KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Selatan Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA, FEBRUARI 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,09 PERSEN

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2011

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DIY PADA FEBRUARI 2011 SEBESAR 5,47 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR *) FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

BPS PROVINSI JAWA BARAT

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU, AGUSTUS 2015

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN UTARA AGUSTUS 2015


KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017


KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH, AGUSTUS 2010

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,99 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 2015 *)

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

Transkripsi:

No.29/05/63/Th XVII/06 Mei 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013 Jumlah penduduk angkatan kerja pada 2013 sebesar 1.937.493 jiwa. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 2,65 persen, bila dibandingkan pada yang berjumlah 1.887.434 jiwa. Penduduk yang bekerja pada 2013 mencapai 1.861.648 jiwa, mengalami penambahan sebesar 55.707 jiwa dibandingkan pada yang berjumlah 1.805.941jiwa. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah 3,91 persen. Jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan keadaan yang sebesar 4,32 persen. Sektor pertanian merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Tercatat sebanyak 38,60 persen tenaga kerja diserap sektor pertanian. Sektor perdagangan adalah sektor kedua terbesar dalam penyerapan tenaga kerja, yaitu sebesar 21,46 persen. Status pekerja di Kalimantan Selatan masih didominasi oleh pekerja yang bekerja di sektor informal. Pada 2013 sebanyak 62,81 persen adalah pekerja di sektor informal. Sebagian besar dari pekerja tersebut berstatus berusaha sendiri (19,53 persen), berusaha dibantu buruh tidak tetap (18,09 persen) serta pekerja bebas dan pekerja tak dibayar (25,19 persen). Pekerja di sektor formal tercatat sebanyak 37,19 persen yaitu terdiri dari pekerja dengan status buruh/karyawan (34,11 persen) dan status berusaha dibantu dengan buruh tetap (3,08 persen).

1. Angkatan Kerja, Penduduk Yang Bekerja, dan Tingkat Pengangguran Terbuka Gambaran ketenagakerjaan di Kalimantan Selatan pada triwulan pertama tahun 2013 mengalami sedikit perbaikan. Hal ini digambarkan dengan adanya kenaikan jumlah penduduk bekerja dan terjadi penurunan jumlah pengangguran. Pada bulan 2013, jumlah angkatan kerja mencapai 1.937.493 orang. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 2,65 persen atau terjadi penambahan 50.059 orang dibanding keadaan. Penduduk yang bekerja pada 2013 adalah sebesar 1.861.648. Jumlah ini mengalami penambahan sebesar 55.707 orang atau 3,08 persen dibandingkan keadaan. Perbaikan keadaan ketenagakerjaan di awal tahun 2013 juga terlihat dari jumlah pengangguran yang mengalami penurunan sebesar 5.648 orang. Dibandingkan keadaan setahun yang lalu terjadi penurunan jumlah pengangguran sebesar 6,93 persen. Peningkatan jumlah tenaga kerja dan penurunan angka pengangguran berpengaruh terhadap angka Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Pada kondisi 2013, TPAK mengalami peningkatan sebesar 0,64 persen menjadi 71,88 persen selama periode satu tahun terakhir. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah perbandingan antara jumlah pengangguran terhadap penduduk angkatan kerja. TPT Kalimantan Selatan keadaan adalah 3,91 persen. Indikator ini mengalami penurunan sebesar 0,41 persen dibandingkan keadaan. TPT Kalimantan Selatan keadaan sebesar 4,32 persen. Tabel 1.1. Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan Provinsi Kalimantan Selatan Periode 2013 Rincian 2013 [1] [2] [3] (4) 1. Penduduk Angkatan Kerja (Jiwa) 1.840.526 1.887.434 1.937.493 a. Bekerja (Jiwa) 1.737.025 1.805.941 1.861.648 b. Pengangguran (Jiwa) 103.501 81.493 75.845 2. Penduduk Bukan Angkatan Kerja 763.565 762.040 757.872 3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 70,68 71,24 71,88 4. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 5,62 4,32 3,91 5. Penduduk bekerja kurang dari 35 jam seminggu (Jiwa) 681.699 693.859 707.348 a. Setengah Pengangguran *) (Jiwa) 287.822 279.667 229.395 b. Pekerja Paruh Waktu **) (Jiwa) 393.877 414.192 477.953 Penduduk bekerja yang bekerja kurang dari 35 jam dalam seminggu. *) Setengah pengangguran adalah Penduduk bekerja kurang dari 35 jam seminggu dan masih mencari pekerjaan **) Pekerja paruh waktu adalah Penduduk bekerja kurang dari 35 jam seminggu tetapi tidak mencari pekerjaan

Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk laki-laki yang bekerja hampir 1,5 lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan yang bekerja. Dari total penduduk yang bekerja, sebanyak 60,37 persen didominasi oleh penduduk laki-laki. Peningkatan jumlah penduduk bekerja terjadi di masing-masing jenis kelamin. Jumlah penduduk laki-laki yang bekerja mengalami penambahan sebesar 12.104 orang dan penduduk perempuan yang bekerja mengalami penambahan sebesar 43.603 orang dibandingkan. Keadaan di atas menyebabkan terjadi kenaikan Angkatan kerja baik laki-laki maupun perempuan. Jumlah penduduk angkatan kerja laki-laki mengalami peningkatan sebesar 0,41 persen dan jumlah penduduk angkatan kerja perempuan mengalami peningkatan sebesar 6,23 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perbaikan indikator ketenagakerjaan telihat dari indikator TPT penduduk laki-laki dan penduduk perempuan yang sebesar 3,56 persen dan 4,44 persen. Tabel 1.2. Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan dan Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Selatan Periode 2013 Rincian Laki-laki 2013 [1] [2] [3] [4] [5] [6] (7) 2013 1. Angkatan Kerja (Jiwa) 1.135.599 1.160.679 1.165.442 704.927 726.755 772.051 a. Bekerja (Jiwa) 1.075.619 1.111.804 1.123.908 661.406 694.137 737.740 b. Pengangguran (Jiwa) 59.980 48.875 41.534 43.521 32.618 34.311 2. Penduduk Bukan Angkatan Kerja 172.670 170.547 188.841 590.895 591.493 569.031 3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 86,80 87,19 86,06 54,40 55,13 57,57 4. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 5,28 4,21 3,56 6,17 4,49 4,44 5. Penduduk bekerja kurang dari 35 jam seminggu (Jiwa) 340.967 325.300 310.033 340.732 368.559 397.315 a. Setengah Pengangguran *) (Jiwa) 173.098 138.792 112.680 114.724 140.875 116.715 b. Pekerja Paruh Waktu **) (Jiwa) 167.869 186.508 197.353 226.008 227.684 280.600 Penduduk bekerja yang bekerja kurang dari 35 jam dalam seminggu. *) Setengah pengangguran adalah Penduduk bekerja kurang dari 35 jam seminggu dan masih mencari pekerjaan **) Pekerja paruh waktu adalah Penduduk bekerja kurang dari 35 jam seminggu tetapi tidak mencari pekerjaan 2. Lapangan Pekerjaan Utama Sektor pertanian masih menjadi mata pencaharian utama penduduk Kalimantan Selatan. Pada 2013, penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian sebesar 38,60 persen dari jumlah seluruh penduduk yang bekerja. Kondisi ini mengalami sedikit peningkatan sebesar 0,40 persen dibandingkan periode satu tahun lalu. Pada periode - 2013 penyerapan penduduk bekerja di sektor industri adalah 10,97 persen. Sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi juga

mengalami sedikit kenaikan sebesar 0,87 persen. Sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan mengalami penurunan dalam persentase penyerapan tenaga kerja di Kalimantan Selatan. Selama setahun terakhir sektor ini mengalami penurunan sebesar 1,09 persen dalam penyerapan tenaga kerja menjadi 13,39 persen. Menurut jenis kelamin terdapat perbedaan yang mencolok pada sektor Lainnya. Sektor Lainnya terdiri dari sektor pertambangan, listrik, gas dan air, sektor konstruksi serta sektor angkutan dan sektor keuangan lebih menuntut penguasaan skill dan kemampuan fisik. Sektor Lainnya menyerap tenaga kerja cukup tinggi yaitu 15,58 persen. Tabel 2 Penduduk Kalimantan Selatan Usia 15 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Sektor Lapangan Pekerjaan Utama 2013 Lapangan Pekerjaan Utama Laki-laki 2013 Laki-laki + (1) (2) (3) (4) (5) (6) Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan 41,66 38,20 37,96 39,57 38,60 Industri 9,72 10,38 9,72 12,87 10,97 Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 19,60 20,59 16,59 28,88 21,46 16,45 14,48 11,74 15,90 13,39 Lainnya*) 12,58 16,35 23,99 2,27 15,58 Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 *) Sektor lainnya terdiri dari: Sektor Pertambangan, Listrik, Gas dan Air, Konstruksi, Angkutan dan Pergudangan serta sektor keuangan dan jasa perusahaan 3. Status Pekerjaan Utama Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Sektor formal adalah penduduk yang bekerja dengan status berusaha dibantu dengan buruh tetap serta penduduk yang bekerja dengan status bekerja adalah buruh, karyawan dan pegawai. Sedangkan sektor informal adalah penduduk bekerja dengan status berusaha sendiri, berusaha dibantu dengan buruh atau karyawan tidak dibayar, pekerja keluarga, pekerja bebas dan lainnya.

Berdasarkan identifikasi ini, maka pada 2013 sekitar 37,19 persen bekerja pada kegiatan formal dan sebesar 62,81 persen bekerja pada kegiatan informal. Keadaan ini mengalami perbaikan dibandingkan kondisi satu tahun yang lalu. Pada persentase penduduk bekerja pada kegiatan formal adalah sebesar 36,80 persen. Dari 1.861.648 orang yang bekerja pada 2013, status pekerjaan utama yang terbanyak sebagai buruh/karyawan sebesar 34,11 persen, diikuti berusaha berusaha sendiri sebesar 19,53 dan berusaha dibantu buruh tidak tetap sejumlah 18,09 persen. Porsi yang paling sedikit dari sisi status pekerjaan utama adalah mereka yang berusaha dibantu buruh tetap sebesar 3,08 persen. Dalam satu tahun terakhir ( 2013) kenaikan terbesar terjadi pada penduduk yang bekerja dengan status buruh/karyawan sebesar 0,76 persen dan berstatus pekerja tidak dibayar sebesar 0,62 persen. Sementara itu pada keempat status pekerja lainnya mengalami penurunan. Penurunan tertinggi ditunjukkan oleh pekerja dengan status berusaha dibantu buruh tidak tetap atau tidak dibayar yaitu sebesar 0,83 persen. Tabel 3 Penduduk Kalimantan Selatan Usia 15 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama 2013 Status Pekerjaan Utama Laki-laki 2013 Laki-laki + (1) (2) (3) (4) (5) (6) Berusaha sendiri 21,20 19,66 19.27 19.92 19.53 Berusaha dibantu buruh tidak tetap / Buruh Tidak dibayar Berusaha dibantu buruh tetap / Buruh Dibayar 20,55 18,92 22.37 11.58 18.09 3,93 3,45 3.32 2.72 3.08 Buruh / karyawan / Pegawai 29,91 33,35 41.16 23.36 34.11 Pekerja bebas 4,18 5,79 6.74 4.24 5.75 Pekerja tak dibayar 20,23 18,82 7.13 38.19 19.44 Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 4. Keterbandingan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka Perbandingan TPAK dan TPT di kawasan regional Kalimantan pada 2013 disajikan pada Tabel 4. TPAK tertinggi terjadi di Provinsi Kalimantan Barat mencapai 72,91 persen dan terendah terjadi di Kalimatan Timur yang sebesar 69,60 persen.

TPT Provinsi Kalimantan Timur adalah yang tertinggi yaitu sebesar 8,87 persen. Angka ini jauh di atas TPT nasional (Indonesia) yaitu 5,92 persen. Provinsi Kalimantan Tengah memiliki TPT terendah di kawasan Kalimantan yaitu sebesar 1,82 persen. TPT Kalimantan Selatan (3,91 persen) adalah terbesar ke dua di kawasan regional Kalimantan, tetapi angka tersebut masih di bawah angka TPT nasional yang sebesar 5,92 persen. Tabel 4. TPAK dan TPT Nasional dan Regional Kalimantan 2013 Provinsi TPAK (%) TPT (%) (1) (2) (3) Kalimantan Barat 72,91 3,09 Kalimantan Tengah 72,63 1,82 Kalimantan Selatan 71,88 3,91 Kalimantan Timur 69,60 8,87 Nasional 69,21 5,92