BAB VI PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental bertujuan untuk mengetahui perbedaan kombinasi Mc.Kenzie dan William flexion exercise dengan pilates exercise dalam meningkatkan keseimbangan statis dan fleksibilitas trunk pada wanita dewasa. 6.1 Karakteristik Subjek Penelitian Jumlah subjek pada penelitian ini sebanyak 32 orang wanita dewasa yang bekerja di RSUD Lubuk Sikaping. Umur, berat badan, tinggi badan serta IMT diukur untuk mengetahui komposisi tubuh pada setiap subjek perlakuan. Penelitian ini memiliki komposisi tubuh tubuh yang relatif sama. 6.2 Peningkatan Keseimbangan pada Kelompok Kombinasi Mc.Kenzie dan William Flexion Exercise dan Kelompok Pilates Exercise Hasil penelitian keseimbangan pada Kelompok Perlakuan I memperoleh rerata sebelum perlakuan 31,80±5,00 dan setelah perlakuan 37,87±4,61 dengan nilai p = 0,001. Sedangkan Kelompok Perlakuan II memperoleh rerata sebelum perlakuan 33,31±5,38 dan setelah perlakuan 38,69±4,64 dengan nilai p = 0,000. Nilai p value pada kedua kelompok p 0,05, berarti perlakuan kombinasi Mc.Kenzie dan William flexion exercise maupun perlakuan pilates exercise dapat meningkatkan keseimbangan pada wanita dewasa. Perbandingan nilai rerata setelah perlakuan pada Kelompok Perlakuan I 37,87±4,61 dan Kelompok Perlakuan II 38,69±4,64 memperoleh nilai p = 0,704 78
79 (p> 0,05) yang berarti bahwa peningkatan keseimbangan yang terjadi pada ke dua kelompok setelah perlakuan memiliki nilai yang relatif sama. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian Adams, et al., (2008) yang menyatakan gerakan ekstensi pada trunk dapat mengaktivasi otot-otot ekstensor trunk. Penelitian yang dilakukan Barr et al., (2005), menyatakan William flexion exercise menstimulasi kelompok otot fleksor trunk sehingga mengaktivasi otot-otot abdominal. Kombinasi Mc.Kenzie dan William flexion exercise merupakan gerakan mobilisasi trunk untuk mengaktivasi otot-otot anti gravitasi / otot-otot postural yang bekerja sesuai dengan fungsi otot untuk memelihara struktur trunk sehingga dapat meningkatkan kesimbangan pada trunk. Pilates exercise efektif untuk meningkatkan keseimbangan statis melalui aktivasi otot-otot upper dan lower trunk. Pilates exercise menggunakan prinsip pernapasan, core stability, kontrol gerak, koordinasi dan konsentrasi (Herman, 2007). Mobilisasi trunk mengaktivasi otot-otot postural / anti gravitasi memiliki kontribusi pada akurasi dan koordinasi gerak dan keseimbangan trunk. Hal ini merupakan sistem kerja otot-otot postural deep muscles di sepanjang vertebra, secara teori aktivasi otot trunk akan memberikan stabilitas postur, sehingga meningkatkan keseimbangan pada posisi statis maupun dinamis saat beraktivitas. Keseimbangan tubuh dipengaruhi oleh aktivitas abdominal, core control, latihan stabilisasi, dan daya tahan otot postural (Barr, et al., 2005). Otot-otot yang bekerja untuk meningkatkan keseimbangan trunk adalah m. multifidus, m. tranversus abdominus,m. quadrotus lumborum, pelvic floor
80 muscles, m. internal dan external oblique, m. rectus abdominis, m. iliopsoas dan m. para spinal. M. abdominis tranversus internal dan eksternal merupakan salah satu otot postural yang sangat penting untuk meningkatkan keseimbangan pada trunk. Keseimbangan trunk dipengaruhi oleh beberapa komponen yaitu kekuatan otot, endurance, muscular control dan ligamen. Semua komponen bekerja sama dan saling mempengaruhi dalam melakukan gerakan (Gill, 2002). Mobilisasi gerakan pada ke dua Kelompok Perlakuan sama-sama memenuhi komponen potural stability berupa gerakan yang terkoordinasi, efisiensi gerakan dan koordinasi (Ganong, 1998). Gerakan yang dilakukan pada ke dua kelompok berjumlah 10 macam gerakan, dan setiap gerakan dilakukan 10x repitisi dengan waktu latihan 30-45 menit. Gerakan pada kombinasi Mc.Kenzie dan William flexion exercise memiliki kemiripan dengan gerakan pada pilates exercise sehingga memungkinkan hasil yang diperoleh pada ke dua perlakuan tidak berbeda secara bermakna. Kombinasi Mc.Kenzie dan William flexion exercise mengaktivasi golongan otot tipe II sebagai otot penggerak trunk di sisi anterior maupun posterior. Sedangkan pilates exercise banyak mengaktivasi otot tipe I yang merupakan otototot stabilisator sehingga latihan kombinasi Mc.Kenzie dan William flexion exercise serta pilates exercise sama-sama meningkatkan keseimbangan statis pada wanita dewasa.
81 6.3 Peningkatan FleksibilitasTrunk pada Kelompok Mc.Kenzie dan William Flexion Exercise dan Kelompok Pilates Exercise Hasil penelitian fleksibilitas pada Kelompok Perlakuan I memperoleh rerata sebelum perlakuan 19,07±5,16 dan setelah perlakuan 28,20±4,16 dengan nilai p = 0,000. Sedangkan pada Kelompok Perlakuan II memperoleh rerata sebelum perlakuan 20,69±8,53 dan setelah perlakuan 30,64±4,64 dengan nilai p = 0,000. Nilai p value pada ke dua kelompok p 0,05, berarti intervensi Mc.Kenzie dan William flexion exercise maupun perlakuan pilates exercise dapat meningkatkan fleksibilitas trunk pada wanita dewasa. Perbandingan nilai rerata setelah perlakuan pada Kelompok Perlakuan I 28,20±4,16 dan setelah perlakuan Kelompok Perlakuan II 30,44±6,03 memperoleh nilai p = 0,166 (p > 0,05), yang berarti bahwa peningkatan fleksibilitas yang terjadi pada ke dua kelompok setelah perlakuan memiliki nilai yang relatif sama. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian Jhonson et al., (2010), bahwa rangkaian mobilisasi gerakan kombinasi Mc.Kenzie dan William flexion exercise dapat meningkatkan kekuatan otot-otot trunk, m. abdominal, m. illiopsoas dan m. hamstring. Gerakan yang dilakukan dapat meningkatkan kekuatan, daya tahan tubuh dan mencegah terjadinya gangguan pada jaringan lunak. Kondisi jaringan lunak yang baik dapat meningkatkan stabilitas struktur tulang belakang sehingga otot-otot trunk bekerja efektif dan mencegah terjadinya proses degeneratif sehingga meningkatkan fleksibilitas (Magee, 2002).
82 Pelatihan pilates exercise dapat meningkatkan fleksibilitas dipengaruhi oleh peningkatan elastisitas dari jaringan otot trunk. Latihan pilates lebih memfokuskan pada otot-otot ekstensor punggung dan otot-otot perut sehingga sangat bermanfaat untuk meningkatkan fleksibilitas punggung dan kekuatan otot perut. Latihan pilates juga dapat digunakan untuk memperbaiki postur dan keseimbangan tubuh (Herdman, 2007). Pelatihan kombinasi Mc. Kenzie dan William flexion exercise maupun pelatihan pilates exercise dapat meningkatkan fleksibiltas karena pada ke dua kelompok perlakuan terjadi penurunan ketegangan otot-otot trunk dan struktur jaringan ikat pada vertebra, yang akan menyebabkan distribusi cairan sinovial menuju kartilago artikular menjadi lebih baik dan berfungsi lebih optimal dalam meningkatkan stabilitas dan fleksibilitas ligamen (Magee, 2002). Kombinasi Mc.Kenzie dan William flexion exercise sama baiknya dengan pilates exercise dalam meningkatkan fleksibilitas trunk pada wanita dewasa. Hal ini terjadi karena latihan mobilisasi trunk menyebabkan otot berkontraksi konsentrik dan eksentrik melalui mekanisme Golgi Tendon Organ (GTO). GTO merupakan reseptor pada tendon yang sangat peka terhadap peregangan. Apabila reseptor tersebut teraktivasi akan memberikan respon relaksasi. Peningkatan fleksibilitas trunk juga disebabkan adanya mekanisme reciprocal inhibition yang merupakan mekanisme kerja otot aganis dan antagonis sehingga ekstensibilitas otot menjadi meningkat (Ganong, 2013). Gerakan pada ke dua Kelompok Perlakuan berjumlah 10 macam gerakan, dan setiap gerakan dilakukan 10x repitisi dengan waktu latihan 30-45 menit.
83 Gerakan pada kombinasi Mc.Kenzie dan William flexion exercise juga memiliki kemiripan dengan gerakan pada pilates exercise sehingga memungkinkan hasil yang diperoleh pada ke dua perlakuan tidak berbeda secara bermakna. Kombinasi Mc.Kenzie dan William flexion exercise sama baiknya dengan pilates exercise dalam meningkatkan fleksibilitas trunk pada wanita dewasa karena kombinasi Mc.Kenzie dan William flexion exercise mengaktivasi otot-otot tipe 2 yang merupakan otot penggerak trunk di sisi anterior maupun posterior. Sedangkan latihan pilates exercise banyak mengaktivasi otot tipe I yang merupakan otot-otot stabilisator sehingga latihan kombinasi Mc.Kenzie dan William flexion exercise serta pilates exercise sama-sama meningkatkan fleksibilitas trunk pada wanita dewasa. 6.4 Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwa penelitian yang telah dilakukan memiliki keterbatasan. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah peneliti tidak melakukan kontrol terhadap sampel dari segi aktivitas pekerjaan dan jumlah kehamilan. Indeks Massa Tubuh (IMT) pada kedua kelompok tidak berada pada satu kategori, Kelompok Perlakuan I memiliki rerata IMT pada kategori normal sedangkan Kelompok Perlakuan II memiliki rerata IMT pada kategori over weigth.