PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA MELALUI IMPLEMENTASI TEKNIK MIND MAPPING DI SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. (tingkah laku) individu dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 2008:73). Pada jaman dahulu dongeng disampaikan secara lisan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tanwirul Mikdas, 2014

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen, yaitu menyimak/

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah bahasa dalam dunia pendidikan merupakan peranan yang sangat

BAB PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nita Ernawati Setiawan, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pantas, benar dan indah untuk kehidupan. Dengan demikian pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan pendidikan dapat dikatakan membawa anak ke arah

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dalam hidup bermasyarakat bukan hanya melalui lisan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Oleh karena itu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu pekerjaan yang sangat kompleks dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 JATIPURO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2008/ 2009

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, Bab II pasal 4 dikemukakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN

2015 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekelilingnya. Menurut Oemarjati dalam Milawati (2011: 1) tujuan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. orang lain serta alat untuk mengidentifikasi diri. Bahasa memiliki peranan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. ini tertuang dalam UUD 1945 pasal 33 ayat (1) yang berbunyi tiap-tiap warga

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PUISI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 2 BAKI, SUKOHARJO) Skripsi

I. PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia, agar siswa memiliki pola pikir yang sistematis dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. seperti dirumuskan dalam Undang Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. itu guru dapat di katakan sebagai sentral pembelajaran. dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok manusia dan memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha untuk menumbuhkembangkan potensi SDM melalui

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, keterampilan menulis selalu dibelajarkan. Hal ini disebabkan oleh menulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan

BAB I PENDAHULUAN. arti formal, yaitu pendidikan yang diterima oleh siswa melalui guru dan biasanya

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING

BAB I PENDAHULUAN. Nasional No.20 tahun 2003, menyatakan sebagai berikut :

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses pengubahan sifat dan tata laku

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai model, pendekatan, strategi pembelajaran dan media pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Titik sentral yang harus dicapai oleh setiap kegiatan belajar mengajar

BAB 1 PENDAHULUAN. Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI STIMULUS ALAM SEKITAR DI SDN TERSANA BARU KABUPATEN CIREBON

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan ini, manusia tidak pernah telepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang

1. PENDAHULUAN. dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, masyarakat, bangsa dan negara (UUSPN No. 20 tahun 2003).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana mutlak yang dipergunakan untuk mewujudkan masyarakat madani yang mampu menguasai, mengembangkan, mengendalikan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Keluaran pendidikan belum mampu berjalan seimbang dengan tuntutan zaman, hal ini disebabkan minimnya penguasaan terhadap disiplin ilmu yang diperoleh melalui proses pendidikan. Keadaan ini menjadi tantangan bagi para pendidik untuk mempersiapkan peserta didiknya dalam memasuki masa depan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, menyatakan bahwa : Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. (UU Sisdiknas 2003: 2). Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Dengan pendidikan, manusia dapat mencapai kemajuan di berbagai bidang yang pada akhirnya akan menempatkan seseorang pada derajat yang lebih baik. Harus diakui bahwa tidak setiap manusia dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang diharapkan. Bisa saja yang terjadi justru seseorang tumbuh kearah kondisi yang sebenarnya tidak diharapkan sama sekali. Oleh karena itu dalam perkembangan pendidikan sangat dibutuhkan tuntunan, dan kebutuhan akan pendidikan menjadi satu kebutuhan yang cukup penting. Pendidikan merupakan suatu proses mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas manusia Indonesia, serta mewujudkan tujuan nasional bangsa Indonesia, proses pendidikan yang dilakukan di sekolah merupakan

2 kegiatan pendidikan belajar dan mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan adalah salah satu tanggung jawab dan beban semua pihak yang bergerak dalam dunia pendidikan untuk merealisasikan peningkatan mutu pendidikan. Salah satu usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan yaitu melalui kualitas pengajaran dari masing-masing mata pelajaran, keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan pendidikan tergantung dari proses belajar yang dialmi oleh peserta didik, selain itu dalam proses belajar dan mengajar dituntut suatu perencanaan yang cukup mantap dari guru. Pada hakikatnya pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesustraan manusia Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang menentukan seorang siswa naik kelas atau tidak. Berbagai penataran untuk meningkatkan kualitas guru telah dilakukan. Kurikulum ditinjau kembali dan disempurnakan dari waktu ke waktu. Berbagai pertemuan ilmiah, seminar, simposium, lokakarya, dan sejenisnya untuk membahas berbagai persoalan bahasa dan pengajaran bahasa sudah berapa kali telah diselenggarakan dan telah menghasilkan keputusan, kesimpulan, dan saran-saran untuk dijadikan bahan pertimbangan penentuan kebijaksanaan. Dalam Depdikbud (1993: 21) bahwa mata pelajaran Bahasa Indonesia dinyatakan : Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar komunikasi oleh karena pembelajaran bahasa Indonesia diartikan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tulisan. bahwa : Lebih lanjut diperkuat dengan ungkapan Depdikbud (1994/1997 : 6) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SD berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar, berkomunikasi dan

3 mengungkapkan fikiran dan perasaan serta membina persatuan dan kesatuan bangsa. isi bahan pelajarannya adalah untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan dasar penggunaan meliputi mendengarkan, berbicara/ bercerita, membaca dan menulis/ mengarang. Guru yang baik harus menguasai bahan pelajaran yang ditugaskan kepadanya dan teknik-teknik mengajar yang menarik dan dapat menggugah minat dan perhatian siswa. Guru dituntut dapat menguasai tidak hanya pengetahuan bahasa tetapi juga keterampilan berbahasa. Bahan pelajaran merupakan unsur yang tidak kalah pentingnya dengan guru sebagai pelaksana dan penyaji bahan pelajaran. Bahan pelajaran yang baik adalah bahan yang sesuai dengan kebutuhan siswa untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun secara tertulis. Siswa berharap dengan belajar bahasa Indonesia mereka akan mampu memahami bacaan dengan lebih baik, mampu menulis surat lamaran pekerjaan, membuat laporan atau karya tulis ilmiah lainnya, berpidato, dan sabagainya. Upaya untuk lebih melibatkan siswa dalam proses belajar akan membuat pelajaran lebih menarik dan tidak membosankan. Hal ini tentu saja tidak mudah pada awalnya karena selama ini siswa terbiasa pasif saja dalam kelas karena kegiatan lebih banyak di tangan guru. Tradisi kita selama ini, di rumah maupun di sekolah, kurang mendukung untuk dapat membuat siswa lebih aktif dan melibatkan diri dalam proses belajar. Sasaran pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah adalah keterampilan berbahasa siswa baik lisan maupun tertulis. Keterampilan berbahasa yang dimaksud mencakup mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Dari keempat keterampilan berbahasa tersebut, keterampilan menulis merupakan keterampilan yang paling sulit dikuasai siswa dibandingkan tiga keterampilan berbahasa lainnya. Oleh karena itu di dalam pembelajaran keterampilan menulis guru harus mampu menggunakan pendekatan, metode dan teknik serta strategi tertentu yang tepat atau sesuai agar pembelajaran betul-betul efektif.

4 Keterampilan menulis termasuk salah satu dari empat keterampilan berbahasa, oleh karenanya, tujuan yang ingin dicapai dalam pelajaran keterampilan menulis tersebut tidak dapat dipisahkan dari tujuan pengajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Tentang tujuan pengajaran bahasa Indonesia di lembaga-lembaga pendidikan, dijelaskan bahwa : Tujuan pengajaran bahasa Indonesia di lembaga-lembaga pendidikan kita adalah: (1) menjadikan anak didik kita manusia susila Indonesia yang memiliki kepercayaan akan dasar dan filsafat negaranya, serta kebanggaan atas bahasa dan sastra nasionalnya, dan (2) memberi anak didik kita penguasaan atas pemakaian bahasa Indonesia. (Halim yang dikutip Muhdali 1998: 16) Pada sisi lain ternyata keberadaan bahasa tulis itu lebih dominan jika dibandingkan dengan bahasa lisan. Dalam hal ini Hastuti dalam Muhdali berpendapat: Hastuti yang dikutip Muhdali (1998: 19) melalui bahasa tulis ternyata kita lebih banyak menerima pengetahuan yang bermacam-macam corak dan jenisnya dan mengenal komunikasi yang lebih luas ternyata membutuhkan banyak bahas tulis daripada bahasa tutur atau bahasa urutan. Keberadaan bahasa tulis tidak dapat terlepas dari kemampuan atau keterampilan seseorang untuk menulis. Bahkan dapat dikatakan bahwa adanya bahasa tulis tergantung pada kemampuan menulis yang dimiliki oleh seseorang. Oleh karena itu, kemampuan menulis harus dibudayakan pada siswa Sekolah Dasar (SD) karena kemampuan tersebut merupakan bakat yang sangat berguna bagi masa depannya jika kelak mereka terjun ke masyarakat atau meneruskan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi. Banyak siswa yang belum mampu menulis dengan baik dan benar mengindikasikan bahwa pembelajaran keterampilan menulis di sekolah juga kurang berhasil kalau tidak mau dikatakan gagal. Hal ini dikarenakan banyak factor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran keterampilan menulis, antara lain, faktor dari guru dan faktor dari siswa. Faktor dari guru ada kecenderungan guru dalam proses belajar mengajar hanya memberikan pembelajaran ketrampilan menulis secara teoretis, kurang pada praktik.

5 Rendahnya kemampuan menulis siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia salah satu penyebabnya adalah penggunaan yang diberikan oleh guru kurang menarik siswa, sehingga hasil yang didapat kurang maksimal. Keadaan ini tentunya sangat memprihatinkan dan oeh karena itu, perlu adanya pembenahan dari berbagai segi guna meningkatkan mutu khususnya bidang studi bahasa Indonesia. Perhatian terhadap peningkatan kemampuan menulis cerita siswa tersebut sangat perlu dilakukan, mengingat tugas seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas sangat berat. Pengamatan yang dilakukan siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Mangunjaya 02 Kec. Tambun Selatan, ternyata siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis. Terutama terkait kemampuan menulis cerita, siswa merasa kesulitan menuangkan ide dan pemikirannya dalam sebuah tulisan. Hasil identifikasi diperoleh sejumlah hambatan yang menyebabkan terganggunya proses belajar mengajar. Siswa belum mampu menuangkan idenya dalam tulisan, sehingga anak mengalami kesulitan dalam belajar menulis cerita. Kurangnya kemampuan siswa dalam menulis ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang mendapatkan nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan yakni sebesar 65. Dari 40 siswa yang tercatat pada siswa kelas IVA hanya 5 siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM atau sebesar 12,5%, sedangkan siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM sebanyak 29 siswa atau sebesar 75% dan siswa yang mendapatkan nilai sama dengan KKM sebanyak 5 siswa atau sebesar 12,5%. Dengan merujuk hasil pengamatan diatas, maka peneliti mencarikan solusi guna meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis agar mendapatkan nilai diatas KKM yakni dengan menggunakan suatu teknik mind mapping. Karena banyaknya materi dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar yang harus dihapal oleh anak, maka diperlukan model pembelajaran untuk menguasai materi hapalan tersebut, dari kenyataan itu penulis ingin menerapkan suatu model pembelajaran yang disebut model pembelajaran mind

6 mapping yaitu metode mencatat dalam membantu mengingat perkataan dan bacaan serta metode mencatat kreatif untuk memudahkan mengingat informasi. Berdasarkan latar belakang yang yang telah dipaparkan diatas, maka penulis merasa tergugah untuk menyikapi keadaan ini dan berkeinginan untuk berusaha mencari solusi yang tepat bagi peningkatan kemampuan menulis cerita dan mengambil judul penelitian dalam penyusunan skripsi yakni : Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita Melalui Implementasi Teknik Mind Mapping Di Sekolah Dasar (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas IV SDN Mangunjaya 02 Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi) B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas yang menjadi rumusan masalah peneliti secara umum adalah: bagaimana meningkatkan kemampuan menulis cerita pada pelajaran bahasa Indonesia melalui teknik mind mapping di Sekolah Dasar?. Maka yang menjadi fokus penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran sebelum diterapkan teknik mind mapping dalam meningkatkan kemampuan menulis cerita pada pelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunjaya 02? 2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang diterapkan dengan teknik mind mapping dalam meningkatkan kemampuan menulis cerita pada pelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunjaya 02? 3. Bagaimana hasil kemampuan menulis cerita pada mata pelajaran Bahasa Indonesia setelah diterapkan dengan teknik mind mapping pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunjaya 02? C. Tujuan Penelitian Beranjak dari rumusan masalah yang dikemukakan, maka yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran sebelum diterapkan teknik mind

7 mapping dalam meningkatkan kemampuan menulis cerita pada pelajaran bahasa Indonesia di kelas IV SDN Mangunjaya 02. 2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran yang diterapkan dengan teknik mind mapping dalam meningkatkan kemampuan menulis cerita pada pelajaran bahasa Indonesia di kelas IV SDN Mangunjaya 02. 3. Untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita siswa yang diterapkan dengan teknik mind mapping dalam meningkatkan kemampuan menulis cerita pada pelajaran bahasa Indonesia di kelas IV SDN Mangunjaya 02. D. Manfaat Penelitian Manfaat dari hasil penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan, dimana dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi beberapa pihak, diantaranya : 1. Manfaat bagi siswa, yaitu : a. Dapat meningkatkan kemampuan menulis cerita dalam pembelajaran b. Dapat meningkatkan hasil belajar khususnya pelajaran bahasa Indonesia c. Dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan 2. Manfaat bagi guru, yaitu : a. Dapat meningkatkan keterampilan dalam menggunakan teknik mind mapping dalam pembelajaran b. Dapat memperbaiki proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran bahasa Indonesia c. Dapat meningkatkan motivasi, minat untuk melakukan penelitian dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru. d. Dapat memberikan landasan untuk mengambil kebijakan dalam meningkatkan mutu hasil belajar peserta didik di Sekolah Dasar Negeri Mangunjaya 02 Tambun Selatan 3. Manfaat bagi sekolah yaitu : a. Sebagai bahan masukan bagi perkembangan sekolah

8 b. Dapat dijadikan referensi demi kemajuan sekolah dibidang pendidikan E. Definisi Operasinal 1. Kemampuan Menulis Menulis adalah kemampuan menggunakan pola-pola bahasa dalam penampilannya secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan. Kemampuan menulis yang baik memegang peranan yang penting dalam kesuksesan, baik itu menulis laporan, proposal atau tugas di sekolah (Rusyana 1984: 191). Edgar Allan Poe yang dikutip Nurgiantoro (2005: 10) mengatakan bahwa cerita adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kirakira berkisar antara setengah sampai dua jam. Cerita dibangun oleh unsurunsur cerita yaitu unsur ekstrinsik dan intrinsik. Unsur-unsur tersebut diceritakan dalam penceritaan yang ringkas. Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menulis cerita adalah suatu kegiatan untuk menyampaikan suatu pesan kepada orang lain dengan medium bahasa yang telah disepakati bersama dan tidak secara tatap muka. 2. Teknik Mind Mapping Mind mapping merupakan suatu metode pembelajaran yang sangat baik digunakan oleh guru untuk meningkatkan daya hafal siswa dan pemahaman konsep siswa yang kuat, siswa juga dapat meningkatkan daya kreatifitas melalui kebebasan berimajinasi. Pemetaan pikiran adalah eksplorasi kreatif yang dilakukan oleh individu tentang suatu konsep secara keseluruhan, dengan membentangkan subtopik-subtopik dan gagasan yang berkaitan dengan konsep tersebut dalam satu presentasi utuh pada selembar kertas, melalui penggambaran simbol, kata-kata,garis, dan tanda panah. (Iwan Sugiarto 2004: 75). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teknik mind mapping merupakan kegiatan belajar mengajar yang menggunakan metode mencatat kreatif terutama efektivitas belajar siswa karena model pembelajaran ini

9 dapat menyenangkan, menenangkan, dan membangkitkan kreativitas serta membangkitkan gairah anak untuk berimajinasi dalam menemukan bentukbentuk baru melalui simbol dan gambar yang warna warni. F. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas (class room action research), bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah melalui penerapan langsung dikelas serta sebagai tindak lanjut dari penelitian deskriftif maupun eksperimen. Menurut Wardani (2006: 1.4) bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa meningkat. Penelitian tindakan kelas, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan sumbangan nyata bagi peningkatan profesionalisme guru, menyiapkan pengetahuan, pemahaman, dan wawasan tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hord yang dikutip oleh Wahid dan Ali (2008: 51) bahwa dalam kolaboratif, guru dan peneliti memeiliki seperangkat tujuan dan perencanaan yang sama, demikian juga halnya dalam kegiatan pengumpulan, analisis dan refleksi. G. Sistematika Penulisan Upaya memudahkan penulisan skripsi ini, maka dalam permasalahan ini penulis bagi menjadi lima bab. Penulis kemukakan sistematikanya sebagai berikut :

10 Bab I Pendahuluan yang mencakup: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Definisi Operasional,Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan. Bab II Kajian Pustaka : terdiri dari uraian teori tentang meningkatkan kemampuan menulis dengan teknik pemetaan pikiran (mind mapping) pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Mangunjaya 02 Tambun Selatan. Bab III Metode Penelitian : mencakup Jenis Penelitian, Desain Penelitian, Prosedur Penelitian, Lokasi Subjek Penelitian, Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Penelolaan Data dan Indikator Keberhasilan Siklus. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan : menguraikan tentang Deskripsi Data Awal Penelitian, Pelaksanaan dan Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian. Bab V Penutup : meliputi Kesimpulan dan Saran.