PENGEMBANGAN VIDEO TUTORIAL SEBAGAI MEDIA DALAM BELAJAR MANDIRI MATERI BUNYI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI PENGGUNAAN VIDEO TUTORIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEMESTER IV PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Jurnal Review Pendidikan Islam. Volume 01, Nomor 02, Desember 2014

Rokhani Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL UNTUK PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI HIDROKARBON ALKANA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PERTEMPURAN DI SURABAYA UNTUK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 KALITIDU- BOJONEGORO

PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU FISIKA DI KELAS IX SMP N 16 KOTA JAMBI. Oleh:

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERUPA CD INTERAKTIF BERBASIS POWER POINT MATERI USAHA DAN ENERGI UNTUK SMP KELAS VIII

PENGARUH PEMBELAJARAN BAURAN (BLENDED LEARNING) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI

Nindi Djibu, NIM , *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. coba produk dinyatakan layak untuk digunakan dengan kategori Baik.

: Pengembangan, Media Komputer Pembelajaran, Video

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR STABILITY FLIGHT AND DYNAMICS SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. Tenis meja juga merupakan salah satu olahraga yang popular di Indonesia,

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA MAJALAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SMP PADA MATERI CAHAYA

Pengembangan Buletin Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Gerak Melingkar Pada Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA GAMBAR MATEMATIKA BERBASIS REALISTIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU WONDERSHARE DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI SMP

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL PADA MATERI TETAPAN KESETIMBANGAN UNTUK KELAS XI IPA SMA N 6 BATANGHARI KARYA ILMIAH

Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

PEMANFAATAN MEDIA LCD PROYEKTOR TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN DI KELAS VIII SMP NEGERI 4 PALU

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI TUTORIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT AUTOCAD DASAR

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian dan

Penggunaan Media Kartu (Flash Card) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Mutasi bagi Peserta Didik Kelas XII

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan

PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBANTUAN WEB PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMK

PENERAPAN MODEL CTL BERBANTUAN MEDIA VISUAL NOVEL DALAM MENGIDENTIFIKASI KEGUNAAN PROGRAM APLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

A. PENDAHULUAN B. KAJIAN TEORI

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI

Vol.09/No.01/Januari 2017 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) dari masa ke masa semakin pesat. Fenomena ini mengakibatkan

PENGEMBANGAN MEDIA GAME ULAR TANGGA EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR EKONOMI

Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

BAB I PENDAHULUAN. atau diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi yang terjadi. Belajar melibatkan

PENGARUH MEDIA FLASH CARD TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SDN KARANG SATRIA 05 TAMBUN UTARA BEKASI.

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL DENGAN MEDIA HANDOUT PADA KOMPETENSI GAMBAR TEKNIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau lebih dikenal dengan Research and Development. Metode Penelitian dan

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PDF PADA MATERI SISTEM INDERA UNTUK SISWA KELAS XI SMA. Oleh: Linda Novitasari NIM. A1C ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut. Produk

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

PENGARUH MOTIVASI PENILAIAN K-13 TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI SMP NASIONAL KOTA MALANG

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Program Pendidikan Akuntansi

KESIAPAN PENGGUNAAN ICT PADA SEKOLAH DASAR DI DAERAH RURAL DALAM PERUBAHAN PARADIGMA PEMBELAJARAN

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN

PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI

PENGGUNAAN italc SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH PURWOREJO

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA PENGEMBANGAN MEDIA TUTORIAL ALJABAR LINIER UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI MAHASISWA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI FLUIDA STATIS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM LECTORA INSPIRE

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: NUR AZIZAH SAFITRI NPM:

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu dasar yang harus dikuasai, selain membaca

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN LEARNING RESOURCES BY DESIGN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI PELAJARAN DAN KESADARAN SISWA DALAM BELAJAR FISIKA

KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PERNIKAHAN USIA DINI. Muhammad Arif Budiman S

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN SERIOUS GAME MATA PELAJARAN KIMIA. Agung Panji Sasmito, Heru Wahyu Herwanto

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 2 (2), 8-13 (2016)

Fatmawaty Damiti 1, Dr. Hamzah Yunus.,M.Pd 2, Hj. Irawati Abdul, SE.,M.Si 3 Jurusan Pendidikan Ekonomi ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PERAWATAN PC. Vivin Ayu Lestari, Suwasono

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DI MI AL ISLAM KALISALAK KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG

D030. SMP N 5 Kintap Kalimantan Selatan 2. UIN Sunan Kalijaga - ABSTRAK

DINA FITMILINA A1A110053

Muhammad Sugiantoro* Dra. Arbaiyah Prantiasih, M.Si.** Hj. Yuniastuti, SH.M.Pd.**

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SUMBER BUNYI DI KELAS IV SD NEGERI 145/IX MUHAJIRIN

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 4 BUMIREJO TAHUN 2013/2014

Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta

BAB III METODOLOGI. B. Pendekatan Penelitian

PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN DIFFERENTIAL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATEI PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DI SMKN 10 SURABAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING

PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA TEMA LINGKUNGAN KELAS II SD NEGERI 02 MEDAYU KABUPATEN PEMALANG

PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 DI SMK NEGERI 1 SAPTOSARI

Pengembangan modul berbasis discovery learning untuk meningkatkan pemahaman konsep

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri

ISBN :

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKS) E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MATERI TERMODINAMIKA DI SMA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan teknologi telah mempengaruhi keberadaan media

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

Transkripsi:

PENGEMBANGAN VIDEO TUTORIAL SEBAGAI MEDIA DALAM BELAJAR MANDIRI MATERI BUNYI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Ninda Ekawati, Supurwoko, Daru Wahyuningsih Pendidikan Fisika, FKIP, UNS Jl. Ir. Sutami No. 36A, Surakarta Email: nindaeka@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis video tutorial sebagai media dalam belajar mandiri untuk materi Fisika SMP kelas VIII pokok bahasan Bunyi. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menggunakan metode research and development (R&D). Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model prosedural yaitu model yang bersifat deskriptif yang menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk berupa media pembelajaran.data diperoleh melalui wawancara, angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif.langkah pengembangan media video tutorial yang dilakukan yaitu analisis potensi dan masalah siswa, pengumpulan data, pembuaatan desain media, pembuatan media, validasi, uji coba, evaluai dan kesimpulan.video tutorial yang dikembangkan memenuhi kriteria baik dapat dilihat dari hasil pengisian angket oleh ahli dan siswa, juga ditinjau dari peningkatan kemampuan kognitif siswa sebelum dan sesudah pemberian video tutorial.media video tutorial dapat digunakan sebagai media dalam belajar mandiri bagi siswa, dapat ditunjukkan dari hasil pengisian angket belajar mandiri oleh siswa. Dari hasil uji coba dapat disimpulkan bahwa video tutorial Fisika pokok bahasan Bunyi untuk siswa SMP kelas VIIIyang telah dikembangkan, termasuk dalam kriteria baik sebagai media yang dapat digunakan dalam belajar mandiri. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil penilaian ahli materi, ahli media, dan siswa memberikan rata-rata penilaian 84,25% dan dari hasil pengisian angket kemandirian belajar siswa memberikan rata-rata penilaian 82,84%. Kata kunci: video tutorial pembelajaran Fisika, kemampuan belajar mandiri siswa 148

I. PENDAHULUAN Proses pendidikan khususnya di Indonesia selalu mengalami penyempurnaan yang nantinya akan menghasilkan suatu hasil pendidikan yang berkualitas. Pada pengelola pendidikan telah melakukan yang baik dalam rangka meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini merupakan langkah awal untuk memperoleh kualitas sumber daya manusia. Rendahnya mutu pendidikan dapat dilihat dari berbagai siswa yang memperoleh nilai tinggi tetapi kurang mampu menerapkan perolehannya baik berupa pengetahuan, ketrampilan dan sikap Salah satu cara meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan meningkatkan kemandirian siswa untuk belajar. Kemandirian tercermin dalam kemantapan diri dalam mencapai tujuan yang ingin direalisasikan. Kemandirian juga dapat diartikan sebagai kebebasan seseorang untuk menentukan sendiri masa depannya, hal ini menunjukkan bahwa orang itu dalam merencanakan hidupnya ditentukan oleh dirinya sendiri. Orang yang mandiri akan selalu berusaha untuk mengejar prestasi, penuh ketekunan, merencanakan serta mewujudkan harapannya sebagaimana sikapnya yang progresi dan ulet. Kemadirian dalam belajar dapat dilihat dari siswa tidak menggantungkan sepenuhnya kepada kepada guru. Siswa yang mandiri cenderung akan mencari sendiri informasi-informasi yang belum diketahui terkait pelajaran yang sedang dipelajarinya. Perlu disadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah. Mengingat pertemuan untuk belajar di dalam kelas bersama guru terhambat masalah ketersediaan waktu, maka menumbuhkan minat belajar Fisika yang bersifat mandiri perlu ditingkatkan. Jika belajar mandiri (terutama di rumah) dapat dilakukan, maka tujuan pembelajaran akan tercapai maksimal. Akan tetapi, banyak siswa yang mengeluh mengalami kesulitan untuk belajar Fisika secara mandiri. Hal tersebut membuat siswa cenderung mengandalkan pembelajaran tatap muka di depan kelas dengan guru karena keterbatasan bahan ajar yang dapat digunakan siswa untuk belajar secara mandiri. 149

Salah satu media yang dapat dimanfaatkan siswa untuk mempelajari Fisika secara mandiri adalah menggunakan video tutorial pembelajaran. Penggunaan video tutorial sebagai media belajar dapat membuat peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif. Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga memiliki banyak waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain. Dengan penggunaan video tutorial ini, maka guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulangulang. Khusus untuk media berupa video, jika dibutuhkan, materi dapat disajikan kembali cukup dengan menayangkan ulang (review). Apabila selama ini sebagian potensi guru tercurahkan kepada penyajian materi belajar di depan kelas,apabila penyajian materi secaara konvensional di depan kelas dapat dikurangi, maka perhatian guru dapat lebih diarahkan kepada pengembangan dan pendalaman. Dan dengan adanya pengembangan media belajar yang cocok digunakan untuk membantu siswa belajar secara mandiri akan berdampak positif bagi kualitas pendidikan itu sendiri. Dari uraian di atas, penulis termotivasi untuk mengkaji lebih jauh penggunaan video tutorial senagai media dalam belajar mandiri siswa Sekolah Menengah Pertama dengan judul: Pengembangan Video Tutorial Sebagai Media Dalam Belajar Mandiri Materi Bunyi Sekolah Menengah Pertama. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium dari bahasa Latin. Medium dapat didefinisikan sebagai tengah, perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima. Dalam bahasa Arab, media diartikan sebagai perantara atau pengirim pesan kepada penerima pesan (Arsyad, 2007: 3). Arsyad (2007: 6) menyatakan bahwa media pembelajaran mempunyai beberapa istilah di antaranya alat pandang dengar, bahan pengajaran (instructional material), komunikasi pandang dengar (audio visual communication), pendidikan 150

alat peraga pandang (visual education), teknologi pendidikan (educational technology), alat peraga dan alat penjelas. Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. B. Media Video Tutorial Pembelajaran Arsyad ( 2007: 12) mengungkapkan media pembelajaran yang baik pada umumnya memiliki 3 ciri utama, yaitu bersifat fiksatif, manipulatif dan distributif. fiksatif ditandai dengan kemampuan media untuk menyimpan, melestarikan atau merekonstruksi suatu peristiwa. Ciri manipulatif ditandai dengan kemampuannya untuk mentransfer beragam peristiwa dalam konteks atau waktu yang beragam dalam satu alur yang menarik dan tidak bertele-tele. Sedangkan ciri distributif ditandai dengan kemampuan media untuk menampilkan suatu hal atau peristiwa secara merata kepada siswa tanpa pengecualian dan dapat disajikan secara berulang-ulang tanpa kehilangan esensi dari hal yang hendak disampaikan. Semua sifat media pembelajaran yang baik tersebut dimiliki oleh media video. Oleh karena itu, penggunaan media ini sangat sesuai dalam proses pembelajaran. Video tutorial berasal dari kata video dan tutorial. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia video berarti: (1) bagian yang memancarkan gambar pada pesawat televisi; (2) rekaman gambar hidup atau program televisi untuk ditayangkan lewat pesawat televisi (http://kamusbahasaindonesia.org. 06/05/2012). Sedangkan kata tutorial berarti: (1) Pembimbingan kelas oleh seorang pengajar (tutor) untuk seorang mahasiswa atau sekelompok kecil mahasiswa; (2) pengajaran tambahan melalui tutor (http://kamusbahasaindonesia.org. 21/04/2012). Jadi video tutorial dapat 151

diartikan sebagai video yang sengaja dibuat dalam rangka membimbing pembelajaran kepada para siswa atau sekelompok siswa. C. Kemandirian Belajar Siswa Kemandirian belajar siswa diperlukan agar siswa mempunyai tangung jawab dalam mengatur dan mendisiplinkan dirinya, dan dalam mengembangkan kemampuan belajar atas kemauan sendiri. Sikap-sikap tersebut perlu dimiliki oleh siswa sebagai peserta didik karena hal tersebut merupakan ciri dari kedewasaan orang terpelajar. Kartini dan Dali dalam Mu tadin (2002: 2) mengungkapkan bahwa kemandirian adalah hasrat untuk mengerjakan sesuatu bagi diri sendiri. Kemandirian belajar seseorang sangat tergantung pada seberapa jauh seseorang tersebut dapat belajar mandiri. Dalam belajar mandiri siswa akan berusaha sendiri terlebih dahulu untuk mempelajari serta memahami isi pelajaran yang dibaca atau dilihatnya melalui media pandang dan dengar. Jika siswa mendapat kesulitan barulah siswa tersebut akan bertanya atau mendiskusikan dengan teman, guru atau pihak lain lain yang sekiranya lebih berkompeten dalam mengatasi kesulitan tersebut. Seorang siswa yang mandiri akan mampu mencari sumber belajar yang dibutuhkan serta harus mempunyai kreativitas inisiatif sendiri dan mampu bekerja sendiri dengan merujuk pada bimbingan yang diperolehnya. III. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model prosedural yaitu model yang bersifat deskriptif, menunjukkan langkahlangkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk berupa media pembelajaran. Langkah-langkah dalam penelitian pengembangan ini adalah: (1)tahap pendahuluan, (2) tahap perancangan media video tutorial, (3) tahap pembuatan media video tutorial, (4) tahap validasi media, (5) tahap pengujian media video tutorial, dan (6)tahap evaluasi media. 152

Tahap pendahuluan meliputi analisis potensi dan masalah. Kegiatan pendahuluan ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran Fisika dan mengetahui potensi produk yang dikembangkan untuk membantu siswa mengatasi permasalahan yang dihadapi terkait masalah kemandirian belajar. Tahap perancangan produk dilakukan melalui dua tahap perancangan, yaitu perancangan story board dan perancangan interface atau desain tampilan pada komputer. Karena video tutorial yang dikembangkan akan ditampilkan dalam komputer sebagai antar muka antara media dengan pengguna, maka perancangan tampilan pada komputer penting dilakukan untuk membuat media lebih interaktif di kalangan user atau pengguna. Pembuatan produk dilakukan berdasarkan perancangan media yang telah disusun sebelumnya. Setiap langkah pembuatan akan memaparkan komponen rancangan produk yang dikembangkan. Prosedur pengembangan secara tidak langsung memberikan petunjuk mengenai langkah prosedural dalam menghasilkan spesifikasi produk yang memenuhi kriteria tertentu sesuai tujuan. Setelah produk selesai dalam proses pembuatan, selanjutnya dilakukan validasiuntuk mengetahui kelayakan media. Pada tahapan ini dilakukan validasi isi terhadap video tutorial Fisika. Dengan pelaksanaan validasi isi, media yang dikembangkan sudah mampu mengungkap penilaian terhadap isi suatu konsep yang hendak disampaikan. Validasi isi terhadap kelayakan video tutorial pembelajaran yang dibuat dilakukan dengan berkonsultasi dan meminta pendapat serta saran terhadap produk yang dikembangkan kepada ahli materi dan ahli media. Validasi kepada ahli materi dan media pada penelitian ini menyatakan apakah media yang dikembangkan sudah siap diujicobakan kepada siswa. Tahapan uji coba produk yang dikembangkan merupakan tahapan dilaksanakannya evaluasi formatif.tujuan dilakukan tahap ini adalah mengetahui keberhasilan produk yang dikembangkan, yaitu berupa video tutorial yang digunakan sebagai media dalam belajar mandiri pada pelajaran Fisika materi bunyi. Urutan pelaksanaan uji coba pada penelitian ini adalah 153

sebagai berikut: (1) mengadakan pre tes untuk mengetahui kemampuan awal siswa, (2) melaksanakan belajar mandiri menggunakan video tutorial, (3) melaksanakan pos tes untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa setelah diberi video tutorial, (4)memberikan angket kemandirian belajar, dan (5) melakukan pengolahan data dan pengambilan kesimpulan hasil penelitian. Dalam tahapan uji coba, meliputi 3 langkah uji coba yaitu uji coba perseorangan yang melibatkan 3 orang siswa, uji coba kelompok kecil yang melibatkan 12 orang siswa, dan uji coba kelompok besar yang meliputi 30 orang siswa yang terdapat dalam satu kelas. Tahap evaluasi media pembelajaran dilakukan untuk mengetahui kriteria keberhasilan dalam merancang media dan keberhasilan pelaksanaan penggunaan media dalam belajar mandiri. Tahap penilaian pelaksanaan penggunaan media dalam belajar mandiri dilakukan untuk mengungkap keterlaksanaan dan keberhasilan video tutorial sebagai media dalam belajar mandiri bagi siswa. Penilaian pelaksanaan penggunaan media tersebut dilakukan dengan mengisi format kriteria pelaksanaan video tutorial sebagai media dalam belajar mandiri oleh peneliti. Kriteria pelaksanaan video tutorial sebagai media dalam belajar mandiri siswa dilakukan mulai dari pemberian motivasi, latihan penggunaan video tutorial, situasi dan kondisi pelaksanaan penggunaan video tutorial, kondisi siswa, umpan balik dan efisiensi. Kriteria pelaksanaan video tutorial ini disusun sebagai acuan untuk melihat sejauh mana keterlaksanaan pembelajaran mandiri menggunakan video tutorial. Subjek uji coba dalam pengembanganvideo tutorial Fisika materi Bunyi adalah Siswa SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta kelas VIII. Data yang dikumpulkan dari hasil angket ahli media, ahli materi dan siswa yang merupakan data kualitatif. Data yang bersifat kuantitatif yaitu data hasil tes kognitif siswa.instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) angket penilaian media oleh siswa, (2) angket kemandirian belajar, (3) tes kognitif materi Bunyi, (4) angket penilaian materi oleh ahli materi, dan (5) angket penilaian media oleh ahli media. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 154

Dari hasil penelitian pendahuluan, terungkap permasalahan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran Fisika, yaitu kemandirian belajar siswa dalam mempelajari materi Fisika masih perlu ditingkatkan, hal ini ditunjukkan dari pengisisan angket kemandirian belajar. Kemandirian belajar siswa meliputi beberapa aspek, yaitu ketidak tergantungan dengan orang lain, memiliki kepercayaan diri, berperilaku disiplin, memiliki hasrat bersaing untuk maju, berperilaku berdasarkan inisiatif sendiri, dan memanfaatkan waktu untuk belajar dimana dalam setiap aspek didapat hasil yang kurang sehingga perlu untuk ditingkatkan. Dari hasil pendahuluan yang dilakukan, juga diperoleh informasi bahwa siswa kurang tertarik membaca buku pelajaran Fisika dan siswa merasa kesulitan dalam belajar Fisika secara mandiri tanpa bimbingan dari guru. Sehingga, perlu dikembangkan adanya produk berupa video tutorial pembelajaran yang dapat menyampaian materi secara audio visual yang lebih menarik dari sekedar buku teks. Media video tutorial yang dikembangkan disajikan dalam beberapa sub materi Bunyi untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama kelas VIII yang. Dalam penyajiannya, video tutorial dikemas dalam website offline sebagai media antar muka antara user dengan media. Media antar muka berupa website offline dapat memungkinkan siswa untuk belajar secara lebih interaktif karena siswa dapat memilih sendiri materi yang akan dipelajari sesuai dengan keinginan da kebutuhannya. Dalam video tutorial, terdapat penjelasan materi secara audio visual untuk mempermudah siswa belajar Fisika secara mandiri tanpa didampingi oleh guru. Dari hasil validasi kepada ahli materi dan ahli media, media video tutorial yang dikembangkan memenuhi kriteria layak dalam segi materi dan media, sehingga dapat diujicobakan kepada siswa. Pada tahap ujicoba perseorangan menunjukkan media video tutorial dalam kategori baik dengan prosentase sebesar 77%. Selanjutnya pada tahap uji coba kelompok kecil menunjukkan media video tutorial dalam kategori baik dengan prosentase sebesar 81,08%.Hasil pengujian kelompok besar terhadap 30 siswa memberikan hasil bahwa media termasuk dalam kriteria baik dengan penilaian sebesar 86,87%. 155

Pada uji coba perseorangan hasil pre tes diperoleh nilai rata-rata 55,56 dan hasil pos tes diperoleh nilai rata-rata 86,87. Sehingga terdapat peningkatan pemahaman siswa yang ditunjukkan dengan nilai gain sebesar 0,70. Nilai gain tersebut menunjukkan bahwa media video tutorialuntuk materi bunyi dalam kategori sedang dan efektif sebagai media pembelajaran. Pada uji coba kelompok kecil hasil pre tes diperoleh nilai rata-rata 52,78 dan hasil post tes diperoleh nilai rata-rata 81,39 maka ada peningkatan pemahaman siswa yang ditunjukkan dengan nilai gain sebesar 0,61. Nilai gain juga menunjukkan bahwa media video tutorial untuk materi Bunyi dalam kategori sedang dan efektif sebagai media pembelajaran. Dan pada uji coba kelompok besar hasil pre tes diperoleh nilai rata-rata 51,67 dan hasil post tes diperoleh nilai rata-rata 80,67. Berdasarkan hasil tersebut maka, ada peningkatan pemahaman siswa yang ditunjukkan dengan nilai gain sebesar 0,60. Nilai gain juga menunjukkan bahwa media video tutorial untuk materi gerak dalam kategori sedang dan efektif sebagai media pembelajaran. Hasil evaluasi ahli materi pada aspek kelayakan isi/materi, media yang telah dibuat termasuk dalam kriteria baik dengan penilaian sebesar 80%. Hasil validasi ahli media pada aspek kelayakan media, media yang telah dibuat termasuk dalam kriteria sangat baik dengan penilaian sebesar 96,30%. Pada uji coba perseorangan dari hasil pengisian angket kemandirian belajar diperoleh prosentase sebesar 83,10%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa media video tutorialmateri Bunyi dalam kategori baik sebagai media untuk membantu siswa belajar mandiri yang ditunjukkan dari munculnya aspek-aspek kemandirian belajar. Pada uji coba kelompok kecil dari hasil pengisian angket kemandirian belajar diperoleh prosentase sebesar 84,23%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa media video tutorialmateri Bunyi dalam kategori baik sebagai media untuk membantu siswa belajar mandiri yang ditunjukkan dari munculnya aspek-aspek kemandirian belajar.dan pada uji coba kelompok besar dari hasil pengisian angket kemandirian belajar diperoleh prosentase sebesar 81,19%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa media video tutorialmateri Bunyi dalam kategori baik sebagai media untuk 156

membantu siswa belajar mandiri yang ditunjukkan dari munculnya aspekaspek kemandirian belajar siswa. V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan produk akhir media pembelajaran berupa video tutorial Fisika yang memenuhi kriteria baik sebagai media dalam belajar mandiri, langkah pengembangan media video tutorial yang dilakukan yaitu analisis potensi dan masalah siswa, pengumpulan data, pembuaatan desain media, pembuatan media, validasi, uji coba, evaluai dan kesimpulan.selanjutnya dapat disimpulkan bahwa video tutorial Fisika materi Bunyi untuk siswa SMP kelas VIIIyang telah dikembangkan, termasuk dalam kriteria baik sebagai media yang dapat digunakan dalam belajar mandiri. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil penilaian ahli materi, ahli media, dan siswa memberikan rata-rata penilaian 84,25% dan hasil pengisian angket kemandirian belajar siswa memberikan rata-rata penilaian 82,84%. B. Saran Untuk mengembangkan video tutorial Fisika yang lebih baik pada penelitian selanjutnya, saran bagi pengembangan produk lebih lanjut adalah media video tutorial dapat disajikan dalam website online sehingga dapat diakses siswa secara lebih mudah dan memungkinkan adanya pembelajaran jarak jauh yang lebih interaktif. VI. Daftar Pustaka Arief Sadiman, dkk. 2009. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, Dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Arsyad Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Bambang Warsita. 2008. Teknologi Pembelajaran, Landasan Dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta. http://kamusbahasaindonesia.org/tutorial, Download Tanggal 6 Mei 2012 157

http://kamusbahasaindonesia.org/video, Download Tanggal 6 Mei 2012 Zainun Mu tadin. 2002. Kemandirian Sebagai Kebutuhan Psikologis Remaja. http://www.e-psikologi.com, download tanggal 2 Januari2012. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Suharsimi Arikunto. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara Tanya : Apa prasayarat kemampuan yang harus dimiliki siswa dalam menggunakan video tutorial? Jawab : Dapat membuka file, dapat mengoperasikan computer, dapat menggunakan operasi klik dan drag. 158