BAB I PENDAHULUAN. kabupaten/kota di jawa barat. Penilitian ini dilakukan pada perkebunan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang pada masa itu mendukung Indonesia menjadi bagian dari perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan tuntutan dunia kerja yang semakin tinggi. Manusia sebagai sumber

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor sentral dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. kinerja karyawan semakin baik. Salah satu tindakan yang penting dan harus

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas yang tinggi dalam lingkup usaha yang dijalankan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komunikasi semakin kompleks dan sangat penting dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor terbesar yang mendorong

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkebunan tercatat sebagai sektor yang memiliki kontribusi besar

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB I PENDAHULUAN. pegawai yang bekerja di semua organisasi. Suatu penelitian (Applboum,

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam

PENDAHULUAN. lain, biasanya terjadi dalam dua konteks, yaitu komunikasi yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

2016 PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. ketat, kinerja perusahaan dituntut harus terus meningkat agar perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, perkembangan perekonomian sangat pesat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepuasan kerja guru ditandai dengan munculnya rasa puas dan terselesaikannya tugastugas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. situasi persaingan khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang sejenis menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. PT Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN

BAB I PENDAHULUAN. bagi suatu organisasi atauperusahaan Dalam pertumbuhan perekonomian sekarang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi adalah Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang didalamnya

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan suatu organisasi, diperlukan karyawan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepuasan kerja merupakan kepuasan yang dirasakan seorang pekerja secara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang di kemukakan oleh Martoyo (2000), bahwa kepuasan kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

I. PENDAHULUAN. bidang pendidikan merupakan hal yang paling mendukung terciptanya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bisnis, maka selayaknya SDM tersebut dikelola sebaik mungkin. Kesuksesan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tbk. Sumatera Utara. Tema ini penting dibahas karena karyawan merupakan aset

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. tinggi untuk mampu mendukung perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak di lahirkan, manusia hidup dalam suatu lingkungan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. pegawai. Kepuasan kerja karyawan atau pegawai merupakan salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

2014 PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan juga semakin pesat dan penuh tantangan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebaik mungkin. Keberhasilan sebuah perusahaan atau organisasi tidak hanya dari

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DALAM INSTITUSI PENDIDIKAN DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

Membangun Komunitas Efektif dalam Mengharmoniskan Hubungan Kerja dan Peningkatan Kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan yang harus dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Bhayangkara Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN. manusianya atau tenaga kerja yang dimiliki oleh Perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. yang tersedia. Manajemen sumber daya manusia secara sederhana dapat diartikan. daya manusia secara optimal dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:

PENGARUH SEMANGAT KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KOTA PALU. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia adalah faktor penting dalam kelangsungan hidup

I. PENDAHULUAN. tanah yang mampu menyuburkan tanaman, sinar matahari yang konsisten

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai adalah aset utama suatu organisasi yang menjadi perencana dan

BAB I PENDAHULUAN. Mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan bukanlah hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat

I. PENDAHULAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. yang dianut oleh organisasi. Ketiadaan komitmen ini mengakibatkan pelaksanaan. mempertimbangkan pada aturan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut jika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Malasah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Komunikasi sangatlah penting didalam kehidupan masyarakat, yang mana

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya.

BAB I PENDAHULUAN. karyawan maupun organisasi, karena dianggap sebagai outcome yang positif.

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seseorang dapat memenuhi kebutuhannya ia akan mempunyai kepuasan kerja

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memelihara perilaku manusia. Motivasi ini merupakan subyek yang penting bagi

BAB V GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. canggihnya sumber-sumber daya non-manusia yang dimiliki oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang semakin cepat telah membawa perubahan-perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi, agar bisa bertahan dan tetap berkembang. Oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan sumber daya manusia yang ada

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting didalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam menjalankan tugas dan fungsinya di kantor. Setiap orang yang ada di

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEKERJA DENGAN KEPUASAN KERJA

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dunia usaha belakangan ini menuntut perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada jaman modernisasi ini, komunikasi menjadi suatu hal yang paling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki rasa

BAB I PENDAHULUAN. manusia mampu menciptakan berbagai macam inovasi dan merupakan komponen utama sebagai

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat, sumber daya manusia yang mampu dan berkualitas merupakan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Perkebunan nusantara VIII (Persero) adalah badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang perkerbunan teh, karet, kina, kakao, kelapa sawit, dan getah perca. Kantor pusat di bandung dengan wilayah operasi di jawa barat.yang beralamat di Jln. Sindang Sirna no.4 Bandung Jawa Barat. Sampai saat ini PT. Perkebunan Nusantara VIII mengelola 41 kebun dan 1 unit rumas sakit yang tersebar di 11 kabupaten/kota di jawa barat. Penilitian ini dilakukan pada perkebunan wilayah Batulawang yang beralamat di jl. Raya cisaga-km 15 yang beroprasi pada komuditi perkebunan karet dan kakao. PT. Perkebunan nusantara wialayah Batualwang tentunya sangat memperhatikan pentingnya pengelolaan sumber daya manusia melalui penilaian kinerja. Keberhasilan PT. Perkebunan Nusantara wilayah Batulawang dalam memperbaiki kinerja lembaganya sangat tergantung pada kualitas sumber daya manusia yang bersangkutan dalam berkarya dan bekerja sehingga organisasi tersebut memiliki karyawan yang berkemampuan tinggi. Pelaksanaan penialaian kerja di PT. Perkebunan nusantara Wilayah Batulawang dilaksanakan oleh tim penilai setiap satu tahun sekali tepatnya dilaksanakan pada akhir bulan Desember. 1

2 Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan Bapak Ir.Setia Mulyana kepala sub bagian kekaryawan dan umum PT. Perkebunan Nusantara Wilayah Batulawang menyatakan bahwa ada beberpa prilaku yang mengidikasikan adanya penurunan tingkat motivasi kerja karyawan di PT.Perkebunan seperti masih adanya tindakan indisipliner seperti masih ditemuinya fenomena masih banyaknya karyawan yang pulang kerja lebih awal dari waktu yang ditetapkan, kemudian dalam berkerja karyawan cenderung selalu menunggu periantah atasan, dan adanya kejenuhan dalam bekerja, hal ini diindikasikan oleh karyawan yang keluar ruangan atau kantor pada saat jam kerja dengan alasan-alasan yang beragam. Berkaitan dengan motivasi kerja penulis mengadakan pengambilan data awal melalui interview pada 10 orang karyawan. Hasil yang penulis peroleh adalah 6 diantaranya menyebutkan bahwa hubungan sesama rekan kerja memang tidak terlalu dekat, hal ini menurut para karyawan tersebut dikarenakan komunikasi yang terjalin antara karyawan hanya berlangsung di kalangan tertentu saja yang memang memiliki kelompok pertemanan sehingga karyawan yang tidak termasuk ke dalam kelompok pertemanan tersebut jarang sekali diajak berkomunikasi. Komunikasi hanya dilakukan jika memang berkaitan dengan pekerjaan saja. Permasalahan motivasi dapat diukur dari kedisiplinan kerja karyawan. Apabila karyawan memiliki motivasi kerja yang tinggi, mereka tidak akan mengalami absen dalam bekerja. Salah satu bukti kurangnya disiplin kerja karyawan, tampak dari statistik daftar kehadiran setiap bulannya. Karyawan

3 yang tidak memiliki motivasi kerja yang tinggi kemungkinan lebih besar absen dipekerjaannya. Grafik 1.1 Kondisi Kehadiran Karyawan di PTP Nusantara VIII Kebun Batulawang 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 67,5 70,5 65,5 70,78 60,5 2008 2009 2010 2011 2012 Sumber : Bagian Administrasi di PTPN VIII Kebun Batulawang Berdasarkan grafik di atas, menunjukkan bahwa tingkat kehadiran pegawai pada tanun 2011 lebih baik jika di bandingkan dengan tahun tahun yang sebelumnya. Bahkan pada tahun 2012 kehadiran karyawan kembali mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa kemangkiran karyawan sebagai bukti kurangnya motivasi kerja karyawan pada PTPN VIII Kebun Batulawang, hal ini masih ada karyawan dari setiap bagian yang kehadirannya kurang dari tingkat keseharusannya.

4 Untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan, maka diperlukan upaya untuk meningkatkannya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan komunikasi yang harmonis baik antara karyawan dengan atasa, atasan dengan atasan atau karyawan dengan karyawan. Komunikasi yang buruk paling sering disebut sumber konflik antar pribadi, Karena para individu atau karyawan menghabiskan hampir 70% dari waktu terjaganya untuk komunikasi. Jadi salah satu kekuatan yang paling menghambat suksesnya kinerja dan produktivitas. Sedangkan bagi karyawan kelompok kerja merupakan sumber pertama untuk interaksi sosial. Komunikasi yang terjadi dalam kelompok merupakan mekanisme fundamental dimana para anggota menunjukkan, menyampaikan kekecewaan, kepuasan selama mereka bekerja (Robbin, 2007:391). Selain komunikasi, kepuasan kerja juga bisa membantu meningkatkan motivasi kerja karyawan. Apabila karyawan merasa puas, maka akan termotivasi dalam kerjanya. Kepuasan sesuatu yang bersifat individu memiliki kepuasan yang berbeda sesuai dengan nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaiain terhadap kegiatan makin tinggi kepuasan. Kepuasan dapat menggambarkan seseorang atas perasaan dirinya, senang atau tidak senang puas atau tidak puas dalam bekerja. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidak dapat dipungkiri, begitu juga halnya dalam perusahaan atau organisasi. Dalam kehidupan organisasi, komunikasi menjadi sesuatu yang sangat penting karena komunikasi dapat meningkatkan kerjasama para anggotanya. Tujuan yang hendak dicapai, strategi yang hendak dijalankan serta program kerja yang harus diselenggarakan, kesemuanya itu memerlukan hubungan serta kerjasama

5 yang harmonis baik antar personal maupun kelompok. Dengan kata lain bahwa setiap individu dalam organisasi perlu berhubungan dan berkomunikasi secara harmonis, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien melalui kerjasama yang erat. Komunikasi organisasi biasanya terjadi dalam dua kontek, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam perusahaan (internal communication) dan komunikasi yang terjadi diluar perusahaan (external communication). Di dalam komunikasi internal, baik secara vertical, horizontal maupun diagonal sering terjadi kesulitan yang menyebabkan terjadinya ketidaklancaran komunikasi atau dengan kata lain terjadi miss communication. Kesulitan ini terjadi dikarenakan adanya kesalahpahaman dalam pelaksanaan pekerjaan, yakni antara kedua belah pihak dalam mencerna proses komunikasi, sehingga antara pesan yang disampaikan dengan pesan yang diterima berbeda persepsi atau arti, seperti adanya sifat egois, kurangnya keterbukaan antar pegawai, kadang kala terjadinya konflik antar pegawai yang menyebabkan suasana kerja menjadi tidak kondusif dan sebagainya, sehingga komunikasi tidak efektif dan tujuan organisasi pun sulit tercapai. Adanya masalah-masalah atau kesulitan-kesulitan dalam komunikasi internal tersebut, menyebabkan komunikasi dua arah menjadi terhambat dan dirasakan tidak harmonis. Kurangnya intensitas komunikasi yang terjadi di dalam perusahaan pada seluruh lapisan pegawai maupun pimpinan yang ada dalam perusahaan, seperti terhambatnya informasi disampaikan kepada setiap bagian atau antar pegawai dan antar bawahan ke pimpinan atau sebaliknya, dikarenakan oleh kesibukan masingmasing dalam pengerjaan tugas. Pegawai masih sering melakukan kesalahan dalam menerjemahkan perintah dari

6 pimpinan, hal itu dikarenakan kemampuan daya tangkap dan juga struktur organisasi dari tingkat atas hingga ke bawahan terlalu panjang sehingga berakibat pada informasi tersebut menjadi bertambah ataupun berkurang. Komunikasi organisasi merupakan aspek yang vital guna menciptakan kerjasama karena di dalamnya terdapat orang-orang atau anggota organisasi untuk memberikan informasi, saling membantu, saling mempengaruhi sehingga organisasi ini berdiri tegak. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat macet atau berantakan Komunikasi yang efektif penting bagi semua organisasi. Oleh karena itu, para pimpinan organisasi, para komunikator dan seluruh pegawai dalam perusahaan atau organisasi perlu memahami dan menyempurnakan kemampuan komunikasi mereka, yang nantinya akan lebih meningkatkan kepuasan kerja pegawai dan secara tidak langsung tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan akan lebih mudah tercapai. Sedangkan kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbedabeda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi kepuasannya terhadap kegiatan tersebut. Dengan demikian, kepuasan merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja (Rivai & Jauvani Sagala, 2009:856). Tidak terciptanya kepuasan kerja yang berdampak pada produktivitas kerja. Hal ini di karenakan oleh tidak efektifnya pemberdayaan SDM,

7 kurangnya intensitas komunikasi antara karyawan dan pimpinan seperti kurangnya interaksi antara rekan sekerja dalam pelaksanaan pekerjaan. Sesuai dengan kodratnya, kebutuhan manusia sangat beraneka ragam, baik jenis maupun tingkatnya, bahkan manusia memiliki kebutuhan yang cenderung tak terbatas. Artinya, kebutuhan selalu bertambah dari waktu ke waktu dan manusia selalu berusaha dengan segala kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Kebutuhan manusia diartikan sebagai segala sesuatu yang ingin dimilikinya, dicapai dan dinikmati. Untuk itu manusia terdorong untuk melakukan aktivitas yang disebut dengan kerja. Meskipun tidak semua aktivitas dikatakan kerja (Rivai & Jauvani, 2009:809). Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis bermaksud melakukan penelitian, dengan judul Pengaruh Komunikasi dan Kepuasan Kerja Karyawan terhadap Motivasi Kerja Karyawan pada PTPN VIII Kebun Batulawang. 1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah Keberadaan motivasi kerja dalam diri karyawan di perusahaan sangat penting karena dengan motivasi kerja tinggi akan membangun dan mengembangkan organisasi ke arah yang lebih baik lagi, sebab dengan dimilikinya motivasi kerja yang tinggi dalam diri karyawan akan mendorong karyawan untuk bekerja dan memperlihatkan seluruh potensi yang dimilikinya untuk kepentingan perusahaan sehingga tidak heran bila karyawan yang memiliki motivasi kerja yang tinggi adalah tujuan setiap organisasi maupun perusahaan.

8 Motivasi kerja tidak dapat tumbuh dengan sendirinya, motivasi merupakan suatu proses psikologis yang terjadi pada diri seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi kerja adalah komunikasi, baik antara karyawan dengan atasan atau sebaliknya, maupun antar karyawan itu sendiri. Komunikasi adalah suatu penyampaian informasi dari satu individu terhadap individu lainnya. Komunikasi yang terjadi dalam kelompok merupakan mekanisme fundamental dimana para anggota menunjukkan, menyampaikan kekecewaan, kepuasan selama mereka bekerja. Komunikasi itu juga sangat memperkuat motivasi dengan menjelasakan kepada karyawan apa yang harus dilakukan,seberapa baik dia bekerja dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerjanya. Selain komunikasi, faktor yang mempengaruhi motivasi kerja adalah kepuasan kerja. Kepuasan dan rasa memiliki perusahaan yang dirasakan oleh karyawan terhadap pekerjaanya akan berpengaruh positif pada kinerjanya, begitu pula sebaliknya. Kondisi-kondisi yang ada di dalam perusahaan merupakan indikasi kepuasan kerja karyawan terhadap perusahaan. Kepuasan kerja karyawan yang tinggi merupakan ciri perusahaan yang dikelola dengan baik dan pada dasarnya merupakan hasil manajemen perilaku yang efektif, di mana manajemen benar-benar dapat memahami reaksi-reaksi dari perilaku para karyawan terhadap pekerjaan-pekerjaan yang ada di dalam perusahaan. Ada beberapa pokok masalah yang dirumuskan sehubungan dengan masalah pengaruh komunikasi dan kepuasan kerja terhadap motivasi kerja

9 karyawan, pokok masalah tersebut merupakan pertanyaan yang diteliti melalui penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran komunikasi karyawan pada PTPN VIII Kebun Batulawang? 2. Bagaimana gambaran kepuasan kerja karyawan pada PTPN VIII Kebun Batulawang? 3. Bagaimana gambaran motivasi kerja karyawan pada PTPN VIII Kebun Batulawang? 4. Bagaimana pengaruh komunikasi terhadap motivasi kerja karyawan pada PTPN VIII Kebun Batulawang? 5. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap motivasi kerja karyawan pada PTPN VIII Kebun Batulawang? 6. Bagaimana pengaruh komunikasi dan kepuasna kerja terhadap motivasi kerja karyawan pada PTPN VIII Kebun Batulawang? 1.3 Tujuan Penelitian Bertolak dari latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui gambaran komunikasi karyawan pada PTPN VIII Kebun Batulawang. 2. Untuk mengetahui gambaran kepuasan kerja karyawan pada PTPN VIII Kebun Batulawang. 3. Untuk mengetahui gambaran motivasi kerja karyawan pada PTPN VIII Kebun Batulawang.

10 4. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi terhadap motivasi kerja karyawan pada PTPN VIII Kebun Batulawang. 5. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap motivasi kerja karyawan pada PTPN VIII Kebun Batulawang. 6. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi dan kepuasna kerja terhadap motivasi kerja karyawan pada PTPN VIII Kebun Batulawang. 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Secara teoretis 1) Memberikan sumbangan pemilihan kepada pimpinan PTPN VIII Kebun Batulawang sehubungan dengan pengaruh pengaruh komunikasi dan kepuasna kerja terhadap motivasi kerja, dan ini sangat bermanfaat untuk menentukan kebijakan strategis dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan. 2) Memberikan sumbangan pemikiran kepada para pengembang ilmu manajemen, dan ini sangat bermanfaat untuk menentukan kebijakan teoretik khususnya dalam konteks prosedur dan proses peningkatan kepuasan kerja. 3) Memberikan sumbangan pemikiran kepada para praktisi dan atau akademisi, khususnya mahasiswa ekonomi manajemen pada Universitas Pendidikan Indonesia yang ingin mengetahui kesesuaian antara harapan dan kenyataan dalam proses peningkatan motivasi kerja.

11 4) Memberikan sumbangan pemikiran kepada sidang pembaca yang ingin mengetahui prosedur dan proses peningkatan motivasi kerja yang jelas dan transparan. 2. Secara praktis 1. Memberikan tolok ukur kepada pimpinan PTPN VIII Kebun Batulawang tentang pengaruh komunikasi dan kepuasan kerja terhadap motivasi Kerja. 2. Memberikan bahan diskusi bagi mahasiswa Ekonomi Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia khususnya, umumnya kepada yang berminat mengkaji tentang pengaruh komunikasi dan kepuasan kerja terhadap motivasi Kerja. 3. Menjadi motif yang memotivasi semua pihak yang terlibat dalam menentukan pengumpulan data, untuk mengetahui lebih jauh pengaruh komunikasi dan kepuasan kerja terhadap motivasi Kerja.