Aplikasi Life Table Untuk Mengukur Harapan Hidup Penderita Ca Mamae Stadium III

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel

ABSTRAK PREVALENSI KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN, BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2009

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

HUBUNGAN PERCEIVED BENEFIT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KARAKTERISTIK PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD KABUPATEN KOTABARU ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB I PENDAHULUAN. Data WHO (World Health Organization) menunjukkan bahwa 78%

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

BAB I PENDAHULUAN. biaya. 1 Kanker payudara merupakan kanker yang sering dialami perempuan saat

ABSTRAK. Gambaran Riwayat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pasien Kanker Payudara Sebagai Langkah Deteksi Dini

PROFIL PENDERITA KANKER GINEKOLOGI DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI 2015 SAMPAI JULI Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNSRAT 2

HUBUNGAN UMUR DAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA BANDA ACEH. Ermila Eviana

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

KARAKTERISTIK, HAMBATAN WANITA USIA SUBUR MELAKUKAN PAP SMEAR DI PUSKESMAS KEDAI DURIAN

PELUANG KETAHANAN HIDUP 5 TAHUN PASIEN KANKER SERVIKS DI RSUPN Dr CIPTO MANGUNKUSUMO & RSK DHARMAIS, JAKARTA, 2002

ABSTRAK PREVALENSI DAN GAMBARAN PASIEN KARSINOMA NASOFARING DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. menginduksi pertumbuhan dan pembelahan sel. tubuh tidak membutuhkan sel untuk membelah.

PENDAHULUAN Latar Belakang

Perbedaan Terapi Kemoradiasi dan Radiasi terhadap Kesembuhan Kanker Payudara Pasca Bedah

POLA PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI DAN KESESUAIANNYA PADA PASIEN GERIATRI RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN PERIODE APRIL

ABSTRAK KARAKTERISTIK PASIEN KANKER PAYUDARA DAN PENANGANANNYA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU PERIODE JANUARI 2010 DESEMBER 2012

ABSTRAK INSIDENSI DAN GAMBARAN PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2010). Tingginya angka kematian

HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Rizki Aulia Nisa

ABSTRAK GAMBARAN DEMOGRAFI DAN PENGETAHUAN MENGENAI PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA TENAGA EDUKATIF TETAP DI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK GAMBARAN PASIEN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2014

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER LEHER RAHIM DI RW 7 DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan. presentase kasus baru tertinggi sebesar 43,3%, dan penyebab

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker payudara ialah sejumlah sel di dalam payudara dan berkembang

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA CARCINOMA MAMMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2012-DESEMBER 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI RUMAH SAKIT ROYAL

BAB 1 PENDAHULUAN. negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal/terus-menerus dan tidak

METODOLOGI HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Karakteristik Responden

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar. (Alamat Respondensi: ABSTRAK

Charisma AN, Sibuea S, Angraini DI, Larasati TA Faculty of Medicine Lampung University. Key words: Knowledge, behavior, breast self-examination (BSE).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. morbiditas dan mortalitas. Di negara-negara barat, kanker merupakan penyebab

ABSTRACT. CHARACTERISTICS OF CERVICAL CARCINOMA AT HASAN SADIKIN HOSPITAL BANDUNG in 1 JANUARY DECEMBER 2010

BAB I PENDAHULUAN. kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati. Data World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada 2010

RABIATHUL IRFANIAH NIM I

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

Pengaruh Dukungan Suami Terhadap Kepatuhan Akseptor Melakukan KB Suntik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan

BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. luas dan kompleks, tidak hanya menyangkut penderita tetapi juga keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid).

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada

ABSTRAK. Angka Kejadian Karsinoma Mammae di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari 2007 Desember 2009

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization, 2014). Data proyek Global Cancer (GLOBOCAN) dari

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: APRILIA PRAFITA SARI ROITONA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. terkendali. Kanker menyerang semua manusia tanpa mengenal umur, jenis

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit degeneratif. Transisi epidemiologi ini salah satunya dipengaruhi oleh pola

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ROBBANIA MUHIBBAH

BAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat

HUBUNGAN USIA WANITA SAAT COITARCHE DAN LAMA PEMAKAIAN PIL KB KOMBINASI DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD DR.

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.1. Januari 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU WANITA PEKERJA TERHADAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI PT. X KABUPATEN CIREBON TAHUN 2011

JKK Vol. 11 No. 1, Juni 2015 (SAY)

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

Gambaran Karakteristik Penderita Rawat Inap Karsinoma Serviks di RSUD Karawang Periode 1 Januari Desember 2011

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.

BAB I PENDAHULUAN. kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. payudara. Di Indonesia, kanker serviks berada diperingkat kedua. trakea, bronkus, dan paru-paru (8.5%), kanker kolorektal (8.

UKURAN FREKUENSI PENYAKIT. Bentuk Dasar ukuran frekuensi Penyakit Jenis Ukuran frekuensi Penyakit

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. penting baik di kalangan negara maju maupun berkembang. Tingkat Insidensi

BAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah keganasan yang

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA KANKER PARU DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2011

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA PENYAKIT KANKER PARU PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012 DI RS. IMMANUEL KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

DUKUNGAN KELUARGA DAN HARGA DIRI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Transkripsi:

Aplikasi Life Table Untuk Mengukur Harapan Hidup Penderita Ca Mamae Stadium III Ana Habibah dan Nunik Puspitasari Departemen Biostatistika dan Kependudukan FKM UNAIR Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Alamat Korespondensi: Ana Habibah E-mail: checine_mut@yahoo.com Departemen Biostatistika dan Kependudukan FKM UNAIR Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Jl. Mulyorejo Kampus C Unair Surabaya 60115 ABSTRACT Life table can use to measure the chronicle disease patient s live expectancy level. The research goal was to measure the stadium III cancer mamae patient s live expectancy level who take medicine at the province hospital Dr. Soetomo Surabaya from Januari 2008 until Desember 2010. Research location was in the Oncology s Department at the province hospital Dr. Soetomo Surabaya. This research was retrospective cohort. The number of sampel in this research was 50 patient. Data was analyzed by descriptive statictics and life table. This research showed that all the Respondents were death. There were no patient drop out in this research. Descriptive median survival of patient was 74.56 weeks and cumulative probability was 0.4 at 72 weeks. In this case the Respondent had expectancy to survive 74.56 weeks again since the fi rst day diagnostic of stadium III cancer mamae to take medicine at the Dr. Soetomo Surabaya hospital. Based on cumulative probability, 40.0% the Respondents had expectancy to live until 74.56 week since the first day they diagnostic of stadium III cancer mamae. To know about life expectancy level of patient in future, another research which have the same characteristics with this research are needed, because the result of this research with life table can t be compare. Keywords: life table, life expecrancy, ca mamae ABSTRAK Tabel kematian merupakan sarana demografi yang serbaguna dan bermanfaat. Tabel kematian juga diterapkan pada masalah penyakit kronis yang sifatnya lebih kompleks yaitu mengukur harapan hidup penderita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur harapan hidup penderita Ca Mamae stadium III yang tinggal di Surabaya yang berobat di RSUD Dr. Soetomo pada bulan Januari 2008 sampai Desember 2010. Penelitian ini mengambil lokasi di bagian Onkologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan bersifat analitik dam kohor retrospektif. Analisis datanya menggunakan 2 cara yaitu analisa deskriptif dan analisa tabel kematian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 50 Responden (100%) meninggal dunia dan tidak didapatkan Responden yang hilang atau mengundurkan diri selama penelitian. Secara deskriptif median survival sebesar 74,56 minggu dan probabilitas kumulatif kehidupan sebesar 0,4000 pada minggu ke 72. Hal ini berarti Responden bertahan hidup 74,56 minggu lagi sejak permulaan didiagnosa Ca Mamae stadium III yang berobat di RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan berdasarkan probabilitas kumulatif kehidupannya, maka Responden mempunyai harapan hidup sebesar 40,0% untuk hidup sampai 74,56 minggu lagi sejak Responden pertama kali didiagnosa Ca Mamae stadium III. Untuk mengetahui tingkat harapan hidup penderita pada tahun berikutnya, sebaiknya dilakukan penelitian lagi, karena hasil perhitungan dengan menggunakan tabel kematian tidak dapat disamakan begitu saja. Kata kunci: life Table, harapan hidup, ca mamae PENDAHULUAN Tabel kematian memberikan gambaran tentang sejarah kehidupan suatu kohor hipotesis yang berangsur-angsur berkurang jumlahnya karena ini mempunyai bentuk yang sangat sederhana disusun berdasarkan tingkat kematian menurut umur (age specifics death rate) (Barclay, 1990). Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisaan dan penarikan 108

Ana, dkk., Aplikasi Life Table untuk 109 kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisaan yang dilakukan (Widyantini, 2004). Kanker payudara merupakan penyebab kematian kedua terhadap wanita pada semua kejadian kanker. Penegakan diagnosis kanker baru dilakukan setelah melihat hasil mammogram. Kanker adalah terjadinya pembelahan sel yang tidak terkendali. Sel tersebut kemudian menyerang dan merusak jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastatis) (Ghofar, 2009). Menurut data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) RSUD Dr. Soetomo 2007, kejadian kanker payudara sebanyak 8.227 kasus atau 16,85% dari total pasien, kanker leher rahim 5.786 kasus atau 11,78% dari total pasien. Data Riskesdas 2007 menyebutkan prevalensi kejadian tumor atau kanker di Indonesia sebesar 4,3 per 1000 penduduk dengan angka harapan hidupnya (life expectancy) adalah 85% 95% jika penyakit ini ditemukan sendiri oleh penderita (Bambang, 2010). Angka kelangsungan hidup 5 tahun pada penderita kanker payudara yang telah menjalani pengobatan yang sesuai dengan standar sebesar mendekati 95% (untuk stadium I), 88% (untuk stadium II), 36% (untuk stadium III) dan 7% (untuk stadium IV). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran angka harapan hidup pasien Ca Mamae di bagian onkologi RSUD Dr. Doetomo Surabaya. METODE PENELITIAN Rancang bangun penelitian ini adalah retrospektif kohor dengan menganalisis kelangsungan hidup penderita Ca Mamae yang telah menjalani pengobatan di masa lampau atau jika paparan telah terjadi sebelum penelitian dimulai dan diikuti sampai jangka waktu penelitian selesai. Penelitian ini tidak melakukan pengambilan sampel atau meneliti seluruh anggota populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita Ca Mamae stadium III yang tinggal di Surabaya dan berobat di RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada bulan Januari sampai Desember 2010 sebanyak 50 pasien. Variabel dalam penelitian ini adalah status Responden (meninggal/tidak meninggal), usia, pendidikan, pekerjaan dan tingkat harapan hidup. HASIL PENELITIAN Pasien yang menjalani pengobatan Ca Mamae sebanyak 645 pasien mulai dari stadium I, II, IIIA, IIIB sampai stadium IV. Kondisi pasien yang masuk kategori stadium III sebanyak 102 pasien. Dari 645 pasien tersebut, sebesar 49% atau 50 pasien bertempat tinggal di Surabaya dan sebesar 51% atau 52 pasien bertempat tinggal di luar Surabaya. Responden dalam penelitian ini adalah pasien yang bertempat tinggal di Surabaya. Status semua Responden meninggal dunia, sehingga tidak ada pasien yang mengundurkan diri, sembuh atau belum sembuh. Sebagian besar Responden berusia lebih dari sama dengan 45 tahun yaitu sebanyak 34 Responden (68%). Pendidikan Responden mayoritas adalah SMU sebanyak 24 Responden (48%). Tabel 1 juga menguraikan bahwa mayoritas Responden tidak bekerja (ibu rumah tangga) yaitu sebesar 74%. Responden yang bekerja mayoritas berprofesi sebagai PNS, TNI, pekerja swasta dan wiraswasta. Tabel 2 menunjukkan bahwa sebanyak 16 Responden (32%) berumur < 45 tahun mempunyai harapan hidup lebih baik yaitu 15,19 minggu dengan median survival 74,35 minggu dibandingkan dengan Responden dengan kelompok umur 45 tahun. Kelompok Responden 45 tahun mempunyai harapan hidup 12,97 minggu dengan median survival 63,31 minggu. Harapan hidup Responden pada kelompok pendidikan (PT/Akademi) sebesar 17,2 minggu dengan median survival 76 minggu. Angka ini menunjukkan tingkat harapan hidup yang paling tinggi dibandingkan dengan kelompok pendidikan lainnya. Sedangkan harapan hidup terendah terjadi pada kelompok pendidikan (SD, SMP) yaitu sebesar 11,4 minggu dengan median survival 62,04 minggu. Tabel 2 menunjukkan bahwa kelompok Responden yang bekerja mempunyai nilai

110 Jurnal Biometrika dan Kependudukan, Vol. 2, No. 2 Desember 2013: 108 112 Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Variabel Jumlah % Umur < 45 tahun 16 32 45 tahun 34 68 Pendidikan PT/Akademi 5 10 SMU 24 48 SD, SMP 21 42 Pekerjaan Bekerja 13 26 Tidak bekerja 37 74 Jumlah 50 100 Tabel 2. Harapan Hidup Respoden yang Dikelompokkan berdasarkan Usia, Pendidikan dan Pekerjaan Kategori Pengelompokan Jumlah % Harapan Hidup Median (minggu) Survival Umur < 45 tahun 16 32 15,19 74,35 45 tahun 34 68 12,97 63,31 Pendidikan PT/Akademi 5 10 17,20 76,00 SMU 24 48 14,94 74,82 SD, SMP 21 42 11,40 62,04 Pekerjaan Bekerja 13 26 18,54 87,67 Tidak bekerja 37 74 11,97 62,57 harapan hidup lebih tinggi daripada kelompok Responden yang bekerja yaitu dengan angka harapan hidup sebesar 18,54 minggu dengan median survival 87,67 minggu. PEMBAHASAN Tingkat Harapan Hidup Menurut Asal Penderita Selama berlangsungnya penelitian terdapat 50 orang Responden meninggal. Dari jumlah tersebut, berangsur-angsur Responden berkurang/ meninggal dan waktu kelangsungan hidupnya juga bervariasi dimulai dari minggu ke-24 hingga minggu ke-154. Hal ini sesuai dengan asumsi life table bahwa setiap anggota kelompok kemudian berangsur menyusut karena kematian sehingga tidak ada satu anggota yang bersangkutan yang tertinggal (Rusli, 1985). Asal penderita sangat berpengaruh dengan harapan hidup penderita Ca Mamae stadium III. Sesuai angka kejadian kanker payudara di negara berkembang lebih rendah dibandingkan dengan negara maju. Para peneliti meyakini bahwa keadilan sosial ekonomi, perubahan gaya hidup, pola menstruasi, dan keadaan geografis serta lingkungan sangat berkaitan dengan peningkatan risiko terjadinya kanker payudara. Tingkat Harapan Hidup Menurut Usia Responden terbanyak yang berusia lebih dari sama dengan 45 tahun sebesar 68%. Hasil ini hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Martin dan Djoux, umur Responden antara 30 60 tahun dan terbanyak 45 50 tahun. Berdasarkan program SEER (Surveillance, Epidemiology, and Results 2007) yang dilakukan NCL (National Cancer Institue), insiden Ca Mamae meningkat seiring dengan pertambahan usia, diperkirakan 1 dari 8 wanita mengalami perkembangan penyakit kanker payudara sepanjang hidupnya. Kemungkinan terbesar perkembangan penyakit kanker payudara mulai terjadi pada wanita dengan kisaran umur 45 tahun. Hal ini juga sama yang dikemukakan oleh Hudoro (1991) bahwa mortalitas lebih

Ana, dkk., Aplikasi Life Table untuk 111 tinggi pada Responden kelompok umur 51 tahun ke atas dan peningkatan umur sejalan dengan peningkatan kematian. Tingkat Harapan Hidup Menurut Pendidikan Responden yang memiliki tingkat pendidikan tinggi maka harapan hidupnya lebih baik, yaitu dengan median survival 76,00 minggu dan Responden dengan tingkat pendidikan sedang (SMU) dengan median survivalnya 74,82 minggu. Sedangkan reponden dengan tingkat pendidikan dasar (SD, SMP) median survivalnya 62,04 minggu. Sehingga hal ini sesuai dengan teori Nursalam (2001) bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap terhadap nilai yang baru diperkenalkan. Sehingga semakin tinggi tingkat pendidikan dapat mempengaruhi bagaimana seseorang bisa mendeteksi penyakit kanker payudara sejak dini dan melakukan pengobatan secara cepat dan tepat untuk meningkatkan harapan hidup penderita Ca Mamae. Tingkat Harapan Hidup Menurut Pekerjaan Menurut Notoadmodjo (2003) dengan bekerja seseorang dapat berbuat sesuatu yang bernilai, bermanfaat, dan memperoleh berbagai pengalaman. Seseorang yang bekerja memiliki pengetahuan yang lebih luas daripada seseorang yang tidak bekerja karena pekerja akan memiliki banyak informasi. Pengalaman yang cukup banyak akan mempengaruhi pengetahuan Responden sehingga angka harapan hidup penderita Ca Mamae semakin meningkat. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Responden penderita kanker payudara (ca mamae) stadium III yang bertempat tinggal di Surabaya periode Januari 2008 Desember 2010 sebagian besar (68%) berumur 45 tahun. Responden penderita kanker payudara (ca mamae) stadium III yang bertempat tinggal di Surabaya periode Januari 2008 Desember 2010 sebagian besar (48%) mempunyai tingkat pendidikan sedang (SMU). Responden penderita kanker payudara (ca mamae) stadium III yang bertempat tinggal di Surabaya periode Januari 2008 Desember 2010 sebagian besar (74%) statusnya tidak bekerja. Seluruh Responden pada akhir perhitungan life table mengalami kematian dan tidak ada Responden yang hilang atau mengundurkan diri. Kematian berdistribusi secara merata pada tiap interval minggu kecuali minggu pertama sampai minggu ke-23. Tingkat harapan hidup Responden sebesar 74,56 minggu, probabilitas kumulatif kehidupannya sebesar 40% untuk hidup 74,56 minggu lagi sejak pertama kali Responden didiagnosa menderita Ca Mamae stadium III. Angka harapan hidup Responden tertinggi pada interval 0-< 12 dengan 13,67 minggu, kemudian dengan mendapatkan pengobatan maka akan mempengaruhi pandangan hidup penderita Ca Mamae stadium III menjadi 144,5 minggu setelah 144 minggu menjalani pengobatan dan sejak pertama kali didiagnosa menderita Ca Mamae stadium III. Saran Setelah diteliti bahwa seluruh Responden penderita Ca Mamae stadium III meninggal, oleh karena itu diharapkan kepada semua wanita maupun laki-laki dapat melakukan deteksi dini kanker payudara agar tidak terjadi peningkatan stadium yang lebih lanjut. Setiap penderita harus tetap dimotivasi untuk melakukan pengobatan meskipun harapan hidupnya pendek, karena pengobatan terbukti dapat memperpanjang harapan hidup hingga 10,75 kali. Penelitian ini hanya dapat meramalkan tingkat harapan hidup Responden setelah pertama kali didiagnosa Ca Mamae stadium III sampai penelitian berakhir, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut bila ingin menentukan tingkat harapan hidup penderita Ca Mamae yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA Bambang, E. 2010. Kejadian Kanker Payudara Masih Tertinggi. http://www.antaranews.com. (21 Desember 2011).

112 Jurnal Biometrika dan Kependudukan, Vol. 2, No. 2 Desember 2013: 108 112 Barclay, G. 1983. Teknik Analisa Kependudukan. Jakarta: PT Bina Aksara. Ghofar, A. 2009. Cara Mudah Mengenali & Mengobati Kanker. Yogyakarta: Flamingo. Hudoro, W. 1991. Pengalaman di Pusat Hemodialisis Rumah Sakit Pertamina. Simposium beberapa aspek penatalaksanaan penyakit ginjal. Desember 1991. UI. Jakarta Notoadmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT Rineka Cipta. Nursalam & Pariani, S. 2001. Metode Riset Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Rusli, S. 1985. Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta: Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial. Widyantini. 2004. Statistika. Yogyakarta: Widyaiswara PPPG.