BAB VI PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental bertujuan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Wanita dewasa adalah wanita yang telah menyelesaikan masa

BAB I PENDAHULUAN. laptop dan bekerja sambil duduk di depan komputer dapat mengakibatkan

BAB VI PEMBAHASAN. mahasiswa usia tahun dengan kurang aktivitas fisik. Mahasiswa usia tahun pada prodi D-IV Fisioterapi seluruhnya

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pribadi secara harmonis. Senam terdiri dari gerakan-gerakan

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan peran serta masyarakat untuk lebih aktif. Aktivitas manusia sangat

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fungsional sehari-hari. Kesehatan merupakan keadaan bebas dari

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fungsional sehari-hari. yang lama dan berulang, akan menimbulkan keluhan pada pinggang bawah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. untuk melakukan olahraga. Waktu istirahat tidak lagi digunakan untuk aktifitas olahraga

BAB I PENDAHULUAN. dan anggota gerak bawah. Yang masing-masing anggota gerak terdiri atas

PENGARUH PENAMBAHAN CORE STABILITY EXERCISE

BAB I PENDAHULUAN. apa pun yang engkau ambil darinya pasti bermanfaat bagimu (HR. ath-

PERBEDAAN EFEKTIVITAS ANTARA TERAPI LATIHAN WILIAM S FLEXION DENGAN MCKENZIE EXTENSION PADA PASIEN YANG MENGALAMI POSTURAL LOW BACK PAIN

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa situasi dan kondisi pekerjaan, baik tata letak tempat kerja atau

PILATES EXERCISE LEBIH EFEKTIF DARIDAPA CORE EXERCISE DALAM MENURUNKAN NYERI PUNGGUNG BAWAH NON SPESIFIK PADA PENJAHIT DI KOTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. pengguna jasa asuransi kesehatan. Pengertian sehat sendiri adalah suatu kondisi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan di sini merupakan penelitian eksperimental

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat berinteraksi atau beradaptasi dengan lingkungan. Hal ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari. Pergerakan tersebut dilakukan

Bagian Ilmu Faal, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang telah dilaksanakan di STIKES Al Irsyad AlIslamiyyah Cilacap selama

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat berinteraksi atau beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Demi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERBEDAAN EFEK ANTARA CORE STABILITY EXERCISE DENGAN WILLIAM S FLEXION EXERCISE TERHADAP DISABILITAS DAN KEKUATAN OTOT PADA LOW BACK PAIN MIOGENIK

BAB I PENDAHULUAN. lingkup perkantoran biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas serta

BAB I. Aktivitas fisik setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. dalam menunjang paradigma hidup sehat hendaknya dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan peradaban manusia sudah semakin berkembang pesat di

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan dalam olahraga. Kelincahan pada umumnya didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. fungsional untuk menjadikan manusia menjadi berkualitas dan berguna

BAB I PENDAHULUAN. Reguler PS D-IV, Fisioterapi UEU

BAB I PENDAHULUAN. selalu melibatkan anggota gerak tubuhnya. Suatu pergerakan

BAB I PENDAHULUAN. mana jika kesehatan terganggu maka akan dapat mempengaruhi. kemampuan seseorang dalam melakukan aktifitas sehari-hari.

ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di setiap negara. Di dunia, sedikitnya 50% dari semua petugas. mencapai 80% dari semua tenaga kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan masyarakat akan peningkatan derajat kesehatan mereka juga meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. populasi pada usia>50 tahun dan sering terjadi pada usia didapatkan pada usia tahun. Di Amerika Serikat, kasusnyeri

BAB I PENDAHULUAN. Manusia setiap hari melakukan gerakan untuk melakukan suatu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa stroke adalah

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia antara lain taekwondo, karate, kempo, yudho, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. sampai maksimal tetapi pada kenyataannya bukan gerak maksimal yang ada tetapi

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan, dimana terdapat lima fenomena utama yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh tugas, kepribadian, dan lingkungan, seperti bekerja, olahraga,

BAB I PENDAHULUAN. maupun luar tubuh. Proses menua terjadi secara terus menerus secara

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat cepat. Setiap detik terdapat dua orang yang berulang tahun ke-60 di dunia,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Untuk mendapatkan kekuatan fisik serta kesehatan tubuh selain

BAB 1 PENDAHULUAN dan sejak itu menjadi olahraga dalam ruangan yang popular diseluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. LBP sering dijumpai dalam praktek sehari-hari, terutama di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang dinamis, dimana pada hakekatnya selalu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan sudah semakin terbuka luas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan jaman masalah kesehatan menjadi salah

DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE

BAB I PENDAHULUAN. penyakit, baik fisik, mental, dan sosial. Maka diperlukan suatu kesehatan yang

PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE DAN MCKENZIE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS FUNGSIONAL PADA PENJAHIT

Jalan Arjuna Utara No.9, Kebon Jeruk, Jakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gangguan pada keseimbangan gaya berdiri (center of gravitiy) dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh lapisan masyarakat terutama kaum laki laki mulai dari anak-anak,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pola kehidupan yang baru. Seorang wanita mendapatkan peran baru sebagai

BAB I PENDAHULUAN. digemari di segala lapisan masyarakat Indonesia, dari anak-anak sampai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia globalisasi menuntut masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran sehingga dapat memperbaiki kualitas kesehatan para penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Pada even olahraga kompetisi, power merupakan salah satu unsur penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. sama dengan mahluk hidup lainnya, pasti bergerak, karena tidak ada. kehidupan di dunia ini tanpa adanya gerakan. Gerak tergantung dari

CORE STABILITY EXCERCISE LEBIH BAIK DIBANDINGKAN MCKENZIE EXCERCISE DALAM PENURUNAN DISABILITAS PASIEN NON- SPECIFIC LOW BACK PAIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional yang kini digalakan salah satunya adalah di

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dengan tingkat kesehatan yang optimal maka akan dapat

tumpul, aching, dan menyebar, yang dapat berubah menjadi nyeri akut pada saat rahang berfungsi serta menyebabkan disfungsi mandibular berupa

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk hidup sama dengan mahluk hidup lainnya, pasti

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan olahraga. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari setiap

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan menjadi sekitar 11,34%. Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan hidup setiap manusia. Definisi sehat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH TERAPI LATIHAN MC KENZIE MENGURANGI KETERBATASAN GERAK THORACAL PADA PEKERJA BATIK DENGAN KELUHAN JOINT BLOCKADE THORACAL

BAB V PEMBAHASAN. Jumlah pekerja pelintingan rokok di PT. Djitoe Indonesia Tobako

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut manusia melakukan macam aktivitas. Aktivitas yang sangat

PERBANDINGAN INTERVENSI AUTO STRETCHING

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi penting yaitusebagai stabilisasi serta mobilisasi tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. menunjang paradigma hidup sehat hendaknya dilakukan dengan kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang. merokok dan minum-minuman keras. Mereka lebih memilih sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. Muskulus kuadrisep adalah salah satu jaringan lunak yang paling penting

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapat Gelar Sarjana Fisioterapi. Disusun Oleh: Ditha Eka Putri J

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dalam kehidupannya sebagai makhluk biopsikososial

ABSTRAK. Griadhi, 4 I Made Muliarta. Program Studi Fisioterapi, Bagian Ilmu FAAL 3 Bagian Ilmu FAAL 4 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pula kebanyakan orang indonesia. Remaja pun juga begitu. mereka tidak segan- segan melakukan banyak kegiatan ekstra selain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian Sepakbola Menurut Sujarwadi dan Sarjiyanto (2010: 2) sepakbola

PENGARUH PEMBERIAN CORE STABILITY EXERCISE PADA LOW BACK PAIN MYOGENIC TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS FUNGSIONAL PADA PETANI DISEMBUH KIDUL SIDOMULYO

BAB I PENDAHULUAN. hari. Pergerakan normal sangat diperlukan dalam menunjang aktivitas seharihari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK PAIN MYOGENIC DI RSUD SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/ mengganti diri dan. mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat

Transkripsi:

BAB VI PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental bertujuan untuk mengetahui perbedaan kombinasi Mc.Kenzie dan William flexion exercise dengan pilates exercise dalam meningkatkan keseimbangan statis dan fleksibilitas trunk pada wanita dewasa. 6.1 Karakteristik Subjek Penelitian Jumlah subjek pada penelitian ini sebanyak 32 orang wanita dewasa yang bekerja di RSUD Lubuk Sikaping. Umur, berat badan, tinggi badan serta IMT diukur untuk mengetahui komposisi tubuh pada setiap subjek perlakuan. Penelitian ini memiliki komposisi tubuh tubuh yang relatif sama. 6.2 Peningkatan Keseimbangan pada Kelompok Kombinasi Mc.Kenzie dan William Flexion Exercise dan Kelompok Pilates Exercise Hasil penelitian keseimbangan pada Kelompok Perlakuan I memperoleh rerata sebelum perlakuan 31,80±5,00 dan setelah perlakuan 37,87±4,61 dengan nilai p = 0,001. Sedangkan Kelompok Perlakuan II memperoleh rerata sebelum perlakuan 33,31±5,38 dan setelah perlakuan 38,69±4,64 dengan nilai p = 0,000. Nilai p value pada kedua kelompok p 0,05, berarti perlakuan kombinasi Mc.Kenzie dan William flexion exercise maupun perlakuan pilates exercise dapat meningkatkan keseimbangan pada wanita dewasa. Perbandingan nilai rerata setelah perlakuan pada Kelompok Perlakuan I 37,87±4,61 dan Kelompok Perlakuan II 38,69±4,64 memperoleh nilai p = 0,704 78

79 (p> 0,05) yang berarti bahwa peningkatan keseimbangan yang terjadi pada ke dua kelompok setelah perlakuan memiliki nilai yang relatif sama. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian Adams, et al., (2008) yang menyatakan gerakan ekstensi pada trunk dapat mengaktivasi otot-otot ekstensor trunk. Penelitian yang dilakukan Barr et al., (2005), menyatakan William flexion exercise menstimulasi kelompok otot fleksor trunk sehingga mengaktivasi otot-otot abdominal. Kombinasi Mc.Kenzie dan William flexion exercise merupakan gerakan mobilisasi trunk untuk mengaktivasi otot-otot anti gravitasi / otot-otot postural yang bekerja sesuai dengan fungsi otot untuk memelihara struktur trunk sehingga dapat meningkatkan kesimbangan pada trunk. Pilates exercise efektif untuk meningkatkan keseimbangan statis melalui aktivasi otot-otot upper dan lower trunk. Pilates exercise menggunakan prinsip pernapasan, core stability, kontrol gerak, koordinasi dan konsentrasi (Herman, 2007). Mobilisasi trunk mengaktivasi otot-otot postural / anti gravitasi memiliki kontribusi pada akurasi dan koordinasi gerak dan keseimbangan trunk. Hal ini merupakan sistem kerja otot-otot postural deep muscles di sepanjang vertebra, secara teori aktivasi otot trunk akan memberikan stabilitas postur, sehingga meningkatkan keseimbangan pada posisi statis maupun dinamis saat beraktivitas. Keseimbangan tubuh dipengaruhi oleh aktivitas abdominal, core control, latihan stabilisasi, dan daya tahan otot postural (Barr, et al., 2005). Otot-otot yang bekerja untuk meningkatkan keseimbangan trunk adalah m. multifidus, m. tranversus abdominus,m. quadrotus lumborum, pelvic floor

80 muscles, m. internal dan external oblique, m. rectus abdominis, m. iliopsoas dan m. para spinal. M. abdominis tranversus internal dan eksternal merupakan salah satu otot postural yang sangat penting untuk meningkatkan keseimbangan pada trunk. Keseimbangan trunk dipengaruhi oleh beberapa komponen yaitu kekuatan otot, endurance, muscular control dan ligamen. Semua komponen bekerja sama dan saling mempengaruhi dalam melakukan gerakan (Gill, 2002). Mobilisasi gerakan pada ke dua Kelompok Perlakuan sama-sama memenuhi komponen potural stability berupa gerakan yang terkoordinasi, efisiensi gerakan dan koordinasi (Ganong, 1998). Gerakan yang dilakukan pada ke dua kelompok berjumlah 10 macam gerakan, dan setiap gerakan dilakukan 10x repitisi dengan waktu latihan 30-45 menit. Gerakan pada kombinasi Mc.Kenzie dan William flexion exercise memiliki kemiripan dengan gerakan pada pilates exercise sehingga memungkinkan hasil yang diperoleh pada ke dua perlakuan tidak berbeda secara bermakna. Kombinasi Mc.Kenzie dan William flexion exercise mengaktivasi golongan otot tipe II sebagai otot penggerak trunk di sisi anterior maupun posterior. Sedangkan pilates exercise banyak mengaktivasi otot tipe I yang merupakan otototot stabilisator sehingga latihan kombinasi Mc.Kenzie dan William flexion exercise serta pilates exercise sama-sama meningkatkan keseimbangan statis pada wanita dewasa.

81 6.3 Peningkatan FleksibilitasTrunk pada Kelompok Mc.Kenzie dan William Flexion Exercise dan Kelompok Pilates Exercise Hasil penelitian fleksibilitas pada Kelompok Perlakuan I memperoleh rerata sebelum perlakuan 19,07±5,16 dan setelah perlakuan 28,20±4,16 dengan nilai p = 0,000. Sedangkan pada Kelompok Perlakuan II memperoleh rerata sebelum perlakuan 20,69±8,53 dan setelah perlakuan 30,64±4,64 dengan nilai p = 0,000. Nilai p value pada ke dua kelompok p 0,05, berarti intervensi Mc.Kenzie dan William flexion exercise maupun perlakuan pilates exercise dapat meningkatkan fleksibilitas trunk pada wanita dewasa. Perbandingan nilai rerata setelah perlakuan pada Kelompok Perlakuan I 28,20±4,16 dan setelah perlakuan Kelompok Perlakuan II 30,44±6,03 memperoleh nilai p = 0,166 (p > 0,05), yang berarti bahwa peningkatan fleksibilitas yang terjadi pada ke dua kelompok setelah perlakuan memiliki nilai yang relatif sama. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian Jhonson et al., (2010), bahwa rangkaian mobilisasi gerakan kombinasi Mc.Kenzie dan William flexion exercise dapat meningkatkan kekuatan otot-otot trunk, m. abdominal, m. illiopsoas dan m. hamstring. Gerakan yang dilakukan dapat meningkatkan kekuatan, daya tahan tubuh dan mencegah terjadinya gangguan pada jaringan lunak. Kondisi jaringan lunak yang baik dapat meningkatkan stabilitas struktur tulang belakang sehingga otot-otot trunk bekerja efektif dan mencegah terjadinya proses degeneratif sehingga meningkatkan fleksibilitas (Magee, 2002).

82 Pelatihan pilates exercise dapat meningkatkan fleksibilitas dipengaruhi oleh peningkatan elastisitas dari jaringan otot trunk. Latihan pilates lebih memfokuskan pada otot-otot ekstensor punggung dan otot-otot perut sehingga sangat bermanfaat untuk meningkatkan fleksibilitas punggung dan kekuatan otot perut. Latihan pilates juga dapat digunakan untuk memperbaiki postur dan keseimbangan tubuh (Herdman, 2007). Pelatihan kombinasi Mc. Kenzie dan William flexion exercise maupun pelatihan pilates exercise dapat meningkatkan fleksibiltas karena pada ke dua kelompok perlakuan terjadi penurunan ketegangan otot-otot trunk dan struktur jaringan ikat pada vertebra, yang akan menyebabkan distribusi cairan sinovial menuju kartilago artikular menjadi lebih baik dan berfungsi lebih optimal dalam meningkatkan stabilitas dan fleksibilitas ligamen (Magee, 2002). Kombinasi Mc.Kenzie dan William flexion exercise sama baiknya dengan pilates exercise dalam meningkatkan fleksibilitas trunk pada wanita dewasa. Hal ini terjadi karena latihan mobilisasi trunk menyebabkan otot berkontraksi konsentrik dan eksentrik melalui mekanisme Golgi Tendon Organ (GTO). GTO merupakan reseptor pada tendon yang sangat peka terhadap peregangan. Apabila reseptor tersebut teraktivasi akan memberikan respon relaksasi. Peningkatan fleksibilitas trunk juga disebabkan adanya mekanisme reciprocal inhibition yang merupakan mekanisme kerja otot aganis dan antagonis sehingga ekstensibilitas otot menjadi meningkat (Ganong, 2013). Gerakan pada ke dua Kelompok Perlakuan berjumlah 10 macam gerakan, dan setiap gerakan dilakukan 10x repitisi dengan waktu latihan 30-45 menit.

83 Gerakan pada kombinasi Mc.Kenzie dan William flexion exercise juga memiliki kemiripan dengan gerakan pada pilates exercise sehingga memungkinkan hasil yang diperoleh pada ke dua perlakuan tidak berbeda secara bermakna. Kombinasi Mc.Kenzie dan William flexion exercise sama baiknya dengan pilates exercise dalam meningkatkan fleksibilitas trunk pada wanita dewasa karena kombinasi Mc.Kenzie dan William flexion exercise mengaktivasi otot-otot tipe 2 yang merupakan otot penggerak trunk di sisi anterior maupun posterior. Sedangkan latihan pilates exercise banyak mengaktivasi otot tipe I yang merupakan otot-otot stabilisator sehingga latihan kombinasi Mc.Kenzie dan William flexion exercise serta pilates exercise sama-sama meningkatkan fleksibilitas trunk pada wanita dewasa. 6.4 Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwa penelitian yang telah dilakukan memiliki keterbatasan. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah peneliti tidak melakukan kontrol terhadap sampel dari segi aktivitas pekerjaan dan jumlah kehamilan. Indeks Massa Tubuh (IMT) pada kedua kelompok tidak berada pada satu kategori, Kelompok Perlakuan I memiliki rerata IMT pada kategori normal sedangkan Kelompok Perlakuan II memiliki rerata IMT pada kategori over weigth.