TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN KUNCUP MAWAR Galuh Ajeng Puspita 09.11.3239 STMIK AMIKOM Yogyakarta 2011
JUDUL NASKAH Kuncup Mawar Neona Written By Galuh Ajeng P. Cp: Galuh Ajeng P. STMIK AMIKOM Yogyakart Jl. Ring Road Utara, Condong-Catur, Sleman, Yogyakarta, Indonesia Copyright by Galuh Ajeng P. All Right Reserved
Script Kuncup Mawar Neona SCENE 1 EXT. DANAU PELANGI PAGI HARI Pagi yang cerah masih menyisakan tetesan tetesan embun pada dedaunan yang menitik ke sebuah danau. air Danau Pelangi yang tenang dan bening memperlihatkan kehidupan yang ada didalamnya. Suara gemericik air membawa ketenangan kepada setiap orang yang menikmati suasana danau pagi itu. Dialah AlARIC, seorang pemuda tampan yang sering menghabiskan waktu pagi di sini. Memejamkan matanya untuk mendapatkan ketenangan hati. (bersandar pada batang pohon dengan memejamkan matanya, sampai akhirnya tertidur) SCENE 2 EXT. TAMAN BUNGA SORE HARI DISOLVE TO : Sinar matahari sore menampakkan bayangan sesosok wanita yang memiliki sayap. Setiap ia melangkahkan kaki, disitulah ia meninggalkan kelopak mawar putih. Mukanya putih bersih. Seluruh tubuhnya memantulkan cahaya keemasan. Sosok bidadari yang cantik dan anggun dengan balutan kain warna putih. Bermain diantara ribuan tangkai bunga warna warni yang bermekaran. Dialah, bidadari yang menebarkan keharuman mawar disetiap langkahnya. (Berlari diantara ribuan tangkai bunga yang bermekaran)
SCENE 3 EXT. TAMAN BUNGA SORE HARI Alaric memperhatikan dari balik pohon. Takjub dengan apa yang dilihatnya tersebut. Baginya ini adalah pengalaman pertama melihat sosok bidadari yang sangat cantik dan mempesona tersebut. (mengintip dari balik pohon dan berbicara dalam hati) Apa aku tidak salah melihat? Begitukah wujud seorang bidadari? Cantik dan sangat mempesona. Menebarkan keharuman mawar dan meninggalkan kelopak mawar desitiap langkahnya? Tuhan apakah aku sedang bermimpi? Kalau memang benar tolong jangan bangunkan aku Tuhan. (menyadari ada seseorang yang memperhatikannya) (bersembunyi dibalik pohon) (mendekati pohon tersebut untuk mencari tau siapa yang ada di balik pohon itu) SCENE 4 EXT. TAMAN BUNGA SORE HARI Hembusan angin sepoi sepoi membuat suasana semakin syahdu. Aroma bunga mawar semakin kencang berhembus, tanda kian mendekati.
(semakin mendekat pada pohon, tempat Alaric bersembunyi) (berdebar debar jantung nya) (menyapa dengan lembut sosok pemuda yang sedari tadi memperhatikannya) Hei sejak kapan kau memperhatikanku? (berbicara dengan terbata-bata) Mmm iii ii..ttu ddari mmm (memperhatikan dengan senyum tersungging di bibirnya) (berlari meninggalkan, karena diatak kuasa menahan debaran yang ada di hatinya) SCENE 5 EXT. TAMAN BUNGA SORE HARI Alaric berlari kesisi taman yang lain. Berusaha mengontrol debaran di hatinya. Mengatur nafas hingga ia merasakan tenang lagi dalam hatinya. Neona menghampirinya dengan perlahan. Masih dengan senyum tulus dan aroma bunga mawar yang keluar dari tubuhnya. Hei kenapa kau berlari dari ku? Apa kau baik baik saja?
(masih terbata bata) Aaaku..bbaiik baik ssssaja.. (tersenyum) Apakah aku membuatmu takut? Tttiiidak.. (menggelengkan kepala dengan cepat) Lalu kenapa kau berlari dariku? (mulai berbicara dengan lancar) Aku hanya terkejut dengan sosok yang ada di depanku sekarang. Apakah kau seorang bidadari? Ya. Seperti yang kau lihat. Aku adalah seorang bidadari dan inilah negriku. Benarkah? Siapakah namamu bidadari? Mungkin kau tak pernah melihatku bahkan mengenalku, tapi aku sangat tau siapa dirimu. Seorang pemuda yang sering mendatangi Danau Pelangi hanya untuk mencari ketenangan hati. Bagaimana kau tau banyak tentang aku?
(menggandeng tangan Alaric kemudian berjalan menuju Danau Pelangi) SCENE 6 EXT. DANAU PELANGI SORE HARI Kabut samar samar menyelimuti suasana danau pelangi. Alaric melihat sosok seorang pemuda yang sedang duduk bersandar pada batang pohon. Ia tertegun melihat sosok dirinya yang berada dilain tempat. Disinilah tempat dimana aku selalu memperhatikanmu. Kau takkan bisa melihatku yang berada disini, tapi aku selalu tau apa yang kau kerjakan dan apa yang kau pikirkan. Mengapa kau selalu memperhatikanku wahai bidadari? Bukankah ada banyak orang di danau itu? Karena kamu mempunyai hati yang tulus. Batin yang damai dan jiwa yang tenang. Aku mengagumimu Alaric. Bolehkah aku tau namamu, bidadari? Neona, kamu dapat memanggilku seperti itu.
SCENE 7 EXT. TAMAN BUNGA SORE HARI Neona mengajak Alaric ke deretan bunga mawar yang sedang bermekaran. Ia memetik satu tangkai bunga mawar putih yang masih kuncup untuk kemudian ia berikan kepada Alaric. (memberikan satu tangkai mawar putih yang masih kuncup) Ini untukmu, Alaric. (menerima sambil tersenyum) Terimakasih Neona (melihat langit yang mulai gelap) Sudah hampir gelap disini. Pulanglah ke negerimu. Datanglah kemari sekali waktu. Aku akan selalu di taman ini untuk menunggumu Bagaimana caranya, bidadari Neona? (berjalan mundur menjauhi Alaric) Datanglah ke danau Pelangi ketika pagi, bawalah bunga ini. Kau akan menemukanku di sini ketika kau tenang. DISOLVE TO :
SCENE 8 EXT. DANAU PELANGI PAGI HARI Alaric mengerjapkan matanya. Ia terbangun dari tidurnya. Ia melihat sekeliling nya. Ternyata ia masih berada di tepi danau. Ia mencari sosok seorang bidadari yang baru saja ia temui. Namun ia tidak berhasil menemukannya di Danau ini. Bidadari itu hanya ada dalam mimpinya. Ia hampir putus asa ketika ia menemukan setangkai mawar putih yang ada di genggaman tanganya. Ia pun merasa sangat bahagia dengan apa yang baru dialaminya tersebut. (tersenyum dan berkata dalam hati) Kamu nyata bidadari. Dirimu bukan sekedar impianku. Kau benar benar ada dalam kehidupanku. Aku tak pernah merasakan ini sebelumnya. Aku bahagia. Aku benar benar mengagumi keindahanmu, bidadari. Tetaplah hidup dalam nyataku meskipun kita berbeda, tapi aku sangat mengagumimu. INTERCUT WITH : SCENE 9 EXT. DANAU PELANGI SORE HARI Neona melihat tingkah Alaric yang begitu senang dengan pertemuan dengannya. Suasana Nampak mulai gelap di dunianya. Karena dunia mereka terbalik antara siang dan malam, pagi dan sore. Perbedaan itu dibatasi oleh kabut tipis yang selal menyembunyikan dunia mereka. (tersenyum) Aku tau apa yang sedang kau fikirkan, Al. Aku nyata untukmu. Aku memang sungguh sungguh berada dalam kehidupanmu. Aku di sini selalu menantikan kehadiranmu. Datanglah kemari untuk menemuiku. Karna aku selalu merindukanmu.
SCENE 10 INT. KAMAR MALAM HARI Sebuah kamar yang terlihat sangat rapi, nyaman dan enak dipandang. Alaric terduduk di kursi sofa sambil memperhatikan bunga mawar yang ia dapatkan dalam mimpinya itu. Bunga mawar putih yang masih terlihat segar. Beda dengan tipe tipe bunga mawar yang ada disekitar rumahnya. Ia tersenyum mengingat kembali perkataan sang bidadari. /NARATOR Datanglah kemari sekali waktu. Aku akan selalu di taman ini untuk menunggumu. (bergegas untuk tidur) Aku tak sabar menunggu besok pagi untuk segera menemuimu bidadari ku. Aku ingi menghabiskan waktu bersamamu. Mengapa begitu singkat pertemuan kita. SCENE 11 INT. KAMAR MALAM HARI Waktu menunjukkan pukul 3 pagi. Tapi Alaric masih gelisah tak kunjung terlelap tidur. Dia selalu meikirkan bagaimana pertemmuan selanjutnya dengan sang bidadari. Dia sangat nervous dalam menyambut pertemuan itu. Hatinya berdebar debar membuatnya tak bisa lekas tidur. (berguling kesana kemari karena gelisah)
SCENE 12 EXT. DANAU PELANGI PAGI HARI Seperti pagi pagi sebelumnya danau pelangi selalu menyuguhkan kesejukan dan kesegaran alam yang tidak bisa tempat lain berikan. Alaric datang dengan membawa kuncup mawar putih dan juga datang dengan hati yang berbunga bunga. Ia duduk mempersiapkan diri dan mencari ketenangan hatinya. Ia ingat akan kata kata bidadari Neona. Datanglah ke danau Pelangi ketika pagi, bawalah bunga ini. Kau akan menemukanku di sini ketika kau tenang. (memejamkan mata dan mecari ketenangan hatinya) Sebentar lagi aku dating menemuimu bidadari. Bersabarlah. DISOLVE TO : SCENE 13 EXT. TAMAN BUNGA SORE HARI Neona menunggu Alaric sambil duduk di bangku yang berada tepat di bawah pohon yang sangat rindang. Di hadapannya terhampar berbagai macam bunga yang sangat indah dan berwarna warni. Alaric datang dengan senyuman manis yang selalu tersungging di wajahnya. Ia berjongkok dihadapan Neona dan mencium tangannya. (mencium tangan Neona) Selamat sore bidadariku. (tersenyum dan menganjaknya untuk duduk berdampingan)
Selamat sore Al. Kenapa kau lama sekali datang. Aku menunggumu. Aku merindukanmu. Aku juga sangat merindukanmu bidadariku. Semalaman aku tak bisa tidur hanya untuk memikirkanmu. Salahkah jika aku ingin selalu bersamamu? (menatap Alaric) Dunia kita berbeda, Al. kita tak mungkin bisa selalu bersama. Hanya disini kita bisa bersama, itupun bukan untuk waktu yang lama. Danau Pelangi sebagai perantaramu ke duniaku juga mawar ini. Lalu bagaimana jika mawar ini layu. Apakah aku takkan bisa menemuimu lagi? Tenanglah, Al. bunga ini adalah bunga abadi yang tak kan pernah layu dimanapun ia berada. Aku tak ingin kehilanganmu bidadariku. Aku ingin selamanya bersamamu. Percayalah Al. aku akan selalu hidup untukmu. Dan aku akan selalu disini untuk menunggumu. Pejamkan matamu dan kau akan melihatku dalam anganmu. (saling berpelukan) Aku mencintaimu /
Aku juga mencintaimu --end--