2. Memberikan label pada masing-masing bahan dimana T0 sebagai control, 3. Masing-masing pati ubi kayu dan jagung dibuat dengan konsentrasi 10%

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium guajava)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.)

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap

III. METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Lampung pada bulan Juni sampai Juli 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.

PENGARUH PEMBERIAN PATI JAGUNG DAN UBI KAYU HASIL MODIFIKASI DENGAN ENZIM PULLULANASE TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS WISTAR (Rattus novergicus)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental yang dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2015 di Laboratorium Zoologi

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hewan Coba Fakultas Kedokteran

BAB III METODE PENELITIAN. faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah

METODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control

BAB III METODE PENELITIAN. (RAL). Perlakuan dikelompokkan menjadi 5 kelompok dengan 5 kali ulangan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. RAL (Rancangan Acak Lengkap), dengan menggunakan 2 faktor (macam diet dan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian. Bahan dan Alat Metode Penelitian Pembuatan Larutan Ekstrak Rumput Kebar

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini yaitu tikus putih (Rattus norvegicus) Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan. menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental murni dengan rancangan post test control group

BAB III METODE PENELITIAN. adalah variasi jenis kapang yaitu Penicillium sp. dan Trichoderma sp. dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2015.

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan

III. BAHAN DAN METODE. Pelaksanaan vermicomposting dilakukan di rumah plastik FP Unila. Perhitungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

BAB IV METODE PENELITIAN. Biomedik. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pusat Studi Pangan dan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan THP

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.hewan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratorik yang dilakukan secara in vitro.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (RAL). Perlakuan dikelompokkan menjadi 7 kelompok dengan 5 kali ulangan

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

BAB I PENDAHULUAN. bumi. Karena dengan memahami ciptaan-nya, keimanan kita akan senantiasa

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan pendekatan Pretest Posttest with Control Group Design menggunakan hewan.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi FK UNDIP

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menguji antioksidan dari rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc.)

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia. pembuatan pakan. Analisis kadar malondialdehida serum dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian tepung keong mas (Pomacea

BAB III METODE PENELITIAN. Rancanngan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Pada penelitian ini digunakan 2

BAB III METODE PENELITIAN. (RAL). Perlakuan dikelompokkan menjadi 7 kelompok dengan 5 kali ulangan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tentang pemanfaatan kunyit putih (Curcuma mangga Val.) pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

in. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fisiologi dan Kultur Jaringan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penambahan Chlorella sp. dan waktu kontak) dan empat kali ulangan untuk masingmasing

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. konsentrasi limbah cair tapioka (10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 0% atau kontrol)

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Biokimia.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Hewan Coba Departemen Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

Transkripsi:

31 2. Memberikan label pada masing-masing bahan dimana T0 sebagai control, sedangkan T1 dan T2 diberikan perlakuan. 3. Masing-masing pati ubi kayu dan jagung dibuat dengan konsentrasi 10% (b/v) dalam larutan buffer asetat ph 5 dalam volume 300 ml. Kemudian dipanaskan pada suhu 110 o C selama 15 menit (autoclave). 4. Pati yang tergelatinisasi kemudian dibiarkan mendingin sampai suhunya 40 o C. 5. Ditambahkan enzim pullulanase sebanyak 2% (v/b pati) kemudian diinkubasi dalam Shaker Incubator pada suhu optimal enzim pullulanase (40 o C), 150 rpm dimana masing-masing perlakuan diinkubasi dalam waktu 12 dan 24 jam. 6. Reaksi dihentikan (inaktifasi enzim) dengan memanaskan suspensi pati pada suhu 85 o C selama 5 menit, kemudian didinginkan. 7. Pati yang dihasilkan dikeringkan dengan oven pada 50 o C selama 24 jam. 3.6.2 Persiapan Hewan Coba Sebelum penelitian dilakukan, tempat pemeliharaan hewan coba yang meliputi kandang, sekam, tempat makan dan minum tikus, serta pakan tikus disiapkan. Kandang pemeliharaan dibutuhkan sebanyak 24 dan masing-masing diisi dengan 1 ekor tikus. Seleksi hewan coba dengan memilih hewan berjenis kelamin jantan dimana metabolismenya lebih sedikit dipengaruhi oleh hormon dibandingkan

29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian pengaruh pemberian pati jagung dan ubi kayu hasil modifikasi dengan enzim pullulanase terhadap kadar glukosa darah tikus wistar (Rattus novergicus) ini bersifat eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang melibatkan 6 kelompok perlakuan tikus wistar dengan 4 kali ulangan. 3.2 Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Variabel bebas : pemberian pati hasil modifikasi dengan variasi lama inkubasi b. Variabel terikat : perbedaan peningkatan kadar glukosa darah tikus selama selang waktu 30, 60, 90, dan 120 menit setelah pemberian pati 3.3 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2010 - Januari 2011 yang bertempat di Laboratorium Mikrobiologi dan Fisiologi Hewan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

30 3.4 Populasi dan Sampel Pati jagung yang digunakan dalam penelitian ini adalah merk Maizena, sedangkan pati ubi kayu yang digunakan adalah merk Pak Tani. Hewan coba yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih (Rattus novergicus) strain wistar berjenis kelamin jantan yang berumur 2-3 bulan dengan berat badan 200-250 gram. 3.5 Alat dan Bahan Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi erlenmeyer, karet hisap, timbangan digital, mikropipet, pipet ukur, pipet tetes, aluminium foil, gelas ukur, gelas arloji, spatula, corong, termometer, vortex, hotplate, beaker glass, tabung reaksi, water shaker bath, ph meter, oven, centrifuge, spectrofotometer uv-vis, kandang hewan coba (bak plastik) dengan tempat makan dan minum, glukotest, dan gunting. Sedangkan bahan yang dipergunakan adalah pati jagung dan pati ubi kayu. 3.6 Prosedur Penelitian 3.6.1 Modifikasi Pati Dengan Enzim Pullulanase Pada tahap ini, modifikasi pada pati jagung dan ubi kayu secara enzimatis dengan enzim pullulanase. Adapun langkah-langkah kerjanya adalah sebagai berikut : 1. Menyiapkan pati jagung dan ubi kayu masing-masing dalam 3 buah erlemmeyer.

32 tikus betina. Selanjutnya tikus diaklimasi selama 1 bulan, diberi makan dan minum secara ad libitum. 3.6.3 Perlakuan Pada Hewan Coba Setelah pati tinggi amilosa hasil modifikasi sudah tersedia, selanjutnya diujikan efek fisiolisnya pada tikus wistar. Hewan coba yang berjumlah 24 ekor sebelumnya diaklimasi selama 1 bulan, selanjutnya dipilih secara acak dan dikelompokkan menjadi 6 kelompok masing-masing berjumlah 4 ekor, dimana perlakuannya sebagai berikut: JT0 = diberikan pati jagung kontrol JT1 = diberikan pati jagung termodifikasi dengan inkubasi 12 jam JT2 = diberikan pati jagung termodifikasi dengan inkubasi 24 jam KT0 = diberikan pati ubi kayu kontrol KT1 = diberikan pati ubi kayu termodifikasi dengan inkubasi 12 jam KT2 = diberikan pati ubi kayu termodifikasi dengan inkubasi 24 jam Selanjunya, langkah-langkah pengujian efek fisiologis pati yang dilakukan pada tikus wistar mengacu pada penelitian oleh Anggraeni dan Suhardjono (2006) adalah sebagai berikut : 1) Sebelum diberikan pati tikus dipuasakan selama kurang lebih 12 jam, hal ini dilakukan untuk menghilangkan efek fisiologis dari makanan lain sehingga dapat mempengaruhi kadar glukosa darah tikus. 2) Hewan coba terlebih dahulu diukur kadar glukosa darah awalnya (dalam keadaan puasa).

33 3) Pati diberikan secara oral lewat pencekokan, hal ini untuk memastikan semua pati masuk dalah tubuh tikus. Perhitungan dosis pati didapat dari dosis glukosa pada tes glukosa oral manusia dewasa yang dikonversikan pada tikus berdasarkan rumus konversi Laurence and Bacharach = 75 g x 0,018 = 1,35 g/ 200 g = 6,75 g/kgbb. 4) Selanjutnya, pengukuran kadar glukosa dilakukan pada menit ke-30, 60, 90, dan 120 setelah perlakuan. 3.7.3 Analisis Data Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan Two Way ANOVA untuk mengetahui pengaruh modifikasi pati jagung dan ubi kayu terhadap perbedaan kadar glukosa darah tikus wistar. Apabila terdapat perbedaan, dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf signifikansi 5% untuk mengetahui kenaikan kadar glukosa darah yang tertinggi maupun yang terendah.