BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Muhammad Fauzan Arif, 2014 Pengaruh Risiko Sistematis terhadap Return Ekspektasian Portofolio Saham

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

BAB I PENDAHULUAN. long-trem financial assets (Sartono, 2008). Salah satu kegiatan pasar modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi. Layaknya pasar, bursa efek dapat dikaitkan sebagai tempat

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan dengan ditandai semakin maraknya kegiatan investasi di Pasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi dilakukan oleh para pemilik dana, yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi perekonomian dalam aktivitas-aktivitas ekonomi, membuat negara ini

BAB 1 PENDAHULUAN. tingkat pengembalian berupa return (pendapatan) baik berupa dividend yield

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Model penetapan harga asset Capital Assets Pricing Model, biasa disebut

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini membuktikan semakin berkembangnya dunia investasi yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan perekonomian suatu negara termasuk di Indonesia. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperjualbelikan instrument keuangan. Fungsi dari Pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang selama beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, pertanyaan, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah kesejahteraan secara finansial. Di dalam investasi terdapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketidakpastian kondisi penghasilan dan kebutuhan akan konsumsi di masa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, dengan harapan expected return yang diperoleh akan tinggi. Namun pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada saat ini pertumbuhan perekonomian berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang

BAB I PENDAHULUAN. daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

BAB I PENDAHULUAN. membeli Dolar. Situasi tersebut menimbulkan lebih banyak tekanan terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan dana yang cukup besar, dimana pemenuhannya tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga jaga dengan mencadangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 laju investasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun

I. PENDAHULUAN. Indeks kompas 100 merupakan suatu indeks saham yang terdiri dari 100 saham

BAB I PENDAHULUAN. efektif dalam menunjang pertumbuhan perusahaan, karena pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masukan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu. Dengan adanya aktiva

BAB I PENDAHULUAN. membuat analisis investasi sebelum menanamkan dananya. Perkembangan instrumen

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pendanaan dan investasi bagi masyarakat. menyebabkan pertumbuhan pasar modal melambat dan penundaan Initial Public

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

Dari investasi tersebut, investor mengharapkan adanya suatu tingkat

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. memperluas lapangan pekerjaan, peningkatan output yang dihasilkan, dan bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Dasar dari pengembangan perumusan Capital Assets Pricing Model (CAPM)

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa fasilitas perdagangan sekuritas. Undang-Undang Pasar Modal

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini menunjukkan kondisi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya pada kegiatan investasi, baik berupa real asset maupun. terkandung apabila kita ingin melakukan investasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan bisnisnya agar tetap berjalan, salah satunya dengan

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan penyimpangan yang sering disebut ketidakpastian (uncertainty).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investasi adalah pemahaman hubungan antara return yang diharapkan dan. return yang diharapkan. (Tandelilin, 2001 : 3)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi merupakan komitimen sejumlah dana atau sumber dana lainnya

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah saja, partisipasi masyarakat sangat diharapkan untuk ikut aktif melalui

BAB I PENDAHULUAN. untuk menambahkan dana bagi perusahaan yang membutuhkan dana. Baik

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilakukan dalam bentuk investasi riil (real investment) dan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. fungsi ekonomi karena pasar modal adalah tempat penyaluran dana dari (lenders)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. Hampir seluruh negara memiliki pasar modal (capital market) kecuali bagi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia investasi di Indonesia saat ini semakin pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara serta menunjang ekonomi suatu negara ( Parmono, 2001 ).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

BAB 1 PENDAHULUAN. sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan

BAB I PENDAHULUAN. sektor riil dan keuangan juga dapat mempengaruhi gejolak pasar.

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu investasi (investment), sering juga

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Didalam perusahaan tentu terdapat bagian manajemen keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan kapitalisasi pasar cukup besar. Pasar modal memiliki peran besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan seperti saham, misalnya pemegang surat berharga akan menerima dividen

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ekonomi suatu negara tertentu, dalam kaitannya dengan dana, ada

BAB I PENDAHULUAN. semakin bervariasi akan semakin meningkat. Para pemilik atau investor dapat

BAB I PENDAHULUAN. keuangannya, sehingga nilai perusahaan lebih mudah untuk diukur. Laporan. investor dalam membuat keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal. Pasar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan dana (investee) dengan pihak yang kelebihan dana (investor).

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. ini diperlukan peranan pasar modal sebagai suatu wadah untuk memobilisasi. dana masyarakat selain lembaga keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. fiskal dan moneter (Fahmi, 2013). Pasar modal menjalankan dua fungsi utama, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

I. PENDAHULUAN. authorities, maupun perusahaan swasta (Husnan, 2003). Dalam Undang-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. biasanya mereka akan mendasarkan keputusannya pada beberapa informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. masa mendatang (Tandelilin, 2010:2).Secara umum, pemodal (investor) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB 1 PENDAHULUAN. menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pemberi dana (lender) yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, kegiatan ekonomi suatu negara dapat melampaui batas-batas negara secara fisik karena telah menandatangani kontrak kerja sama internasional. Kemajuan dalam sistem telekomunikasi dapat menghubugkan para pelaku pasar di seluruh dunia sehingga transaksi dapat dilaksanakan dalam hitungan detik sehingga memungkinkam penyebaran informasi aktual mengenai harga sekuritas dan informasi-informasi penting lainnya kepada banyak pelaku pasar global dan pada saat yang sama menilai bagaimana iniformasi ini akan mempengaruhi keputusan investasi mereka. Pasar modal adalah salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara dan menjadi alternatif penghimpunan dana selain sistem perbankan. Pasar modal dapat menggalang pengerahan dana jangka panjang dari masyarakat untuk disalurkan ke sektor-sektor yang produktif dan memberi kesempatan kepada investor untuk memilih investasi yang sesuai dengan risiko yang siap mereka tanggung dengan tingkat keuntungan yang mereka harapkan. Sehingga pasar modal menjadi sarana yang efisien untuk mengalokasikan dana investasi. Perusahaan yang membutuhkan modal dapat memanfaatkan pasar modal sebagai alternatif mendapatkan modal dengan lebih mudah dan biaya yang lebih rendah sehingga kegiatan ekonomi di berbagai sektor dapat ditingkatkan. Dengan terjadinya peningkatan kegiatan ekonomi akan menciptakan dan mengembangkan lapangan kerja yang luas, dengan sendirinya dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar sehingga secara langsung dapat berpengaruh dalam mengurangi jumlah pengangguran. Investasi dalam bentuk surat berharga (sekuritas) biasanya dapat dilakukan melalui pasar uang atau pasar modal. Pada umumnya tujuan investor berinvestasi Pengaruh Risiko Sistematis terhadap Ekspektasian Portofolio Saham 1

2 di pasar modal adalah mengharapkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan tingkat keuntungan di pasar uang, bebas memilih emiten dalam maupun luar negeri, dan investor akan dengan mudah mencairkan investasinya karena saham merupakan jenis investasi yang sangat liquid. Inilah salah satu ciri keunggulan pada saham yang menjadikannya menarik dibandingkan dengan investasi yang lainnya. Keuntungan yang diperoleh dari investasi saham adalah capital gain, deviden, dan hak suara dalam rapat umum pemegang saham. Zubir (2011:4) mendefinisikan Capital gain adalah keuntungan dari selisih positif dari harga jual dengan harga beli saham tersebut. Deviden merupakan pembagian laba perusahaan kepada pemilik saham perusahaan tersebut. Berbeda dengan instrumen investasi lainnya, tingkat keuntungan yang akan didapatkan dari investasi saham tidak dapat ditentukan oleh investor maupun pasar modal itu sendiri karena pergerakan harga saham tidak dapat diprediksi dan hanya dapat ditentukan oleh hukum permintaan dan penawaran. Investor hanya dapat mengharapkan keuntungan atau return ekspektasian dari investasi yang dilakukannya. Zubir (2011:16) mendefinisikan ekspektasian adalah ratarata dari harga jual dikurangi harga beli (capital gain) ditambah deviden dibagi harga beli. Guna memaksimumkan return ekspektasian investor dapat melakukan diversifikasi sekuritas dalam sebuah portofolio saham karena saham-saham dalam portofolio saling berkorelasi baik positif maupun negatif. Semakin banyak sekuritas dalam portofolio, maka return realisasian portofolio tersebut akan mendekati return ekspektasian dan variansnya menjadi semakin kecil. Untuk menggambarkan return ekspektasian portofolio dan return realisasian portofolio, investor dapat memilih indeks LQ45 karena emiten yang masuk dalam indeks ini merupakan hasil seleksi ketat 45 emiten dengan kapitalisasi dan kemajuan ekonomi perusahaannya paling baik, pemantauan rutin oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), dan BEI dapat meminta saran dari para ahli dalam menentukan kewajaran emiten-emiten yang masuk dalam indeks LQ45. Pengaruh Risiko Sistematis terhadap Ekspektasian Portofolio Saham

3 Ketatnya kriteria untuk masuk indeks LQ45 mencerminkan perusahaanperusahaan yang masuk merupakan perusahaan terbaik di Bursa Efek Indonesia. Investor akan tertarik dan memilih saham-saham yang termasuk dalam indeks LQ45. Tabel di bawah ini menunjukkan return ekspektasian portofolio dan return realisasian portofolio yang terjadi pada saham Indeks LQ45 periode januari 2012 sampai dengan Desember 2013. No Tabel 1.1. Realisasian Portofolio dan Ekspektasian Portofolio Saham Portofolio Realisasian Rp 2011 LQ45 Tahun 2012 dan Tahun 2013 Ekspektasian E(Rp) 2011 Realisasian Rp 2012 Ekspektasian E(Rp) 2012 Realisasian Rp 2013 Ekspektasian E(Rp) 2013 1 Portofolio 1 0,9283 3,2928 1,6001 0,9283-0,3962 1,6001 2 Portofolio 2 1,9030 7,0623 1,3458 1,9030 0,1052 1,3458 3 Portofolio 3 1,8596 3,4600 1,4590 1,8596 0,9194 1,4590 4 Portofolio 4 1,3973 3,8815 1,0677 1,3973 0,1779 1,0677 5 Portofolio 5 1,2671 3,8567 0,3354 1,2671 0,9077 0,3354 6 Portofolio 6 0,4306 3,2963 1,2440 0,4306 0,2069 1,2440 7 Portofolio 7 1,8317 5,5789 1,1829 1,8317 0,5600 1,1829 8 Portofolio 8 1,2580 3,5522 1,3047 1,2580 0,3404 1,3047 Rata-rata 1,3595 4,2476 1,1924 1,3595 0,3527 1,1924 (Sumber: IDX, data diolah kembali) Walaupun LQ45 merupakan indeks yang paling tinggi nilai kapitalisasinya dan yang berisikan emiten-emiten terbaik, namun tidak menjamin return yang konsisten, terlihat dari return realisasian dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 selalu fluktuatif. Dengan return realisasian yang berfluktuatif maka return yang akan diperoleh investor tidak selalu tetap dari tahun ke tahun. Rata-rata return realisasian portofolio tahun 2011 adalah 1,3595% dan rata-rata return ekspektasiannya adalah 4,2476% dengan kata lain harapan investor tidak terwujud pada tahun 2011. Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada tahun 2012 rata-rata return realisasian adalah 1,1924% dan rata-rata return ekspektasian adalah 1,35951 % dengan kata lain return yang terjadi pada tahun 2012 melebihi return ekspektasian yang diperkirakan oleh investor. Sedangkan pada tahun 2013 rata- Pengaruh Risiko Sistematis terhadap Ekspektasian Portofolio Saham

4 rata return realisasian portofolio adalah 0,3527% dan rata-rata return ekspektasian portofolio adalah 1,1924% dengan kata lain return realisasian yang diharapkan oleh investor sangat tidak terwujud pada tahun 2013. Selisih negatif dari return ekspektasian dan return realisasian portofolio pada tahun 2011 dan tahun 2013 merupakan fenomena yang mencerminkan tidak tercapainya harapan pengembalian keuntungan para investor pada tahun tersebut. Dampak dari selisih negatif sebesar 0,8398 % antara return ekspektasian dan return realisasian portofolio tahun 2013 bagi investor adalah sebuah kerugian karena return yang diterima sangat jauh dibawah harapan para investor. Rata-rata return realisasian yang terendah dari ketiga tahun terakhir adalah pada tahun 2013 sebesar 0,3527% Teori yang digunakan adalah Capital Asset Pricing Model (CAPM) yang dikembangkan oleh Sharpe, Linter, dan Mossin. CAPM adalah sebuah model hubungan antara risiko dan return ekspektasian suatu sekuritas atau portfolio. Fahmi (2011:134) mengatakan bahwa risiko yang dinilai rasional yang dapat mempengaruhi return ekspektasian portofolio adalah risiko sistematis dikarenakan risiko sistematis adalah risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi atau dengan kata lain risiko ini mempengaruhi saham secara menyeluruh yang diukur dengan beta (β). Beta menggambarkan volatilitas return suatu sekuritas atau portofolio terhadap return pasar. Nilai beta suatu saham yang tinggi mengambarkan tingkat risiko yang tinggi pada saham tersebut. Demikian juga sebaliknya, nilai suatu beta yang rendah menggambarkan tingkat risiko yang rendah pada saham tersebut. Penelitian yang menguji hubungan risiko sistematis dan risiko tidak sistematis terhadap return ekspektasian pernah dilakukan oleh Ratih Paramitasari (2011) dengan hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa risiko sistematis berpengaruh signifikan terhadap return ekspektasian portofolio saham. Penelitian yang serupa dilakukan oleh Silcia Maharani (2008) menunjukkan hasil bahwa risiko sistematis berpengaruh terhadap return ekspektasian. Dari uraian permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH RISIKO SISTEMATIS TERHADAP Pengaruh Risiko Sistematis terhadap Ekspektasian Portofolio Saham

5 RETURN EKSPEKTASIAN PORTOFOLIO SAHAM Studi Pada Perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia. 1.2. Rumusan Masalah Penelitan Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana gambaran risiko sistematis portofolio pada indeks saham LQ45. 2. Bagaimana gambaran return ekspektasian portofolio pada indeks saham LQ45. 3. Bagaimana pengaruh dari risiko sistematis terhadap return ekspektasian portofolio saham pada Indeks LQ45. 1.3. Maksud Dan Tujuan Penelitian Maksud penelitian disini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan untuk menjelaskan pengaruh risiko sistematis terhadap return ekspektasian portofolio saham pada indeks LQ45. Sedangkan tujuan penelitian ini bertujuan untuk: 1. Untuk mengetahui gambaran risiko sistematis portofolio pada indeks saham LQ45. 2. Untuk mengetahui gambaran return ekspektasian portofolio pada indeks saham LQ45. 3. Untuk mengetahui pengaruh risiko sistematis terhadap return ekspektasian portofolio saham pada indeks LQ45. 1.4. Kegunaan Penelitian Kegunaan yang diperoleh dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1.4.1. Manfaat Teoritis Pengaruh Risiko Sistematis terhadap Ekspektasian Portofolio Saham

6 Penelitian ini dapat dijadikan sarana untuk meningkatkan dan menguatkan pemahaman mengenai analisis investasi terutama dalam investasi saham yang berbentuk portofolio. 1.4.2. Manfaat Praktis a. Dapat memberikan informasi kepada pada investor maupun calon investor mengenai portofolio saham yang berkaitkan dengan risiko sistematis dan return ekspektasian portofolio saham. b. Sebagai bahan masukan bagi investor maupun calon investor atas kebijakan investasi yang dialakukannya, dan nantinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi saham di Pasar Modal. Pengaruh Risiko Sistematis terhadap Ekspektasian Portofolio Saham