TAMAN BERTEMA INDOOR TRANS STUDIO SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG. Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir Pengunjung 16.

TAMAN REKREASI PENDIDIKAN DI SEMARANG

TAMAN BERTEMA INDOOR TRANS STUDIO SEMARANG

REDESAIN PASAR MODERN SUKAPURA JAKARTA. Oleh : Erni Sri Mulyani, Bambang Adji Murtomo, Wijayanti.

MUSEUM ZOOLOGI DI KOTA SEMARANG

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

Pengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung


Taman Imaginasi Di Semarang 126/48

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

Canopy: Journal of Architecture

TERMINAL BUS TYPE A DI KABUPATEN DEMAK. Oleh : Diah Galuh Chandrasasi, Satrio Nugroho, Agung Budi

BAB I PENDAHULUAN. mengaktifkan sektor lain di dalam negara penerima wisatawan. Di samping itu,

BAB III TINJAUAN LOKASI

B A B I V U r u s a n P i l i h a n P a r i w i s a t a L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

RESORT APUNG DI PULAU PEUCANG TAMAN NASIONAL UJUNG KULON DENGAN PENEKANAN DESAIN EKO ARSITEKTUR

MALL DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN KONSEP CITY WALK

Fasilitas Sinema Terpadu di Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

Galeri Arsitektur Jawa Tengah OUTPUT INPUT

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang merupakan ibukota Jawa Tengah yang memiliki daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu pariwisata perlu dikelola dan dikembangkan agar. itu sendiri maupun bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat 1.

BAB I PENDAHULUAN Deskripsi Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

by N a d j m a A c h m a d _ Arena Olahraga (Sportainment) Dosen Pembimbing : Ir. HARI PURNOMO, M.BDG.SC

BAB IV GAMBARAN LOKASI

BAB III TINJAUAN WILAYAH YOGYAKARTA

LEISURE AND CULTURE PARK DI TASIKMALAYA BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berani mempromosikan diri untuk meningkatan citra dan perekonomian Kota

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

HOTEL RESORT DI PULAU KARIMUNJAWA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Organik Frank Lloyd Wright

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

TUGAS AKHIR 139. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik. Oleh : Semeru Kukuh K W

daya tarik bagi wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. BANTEN b. Bila ditinjau dari faktor tingkat pendidikan masyarakat yang berpendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data yang diambil dari Badan Pusat Statistik dari Januari hingga

BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Suara Merdeka, Senin, 10 Oktober 2011, Semarang Mampu Menjadi Kota MICE

BAB V PROGRAM DASAR PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR

GELANGGANG OLAHRAGA TIPE A, SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN

TEMA. menikmati alam Bali. Lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung yang ada di dalamnya. LEGAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR 135. LP3A - Beachwalk Mall di Tanjung Pandan, Belitung

BAB I SHARPEN YOUR POINT OF VIEW. Pelaksanaan PA6 ini dimulai dari tema besar arsitektur muka air, Riverfront

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata itu sendiri mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dunia yang

BAB I PENGANTAR. menjadi sub sektor andalan bagi perekonomian nasional dan daerah. Saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,

Canopy: Journal of Architecture

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

RUSUNAMI DI JAKARTA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN MAGELANG Oleh : Fathoni Lutfi Marheinis, Abdul Malik, Bharoto

MUSEUM TRANSPORTASI DARAT DI BATU

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA CIPANAS GARUT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

UNIVERSITAS DIPONEGORO TRANS STUDIO SEMARANG TUGAS AKHIR PRATIWI RIRINTA Y.P FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR

HOTEL RESORT DI KAWASAN BUKIT SEMARANG BARU

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

TAMAN REKREASI DAN COTTAGE DI PULAU KARIMUNJAWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

TAMAN REKREASI PANTAI DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Lanskap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi daerah yang ada untuk mewujudkan pembangunan dan pertumbuhan wilayah

Fasilitas Wisata Kuliner di Pantai Losari Makassar

Penekanan Desain Arsitektur Ekologis

REDESAIN TERMINAL BUS INDUK MADURESO TIPE B DI KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN PENEKANAN DESAIN EKSPRESI STRUKTUR

UNIVERSITAS DIPONEGORO KANTOR DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN PENEKANAN DESAIN POST MODERN TUGAS AKHIR

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA 1.1. LATAR BELAKANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TUGAS AKHIR 138 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Hotel Resort Bintang 3 Di Indramayu

PENGEMBANGAN MASJID AGUNG DEMAK DAN SEKITARNYA SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. PLANETARIUM SEMARANG Bentara Alam Gumilang / L2B LATAR BELAKANG

Pertemuan I ARSITEKTUR LANSEKAP (TR 438)

BAB III TINJAUAN WILAYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN CITY HOTEL DI MEDAN

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

STUDI PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA REKREASI DAN WISATA DI ROWO JOMBOR KABUPATEN KLATEN TUGAS AKHIR. Oleh:

I.PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN. bahkan sejak dibukanya Jalan Tol Cipularang kota Bandung menjadi tujuan utama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

KANTOR IMIGRASI KELAS 1 SEMARANG

KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KAB. BANJARNEGARA Oleh : Ika Frilia Herafati, Gagoek Hardiman, Titien Woro Murtini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 JUDUL Menganti Resort Hotel

GALERI FOTOGRAFI TERPADU DI SEMARANG

Transkripsi:

TAMAN BERTEMA INDOOR TRANS STUDIO SEMARANG Oleh : Erik Extrada, Edy Darmawan, Bambang Suyono Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya akan wisata di dalamnya. Hal ini dibuktikan bahwa sektor pariwisata merupakan sektor yang sangat penting dalam hal perekonomian bangsa. Berdasarkan dari data pariwisata indonesia menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa. Dari sumber devisa tersebut banyak tempat wisata yang telah dikunjungi turis, beberapa wisata ini tersebar dalam berbagai provinsi di Indonesia. Beberapa provinsi yang sering dikunjungi adalah Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, beberapa provinsi di Sumatera, dan provinsi yang berada di wilayah Indonesia Timur. Sebagian turis yang datang ke indonesia merupakan bertujuan menikmati liburan, dan sebagian kecil yang datang untuk berbisnis. Pilihan wisata di indonesia sangat beragam, mulai dari wisata alam, wisata sejarah dan budaya, wisata belanja, wisata keagamaan serta yang paling baru dan berkembang adalah wisata taman bertema atau dengan kata lain sering disebut Theme Park. Theme Park itu merupakan sebuah tempat atau sarana rekreasi yang memiliki ide dasar khusus yang mencirikan seluruh tempat rekreasi tersebut. Dari setiap Taman Hiburan ini terbukti berhasil meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung, meskipun lokasi-lokasi setiap taman hiburan sudah cukup menyebar, namun masih relatif jauh jaraknya dari Jawa Tengah. Padahal di Provinsi Jawa Tengah ini merupakan provinsi yang tidak kalah potensialnya dengan provinsi lain di Indonesia pada umumnya dan di Pulau Jawa pada khususnya karena termasuk dalam Provinsi yang paling sering dikunjungi wisatawan. Di Jawa Tengah terdapat kota kota besar yang berpengaruh dalam bidang budaya dan pariwisata di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa Jawa Tengah memang setara dengan Provinsi besar lainnya di Indonesia. Kajian diawali dengan mempelajari pengertian dan karakteristik dari taman bertema, tinjauan mengenai theme park, serta studi banding beberapa Taman Rekreasi yang telah ada di Indonesia. Dilakukan juga tinjauan mengenai persebaran Taman Rekreasi yang telah ada di Kota Semarang.Pendekatan perancngan arsitektural dilakukan dengan konsep Modern Architecture. Selain itu dilakukan pendekatan fungsional, kinerja, teknis dan konstekstual.pemilihan tapak dilakukan pada 2 alternatif lokasi dengan menggunakan matrik pembobotan. Sebagai kesimpulan, luaran program ruang yang diperlukan, serta gambar-gambar 2 dimensi dan 3 dimensi sebagai ilustrasi desain. Kata Kunci :Taman Rekreasi, Rekreasi Bertema Indoor, Kota Semarang, Modern Architecture 1. LATAR BELAKANG Kota Semarang merupakan salah satu Kota di Provinsi Jawa Tengah dan merupakan ibu Kota Provinsi Jawa Tengah, sekaligus merupakan kota metropolitan kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan. Dalam beberapa tahun terakhir, Kota Semarang berkembang sangat cepat. Dapat dibuktikan dengan adanya pembangunan-pembangunan gedung pecakar langit, pusat-pusat perbelanjaan (mall), hotel, apartement, rental office, dll. Dengan adanya ini semua kebutuhan masyarakat di Semarang terpenuhi.tetapi dari sisi wisata, ibu Kota Provinsi Jawa Tengah ini belum memiliki tempat wisata yang memadai yang bisa menunjang warganya. Berikut ini contoh objek wisata yang ada di kota Semarang bedasarkan situs resmi (www.seputarsemarang.comdiakses 31 januari 2014) antara lain: wisata pantai (Pantai Marina), wisata religi (Pagoda Buddhagaya Watugong, Masjid Agung Jawa Tengah, Gereja Blenduk, Klenteng Sam Pao Kong, Lawang Sewu), wisata candi (Candi Gedung Songo), wisata alam (Rawa I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4 699

Pening, Taman Margasatwa Bonbin Semarang) dan wisata museum (Museum Jamu Nyonya Meneer, MURI Museum Rekor Dunia Indonesia, Museum Ronggowarsito). Dari data yang di atas ditemukan bahwa semarang masih belum ada tempat wisata yang layak dan nyaman yang menunjang untuk dibuatnya Taman Rekreasi Indoor di Semarang. 2. RUMUSAN MASALAH Minimnya taman rekreasi di Semarang, Belum adanya Taman Rekreasi yang memadai di Semarang, Mulai berkembangnya wisata Taman Hiburan di Indonesia. 3. METODOLOGI Kajian diawali dengan mempelajari pengertian dan karakteristik dari Taman Rekreasi, tinjauan mengenai Taman Rekreasi, serta studi banding beberapa Taman Rekreasi yang telah ada. Dilakukan juga tinjauan mengenai persebaran Taman Rekreasi yang telah ada di Kota Semarang serta persebarannya di Kota Semarang. Pendekatan perancangan arsitektural dilakukaan dengan konsep Modern Architecture. Selain itu dilakukan pendekatan fungsional, kinerja, teknis dan konstekstual. Pemilihan tapak dilakukan pada 2 alternatif lokasi dengan menggunakan matrik pembobotan. 4. KAJIAN PUSTAKA 4.1 Pengertian Taman Rekreasi Bertema / Theme Park "Theme Park" merupakan bahasa Inggris yang dalam bahasa Indonesia mempunyai arti Taman Bertema. Pengertian setiap kata dari Taman Bertema adalah sebagai berikut : A. Taman, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata taman berarti: 1. kebun yang ditanami dengan bunga-bunga dan sebagainya (tempat bersenang-senang) 2. Tempat yang menyenangkan B. Bertema, merupakan kata benda turunan dari kata dasar ber-tema yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti "mempunyai tema". sedangkan tema itu sendiri mempunyai beberapa arti sebagai berikut : 1. pokok pikiran; dasar cerita (yang di percakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang, menggubah sajak, dan sebagainya). (Kamus Besar Bahasa Indonesia) 2. Tema adalah sesuatu yang menjiwai cerita atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita. 3. Tema adalah ide dasar, ide pokok atau gagasan yang menjiwai seluruh karangan yang disampaikan. Dari pengertian-pengertian di atas menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 1993, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka dapat di simpulkan pengertian Theme Park atau taman bertema adalah Sebuah tempat atau sarana rekreasi untuk bersenangsenang yang menggunakan ide dasar khusus yang mencirikan seluruh tempat rekreasi tersebut. 5. STUDI BANDING 5.1 Trans Studio Makassar Trans Studio Makassar adalah Taman Indoor Theme Park terbesar di Indonesia Bagian Timur dan Tengah. Memiliki luas bangunan sebesar 2,7 Ha yang berlokasi di Kota Makassar. Trans Studio Makassar menyajikan 21 wahana permainan dan bermacam hiburan yang terdapat dalam empat kawasan tematik tentang dunia Broadcast dan perfilman dunia. 5.2 Trans Studio Bandung Trans Studio Bandung adalah Indoor Theme Park ke dua di Indonesia setelah Trans Studio Makassar. Trans Studio Bandung memiliki luasan bangunan 4,2 Ha yang berlokasi 700 I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4

di Pusat Kota Bandung, yang menjadikan Trans Studio Bandung menjadi Indoor Theme Park terbesar di Asia Tenggara. Trans Studio Bandung merupakan obyek wisata buatan baru yang mulai diresmikan pada tanggal 18 Juni 2011 dengan menyajikan 20 wahana permainan dan bermacam bentuk hiburan yang terdapat dalam tiga kawasan tematik dunia Broadcast dan perfilman dunia. 6. KAJIAN LOKASI 6.1. Tinjauan Provinsi Jawa Tengah Provinsi Jawa Tengah yang terletak antara 8 30-5 40 Lintang Selatan dan 108 30-111 30 Bujur Timur, tercatat memiliki luas 32.548,20 km² atau 1,75% dari luas Indonesia (1.860.359,67 km²), merupakan provinsi di tengah pulau Jawa yang terdiri dari 29 Kabupaten dan 6 Kota. 6.2. Tinjauan Kota Semarang Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah yang terletak antara 6 58 0 Lintang Utara dan 110 25 0 Bujur Timur, tercatat memiliki luas 373,67 km² dengan kepadatan penduduk sekitar 3.929/ km 2, merupakan salah satu kota besar di Indonesia dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi dan merupakan kota dengan kepadatan penduduk tertinggi di Jawa Tengah. Kondisi iklim Semarang tidak berbeda jauh dengan daerah bagian utara Pulau Jawa, yaitu relatif panas dan lembab. Temperature maksimum adalah 34 C pada waktu malam hari. Curah hujan dimulai pada bulan Oktober sampai bulan April, sedangkan musim kemarau bulan Mei sampai bulan September. Curah hujan sekitar 1800 mm/tahun. Distribusi curah hujan ini tidak genap pada musimnya, 80 % curah hujan jatuh pada musim hujan dan sisanya 20 % jatuh pada musim kering. Gambar 6.1. Peta Semarang Sumber : semarangkota.go.id 6.3. Tinjauan Pariwisata di Kota Semarang Berikut ini daftar tujuan / obyek wisata serta rekreasi keluarga di yang berada di Kota Semarang, antara lain: No. Nama Objek Wisata 1. Wisata Agro Sodong 2. Goa Kreo 3. Museum Jamu Jago dan MURI 4. Museum Jamu Nyonya Meneer 5. Museum Jawa Tengah Ronggowarsito 6. Tamn rekreasi Marina 7. Pantai Tanjung Mas 8. Gelanggan Pemuda Manunggal Jati 9. International Sport Club 10. Istana Majapahit 11. Kolam Renang Diponegoro 12. Kolam Renang Jatidiri 13. Kolam renang Villa Bukit Mas 14. GOR Ngaliyan Tirta Indah 15. Oasis Swimming Pool 16. Paradise Club 17. Taman Buaya Raden Saleh 18. Kampung Wisata Taman Lele 19. Taman Margaraya Tinjomoyo 20. Taman Mini Maerokoco 21. Gedung Lawang Sewu dan Tugu Muda 22. Museum Mandala Bakti 23. Gereja Bledhuk 24. Klenteng Sam Poo Kong 25. Makam Sunan Pandanaran 26. Pelabuhan Tanjung Mas 27. Taman Margasatwa 28. Wonderia 29. Taman Rusa dan Hutan Tinjomoyo I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4 701

30. Museum Rekor Indonesia 31. Vihara Budha Gaya 32. Menara Masjid Agung Jawa Tengah 33. Kolam Renang Ngaliyan Tirta Indah Tabel VI.1 Objek wisata yang ada di Kota Semarang Sumber : http://bonbinmangkang.blogspot.com 6.4. Jumlah Pengunjung Wisata di Kota Semarang Berdasarkan statistik kunjungan wisata, jumlah pengunjung obyek wisata di Kota Semarang tahun 2013 adalah sebesar 3.157.658 pengunjung, dengan rincian wisata nusantara sebesar 3.122.417 pengunjung dan wisatawan mancanegara sebesar 35.241 pengunjung. No. Bulan Jumlah Wisnus Wisman Total 1. Januari 242.213 2.800 245.013 2. Febuari 201.990 2.302 204.292 3. Maret 232.764 2.937 235.701 4. April 213.450 2.521 215.971 5. Mei 317.944 2.148 320.092 6. Juni 306.015 2.864 308.879 7. Juli 222.015 2.085 224.100 8. Agustus 350.114 3.136 353.250 9. September 230.936 2.871 233.807 10. Oktober 215.700 2.925 218.625 11. November 231.735 3.690 235.425 12. Desember 357.541 4.962 362.503 JUMLAH 3.122.417 35.241 3.157.658 Tabel VI.2 Jumlah pengunjung wisata di Kota Semarang Sumber : Dinas Pariwisata Kota Semarang 7. PENDEKATAN ARSITEKTURAL Penekanan aspek arsitektural adalah modern architecture. Pengertian modern architecture adalah suatu istilah yang diberikan kepada sejumlah bangunan dengan gaya karakteristik serupa, yang mengutamakan kesederhanaan bentuk dan fungsi. Pertama muncul pada sekitar tahun 1900dan pada tahun 1940 gaya ini telah diperkuat dan dikenali dengan Gaya Internasional. Beberapa pendapat tentang arsitektur Modern : - Bentuk mengikuti fungsi ( Form follows function ) yang dicetuskan oleh pemahat Horatio Greenough atau yang lebih dikenal sebagai Louis Sullivan - Sedikit adalah lebih (Less is more) di umumkan oleh Arsitek Mies van der Rohe. - Sedikit adalah lebih dan lebih adalah terlalu banyak (Less is more only when more is too much ) yang dikatakan oleh Frank Llyod Wright. - Sedikit itu membosankan (Less is a bore) yang dicetuskan oleh Robert Venturi, pelopor arsitektur Postmodern sebagai jawaban atas Gaya Internasional yang tidak menarik yang dipopulerkan oleh Mies van der Rohe. 8. KESIMPULAN PERANCANGAN 8.1. Program Ruang Kelompok Kegiatan Jenis Ruang Luas Luas Total (m2) Keg. Penerima Gate / Main Disesuaikan Entrance Parkir Pengunjung 16.350 Hall dan Loket 158 Jumlah 16.507,64 Keg. Utama Trans City Theater 349,2 Yamaha Racing Coaster 174,6 Giant Swing 174,6 Marvel Superheroes 4D 320,4 Transcar Racing 232,8 702 I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4

Indosat Vertigo Galaxy 174,6 Si Bolang- Bocah Petualang 320,4 Trans Broadcast Museum 349,2 Science Center 349,2 Study Tour 349,2 Jelajah 204,6 Skypirates Zeppelin 232,8 Sepeda Terbang 174,6 Safari Track 262,2 Negeri Raksasa 174,6 Capt.Black Heart Pirate 204,6 Dragon Riders 204,6 Pulau Liliput 174,6 Special Effect Action 349,2 Dunia Lain 291 Karosel 204,6 Kids Studio 204,6 Jumlah 9.583,35 Keg. Penunjang Pengunjung Food and Beverage 1396,8 Trans Studio Store 698,4 Lavatory pria > Kloset 19,2 > Urinoir 9,6 > Westafel 9,6 Lavatory wanita > Kloset 19,2 > Westafel 14,4 Mushola 660 R. Wudhu 9,6 R. Informasi 9 Tempat penitipan barang 20 Ruang top up 24 Ruang menyusui 36 ATM Center 24 Jumlah 4.424,7 Keg. Pengelola Kantor Pengelola 1.052,52 Jumlah 1.052,52 Keg. Penunjang Pengelola R. Rapat 38 R. Pantry 6 Mushola 55 R. Wudhu 12 Lavatory wanita > Kloset 7,2 > Westafel 4,8 Lavatory pria > Kloset 4,8 > Urinoir 2,4 > Westafel 3,6 Jumlah 187,32 Keg. Parkir Pengelola Mobil 162,5 Motor 974 Jumlah 2.273 Keg. Servis R. Genset 40 R. Pompa 16 R. Panel Listrik 9 R. AHU 125 I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4 703

R. PABX 9 Gudang 75 Jumlah 356,20 TOTAL LUAS 34.384,73 34.385 Tabel VIII.1 Program Ruang 8.2. Tapak Terpilih Untuk pembangunan Taman Bertema Indoor Trans Studio Semarang ini sebaiknya dicari dan ditetapkan lokasi luas tanah dan persyaratan sesuai kebutuhan, sehingga dapat menunjang pelayanan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: Mempunyai aksesbilitas atau pencapaian yang mudah a. Pada daerah yang tenang, aman, dan nyaman b. Kondisi lingkungan yang sehat c. Tersedianya jaringan utilitas yang memadai Luas tanah yang diperlukan, agar cukup luas atau cukup memadai bagi kebutuhan ruang gerak atau kegiatan untuk tiap pengunjung dan untuk tiap tenaga pelaksana. Cukup mengakomodasi berbagai failitas dan kemungkinan pengembangannya. Untuk pembangunan Trans Studio Semarang ini sebaiknya dicari dan ditetapkan lokasi luas tanah dan persyaratan sesuai kebutuhan, sehingga dapat menunjang pelayanan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Mempunyai aksesbilitas atau pencapaian yang mudah b. Pada daerah yang tenang, aman, dan nyaman c. Kondisi lingkungan yang sehat d. Tersedianya jaringan utilitas yang memadai Batas-batas tapak : Utara : Laut Jawa Barat : Lahan kosong, hutan Timur : Permukiman Warga Selatan : Jalan raya Luas tapak : ± 62.567 m 2 = 6.2 Ha Gambar 8.1Tapak Terpilih Sumber : www.wikimapia.org Peraturan setempat yang berlaku pada tapak terpilih adalah : Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimal : 60% Koefisien Lantai Bangunan (KLB) : 2,4 Garis Sepadan Bangunan (GSB) :17 meter Garis Sepadan Pantai (GSP) : 25 meter Ketinggian Bangunan Maksimal : 4 lantai Gambar 8.2Foto Eksisitng Sumber : Dokumentasi Pribadi 704 I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4

9. DAFTAR PUSTAKA Chiara, Joseph De dan Callender, Josh Hancock, 1981, Time Saver Standart for Building Types, McGrew Hill Book Company, New York. Chiara, Joseph De dan Lee E., 1994, Standar Perencanaan Tapak. Erlangga Gold, Seymour M., 1980, Recreation Planning and Design, McGraw-Hill, Inc., United States of America. Neufert, Ernest, Data Arsitek Jilid 1 (terjemahan), Jakarta : Erlangga., Data Arsitek Jilid 2 (terjemahan), Jakarta : Erlangga. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 1993, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka. Seeley, H. Ivor., 1979, Outdoor Recreation and Urban Environment, Mac Milan. Website: www.kbbi.web.id www.semarangkota.go.id www.seputarsemarang.com www.tamanmini.com www.wikipedia.com http://bonbinmangkang.blogspot.com I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4 705

Tampak Timur Tampak Barat Tampak Selatan Sequence 2 Sequence 1 Tampak selatan Tampak Utara Tampak Barat 706 I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4

Tampak Timur Tampak Utara I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4 707

708 I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4