PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBU KABUPATEN DONGGALA

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

ABSTRAK PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PALEBON KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR

PENDAHULUAN Makanan pertama dan utama bagi bayi adalah air susu ibu (ASI). Air susu ibu sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan bayi (Arisman,

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN JOYOSURAN SURAKARTA

ANALISIS PERILAKU IBU MENYUSUI DI KELURAHAN PAROPO KECAMATAN PANAKUKKANG KOTA MAKASSAR. * Ignata Apolonia B * Dosen tetap Prodi Kebidanan Sandi Karsa

Faktor Maternal yang Berpengaruh dengan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif 6 Bulan Pertama Kelahiran

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KARTASURA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, STATUS PEKERJAAN IBU DAN PERAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS WEDARIJAKSA PATI TESIS

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI USIA 4-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

The Correlation of Knowledge Level About Exclusive Mother s Milk with Mother s Milk Deliverance To The Baby

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN SETABELAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN PERTUMBUHAN BAYI USIA 0-6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN YANG DIBERI SUSU FORMULA DI KECAMATAN NGAWI SKRIPSI

PERBEDAAN. NASKAH an. Diajukan oleh : J FAKULTAS

KNOWLEDGE RELATIONSHIP WITH MOTHER OF CONDUCT GIVING FOOD COACH ASI (MP-ASI) IN THE VILLAGE KEMUNING, NGARGOYOSO, KARANGANYAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG ASI PERAH TERHADAP PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS SIMPANG BARU

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN TENAGA KESEHATAN DAN RIWAYAT PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : SRI REJEKI J

Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK PEMBERIAN ASI SERTA STATUS GIZI BAYI USIA 4-12 BULAN DI PERDESAAN DAN PERKOTAAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI FACTORS RELATED TO INITIATION OF BREAST-FEEDING EARLY

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

Diajukan Oleh : PUTRI RAHMITASARI J

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI (0-6 BULAN) DI KELURAHAN BANTAN KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2013

ASTRID FARMAWATI SINIPAR

Suryo Pratikwo 1, Millatin Puspaningtyas 2, Dyah Retno Sukmaningrum 3 Poltekkes Prodi Keperawatan Pekalongan ABSTRACT

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN SOSIAL BUDAYA DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 0-6 BULAN DI DUSUN IX DESA BANDAR SETIA

PENGETAHUAN IBU MERUPAKAN FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

SKRIPSI HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN BBL DI BPS MEI SUWARSONO KLEDOKAN TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan ERLIAN AWAL SETIANI R

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU YANG BERKUNJUNG DI PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Tahun 2011

Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari

ROY ANTONIUS TARIGAN NIM.

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF 6-11 BULAN DIKELURAHAN KARUWISI UTARA KOTA MAKASSAR

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS CILACAP UTARA

KARYA ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA BARATAN KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2014

PERBEDAAN TINGKAT KEMATANGAN SOSIAL PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DENGAN ASI EKSKLUSIF DAN NON-EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN SKRIPSI

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MULTIPARA TERHADAP METODE INISIASI MENYUSUI DINI DI RSKIA X KOTA BANDUNG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG INISIASI MENYUSU DINI (IMD) KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PRIMIPARA (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Jebed Kabupaten Pemalang)

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN STATUS BEKERJA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS KARANGAWEN 1 KABUPATEN DEMAK

EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG CARA MENYUSUI DI KELURAHAN PAYA PASIR MEDAN MARELAN. Oleh: PRALISTIA LEONI ANANDA

Gusti Kumala Dewi*, Eneng Yuli Santika**

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEBERHASILAN MENYUSUI SECARA EKSKLUSIF DI PUSKESMAS NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

BONA F. P. BANJARNAHOR

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI DAN ANAK USIA 7 BULAN 5 TAHUN

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ASI EKSKLUSIF DAN PARITAS IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS SEWON II BANTUL TAHUN 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI BAYI UMUR 6-24 BULAN DI POSYANDU KARYAMULYA JETIS JATEN.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

ABSTRAK SHERLY RACHMAWATI HERIYAWAN

Novianti Damanik 1, Erna Mutiara 2, Maya Fitria 2 ABSTRACT

Secara umum seluruh keluarga contoh termasuk keluarga miskin dengan pengeluaran dibawah Garis Kemiskinan Kota Bogor yaitu Rp. 256.

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

Kata kunci : pengetahuan, persepsi, peran keluarga, ASI eksklusif

TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan. Magister Program Studi Kedokteran Keluarga

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA IBU NIFAS TAHUN 2015

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DAN PERAN KADER TERHADAP TUMBUH KEMBANG BAYI USIA 0-6 BULAN DI POSYANDU DESA BANGSALAN TERAS BOYOLALI

Perilaku Ibu Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada Balita. Mother Relationship With Events Nutrition Behavior In Children

ABSTRAK PENGARUH ASI EKSKLUSIF TERHADAP MORBIDITAS BAYI SAMPAI USIA 6 BULAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI PERTAMA (KOLOSTRUM) Dl RUMAH BERSALIN AN-NISSA SURAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF. Risa Devita Akademi Kebidanan Aisyiyah Palembang

Transkripsi:

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBU KABUPATEN DONGGALA Putu Candriasih 1 1 JurusanKeperawatan, Politeknik Kesehatan, Palu ABSTRACT Background : The Nutritional problem in infants less than food as well as Mother's Milk (ASI) was replaced with milk bottles in a manner and amount that does not meet the requirement. Infant growth and development are largely determined by the amount of milk obtained by including energy and other nutrients contained in breast milk are many mothers who are reluctant or unwilling to breastfeed their babies, especially in the first and second day after birth with a variety of reasons, among others, the existence of myths that mislead the community that the milk comes out the first time should be discarded because it is dirty. Objective : To identify factors associated with exclusive breastfeeding in infants at Puskesmas Tambu. Methods: This observational analytic design with Cross Research. Sectional. The population was mothers who had infants aged 6-11 months and the number of samples in this research is 49 respondent which taken with tehnikl purposive sampling. Results : The univariate analysis showed a good knowledge of exclusive breast feeding 25 people (51.0%), which have a low education 39 (79.6%), and that does not work 46 people (93.9%) that have a good attitude 25 people (51.0%). Results of bivariate analysis of maternal knowledge of exclusive breastfeeding and obtained a value of P 0.715 (P> 0.05) no statistically significant relationship between pengatahuan with exclusive breastfeeding, the analysis of exclusive breastfeeding education with P value of 0.715 was obtained (P> 0, 2005) showed that statistically there was no correlation between education with exclusive breastfeeding. Between jobs with exclusive breastfeeding from the results obtained by analyzing the P value was 0.386 (P> 0.05) indicates that there is no relationship between employment with exclusive breastfeeding. While the value of P between attitude and exclusive breastfeeding is 0.700 (P> 0.05) indicates that there is no relationship between attitude and exclusive breastfeeding. Conclusion : There is no correlation between knowledge, education, occupation and attitude with exclusive breastfeeding. Suggestions need to study with variables and other more complex populations associated with exclusive breastfeeding. Key words : Knowledge, exclusive breastfeeding LATAR BELAKANG Dalam pembangunan bangsa, peningkatan kualitas manusia harus dimulai sedini mungkin yaitu sejak masih bayi. Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas manusia adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI). semaksimal mungkin merupakan kegiatan penting dalam pemeliharaan anak dan persiapan generasi penerus dimasa depan. Akhir-akhir ini sering dibicarakan tentang peningkatan penggunaan ASI. Dukungan politis dari pemerintah terhadap peningkatan penggunaan ASI termasuk telah memadai, hal ini terbukti dengan telah dicanangkannya 76

Gerakan Nasional Peningkatan Penggunaan Air Susu Ibu (Alkatiri, 1996). Banyak ibu-ibu yang enggan atau tidak mau menyusui bayinya terutama pada hari pertama dan kedua setelah melahirkan dengan berbagai macam alasan antara lain, adanya mitos-mitos yang menyesatkan dimasyarakat bahwa ASI yang keluar pertama kali harus dibuang karena kotor (Danuatmaja Bonny, 2003). Selain itu, promosi susu formula yang begitu gencar dimasyarakat membuat para ibuibu lebih memilih susu botol dari pada memberikan kolostrum pada bayinya dalam hari pertama dan kedua setelah melahirkan. Bahkan tidak jarang kita mendengar seorang ibu yang mengatakan ASI saya belum keluar. Sebenarnya ASI yang keluar pada hari pertama METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan penelitian crossl sectional study menggunakan sampel sebanyak 49 orang yang dipilih secara puorposive sampling dari ibu-ibu yang mempunyai bayi berusia > 6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Tambu. Data yang dikumpukan yaitu data pemberian ASI eksklusif, pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, maupun sikap yang tersebut sedikit menurut ukuran kita, tetapi volume kolostrum yang ada didalam payudara mendekati kapasitas lambung bayi yang berusia 1-2 hari (Utami R, 2002). Berdasarkan data yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tambu tahun 2008 jumlah bayi 267, yang diberikan ASI eksklusif hanya 36 (13,48 %). Demikian juga di desa Tambu tahun 2009 jumlah bayi 96, yang memberi ASI eksklusif mungkin hanya 10. data bulan Juni sampai dengan November 2009 jumlah bayi 96 orang yang memberikan ASI eksklusif hanya 8 orang (8,33 %). Jadi banyak ibu-ibu yang sudah memberikan makanan pada bayinya sebelum umur 6 bulan. dilakukan dengan metode wawancara menggunakan koesioner terstruktur. Analisis data : 1) analisis univariat yaitu menggambarkan ditribusi frekuensi dari pengetahuan, pendidikan, pekerjaan dan sikap responden terhadap pemberian ASI eksklusif, 2) analisis bivariat yaitu untuk melihat hubungan antara masing masing variabel independent (pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, sikap) dengan variabel dependen (ASI eksklusif), menggunakan uji Chi Square(alternatif) dengan kemaknaan 0,05. HASIL PENELITIAN Pemberian Tabel 1. Distribusi Pengetahuan Responden tentang Pemberian Eksklusif 8 6.3 Tidak Eksklusif 41 83.7 49 100 Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak memberikan ASI secara Eksklusif pada bayinya. Pengetahuan Pengetahuan dikategorikan menjadi 2 yaitu pengetahuan baik dan tidak baik. Hasil analisis univariat pada tabel 2 menunjukkan bahwa ibu-ibu yang mempunyai pengetahuan baik pada pemberian ASI eksklusif 25 orang (51,0%) dan kurang baik 24 orang (49,0%). Pendidikan Pendidikan dikategorikan menjadi 2 yaitu pendidikan tinggi dan pendidikan rendah berdasarkan nilai median dari jawaban koesioner responden. Hasil analisis univariat pada tabel 3 menunjukan bahwa dari 49 responden ada 39 orang (79,6%) pendidikan rendah. Pekerjaan Pekerjaan dikategorikan menjadi 2 yaitu bekerja dan tidak bekerja berdasarkan nilai 77

median dari jawaban koesioner responden. Hasil analisis univariat pada tabel 4 menunjukan bahwa dari 49 responden ada 46 orang (93,9%) yang tidak bekerja (hanya sebagai IRT). Sikap Sikap dikategorikan menjadi 2 yaitu baik dan tidak baik berdasarkan nilai median dari jawaban koesioner responden. Hasil analisis univariat pada tabel 5 menunjukan bahwa dari 49 responden yang mempunyai sikap baik dan sikap kurang baik pada pemberian ASI eksklusif proporsinya hampir sama yaitu 51,0% dan 49,0%. Hubungan pengetahuan dengan pemberian ASI eksklusif Hasil analisis bivariat dari hubungan pengetahuan dengan pemberian ASI eksklusif diperoleh nilai 0,715 (p > 0,05) hal ini menunjukkan bahwa secara statistik tidak ada hubungan antara pendidikan dengan pemberian ASI eksklusif. Karena sebagian besar ibu-ibu yang pengetahuannya baik 22 (81,5 %) tapi tidak memberikan ASI eksklusif (tabel 2). Tabel 2 Hubungan pengetahuan dengan Pemberian Pengetahuan Tidak Eksklusif Eksklusif Baik 22 81,5 5 18,5 27 51 Kurang Baik 19 86,4 3 13,6 22 49 41 83,7 8 16,3 49 100 0,715 Hubungan pendidikan dengan pemberian ASI eksklusif Berdasarkan tabel 3 terlihat bahwa ibu yang pendidikan rendah dan tidak memberikan ASI eksklusif proporsinya terbesar 32 (86,5 %) daripada memberikan ASI eksklusif. Sedangkan ibu yang pendidikan tinggi lebih banyak tidak memberikan ASI eksklusif daripada memberikan ASI eksklusif. Sehingga hasil analisis diperoleh nilai P adalah 0,386 (P > 0,05) berarti secara statistik tidak ada hubungan antara pendidikan dengan pemberian ASI eksklusif. Tabel 3 Hubungan Pendidikan dengan Pemberian Pendidikan Tidak Eksklusif Eksklusif Rendah 32 86,5 5 13,5 37 79 Tinggi 9 75,0 3 25,0 12 20 41 83,7 8 16,3 49 100 0,386 Hubungan pekerjaan dengan pemberian ASI eksklusif Pada tabel 7 terlihat bahwa ibu yang tidak bekerja dan tidak memberikan ASI eksklusif proporsinya lebih besar daripada ibu yang bekerja dan memberikan ASI eksklusif. Hanya sedikit saja ibu yang bekerja dan memberikan ASI eksklusif. Sehingga hasil analisis bivariat diperoleh nilai P adalah 0,120 (P > 0,05) berarti secara statistik tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan pemberian ASI eksklusif. 78

Tabel 4 Hubungan Pekerjaan dengan Pemberian Pekerjaan Tidak Eksklusif Eksklusif Tidak Bekerja 39 86,7 6 13,3 45 94 Bekerja 2 50,0 2 50,0 4 6 41 83,7 8 16,3 49 100 0,120 Hubungan sikap dengan ASI eksklusif Berdasarkan tabel 8 terlihat bahwa banyak ibu-ibu yang mempunyai sikap baik tetapi tidak memberikan ASI eksklusif. Hanya sedikit saja ibu-ibu yang sikapnya baik dan memberikan ASI eksklusif. Sehingga hasil analisis bivariat diperoleh nilai P yaitu 0,700 (P > 0,05) ini berarti secara statistik tidak ada hubungan antara sikap dengan pemberian ASI eksklusif (Ho diterima). Untuk lebih jelasnya lihat tabel 8. Tabel 5 Hubungan Sikap dengan Pemberian Sikap Tidak Eksklusif Eksklusif Baik 25 86,2 4 13,8 29 51 Kurang Baik 16 80,0 4 20,0 20 49 41 83,7 8 16,3 49 100 0,700 PEMBAHASAN Pengetahuan bahwa pengetahuan ibu pada pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan lebih banyak yang mempunyai pengetahuan baik. Sedangkan hasil analisis bivariat menunjukkan, bahwa secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan pemberian ASI eksklusif. Hal ini disebabkan karena banyak ibu-ibu yang pengetahuannya baik tetapi tidak memberikan bayinya ASI eksklusif. Dari hasil wawancara lebih lanjut saat pengumpulan data, banyak ibu-ibu yang mengatakan ASInya tidak lancar sehingga bayi tidak puas/cukup mendapat ASI, sehingga dengan alasan tersebut ibunya sudah memberikan makanan tambahan selain ASI sebelum berumur 6 bulan. Selain itu juga karena faktor lingkungan karena melihat anaknya tetangga atau kerabatnya yang tidak memberikan ASI eksklusif juga. Menurut peneliti bahwa dalam penelitian ini faktor pengetahuan tidak berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif karena ada faktor lain yang lebih berpengaruh seperti faktor produksi ASInya sendiri mungkin karena pengaruh psikologi pada ibu-ibu yang baru pertama kali melahirkan, dan juga karena faktor lingkungan misalnya ada tetangga yang anaknya pintar karena diberi susu atau makanan tambahan tertentu sehingga ikut-ikutan. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan ASI antara lain : perubahan sosial budaya, pendidikan ibu, faktor psikologi, merasa ketinggalan zaman bila menyusui bayinya, meningkatnya promosi susu kaleng sebagai pengganti ASI (Depkes RI, 2002). Keluarga yang mempunyai pengetahuan baik karena mengetahui manfaat dari pemberian ASI, ibu sudah melahirkan lebih dari satu kali sehingga ada pengalaman dalam memberikan 79

ASI kepada bayinya, dengan seringnya juga ke Puskesmas saat imunisasi bayi sebelumnya. Hal ini sejalan pula dengan pendapat beberapa teori yang di kemukakan bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan adalah apa yang telah diketahui dan mampu diingat oleh seseorang setelah ia mengalami, menyaksikan dan mengerti atau yang di dapat semenjak lahir sampai menjadi dewasa baik yang di dapat melalui pendidikan formal mau pun non formal (Notoatmodjo, 2003). Pendidikan bahwa pendidikan ibu pada pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan lebih banyak yang mempunyai pendidikan rendah daripada pedidikan tinggi. Sedangkan hasil analisis bivariat menunjukkan, bahwa secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan pemberian ASI eksklusif. Karena orang yang mempunyai : pendidikan tinggi tidak semua juga memberikan ASI eksklusif. Padahal sebenarnya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin tinggi pula kesadaran akan pentingnya memberikan ASI eksklusif pada bayinya (Notoatmodjo, 2003). Hal ini tidak sesuai dengan teori, yang mengatakan bahwa pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan. Keluarga yang mempunyai pendidikan rendah disebabkan oleh karena faktor ekonomi, kesempatan untuk sekolah ke pendidikan tinggi yang tidak ada disebabkan karena ibu menikah muda, sedangkan yang mempunyai pendidikan tinggi karena ekonomi keluarga yang sudah mapan, keluarga menyadari pentingnya sekolah. Pekerjaan bahwa banyak ibu-ibu yang tidak bekerja dan tidak juga memberikan ASI eksklusif pada bayinyi. Ibu yang tidak bekerja sebenarnya ibu hanya mengurus anaknya, suami melarang istri mencari nafkah diluar rumah, sebagian keluarga ada yang berpendapat bahwa seorang istri tidak boleh bekerja diluar rumah.dari hasil analisis bivariat menunjukkan, bahwa secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan pemberian ASI eksklusif. Hal ini menunjukan bahwa pemberian ASI eksklusif tidak di pengaruhi oleh pekerjaan, karena hasil penelitian ini diperoleh banyak ibu-ibu yang tidak bekerja tetapi tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Menurut asumsi peneliti bahwa pemberian ASI eksklusif tidak di pengaruhi oleh pekerjaan, mungkin ada faktor lain yang berpengaruh lebih kuat dalam pemberianasi eksklusif. Sikap bahwa ibu yang mempunyai sikap baik pada pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan lebih banyak dibanding dengan yang tidak baik. Sedangkan hasil analisis bivariat menunjukkan, bahwa secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan pemberian ASI eksklusif. Hal ini disebabkan karena masih ada kepercayaan dari ibu dan keluarga bahwa pemberian makanan tambahan selain ASI dapat diberikan sedini mungkin sehingga bayi cepat besar tanpa mengetahui efek dari pemberian makanan selain ASI pada bayi usia dibawah 6 bulan. Hal ini sesuai dengan teori yang menjelaskan bahwa sikap mempunyai tiga komponen yaitu kepercayaan atau ide dan konsep terhadap suatu objek, evaluasi terhadap suatu objek dan kecenderungan untuk bertindak ketiga komponen ini akan membentuk suatu sikap (Linkage S, 2009). Hal ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Azwar S, (1995), yang mengatakan bahwa sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara cara tertentu. Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang dimaksud merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon. Secara sederhana, sikap adalah respon terhadap stimulus sosial yang telah terkondisikan. Begitu pula pendapat Alport (1994) dalam Notoatmodjo (2003), yang mengatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam 80

kehidupan sehari-hari yang merupakan reaksi bersifat emosional terhadap stimulus sosial, dan merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap yang baik dipengaruhi oleh pengetahuan. Suatu sikap yang baik diawali dengan keluarga mau menerima, maksudnya bersedia dan perhatian terhadap penyuluhan yang diberikan, kemudian menanggapi maksudnya mengerjakan dan menyelesaikan tugas yag diberikan adalah suatu indikasi sikap, kemudian menghargai maksudnya mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah dan bertangung jawab. Hal ini sesuai dengan pendapat teori yang mengemukakan bahwa sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai dengan kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap dari objek. KESIMPULAN 1. Tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan pemberian pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Tambu. 2. Tidak ada hubungan antara pendidikan dengan pemberian pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Tambu. 3. Tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan pemberian pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Tambu. 4. Tidak ada hubungan antara sikap dengan pemberian pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Tambu. DAFTAR PUSTAKA 1. Alkatiri. Kajian Immunoglobin di dalam ASI. Airlangga University Press; Jakarta;1996 2. Utami R. Mengenal Seri I, Jakarta;2002 3. Depkes RI. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta; 2002 4. Notoatmodjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat. PT Rineke Cipta; Jakarta;2003 5. Linkages. Pemberian Satusatunya Sumber Cairan Yang Dibutuhkan Bayi Usia Dini. www. Linkagesproject.org (10-1-2009) 81