GAMBARAN ZAT WARNA RHODAMIN B PADA KOSMETIK PEMERAH BIBIR YANG BEREDAR DIPASAR BERINGHARJO YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KANDUNGAN RHODAMIN B SEBAGAI PEWARNA PADA SEDIAAN LIPSTIK IMPOR YANG BEREDAR DI KOTA MAKASSAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan rhodamin

ANALISA KANDUNGAN RHODAMIN B SEBAGAI PEWARNA PADA SEDIAAN LIPSTIK YANG BEREDAR DI MASYARAKAT TAHUN 2011

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Ekstraksi Zat Warna Rhodamin B dalam Sampel

IDENTIFIKASI RHODAMIN B PADA SAUS TOMAT YANG BEREDAR DI PASAR PAGI SAMARINDA. Eka Siswanto Syamsul, Reny Nur Mulyani, Siti Jubaidah

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : HK TENTANG BAHAN KOSMETIK

ANALISIS PENGGUNAAN RHODAMIN B PADA CABE GILING BASAH YANG DIJUAL DI PASAR KOTA YOGYAKARTA

Nina Jusnita 1, Lioba Sripadma Septifani Nandu 2 Fakultas Farmasi UTA 45 Jakarta ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

INTISARI ANALISIS KUALITATIF RHODAMIN B PADA LIPSTIK BERWARNA MERAH YANG DIJUAL DI PASAR ANTASARI BANJARMASIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berabad abad yang lalu. Pada abad ke 19, pemakaian kosmetik mulai. besaran pada abad ke 20 (Tranggono, 2007).

ANALISIS PEWARNA RHODAMIN B DALAM ARUM MANIS SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis DI DAERAH SUKOHARJO DAN SURAKARTA

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI DARI SIMPLISIA BASAH DAN SIMPLISIA KERING DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) Tiara Mega Kusuma, Nurul Uswatun

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai jenis kulit, warna kulit, iklim, cuaca, waktu penggunaan, umur dan jumlah

Riset Informasi Kesehatan, Vol. 5, No. 2 Juni Identifikasi rhodamin B pada kembang gula yang beredar di Kota Jambi ABSTRAK

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini merupakan deskriptif laboratorium yaitu dengan

JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN AKAFARMA AL-ISLAM YOGYAKARTA Volume 1, Nomor 1, Juni 2015

IDENTIFIKASI ZAT WARNA RHODAMIN B PADA KOSMETIK PEMERAH PIPI DAN EYE SHADOW DENGAN METODE KLT DAN KCKT

merupakan campuran dari beragam senyawa kimia, beberapa terbuat dari sumbersumber alami dan kebanyakan dari bahan sintetis (BPOM RI, 2003).

IDENTIFIKASI ZAT WARNA RHODAMIN B PADA LIPSTIK BERWARNA MERAH YANG BEREDAR DI PASAR RAYA PADANG ABSTRACT ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias. meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).

BAB III METODE PENELITIAN. Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang Jl. Kedungmundu Raya

Jurnal Farmasi Malahayati Volume 1 No.1 Januari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempercantik wajah. Kosmetik yang berbahaya mengandung komposisi dari

PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN ANALISIS KUALITATIF PARASETAMOL PADA SEDIAAN JAMU SERBUK PEGAL LINU YANG BEREDAR DI PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetik memiliki sejarah panjang dalam kehidupan manusia. Berdasarkan hasil penggalian arkeologi, diketahui bahwa kosmetik telah

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Januari 2013, bertempat di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Juni 2010 di Laboratorium

2011, No Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

Prosiding Farmasi ISSN:

INTISARI IDENTIFIKASI METHANYL YELLOW PADA MANISAN BUAH NANAS

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN, REPUBLIK INDONESIA

IDENTIFIKASI KANDUNGAN BAHAN KIMIA OBAT PARASETAMOL PADA JAMU ASAM URAT YANG BEREDAR DI KECAMATAN SUNGAI KUNJANG SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia memerlukan makanan untuk menunjang kelangsungan hidupnya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. November Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dari daerah Soreang dan Sumedang. Tempat penelitian menggunakan

III. BAHAN DAN METODA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan,

ANALISIS ZAT HIDROQUINON PADA KRIM PEMUTIH WAJAH YANG BEREDAR DI KOTA MANADO ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IDENTIFIKASI PEWARNA RHODAMIN B (CI 45170) DALAM LIPSTIK SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (KLT) DAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VISIBLE

ANALISIS ZAT PEWARNA RHODAMIN B PADA KERUPUK YANG BEREDAR DI KOTA MANADO ABSTRAK

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMUSNAHAN KOSMETIKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bahan tambahan pangan dalam Peraturan Menteri Kehatan RI No.

BAB III METODE PENELITIAN

PEMERIKSAAN KUALITATIF HIDROKUINON DAN MERKURI DALAM KRIM PEMUTIH ABSTRACT ABSTRAK

INTISARI ANALISIS KUALITATIF RHODAMIN B PADA MINUMAN RINGAN BERKEMASAN YANG DIJUAL DI PASAR SEKTOR II KECAMATAN BANJARMASIN UTARA

IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR RHODAMIN B DALAM KERUPUK BERWARNA MERAH YANG BEREDAR DI PASAR ANTASARI KOTA BANJARMASIN

DAFTAR LAMPIRAN. xvii

PUBLIC WARNING / PERINGATAN. No : KH Tanggal : 7 September 2006 TENTANG KOSMETIK YANG MENGANDUNG BAHAN DAN ZAT WARNA YANG DILARANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi

Uji antibakteri komponen bioaktif daun lobak (Raphanus sativus L.) terhadap Escherichia coli dan profil kandungan kimianya

BERITA NEGARA. BADAN POM. Notifikasi Kosmetika. Prosedur. Pengajuan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 Juli 2015, bertempat di

PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 2 No. 02 Mei 2013 ISSN ANALISIS RHODAMIN B PADA LIPSTIK YANG BEREDAR DI PASAR KOTA MANADO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kering, dengan hasil sebagai berikut: Table 2. Hasil Uji Pendahuluan

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2010 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS KOSMETIKA

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Produk kosmetik sangat diperlukan manusia, baik laki-laki maupun

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TENTANG KOSMETIK

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

BAB I PENDAHULUAN. parfum, lipstik, kuku dan cat kuku kaki, mata dan riasan wajah, gelombang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September 2015 di

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Acara Serta Kendala Implementasinya. Cet.1(Jakarta: Kencana 2008). Hal.1.

BAB 3 METODE PERCOBAAN. Yang dilakukan mulai 26 Januari sampai 26 Februari Pemanas listrik. 3. Chamber. 4. Kertas kromatografi No.

RANCANGAN, 28 SEPTEMBER 2017 NOMOR... TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. alami tersebut, sekarang marak dipakai pewarna sintetik/buatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo,

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2010 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS KOSMETIKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR RHODAMIN B PADA KUE BERWARNA MERAH DI PASAR ANTASARI KOTA BANJARMASIN

I. PENDAHULUAN. menggunakan zat warna alami dan sintetis untuk membuat tampilan produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Makanan selalu dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Cara penyajian

ANALISIS BAHAN KIMIA BERBAHAYA PADA KRIM PENCERAH WAJAH YANG BEREDAR DI KOTA SAMARINDA. Muhammad Ardan*, Risna Agustina, Muhammad Amir Masruhim

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun lokasi dan waktu penelitian ini yakni sebagai berikut :

ANALISIS KANDUNGAN RHODAMIN B PADA CABAI MERAH GILING DI PASAR TRADISIONAL DI KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Winda Rukmana 1. Indra Chahaya 2. Nurmaini 2 ABSTRACT

ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF ZAT RHODAMIN B PADA PERONA PIPI (BLUSH ON) YANG BEREDAR DI SURAKARTA TUGAS AKHIR

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daun pohon suren (Toona sinensis

ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF ASAM RETINOAT PADA SEDIAAN KRIM PEMUTIH YANG BEREDAR DI KOTA BANDUNG

2/23/2010 PEMISAHAN BIOKIMIAWI PIGMEN MATA KROMATOGRAFI KERTAS DAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS PENDAHULUAN PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. yang lalu (Iswari, 2007). Bahan yang dipakai dalam usaha mempercantik diri. maksud meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).

2017, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017) 97

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. Minyak canola (Brasicca napus L.) adalahminyak yang berasal dari biji

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ultra Violet/UV (λ nm), sinar tampak (λ nm) dan sinar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Ilotidea, Tualango, Tabumela, Tenggela dan Tilote. Kecamatan Tilango memiliki

2015, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Ne

Percobaan 4 KROMATOGRAFI KOLOM & KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS. Isolasi Kurkumin dari Kunyit (Curcuma longa L)

Transkripsi:

GAMBARAN ZAT WARNA RHODAMIN B PADA KOSMETIK PEMERAH BIBIR YANG BEREDAR DIPASAR BERINGHARJO YOGYAKARTA Danang Yulianto Akademi Analisa Farmasi dan Makanan Al-Islam, Yogyakarta ABSTRAK Bahan Pewarna adalah bahan atau campuran bahan yang digunakan untuk memberi dan atau memperbaiki warna. Zat warna Rhodamine B merupakan pewarna yang sering digunakan sebagai pewarna pada kosmetik. Salah satu kosmetik yang sering menggunakan pewarna ini adalah lipstik atau pemerah bibir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya Rhodamine B pada lipstik yang beredar di pasar beringharjo yogyakarta. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi zat warna Rhodamine B yaitu Thin Layer Chromatography methode atau Kromatografi Lapis Tipis. Dengan menggunakan eluen : etil asetat: methanol: amonia 9%(5:1:1). Dengan deteksi sinar UV 254 nm dan 366 nm akan terlihat warna bercak merah muda. Bercak tersebut selanjutnya akan dibandingkan dengan baku pembanding Rhodamin B. Penelitian ini menggunakan sampel lipstik X, Y dan Z yang beredar di pasar beringharjo. Hasil penelitian dari ketiga sampel tersebut ternyata salah satu sampel positif mengandung Rhodamine B yaitu pada sampel Z dimana harga harga Rf sampelnya adalah 0,9375, dan harga Rf baku adalah 0,9625 dan memiliki selisih harga Rf antara warna bercak sampel dengan warna bercak pembanding adalah 0,025. Kata Kunci: Rhodamin B, Lipstik, Kromatografi Lapis Tipis. PENDAHULUAN Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau gigi dan membran mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan/atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik (Badan POM RI, 2011). Bahan Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan yang berasal dari alam dan/atau sintetik yang merupakan komponen kosmetika termasuk bahan pewarna, bahan

pengawet dan bahan tabir surya (Badan POM RI, 2011). Bahan Pewarna adalah bahan atau campuran bahan yang digunakan untuk memberi dan/atau memperbaiki warna pada kosmetika (Badan POM RI, 2011). Dalam kosmetik sebagian besarnya menggunakan pewarna. Adapun pewarna yang dilarang misalnya pada zat warna rhodamin B. Zat warna Rhodamin B adalah zat warna sintetis yang pada umumnya digunakan sebagai zat warna kertas, tekstil, atau tinta. Zat warna tersebut dapat mengakibatkan iritasi pada saluran pernapasan dan merupakan zat karsikogenik. Rhodamin B dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan hati (Badan POM RI, 2009). Saat ini penggunaan sudah meluas di semua lapisan masyarakat. Pada dasarnya kosmetik merupakan produk yang berisiko rendah karena hanya digunakan di lapisan kulit luar. Namun apabila kosmetik ditambah dengan bahan-bahan yang berbahaya atau dilarang maka kosmetik dapat membahayakan kesehatan manusia. Dari survey yang dilakukan di tokotoko klontong masih sering kali ditemukan kosmetik tersebut dari merk yang tidak terkenal dan berasal dari luar negeri. Serta dijual dengan harga yang murah, selain itu masih dijumpai pada kemasannya tidak memiliki nomor bats dan nomor register. Lipstik adalah pewarna bibir yang dikemas dalam bentuk batang padat (roll up) yang dibentuk dari minyak, lilin dan lemak. Bila pengemasan dilakukan dalam bentuk batang lepas disebut lip crayon yang memerlukan bantuan pensil warna untuk memperjelas hasil usapan pada bibir. Sebenarnya lipstik adalah juga lip crayon yang diberi pengungkit roll up untuk memudahkan pemakaian dan hanya sedikit lebih lembut dan mudah dipakai (Wasitaatmadja, 1997). Penggunaan Rhodamin B pada makanan dan kosmetik dalam waktu lama (kronis) akan mengakibatkan gangguan fungsi hati maupun kanker. Namun demikian, bila terpapar Rhodamin B dalam jumlah besar maka dalam waktu singkat akan terjadi gejala akut keracunan Rhodamin B. Bila Rhodamin B tersebut masuk melalui makanan akan 2

mengakibatkan iritasi pada saluran pencernaan dan mengakibatkan gejala keracunan dengan urine yang berwarna merah maupun merah muda. Selain melalui makanan maupun kosmetik, Rhodamin B juga dapat mengakibatkan gangguan kesehatan, jika terhirup terjadi iritasi pada saluran pernapasan. Mata yang terkena Rhodamin B juga akan mengalami iritasi yang ditandai dengan mata kemerahan dan timbunan cairan atau udem pada mata (Yulianti, 2007). Kromatografi adalah suatu nama yang diberikan untuk teknik pemisahan tertentu. Cara yang asli telah diketengahkan pada tahun 1903 oleh Tswett, ia telah menggunakannya untuk memisahkan senyawa-senyawa yang berwarna, dan nama kromatografi diambil dari senyawa yang berwarna. Meskipun demikian pembatasan untuk senyawa-senyawa yang berwarna tak lama dan hampir kebanyakan pemisahan-pemisahan secara kromatografi sekarang diperuntukkan pada senyawa-senyawa yang tak berwarna (Hardjono,1985). Cara pemisahan dengan adsorbsi pada lapisan tipis adsorben yang sekarang dikenal dengan kromatografi lapis tipis (thin layer chromatography atau TLC) sebenarnya telah dipakai sejak tahun 1983 oleh Ismailov dan Shraiber. Kini TLC dapat digunakan untuk memisahkan berbagai senyawa seperti ion-ion anorganik, dan senyawa-senyawa organik baik yang terdapat di alam dan senyawasenyawa organik sintetik (Adnan,1997). Berdasar uraian diatas dapat dibuat kerangka berfikir sebagai berikut: Gambar 1 : Kerangka Penelitian ini bertujuan Melakukan uji kualitatif rhodamin B pada pemerah bibir atau lipstik dengan menggunakan metode 3

Kromatografi Lapis Tipis (KLT) serta mengetahui adanya rhodamin B pada lipstik. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analis Farmasi dan Makanan Al Islam Yogyakarta. Alat yang digunakan. Erlenmeyer, sendok, penangas air, batang pengaduk, kertas saring, corong, sinar lampu UV, bejana kromatografi, pipa kapiler, lempeng silica gel GF 254 Bahan Sampel lipstik X, sampel lipstik Y, dan sampel lipstik Z, HCl, paraffin cair, NaSO4, akuades, methanol, rhodamin B, eluen = etil asetat: methanol:amonia 9%(5:1:1) HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat ada satu sampel yang memberikan hasil positif jika diamati dibawah sinar UV. Sehingga sampel tersebut positif mengandung Rhodamin B. Tabel 1. Hasil Penelitian Sampel dinyatakan positif mengandung Rhodamin B jika warna bercak yang terlihat dibawah sinar UV hampir sama seperti warna bercak dari baku pembanding Rhodamin B nya. Warna bercak dari 4

baku pembandingnya yaitu warna merah muda. Pembelian sampel dilakukan secara acak di beberapa kios kosmetika di pasar beringharjo dengan harga kurang dari Rp 10.000,00. Dari ketiga sampel diatas ditemukan satu sampel yang positif mengandung Rhodamin B yaitu pada sampel Z jika dilihat dibawah sinar UV 366 nm. Sedangkan dua sampel lainnya ternyata negatif mengandung Rhodamin B. Ini dapat diketahui karena warna bercak pada sampel tidak sama seperti baku pembandingnya. Warna bercak sampel terlihat merah muda pada panjang gelombang 366 nm, sehingga mendekati warna bercak pembandinganya. Harga Rf baku adalah 0,9625 dan harga Rf sampelnya adalah 0,9375. Selisih harga Rf antara warna bercak sampel dengan warna bercak pembanding yaitu 0,025. KESIMPULAN Ketiga sampel lipstik yang berwarna merah dengan kode X; Y; Z salah satunya mengandung pewarna Rhodamin B yaitu pada sampel Z dengan harga Rf sampel 0,9375, dan harga Rf baku 0,9625. Rhodamin B masih digunakan untuk pewarna pada lipstik yang diperoleh di kios kosmetika dipasar beringharjo yogyakarta. Saran yang dianjurkan dapat penelitian lebih lanjut pada zat pewarna yang berbahaya yang terdapat dalam lipstik misalnya merah K3 dan Jingga K1, dan tentang zat warna Rhodamin B pada sediaan kosmetik jenis lainnya misalnya; cat kuku, cat rambut, eye shadow, dan blush on yang berwarna merah. DAFTAR PUSTAKA Adnan, M., 1997, Teknik Kromatografi. Edisi Pertama, Andi: Yogyakarta. Badan POM RI, 2011, Peraturan no HK. 03.1.23.08.11.07517 tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetik. Jakarta. Badan POM RI, 2009, Public Warning/Peringatan tentang Kosmetik Mengandung Bahan Berbahaya/Bahan Dilarang, Jakarta Hardjono, S., 1985, Kromatografi, Edisi Pertama, Penerbit Liberty, Yogyakarta. Wasitaattmadja, Sjarif M., 1997, Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. 5

Universitas Indonesia Press, Jakarta. Yulianti, N., 2007, Awas! Bahaya Dibalik Lezatnya makanan, Edisi Pertama, CV. ANDI Offset, Yogyakarta: 6