PENGEMBANGAN GENTENG BETON RINGAN SEBAGAI ALTERNATIF PENUTU ATAP

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN FOAM AGENT DALAM PEMBUATAN BATA BETON RINGAN

BAB I PENDAHULUAN. & error) untuk membuat duplikasi proses tersebut. Menurut (Abdullah Yudith, 2008 dalam lesli 2012) berdasarkan beratnya,

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas kerja untuk dapat berperan serta dalam meningkatkan sebuah

ANALISA KAJIAN TEGANGAN BETON DENGAN CAMPURAN SERAT AMPAS TEBU (BAGGASE) ABSTRAK

Leslie 1, Daniel Rumbi Teruna 2, Rahmi Karolina 3 ABSTRAK

PERILAKU MEKANIK BETON BERONGGA MENGGUNAKAN AIR LAUT

PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK GULA (TETES TEBU) SEBAGAI BAHAN TAMBAH DALAM CAMPURAN BETON. Kampus USU Medan

PENGARUH SUBTITUSI ABU SERABUT KELAPA (ASK) DALAM CAMPURAN BETON. Kampus USU Medan

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH WAKTU PENUANGAN ADUKAN BETON READY MIX KE DALAM FORMWORK TERHADAP MUTU BETON NORMAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. agentspectafoam, HDM, dan polimer serta penambahan serat aluminium.

PENELITIAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN DAN TANPA PEMAKAIAN SIKAFIBRE

ANALISIS KUALITAS GENTENG BETON RINGAN SCC DENGAN BAHAN TAMBAH STYROFOAM SEBAGAI SUBTITUSI SEBAGIAN AGREGAT HALUS MENGGUNAKAN SUPERPLASTICIZER

Pengaruh Luas Lubang Pipa Pada Kolom Pendek Dengan Variasi Diameter Lubang Pipa 1½, 2, 2½ Dan 3.

4. Gelas ukur kapasitas maksimum 1000 ml dengan merk MC, untuk menakar volume air,

Jurnal Rancang Bangun 3(1)

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

PEMANFAATAN CLAY EX. BENGALON SEBAGAI AGREGAT BUATAN DAN PASIR EX. PALU DALAM CAMPURAN BETON DENGAN METODE STANDAR NASIONAL INDONESIA

Pemanfaatan Limbah Styrofoam Dan Serat Sabut Kelapa Sebagai Bahan Tambah Genteng Beton

PEMANFAATAN ABU BATU SEBAGAI BAHAN PENGISI (FILLER) PADA GENTENG BETON

PERBANDINGAN KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BAHAN TAMBAH PLASTIK DAN ABU SEKAM PADI DALAM PEMBUATAN BETON RINGAN

RENDY EKO ARDIANTO

PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK KACA SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON

STUDI BETON BERKEKUATAN TINGGI (HIGH PERFORMANCE CONCRETE) DENGAN MIX DESIGN MENGGUNAKAN METODE ACI (AMERICAN CONCRETE INSTITUTE)

Pemanfaatan Pasir Telaga Sari dan Styrofoam untuk Pembuatan Batako Ringan

Analisis Kuat Tekan Beton yang Menggunakan Pasir Laut sebagai Agregat Halus pada Beberapa Quarry di Kabupaten Fakfak

KUAT TEKAN BETON CAMPURAN 1:2:3 DENGAN AGREGAT LOKAL SEKITAR MADIUN

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH PLASTIK LDPE SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA BATAKO BETON RINGAN

STUDI ESKPERIMENTAL SETTING TIME BETON MUTU TINGGI MENGGUNAKAN ZAT ADIKTIF FOSROC SP 337 & FOSROC CONPLAST R

Pengaruh Waktu Perendaman Terhadap Uji Kuat Tekan Paving Block Menggunakan Campuran Tanah dan Semen dengan Alat Pemadat Modifikasi

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan bangunan rumah, gedung, sekolah, kantor, dan prasarana lainnya akan

KAJIAN PENDAHULUAN BETON LOLOS AIR (POROUS CONCRETE) DENGAN PENAMBAHAN MASTERROC HCA10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PEMANFAATAN ABU KERAK BOILER CANGKANG KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN (ADMIXTURE) SEMEN TERHADAP KUATTEKAN MORTAR

Jurnal Teknik Sipil No. 1 Vol. 1, Agustus 2014

Gravitasi Vol. 14 No.1 (Januari-Juni 2015) ISSN: ABSTRAK

PEMBUATAN BETON RINGAN DENGAN CRUMB RUBBER LIGHTWEIGHT CONCRETE MAKING WITH RUBBER CRUMB

TINJAUAN KARAKTERISTIK DAN KEKUATAN UBIN / TEGEL LANTAI YANG MENGGUNAKAN AGREGAT PECAHAN GENTENG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang, dapat dikatakan penggunaan beton dapat kita jumpai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TUGAS SARJANA. Disusun oleh : HASAN L2E

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Adapun pengujian yang akan dilakukan adalah pengujian kuat lentur,

PENGARUH KADAR AIR AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN BETON ABSTRACT

PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK CANGKANG LOKAN SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

BAB IV METODE PENELITIAN

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PS BALL SEBAGAI PENGGANTI PASIR TERHADAP KUAT LENTUR BETON

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PLAT LANTAI PRACETAK DENGAN BETON RINGAN

BATAKO STYROFOAM KOMPOSIT MORTAR SEMEN

PENGARUH PERBANDINGAN AGREGAT HALUS DENGAN AGREGAT KASAR TERHADAP WORKABILITY DAN KUAT TEKAN BETON

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton memiliki berat jenis yang cukup besar (± 2,2 ton/m 3 ), oleh sebab itu. biaya konstruksi yang semakin besar pula.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebagai lapisan atas struktur jalan selain aspal atau beton. Paving block dibuat dari

PENENTUAN MUTU AGREGAT HALUS DARI BERBAGAI QUARRY PADA PRODUKSI BETON

PEMERIKSAAN KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON BERAGREGAT KASAR BATU RINGAN APE DARI KEPULAUAN TALAUD

PENGARUH PENAMBAHAN SABUT KELAPA PADA CAMPURAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN DAN SEBAGAI PEREDAM SUARA

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PECAHAN KERAMIK SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR DALAM PERANCANGAN CAMPURAN BETON

STUDI PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON DENGAN AGREGAT KASAR MENGGUNAKAN METODE SNI DAN METODE MAXIMUM DENSITY

PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT JENUH KERING MUKA DENGAN AGREGAT KERING UDARA

STUDI EKSPERIMENTAL KUAT LENTUR PADA BALOK BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN BAJA RINGAN PROFIL U

ANALISA LENTUR DAN EKSPERIMENTAL PENAMBAHAN SERAT IJUK AREN

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN SEMEN PPC DENGAN TAMBAHAN SIKAMENT LN

PENGARUH PENGGUNAAN FOAM AGENT TERHADAP KUAT TEKAN DAN KOEFISIEN PERMEABILITAS PADA BETON

PENGARUH KANDUNGAN LUMPUR PADA AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON NORMAL

SUB JURUSAN STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan merupakan upaya yang dilakukan secara terus-menerus

Studi Mengenai Perancangan Komposisi Bahan dalam Campuran Mortar untuk Pembuatan Bata Beton (Paving Block)

STUDI PEMANFAATAN PARTIKEL KOMPOS UNTUK PEMBUATAN BATAKO RINGAN

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH DAN VOLUME FOAM TERHADAP KUAT TEKAN, DAYA SERAP AIR, DAN BERAT JENIS BETON RINGAN FOAM DENGAN PERBANDINGAN 1 PC : 1 PS

PERMEABILITAS BETON DENGAN PENAMBAHAN STYROFOAM

PEMANFAATAN FOAM AGENT DAN MATERIAL LOKAL DALAM PEMBUATAN BATA RINGAN

MENENTUKAN TINGKAT KEMATANGAN DAN TEGANGAN ORDINARY PORTLAND CEMENT DIBANDINGKAN DENGAN PORTLAND COMPOSITE CEMENT

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya sehingga mendukung terwujudnya pembangunan yang baik.

Studi Mengenai Keberlakuan Pengaruh Permukaan Spesifik Agregat terhadap Kuat Tekan dalam Campuran Beton

KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN MODULUS ELASTISITAS BETON DENGAN BAHAN TAMBAH SERAT MENGKUANG (PANDANUS ARTOCARPUS)

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BETON POLIMER BERBASIS LIMBAH PULP DREGS SEBAGAI AGREGAT DAN RESIN EPOKSI SEBAGAI PEREKAT SKRIPSI

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR PADANG PANJANG PENGGANTI SEMEN UNTUK BETON NORMAL

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN STELL FIBER TERHADAP UJI KUAT TEKAN, TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR PADA CAMPURAN BETON MUTU f c 25 MPa

JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN

Studi Mengenai Campuran Beton dengan Kadar Pasir Tinggi dalam Agregat Gabungan pada Cara SNI

Pengaruh Persentase Serat Sabut Pinang (Areca Catechu L. Fiber) dan Foam Agent terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Papan Beton Ringan

PENGARUH SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN DENGAN ABU TERBANG TERHADAP KARAKTERISTIK TEKNIS BETON

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Beton masih merupakan pilihan utama sebagai bahan konstruksi pada saat ini

USE OF CLAY EX. BENGALON AS AGGREGATE MADE AND SAND EX. MUARA BADAK IN MIXED CONCRETE METHOD STANDART NATIONAL INDONESIAN

BAB III LANDASAN TEORI. (admixture). Penggunaan beton sebagai bahan bangunan sering dijumpai pada. diproduksi dan memiliki kuat tekan yang baik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Keywords: high quality concrete, waste strapping band, polypropylene concrete, fiber concrete


Beton Ringan ber-agregat Limbah botol plastik jenis PET (Poly Ethylene Terephthalate)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN KUALITAS GENTENG BETON SEBAGAI PENUTUP ATAP DENGAN BAHAN TAMBAH SERAT SABUT KELAPA. Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. mencampurkan semen portland, air, pasir, kerikil, dan untuk kondisi tertentu

SKRIPSI UJI EKSPERIMENTAL BETON NORMAL DIBANDINGKAN BETON SELF COMPACTING DENGAN AGREGAT DAUR ULANG DAN LIMBAH GENTENG TANAH LIAT

ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN SERAT SERABUT KELAPA DALAM PRESENTASE TERTENTU PADA BETON MUTU TINGGI

Laksmi Irianti dan Eddy Purwanto 2. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Agregat yang digunakan untuk penelitian ini, untuk agregat halus diambil dari

Studi Tentang Faktor Granular Tinggi pada Perancangan Campuran Beton Cara Dreux Gorrise

PENGARUH SUBSTITUSI AGREGAT HALUS DENGAN KERAK BOILER TERHADAP BETON

PENENTUAN KUALITAS PAVING BLOCK BERDASARKAN SIFAT FISIS VARIASI CAMPURAN PASIR DAN SEMEN. Yon Fajri, Riad Syech, Sugianto

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

SARFIN HALIM

Transkripsi:

PENGEMBANGAN GENTENG BETON RINGAN SEBAGAI ALTERNATIF PENUTU ATAP Sahala Maruli Sinaga 1, Syahrizal 2 dan Rahmi Karolina 3 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara Email: sahala.civ.eng@gmail.com 2 Staff Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara Email: rizal_ar@ymail.com 3 Staff Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara Email: rachmie_caroline@yahoo.co.id Adanya penelitian terhadap beton ringan yang dapat digunakan sebagai alternatif pemilihan material pada bangunan merupakan inspirasi yang sangatlah pantas untuk diteliti dan dikembangkan pada genteng. Didukung pula dengan beratnya genteng beton yang besar. Dengan adanya ditemukan foaming agent sebagai bahan tambahan yang sangat baik dalam hal pembuatan beton ringan, begitu pula dicoba untuk diterapkan dalam pembuatan genteng beton ringan. Adanya penambahan foaming agent pada campuran beton memang membuat beton menjadi ringan. Terlihat dalam pembuatan benda uji silinder beton ringan. Pada komposisi semen : pasir sebesar 1 : 2 ; 0,9 : 2 menghasilkan kuat tekan 2,558 mpa dan 2,448 mpa dengan berat masing-masing 5,818 dan 5,774 kg. Begitu juga pada penelitian penambahan admixture dalam penelitian digunakan sikaset accelerator mempunyai kuat tekan sebesar 2,512 mpa dan 2,556 mpa dengan berat masing-masing 5,966 dan 6,098 kg. Adapun mix design yang digunakan dalam pembuatan benda uji genteng beton ringan adalah berdasarkan hasil pengujian kuat tekan dari silinder beton ringan. Yang mana dalam peneitian ini digunakan mix design semen : pasir adalah 1 : 2. Penerapan konsep beton ringan dalam membuat genteng beton ringan akan menghasilkan sifat yang sama seperti dalam pembuatan beton ringan, dimana kuat tekan yang dihasilkan lebih kecil dari beton pada umumnya. Dan dalam pembuatan genteng beton ringan pada percobaan ini diperoleh kuat lentur sebesar 465,355 n dengan tebal 25 mm. Kata kunci : genteng, foaming agent, admixture, kuat tekan, kuat lentur ABSTRACT The existence of research on lightweight concrete that can be used as an alternative building material selection on an inspiration that is worth to be researched and developed on the tile. Supported also by the severity of large concrete tile. With the foaming agent found as supplementary material which is excellent in terms of the manufacture of lightweight concrete, as well as attempted to be applied in the manufacture of lightweight concrete roof tiles. The addition of foaming agent in the concrete mixture is made into lightweight concrete. Seen in the manufacture of lightweight concrete cylinder specimen. On the composition of cement: sand of 1: 2; 0.9: 2 generates compressive strength 2,558 and 2,448 mpa mpa each weighing 5.818 and 5.774 kg. So is the addition of admixture in the research study used sikaset accelerator has a compressive strength of 2,512 and 2,556 mpa mpa weighing respectively 5,966 and 6,098 kg. The mix design used in the manufacture of lightweight concrete tile specimen is based on the results of the test cylinder compressive strength of lightweight concrete. Which is used in the mix design fieldwork cement: sand is 1: 2. Application of the concept of lightweight concrete in making lightweight concrete roof tiles will generate the same properties as in the manufacture of lightweight concrete, where the compressive strength of concrete produced smaller in general. And in the manufacture of lightweight concrete roof tiles in this experiment was obtained n flexural strength of 465.355 with 25 mm thick. Key word : tile, foaming agent, admixture, compressive strength, flexural strength 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Genteng adalah bahan bangunan yang berfungsi sebagai penutup atap. Genteng merupakan salah satu bahan bangunan yang cukup diminati masyarakat. Selain menambah nilai keindahan dari suatu bangunan, juga membuat suhu dalam bangunan lebih sejuk dibandingkan dengan suhu di luar ruangan.

Namun dibalik keunggulan dalam pemilihan genteng, genteng mempunyai kelemahan yaitu memiliki berat yang relatif besar. Besarnya berat yang dimiliki genteng tersebut mengakibatkan dimensi yang lebih besar dalam hal pemakaian kayu ataupun baja sebagai penopang atau kuda-kuda atap. Dengan ditemukannya foaming agent, maka akan dicoba menerapkannya dalam hal pembuatan genteng beton ringan layaknya dalam hal pembuatan bata beton ringan. Yaitu mencoba membuat genteng beton dengan berat yang relatif lebih kecil, tanpa harus menghilangkan keunggulan-keunggulan seperti yang dituliskan sebelumnya. Dengan menggunakan foaming agent sebagai bahan tambahan dalam pembuatannya, akan dilihat bagaimana pengaruh penggunaannya terhadap kuat lentur genteng, penyerapannyanya, dan rembesan air genteng. Dengan demikian, akan terlihat hubungannya dalam hal penggunaan semen, air dan perawatannya terhadap mechanical properties-nya. 2. TINJAUAN PUSTAKA Genteng Beton Bahan-bahan pembuatan genteng beton yang normal adalah semen Portland, pasir, dan air. Komposisi campuran semen, pasir, dan air dalam pembuatang genteng beton ringan ini adalah 1 semen : 2 pasir : 0,55 w/c ratio dengan pemakaian 10 ml foaming agent dikembangkan dengan 250 ml air. Persyaratan mutu genteng beton menurut SNI-03-0096-1999 kemudian direvisi dengan SNI 0096:2007adalah sebagai berikut : a. Bentuk dan Ukuran Genteng Ukuran panjang, lebar dan tebal genteng beton untuk satu jenis pemakaian harus sama dan seragam. Seluruh genteng harus dapat tersusun rapi, agar tidak terjadi masuknya air hujan secara langsung maupun karena tempias. Ukuran panjang genteng beton harus sesuai dengan jarak reng. Tebal genteng tidak boleh kurang dari 8 mm, kecuali pada bagian penumpangan, tebalnya tidak kurang dari 6 mm. Genteng harus mempunyai kaitan yang akan berkaitan pada reng yang lebarnya tidak kurang dari 20 mm dan tinggi tidak kurang dari 12 mm. Genteng harus mempunyai penumpang tepi yang lebarnya tidak kurang dari 25 mm. b. Rembesan Genteng Beton Genteng merupakan penutup atau pelindung bangunan dari atas yang tiap saat dapat terkena hujan. Genteng yang baik ialah genteng yang tidak mengalami rembesan air. Ketahanan genteng terhadap rembesan air diuji sesuai standar yaitu tidak boleh terjadi rembesan air di bagian bawahnya dalam waktu 20 jam ± 5 menit. c. Penyerapan air genteng Genteng beton harus mempunyai daya serap air rata-rata tidak lebih dari 10%. d. Kuat lentur genteng Kekuatan lentur genteng minimal 800 N. Hitung karakteristik beban lentur dengan persamaan : F c = F 1,64 x S d dengan : S d = (F i F) 2 n 1 dimana : Fc = karakteristik beban lentur (kg) F = Beban lentur rata-rata Fi = Beban lentur masing-masing benda uji Sd = Standar deviasi n = jumlah benda uji 3. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan percobaan laboratorium dengan tujuan untuk mendapatkan hasil kekuatan tekan dari silinder beton ringan dan kuat lentur dari genteng beton ringan. Benda uji untuk mendapatkan komposisi campuran yang akan digunakan dalam pembuaatang genteng beton ringan adalah berupa silinder beton ringan dengan komposisi campuran 1 semen : 2 pasir (P1) ; 0,9 semen : 2 pasir (S) yang diberi perawatan selam 28 hari dengan w/c ratio sama sebesar 0,55. Lalu komposisi campuran 1 semen : 2 pasir dengan w/c ratio dengan lama perawatan yang berbeda yaitu selama 3 hari (P5), 7 hari (P4), 14 hari (P3), dan 21 hari (P2). Lalu 3 komposisi

campuran 1 semen : 2 pasir : 0,55 w/c ratio dengan variasi pemakaian sikaset accelerator dan tanpa perawatan yaitu tanpa menggunakan accelerator (SK), 0,11L accelerator utk 1 kg semen yang digunakan (SK1) dan 0,15L accelerator untuk pemakaian 1 kg semen (SK2). Setelah semua benda uji silinder beton ringan diuji resapan air dan kuat tekannya, maka komposisi campuran yang menghasilkan kuat tekan paling besar akan digunakan dalam pembuatan genteng beton ringan. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian kuat tekan dan resapan air atas silinder beton ringan yang dilakukan Gambar 1. Hubungan kuat tekan beton ringan dengan variasi komposisi campuran (P1) 1 semen : 2 pasir ; 0,9 semen : 2 pasir dengan w/c ratio sama 0,55 Gambar 2. Hubungan kuat tekan dengan perawatan silinder beton ringan dengan komposisi campuran 1 semen : 2 pasir : 0,55 w/c ratio. Gambar 3. Pengaruh penambahan sikaset accelerator pada komposisi silinder beton ringan, SK tanpa menggunakan sikaset accelerator, SK1 menggunakan 0,11L/kg sikaset accelerator, SK2 menggunakan 0,15 L/kg sikaset accelerator. Gambar 4. Pengujian resapan air pada silinder beton ringan. Pada gambar 1 dapat dilihat bahwa dengan pemakaian semen yang lebih banyak akan meningkatkan kuat tekan dari silinder beton ringan tersebut pula. Sedangkan pada gambar 2 dapat dilihat bahwa kuat tekan dari silinder beton ringan akan semakin kuat seiring semakin lamanya perawatan yang dilakukan ( maksimal 28 hari). Lalu pada gambar 3 dapat dilihat bahwa semakin banyak accelerator yang ditambahkan dalam campuran komposisi silinder beton ringan (0,15L/kg) maka kuat tekan yang dihasilkan semakin besar pula.

Dengan melakukan pengujian kuat tekan terhadap semua sampel yang ada, maka diperoleh komposisi campuran yang akan digunakan sebagai komposisi campuran dalam pembuatan genteng beton ringan, yaitu komposisi yang menghasilkan kuat tekan paling besar. Seperti yang dapat kita lihat pada grafik yaitu komposisi campuran P1 1 semen : 2 pasir : 0,55 w/c ratio. Benda uji genteng beton ringan yang dibuat adalah berdimensi 35 cm x 25 cm x 2,5 cm. Pengujian yang dilakukan pada genteng beton ringan adalah uji resapan air, rembesan air, dan kuat lentur genteng. Gambar 5. Hasil pengujian kuat lentur genteng beton ringan. Gambar 6. Hasil pengujian resapan air pada genteng beton ringan. Hasil pengujian kuat lentur genteng adalah sebesar 468 N dan 481 N. Maka karakteristik beban lentur dari genteng beton ringan adalah sebesar : Sd = Fc (Fi F) 2 n = Sd = 6 x (481 475,8) 2 + 4 x (468 475,8) 2 = F 1,64 x Sd = 475,8 (1,64 x 6,369) = 465,355 N 10 (Fi F) 2 n = 40,56 = 6,369 Hasil pengujian resapan air rata-rata adalah sebesar 12,128%. Hasil pengujian rembesan air pada genteng beton ringan adalah tidak ada terjadi rembesan yang terjadi pada pengujian genteng beton ringan selama 20 jam ± 5 menit. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Adanya keterbatasan alat yang digunakan (mixer) menyebabkan berat jenis beton ringan yang telah direncanakan tidaklah berhasil. 2. Mix design yang menghasilkan kuat tekan paling besar adalah semen : pasir sebesar 1 : 2 dengan faktor air semen 0,55 dan diberi perawatan 28 hari. 3. Kuat lentur genteng beton ringan yang diperoleh dari hasil percobaan adalah 465,355 N. 4. Dari hasi penelitian penyerapan air pada genteng beton ringan, diperoleh bahwa rata-rata penyerapan air sebesar 12,128 %. 5. Pengujian rembesan air yang dilakukan pada genteng beton ringan menunjukkan bahwa tidak ada rembesan yang terjadi pada genteng. Dari percobaan yang dilakukan pada genteng beton ringan, dapat disimpulkan bahwa kuat lentur yang dihasilkan tidak memenuhi standar SNI 0096:2007. Saran

Dalam pelaksanaan penelitian ini banyak ditemukan kendala. Sehingga untuk penelitian selanjutnya dapat diperhatikan hal-hal berikut : 1. Dalam hasil penelitian diperoleh bahwa hasil kuat lentur genteng beton ringan jauh lebih kecil dari standar SNI. Sangatlah perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dalam menanggulangi kelemahan ini misalnya dengan pemberian serat agar kuat lentur genteng beton ringan yang diperoleh lebih besar. 2. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa hasil dari penyerapan air pada genteng beton ringan tidak sesuai dengan standar SNI 0096:2007. Perlu diakukan penelitian yang lebih lanjut seperti contohnya melapisi permukaan genteng beton ringan dengan pemberian cat untuk mengurang penyerapan air. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2007. SNI 0096-2007: Genteng Beton. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional Aditya, Candra. 2010. Pengaruh Penggunaan Limbah Pasir Onyx Sebagai Bahan Pengganti Pasir Pada Kuat Lentur, Rembesan Dan Penyerapan Air Genteng Beton. Jakarta: ISSN. Husin, Adriati. dkk. 2008. Pengaruh Penambahan Foaming Agent Terhadap Kualitas Bata Beton. Bandung : Pusat Litbang. Mulyono, Tri. 2004. Teknologi Beton. Yogyakarta: Andi. Neville, A. M, dkk. 2010. Concrete Technology 2 nd. Harlow: Pearson. Nugraha, Paul, dkk. 2007. Teknologi Beton. Yogyakarta : Andi. Rachman, Abdul. 2008. Pembuatan Bata Beton Ringan Untuk Diterapkan Di IKM Bahan Bangunan. Bandung: Balai Besar Keramik. Simbolon, Tiurma. 2009. Pembuatan Dan Karakteristisasi Batako Ringan Yang Dibuat Dari Styrofoam-Semen. Medan : Fakultas Teknik USU. Supatmi. 2011. Analisis Kuat Genteng Beton Dengan Bahan Tambah Serat Ijuk dan Pengurangan Pasir (Ekspermen). Yogyakarta: Fakultas Teknik UNY.