BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang dapat memberikan alternatif lain sebagai salah satu sektor andalan (leading

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kota Cilacap merupakan kota yang terletak di sebelah selatan dari

BAB I PENDAHULUAN. Itu terjadi tidak saja di hampir setiap negara di dunia ini, tetapi juga di dalam negeri sendiri, yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang sifatnya kompleks, mencakup

Paket Ekowisata Bahari Segara Anakan Kabupaten Cilacap sebagai Poros Wisata Bahari di Pulau Jawa

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memiliki peran yang penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata pada saat ini, menjadi harapan bagi banyak negara termasuk

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

POTENSI DAN USAHA PENGEMBANGAN EKOWISATA TELUK PENYU CILACAP

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kepariwisataan di Indonesia senantiasa membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan

I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai kekayaan alam dan keragaman yang tinggi dalam

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sektor kelautan memiliki peluang yang sangat besar untuk dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN. daerah, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. berkembangnya pembangunan daerah. Provinsi Lampung merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. diberdayakan sebagai Daerah Tujuan Wisata. Menurut World Tourism. Tabel 1.1 Data Kunjungan Wisatawan Ke Asia Pasifik

BAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah termasuk di dalamnya

OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

MAILISA ISVANANDA, 2015 POTENSI PARIWISATA DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN SUMATERA SELATAN

Ayo!!!Kita Wujudkan Cilacap Menjadi Daerah Pariwisata yang Menakjubkan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. rekreasi, pelancongan, turisme. Pariwisata bukanlah suatu hal yang baru, karena

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN ASET WISATA DAN PEMUKIMAN TRADISIONAL MANTUIL 2.1. TINJAUAN KONDISI DAN POTENSI WISATA KALIMANTAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN. pemandangan alam seperti pantai, danau, laut, gunung, sungai, air terjun, gua,

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. terbentuklah Kabupaten Natuna dengan kota Ranai sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sedangkan kegiatan koleksi dan penangkaran satwa liar di daerah diatur dalam PP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain dari sektor

Strategi Pengembangan Pariwisata ( Ekowisata maupun Wisata Bahari) di Kabupaten Cilacap.

1. PENDAHULUAN. Suprihan (Supriharyono, 2002:1). Setiap kepulauan di Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan beribu

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan

BAB 1. Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

Pengembangan Dan Penataan Fasilitas Rekreasi Wisata Pantai Teluk Penyu Cilacap Filosofi Air Sebagai Acuan Desain Bangunan BAB I PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan wilayah yang mempunyai potensi obyek wisata. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Desa Karangtengah merupakan salah satu desa agrowisata di Kabupaten Bantul,

BAB I PENDAHULUAN. maka peluang untuk menenangkan fikiran dengan berwisata menjadi pilihan

BERWISATA BAHARI MENYUSURI SEGARA ANAKAN

Ekowisata Di Kawasan Hutan Mangrove Tritih Cilacap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata telah diasumsikan sebagai industri yang dapat diandalkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. wisata, sarana dan prasarana pariwisata. Pariwisata sudah berkembang pesat dan menjamur di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :

I. PENDAHULUAN. budaya. Upaya-upaya penemuan dan pengembangan potensi-potensi tersebut,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I.PENDAHULUAN. Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa menginginkan agar usaha yang digelutinya dapat survive dan terus

I. PENDAHULUAN. dikembangkan potensinya, baik panorama keindahan alam maupun kekhasan

i-cilacap: Sebuah Strategi Promosi Wisata Bahari Kabupaten Cilacap oleh: Nabilla Desyalika Putri

I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Yerik Afrianto S dalam diunduh tanggal 23

II. TINJAUAN PUSTAKA. Obyek wisata adalah salah satu komponen yang penting dalam industri pariwisata

TINJAUAN PUSTAKA. Ecotouris, dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi ekowisata. Ada

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sumber pendapatan daerah. Program pengembangan dan pendayagunaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan erat dengan jarak. Hal itu berkaitan dengan pola persebaran yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terbentang antara

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SIMPUL CURUG GEDE DI KAWASAN WISATA BATURADEN

BAB I PENDAHULUAN. daerah berwenang untuk mengatur sendiri urusan pemerintahan menurut azas otonomi

1. PENDAHULUAN. jenis flora dan fauna menjadikan Indonesia sebagai salah satu mega biodiversity. peningkatan perekonomian negara (Mula, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kawasan wisata primadona di Bali sudah tidak terkendali lagi hingga melebihi

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata dan kawasan pengembangan pariwisata Jawa Tengah bagian selatan. Dalam kebijaksanaan pembagian Daerah Tujuan Wisata (DTW) Jawa Tengah, Kabupaten Cilacap termasuk pada bagian sub DTW D bersama-sama dengan Kabupaten Banyumas, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten Purbalingga. Sesuai dengan daya tariknya, pengembangan potensi objek wisata di Wilayah Cilacap ditekankan pada pembangunan objek dan daya tarik wisata pantai. Pembangunan daerah Kabupaten Cilacap yang digariskan dalam ketentuan kebijaksanaan yang berpedoman pada Pola Dasar Pembangunan Daerah dan Rencana Pembangunan Lima Tahun Daerah (Repelitada), sektor pariwisata telah mendapat porsi sebagai sektor yang potensial. Untuk usaha tersebut diperlukan adanya dukungan dari masing-masing objek wisata dan daya tarik wisata yang berada di Kabupaten Cilacap. objek dan daya tarik wisata yang masuk dalam prioritas pengembangan pariwisata di Kabupaten Cilacap dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu: (1) jenis objek wisata alam seperti Gunung Selok, Pantai Teluk Penyu, Pantai Widarapayung, Pulau Nusakambangan, Hutan Payau Tritih, Gunung Bahari, Laguna Kampung Laut, Rawa Bendungan, Air Terjun Dayeuh

2 Luhur, Air Terjun Curug Mandala, dan Air Panas Cipari; dan (2) jenis objek wisata sejarah seperti daya tarik wisata Benteng Pendem. Sebagian besar objek dan daya tarik wisata Kabupaten Cilacap adalah berupa jenis wisata alam pesisir. Jumlahnya 12 buah objek dan belum semuanya dikomersilkan. Objek dan daya tarik wisata yang sudah dikelola dan dikomersilkan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Cilacap adalah Gunung Selok, Pantai Teluk Penyu, Benteng Pendem, Hutan Payau Tritih, Pantai Widarapayung, Pulau Nusakambangan, Dan Air Panas Cipari. Salah satu objek wisata yang telah dikomersilkan yaitu Pantai Teluk Penyu. Objek wisata pantai ini menjadi andalan yang dimiliki Kabupaten Cilacap. Di samping jaraknya sangat dekat dengan pusat kota kurang lebih 2 Km, objek wisata Pantai Teluk Penyu juga cukup dikenal oleh masyarakat Kota Cilacap sebagai tempat rekreasi. Dari pusat kota menuju Pantai Teluk Penyu sangat mudah, dapat dijangkau baik oleh kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Potensi yang dimiliki oleh Pantai Teluk Penyu antara lain yaitu panorama laut yang indah, kehidupan nelayan tradisional, tempat pelelangan ikan (TPI), pusat kerajinan kerang, dekat dengan sentra pembuatan ikan asin, dan benteng pendem. Pantai Teluk Penyu telah memiliki sistem pengelolaan terpadu antara Pemerintah Kabupaten Cilacap dalam hal ini Dinas Pariwisata dengan CV. Tumbuh Segar Cilacap tentang pengelolaan penjualan KTM di Kawasan Wisata Pantai Teluk Penyu Cilacap. Walaupun telah dikelola oleh Dinas Pariwisata dan pihak swasta akan tetapi perkembangan Pantai Teluk Penyu belum menarik animo kunjungan yang lebih baik. Keadaan ini dapat terlihat dari data tahun 2004,

3 jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata pantai Teluk Penyu sebanyak 133.494 orang. Pada tahun berikutnya jumlah kunjungan wisatawan berkurang menjadi 120.552 orang, Selanjutnya pada tahun 2006 masih saja mengalami penurunan jumlah wisatawan yaitu hanya sebesar 98.633 orang. Keadaan ini membuat jumlah pendapatan yang diterima dari sektor pariwisata juga mengalami penurunan. Selain mengalami penurunan pengunjung maupun pendapatan, realita jumlah pendapatan yang diperoleh juga tidak memenuhi target yang telah ditetapkan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Cilacap sebelumnya, khususnya pada dua tahun terakhir yaitu 2005-2006. Target Pendapatan objek wisata pantai Teluk Penyu pada tahun 2005 yaitu sebesar Rp. 423.000.000,00 akan tetapi realita pendapatan yang ada hanya sebesar Rp. 301.351.700,00. Itu berarti target hanya tercapai 71,24%. Sedangkan pada tahun selanjutnya, target pendapatan yang ditentukan adalah sebesar Rp.349.000.000,00 akan tetapi pada realitanya, pendapatan dari objek wisata pantai Teluk Penyu hanya sebesar Rp. 251.781.700,00. Ini menunjukan bahwa target pendapatan hanya tercapai 72,14% saja. Mayoritas pengunjung objek wisata pantai Teluk Penyu adalah wisatawan nusantara atau domestik. Walaupun ada juga wisatawan yang berasal dari mancanegara meskipun sedikit. Kondisi ini bisa digambarkan bahwa kunjungan wisatawan nusantara (domestik) di pantai Teluk Penyu pada tahun 2004 sebesar 133.230 orang sedangkan wisatawan mancanegaranya hanya sebesar 264 orang. Pada tahun 2005, wisatawan nusantara (domestik) yang berkunjung sebesar 120.414 orang sedangkan wisatawan mancanegaranya sebesar 138 orang. Dan

4 pada tahun 2006, jumlah kunjungan wisatawan nusantara (domestik) sebesar 98.398 orang sedangkan wisatawan mancanegaranya sebesar 235 orang saja. Walaupun perbandingan wisatawan yang berkunjung ke Pantai Teluk Penyu lebih banyak wisatawan nusantara (domestik) terutama masyarakat lokal dibanding wisatawan mancanegara. Keadaan ini tidak membuat Dinas Pariwisata patah semangat. Justru pihak pengelola semakin giat untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan perbaikan sarana prasarana di pantai Teluk Penyu yang diusahakan untuk menunjang kegiatan kepariwisataan. Selain perbaikan sarana prasarana yang sedang di kerjakan oleh pihak pengelola saat ini, kualitas produk lainnya juga seharusnya lebih dikembangkan. Produk yang dimaksud adalah meliputi daya tarik wisata, aksesibilitas maupun fasilitasnya. Tujuan utamanya tidak lain agar dapat memuaskan wisatawan. Pembentukan kualitas dimulai dari persepsi dan kebutuhan pelanggan dalam hal ini adalah wisatawan, yang kemudian menjadi nilai bagi pelanggan. Artinya untuk pengembangan produk lebih lanjut, pihak pengelola juga perlu mengetahui kesan serta kebutuhan wisatawan yang telah mengunjungi objek wisata terhadap produk wisata tersebut. Agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan atau permintaan dari wisatawan. Karena wisatawan merupakan konsumen jasa wisata yang ditawarkan oleh pihak pengelola sebagai produsennya. Seperti pendapat yang dikemukakan oleh Poerwanto (dalam Jurnal Ilmiah Pariwisata STP Trisakti, 2004) bahwa Kesan kualitas suatu produk yaitu reaksi pelanggan terhadap sesuatu yang telah dirasakan dan dilihat dan dibandingkan

5 dengan keinginan dan kebutuhannya. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang aspek wisatawan yang dihubungkan dengan pengembangan pariwisata. Dan penelitian ini diberi judul Respon Wisatawan Domestik Terhadap Pengembangan Objek Wisata Pantai Teluk Penyu Kabupaten Cilacap. B. Rumusan Masalah Pengelolaan kegiatan pariwisata sangat dibutuhkan dalam rangka menahan wisatawan untuk tinggal lebih lama di daerah tujuan wisata dan bagaimana agar wisatawan membelanjakan uangnya sebanyak-banyaknya selama melakukan perjalanan wisata. Makin lama wisatawan berada di suatu tempat akan meningkatkan pengeluaran mereka dan kemungkinan menambah dorongan makin banyak orang akan ikut serta pada kunjungan berikutnya jika kesan yang dibawa adalah pengalaman wisata yang menarik, yang akan membangkitkan perusahaan jasa seperti jasa transportasi, hiburan, akomodasi, dan jasa lainnya yang mendukung penyelenggaraan perjalanan wisata. Seperti yang telah dipaparkan di latar belakang, bahwa pantai Teluk Penyu Kabupaten Cilacap memiliki daya tarik wisata yang potensial dan telah dikelola oleh Pemerintah Kabupaten setempat. Hanya saja pengembangan yang dilakukan kurang optimal. Sehingga perkembangan jumlah pengunjung maupun jumlah pendapatan yang diterima dari sektor pariwisata dalam tiga tahun terakhir ini terus mengalami penurunan. Padahal dengan adanya potensi yang cukup beragam, bukan tidak mungkin pada tahun-tahun berikutnya pemasukan dari sektor pariwisata akan semakin meningkat. Hal yang pasti bila objek wisata yang ada

6 dikemas lebih baik, sektor pariwisata akan menjadi salah satu penyumbang terbesar untuk Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Cilacap. Untuk lebih mengarahkan dan membatasi permasalahan, maka peneliti membuat beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana karakteristik wisatawan domestik yang berkunjung di objek wisata pantai Teluk Penyu Kabupaten Cilacap? 2. Bagaimana respon wisatawan domestik terhadap pengembangan objek wisata pantai Teluk Penyu Kabupaten Cilacap? 3. Bagaimana usaha pengelola dalam mengembangkan objek wisata pantai Teluk Penyu Kabupaten Cilacap? C. Tujuan Penelitian Adapun penelitian ini mempunyai beberapa tujuan, yaitu: 1. Mengetahui karakteristik wisatawan domestik yang berkunjung di objek wisata pantai Teluk Penyu Kabupaten Cilacap. 2. Mengetahui respon wisatawan domestik terhadap pengembangan objek wisata pantai Teluk Penyu Kabupaten Cilacap. 3. Mengidentifikasi usaha dinas pariwisata Kabupaten Cilacap dalam mengembangkan objek wisata pantai Teluk Penyu Kabupaten Cilacap.

7 D. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini, adalah sebagai berikut: 1. Diperolehnya gambaran mengenai respon wisatawan domestik terhadap pengembangan objek wisata pantai Teluk Penyu Kabupaten Cilacap untuk dasar rujukan dinas pariwisata sebagai pihak pengeelola agar dapat dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan kualitas produk wisatanya. 2. Bagi Dinas Pariwisata Kabupaten Cilacap sebagai pihak pengelola Objek Wisata dapat dijadikan bahan penambah wawasan dan sebagai bahan referensi dalam upaya pengembangan pariwisata di Kabupaten Cilacap. 3. Bagi para peneliti yang mempunyai kepentingan yang sama dapat dijadikan bahan kajian atau referensi penelitian selanjutnya. E. Definisi Operasional Dalam penelitian yang akan dilaksanakan berjudul Respon Wisatawan Domestik Terhadap Pengembangan Objek Wisata Pantai Teluk Penyu Kabupaten Cilacap, agar menghindari kesalahan dalam memahami judul tersebut, maka penulis akan memberikan penjelasan sebagai berikut: 1. Respon wisatawan domestik Respon diartikan sebagai bentuk penilaian seseorang melalui panca inderanya terhadap semua hal yang ada di sekitarnya. Sedangkan menurut Oka A. Yoeti (1993:131) menerangkan bahwa wisatawan nusantara atau domestik adalah orang yang berdiam atau bertempat tinggal pada suatu negara yang melakukan kegiatan wisata di wilayah dimana ia tinggal. Jadi yang dimaksudkan dengan respon wisatawan domestik dalam penelitian ini adalah semua bentuk

8 penilaian baik berupa kesan maupun pendapat yang berasal dari wisatawan domestik terhadap pengembangan objek wisata pantai Teluk Penyu Kabupaten Cilacap yang sedang dikunjunginya. 2. Pengembangan Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan potensi yang sudah ada baik dalam hal kuantitas maupun kualitasnya. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pengembangan yaitu usaha untuk meningkatkan potensi objek wisata yang ada di pantai Teluk Penyu Kabupaten Cilacap baik dari segi kualitas maupun kuantitas aspek tata ruang, objek dan atraksi wisata, fasilitas, aksesibilitas, dan produk souvenirnya. 3. Objek wisata Objek wisata adalah segala sesuatu (kondisi fisik: iklim, bentang alam, flora, fauna; hasil ciptaan manusia: benda-benda bersejarah, monumen, rumah adat; dan tata cara hidup masyarakat: upacara tradisional, adat istiadat, dan lainnya) yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjunginya (Yoeti, 1985: 158). 4. Pantai Teluk Penyu Kabupaten Cilacap Salah satu objek wisata pantai yang ada di Kabupaten Cilacap. Letaknya berada di ujung bagian selatan Kota Cilacap dan berdekatan dengan Pulau Nusakambangan.

9 Jadi respon wisatawan terhadap pengembangan objek wisata pantai Teluk Penyu Kabupaten Cilacap adalah suatu bentuk penilaian baik berupa kesan maupun pendapat yang diberikan oleh wisatawan domestik terhadap pengembangan baik dari segi kualitas maupun kuantitas aspek tata ruang, objek dan atraksi wisata, fasilitas, aksesibilitas, dan produk souvenir saat berkunjung ke objek wisata pantai Teluk Penyu Kabupaten Cilacap.