IMPLIKASI PAEDAGOGIS QUR AN SURAT AL-BAQARAH AYAT 177 TENTANG PENDIDIKAN TAUHID (Kajian Ilmu Pendidikan Islam)

dokumen-dokumen yang mirip
Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

MODUL 1 Ayat-ayat Al-Qur an tentang kompetisi dalam kebaikan

Modul ke: Kesalehan Sosial. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

Pribadi Mandiri dan Kesalehan Sosial. Iwan Yahya Muhajirin, Ottawa, Ramadhan 1436 H 6 Juli 2015

Pengantar Ritual di Bulan Ramadan

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

Ketahuilah wahai saudaraku sesungguhnya syariah Islam itu terbagi dua bagian:

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB V KESIMPULAN, SARAN-SARAN DAN PENUTUP. 1. Pendapat Para Mufassir tentang Q.S. Al-Mu minun Ayat 1-9

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir. Disebarluaskan melalui:

31. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMP/MTs

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

MENGENAL ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

MEMAHAMI DASAR PENDIDIKAN ANAK DALAM AL QURAN Oleh: Farida, M.Si

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNARUNGU

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN PAI

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

Bab 2 LANDASAN ETIKA DALAM ISLAM

Pendidikan Agama Islam

BAB IV PERILAK TERPUJI

3 Wasiat Agung Rasulullah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

10/25/2011 MENTAL MORAL - SPIRITUAL MUHAMMAD TAUFIQ

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis penelitian mengenai konsep tujuan pendidikan Islam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji.

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNANETRA

REVIEW. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK. Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. keshalehan akan sangat bergantung kepada pendidikan masa kecilnya

Pembaharuan.

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB V PEMBAHASAN. yang ada dalam kenyataan sosial yang ada. Berkaitan dengan judul skripsi ini,

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang diharapkan. Metode pembelajaran merupakan cara yang

2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,

Sucikan Diri Benahi Hati

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

Pendidikan Agama Islam

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Syarif Hidayatullah (STAIN Jember,

QADLA DAN QADAR. Oleh : Hz. Mirza Ghulam Ahmad a.s. Penterjemah: A.Q. Khalid

Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

BUPATI KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN

KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET)

KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH DASAR

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

Pendidikan Agama Islam

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

Implikasi Pendidikan dari Qs Al-Baqarah Ayat 129 tentang Tugas Pendidik terhadap upaya Pembinaan Aqidah

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

BAB I PENDAHULUAN. 1 Tatang, Ilmu Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm Ibid., hlm

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM

DAFTAR TERJEMAH. No Hal Kutipan Bab Terjemah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Islam tersebut dinamakan orang mu min. Orang mu min adalah seseorang yang

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA STATUS DAN TANGGUNGJAWAB MANUSIA

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut; Eksistensi spiritualitas guru dalam

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Aktualisasi Nilai-nilai Keagamaan pada Santri TPQ Al-Asyhar

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET C

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,

Jujur Hati, Lisan, dan Perbuatan

BAB V PEMBAHASAN. A. Tentang Pendidikan Karakter di SMP Negeri 19 Surabaya. karakter peserta didik di SMP Negeri 19 Surabaya ialah dengan menggunakan

PENGARUH PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS VII SMP 2 KISMANTORO TAHUN 2012/2013

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT AN-NISA AYAT 36

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Transkripsi:

Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut ISSN: 1907-932X IMPLIKASI PAEDAGOGIS QUR AN SURAT AL-BAQARAH AYAT 177 TENTANG PENDIDIKAN TAUHID (Kajian Ilmu Pendidikan Islam) Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut Abstrak Penelitian ini bertolak dari pemikiran bahwa sumber pendidikan adalah Al-Quran, untuk mengetahui maksud dari ayat Al-Quran adalah dengan cara menelaah tafsir. Kandungan surat Al-Baqarah ayat 177 terdapat Pendidikan Tauhid, Pendidikan Tauhid adalah pendidikan yang paling mendasar, karena aktivitas apapun tidak akan ada nilainya di sisi Allah jika tidak dilandasi dengan iman. Berdasarkan hasil analisis Ilmu Pendidikan Islam terhadap Quran Surat Al- Baqarah ayat 177 bahwa Pendidikan Tauhid adalah upaya sadar yang dilakukan secara sistematis dan terstruktur oleh orang yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan anak menuju arah dewasa tentang pengesaan Allah, dimana didalamnya membahas materi pendidikan tauhid yaitu iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Nabi, Hari Akhir, dan iman kepada qada dan qadar serta hubungan iman dan amal shaleh. Menurut penjelasan dari para mufasir esensi dari Qur an surat Al- Baqarah ayat 177 adalah ayat ini mengandung garis besar dan kaidah yang sangat dalam tentang Pendidikan Tauhid, bahwa kebaikan itu adalah iman, taat dan patuh kepada Allah. Implikasi paedagogis Quran Surat Al-Baqarah ayat 177 pertama terhadap tujuan pendidikan ialah membentuk individu supaya memiliki ketauhidan (keimanan) yang kokoh kepada Allah SWT, kedua pendidik yang memiliki tanggung jawab yang besar dalam membina anak didik agar memiliki tauhid yang kokoh, karena pada dasarnya anak didik sudah memiliki potensi fitrah keagamaan yang harus diarahkan dan dikembangkan dengan memberikan materi tauhid sehingga anak didik dapat memahaminya dan mengamalkannya. Ketiga anak didik diharapkan dapat memiliki tauhid (keimanan) yang kokoh, sehingga akan senantiasa melaksanakan segala perintah-nya dan menjauhi larangan-nya. Kata Kunci : Implikasi paedagogis, Qur an, Al-Baqarah, Pendidikan Tauhid. 1 Pendahuluan Al-Quran merupakan kitab yang sangat sakral (suci) sekaligus agung, kesucian dan keagungan Al-Quran didasarkan pada kenyataan bahwa ia merupakan firman Allah (kalamullah), Tuhan pencipta manusia dan seluruh alam ini, kenyataan ini sangat didasari oleh generasi muslim awal, baik dari kalangan para sahabat,tabiin. Mereka adalah generasi pertama dan utama yang selalu menghormati dan mengagungkan Al-Quran. 14

Islam lahir membawa akidah ketauhidan, melepaskan manusia kepada ikatan-ikatan kepada berhala-berhala, serta benda-benda lain yang posisinya hanyalah sebagai makhluk Allah SWT. Ketauhidan yang membawa manusia kepada kebebasan sejati terhadap apapun yang ada, menuju kepada ketundukan kepada Allah SWT. Penanaman tauhid ini dilakukan selama 13 tahun oleh Rasulullah SAW, waktu yang cukup panjang, namun hanya 40 orang saja yang mampu melepaskan budaya nenek moyangnya, berani mengingkari leluhur mereka, dan menuju jalan yang terang tauhid Islamiyah. Semua utusan Allah membawa pesan yang sama yakni tauhid bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Jika kita perhatikan lembaran-lembaran Al-Quran, mulai dari surat sampai ayat-ayat, akan kita temukan bahwa para rosul dan para nabi selalu memberikan perhatian yang besar terhadap pendidikan tauhid. Diantaranya kita dapatkan Firman Allah SWT, yang terkandung dalam Al- Quran surat Al-Baqarah ayat 177 : Artinya ; Bukanlah menghadapkan wajah mu kearah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesunggunhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orangorang miskin, musapir (yang memerlukan pertolongan),dan orang-orang yang meminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan solat dan menunaikan zakat dan orang yang menempati janjinya apabila ia berjanji, dan orng-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya) dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa. Ayat ini mengandung garis-garis besar dan kaidah yang sangat dalam tentang aqidah yang lurus. Ketika pada awalnya Alloh menyuruh kaum mukminin menghadap arah baitul makdis, kemudian mengalihkan mereka kearah ka bah, hal itu terasa berat bagi sebagian ahli kitab dan sebagian kaum muslimin, maka Allah lantas menurunkan keterangan hikmahnya, bahwa pengertian ibadah dan kebaikan ialah taat dan patuh kepada Allah, menuruti perintahnya dan menjauhi larangannya menghadap kearah mana saja yang diperintahkan olehnya, dan mengikuti apa yang disyariatkan Allah, itulah yang dimaksud kebaikan, taqwa dan iman yang sempurna (Salim dan Syaid Bahreisyi, 2004:326-330) Aidh al-qarni (2005:50) mengatakan permasalahan utama dari pendidikan yaitu perhatian terhadap masalah-masalah pendidikan tauhid (keimanan); bagaimana kita akan menghubungkan keimanan dengan hati manusia, sebab berbicara tentang perilaku sebelum keimanan tidaklah berguna 2 Landasan Teori Pendidikan dalam pandangan Islam harus harus merupakan upaya sadar dan terstruktur serta sistematis untuk mensukseskan misi penciptaan manusia sebagai Abdullah dan Khalifah Allah dimuka bumi. Dalam misinya sebagai khalifah manusia berperan memakmurkan bumi, dengan berbekal syari at Allah SWT manusia diharapkan dapat menata kehidupan manusia dengan benar, hal ini tidak akan tercapai kecuali dengan menjalankan pendidikan Islam yang terstruktur dan sistematis, sehingga akan tercapailah pendidikan Islam sesuai yang diharapkan (Muhammad Ismail Yusanto, dkk, 2003:47) Pendidikan Islam ialah sekaligus pendidikan iman dan pendidikan amal, dan karena ajaran Islam berisi ajaran tentang sikap dan tingkah laku peribadi masyarakat, menuju kesejahteraan hidup www.journal.uniga.ac.id 15

Jurnal Pendidikan Universitas Garut perorangan dan bersama, maka pendidikan Islam adalah pendidikan individu dan masyarakat (Zakiah Daradjat, 2009:28) 3 Pembahasan 3.1 Makna Pendidikan Tauhid Yang Terkandung Dalam Quran Surat Al- Baqarah Ayat 177 Makna pendidikan tauhid dalam Quran surat Al-Baqarah ayat 177 adalah bahwasanya Allah memberikan keterangan kepada Yahudi, Nasroni dan mukminin bahwasanya bukan disebut kebajikan dengan menghadapkan wajah kita kearah timur dan barat akan tetapi kebajikan itu adalah beriman kepada Allah, melaksanakan segala sesuatunya didasarkan keyakinan (keimanan/tauhid). Sehingga dengan keyakinan yang tertancap ini, memiliki kontribusi dalam amal perbuatan. Orang yang benar-benar meyakini Allah sebagai pencipta juga pengatur hidup manusia, ia akan selalu melaksanakan segala perintahnya dan akan sekuat tenaga dalam menjalankanya bukti dari keyakinannya kepada Allah. 3.2 Implikasi Paedagogis Quran Surat Al-Baqarah ayat 177 Penganalisaan ini penulis lakukan mulai dari esensi ayat Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 177 yaitu sebagai berikut: 1. Kebaikan itu bukan menghadapkan wajah ke timur dan barat, akan tetapi kenajikan itu beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat, kitab dan Nabi. 2. Ketika seseorang memiliki nilai kebaikan ia akan berusaha melaksanakannya dalam amal shaleh yaitu dengan melakukan amal baik kepada orang lain dengan mengeluarkan harta kepada kerabatnya, anak yatim, orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan dan memerdekakan hamba sahaya. Mendirikan shalat dan mengeluarkan zakat, juga menepati janji ketika berjanji kepada Allah dan manusia. 3. Orang yang melaksanakan kebaikan seperti yang disebut diatas adalah orang yang bertaqwa. Dari esensi tersebut maka penganalisaan Ilmu pendidikan Islam adalah sebagai berikut: Pendidikan Islam tampil melalui tujuan yang syarat dengan konsepsi Tauhid (ketuhanan), pendidikan Islam memiliki keutamaan yaitu : pertama bersumber pada kesempurnaan Ilahi sehingga sifat penidikannya pun sempurna. Kedua meliputi segala aspek kehidupan sehingga bersifat universal.ketiga mencakup seluruh aspek kemanusiaan. (Abdurrahman An-Nahlawi, 1995:131-132) Tujuan pendidikan Islam adalah sesuatu yang diharapkan terwujudnya setelah orang mengalami pendidikan Islam yaitu kepribadian seseorang yang membuatnya menjadi insan kamil, artinya manusia utuh rohani dan jasmani, dapat hidup secara wajar dan normal karena taqwanya kepada Allah SWT, mengandung arti bahwa pendidikan Islam itu diharapkan menghasilkan manusia yang berguna bagi dirinya dan masyarakatnya serta 16 www.journal.uniga.ac.id

senang dan gemar mengamalkan dan mengembangkan ajaran Islam dalam berhubungan dengan Allah dan manusia sesamanya (Zakiah Darajat, 2004:29) Setelah mengetahui hasil analisis tinjauan IPI, maka dapat diketahui Implikasi Paedagogis dari pendidikan Tauhid yaitu: 1. Tujuan Tujuan dari pendidikan Islam adalah membentuk manusia yang memiliki kepribadian Islam yang sempurna, yakni memiliki keimanan yang kuat dan kokoh kepada Allah SWT, sehingga dari keimanan yang diyakininya itu dipraktekan dan dilaksanakan kedalam kehidupannya yang menyangkut hubungan antara manusia dengan Allah dan hubungan sesama manusia lainnya, serta bertujuan membangun karakter anak didik yang kuat menghadapi berbagai cobaan dalam kehidupan dan telaten, sabar, serta cerdas dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Menurut Beni Ahmad Saebani dan Hendra Akhdiyat tujuan dari Pendidikan Islam yaitu: 1. Terwujudnya insan akademik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT 2. Terwujudnya insan kamil, yang berahlakul karimah 3. Terwujudnya insan muslim yang berkepribadian 4. Terwujudnya insan yang cerdas dalam mengaji dan mengkaji ilmu pengetahuan 5. Terwujudnya insan yang bermanfaat untuk kehidupan orang lain 6. Terwujudnya insan yang sehat jasmani dan rohani 7. Terwujudnya karakter muslim yang menyebarkan ilmunya kepada sesama manusia Beberapa indikator tercapainya tujuan Pendidikan Islam yaitu: a. Tujuan tercapainya anak didik yang cerdas. Ciri-cirinya adalah memiliki tingkat kecerdasan intelektualitas yang tinggi sehingga mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh dirinya sendiri maupun membantu menyelesaikan masalah orang lain yang membutuhkannya. b. Tujuan tercapainya anak didik yang memiliki kesabaran atau kesalehan emosional sehingga mampu memperlihatkan kedewasaan menghadapi masalah dalam kehidupannya. c. Tujuan tercapainya anak didik yang memiliki kesalehan spiritual, yaitu menjalankan perintah Allah dan Rasulullah SAW, dengan melaksanakan rukun Islam yang lima dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Ada beberapa tujuan pendidikan ; a. Tujuan umum Tujuan umum ialah tujuan yang akan di capai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran ataupun dengan cara lain. Tujuan ini meliputi seluruh aspek kemanusiaan yang meliputi sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasaan dan pandangan. Tujuan umum ini berbeda pada setiap tingkat umur, kecerdasan, situasi dan kondisi, dengan kerangka yang sama. Bentuk Insan Kamil dengan pola takwa harus dapat tergambar pada diri seseorang yang sudah dididik, www.journal.uniga.ac.id 17

Jurnal Pendidikan Universitas Garut walaupun dalam ukuran kecil dan mutu yang rendah, sesuai dengan tingkattingkat tersebut. b. Tujuan sementara Tujuan sementara adalah tujuan yang akan di capai setelah anak didik di beri sejumlah pengalaman tertentu yang di rencanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal. c. Tujuan akhir Pendidikan Islam itu berlangsung selama hidup, maka tujuan akhirnya terdapat pada waktu hidup di dunia ini berakhir pula.(zakiyah Daradjat, 2005 :30) 2. Pendidik Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab dalam menginternalisasikan nilai-nilai religius dan berupaya menciptakan individu yang memiliki pola fikir ilmiah dan pribadi yang sempurna nilai ini tidak akan didapatkan kalaulah tidak ada usaha dalam menyampaikannya. Syarat Pendidik menurut Ahmad Tafsir dalam uraiannya menyimpulkan bahwa tugas guru (pendidik) dalam Islam ialah mendidik muridnya (peserta didik) dengan cara mengajar dan dengan cara-cara lainnya, menuju tercapainya perkembangan maksimal sesuai dengan nilai-nilai Islam. Untuk memperoleh kemampuan melaksanakan tugas itu secara maksimal, sekurang-kuranya harus memenuhi syarat-syarat seperti yang dijelaskan Soejono : (1) tentang umur, harus sudah dewasa, (2) tentang kesehatan, harus sehat jasmani dan rohani, (3) tentang kemampuan mengajar, ia harus ahli, (4) harus berkesusilaan dan berdedikasi tinggi. Dalam konsep Islam, syarat untuk menjadi guru meliputi: (1) umur, harus sudah dewasa, (2) kesehatan, harus sehat jasmani dan rohani, (3) keahlian, harus menguasai bidang yang diajarkannya dan menguasai ilmu mendidik (termasuk ilmu mengajar), dan (4) harus berkepribadian muslim. Dalam persoalan ini orang tua sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab terhadap pendidikan haruslah memperhatikan dua hal : Pertama, memberikan informasi yang benar, yaitu yang bersumber dari ajaran Islam, informasi yang diberikan menyangkut rukun iman, rukun Islam dan hukum-hukum syariah.cara dalam memberikannya dengan bertahap dan sesuai dengan kemampuan nalar anak, yang penting adalah merangsang anak untuk berfikir dengan benar.pada tahap ini orang tua dituntut untuk sabar penuh kasih sayang sebab tidak sekali diajarkan anak langsung mengerti dan menurut seperti keinginan kita. Terlebih dahulu anak diajak untuk mengetahui informasi yang bisa merangsang untuk menalar mengapa dia harus shalat. Kedua, jadilah teladan pertama bagi anak, ini untuk menjadi kepercayaan anak menanamkan nilai ketauhidan yang kokoh adalah tugas utama orang tua, orang tualah yang akan sangat mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya sendi-sendi agama dalam diri anak. Rasulullah SAW bersabda: Setiap anak sebenarnya dilahirkan diatas fitrah (Islam). Kedua orang tuanyalah yang akan membuatnya Yahudi, Majusi atau Nasrani. (HR. Bukhari) 18 www.journal.uniga.ac.id

Tujuan penanaman aqidah/tauhid pada anak adalah agar si anak mengenal betul siapa Allah, sejak si bayi dalam kandungan seorang ibu biasa memulainya dengan sering bersenandung mengumandangkan asma Allah.Begitu sudah lahir orang tua mempunyai kesempatan untuk membiasakan si bayi mendengarkan ayat-ayat A-Quran. Dengan begitu anak mengetahui betapa Allah Maha Besar, Maha Perkasa, Maha Kaya, Maha Kasih, Maha Melihat dan Maha Mendengar. Jika anak memahaminya dengan baik akan tumbuh sebuah kesadaran pada anak untuk senantiasa mengagungkan Allah dan bergantung hanya pada Allah, lebih dari itu kita berharap akan tumbuh benih kecintaan anak kepada Allah, cinta yang akan mendorong gemar melakukan amal yang dicintai Allah. Penanaman tauhid ini harus disertai dengan pengenalan hukum-hukum syariah secara bertahap. Proses pembelajarannya bisa dimulai dengan memotivasi anak untuk senang melakukan hal-hal yang dicintai Allah misalnya dengan mengajak shalat, berdoa atau membaca Al-Quran. Tidak kalah penting adalah menanamkan akhlak al-karimah seperti berbakti kepada orang tua, santun dan sayang kepada sesama, bersikap jujur, berani karena benar, sabar, tekun, jangan sampai luput dalam mengajarkan itu semua semata-mata untuk meraih ridha Allah bukan mendapatkan pujian atau pamrih dunia. Pendidikan yang diberikan oleh orang tua belumlah cukup untuk mengantarkan anak didik menjadi manusia yang berkepribadian Islam, anak juga membutukan lingkungan tempat ia beraktivitas, baik di sekolah, sekitar rumah maupun masyarakat secara luas. Disisi inilah lingkungan masyarakat memiliki peran penting dalam pendidikan anak. Masyarakat yang menganut nilai-nilai aturan Islam akan mengantarkan anak didik menjadi seorang muslim sejati. 3. Anak didik Secara kodrati anak memerlukan pendidikan atau bimbingan dari dewasa. Dasar kodrati ini dapat dimengerti dari kebutuhan-kebutuhan dasar yang dimiliki oleh setiap anak yang hidup di dunia ini. Allah berfirman dalam surat An-Nahl ayat 78: Artinya: dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. Dari ayat diatas dapat disimpulkan bahwa manusia itu untuk dapat menentukan status manusia sebagaimana mestinya adalah harus mendapatkan pendidikan. Adapun etika peserta didik Agar mendapatkan keridhoan dari Allah SWT dalam menuntut ilmu, maka peserta didik harus mampu memahami etika yang harus dimilkinya, yaitu: www.journal.uniga.ac.id 19

Jurnal Pendidikan Universitas Garut a. Peserta didik hendaknya senantiasa membersihkan hatinya sebelum menuntut ilmu. b. Tujuan belajar hendaknya ditujukan untuk menghiasi roh dengan berbagai sifat keutamaan. c. Memiliki kemauan yang kuat untuk mencari dan menuntut ilmu di berbagai tempat. d. Setiap peserta didik wajib menghormati pendidiknya. e. Peserta didik hendaknya belajar secara sungguh-sungguh dan tabah. (Ramayulis, 2008) 4 Penutup Setelah mengetahui hasil analisis tinjauan IPI, maka dapat diketahui Implikasi Paedagogis dari pendidikan Tauhid yaitu: 1. Tujuan Tujuan dari pendidikan Islam adalah membentuk manusia yang memiliki kepribadian Islam yang sempurna, yakni memiliki keimanan yang kuat dan kokoh kepada Allah SWT, sehingga dari keimanan yang diyakininya itu dipraktekan dan dilaksanakan kedalam kehidupannya yang menyangkut hubungan antara manusia dengan Allah dan hubungan sesama manusia lainnya, serta bertujuan membangun karakter anak didik yang kuat menghadapi berbagai cobaan dalam kehidupan dan telaten, sabar, serta cerdas dalam memecahkan masalah yang dihadapi. 2. Pendidik Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab dalam menginternalisasikan nilai-nilai religius dan berupaya menciptakan individu yang memiliki pola fikir ilmiah dan pribadi yang sempurna nilai ini tidak akan didapatkan kalaulah tidak ada usaha dalam menyampaikannya. 3. Anak didik Secara kodrati anak memerlukan pendidikan atau bimbingan dari dewasa. Dasar kodrati ini dapat dimengerti dari kebutuhan-kebutuhan dasar yang dimiliki oleh setiap anak yang hidup di dunia ini Daftar Pustaka Aidh Bin Abdullah Al-Qarni, 2005, Selagi Masih Muda. Solo: Aqwam. An-Nahlawi, A.1996, Prinsip-prinsip dan Metoda Pendidikan Islam dalam Keluarga, Sekolah dan Masyarakat. Bandung: CV Diponegoro. Bahreisy, S dan Said Bahreisy, 2004, Tafsir Ibnu katsir Jilid I. Surabaya: PT. Bina Ilmu Offset. Darajat, Z. 2009, Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara. Depag RI, 2000, Al-Quran dan Terjemahnya, Bandung, CV Diponegoro Ismail Yusanto dkk, M. 2004, Menggagas Pendidikan Islami. Bogor: Al-Azhar Press. Ramayulis, 2011, Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.. Tafsir, A. 2005, Ilmu Pendidikan Dalam Persfektif Islam. Bandung: PT Rosda Karya. 20 www.journal.uniga.ac.id