Melly Haryani

dokumen-dokumen yang mirip
Contoh Halaman Sampul Skripsi

prasarana, sumberdaya manusia, kefarmasian, dan peralatan. (2)

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber

BAB I PENDAHULUAN. melalui upaya peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

BAB 1 : PENDAHULUAN. mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. PERMENKES RI Nomor: 159b/Menkes/Per/II/1988 disebutkan bahwa setiap

PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Konsumen Breadtalk Di Kota Padang) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI KABUPATEN SOLOK

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dan aspek-aspek lainnya. Aspek-aspek ini saling berkaitan satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan dalam bidang kesehatan adalah salah satu bentuk kongkret

PERENCANAAN STRATEGIK MEDIA TELEVISI DALAM PERSAINGAN DI INDUSTRI MEDIA TELEVISI LOKAL Studi pada PT. Padang Media Televisi SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. bermutu, dan terjangkau. Hak warga negara dijamin oleh pemerintah dalam

BAB I PENDAHULUAN. resolusi World Health Assembly (WHA) ke-58 tahun 2005 di. Universal Health Coverage (UHC) bagi seluruh penduduk, maka

I. PENDAHULUAN. aksesibilitas obat yang aman, berkhasiat, bermutu, dan terjangkau dalam jenis dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari

BAB 1 : PENDAHULUAN. berfungsi menyelenggarakan pengobatan dan pemulihan, peningkatan, serta pemeliharaan

BAB I PENDAHULUAN. membangun manusia Indonesia yang tangguh. Pembangunan dalam sektor kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

DATA PRIBADI WISUDAWAN/WISUDAWATI JURUSAN SOSIOLOGI FIS UNP UNIVERSITAS NEGERI PADANG PERIODE 107, BULAN SEPTEMBER 2016

BAB 1 : PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang memuaskan (satisfactory healty care). (Depkes RI, 2005).

SKRIPSI HUBUNGAN KOMPONEN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP BEDAH DAN NON BEDAH RSUP. DR.

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu profesi yang mempunyai peran penting di rumah

BAB I PENDAHULUAN. yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu mewujudkan kesehatan optimal. Sedangkan sasaran

BAB I PENDAHULUAN. penting dari pembangunan nasional. Tujuan utama dari pembangunan di bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

SURAT KETERANGAN PENGAMBILAN IJAZAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 : PENDAHULUAN. memperoleh derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya kesehatan dalam

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. izin penyelenggaraan Rumah Sakit Khusus Pemerintah dari Gubernur Jawa

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan cukup pesat seiring di tertibkannya berbagai peraturan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sejak tahun 2001 dengan pengentasan kemiskinan melalui pelayanan kesehatan. gratis yang dikelola oleh Departemen Kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Berkeadilan. Untuk mencapainya, perlu diusahakan upaya kesehatan yang bersifat

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PDAM DI KOTA PADANG PANJANG.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan diantaranya adalah milik swasta. 1. dari 6 buah puskesmas, 22 BKIA, 96 dokter praktik dan 3 Rumah Bersalin.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat dalam rangka peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan. Salah satu misi tersebut adalah memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. sakit dalam bahasa inggris disebut hospital. Kata hospital berasal dalam

I. PENDAHULUAN. Sejak pertama kali berdirinya suatu negara, pemerintah dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesehatan yang dirancang oleh Pemerintah RI melalui Sistem Kesehatan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. terkendali biaya dan kualitasnya, seperti yang tercantum dalam Undang -

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di

BAB 1 PENDAHULUAN. baik dalam bentuk jasa maupun fasilitas. Bahkan untuk mengukur tingkat kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai industri jasa kesehatan pada dasarnya bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) Setiap orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bebas dari campur tangan pemerintah. Kecenderungan tersebut juga terjadi di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah

BAB I PENDAHULUAN. dapat mewujudkan derajat pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata, yang mampu mewujudkan kesehatan optimal.

BAB 1 PENDAHULUAN. tentang perlunya melakukan Primary Health Care Reforms. Intinya adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sejahtera. Seluruh kepentingan masyarakat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan dalam melaksanakan pembangunan kesehatan. Dalam upaya menuju

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 6: KESIMPULAN DAN SARAN Komponen Masukan (Input) 1. Tenaga rekam medis jumlahnya sudah mencukupi untuk Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III OBYEK LAPORAN KKL. 3.1 Gambaran Umum Puskesmas Cimahi Utara Keadaan Geografis Puskesmas Cimahi Utara

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan telah

BAB 1 : PENDAHULUAN. yaitu pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (1,2)

6 BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan. Besarnya potensi pengembangan rumah sakit ditunjukkan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu tujuan dari pembangunan kesehatan di Indonesia adalah upaya

Tabel 1.1. Sarana Kesehatan di Kota dan Kabupaten Jayapura

BAB 1 PENDAHULUAN. Evaluasi pelaksanaan..., Arivanda Jaya, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. sangat berkaitan erat dengan pelayanan kesehatan. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Keberadaan rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta serta

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem jaminan social nasional bagi upaya kesehatan perorangan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pada hakekatnya merupakan suatu proses kemajuan dan

SURAT KETERANGAN PENGAMBILAN IJAZAH

BAB 1 : PENDAHULUAN. Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948 tentang Hak Azasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor jasa yang begitu cepat diantaranya dipicu oleh berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, pertumbuhan pasar, strategi pesaing dan faktor-faktor lain yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomi (Notoadmodjo, 2012).

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari. pembangunan sumber daya manusia, yaitu mewujudkan bangsa yang maju

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dari

BAB I PENDAHULUAN. memenuhinya serta meminimalkan kesalahan yang membuat pasien kecewa.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN. lagi bersifat lokal, tetapi menjadi global. Contohnya pada era ini masyarakat lebih

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman modern sekarang ini kemajuan dunia kesehatan semakin baik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. setiap manusia yang hidup di dunia, karena dengan kondisi yang sehat setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Asia. Berdasarkan data sensus penduduk tahun 2010, penduduk Indonesia

Transkripsi:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERBEDAAN PILIHAN MASYARAKAT BEROBAT KE RUMAH SAKIT PEMERINTAH DENGAN RUMAH SAKIT SWASTA DI KOTA PADANG SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pada Program Studi S1 Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Oleh : Melly Haryani 0810512079 PROGRAM STUDI S1 JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2012

JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Dengan ini menyatakan bahwa : Nama : MELLY HARYANI No Bp : 0810512079 Jenjang Pendidikan Jurusan Konsentrasi Judul Skripsi : S1 (Strata Satu) : Ilmu Ekonomi : Sumber Daya Manusia (SDM) : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERBEDAAN PILIHAN MASYARAKAT BEROBAT KE RUMAH SAKIT PEMERINTAH DENGAN RUMAH SAKIT SWASTA DI KOTA PADANG Telah diuji dan disetujui skripsinya melalui seminar hasil skripsi yang diadakan pada tanggal 07 Agustus 2012 sesuai dengan prosedur, ketentuan dan kelaziman yang berlaku. Padang, September 2012 Pembimbing Mengetahui, Sosmiarti, SE, M.Si NIP. 197109302006042005 Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi KepalaProgramStudiS1IlmuEkonomi Prof.Dr.H. Firwan Tan, SE, M.Ec.DEA.Ing Febriandi Prima Putra, SE, M.Si NIP. 130 812 952 NIP. 197702062005011001

LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERBEDAAN PILIHAN MASYARAKAT BEROBAT KE RUMAH SAKIT PEMERINTAH DENGAN RUMAH SAKIT SWASTA DI KOTA PADANG. Merupakan hasil karya saya sendiri dan tidak terdapat sebagian atau keseluruhan dari tulisan yang memuat kalimat, ide, gagasan atau pendapat yang berasal dari sumber lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Adapun bagian-bagian yang bersumber dari karya orang lain telah mencantumkan sumbernya sesuai norma, etika dan kaidah penulisan ilmiah. Apabila dikemudian hari ditemukan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang telah saya peroleh. Padang, September 2012 Yang memberi pernyataan, Melly Haryani 0810512079

No. Alumni Universitas Melly Haryani No. Alumni Fakultas BIODATA a). Tempat/Tgl lahir : Bukit Tinggi, 17 Mei 1990 b). Nama Orang Tua : Harmen Akbar dan Efni Yanti c). Fakultas : Ekonomi d). Jurusan : Ilmu Ekonomi e). No.Bp : 0810512079 f). Tgl Lulus : 07 Agustus 2012 g). Predikat Lulus : Sangat Memuaskan h). IPK : 3,05 i). Lama Studi : 3 tahun 11 bulan j). Alamat Orang Tua : Jl. Timor no. 13 Ulak Karang - Padang. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Pilihan Masyarakat Berobat ke Rumah Sakit Pemerintah dengan Rumah Sakit Swasta di Kota Padang Skripsi S1 Oleh: Melly Haryani, Pembimbing : Sosmiarti, SE, M.Si Abstrak Dalam memilih berbagai pelayanan kesehatan masyarakat memiliki hak untuk menentukan sarana berobat yang diinginkan, dan mesti disesuaikan dengan keadaan ekonomi maupun kebutuhan sendiri. Di Kota Padang adanya penurunan kunjungan berobat di rumah sakit pemerintah dan peningkatan kunjungan berobat di rumah sakit swasta. Penulis meneliti bagaimana Perbedaan pilihan berobat masyarakat yang dipengaruhi oleh pendapatan rumah tangga, tingkat pendidikan kepala rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, pelayanan dan fasilitas rumah sakit dengan menggunakan analisis regresi logistik. Hasil penelitian menemukan bahwa pendapatan dan pelayanan rumah sakit yang berpengaruh signifikan secara statistik pada tingkat kesalahan 5% terhadap perbedaan pilihan berobat. Hasil berbeda dengan beberapa penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan dan asuransi kesehatan berpengaruh terhadap pilihan layanan kesehatan swasta. Maka bagi masyarakat yang berpendapatan tinggi akan memilih rumah sakit yang memberikan pelayanan yang memuaskan. Keywords : Perbedaan pilihan berobat masyarakat, Rumah Sakit Pemerintah, Rumah Sakit Swasta, Regresi Logistik. Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang penguji dan dinyatakan lulus pada 07 Agustus 2012, telah disetujui oleh pembimbing dan penguji :

Tanda Tangan 1. 2. 3. Nama Terang Sosmiarti, SE, M.Si Drs. Wirzon. B, M.Si Drs. Abdul Karib, MS Mengetahui, Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi : Prof.Dr.H. FIRWAN TAN, SE, M.Ec.DEA.Ing NIP. 130.812.952 Tanda Tangan Alumnus telah mendaftar ke Fakultas/ Universitas Andalas dan mendapat nomor Alumnus : Petugas Fakultas / Universitas Andalas No. Alumni Fakultas: Nama: Tanda Tangan: No. Alumni Universitas: Nama: Tanda Tangan:

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 5 1.3 Tujuan Penelitian... 5 1.4 Manfaat Penelitian... 5 1.5 Ruang Lingkup... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Ekonomi Publik... 7 2.2 Teori Ekonomi Sumber Daya Manusia... 8 2.3 Teori Ekonomi Kesehatan... 8 2.4 Teori Human Capital... 9 2.5 Teori Kebutuhan Dasar Manusia... 10 2.6 Teori Permintaan Konsumen... 11 2.7 Rumah Sakit... 12 2.7.1 Rumah Sakit Pemerintah... 13 2.7.2 Rumah Sakit Swasta... 14 2.8 Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Berobat... 14 2.8.1 Pendapatan... 14 2.8.2 Pendidikan... 16 2.8.3 Jumlah Anggota Rumah Tangga... 17 2.8.4 Pelayanan Rumah Sakit... 18 2.8.5 Fasilitas Rumah Sakit... 19 2.9 Studi Terdahulu... 20 2.10 Hipotesa... 23 2.11Kerangka Berfikir... 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian... 25 3.2 Data dan Sumber Data... 25 3.3 Populasi dan Sampel... 25 3.3.1 Populasi... 25 3.3.2 Sampel... 27 3.4 Metode Pengumpulan Data... 28

3.5 Teknik Analisa... 28 3.5.1 Analisis Regresi Logistik... 28 3.6 Pengujian Model... 31 3.6.1 Uji G... 31 3.6.2 Uji Wald... 31 3.7 Definisi dan Pengukuran Variabel... 32 3.7.1 Variabel Terikat (Dependent Variabel)... 33 3.7.2 Variabel Penjelas (Independent Variabel)... 33 3.7.2.1 Pendapatan Rumah Tangga... 33 3.7.2.2 Tingkat Pendidikan... 33 3.7.2.3 Jumlah Anggota Rumah Tangga... 34 3.7.2.4 Pelayanan... 34 3.7.2.5 Fasilitas... 34 3.8 Variabel Dan Definisi Operational... 36 BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian... 37 4.1.1 Keadaan Geografis... 37 4.2 Keadaan Kependudukan... 38 4.3 Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan... 39 4.3.1 Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan... 39 4.3.2 Sarana Kesehatan Menurut Kemampuan Labkes... Dan Memiliki 4 Spesialis Dasar... 40 4.3.3 Tenaga Kesehatan... 40 4.4 Jumlah Kunjungan Berobat di Rumah Sakit... 41 4.5 Pembiayaan Kesehatan Kota Padang... 44 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Regresi Logistik... 45 5.2 Hasil Estimasi Regresi Logistik Variabel Independent... 50 5.2.1 Pendapatan Rumah Tangga... 50 5.2.2 Tingkat Pendidikan Kepala Rumah Tangga... 51 5.2.3 Jumlah Anggota Rumah Tangga... 52 5.2.4 Pelayanan Rumah Sakit... 53 5.2.5 Fasilitas Rumah Sakit... 53 5.3 Implikasi Kebijakan... 54

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan... 56 6.2 Saran... 57 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Studi terdahulu... 22 Tabel 3.1 Jumlah Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap di Rumah Sakit... Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta di Kota Padang (2006-2010)... 26 Tabel 3.2 Variabel dan Definisi Operational... 36 Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kota Padang Menurut Kecamatan Tahun 2010.. 39 Tabel 4.2 Jumlah Kunjungan Berdasarkan Banyak Pasien Rawat Jalan dan Inap di Rumah Sakit Pemerintah Kota Padang... 41 Tabel 4.3 Jumlah Kunjungan Berdasarkan Banyak Pasien Rawat Jalan dan Inap di Rumah Sakit Swasta Kota Padang... 41 Tabel 5.1 Hasil Uji Korelasi Pearson Antara Variabel Bebas... 46 Tabel 5.2 Penilaian Model Regresi dengan Nilai -2 Loglikehood... 47 Tabel 5.3 Nilai Overall Pilihan Berobat Responden... 48 Tabel 5.4 Hasil Estimasi Koefisien, Signifikansi, dan Odds Ratio... 49

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Wikipedia, 2012). Dilihat dari segi ekonomi, mengenai pentingnya faktor kesehatan bagi manusia akan berkaitan erat dengan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Tinggi rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) akan ditentukan oleh status kesehatan, pendidikan dan tingkat pendapatan per kapita (Todaro, 2002). Kesehatan adalah keinginan mutlak setiap manusia, namun adakalanya setiap orang mengalami kondisi kurang sehat atau diterpa penyakit. Dan bila penyakit itu tidak dapat diatasi dengan sendiri, maka seseorang akan memilih untuk pergi berobat ke pusat pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan pelayanan publik yang termasuk kedalam kategori ekonomi publik yang bersifat public good, bila dilakukan oleh pemerintah dengan pertimbangan bahwa barang dan jasa tersebut dibutuhkan oleh masyarakat. Dan bersifat private good, bila dibayar atau dibiayai sendiri oleh penggunanya atau dikelola oleh pihak swasta (Mills & Gilson, 1999). Pada penelitian Andi (2011), didalam pelayanan kesehatan masyarakat memerlukan pelayanan kesehatan primer (primary health care) agar dapat menanggulangi masyarakat yang memiliki penyakit ringan dan masyarakat yang sehat untuk dapat meningkatkan kesehatan. Dalam memilih berbagai pelayanan kesehatan masyarakat memiliki hak untuk

menentukan sarana berobat yang diinginkan, yang mana mesti disesuaikan dengan keadaan ekonomi maupun kebutuhan sendiri. Pelayanan kesehatan itu salah satu diantaranya adalah seperti rumah sakit. Rumah sakit menurut WHO (1957) diberikan batasan yaitu suatu bahagian menyeluruh, (Integrasi) dari organisasi dan medis, yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif. Dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan. rumah sakit juga berfungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan rujukan medis (Dalam Andika, 2010). Rumah sakit dibedakan atas beberapa macam bila ditinjau dari kepemilikannya yaitu rumah sakit pemerintah, militer, BUMN serta rumah sakit swasta. Rumah sakit swasta ini ada berbagai macam bentuk kepemilikan seperti milik yayasan keagamaan, rumah sakit swasta milik dokter dan rumah sakit perusahaan pencari keuntungan. Bila ditinjau dari segi pelayanannya maka di dalam rumah sakit ada dua macam yaitu secara rawat inap dan rawat jalan (Aditama, 1999). Dalam penelitian Saad Abdullah Al-Ghanim (2004) mengenai pilihan berobat ke layanan kesehatan swasta dan pemerintah di Riyadh (Arab Saudi). Menjelaskan bahwa masyarakat cendrung menggunakan layanan swasta ketika layanan pemerintah kurang tersedia atau tidak dapat di akses, maka layanan swasta menjadi pilihan yang aman bagi mereka yang membutuhkan pelayanan kesehatan tersebut. Berarti untuk berobat masyarakat juga melakukan Opportunity Cost untuk mendapatkan pengobatan atau tempat berobat yang baik sesuai dengan pilihan. Biaya yang murah belum tentu membuat masyarakat memilih berobat ke rumah sakit tersebut. Mungkin saja masyarakat mengharapkan pelayanan dan fasilitas yang memuaskan dan lengkap meski

harus mengeluarkan biaya yang besar. Seperti hasil temuan oleh Barlin (2008) menyatakan bahwa dalam penggunaan layanan kesehatan konsumen dipengaruhi oleh keadaan geografis dan kelengkapan fasilitas. Pada tahun 2010 jumlah rumah sakit di Indonesia adalah sebanyak 1.632 unit, yang terdiri atas Rumah Sakit Umum (RSU) berjumlah 1.299 unit dan Rumah Sakit Khusus (RSK) berjumlah 333 unit. Rumah sakit tersebut dikelola oleh Kementrian kesehatan, pemerintah Provinsi, pemerintah Kabupaten/Kota, TNI/POLRI, Kementrian lain/bumn serta sektor swasta. Dalam lima tahun terakhir Indonesia mengalami peningkatan jumlah rumah sakit, baik rumah sakit umum maupun rumah sakit khusus. Yaitu sebesar 26,32 % dari 1.292 unit pada tahun 2006 dan menjadi 1.632 unit di tahun 2010 (Depkes RI, 2011). Di Provinsi Sumatra Barat, khususnya Kota Padang yang menjadi pusat perekonomian Sumbar adalah daerah yang memiliki rumah sakit terbanyak di Provinsi Sumatera Barat sebanyak 27 unit yang terdiri dari 5 unit rumah sakit pemerintah, 7 unit rumah sakit swasta dan 15 unit rumah sakit khusus. Dengan fasilitas tenaga medis, alat medis serta sarana perawatan yang lengkap untuk daerah Sumbar (BPS Sumbar, 2010). Berdasarkan data BPS 2010, kunjungan masyarakat berobat ke rumah sakit swasta di Kota Padang mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar hampir 12 % dari tahun sebelumnya dan di tahun 2010 sebesar 15 %. Pada rumah sakit pemerintah kunjungan berobat juga mengalami peningkatan pada tahun 2006-2009. Dimana pada tiap tahunnya mengalami kenaikkan sekitar 10 % 17 %. Namun, di tahun 2010 rumah sakit pemerintah mengalami penurunan kunjungan sebesar 5 %. Rumah sakit di Kota Padang yang memiliki kunjungan terbanyak dalam lima tahun terakhir adalah RS. M. Djamil, RS. Yos Sudarso, RS. Yarsi (Ibnu Sina). RS. M. Djamil

memiliki kunjungan terbanyak dikarnakan ia adalah rumah sakit pemerintah terbesar di Kota Padang. Untuk kunjungan berobat rumah sakit pemerintah hampir 70 % tiap tahunnya masyarakat berobat ke RS. M. Djamil daripada rumah sakit pemerintah lainnya, sedangkan RS. Yos Sudarso dan RS. Yarsi (Ibnu Sina) merupakan rumah sakit swasta yang cukup terkenal. Masyarakat yang datang berobat ke RS. Yos Sudarso maupun RS. Ibnu sina terkadang tidak mempertimbangkan biaya yang nantinya jauh lebih mahal dibandingkan rumah sakit pemerintah. Hal ini, dikarnakan rumah sakit tersebut sudah terkenal baik kualitas maupun pelayanannya. Terlihat kunjungan berobatnya meningkat hampir 10 % - 25 % tiap tahunnya. Semestinya dalam tiap tahun rumah sakit pemerintah dapat mengalami peningkatan kunjungan berobat yang cukup drastis dibandingkan rumah sakit swasta. Yang dimana ia memiliki jaminan kesehatan bagi setiap kalangan masyarakat serta harga yang jauh lebih terjangkau. Tapi berdasarkan data BPS Kota Padang tahun 2011 tidaklah seperti itu. Dengan uraian diatas penulis tertarik untuk menganalisa lebih lanjut mengenai faktor yang mempengaruhi perbedaan keinginan berobat ke RS. pemerintah dengan RS. swasta. Yang dituangkan dalam sebuah judul, yaitu: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Pilihan Masyarakat Berobat ke Rumah Sakit Pemerintah dengan Rumah Sakit Swasta di Kota Padang. 1.2 Perumusan Masalah 1) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perbedaan pilihan masyarakat berobat ke rumah sakit pemerintah dengan rumah sakit swasta di Kota Padang. 1.3 Tujuan Penelitian

1) Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan pilihan masyarakat berobat ke rumah sakit pemerintah dengan rumah sakit swasta di Kota Padang. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1) Memberikan sumbangan pemikiran kepada pemerintah daerah Kota Padang untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat, serta kualitas rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta. 2) Bagi penulis, dapat menambah wawasan tentang pentingnya kesehatan dan juga mengetahui perbandingan pilihan berobat di rumah sakit pemerintah dengan swasta. 3) Bagi perguruan tinggi, dapat menambah pengetahuan mengenai pelayan rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta. 4) Dan juga bagi instansi terkait, dapat memberikan gambaran bagaimana agar kualitas pelayanan tetap terjaga dan semakin baik kedepannya. 1.5 Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini adalah : 1) Aspek-aspek yang akan diteliti dalam kajian ini berkaitan dengan faktor faktor sebagai berikut, yaitu: faktor pendapatan rumah tangga, tingkat pendidikan kepala rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, pelayanan dan fasilitas rumah sakit. 2) Tempat penelitian adalah Kota Padang. 3) Periode penelitian adalah tahun 2012 dengan melakukan wawancara secara langsung melalui kuisioner yang dibagikan kepada masyarakat yang berobat ke rumah sakit pemerintah dengan rumah sakit swasta.

4) Sumber data diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Departemen Kesehatan (DEPKES).