BAB III MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRU. A. Gambaran Umum AJB Bumiputra 1912 Wilayah Syariah Semarang. 1. Sejarah Singkat AJB Bumiputa 1912

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Praktik dari Produk Asuransi Pendidikan Mitra Iqra dan Asuransi Haji

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

BAB III GAMBARAN UMUM ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 CABANG SYARIAH SEMARANG. 1. Latar Belakang Berdirinya AJB Bumiputera 1912

BAB III DATA PENELITIAN

Unsur Fatwa Ketentuan dalam fatwa Implementasi di AJB tijarah tabarru

BAB 3 OBJEKPENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menitikberatkan objek penelitian pada

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN FATWA NO. 21/DSN- MUI/X/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM ASURANSI SYARI AH

BAB V PEMBAHASAN. A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus. masyarakat sebagai calon peserta asuransi.

BAB I PENDAHULUAN. Jadi wajar jika terjadinya sesuatu di masa datang hanya dapat direkayasa semata.

BAB IV ANALISIS SISTEM BAGI HASIL PRODUK ASURANSI HAJI MITRA MABRUR. A. Pembiayaan Dana Haji Mitra Mabrur AJB Bumiputera 1912 Syari ah

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Jawa Tengah pada 12 februari 1912 pada mulanya sebagai wadah persatuan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Perusahaan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) BumiPutera 1912 Cabang

BAB III METODE PENELITIAN. di lakukan secara deskriptif dengan cara menjelaskan fakta yang ada di lapangan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. AJB Bumiputera didirikan di Magelang 12 Februari 1912, oleh : M. Ng.

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA SYARIAH PEKALONGAN. A. Profil Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Syariah Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM. A. Profil Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera M. Ng. Dwidjosewojo - Sekretaris Persatuan Guru-guru Hindia Belanda

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. AJB Bumiputera 1912 didirikan di Magelang 12 Februari 1912, oleh : M.Ng

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM. A. Sejarah Umum Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA SYARIAH

PERHITUNGAN PREMI MITRA IQRA PADA AJB BUMIPUTERA SYARIAH 1912 CABANG DEPOK

Nama : Abung Fayshal NPM :

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat AJB Bumiputera terbentuk pada tanggal 12 Februari 1912, di Magelang, Jawa Tengah,

BAB III. BUMIPUTERA SYARI'AH 1912 Cab. SIDOARJO A. MEKANISME AJB BUMIPUTERA SYARIAH 1912 CABANG SIDOARJO

BAB III PELAKSANAAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

BAB III KONDISI OBYEKTIF PT. ASURANSI JIWA

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG PRAKTEK MUDHARABAH TABUNGAN MABRUR DI ASURANSI SYARIAH BUMI PUTERA SEMARANG

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB 4 PEMBAHASAN. kontribusi yang dibayarkan oleh peserta, dana investasi dari akad mudharabah, hasil

BAB VI PENUTUP. Dari uraian pembahasan diatas, maka peneliti menyimpulkan dari hasil

BAB IV PEMBAHASAN. A. Analisis Strategi Pemasaran Produk Asuransi Pendidikan di AJB. Bumiputera Syari ah Cabang Pekalongan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penentuan Nilai Tunai Pada Asuransi Jiwa Unit Link Konvensional (PRU

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Jiwa Nasional milik Bangsa Indonesia yang pertama & tertua. Didirikan pada

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi ancaman yang sama (Alfred Manes, 1930). sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan (proteksi) atas

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Akad Tabarru Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga

SALINAN NOMOR 18 /PMK.010/2010 TENTANG PENERAPAN PRINSIP DASAR PENYELENGGARAAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian diri, namun penyesuaian diri tersebut tidak melepaskan diri dari. fitrah manusia yang selalu beradapan dengan risiko.

BAB III DATA PENELITIAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

BAB II ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA Magelang Jawa Tengah yang pada awalnya memiliki nama Onderlinge

EVALUASI SISTEM PENJUALAN POLIS PADA AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG SOLO GLADAK. Oleh : Maya Kusuma Wati F

Sharing (berbagi resiko). Cara pembayarannya sesuai dengan kebutuhan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Pengelolaan Dana Tabarru' di AJB Bumiputera Syariah Cabang Sidoarjo

BAB I PENDAHULUAN. mengandung unsur investasi, yakni pada tahapan-tahapan pendidikan anak, maka

BAB IV ANALISIS WADI< AH MUD{A>RABAH TERHADAP BONUS HAJI GRATIS PADA PT. ANUGERAH NUR NABAWI JOMBANG

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin

BAB II AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH MEDAN. A. Sejarah Singkat AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MITRA MABRUR (ASURANSI HAJI) DI ASURANSI SYARIAH BUMIPUTERA CABANG SEMARANG

I. Pendahuluan. Setiap manusia menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya, walaupun tidak

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pada saat kuliah kerja praktek di PT. Bank BJB Kantor Pusat Bandung,

BAB I PENDAHULUAN. Ada banyak kejadian dalam hidup yang tidak dapat diduga. Bahkan hal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 424/KMK.06/2003 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK BRI SYARIAH. izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

PT Asuransi Takaful Umum Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2011 (dalam Rupiah)

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO.53/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD TABARRU

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang ada semakin bertambah kompleks, khususnya dalam ranah

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sejarah perkembangan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera adalah perusahaan asuransi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. TABUNGAN IMPIAN BRI SYARIAH ib PADA BRISYARIAH KANTOR CABANG PADANG

BAB 4 PEMBAHASAN. Konsep pengenaan pajak atas penghasilan berdasarkan Undang-undang Pajak

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. lain risiko kematian, risiko kecelakaan, risiko kebangkrutan, dan lain

PROSEDUR PENERIMAAN NASABAH BARU, PEMBAYARAN PREMI DAN PEMBAYARAN KLAIM PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA 1912

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

MEMILIH INVESTASI UNTUK PERSIAPAN DANA PENDIDIKAN ANAK Oleh: Safir Senduk

BAB 1 PENDAHULUAN. penyimpanan dana tunai nya. Hal tersebut betolak belakang karena masyarakat

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN. 1. Latar Belakang KJKS BMT Bahtera Pekalongan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Prudential Life Assurance Kantor Agency Cabang Kudus 1 yaitu PRUlink. Syariah Assurance Account (PAA Syariah) dan PRUlink syariah investor

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sesuai dengan kehendak syariah, seluruh perikatan yang dilakukan para pihak

LAPORAN POSISI KEUANGAN UNIT SYARIAH PT AJB BUMIPUTERA 1912 PER 31 DESEMBER 2012 (dalam jutaan rupiah)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK MEGA SYARIAH CABANG SEMARANG. Jakarta. Pada tahun 2001, Para Group sekarang berganti nama menjadi CT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

Menjembatani masa lalu, kini dan masa depan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat yang berkekurangan dana disebut bank. Tahun 1999

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

POLIS ASURANSI DEMAM BERDARAH SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan juga terjadi di Indonesia. 1. meminjamkan uang serta memberikan jasa-jasa pembiayaan untuk

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PEMBAYARAN PEMBIAYAAN DANA TALANGAN HAJI DI BANK BNI KONVENSIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh UU No.10 tahun 1998 dan undang-undang terbaru mengenai perbankan

Transkripsi:

BAB III MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRU A. Gambaran Umum AJB Bumiputra 1912 Wilayah Syariah Semarang 1. Sejarah Singkat AJB Bumiputa 1912 Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera adalah Perusahaan Asuransi Jiwa Nasional milik Bangsa Indonesia yang pertama & tertua. Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru sederhana bernama M. Ng. Dwidjosewojo - Sekretaris Persatuan Guru-guru Hindia Belanda (PGHB) sekaligus Sekretaris I Pengurus Besar Budi Utomo. Dwidjosewojo menggagas pendirian perusahaan asuransi karena didorong oleh keprihatinan mendalam terhadap nasib para guru Bumiputera (pribumi). Ia mencetuskan gagasannya pertama kali di Kongres Budi Utomo, tahun 1910. Dan kemudian terealisasi menjadi badan usaha - sebagai salah satu keputusan Kongres pertama PGHB di Magelang, 12 Februari 1912. Sebagai pengurus, selain M. Ng. Dwidjosewojo yang bertindak sebagai Presiden Komisaris, juga ditunjuk M.K.H. Soebroto sebagai Direktur, dan M. Adimidjojo sebagai Bendahara. Ketiga orang iniah yang kemudian dikenal sebagai "tiga serangkai" pendiri Bumiputera, sekaligus peletak batu pertama industri asuransi nasional Indonesia. Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Syariah Semarang didirikan pada tahun 2006 berdasarkan keputusan dari pusat. Berdirinya perusahaan ini di Semarang dikarenakan kebutuhan akan bertambahnya 37

38 nasabah yang berada di Semarang. Sehingga berdirinya perusahaan ini memberikan kemudahan bagi para nasabah bumiputera yang ingin berasuransi khususnya asuransi syariah. Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Syariah memperoleh izin pendirian sejak 26 September 2002, sesuai dengan surat keputusan Direksi AJB Bumiputera 1912 NO.SK.9/DIR/2002 tentang pembentukan Divisi Asuransi Jiwa Syariah dan Cabang Asuransi Jiwa Syariah, karena semakin meningkatnya kesadaran umat untuk bermuamalah sesuai prinsip syariah, bahwa dalam rangka mengantisipasi perubahan lingkungan makro yang demikian pesat serta dalam upaya mempertajam penetrasi pemasaran asuransi jiwa syariah maka AJB Bumiputera 1912 membentuk Divisi Asuransi Jiwa Syariah dan Cabang Asuransi Jiwa Syariah. Kantor Cabang Asuransi Jiwa Syariah yang berdiri pertama kali di Jakarta sesuai Surat Keputusan Direksi NO.SK.9/DIR/2002 Tanggal 8 November 2002, dan kemudian menyebar luas di berbagai kota termasuk salah satunya di Semarang. Kantor Cabang Asuransi Jiwa Syariah berfungsi sebagai pengelola kegiatan operasional pemasaran asuransi jiwa syariah dan pelayanan kepada pemegang polis. 1 Adapun Dewan Pengawas Syariah (DPS) AJB Bumiputera 1912 Syariah adalah sebagai berikut: 1 File Modul AJ Bersama Bumipuetra 1912

39 a) DR.KH.M.A. Sahal Mahfudz (Ketua) b) Dr.H. Edy M Astiwara, MA, FIIS (Anggota) c) Drs.H.A. Fattah Wibisono, MA (Anggota) 2 Budaya Kerja Perusahaan AJB Bumiputera Syariah yang diambil dari kata BUMIPUTERA mempunyai arti: B : Berorientasi pada Kepuasan Pelanggan U : Utamakan Proses Kerja yang Benar M : Menjadi Teladan & Panutan I : Ikut Menjaga Tradisi Kebersamaan Didasari Rasa Memiliki P : Profitabilitas Menjadi Sasaran U : Ulet Dalam Melakukan Pekerjaan T : Taat terhadap Tuhan Yang Maha Esa & Peraturan Perusahaan E : Efisien & Efektif Dalam Segala Kegiatan R : Ramah & Tulus Ikhlas Terhadap Rekan Kerja A: Amanah Dalam Mengemban Tugas Perusahaan 2. Visi dan Misi AJB Bumiputera 1912 Visi Dengan berpedoman kepada falsafah perusahaan Profesionalisme, Idealisme dan Mutualisme, maka Visi AJB Bumiputera Syariah adalah AJB Bumiputera Syariah menjadi perusahaan asuransi jiwa nasional yang kuat, modern dan menguntungkan didukung oleh Sumber Daya Manusia 2 Ibid,-

40 (SDM) profesional yang menjunjung tinggi nilai-nilai idealisme serta mutualisme. Misi Menjadikan Bumiputera senantiasa berada di benak dan di hati masyarakat Indonesia, dengan: 1. Menyediakan pelayanan dan produk jasa asuransi jiwa berkualitas sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan nasional melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. 2. Menyelenggarakan berbagai pendidikan dan pelatihan untuk menjamin pertumbuhan kompetensi karyawan, peningkatan produktivitas dan peningkatan kesejahteraan, dalam kerangka peningkatan kualitas pelayanan perusahaan kepada pemegang polis. 3. Mendorong terciptanya iklim kerja yang motivatif dan inovatif untuk mendukung proses bisnis internal perusahaan yang efektif dan efisien. 3. Investasi Jenis investasi perusahaan asuransi sistem syariah, keuangan dikelola sendiri oleh Divisi Syariah (tidak dicampur dengan usaha konvensional), Kep.Dirjen Lembaga Keuangan No.Kep.4499/LK/2000 yaitu berupa: 3 a. Deposito dan sertifikat deposito syariah b. Serifikat wadi ah bank Indonesia 3 Ibid,

41 c. Saham syariah yang tercatat di bursa efek d. Obligasi yang tercatat di bursa efek e. Surat berharga syariah yang diterbitkan atau dijamin oleh perusahaan (SUKUK) f. Unit penyertaan reksadana syariah g. Penyertaan langsung syariah h. Bangunan atau tanah dan bangunan untuk investasi i. Pembiayaan kepemilikan tanah dan atau bangunan, kendaraan bermotor dan barang modal dengan skema murabahah (jual beli dengan pembayaran ditangguhkan) j. Pembiayaan modal kerja dengan skema mudharabah (bagi hasil) 4. Struktur Organisasi Setiap perusahaan pasti memiliki struktur organisasi. Karena dengan adanya struktur organisasi dalam perusahaan tersebut dapat mempermudah pelaksanaan pekerjaan para pimpinan dan karyawan. Struktur organisasi yang dipakai oleh Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Syariah adalah struktur organisasi lini dan staf dimana secara vertikal jenjang wewenang dan tanggung jawab mengalir dari atas ke bawah yang berupa perintah dan dari bawah ke atas berupa laporan. Sedangkan secara horizontal terdapat koordinasi di antara karyawan setingkat. Sebagai perusahaan yang berbentuk mutual, kekuasaan tertinggi di AJB Bumiputra 1912 terletak ditangan anggotanya yang dalam hal ini adalah oemegang polis AJB Bumiputra 1912 itu sendiri.

42 Kedudukan pemegang polis AJB Bumiputra 1912 selain sebagai pembeli jasa asuransi (klien) juga berarti pemilik perusahaan. Perwujudan kekuasaan anggota disalurkan melalui wakil-wakilnya pada lembaga tertinggi perusahaan yakni : Badan Perwakilan Anggota (BPA). Adapun susunan stuktur organisasi yang ada di AJB Bumiputra 1912 kantor cabang syariah Semarang adalah sebagai berikut : Gambar 1 Struktur Organisasi Kantor Cabang KEPALA CABANG KEPALA UNIT OPERASIONAL KUAK SUPERVISOR PEGAWAI AMINISTRASI Sesuai dengan susunan gambar struktur dalam AJB Bumiputra 1912 kantor cabang Semarang adalah sebagai berikut : Kepala cabang KUO KUAK Pegawai Administrasi : Dwiharyanto, SE.Akt : Sujari, SE : Dra Kholis H Nurfatwa : Dwi Setianingsih, SE

43 Supervisor : 1.Wahyuning Handayani, SE 2. Rokani 3.Nur Rakhman 4.Arif Budiyanto 5. Jaringan Usaha atau Kegiatan Jaringan Usaha pada Perusahaan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Syariah meliputi usaha atau beberapa kegiatan, diantaranya : a. Mitra Iqra Produk mitra iqra dirancang untuk memprogram pendidikan anak secara syariah mulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai dengan anak menjadi sarjana SI, sekaligus berfungsi untuk menata kesejahteraan keluarga agar kelak apabila orang tua meninggal tidak sampai kesejahteraan dan pendidikan anak terabaikan. Firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 9!"#$% ' /$ 51#2 /34()*+ -./0 :;*<$%$ 6!"78%9 (= :; ABC >?+? @ Artinya : Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka, oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. Ciri-ciri spesifik dan manfaat

44 a. Produk mitra iqra merupakan gabungan antara : 1) Unsur tabungan 2) Unsur tolong-menolong (Ta awun) b. Premi Mitra iqra terdiri dari 1) Premi tabungan 2) Premi tabarru 3) Premi biaya c. Umur calon peserta 1) Minimal usia 15 tahun (dikenakan table premi tabarru usia 20 tahun) 2) Umur saat mulai asuransi ditambah masa asuransi maksimal 65 tahun d. Usia peserta Non Medical maksimal 53 tahun dan dalam kondisi sehat e. Cara bayar premi dibagi menjadi 4 yaitu 1) Triwulan minimal Rp. 250.000,- 2) Setengah tahun minimal Rp. 500.000,- 3) Tahunan minimal Rp.1.000.000,- 4) Sekaligus minimal manfaat awal sebesar Rp.5.000.000,- f. Masa pembayaran premi minimal 2 tahun dan maksimal 17 tahun g. Masa obsevasi Non Medical selama 2 tahun, yaitu 1) Tahun I sebesar NILAI TUNAI + (60 % xsantunan Kebajikan) 2) Tahun II sebesar NILAI TUNAI + (80% x Santunan Kebajikan)

45 3) Tahun III dst sebesar 100 % X KLAIM MENINGGAL h. Pembagian keuntungan hasil investasi (mudharabah) : 1) Untuk Peserta (Shohibul Mall) sebesar 70 % 2) Untuk Pengelola (Mudharib) sebesar 30 % i. Penerimaan dana tahapan pendidikan Syariah 1) Peserta panjang umur sampai berakhirnya akad diberikan tahapan : a) TK usia 4 tahun menerima tahapan 10 % x Manfaat Awal b) SD usia 6 tahun menerima tahapan 10% x Manfaat Awal c) SLTP usia12 tahun menerima tahapan 20% x Manfaat Awal d) SLTA usia15 tahun menerima tahapan 25% x Manfaat Awal e) PT.1 usia 18 tahun menerima tahapan 35% x Manfaat Awal f) PT.2 usia 19 tahun menerima tahapan 25%x Sisa Nilai Tunai g) PT.3 usia 20 tahun menerima tahapan 35% x Sisa Nilai Tunai h) PT.4 usia 21 tahun menerima tahapan 50% x Sisa Nilai Tunai i) PT.5 usia 22 tahun menerima tahapan 100% x Sisa Nilai Tunai Mulai usia 19-22 tahun, kewajiban peserta membayar premi berhenti. 2) Bila peserta meninggal dunia sebelum akad asuransi berakhir, diterimakan: a) Santunan kebajikan b) Nilai tunai ( premi tabungan + Mudharobah) c) Dana tahapan pendidikan tetap diberikan sesuai aturan : (1) TK usia 4 tahun menerima tahapan 10 % x Manfaat Awal

46 (2) SD usia 6 tahun menerima tahapan 10% x Manfaat Awal (3) SLTP usia 12 tahun menerima tahapan 20%x Manfaat Awal (4) SLTA usia 15 tahun menerima tahapan 25% x Manfaat Awal (5) PT.1 usia 18 tahun menerima tahapan 35% x Manfaat Awal (6) PT.2 usia 19 tahun menerima tahapan15% x Sisa Nilai Tunai (7) PT.3 usia 20 tahun menerima tahapan 20% x Sisa Nilai Tunai (8) PT.4 usia 21 tahun menerima tahapan 20% x Sisa Nilai Tunai (9) PT.5 usia 22 tahun menerima tahapan 25% x Sisa Nilai Tunai d) Apabila peserta berhenti sebelum akad berakhir peserta bisa mengambil D Nilai Tunai ( Premi Tabungan + Mudharabah ) e) Peserta boleh berhenti sementara (cuti) bayar : (1) Apabila peserta dalam rentang waktu cuti mendapatkan tahapan pendidikan, maka peserta wajib melunasi premi yang belum terbayar terlebih dahulu baru kemudian bisa mendapatkan tahapan pendidikan.

47 b. Mitra Mabrur (2) Apabila peserta meninggal dunia saat cuti bayar selama masih ada premi Tabarru : (a) Ahli waris menerima santunan kebajikan (b) Nilai tunai (bila masih ada) (c) Tahapan pendidikan tidak berlaku Firman Allah dalam Alqur an surat Al-Imran (3) ayat 97 N;O G2(IJKL FG2+ E7$ T R S ' 7 ' 7PQL!; OO( Y8 X W VV ]^< @ A GKF [\E OT!b$ # a _!` @ E!; ABjCgh 8%2 / A cd e f Artinya : Dan Allah mewajibkan manusia mengerjakan ibadah haji, yaitu yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Produk Mitra Mabrur dirancang secara khusus untuk memprogram kebutuhan dana saat menunaikan ibadah haji di tanah suci. Menunaikan spiritual ibadah haji adalah melaksanakan rukun islam yang kelima, nyaris menjadi ikhtiar dan impian kita semua. Sayang sekali..bahwa dengan keterbatasan biaya ikhtiar itu kerap hanya berakhir dalam bentuk doa-doa panjang diujung dibadah kita. Dengan Mitra Mabrur, kita dapat merancang melaksanakan ibadah haji dengan tentram, tanpa khawatir meninggalkan keluarga

48 dirumah. Kini..impian menjadi tamu Allah tidak lgi harus berhenti pada doa. Labbaik Allahumma Labbaik Dan, aku datang memenuhi panggilan-mu, ya Allah Ciri-Ciri Spesifik dan Manfaat : a. Produk Mitra Mabrur merupakan gabungan antara : 1) Unsur Tabungan 2) Unsur Tolong-menolong ( Ta awun ) b. Premi Mitra Mabrur terdiri dari : 1) Premi Tabungan 2) Premi Tabarru 3) Premi Biaya c. Jangka waktu akad asuransi 1) Paling pendek 5 tahun 2) Maksimal 15 tahun d. Umur calon peserta D Umur peserta minimal 15 tahun ( dikenakan tabel premi tabarru usia 20 tahun e. Usia non medical maksimal 53 tahun dan dalm kondisi sehat f. Cara membayar premi dibagi menjadi 4 yaitu 1) Sekaligus,minimal manfaat awal sebesar Rp. 5.000.000,- 2) Tahunan, minimal Premi Rp.1.000.000,- 3) Setengah tahunan, minimal Premi Rp. 500.000,-

49 4) Triwulan, minimal Premi Rp. 250.000,- g. Masa Observasi non medical selama 2 (dua) tahun yaitu : 1) Tahun I sebesar NILAI TUNAI + (60% x Santunan Kebajikan) 2) Tahun II sebesar NILAI TUNAI + (80% x Santunan Kebajikan) 3) Tahun III dst sebesar NILAI TUNAI + (80% x Santunan Kebajikan) h. Pembagian keuntungan hasil investasi (Mudharabah) : 1) Untuk Peserta ( Shohibul Mal ) = 70 % 2) Untuk Peserta ( mudharib ) = 30 % i. Masa leluasa (Grace Period) selama satu bulan kalender (30 hari) j. Bila pembayaran premi berhenti maka : 1) Peserta diperbolehkan Cuti Bayar Premi, dan setelah tunggakan selama cuti terbayar maka secara otomatis akad normal kembali 2) Peserta boleh mengambil NILAI TUNAI (Premi Tabungan + Mudharabah) dengan cara : (a) Santunan Kebajikan ( Dana Tolong-menolong ) (b) Premi Tabungan ( setelah dikurangi premi Tabarru ) (c) Bagi Hasil ( Mudharabah ) investasi

50 3) Peserta meninggal saat pembayaran premi berhenti ( Lapse ), ahli waris menerima warisan : (a) Selama masih ada premi Tabarru (b) Apabila premi Tabarru habis, maka secara otomatis perusahaan akan mengambilkan dari dana tabungan untuk membayar premi Tabarru 4) Peserta masih dijamin proteksinya : 5) Perjanjian (akad) berakhir secara otomatis : D Apabila Dana Tabungan telah habis untuk membayar premi Tabarru k. Manfaat Mitra Mabrur 1) Jika peserta panjang umur sampai akad berakhir akan mendapatkan PREMI TABUNGAN HAJI SESUAI RENCANA AWAL meliputi: 2) Jika peserta meninggal dunia dalam masa perjanjian ( akad ) berjalan maka ahli waris mendapatkan DANA TABUNGAN HAJI sampai saat meninggalnya peserta meliputi : (a) Premi Tabungan yang terkumpul (b) Mudharabah ( Bagi Hasil ) (c) Santunan Kebajikan Dana tersebut bisa digunakan ahli waris untuk menunaikan ibadah haji.

51 3) Jika peserta mengundurkan diri sebelum akad berakhir, peserta memperoleh : (a) Premi Tabungan yang terkumpul (b) Mudharabah (Bagi Hasil) 4) Jika peserta mengambil sebagian nilai tunai untuk pendaftaran ONH (Ongkos Naik Haji) guna mendapatkan kursi di Depag, dengan syarat sebagai berikut : (a) Pengambilan uang tunai sebagian, bila polis telah berjalan 2 (dua) tahun (b) Pengambilan maksimal 50% x nilai tunai (c) Pengambilan sebagian nilai tunai, hanya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun (d) Pengembilan sebagian nilai tunai, maksimal dapat dilakukan 3 (tiga) kali selama masa asuransi berjalan (e) Pengembilan sebagian nilai tunai hanya dapat dilakukan pada kantor Debit Penanguhan Polis YBS. (f) Bila pengembalian sebagian nilai tunai dilakukan diluar kantor tagih, harus dimintakan mutasi ke kantor tagih yang lama. 4 B. Mekanisme Pengelolaan Dana Tabarru Berdasarkan hasil wawancara hari senin tanggal 28 Oktober 2012 dengan ibu Dwi Setianingsih, SE selaku pegawai administrasi dari AJB 4 Ibid,

52 Bumiputera 1912 Syariah Semarang menyatakan bahwa operasional kerja sehari-hari karyawan mengikuti Standar Operasional Prosedur dari Bumiputera pusat. Standar Operasional Prosedur tersebut terbagi menjadi dua bagian pekerjaan yaitu indoor dan outdoor. Yang termasuk dalam kategori indoor adalah karyawan bagian administrasi, bagian umum, dan lain-lain. Sedangkan outdoor adalah para agen-agen pemasaran dari Bumiputera Syariah itu sendiri. Bahkan, beliau mengatakan, pengelolaan dana dalam arti perhitungan asuransi yang telah ada baik yang masuk atau keluar juga dikelola oleh pusat langsung, sehingga kantor-kantor cabang hanya merupakan pintu gerbang / perantara/ penghubung bagi nasabah dengan AJB Bumiputera 1912 Syariah Pusat. Jadi penjelasan mengenai mekanisme pengelolaan dana hanya diketahui secara umum oleh peneliti, yang akan dipaparkan selanjutnya. Dalam prakteknya, asuransi syariah menerapkan prinsip saling kerjasama dan tolong menolong, jadi jika ada keuntungan akan dibagi rata dan jika ada kerugian maka akan dirasakan bersama. Pada hakekatnya shahibul maal atau nasabah yang membayar premi di asuransi memiliki tujuan untuk memiliki rasa aman jika sewaktu-waktu mereka ditimpa musibah yang entah kapan akan terjadi. Dengan membayarkan premi di asuransi maka nasabah percaya kepada perusahaan asuransi syariah terkait untuk dapat mengelola dana tersebut sehingga jika sewaktu-waktu mereka

53 tertimpa musibah maka mereka dapat terbantu dari perusahaan asuransi syariah. Untuk lebih dapat menjelaskan mekanisme pengelolaan dana tabarru asuransi syariah, berikut akan di bahas oleh peneliti tentang mekanisme pengelolaan dana tabarru yang terdapat pada AJB Bumiputera 1912 Syariah: Dari hasil wawancara hari jum at tanggal 21 Desember 2012 dengan Ibu Dwi Setianingsih, SE mengatakan bahwa dana tabarru yang ada pada AJB Bumiputra itu dalam investasinya dipisahkan dengan dana lainya. Dana tabarru dikelola sendiri oleh perusahaan dan diinvestasikan ke anak perusahaan yang dimiliki AJB Bumiputra seperti PT. Bumiputera Wisata, PT. Informatics OASE, PT. Bumiputera Mitrasarana, Bumiputera Muda 1967, PT. Mardi Mulyo. Ketika dana tabarru habis maka untuk menanggulangi ketidakcukupan diambilkan dana dari qardh untuk membayar santunan atau klaim yang diajukan oleh peserta. Bantuan dana qardh itu didaptkan dari BI. 5 Adapun salah satu produk yang dimiliki oleh AJB Bumiputera 1912 Syariah adalah Mitra Mabrur atau yang lebih dikenal sebagai asuransi dana haji, atau asuransi tabungan haji. Produk ini merupakan salah satu produk dari AJB Bumiputera 1912 Syariah bagi para calon jamaah haji. Karena pada dasarnya produk ini ditujukan kepada masyarakat yang belum mempunyai dana tunai untuk pemesanan porsi 5 Hasil wawancara dengan ibu Dwi Setianingsih bagian Administrasi

54 pemberangkatan haji sekaligus menabung untuk diri mereka sewaktu mereka akan berangkat haji serta menjaminkan resiko jiwanya kepada pihak asuransi. Mitra Iqra juga salah satu produk asuransi syariah di AJB Bumiputra 1912. Program asuransi pendidikan yang menjamin biaya sekolah anak mulai dari Tanam Kanak Kanak sampai Perguruan Tinggi. Merupakan gabungan antara tabungan dan tolong menolong dalam menanggulangi musibah kematian. Salah satu bentuk investasi terbesar yang dilakukan oleh AJB Bumiputera 1912 Syariah adalah investasi dalam bentuk obligasi syariah, sedangkan sebagian kecil di investasikan ke unit usaha syariah lainnya. Investasi tersebut dilakukan oleh satu tim khusus dari AJB Bumiputera 1912 Syariah Pusat, tim tersebutlah yang mengatur dana investasi dan kapan akan berinvestasi. Satu hal yang menjadi catatan bahwa dana yang akan diinvestasikan merupakan kumpulan dana dari semua produk AJB Bumiputera 1912 Syariah. Akan tetapi pembagian hasilnya tetap ada jumlah-jumlah tertentu disetiap produk-produknya, karena ada laporan atau semacam data yang dapat dilihat jumlah dari masing-masing produk dan pembagiannya sesuai dengan melihat data tersebut. Pembagian hasil keuntungan yang akan diperoleh oleh peserta adalah sebesar 70% dan 30% lagi untuk perusahaan. Hal ini menganut system mudharabah yang dianjurkan oleh Islam sebagai ganti system

55 bunga yang mengandung riba. Nasabah memperoleh hak atas bagi hasil tersebut sampai masa kontrak habis yang pada masa akhir kontrak akan ditambah dengan dana tabungan yang telah disetorkan. Sedangkan jika nasabah meninggal dunia sewaktu masa kontrak maka ahli waris nasabah akan memperoleh dana santunan atau "santunan kebajikan" ditambah dengan pembagian hasil keuntungan yang diperoleh perusahaan atas investasinya dan dana tabungan yang telah disetorkan atau nilai tunai. Adapun besaran santunan kebajikan ditetapkan oleh perusahaan diluar bagi hasil keuntungan investasi. Ilustrasi di bawah ini merupakan asumsi/ perkiraan/ contoh semata. Dalam prakteknya akan berbeda sesuai dengan tingkat hasil keuntungan yang diterima oleh perusahaan AJB Bumiputera 1912 Syariah. ILUSTRASI PROGRAM MITRA IQRA PLUS AJB BUMIPUTERA 1912 CABANG SYARIAH Nama peserta : Mbak Ratih Usia Peserta : 27 tahun Usia Anak : 1 tahun Masa Asuransi : 17 tahun Tabarru : 4,67% Premi per 3 bulan : 2.000.000 Premi disetahunkan : 8.000.000 Sekaligus :136.000.000 Manfaat Awal : 96.000.000 Bagian hasil investasi : 70 % Asumsi tingkat hasil investasi adalah 12% maka akan diperoleh bagan tingkat hasil investasi sebagai berikut:

56 Ilustrasi Tabungan Mitra Mabrur AJB Bumiputera 1912 Syariah Th/ Akumulasi Akumulasi Santunan Nilai Klaim Dana Tahapan Pendidikan Ujroh Dana UA Kontribusi Tabarru' Investasi Mudharabah Kebajikan Tunai Meninggal Keterangan Dibayarkan 1 8000000 373600 4426400 371818 96000000 4798218 100798218 - - 3200000 2 16000000 747200 10532800 884755 96000000 11417555 107417555 - - 1520000 3 24000000 1120800 17412000 1462608 96000000 18874608 114874608 - - 747200 4 32000000 1494400 24291200 2040461 96000000 26331661 122331661 - - 747200 5 40000000 1868000 31179400 2619070 96000000 33798470 129789470 - - 747200 6 48000000 2241600 38049600 3196166 96000000 41245766 137245766 SD (10% MA) 9600000 747200 7 56000000 2615200 44937800 3774775 96000000 48712575 144712575 - - 747200 8 64000000 2988800 51817000 4352628 96000000 56169628 152169628 - - 747200 9 72000000 3362400 58696200 4930481 96000000 63626681 159626681 - - 747200 10 80000000 3736000 65575400 5508334 96000000 71083734 167083734 - - 747200 11 88000000 4109600 72454600 6086186 96000000 78540786 174540786 - - 747200 12 96000000 4483200 79333800 6664039 96000000 85997839 181997839 SMP(15% MA) 14400000 747200 13 104000000 4856800 86213000 7241892 96000000 93364892 189364892 - - 747200 14 112000000 5230400 93092200 7819745 96000000 100911945 196911945 - - 747200 15 120000000 5604000 99971400 8397598 96000000 108368998 204368998 SMU(20% MA) 19200000 747200 16 128000000 5977600 106850600 8975450 96000000 115826050 211826050 - - 747200 17 136000000 6351200 113729800 9553303 96000000 123283103 291283103 - - 747200 Pembahasan tabel di atas dimulai dengan menjelaskan "keterangan" yang ada sebelum ilustrasi. Lamanya masa asuransi tergantung dari nasabah, lebih lama masa asuransi maka hasil investasi yang dibagikan juga akan semakin besar. Tabel hasil investasi di atas merupakan tabel untuk memudahkan nasabah dalam melihat seberapa besar hasil yang akan didapatkan jika menabung

57 dengan jumlah tertentu selama masa kontrak tiga, empat, lima, atau enam tahun. Sebagai contoh dikaitkan dengan setoran di awal yaitu dana tabungan sebesar Rp 8.000.000,- dengan masa kontrak tujuh belas tahun, maka hasil yang akan didapatkan oleh nasabah adalah Rp123.283.103,- (angka yang tercetak tebal). Jadi setoran di awal tergantung dari pemilihan nasabah berkaitan dengan nominal tabungan yang akan disetorkan. Pertanyaan selanjutnya adalah dari manakah dana Rp123.283.103,-? Dana tersebut didapatkan atas pembagian hasil investasi yang dilakukan oleh perusahaan ditambah dengan dana tabungan yang telah disetorkan. Perhitungan lebih rinci dapat dilihat pada tabel yang ada di bawah tabel hasil investasi. Asumsi yang digunakan pada ilustrasi di atas adalah tingkat hasil investasi yang didapatkan perusahaan adalah 12%, angka tersebut tidaklah tetap tergantung dari pengelolaan dana tersebut, bisa jadi tingkat hasil investasi lebih tinggi dari 12% atau bahkan lebih rendah. Pada tabel perhitungan terdapat akumulasi premi, yaitu dana tabungan kotor yang dibayarkan kepada AJB Bumiputera 1912 Syariah. Pada tahun pertama terdapat angka Rp 8.000.000,-. Angka ini didapatkan dari pembayaran dana tabungan Rp 2.000.000,-/3bulan dikali setahun, sehingga muncul angka Rp 8.000.000,-. Begitu juga tahun kedua dan seterusnya adalah akumulasi dana premi yang telah dibayarkan. Kemudian ada istilah tabarru, yaitu dana yang sifatnya seperti infaq untuk membantu nasabah lain yang membutuhkan, dana tabarru inilah sumber dari santunan kebajikan jika ada klaim meninggal dunia.

58 Jumlah Dana tabarru didapat dari premi yang disetahunkan dikalikan iuran tabarru. Dana investasi adalah bagian kontribusi yang merupakan dana tabungan peserta yang dikelola oleh perusahaan. Sebagai contoh pada tahun pertama dana tabungan kotor dikurangi dengan biaya premi dan dana tabarru. Tahun pertama = Rp8.000.000 Rp3.200.00 Rp373.600 = Rp4.426.400 Tahun kedua = Rp8.000.000 Rp1.520.000 Rp373.600 = Rp6.106.400 Jadi akumulasi di tahun kedua dana tabungan bersih adalah Rp4.426.400 ditambah Rp6.106.400 sehingga menjadi Rp10.532.800. Kolom berikutnya adalah kolom tabungan, kolom ini adalah dana tabungan bersih. Kolom tabungan merupakan dana tabungan kotor yang telah dibayarkan oleh nasabah kemudian dipotong dengan biaya premi satu tahun dan dana tabarru. Kolom mudharabah adalah kolom dimana bagi hasil keuntungan investasi yang diberikan kepada nasabah. Angka yang tertera tersebut ditetapkan oleh perusahaan yang perhitungannya juga dilakukan oleh AJB Bumiputera 1912 Syariah Pusat. Kolom selanjutnya adalah santunan kebajikan, yaitu dana santunan yang diberikan jika nasabah meninggal dunia, akan tetapi bukan hanya santunan kebajikan saja akan tetapi juga ditambahkan dengan nilai tunai sehingga muncul angka yang ada pada kolom klaim meninggal.

59 Sedangkan nilai tunai adalah jumlah antara tabungan bersih dengan bagi hasil keuntungan perusahaan yang didapatkan oleh nasabah. Dari perhitungan-perhitungan pada tabel perhitungan tersebut maka akan diperoleh hasil investasi jika tidak ada klaim meninggal dunia sebesar yang ada pada kolom nilai tunai. Jika nasabah tetap hidup sampai masa kontrak tujuh belas tahun selesai maka nasabah akan mendapatkan nilai tunai sebesar Rp123.283.103,-.