BADAN PUSAT STATISTIK No. 39/07/Th. XIV, 1 Juli 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JUNI 2011 INFLASI 0,55 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,55 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 126,50. Dari 66 kota IHK, 65 kota mengalami inflasi dan 1 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ambon 3,76 persen dengan IHK 133,69 dan terendah terjadi di Padang Sidempuan 0,04 persen dengan IHK 126,17. Sedangkan deflasi hanya terjadi di Tanjung Pinang 0,57 persen dengan IHK 126,52. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada kelompok bahan makanan 1,27 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,41 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,30 persen; kelompok sandang 0,57 persen; kelompok kesehatan 0,41 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,18 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,15 persen. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni) 2011 sebesar 1,06 persen dan laju inflasi year on year ( terhadap Juni 2010) sebesar 5,54 persen. Komponen inti pada bulan mengalami inflasi sebesar 0,33 persen, laju inflasi komponen inti tahun kalender (Januari-Juni) 2011 sebesar 1,91 persen dan laju inflasi komponen inti year on year ( terhadap Juni 2010) sebesar 4,63 persen. Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 66 kota pada bulan terjadi inflasi 0,55 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 125,81 pada bulan Mei 2011 menjadi 126,50 pada bulan. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni) 2011 sebesar 1,06 persen dan laju inflasi year on year ( terhadap Juni 2010) sebesar 5,54 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada kelompok bahan makanan 1,27 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,41 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,30 persen; kelompok sandang 0,57 persen; kelompok kesehatan 0,41 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,18 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,15 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan antara lain: beras, daging ayam ras, bawang merah, telur ayam ras, ikan segar, tomat sayur, rokok kretek filter, emas perhiasan, tarif sewa rumah, bahan bakar rumahtangga, tarif angkutan udara, ikan diawetkan, kangkung, jeruk, tomat buah, nasi dengan lauk, rokok kretek, tarif kontrak rumah, sepeda motor dan Berita Resmi Statistik No. 39/07/Th. XIV, 1 Juli 2011 1
ongkos pemeliharaan/service. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: cabai merah, cabai rawit, gula pasir, bayam, bawang putih dan bensin. Kelompok komoditi pada bulan seluruhnya memberikan sumbangan/andil inflasi, yaitu: kelompok bahan makanan 0,30 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,08 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,07 persen; kelompok sandang 0,04 persen; kelompok kesehatan 0,02 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,01 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,03 persen. Tabel 1 Laju Inflasi Gabungan 66 Kota, Tahun Kalender 2011 dan Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2007=100) Inflasi Laju Inflasi IHK IHK IHK Inflasi Bulan Tahun Kelompok Pengeluaran Juni Desember Juni Tahun ke Juni Kalender 2010 2010 2011 2011 1) 2011 2) Tahun 3) [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] U m u m (Headline) 119,86 125,17 126,50 0,55 1,06 5,54 1 Bahan Makanan 134,84 147,39 145,84 1,27-1,05 8,16 2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 128,48 132,59 135,41 0,41 2,13 5,39 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 116,36 119,79 122,13 0,30 1,95 4,96 4 Sandang 120,91 126,76 129,84 0,57 2,43 7,39 5 Kesehatan 114,42 115,86 119,18 0,41 2,87 4,16 6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 114,42 117,86 119,04 0,18 1,00 4,04 7 Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan 103,89 106,10 107,06 0,15 0,90 3,05 1) 2) 3) Persentase perubahan IHK bulan terhadap IHK bulan sebelumnya Persentase perubahan IHK bulan terhadap IHK bulan Desember 2010 Persentase perubahan IHK bulan terhadap IHK bulan Juni 2010 Tabel 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Nasional (2007=100) (persen) Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi (%) (1) (2) U M U M 0,55 1. Bahan Makanan 0,30 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,08 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 0,07 4. Sandang 0,04 5. Kesehatan 0,02 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0,01 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 0,03 2 Berita Resmi Statistik No. 39/07/Th. XIV, 1 Juli 2011
Gambar 1 Perkembangan IHK 66 Kota (2007=100), Juni 2010 IHK 160,00 155,00 150,00 145,00 140,00 135,00 130,00 125,00 120,00 115,00 110,00 105,00 100,00 Jun-10 Jul-10 Ags-10 Sep-10 Okt-10 Nop-10 Des-10 Jan-11 Feb-11 Mrt-11 Apr-11 Mei-11 Jun-11 Umum Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor Gambar 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Nasional (2007=100) Andil (%) 0,60 0,55 0,50 0,45 0,40 0,35 0,30 0,25 0,20 0,15 0,10 0,05 0,00-0,05-0,10 1 2 3 4 5 6 7 Umum 1. Bhn.makanan 2. Makanan jadi 3. Perumahan 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan 7. Transpor Berita Resmi Statistik No. 39/07/Th. XIV, 1 Juli 2011 3
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada bulan mengalami inflasi 1,27 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 144,01 pada Mei 2011 menjadi 145,84 pada. Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, 10 diantaranya mengalami inflasi sedangkan 1 subkelompok mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok daging dan hasil-hasilnya 2,77 persen dan terendah subkelompok lemak dan minyak 0,31 persen. Sedangkan subkelompok bumbu-bumbuan pada bulan ini mengalami deflasi sebesar 0,07 persen. Kelompok ini pada memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,30 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: beras 0,07 persen; daging ayam ras 0,07 persen; bawang merah 0,06 persen; telur ayam ras 0,05 persen; ikan segar 0,04 persen; tomat sayur 0,03 persen; ikan diawetkan, kangkung, jeruk dan tomat buah masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah cabai merah 0,03 persen; cabai rawit 0,02 persen; bayam dan bawang putih masing-masing 0,01 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada mengalami inflasi 0,41 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 134,86 pada Mei 2011 menjadi 135,41 pada. Subkelompok-subkelompok yang mengalami inflasi pada bulan yaitu: subkelompok makanan jadi 0,32 persen dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 1,24 persen. Sedangkan subkelompok minuman yang tidak beralkohol pada bulan ini mengalami deflasi 0,19 persen. Kelompok ini pada secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,08 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi, yaitu: rokok kretek filter 0,03 persen; nasi dengan lauk dan rokok kretek masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah gula pasir 0,02 persen. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Kelompok ini pada mengalami inflasi sebesar 0,30 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 121,76 pada bulan Mei 2011 menjadi 122,13 pada. Subkelompok yang ada pada kelompok ini pada bulan seluruhnya mengalami inflasi, yaitu: subkelompok biaya tempat tinggal 0,27 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,35 persen; subkelompok perlengkapan rumahtangga 0,24 persen dan subkelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,30 persen. Pada kelompok pengeluaran ini secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,07 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah tarif sewa rumah dan bahan bakar rumahtangga masing-masing 0,02 persen; dan tarif kontrak rumah 0,01 persen. 4. S a n d a n g Kelompok sandang pada mengalami inflasi 0,57 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 129,10 pada Mei 2011 menjadi 129,84 pada. 4 Berita Resmi Statistik No. 39/07/Th. XIV, 1 Juli 2011
Subkelompok yang mengalami inflasi pada bulan, yaitu: subkelompok sandang lakilaki 0,34 persen; subkelompok sandang wanita 0,19 persen; subkelompok sandang anak-anak 0,49 persen dan subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya 0,87 persen. Secara keseluruhan kelompok sandang pada bulan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,04 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah emas perhiasan 0,03 persen. 5. K e s e h a t a n Kelompok kesehatan pada mengalami inflasi 0,41 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 118,69 pada bulan Mei 2011 menjadi 119,18 pada. Pada bulan seluruh subkelompok dalam kelompok ini mengalami inflasi, yaitu: subkelompok jasa kesehatan 0,36 persen; subkelompok obat-obatan 0,37 persen; subkelompok jasa perawatan jasmani 0,84 persen dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,40 persen. Kelompok ini pada secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi 0,02 persen. 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada mengalami inflasi 0,18 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 118,83 pada Mei 2011 menjadi 119,04 pada. Subkelompok-subkelompok yang mengalami inflasi pada bulan, yaitu: subkelompok pendidikan 0,09 persen; subkelompok kursus-kursus/pelatihan 0,78 persen; subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 0,21 persen; subkelompok rekreasi 0,13 persen dan subkelompok olahraga 0,38 persen. Secara keseluruhan kelompok ini pada bulan memberikan sumbangan inflasi terhadap inflasi nasional sebesar 0,01 persen. 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada mengalami inflasi 0,15 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 106,90 pada Mei 2011 menjadi 107,06 pada. Subkelompok yang mengalami inflasi, yaitu: subkelompok transpor 0,15 persen dan sub kelompok sarana dan penunjang transpor 0,68 persen, sebaliknya subkelompok komunikasi dan pengiriman mengalami deflasi 0,05 persen. Sedangkan subkelompok jasa keuangan pada bulan ini relatif stabil. Secara keseluruhan kelompok ini pada bulan memberikan sumbangan inflasi 0,03 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah tarif angkutan udara 0,02 persen; sepeda motor dan ongkos pemeliharaan/service masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi, yaitu: bensin 0,01 persen. Berita Resmi Statistik No. 39/07/Th. XIV, 1 Juli 2011 5
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni) 2011 sebesar 1,06 persen dan dan laju inflasi year on year ( terhadap Juni 2010) sebesar 5,54 persen. Sedangkan laju inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2009 dan 2010 masing-masing 0,21 persen dan 2,42 persen. Sedangkan laju inflasi year on year untuk Juni 2009 terhadap Juni 2008 dan Juni 2010 terhadap Juni 2009 masingmasing sebesar 3,65 persen dan 5,05 persen. Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year, Tahun 2009 2011 Inflasi 2009 2010 2011 (1) (2) (3) (4) 1. Juni 0,11 0,97 0,55 2. (Januari - Juni) tahun kalender 0,21 2,42 1,06 3. Juni terhadap Juni (year on year) (tahun n) (tahun n-1) 3,65 5,05 5,54 Gambar 3 Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Januari-Juni) 2009-2011 2,30 2,00 1,70 Inflasi (%) 1,40 1,10 0,80 0,50 0,20-0,10 Jan Jan-Feb Jan-Mrt Jan-Apr Jan-Mei Jan-Jun 2009 2010 2011 6 Berita Resmi Statistik No. 39/07/Th. XIV, 1 Juli 2011
Gambar 4 Perbandingan Inflasi Year On Year, 2009-2011 10,00 9,00 8,00 7,00 Inflasi (%) 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 0,00 Jan-Jan Feb-Feb Mrt-Mrt Apr-Apr Mei-Mei Jun-Jun 2009 thd 2008 2010 thd 2009 2011 thd 2010 Berita Resmi Statistik No. 39/07/Th. XIV, 1 Juli 2011 7
PERBANDINGAN ANTARKOTA Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,55 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 126,50. Dari 66 kota IHK, 65 kota mengalami inflasi dan 1 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ambon 3,76 persen dengan IHK 133,69 dan terendah terjadi di Padang Sidempuan 0,04 persen dengan IHK 126,17. Sedangkan deflasi hanya terjadi di Tanjung Pinang 0,57 persen dengan IHK 126,52. Perbandingan Antarkota di Pulau Sumatera Pada bulan dari kota-kota IHK di wilayah pulau Sumatera yang berjumlah 16 kota, 15 kota diantaranya mengalami inflasi sedangkan 1 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Medan 1,07 persen dengan IHK 126,21 dan terendah terjadi di Padang Sidempuan 0,04 persen dengan IHK 126,17. Sedangkan deflasi terjadi di Tanjung Pinang 0,57 persen dengan IHK 126,52 (lihat Tabel 4). Tabel 4 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Kota-kota di Pulau Sumatera dengan Nasional (2007=100) K O T A IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1 Banda Aceh 123,17 0,47 2 Lhokseumawe 128,64 0,95 3 Sibolga 131,13 0,98 4 Pematang Siantar 128,46 0,79 5 Medan 126,21 1,07 6 Padang Sidempuan 126,17 0,04 7 Padang 128,40 0,11 8 Pekanbaru 124,57 0,48 9 Dumai 129,24 0,60 10 Jambi 128,66 0,95 11 Palembang 126,28 0,65 12 Bengkulu 131,51 0,98 13 Bandar Lampung 137,21 0,29 14 Pangkal Pinang 136,20 0,92 15 Batam 122,21 0,58 16 Tanjung Pinang 126,52-0,57 NASIONAL 126,50 0,55 8 Berita Resmi Statistik No. 39/07/Th. XIV, 1 Juli 2011
Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa Pada bulan seluruh kota IHK di wilayah pulau Jawa yang berjumlah 23 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sumenep 0,94 persen dengan IHK 123,10 dan terendah terjadi di Bandung 0,17 persen dengan IHK 120,93 (lihat Tabel 5). Tabel 5 Perbandingan Indeks dan Inflasi Kota-kota di Pulau Jawa dengan Nasional (2007=100) K O T A IHK Inflasi (%) (1) (2) (3) 1 Jakarta 124,55 0,43 2 Bogor 127,92 0,80 3 Sukabumi 125,81 0,48 4 Bandung 120,93 0,17 5 Cirebon 129,86 0,29 6 Bekasi 124,64 0,51 7 Depok 125,05 0,63 8 Tasikmalaya 127,83 0,42 9 Purwokerto 125,13 0,31 10 Surakarta 117,73 0,62 11 Semarang 124,99 0,43 12 Tegal 127,35 0,35 13 Yogyakarta 126,81 0,26 14 Jember 126,96 0,64 15 Sumenep 123,10 0,94 16 Kediri 124,61 0,81 17 Malang 126,06 0,56 18 Probolinggo 129,83 0,34 19 Madiun 130,06 0,60 20 Surabaya 125,49 0,49 21 Serang 129,42 0,24 22 Tangerang 127,22 0,40 23 Cilegon 125,86 0,21 NASIONAL 126,50 0,55 Berita Resmi Statistik No. 39/07/Th. XIV, 1 Juli 2011 9
Perbandingan Antarkota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera Pada bulan dari kota-kota IHK di wilayah luar pulau Jawa dan Sumatera yang berjumlah 27 kota, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ambon 3,76 persen dengan IHK 133,69 dan inflasi terendah terjadi di Manado 0,07 persen dengan IHK 125,09 (lihat Tabel 6). Tabel 6 Perbandingan Indeks dan Inflasi Kota-kota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera dengan Nasional (2007=100) K O T A IHK Inflasi (%) (1) (2) (3) 1 Denpasar 128,37 0,84 2 Mataram 133,09 1,36 3 Bima 133,94 1,20 4 Maumere 139,83 0,18 5 Kupang 135,81 0,30 6 Pontianak 133,19 0,80 7 Singkawang 129,12 0,38 8 Sampit 127,91 1,13 9 Palangkaraya 130,81 0,82 10 Banjarmasin 131,84 0,49 11 Balikpapan 133,13 1,39 12 Samarinda 135,31 1,09 13 Tarakan 145,16 0,56 14 Manado 125,09 0,07 15 Palu 130,99 0,21 16 Watampone 140,86 0,71 17 Makassar 127,18 0,55 18 Pare-Pare 128,39 0,25 19 Palopo 134,64 0,55 20 Kendari 132,76 0,76 21 Gorontalo 128,43 0,60 22 Mamuju 130,74 0,29 23 Ambon 133,69 3,76 24 Ternate 129,17 0,59 25 Manokwari 138,51 1,09 26 Sorong 145,12 2,35 27 Jayapura 125,03 0,60 NASIONAL 126,50 0,55 10 Berita Resmi Statistik No. 39/07/Th. XIV, 1 Juli 2011
INFLASI KOMPONEN INTI JUNI 2011 Komponen inti pada bulan mengalami inflasi sebesar 0,33 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 122,17 pada bulan Mei 2011 menjadi 122,57 pada bulan ; komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi 0,32 persen dan komponen bergejolak mengalami inflasi 1,42 persen. Inflasi komponen inti, komponen yang harganya diatur pemerintah, dan komponen bergejolak untuk inflasi tahun kalender (Januari-Juni) 2011 masing-masing 1,91 persen; 1,48 persen dan -1,74 persen. Sedangkan inflasi year on year ( terhadap Juni 2010) masing-masing 4,63 persen; 5,61 persen dan 8,57 persen (lihat Tabel 7). Tabel 7 Laju Inflasi, Inflasi Tahun Kalender 2011 dan Inflasi Year on Year menurut Kelompok Komponen Komponen IHK Juni 2010 IHK Desember 2010 IHK Inflasi Laju Inflasi Tahun Kalender 2011 Laju Inflasi Year on Year (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Umum 119,86 125,17 126,50 0,55 1,06 5,54 Inti 117,15 120,27 122,57 0,33 1,91 4,63 Harga Diatur Pemerintah 114,68 119,34 121,11 0,32 1,48 5,61 Bergejolak 136,38 150,69 148,07 1,42-1,74 8,57 Dari tiga kelompok komponen tersebut masing-masing memberikan sumbangan inflasi terhadap inflasi nasional adalah komponen inti 0,25 persen; komponen yang harganya diatur pemerintah 0,06 persen dan komponen bergejolak 0,24 persen (lihat Tabel 8). Tabel 8 Dekomposisi Andil Inflasi Nasional (persen) Komponen Andil Inflasi (%) (1) (2) U m u m 0,55 1 Inti 0,25 2 Yang Harganya Diatur Pemerintah 0,06 3 Bergejolak 0,24 Berita Resmi Statistik No. 39/07/Th. XIV, 1 Juli 2011 11