Berdasarkan pengujian sensor, diperoleh persamaan linier ketika gas dinaikkan yaitu y = - 159,3x + 49,6 dan saat gas diturunkan adalah y = -116,7x + 40,. Dari persamaan linier tersebut, bahwa semakin besar nilai konsentrasi gas maka semakin kecil nilai resistansi sensor. Selain itu, semakin besar nilai tegangan output sensor maka semakin besar nilai konsentrasi gas tersebut. Berdasarkan pengujian alat ukur yang dibuat, diperoleh nilai standar deviasi ( ) sebesar 0,07 %, nilai ketidakpastian hasil pengukuran (UA 1 ) yaitu 0,016 %. Sedangkan nilai ketidakpastian pendekatan regresi (UA ) adalah sebesar 0,08 %.. Berdasarkan hasil pengujian sensor dan pengujian alat ukur, bahwa alat ukur emisi gas buang yang dibuat, dengan studi kasus pengukuran gas karbon monoksida (CO) dapat bekerja dengan baik. 6. Daftar Pustaka [1] Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 6 Tahun 006 Tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama. [] Parameter Pencemar Udara Dan Dampaknya Terhadap Kesehatan, <http://www.depkes.go.id/downloads/udara.pdf>. [3] A. Tri Tugaswati. Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Dan Dampaknya Terhadap Kesehatan, <http://www.kpbb.org/makalah_ind/emisi%0gas% 0Buang%0Bermotor%0%6%0Dampaknya%0T erhadap%0kesehatan.pdf>. [4] Margaretha S. Analisis Karbon Monoksida (CO) Dalam Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Dengan Sensor Gas Semikonduktor, <http://repository.usu.ac.id/handle/13456789/1977> [5] M. Ary Heryanto, ST & Ir. Wisnu Adi P. 008. Pemrograman Bahasa C untuk Mikrokontroler ATMega8535. Yogyakarta : Andi. [6] Datasheet Sensor Gas MQ-7. [7] <http://www.tokoelektronika.com/img/foto/atmega8535l.jpg>, diakses pada tanggal 15 April 01. [8] <http://id.wikipedia.org/wiki/pencatu_daya>, diakses pada tanggal 15 April 01. [9] <http://genius.smpn1- mgl.sch.id/file.php/1/animasi/fisika/transformator/ index.html>, diakses pada tanggal 15 April 01. [10] <www.scribd.com/doc/56068184/dioda-adalah- Komponen-Elektronika-Yang-Hanya- Memperbolehkan-Arus-Listrik-Mengalir-Dalam-Satu- Arah-Sehingga-Dioda-Biasa-Disebut-Juga-Sebagai>, diakses pada tanggal 15 April 01. [11]<http://deviltronic.blogspot.com/010/09/regulatortegangan.html>, diakses pada tanggal 15 April 01. [1] <http://yuksinau.com/kapasitor-komponen-dasarelektronika/>, diakses pada tanggal 15 April 01. [13]<http://iswanto.staff.umy.ac.id/files/011/0/CODEVI SIONAVR-STEP.doc>, diakses pada tanggal 17 April 01. [14]<http://telinks.files.wordpress.com/010/0/sch1v5v.j pg>, diakses pada tanggal April 01. [15] <http://etekno.blogspot.com/011/04/menampilkandata-dari-mikrokontroler-ke.html>, diakses pada tanggal April 01. 7. Biodata Penulis Nama penulis Irvan Adhi Eko Putro. Penulis dilahirkan di kota Tuban tanggal 14 oktober 1990. Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK Bina Karya Surabaya, SDN Kedungsoko 01 Tuban, SMPN Widang-Tuban, dan SMAN 1 Babat-Lamongan. Tahun 009 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 009 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) dengan Program Studi D3 Teknik Instrumentasi, Jurusan Teknik Fisika-Fakultas Teknologi Industri. Penulis terdaftar dengan NRP. 40903005. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi 085853777800 atau melalui via email: adhy_epo@yahoo.com. 9