Gambar 2.1. Struktur buah kelapa muda

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 2.1. Bagian-bagian Buah Kelapa (2.1, Lit. 3)

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 2.1. Bagian-bagian Buah Kelapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perancangan Peralatan Bantu Pembuatan Roda Gigi Lurus dan Roda Gigi Payung Guna Meningkatkan Fungsi Mesin Bubut

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 2.1 Baja tulangan beton polos (Lit 2 diunduh 21 Maret 2014)

PERENCANAAN MESIN PENGEROLL PIPA. DENGAN UKURAN DIAMETER PIPA 27,2mm 60,5 mm. SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna memperoleh Gelar

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PERENCANAAN MESIN BENDING HEAT EXCHANGER VERTICAL PIPA TEMBAGA 3/8 IN

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

` Gambar 2.1 Nasi Goreng

RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT KELAPA MUDA BERKAPASITAS 3 BUAH PERMENIT (BIAYA PRODUKSI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 2.1 Mesin Pemarut Serbaguna

RANCANG BANGUN MESIN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG UNTUK CAMPURAN PAKAN TERNAK SAPI KAPASITAS PRODUKSI 30 kg/jam

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

BAB III. Metode Rancang Bangun

BAB II DASAR TEORI P =...(2.1)

2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Pemipil Jagung BAB II DASAR TEORI

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN

RANCANG BANGUN MESIN ROLL PLAT SEBAGAI PENGUNCI PADA PERANGKAT AC SENTRAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK SERBUK KAYU DENGAN RESIN POLIMER MENGGUNAKAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis,

PERENCANAAN MESIN PENYANGRAI KACANG TANAH MODEL ROLL HEATER KAPASITAS 48 KG/JAM MENGGUNAKAN PEMANAS LPG

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

BAB II LANDASAN TEORI

PERENCANAAN MESIN PEMECAH KEMIRI DENGAN KAPASITAS 50 KG/JAM SKRIPSI

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN. Mulai

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN MESIN PENGUPAS KULIT KENTANG KAPASITAS 3 KG/PROSES

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MESIN PERUNCING TUSUK SATE

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERENCANAAN PERANCANGAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di

PERENCANAAN MESIN PENIRIS MINYAK PADA ABON IKAN TUNA DENGAN KAPASITAS 30 KG/JAM ARTIKEL SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN Perencanaan Kapasitas Penghancuran. Diameter Gerinda (D3) Diameter Puli Motor (D1) Tebal Permukaan (t)

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV PERHITUNGAN DIMENSI UTAMA ESKALATOR. Dari gambar 3.1 terlihat bahwa daerah kerja atau working point dalam arah

RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT ES PUTER DENGAN PENGADUK DAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK

Perancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR

IV. ANALISA PERANCANGAN

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MERAH KAPASITAS 46 KG/JAM

PENDEKATAN RANCANGAN Kriteria Perancangan Rancangan Fungsional Fungsi Penyaluran Daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. hasil yang baik sesuai ukuran dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Ukuran poros : Ø 60 mm x 700 mm

BAB III PERANCANGAN. = 280 mm = 50,8 mm. = 100 mm mm. = 400 gram gram

BAB II LANDASAN TEORI

MODIFIKASI MESIN PENANAM BIBIT PADI MANUAL DENGAN TRANSMISI RANTAI PENGGERAK MOTOR BENSIN 1.8 HP

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

PERANCANGAN MESIN PRESS BAGLOG JAMUR KAPASITAS 30 BAGLOG PER JAM. Oleh ARIEF HIDAYAT

PERENCANAAN MESIN PENGIRIS PISANG DENGAN PISAU (SLICER) VERTIKAL KAPASITAS 120 KG/JAM

TUJUAN PEMBELAJARAN. 3. Setelah melalui penjelasan dan diskusi. mahasiswa dapat mendefinisikan pasak dengan benar

BAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3. Mesin Bor. Gambar 3.1 Mesin bor

RANCANG BANGUN MESIN PENIRIS MINYAK (SISTEM TRANSMISI )

BAB 5 POROS (SHAFT) Pembagian Poros. 1. Berdasarkan Pembebanannya

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 21 Kelapa Muda Kelapa muda (cocos nucifera), merupakan buah dari pohon kelapa yang sengaja dipetik lebih cepat (sebelum buah kelapa itu tua atau jatuh sendiri dari pohonnya) dengan tujuan untuk dikonsumsi secara langsung air dan daging buah kelapanya (water and meat) Umumnya pada bagian kulit luar memiliki tekstur yang keras, tetapi pada bagian tekstur daging buahnya lunak sehingga buah ini banyak dikonsumsi oleh banyak masyarakat terutama didaerah pesisir pantai Buah kelapa muda juga memiliki sejumlah manfaat khusus seperti sebagai salah satu sumber elektrolit alami untuk mencegah terjadinya dehidrasi, bagi penderita diurematik alami yaitu sebagai pelancar air seni dan mampu membersihkan saluran kemih Selain itu sebagai anti penyakit seperti anti bakteri, antivirus, serta membunuh microba yang merugikan tubuh, dapat membantu pencernaan, meningkatkan HDL, mencegah rasa mual dan sakit pencernaaan, membunuh cacing pada usus serta menetralkan racun Gambar 21 Struktur buah kelapa muda 5

6 22 Alat Bantu Pengupas Kulit Kelapa Muda Sampai sekarang alat bantu yang digunakan oleh kebanyakan penjual kalapa muda untuk mengupas kulit buah kelapanya adalah dengangolok atau pisau yang berukuran besar Dari observasi yang telah kami lakukan terhadapbeberapa penjual buah kelapa muda, mereka mampu mengupas satu buah kelapa muda danmembutuhkan waktu sekitar 17 detik sampai hampir 2 menit Adapun alat yang digunakan untuk memotong bagian atas dan bawah dari buah kelapa muda, mereka mengunakan golok dan ada juga yang mengunakan pisau daging yang terbuat dari bahan stainless Pengupasan dilakukan dengan cara memegang salah satu sisi pada buah kelapa lalu kupas dengan cara mengayunkan golok atau pisau yang besar ke kelapa menjadi bentuk kerucut, lalu ke sisi lainnya ratakan dengan alat potong tersebut atau dengan cara sebaliknyasetelah itu letakkan di piring plastik kecil Gambar 22 Pengupasan kelapa secara manual 23 Motor Listrik Motor listrik adalah suatu mesin yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanismotor listrik berfungsi sebagai tenaga utama penggerak pada mesin ini, yang digunakan untuk menggerakkan putaran poros Penggunaan dari daya motor listrik disesuaikan dengan kebutuhan mesin, yaitu daya yang

7 diperlukan dalam proses pemutaran buah kelapa untuk mengupas dengan pisau samping dan pisau atas Gambar 23 Motor listrik P = (Lit 6 Hal 66) P = Power ( Watt ) F = Gaya potong ( N ) s = Jarak pemakanan ( mm ) t = Waktu pemakanan ( s ) 24 Transmisi yang digunakan 241 Kopling Kaku Kopling kaku merupakan transmisi yang dirancang untuk menyambung dua poros secara kencang sehingga tidak terjadi gerakan pada poros-poros yang disambungkan Pada mesin ini terdapat pada poros yang memutar (poros motor) dan dihubungkan ke poros yang diputar (poros pada speed reducer) serta dilanjutkan pada poros untuk memutar buah kelapa muda, ini harus satu sumbu antara poros memutar dan poros yang diputar kemudian dilekatkan dengan baut dan mur

8 Gambar 24 Kopling kaku Kopling mempunyai berbagai macam keunggulan yaitu, pemasangannya yang mudah dan cepat, ringan dan ringkas serta aman pada putaran tinggi, getaran dan tumbukan kecil Dalam kopling kaku terjadi tegangan geser baut-baut yang ada pada kopling kaku, jika N adalah jumlah baut maka: = ( / ) (Lit 3 Hal 482) = Tegangan geser baut ( N/mm 2 ) F = Gaya yang berkerja ( N ) d = Diameter baut ( mm ) N = Jumlah Baut 242 Speed Reducer (gearbox) Merupakan sebuah transmisi yang berfungsi sebagai alat penurun kecepatan putaran dari suatu motor penggerak dengan perbandingan rasio tertentu yang terdapat pada spesifikasi speed reducer Dari poros output,speed reducer terbagi atas tiga jenis, yaitu: WPA, WPS (samping), WPO (atas) dan WPX (bawah)

9 Gambar 25 Jenis-jenis speed reducer( gearbox) Didalam speed reducer terdapat perbandingan rasio yang dapat dihitung dengan cara: i = i = Perbandingan reduksi N1 = Input putaran motor penggerak (Rpm) N2 = Output putaran (Rpm) 25 Komponen Utama 251 Pisau Pemotong Kulit Kelapa Muda Pisau merupakan sebuah logam yang didesain berbentuk pipih dan dibagian salah satu atau kedua sisinya tajam, ketajaman mata pisau itu berfungsi untuk mengiris, mencincang, atau memotong sayur, buah bahkan daging Pisau yang baik adalah pisau yang terbuat dari baja (stainless steel) yang mengandung karbon tinggi dikarenakan baja ini lebih keras dibandingkan baja jenis lain dan ketajamannya pun akan bertahan lebih lama, karena itu para ahli masak lebih menyukai jenis pisau dari baja (stainless steel) yang mengandung karbon tinggi ini

10 Gambar 26 Pisau Pada mesin ini, kami menggunakan dua buah pisau yang gagang pada pisaunya tidak akan digunakan Yang akan digunakan hanya mata pisaunya saja, selanjutnya akan dilubangi pada posisi atas dan bawah sebanyak dua buah Baut-baut pada pisau ini saat dioperasikan untuk mengupas kulit kelapa muda akan mengalami tegangan geser, hal ini sama kasusnya dengan tegangan geser pada kopling kaku ( Lit 3 Hal 482 ) 252 Poros Pemutar Buah Kelapa Muda Poros pemutar kelapa merupakan salah satu komponen yang sangat penting, karena berfungsi untuk memutar buah kelapa saat mata pisau mengupas kulit kelapa Poros kami desain dengan menempatkan empat poros kecil yang runcing untuk mencekam pada salah satu sisi poros, keempat poros itu diletakkan diatas besi yang berdiameter lebih besar dari diameter poros pemutar Pada sisi satunya disambung pada poros atas gearbox Gambar 27 Poros pemutar buah kelapa muda Dalam poros pemutar buah kelapa muda mengalami torsi dan gaya tekan dari berat buah kelapa muda yang tertancap pada duri poros tersebut

11 T F Gambar 28 Gaya yang berkerja pada poros pemutar buah kelapa muda = (Lit 1 Hal 40) T = (Lit 3 Hal 82) = Tegangan geser( N/mm 2 ) T = Torsi ( Nmm ) P = Daya ( Watt ) n = Putaran ( rad/s ) F = Gaya yang berkerja ( N ) A = Luas permukaan ( mm 2 ) 253 Poros Atas Penahan Buah Kelapa Muda Poros atas ini mempunyai kontruksi hampir sama dengan poros pemutar buah kelapa muda, yang membedakannya adalah pada bagian besi tempat sebuah poros kecil yang diruncingkan Karena pada bagian belakangnya dibuat tempat untuk dua buahbearing dan dihubungkan pada poros, dan pada bagian poros itu ada celah yang dimilling Celah itu berfungsi untuk mengunci poros saat mesin beeroprasi( dengan menggunakan baut / besi berulir ), maka yang akan berkerja adalah bearing yang terdapat pada bagian belakang tempat sebuah poros yang diruncingkan itu diletakkan (sebagai penahan buah kelapa)

12 Gambar 29 Poros penahan buah kelapa muda Dalam poros atas penahan buah kelapa muda mengalami tegangan puntir karena ikut berputar dari poros pemutar kulit kelapa muda M Gambar 210 Gaya yang berkerja pada poros atas penahan buah kelapa muda = (Lit 2 Hal 263) = Tegangan puntir ( N/mm 2 ) = Tegangan tekan ( N/mm 2 ) M = Momen puntir ( Nmm ) d = Diameter poros ( mm )

13 26 Komponen Pendukung 261 Housing Bearing(Pillow Block) Housing bearing( tipe F )mempunyai fungsi sebagai dudukkan bearing, menjaga kelurusan poros, dan mampu menahan beban dari poros Dari beban yang diterima, housing bearing ini mempunyai empat tipe beban yaitu: Downward, Upward, Horizontal, dan Axial Gambar 211 Housing bearing tipe F 262 Baut Pengunci / Pengunci Berulir Baut / pengunci pada mesin ini berfungsi untuk mengunci dan menahan pasak atau poros supaya tidak terlepas, ini terletak antara poros pada poros pemutar kelapa dan poros gearbox, serta antara poros motor dengan kopling, poros gearbox dengan kopling dan pada poros dudukan pisau atas serta pengunci kelapa bagian atas Gambar 212 Baut

14 = (Lit 1 Hal 378) = Tegangan geser ulir rata-rata( N/mm 2 ) F = Gaya yang berkerja ( N ) d = Diameter kecil baut / diameter dalam( mm) h = Panjang baut ( mm ) 263 Pasak Pasak merupakan suatu elemen mesin berupa potongan besi yang dimasukkan pada celah atas poros yang telah dibuat sebelumnya, pasak berfungsi untuk menetapkan bagian-bagian mesin seperti roda gigi, sprocket, pulley, kopling dan lain-lain pada poros Gambar 213 Standar ukuran pasak Sumber : Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin ( Sularso dan Kiyokatsu Suga )

15 Gambar 214 Dimensi pasak permukaan Pada saat dioperasikan, pasakakan mengalami tegangan geser dan tegangan k= (Lit 8 Hal 25) = ( ) (Lit 8 Hal 27) = Tegangan permukaan pasak ( N/mm 2 ) k = Tegangan geser pasak ( N/mm 2 ) F = gaya yang berkerja ( N ) b = Lebar Pasak ( mm ) l = Panjang pasak ( mm ) t 1 = setengah dari tinggi pasak bagian atas ( mm ) t 2 = setengah dari tinggi pasak bagian bawah ( mm )

16 264 Pegas Pegas merupakan alat mekanis yang terletak pada poros tuas pisau atas dan tuas pisau samping pada mesin, itu berfungsi untuk mengembalikan posisi pisau atas keposisi awal dengan lebih cepat dan memantapkan posisi awal supaya tidak turun atau jauh dari posisi awal saat sedang memotong bagian samping dan atas atau saat melepaskan buah kelapa dari mesin Gambar 215 Pegas = K 8 F D 3 (Lit 2 Hal 3) π d e = (Lit 4 Hal 124) = Tegangan pegas ( N/mm 2 ) K = Faktor perkalian tegangan geser F = Gaya yang berkerja ( N ) D = Diameter dari pusat ke pusat ( mm ) d = Diameter kawat pegas ( mm ) e = Regangan = Pertambahan panjang ( mm ) = Panjang mula-mula ( mm )

17 27 Faktor Keamanan ( Factor of Safety ) Faktor keamanan adalah faktor yang digunakan untuk mengevaluasi keamanan dari suatu bagian atau komponen mesin Dari kekuatan yang telah dihitung akan dibandingkan dengan faktor keamanan yang telah dihitung, dan dari perbandingan tersebut bisa disimpulkan bahwa bahan yang digunakan aman atau tidak untuk digunakan = g (Lit 9 Hal 90) = 0,18 g (Lit 2 Hal 264) = Tegangan permukaan ijin ( N/mm 2 ) = Tegangan geser dan puntir ijin ( N/mm 2 ) S ut = Tengangan Tarik Maksimum ( Kg/mm 2 ) f s = Faktor keamanan bahan g = Gravitasi ( m/s 2 ) Faktor keamanan bahan memiliki nilai berdasarkan jenis bahan yang digunakan dan jenis pembebanan yang dialami oleh material tersebut Tabel 21 Faktor keamanan untuk beberapa material dan jenis pembebanan Material Beban Tetap BebanLangsung Beban Kejut Cast Iron Wrought Iron Steel Soft Material and Alloys Leather Timber 5 sampai 6 4 4 6 9 7 8 sampai 12 7 8 9 12 10 sampai 15 16 sampai 20 10 sampai 15 12 sampai 16 15 15 20 Sumber : A Text Book Of Machine Design ( RS Khurmi dan JK Gupta )

18 Untuk tegangan tarik maksimum, untuk setiap jenis bahan mempunyai tegangan tarik yang berbeda-beda (berdasarkan buku Westermann Tables halaman 5) Tabel 22 Tegangan tarik beberapa jenis material Desain Baja Tegangan Tarik (Kgf/mm 2 ) St 32-O 32 44 St 42-O 42 54 St 42-S 42 54 St 42-W 42 54 St 58-HT 58 Min St 55-HTW 55 Min Sumber : Westermann Tables ( Jutz-Scharkus ) Dan untuk baut juga mempunyai beberapa jenis berdasarkan tegangan teriknya yang dibedakan menjadi dua grade( Westermann Tables halaman 7) Tabel 23 Tegangan tarik baut berdasarkan grade Grade Tegangan Tarik (Kgf/mm 2 ) 1 44 55 2 55 71 Sumber : Westermann Tables ( Jutz-Scharkus ) 28 Proses Permesinan Proses permesinan pada mesin pengupas kulit kelapa muda menggunakan mesin bubut, mesin bor/milling, berikut rumus yang digunakan : a Mesin Bubut Putaran mesin : n = (Lit 6 Hal 102)

19 dimana : n = Putaran mesin (rpm) = Kecepatan potong (m/menit) d = Diameter poros (mm) Pemakanan memanjang : Tm = (Lit 6 Hal 102) dimana : Tm = Waktu permesinan (menit) L = Panjang pemakanan (mm) Sr = Kedalaman pemakanan (mm) n = Putaran mesin (rpm) Pemakanan muka (facing) : Tm = (Lit 6 Hal 102) dimana : Tm = Waktu permesinan (menit) r = Jari-jari poros (mm) Sr = Kedalaman pemakanan (mm) n = Putaran mesin (rpm) b Mesin Milling Putaran mesin : n = (Lit 6 Hal 106)

20 dimana : n = Putaran mesin (rpm) = Kecepatan potong (m/menit) d = Diameter cutter (mm) Waktu pengerjaan pada mesin milling : = (Lit 6 Hal 108) s = (Lit 6 Hal 108) Tm = (Lit 6 Hal 109) dimana : Tm = Waktu pengerjaan (menit) a = Dalam pemakanan (mm) b = Lebar pemakanan (mm) s = Panjang pemakanan (mm) s = Nilai pemakanan (mm/menit) L = Panjang langkah (mm) l + + 2 (Lit 6 Hal 109) = Volume pemotongan yang dibuat permenit (mm 3 ) c Mesin Bor Putaran mesin : n = (Lit 6 Hal 106)

21 dimana : n = Putaran mesin (rpm) = Kecepatan potong (m/menit) d = Diameter mata bor (mm) Waktu pengerjaan : Tm = (Lit 6 Hal 106) dimana : Tm = Waktu permesinan (menit) L = Panjang pemakanan (mm) l + 0,3 d (Lit 6 Hal 106) Sr = Kedalaman pemakanan (mm) n = Putaran mesin (rpm)