PEMBANGUNAN E-LEARNING SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN ONLINE DI SMP NEGERI 8 BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pariwisata dan pendidikan.tidak bisa di pungkiri, saat ini perkembangan teknologi

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN BERKAS USUL KENAIKAN PANGKAT PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah

SISTEM PENJADWALAN UJIAN DOKTOR PADA PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO. Rizka Ella Setyani, Sukmawati Nur Endah

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2010/2011

BAB 1 PENDAHULUAN. persiapannya lebih singkat. E-Learning menjawab semua tantangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa kelurahan, dan setiap bulannya masing-masing kelurahan wajib

BAB 1 PENDAHULUAN. ditentukan dengan nilai angka kredit yang dimiliki oleh seorang peneliti. Angka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

SISTEM PEMASARAN LAPTOP BERBASIS E-COMMERCE PADA CV. WAHOO COMPUTER MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan beberapa kelemahan dalam hal pengelolaan tersebut, yaitu teknologi

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGOLAHAN NILAI SISWA BERBASIS WEB DI SEKOLAH DASAR NEGERI

E-LEARNING BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG PROSES BELAJAR MENGAJAR PADA SMA NEGERI 2 SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KOPI PADA UD. TIARA GLOBAL COFFEE BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. metode transaksi yang di lakukan secara online mulai berkembang pesat,

Kata Kunci :Sistem Informasi Akademik, SMA, Waterfall, PHP, MySql

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Arjawinangun merupakan cabang

E-PROCUREMENT BERBASIS INTRANET DI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT

Kata kunci : pembangunan sistem pembelian dan penjualan, sistem informasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta menerapkan kurikulum operasional pendidikan yang disusun dan

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan sekolah merupakan faktor penunjang dalam proses belajarmengajar,

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, kegiatan usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DAN PERANCANGAN E-LEARNING TIK SMU BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR YUDHA PERMANA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan teknologi jaringan yang semakin pesat dan kemudahan yang

BAB I Pendahuluan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah pekerjaan terutama untuk sebuah instansi pemerintahan atau

WEBSITE PT. LUMENINDO GILANG CAHAYA MENGGUNAKAN METODE WATERFALL

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI E- LEARNING BERBASIS WEB PADA SMAN 101 JAKARTA

WEBSITE PEMBELAJARAN TAHAP DASAR MEMBACA AL- QUR AN DENGAN METODE INTERAKTIF LEARNING

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA POLITEKNIK NEGERI MEDAN BERBASIS WEB LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

STMIK GI MDP ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB PADA SMA NEGERI 7 PALEMBANG

DAFTAR ISI. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR TABEL. DAFTAR MODUL PROGRAM...

PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG PENJUALAN PRODUK

WEBSITE PT. PEGADAIAN (PERSERO) PADA KANTOR WILAYAH III PALEMBANG MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi akademik merupakan sistem yang mengolah data dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Laboratorium klinik kesehatan adalah salah satu perusahaan yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. hampir di seluruh daerah Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini bersaing untuk

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan pesat. Di berbagai bidang, kemajuan evolusi sistem berkembang menuju arah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sukamiskin adalah bagian dari Unit Pelaksanaan Teknis Kementrian Hukum dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak lepas dari penggunaan internet, dikarenakan akses internet era sekarang penggunaannya cukup mudah.

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI D3 TEKNIK INFORMATIKA UNS BERBASIS WEB DAN ANDROID

BAB 1 PENDAHULUAN. PT PLN (Persero) adalah BUMN yang menangani aspek kelistrikan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45 Edisi... Volume..., Bulan 20.. ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan teknologi semakin besar. Peran teknologi akhir-akhir ini sangat

BAB II LANDASAN TEORI...

Rancang Bangun Sistem Informasi E-Learning Berbasis Web Studi Kasus SMK Plus Multi Karya Medan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Heruaji Eko Setiawan Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang. Abstrak

SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS DATABASE DI SEKOLAH DASAR SDN BOJONG KONENG III

BAB 1 PENDAHULUAN. koleksi bahan pustaka secara sistematis dan digunakan oleh pemakai sebagai

SISTEM INFORMASI ORDER ALAT MUSIK DAN ORDER REKAMAN BERBASIS WEB DI STUDIO RECORD ORANGE MADIUN SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DAN ADMINISTRASI PADA SMA NEGERI 12 PALEMBANG MENGGUNAKAN WEBSITE DESIGN METHOD (WSDM)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berada di berbagai belahan dunia. Melalui media ini, mereka dapat memperoleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1.2. Perumusan Masalah

Berikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. kurang diperhatikan keberadaannya oleh pemerintah. sekolah untuk mencapai tujuan khusus dan tujuan pendidikan pada umumnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan informasi yang akurat dan tepat untuk penyajian data sangat

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

SISTEM INFORMASI INSTALASI GIZI DI RSUP dr.hasan SADIKIN BANDUNG. Ade Jamaludin

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat yang diindikasikan perkembangan teknologi telekomunikasi dan komputer.

KATA PENGANTAR. Wassalamualaikum Wr. Wb. Bandung,12 Maret Faris Bassam

BAB 1 PENDAHULUAN. Bekasi merupakan badan usaha yang bergerak dalam bidang penjualan bed cover, sprei bantal, sprei guling dan sprei untuk kasur.

II Diagram Konteks II DFD (Data Flow Diagram) II Kamus Data II.2.8 Perangkat Lunak yang Digunakan II.2.8.

APLIKASI PENGELOLAAN PROPOSAL KEGIATAN KEMAHASISWAAN DI UNIVERSITAS TELKOM

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Atika Fashion yang berlokasi di Jl. Letjend Sukowati Gupolo Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi terutama internet merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting khususnya di Program Studi Informatika Fakultas Teknik

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan yang luas, maka penggunaan internet sebagai fasilitas

BAB 1 PENDAHULUAN. dari pendayagunaan teknologi khususnya teknologi informasi. Penjualan elektronik atau yang akrab di sebut e-commerce ( electronic

2.1 Dasar Teori E-Learning

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan desain daster dan tracing yang menggunakan komputer sebagai alat

BAB 1 PENDAHULUAN. PT Muara Tour adalah perusahaan yang bergerak di bidang layanan Tours dan Travel

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

RANCANG BANGUN SISTEM APPLIKASI UJIAN ONLINE UNTUK MEMBANTU SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN AKHIR NASIONAL ONLINE DI SMP NEGERI 01 WATES - BLITAR

BAB I PENDAHULUAN. gambar, suara, dan animasi yang dapat ditampilkan di internet dan dapat

Perancangan Aplikasi E-Learning Berbasis Website Pada SMA/SMK Dharma Bakti Medan

BAB II KAJIAN LITERATUR

PEMODELAN SISTEM PADA SITUS FTP LAPAN BANDUNG

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI KELILING INDONESIA BERBASIS ANDROID

Transkripsi:

PEMBANGUNAN E-LEARNING SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN ONLINE DI SMP NEGERI 8 BANDUNG Eko Budi Setiawan 1), Moch. Vama Yusman 2) 1), 2) Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipati Ukur 112-114 Bandung, 40132 Email : ekobudisetiawan@ymail.com 1), moch_vama_yusman@yahoo.co.id 2) Abstrak Kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 8 Bandung menggunakan cara yang biasa, dimana guru menyampaikan referensi pelajaran kepada siswa di dalam kelas. Diperlukan suatu sistem untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah SMP Negeri 8 Sistem tersebut adalah sistem e-learning. Sistem e-learning SMP Negeri 8 Bandung dibangun menggunakan metode Waterfall. Pada tahap pengumpulan data, digunakan metode wawancara, studi literatur, observasi, dan kuesioner. Aplikasi yang dibangun menggunakan metode perancangan struktural yaitu menggunakan ERD untuk menggambarkan relasi antar data dan DFD untuk menjelaskan aliran data dalam sistem. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun aplikasi ini yaitu pada halaman website menggunakan PHP dan pada database menggunakan SQL. Berdasarkan hasil penelitian, e- learning SMP Negeri 8 Bandung dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi, pengelolaan tugas, dan mengetahui tingkat pemahaman siswa. Web e- learning ini cukup mempermudah siswa dalam mendapatkan materi dan mempercepat siswa mengetahui hasil latihan. Untuk kepala sekolah web e- learning ini memudahkan kepala sekolah dalam memantau perkembangan akademik siswanya. Kata kunci : SMP Negeri 8 Bandung, PHP, SQL, e- learning, Waterfall 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 8 Bandung menggunakan cara yang biasa, dimana guru menyampaikan referensi pelajaran kepada siswa di dalam kelas. Pemberian referensi pembelajaran membutuhkan waktu yang cukup lama karena saat guru memberikan referensi pembelajaran ketua kelas harus memperbanyak dengan cara menggandakan referensi tersebut. Hal tersebut mengakibatkan waktu yang dibutuhkan untuk menyampaikan referensi menjadi lebih sedikit. sehingga menyulitkan siswa dalam memahami suatu referensi pelajaran. Pada saat pemberian tugas, guru memberikan tugas pada jam pelajaran berlangsung di dalam kelas dalam bentuk berkas dan pengumpulannya dilakukan selama waktu untuk mata pelajaran tersebut masih tersedia atau ketika jam kelas selesai, jika waktu tidak mencukupi maka pengumpulan dapat diberikan pada pertemuan berikutnya. Namun, tugas yang dikumpulkan oleh siswa terkadang hilang sehingga siswa yang berkasnya hilang tidak mendapatkan nilai. Ketika siswa belajar di rumah, terkadang siswa mengalami kesulitan untuk memperoleh referensi tambahan, karena referensi yang dimilikinya dirasa tidak cukup. Siswa hanya memperoleh referensi ketika berada di dalam kelas atau mengunjungi perpustakaan baik yang berada di sekolah atau perpustakaan umum. Hal ini cukup menyulitkan siswa untuk memperoleh referensi terutama jika rumah siswa tersebut jauh dari sekolah atau perpustakaan. Setiap KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) yang berlangsung di sekolah dipantau oleh kepala sekolah SMP Negeri 8 Bandung dalam rangka memantau perkembangan akademik siswanya. Namun, apabila suatu saat kepala sekolah membutuhkan informasi perkembangan akademik siswanya saat itu juga maka kepala sekolah akan kesulitan dalam mengetahuinya dikarenakan kepala sekolah harus menanyakan kepada wali kelas satu per satu, sehingga dibutuhkan sebuah alat bantu yang memudahkan kepala sekolah untuk memantau perkembangan akademik di SMP Negeri 8 Perkembangan akademik siswa selalu dipantau oleh guru. Hal ini dilakukan salah satunya dengan cara mencari tahu sejauh mana siswa memahami suatu materi pelajaran. Namun, hal ini sulit dilakukan dikarenakan terkadang siswa takut atau malu untuk bertanya seputar materi yang tidak dipahaminya. Dalam proses pemeriksaan latihan oleh guru, hasilnya lama keluar karena harus diperiksa satu per satu. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah yang ada di SMP Negeri 8 Bandung adalah: 1. Guru sulit dalam memberikan referensi kepada siswa dikarenakan waktu yang tersedia tidak mencukupi. 2. Sulitnya guru untuk melakukan pengelolaan tugas. 3. Sulitnya siswa untuk memperoleh referensi pembelajaran. 3.04-1

4. Kepala sekolah sulit memantau perkembangan akademik. 5. Guru kesulitan mengetahui tingkat pemahaman materi siswanya. 6. Lamanya siswa untuk mengetahui hasil latihan.. 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dari penelitian ini adalah membangun aplikasi e-learning di SMP Negeri 8 Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam pembuatan aplikasi ini adalah: 1. Memudahkan guru dalam mendistribusikan referensi kepada siswanya. 2. Memudahkan guru dalam mengelola berkas tugas. 3. Memudahkan siswa dalam memperoleh referensi pembelajaran. 4. Memudahkan kepala sekolah dalam memantau perkembangan akademik di SMP Negeri 8 5. Memudahkan guru dalam mengetahui tingkat pemahaman materi siswanya. 6. Proses penilaian latihan menjadi cepat. 1.4 Metodologi Tahap penelitian terdiri dari 2 tahap yaitu tahap pengumpulan data dan pembangunan aplikasi. Untuk pengumpulan data dilakukan dengan studi lapangan dan studi literatur. Sedangkan dalam metode pembangunan aplikasi dengan menggunakan metode waterfall [1]. 1.5 Tinjauan Pustaka Definisi E-learning Banyak istilah yang terkait dengan e-learning, diantaranya adalah software learning, multimedia learning, computer based learning, online learning, distance learning, serta e-learning itu sendiri. Darin E. Hartley [2] mendefinisikan e-learning sebagai berikut: e-learning merupakan suatu jenis belajar-mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain. Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa e-learning adalah sebuah sistem pembelajaran yang menggunakan komputer dan internet sebagai medianya. Menurut Romi Satria Wahono [3], terdapat beberapa komponen yang membentuk e-learning, yaitu: 1. Infrastruktur e-learning: Infrastruktur e-learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Didalamnya termasuk peralatan Teleconference apabila kita memberikan layanan Synchronous learning melalui Teleconference. 2. Sistem dan aplikasi e-learning: Sistem perangkat lunak yang memvirtualisasi proses belajar mengajar konvensional. 3. Konten e-learning: Konten dan bahan ajar yang ada pada e-learning. Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia interaktif) atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa). Sedangkan actor yang ada dalam pelaksanakan e- learning boleh dikatakan sama dengan proses belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya infrastruktur yang membimbing, siswa yang menerima bahan ajar dan administrator yang mengelola administrasi dan proses belajar mengajar. Pada gambar 1 digambarkan komponen-komponen e-learning. Siswa Pengajar Admin E-learning System (Rumah) Situs Portal/Blog E-learning (Content) Multimedia-based Content Text-based Content Infrastructure (Peralatan) Server and Client (PC) Network Media Teleconference Gambar 1 Komponen E-learning [3] 2. Pembahasan 2.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan Analisis pada prosedur yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui secara detail prosedur apa saja yang dilakukan pada proses pembelajaran di SMP Negeri 8 Analisis tersebut juga dapat menentukan langkah-langkah perancangan yang akan dibuat sehingga rancangan sistem sesuai dengan kebutuhan pengguna dan sistem mempunyai untuk kerja yang efisien dan efektif, dapat menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Adapun prosedurnya meliputi prosedur pembelajaran referensi pembelajaran, tugas dan latihan. Berikut ini adalah prosedur yang sedang berjalan di SMP Negeri 8 Bandung: Gambar 2 Flowmap Pemberian Modul Materi Pelajaran 3.04-2

2.2 Analisis Pengguna Analisis pengguna dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja pengguna yang terlibat dalam proses pembelajaran sehingga dapat diketahui tingkat pengalaman dan pemahaman pengguna komputer. Untuk memaksimalkan pengguna sistem yang akan dibangun, maka pengguna aplikasi ini dibagi menjadi empat kategori, yaitu admin, guru, kepala sekolah dan siswa. Deskripsi pengguna dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1 Analisis Pengguna yang Akan Menggunakan Sistem Pengguna Admin (Bag. Kurikulum) Hak Akses insert,update dan delete data guru, data siswa, data pelajaran, data kurikulum, data kelas, data mengajar. Serta mampu maintenance sistem e-learning Kemampuan yang Dimiliki pemahaman yang baik terhadap pengolahan data dalam e-learning serta memiliki kemampuan terhadap pemograman PHP dan MySQL. Jenis Pelatihan yang Diberikan pengoperasian aplikasi dan mengolah data dalam web. troubleshooting sistem e- learning. Gambar 3 Flowmap Pemberian Soal Latihan Pelajaran Guru Kepala Sekolah Unggah tugas, unggah file materi, unduh tugas siswa, menilai tugas siswa, membuat soal latihan, memantau perkembangan akademik siswanya dan mengikuti forum. Hanya dapat melihat atau memantau perkembangan akademik siswa dalam e-learning ini. penguasaan pengelolaan terhadap e- learning, internet dan web browser. kemampuan terhadap teknologi internet dan web browser. pengelolaan aplikasi dengan hak akses milik guru. penggunaan aplikasi dengan hak akses milik kepala sekolah. Siswa Melakukan unggah dan unduh materi dan tugas. Dapat mengikuti latihan. Dapat mengikuti forum diskusi. kemampuan pemahaman pengoprasian terhadap e- learning serta paham teknologi internet dan web browser. penggunaan aplikasi dengan hak akses milik siswa. 2.3 Analisis Data Analisis data merupakan tahap dimana dilakukan analisis terhadap data-data yang diolah dalam sistem atau prosedur yang sedang berjalan. Analisis data dimodelkan dengan menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD) untuk menggambarkan hubungan antara entitas atau struktur data dan relasi antar file. Gambar 5 adalah ERD pada aplikasi e-learning di SMP Negeri 8 Gambar 4 Flowmap Pemberian Soal Tugas Pelajaran 3.04-3

Gambar 5 ERD Aplikasi E-learning SMP Negeri 8 Bandung 2.4 Diagram Konteks Alat pemodelan ini digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan lingkungan serta mendeskripsikan fungsi sebuah sistem. Diagram konteks digambarkan dengan sebuah lingkaran yang terhubung dengan entitas luar yang terlibat dalam sistem. Terdapat empat pengguna yaitu administrator, guru, siswa, kepala sekolah. Pada gambar 6 adalah diagram konteks pada aplikasi e-learning di SMP Negeri 8 Gambar 7 DFD Level 1 E-learning SMP Negeri 8 Bandung 2.6 Diagram Relasi Dalam proses pengorganisasian file yang berguna untuk menghilangkan kelompok elemen yang berulang disebut relasi antar tabel atau tabel relasi. Proses pengelompokan data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya berfungsi untuk mengakses data yang sedemikian rupa sehingga database tersebut mudah untuk dimodifikasi. Adapun bentuk relasi antar tabel dari sistem e-learning SMP Negeri 8 Bandung dapat dilihat pada gambar 8. Gambar 6 Diagram Konteks 2.5 Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram konteks dalam bentuk yang lebih detail. DFD menguraikan proses-proses yang terjadi dalam sistem sampai proses yang lebih detail. Pada gambar 7 adalah DFD Level 1 pada aplikasi e-learning di SMP Negeri 8 Gambar 8 Diagram Relasi Sistem E-learning SMP Negeri 8 Bandung 3.04-4

2.6 Implementasi Sistem E-Learning 2.6.1 Antarmuka Halaman Utama E-Learning Gambar 9. Tampilan Halaman Utama 2.6.2 Antarmuka Halaman Materi (Siswa) Gambar 10. Tampilan Mulai Latihan dan Tryout 2.6.3 Antarmuka Halaman Monitoring Tugas Gambar 11. Tampilan Halaman Monitoring Tugas 3. Kesimpulan dan Saran 3.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian mengenai pembangunan web e- learning yang telah dilakukan di SMP Negeri 8 Bandung, dapat dibuat kesimpulan: 1. Memudahkan guru dalam mendistribusikan referensi kepada siswanya. 2. Memudahkan guru dalam mengelola berkas tugas. 3. Memudahkan siswa dalam memperoleh referensi pembelajaran. 4. Memudahkan kepala sekolah dalam memantau perkembangan akademik di SMP Negeri 8 5. Memudahkan guru dalam mengetahui tingkat pemahaman materi siswanya. 6. Proses penilaian latihan menjadi cepat. 4.2 Saran Untuk meningkatkan efektifitas sistem ini, penulis mengusulkan beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan, yaitu: 1. Adanya notifikasi untuk memberi tahu siswa jika ada tugas, pengumuman, materi, atau latihan baru. 2. Adanya fasilitas lab virtual agar siswa dapat melakukan percobaan yang dilakukannya di laboratorium sekolah. 3. Pada bagian pencarian konten tidak hanya mencari konten saja, namun dapat menampilkan halaman tempat konten yang dicari ditemukan. Daftar Pustaka [1] Pressman, Roger S. (2005). Software Engineering: A Practitioners Approach Sixth Edition. New York, USA : McGraw-Hill [2] Hartley, Darin E. (2001). Selling e-learning. American Society for Training and Development [3] Wahono, Romi Satria. (2008). Meluruskan Salah Kaprah Tentang e-learning, Diakses 15 April, 2013, dari: romisatriawahono.net/2008/01/23/meluruskansalah-kaprah-tentang-e-learning [4] Hasbullah. (2005). Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grasindo Persada. [5] Berman, Pamela. (2006). E Learning Concepts and Techniques. Bloomsburg University of Pennsylvania, USA : Institute for Interactive Technologies. [6] Sugiyono (2006). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta. [7] L. Whitten, Jeffrey & D.Bentley, Lonnie. (2007). System analysis and Design Methods Seventh Edition. New York, USA : McGraw-Hill. Biodata Penulis Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T. Memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) dengan predikat Cum Laude dari Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). Memperoleh gelar Magister Teknik (M.T) dengan predikat Cum Laude dari Program Magister Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB). Saat ini menjadi Dosen di UNIKOM, Moch. Vama Yusman, S.Kom, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), dari Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). Saat ini menjadi praktisi Teknologi Informasi di 3.04-5

3.04-6