PB 5. Pembangunan Desa Dan Partisipasi Masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
PB 7. BUMDes dan Pengembangan Ekonomi Desa

PB 1. Visi Undang-undang Desa

PB 9. Pemberdayaan Masyarakat Desa

PB 4. Kewenangan dan Produk Hukum Desa

PB 10. Peran dan Komitmen Tenaga Ahli Pendampingan Implementasi UU Desa

PB 6. Demokratisasi Tata Kelola Desa dan Ruang Publik

PB 8. Pengembangan Desa

PB 2. Undang-undang Desa dan Promosi Inklusi Sosial

MODUL PELATIHAN PRATUGAS PENDAMPING LOKAL DESA MODUL PELATIHAN PRATUGAS PENDAMPING LOKAL DESA PLD PENDAMPINGAN DESA

Pengelolaan. Pembangunan Desa. Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN

Pengelolaan. Pembangunan Desa Edisi Desember Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

KEPALA DESA BADAMITA KABUPATEN BANJARNEGARA PERATURAN DESA BADAMITA NOMOR : 03 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA TAHUN 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KABUPATEN PESAWARAN KECAMATAN WAY RATAI DESA GUNUNGREJO PERATURAN DESA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKP-DESA) TAHUN 2016

KEPALA DESA WONGSOREJO KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN DESA WONGSOREJO KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

MATRIK KURIKULUM PELATIHAN TENAGA AHLI DAN PENDAMPING PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

KEPUTUSAN KEPALA DESA DEPOK KECAMATAN CISOMPET KABUPATEN GARUT

MATRIK SYLABUS PELATIHAN SETRAWAN

Modul Pelatihan Setrawan

KEPALA DESA SEMPU KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN DESA SEMPU NOMOR : 4 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA TAHUN 2016

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN MUSRENBANG DESA/ KELURAHAN

TENTANG. RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA ( RKP Desa ) TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SUKAKARYA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN DESA KERTAK EMPAT KECAMATAN PENGARON KABUPATEN BANJAR NOMOR 01 TAHUN 2017 TENTANG

TENTANG. RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA ( RKP Desa ) TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SUKALAKSANA

PERATURAN DESA KRASAK NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG. RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA ( RKP Desa ) TAHUN 2015

Peran Kepala Desa dan BPD dalam Penyusunan APBDesa

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

DESA: Gender Sensitive Citizen Budget Planning in Villages

PERATURAN DESA SINDANGLAYA KECAMATAN CIPANAS KABUPATEN CIANJUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA (RKP DESA) TAHUN 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PANDUAN WAWANCARA PENDAMPING LOKAL DESA PERUBAHAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 PERATURAN PEMERINTAH DAN UU NOMOT 6 TAHUN 2016

Pelatihan. Fasilitator Masyarakat. untuk. Tahun Oleh: Rianingsih Djohani. Ria Djohani. 1

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

SALINAN KEPALA DESA CLURING KECAMATAN CLURING KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DESA CLURING NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DESA ROWOSARI NOMOR 6 TAHUN 2015

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi i

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

KEPALA DESA CINTAKARYA KABUPATEN BANDUNG BARAT

KEPALA DESA MIAU MERAH KABUPATEN KAPUAS HULU PERATURAN DESA MIAU MERAH NOMOR 03 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DAN KERJA SAMA DESA

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDes)

PERATURAN DESA SERANG NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKP DESA) TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA DESA KEHIDUPAN BARU KABUPATEN BATANG HARI PERATURAN DESA KEHIDUPAN BARU NOMOR : 05 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN NATUNA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 12 TAHUN TENTANG SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAERAH

KEPALA DESA MATTIRO DOLANGENG KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAAUAN PERATURAN DESA MATTIRO DOLANGENG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DESA BABULU LAUT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM Desa) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan semua program-program dan proyek-proyek

BUPATI SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN MAROS KECAMATAN MARUSU KEPALA DESA TEMMAPADDUAE PERATURAN DESA TEMMAPADDUAE KECAMATAN MARUSU KABUPATEN MAROS NOMOR 01 TAHUN 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAERAH

KEDUDUKAN, PERANAN, CIRI-CIRI DAN ASAS-ASAS ADMINISTRASI UMUM POLRI

PERATURAN DESA TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM DESA) TAHUN Des Nunuk Baru Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka

PERATURAN DESA TUNJUNGTIRTO KECAMATAN SINGOSARI KABUPATEN MALANG NOMOR : 02 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA (RKP-DESA) TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

KEPALA DESA BEDEWANG

KEPALA DESA KARANGPAPAK KECAMATAN CISOLOK KABUPATEN SUKABUMI PERATURAN DESA KARANGPAPAK NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik.

KOTA TANGERANG SELATAN

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan ata

TENTANG. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA ( RPJM Desa ) PERIODE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SUKAKARYA

KEPALA DESA RARANG SELATAN KECAMATAN TERARA KABUPATEN LOMBOK TIMUR PERATURAN DESA RARANG SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2017

KEPALA DESA BATUJAJAR BARAT KECAMATAN BATUJAJAR KABUPATEN BANDUNG BARAT PERATURAN DESA BATUJAJAR BARAT NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA DESA DURIAN KABUPATEN KUBU RAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 10 SERI E

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 25 TAHUN 2006 T E N T A N G PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NUNUKAN,

KEPALA DESA CIBITUNG KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN SUKABUMI PERATURAN DESA CIBITUNG NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

Pengelolaan. Pembangunan Desa. Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN

KEPALA DESA SENDANGSARI KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO PERATURAN DESA SENDANGSARI NOMOR : 9 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2014

KEPALA DESA DESA HEGARMANAH PERATURAN DESA (PERDES) Nomor : Tahun Tentang RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA (RKP DESA) DESA HEGARMANAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STRUKTUR ORGANISASI KEGIATAN DEKONSENTRASI BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN (PKP) TAHUN 2012

PERATURAN DESA KALIJAGA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 5 Tahun : 2013

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

KABUPATEN CIANJUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAANN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisionalis, dan kolot (Furqaini,Astri:2011). Undang-Undang No. 32 tahun 2004

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER

Panduan Fasilitasi PJM Pronangkis

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berikut adalah beberapa kesimpulan dalam penelitian ini:

PERATURAN DESA LEREP NOMOR : 4 TAHUN 2015

Bab I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Latar Belakang. B a b I P e n d a h u l u a n 1

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG

Pengelolaan. Pembangunan Desa. Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBA TENGAH KECAMATAN MAMBORO DESA WENDEWA UTARA PERATURAN DESA NOMOR 01 TAHUN 2016

QANUN KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG SISTIM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA KALIPAIT,

Panduan Fasilitasi Review Partisipatif BKM/LKM, Re-orientasi Pemetaan Swadaya, Re-orientasi PJM Pronangkis, Penyusunan Program Kerja BKM/LKM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN. (Lembaran Resmi Kabupaten Sleman) Nomor: 2 Tahun 2014 Seri E BUPATI SLEMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LATAR BELAKANG. Buku Saku Dana Desa

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI

Transkripsi:

PB 5 Pembangunan Desa Dan Partisipasi Masyarakat

SPB 5.1 Peran Masyarakat Dalam Musyawarah Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Mampu menjelaskan Musyawarah Desa sebagai bentuk ruang terbuka bagi partisipasi masyarakat sekaligus forum tertinggi pengambilan keputusan. 2. Mampu menjelaskan sifat inklusif dan partisipatif dalam Musyawarah Desa yang partisipatif. 3. Mampu mengidentifikasi hal-hal strategis apa saja yang dapat diputuskan di Musyawarah Desa; 2 JP (90 menit) Waktu Media Bahan Bacaan

Alat Bantu Flipchart, spidol, laptop, infocus, metaplan Proses Penyajian 1. Antarkan peserta untuk memahami tujuan dari pembahasan sub pokok bahasan yang akan dibahas. 2. Aktifkan peserta untuk berbagi pengalaman dan diskusi curah pendapat sekitar musyawarah desa. Tanyakan pada peserta apakah ada yang punya pengalaman pernah ikut kegiatan musyawarah. Mintalah kesediaan peserta yang punya pengalaman bermusyawarah untuk menceritakan pengalamannya, bagaimana jalannya sebuah musyawarah. 3. Rangkumlah hasil sharing dan diskusi peserta dengan menjelaskan singkat pokok-pokok pikiran tentang musyawarah. Pembahasan musyawarah ini mengacu pada UU Desa No 6 Tahun 2014, Pasal 54 dan Permendesa No.2 Tahun 2015 Tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa. 4. Bagilah jumlah peserta ke dalam kelompok kecil. Kemudian berikan beberapa pertanyaan panduan berikut untuk didiskusikan dalam kelompok. a. Apa artinya musyawarah desa (atau yang disebut dengan nama lain)? b. Mengapa harus ada musyawarah desa? c. Siapa yang hadir dalam musyawarh desa? d. Apa saja yang dibahas dalam musyawarah desa? e. Apa artinya musyawarah diselenggarakan dengan prinsip partisipatif, transparan, akuntabel dan demokratis?

5. Berikan kesempatan pada kelompok untuk memaparkan hasil diskusinya. Berikan juga kesempatan kepada kelompok Lain untuk menanggapi. 6. Rangkum jawaban-jawaban kelompok dengan menempatkan pada pemahaman yang benar tentang musyawarah desa. 7. Ajak lagi peserta untuk diskusi bersama membahas beberapa hal berikut; a. Jelaskan dimana azas inklusi dan emansipasi dalam musyawarah desa? b. Apakah tantangan terberat untuk menjalankan musyawarah sesuai dengan prinsip dan azas yang berlaku? c. Bagaimana caranya membangun musyawarah desa yang baik, sesuai dengan prinsip dan azas yang berlaku? 8. Akhiri sesi dengan memberikan konfirmasi pada jawabanjawaban yang benar yang muncul dalam diskusi.

SPB 5.2. Perencanaan Pembangunan Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Mampu menjelaskan rencana pembangunan desa sebagai tahap strategis untuk memperjuangkan usulan pembangunan desa yang pro rakyat. 2. Mampu menjelaskan pengertian pokok tentang pembangunan desa yang pro rakyat. 2 JP (90 menit) Waktu Bahan Bacaan Media Alat Bantu Flipchart, spidol, laptop, infocus, metaplan

Proses Penyajian 1. Mulailah dengan menjelaskan materi yang akan dibahas dan tujuan yang akan dicapai dalam sesi belajar bersama kali ini. 2. Ajak peserta untuk aktif berdiskusi bersama dengan topik tentang perencanaan. a. Apa arti sebuah perencanaan? b. Apa pentingnya perencanaan? c. Hal-hal penting apa saja yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah perencanaan? d. Apa yang akan terjadi kalau sebuah pembangunan tanpa didahului dengan perencanaan? Mulailah mengajak memahami dari pengertian umum atau pengalaman praktis para peserta. 3. Rangkum pokok-pokok hasil diskusi peserta dan kaitkan dengan topik perencanaan pembangunan desa. 4. Bagilah jumlah peserta ke dalam 3 kelompok. Berilah tugas simulasi penyusunan Rencana Pembangunan Desa. Setiap kelompok bertugas membagi peran anggotanya; 1 (satu) peserta sebagai Kepala Desa, 3 (tiga) orang sebagai anggota BPD, peserta lainnya sebagai unsur kelompok masyarakat. Setiap kelompok bertugas membuat perencanaan yang pro rakyat; a. Merumuskan visi desa 6 tahun ke depan; b. Menentukan dari mana mendapatkan dana untuk anggaran pembangunan desa setiap tahun. c. Isi jumlah dana yang diperoleh sebagai PAD setiap tahun. d. Menentukan 5 prioritas pembangunan yang berpihak pada kebutuhan rakyat. e. Hitung juga jumlah dana yang dibutuhkan untuk membeayai 5 prioritas pembangunan. 5. Selesai simulasi musyawarah dan perencanaan, berilah kesempatan kepada setiap Kepala Desa kelompok untuk menyampaikan hasil musyawarah. 6. Mintalah semua peserta untuk mencermati secara kritis hasil kerja kelompok; a. Kelompok manakah yang rencana pembangunannya masuk akal paling masuk akal? Apa dasar penilaiannya? b. Kelompok manakah yang prioritas pembangunannya paling memenuhi kebutuhan masyarakat? Apa alasannya? Fasilitator menjadi moderator yang mendorong peserta untuk aktif dan kritis bertanya pada kelompok

7. Rangkumlah hasil diskusi peserta. Berikan penjelasan tentang beberapa hal penting; a. Tahap perencanaan sebagai tahap yang strategis dalam proses pembangunan desa. b. Rencana pembangunan desa yang baik atau ideal? c. Pembangunan yang perlu diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa d. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pembangunan desa 8. Akhiri sesi dengan memberikan tekanan pada prinsip-prinsip dasar perencanaan desa harus memiliki tujuan. Bisa digunakan SMART Goals, bahwa perencanaan pembangunan desa harus Specific (jelas wujudnya ), Measureable (terukur) Accountable (dapat dipertanggungjawabkan), Realistic (realistis dan tidak mengawang), Time Bond (ada batas waktunya).

SPB 5.3. Pelaksanaan dan Pengawasan Pembangunan Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Mampu menjelaskan pentingnya pengawasan pembangunan desa sebagai bagian dari azas akuntabilitas (terbuka dan bisa dipertanggungjawabkan) 2. Mampu menjelaskan bahwa selama proses pelaksanaan kegiatan pembangunan harus dibuat mekanisme evaluasi-nya. 3. Mampu menjelaskan perlu adanya mekanisme pengaduan untuk merespon ketidaksesuaian pada proses maupun hasil kegiatannya 2 JP (90 menit) Waktu Bahan Bacaan Media

Alat Bantu Flipchart, spidol, laptop, infocus, metaplan Proses Penyajian 1. Jelaskan sub pokok bahasan serta tujuan sub pokok bahasan yang akan disampaikan. 2. Ajak bebarapa peserta untuk berbagi cerita (sharing) tentang pengalaman atau pengamatan peserta dalam pelaksanaan dan pengawasan pembangunan di desa. Pertanyaan berikut bisa dijadikan panduan berbagi cerita. a. Siapa pelaksana pembangunan di desa? b. Apakah dalam proses pelaksanaan pembangunan ada proses lelang pekerjaan? c. Sudahkah dijadualkan adanya evaluasi pekerjaan dalam proses tahapan pembangunan? d. Apakah masyarakat desa mendapatkan informasi perkembangan pekerjaan pembangunan? e. Apakah bahan atau material pembangunan bersumber dari potensi lokal yang ada di desa? f. Apakah warga desa terlibat dalam pelaksanaan pembangunan tersebut? Berperan sebagai apa saja? Jika tidak ada terlibat, mengapa? 3. Rangkum hasil diskusi bersama dengan kerangka pemahaman tentang pentingnya partisipasi masyarakat dalam mengawal pelaksanaan dan pengawasan pembangunan desa. salah satu ciri pembangunan desa adalah partisipasi aktif dari masyarakat desa dalam mengawal proses pembangunan agar pembangunan desa mencapai sasaran yang diharapkan.

4. Lanjutkan dengan membagi jumlah peserta ke dalam kelompok kecil untuk kemudian mendisuksikan pemahaman tentang alur proses pelaksanaan pembangunan dan pengawasannya yang ideal menurut peserta. 5. Berilah kesempatan kepada setiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya masing-masing. 6. Sambil memberikan catatan atas hasil diskusi kelompok, bantulah peserta memahami prinsip-prinsip penting dalam mengawasi alur pembangunan desa. Hal yang perlu dikritisi hal-hal sebagai berikut: 1) Desa sebagai subjek pembangunan, maka seluruh warga desa harus berpartisipasi dalam pembangunan, 2) Pelaksana atau Penanggungjawab operasional Pembangunan wajib membuat laporan berkala terhadap kegiatan yang dilakukan, 3) Desa harus memiliki mekanisme komplain dari warga desa, 4) Laporan kegiatan dan keuangan harus dilaporkan kepada masyarakat melalui Pemerintah Desa, 5) Wajib dilakukan adanya evaluasi dan review atas pekerjaan dikaitkan dengan Rencana Kerja Pembangunan tahun depan berikut APB Desa-nya. Biarkan peserta mencoba mendiskusikan dan menemukan gambaran ideal berdasarkan pengalaman atau pengetahuan mereka sendiri tentang alur pembangunan desa dan pengawasannya. 7. Akhiri sesi dengan merangkum hasil diskusi dalam kerangka pokok-pokok pikiran tentang prinsip-prinsip dasar Pelaksanaan dan Pengawasan Pembangunan Desa, bahwa : 1) Sistem Pembangunan Desa mencakup banyak komponen, baik untuk pelaksanaan maupun pengawasan, 2) Pendamping Lokal Desa memiliki peran untuk membantu terbangunnya sistem pembangunan di desa, 3) Pendamping Lokal Desa tidak datang untuk mengambil alih pekerjaan masyarakat, melainkan memberikan pencerahan.

SPB 5.4. Penganggaran Pembangunan Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Mampu menjelaskan penganggaran sebagai tahap menentukan perwujudan misi pembangunan desa yang pro rakyat; 2. Mampu menjelaskan sistem penganggaran desa hanya melalui APB Desa; 3. Mampu memberikan pemahaman bahwa kegiatan pembangunan di desa harus berbasis pada APB Desa yang jenis kegiatannya bersumber pada RPJM Desa dan RKP Desa; Sebagai acuan gunakan : Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa 2 JP (90 menit) Waktu Bahan Bacaan Media Alat Bantu Flipchart, spidol, laptop, infocus, metaplan

Proses Penyajian 1. Jelaskan sub pokok bahasan serta tujuan sub pokok bahasan yang akan disampaikan. 2. Ajak bebarapa peserta untuk berbagi cerita (sharing) tentang pengalaman atau pengamatan peserta dalam penganggaran dan keuangan desa. Pertanyaan berikut bisa dijadikan panduan berbagi cerita. a. Apa yang Anda pahami dan kenali tentang penganggaran di desa dan keuangan desa? b. Apa saja komponen yang ada dalam keuangan desa? c. Bagaimana desa mengelola Keuangannya? Siapa yang bertanggungjawab? d. Apa saja sumber keuangan desa? Pos belanja desa untuk apa saja? e. Bagaimana dengan akuntabilitasnya? 3. Lanjutkan dengan pemaparan singkat pokok-pokok pikiran tentang Penganggaran Pembangunan Desa yang ideal. Jelaskan beberapa pokok penting; 1) sumber-seumber keuangan desa, 2) PAD, 3) upaya desa yang tak memiliki PAD 4) dan pokok-pokok pengertian lainnya 4. Bagi peserta ke dalam kelompok kecil untuk kemudian mendisuksikan pemahaman tentang alur proses penyusunan anggaran berbasis keuangan desa yang ideal menurut peserta. 5. Fasilitasi diskusi pleno untuk pendalaman temuan diskusi kelompok, dengan fokus pembahasan pada hal berikut: a. Apakah Desa memiliki Pendapatan Asli Desa? Jika belum, mengapa? b. Mengapa dalam pos belanja desa lebih banyak didominasi untuk kegiatan belanja aparat desa? Ajak peserta untuk memahami bahwa Desa harus memiliki Pendapatan Asli Desa jika ingin menjadi mandiri (tidak tergantung pada pihak lain.)

c. Sudahkah Desa mengakses Dana CSR di perusahaan di desa mereka (kalau ada)? Jika belum, mengapa? d. Apakah Alokasi APB Desa prosentase anggarannya sudah condong ke pencapaian visi misi desa? Jika belum apa yang harus dilakukan? APB Desa harus seimbang, antara Pemasukan dengan Belanja, agar [elaksanaan pembangunan menjadi nyata. 6. Akhiri sesi dengan merangkum hasil diskusi dalam kerangka pokok-pokok pikiran tentang prinsip-prinsip dasar Penganggaran Pembangunan Desa, bahwa : 1) Desa harus memiliki Pendapatan Asli Desa; 2) Dana ataupun bantuan dari luar Desa diharapkan lebih merupakan bersifat subsidiaritas; 3) Desa bisa melakukan kerjasama dengan desa lain untuk meningkatkan produksinya dalam rangka mendorong adanya penghasilan asli desa.