DETERMINATION OF LIMIT DETECTION OF THE ELEMENTS N, P, K, Si, Al, Fe, Cu, Cd, WITH FAST NEUTRON ACTIVATION USING NEUTRON GENERATOR

dokumen-dokumen yang mirip
UNJUK KERJA METODE AANC PADA ANALISIS UNSUR Fe, Al, Zr DAN Si DALAM CUPLIKAN ZrOCl 2 HASIL OLAH PASIR ZIRKON

VALIDASI METODE AANC MENGGUNAKAN GENERATOR NEUTRON UNTUK PENERAPAN PROGRAM JAMINAN MUTU PENGUJIAN CUPLIKAN

KETIDAKPASTIAN HASIL UJI Fe, AL, Si DAN Zr DALAM PASIR ZIRKON DENGAN METODE AANC

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN PADA METODE AANC UNTUK ANALISIS N, P, K, Si, Al, Cu, Fe DALAM CUPLIKAN SEDIMEN

THE VALIDITY OF FNAA AND AAS METHOD FOR ANALYSIS OF Cu AND Fe ELEMENTS IN BIOTA SAMPLES

EVALUASI FLUKS NEUTRON THERMAL DAN EPITHERMAL DI FASILITAS SISTEM RABBIT RSG GAS TERAS 89. Elisabeth Ratnawati, Jaka Iman, Hanapi Ali

IDENTIFIKASI KADAR UNSUR YANG TERKANDUNG DALAM HEWAN DI SUNGAI GAJAHWONG YOGYAKARTA DENGAN METODE AANC (ANALISIS AKTIVASI NEUTRON CEPAT)

Sunardi. dkk. KERJA UNSUR

Penentuan Kadar Besi dalam Pasir Bekas Penambangan di Kecamatan Cempaka dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN)

TEKNIK AKTIVASI NEUTRON (AAN) UNTUK PENENTUAN EFISIENSI PEMUPUKAN TANAMAN DI LAHAN PASIR PANTAI SAMAS BANTUL

PENENTUAN KANDUNGAN UNSUR ALUMINIUM, MANGAN, DAN SILIKON DALAM AIR SUNGAI CODE TERHADAP WAKTU SAMPLING DENGAN METODE AANC

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAB TEKNIK AANC(Analisis Aktivasi Neutron Cepat) Darsono Bachrun Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan

NOTE COMPARISON TEST OF FNAA AND AAS METHOD FOR Cu, Cd, Cr, AND Pb ANALYSIS OF CODE RIVER SEDIMENT (INDONESIA)

VALIDASI METODE AANC UNTUK PENGUJIAN UNSUR Mn, Mg DAN Cr PADA CUPLIKAN SEDIMEN DI SUNGAI GAJAHWONG

VALIDASI METODA ANALISIS ISOTOP U-233 DALAM STANDAR CRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER ALFA

IRADIASI NEUTRON PADA BAHAN SS316 UNTUK PEMBUATAN ENDOVASCULAR STENT

UJI BANDING SISTEM SPEKTROMETER GAMMA DENGAN METODA ANALISIS SUMBER Eu-152. Nugraha Luhur, Kadarusmanto, Subiharto

VALIDASI METODA SPEKTROMETRI PENDAR SINAR-X

KAJIAN VALIDASI METODE SPEKTROMETRI GAMMA SUPRESI COMPTON DENGAN STANDAR SRM LINGKUNGAN

PENENTUAN KANDUNGAN LOGAM DI DALAM SEDIMEN WADUK GAJAH MUNGKUR DENGAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON CEPAT

PENGEMBANGAN DATABASE PROGRAM KOMPUTASI UNTUK ANALISA AKTIVASI NEUTRON CEPAT

PENGUKURAN AKTIVITAS ISOTOP 152 Eu DALAM SAMPEL UJI PROFISIENSI MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

KAJIAN AWAL ANALISIS KUALITATIF UNSUR KARBON (C) DENGAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON GAMMA SERENTAK

APPLICATION OF NEUTRON ACTIVATION ANALYSIS IN CHARACTERIZATION OF ENVIRONMENTAL SRM SAMPLES

UNJUK KERJA METODE FLAME ATOMIC ABSORPTION SPECTROMETRY (F-AAS) PASCA AKREDITASI

PENENTUAN KANDUNGAN UNSUR MAKRO PADA LAHAN PASIR PANTAI SAMAS BANTUL DENGAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON (AAN)

DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PENGUKURAN FLUKS NEUTRON SALURAN BEAMPORT TIDAK TEMBUS RADIAL SEBAGAI PENGEMBANGAN SUBCRITICAL ASSEMBLY FOR MOLYBDENUM (SAMOP) REAKTOR KARTINI

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 9, Oktoberl 2006

KUALITAS LINGKUNGAN SUNGAI CODE DAN GAJAHWONG DITINJAU DARI KADAR Cu DAN Cr DALAM CUPLIKAN SEDIMEN

SIMULASI EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM DI LABORATORIUM AAN PTNBR DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

VALIDASI METODA PENENTUAN UNSUR RADIOAKTIF Pb-212, Cs-137, K-40 DENGAN SPEKTROMETER GAMMA

ANALISIS UNSUR RADIOAKTIVITAS UDARA BUANG PADA CEROBONG IRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PERBANDINGAN METODA OTOMATIS DAN MANUAL DALAM PENENTUAN ISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

KUALIFIKASI AIR TANGKI REAKTOR (ATR) KARTINI BERDASARKAN DATA DUKUNG METODA NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DAN ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE)

KUALIFIKASI AIR TANGKI REAKTOR (ATR) KARTINI BERDASARKAN DATA DUKUNG METODA NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DAN ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE)

UJI BANDING METODA SSA DAN AAN PADA ANALISIS UNSUR MAYOR DAN MINOR DALAM MINERAL ZIRKON KALIMANTAN

OPTIMASI PENGUKURAN KEAKTIVAN RADIOISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PROGRAM JAMINAN KUALITAS PADA PENGUKURAN. RADIONUKLIDA PEMANCAR GAMMA ENERGI RENDAH:RADIONUKLIDA Pb-210

PENGARUH EFEK GEOMETRI PADA KALIBRASI EFISIENSI DETEKTOR SEMIKONDUKTOR HPGe MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

KAJIAN KADAR UNSUR KROM DALAM LIMBAH TEKSTIL DENGAN METODE AAN

VALIDASI METODA PENGUKURAN ISOTOP 137 Cs MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

KAJIAN DETEKTOR AKTIVASI NEUTRON CEPAT UNTUK PENGGUNAAN DETEKTOR NEUTRON

SIMULASI PENGUKURAN EFFISIENSI DETEKTOR HPGe DAN NaI (Tl) MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO MCNP5

OPTIMASI ALAT CACAH WBC ACCUSCAN-II UNTUK PENCACAHAN CONTOH URIN

PENAFSIRAN NILAI KETIDAKPASTIAN ANALISIS Fe, Ca, Zr, Ba, La, Ti DAN Ce DALAM CUPLIKAN SEDIMEN DENGAN METODA XRF

VALIDASI METODA XRF (X-RAY FLUORESCENCE) SECARA TUNGGAL DAN SIMULTAN. UNTUK ANALISIS UNSUR Mg, Mn DAN Fe DALAM PADUAN ALUMINUM

GANENDRA, Vol. V, No. 1 ISSN ANALISIS DAN PENENTUAN DISTRIBUSI FLUKS NEUTRON SALURAN TEMBUS RADIAL UNTUK PENDAYAGUNAAN REAKTOR KARTINI

PENGENDALIAN MUTU METODE NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DENGAN UJI

IDENTIFIKASI DAN PENENTUAN LOGAM PADA TANAH VULKANIK DI DAERAH CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN DENGAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON CEPAT

PENGARUH WAKTU PENGAMBILAN SAMPLING PADA ANALISIS UNSUR RADIOAKTIF DI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PENENTUAN KADAR URANIUM DALAM SAMPEL YELLOW CAKE MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

GANENDRA, Vol. V, No. 1 ISSN Syarip ABSTRAK ABSTRACT

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 30-34

VALIDASI METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON UNTUK UNSUR-UNSUR DI DALAM STANDARD REFERENCE MATERIAL. NIST 1577b BOVINE LIVER INDRIA KURNIATI PRATASIS

Unnes Physics Journal

ANALISIS KESALAHAN DALAM SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA)

ANALISIS KANDUNGAN BROM (Br) PADA AIR SUMUR GALI DI DESA KLAMPOK KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH DENGAN METODE ANALISIS PENGAKTIFAN NEUTRON

Sistem Pencacah dan Spektroskopi

APLIKASI I PENGAKTIF NEUTRON CEPAT UNTUK PENENTUAN KANDUNGAN UNSUR N, P DAN K DI DALAM SLUDGE!

SIMULASI KALIBRASI EFISIENSI PADA DETEKTOR HPGe DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

Penentuan karakteristik cacahan pada counter dengan menggunakan sumber standar 152 Eu, 60 Co dan 137 Cs

PENENTUAN AKTIVITAS SUMBER RADIOAKTIF PEMANCAR GAMMA Eu-152 DI LABORATORIUM PTNBR

Kata kunci : Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), AAN, Reaktor Kartini PENDAHULUAN. Niati, Pratiwi Dwijananti, Widarto

PENENTUAN UNSUR Hf PADA TENAGA KARAKTERISTIK DENGAN METODA ANALISIS AKTIVASI NEUTRON (AAN)

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 10, Oktober 2007

PENGGUNAAN SINAR-X KARAKTERISTIK U-Ka2 DAN Th-Ka1 PADA ANALISIS KOMPOSISI ISOTOPIK URANIUM SECARA TIDAK MERUSAK

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Penentuan Fluks Neutron Termal di Fasilitas Kalibrasi Neutron dengan Menggunakan Keping Indium

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

IDENTIFIKASI LOGAM-LOGAM BERAT Fe, Cr, Mn, Mg, Ca, DAN Na DALAM AIR TANGKI REAKTOR DENGAN METODE NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SAA)

VALIDASI METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON INSTRUMENTAL UNTUK UNSUR-UNSUR ESENSIAL DALAM CUPLIKAN HAYATI MENGGUNAKAN SRM NIST 1573a RAMZY

PENINGKATAN FLUKS GENERATOR NEUTRON SAMES J-25 PTAPB-BATAN

PEMANFAATAN GAMMA SPEKTROMETRI UNTUK PENGAMATAN DISTRIBUSI PEMBELAHAN DALAM PELAT ELEMEN BAKAR NUKLIR

Laporan Praktikum Fisika Eksperimental Lanjut Laboratorium Radiasi. PERCOBAAN R2 EKSPERIMEN RADIASI β DAN γ Dosen Pembina : Drs. R. Arif Wibowo, M.

Tabel 1. Metode pengujian logam dalam air dan air limbah NO PARAMETER UJI METODE SNI SNI

RENCANA PERKULIAHAN FISIKA INTI Pertemuan Ke: 1

Unjuk Kerja Metode Flame -AAS Page 1 of 10

PEMBUATAN NANOPARTIKEL EMAS RADIOAKTIF DENGAN AKTIVASI NEUTRON

KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DENGAN SPEKTROMETER GAMMA PORTABEL DAN TEKNIK MONTE CARLO

PENGARUH IRADIASI BATU TOPAS TERHADAP KUALITAS AIR PENDINGIN PRIMER DAN KESELAMATAN RSG-GAS

DISTRIBUSI LOGAM Fe, Ca, Ti, Ba, Sr, Zr dan Ce DALAM BATUBARA DAN LIMBAH PEMBAKARANNYA PLTU CILACAP MENGGUNAKAN XRF

METODE KALIBRASI MONITOR GAS MULIA MENGGUNAKAN SISTEM SUMBER GAS KRIPTON-85 STATIS

PENENTUAN KESTABILAN SPARKING SPEKTROMETER EMISI MENGGUNAKAN BAHAN PADUAN ALUMINIUM

PENENTUAN KEMURNIAN PERAK SEBAGAI BAHAN INDUSTRI KERAJINAN PERAK DENGAN METODE AKTIV ASI NEUTRON

SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)

VALIDASI METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON UNTUK ANALISIS UNSUR Zn DAN Se PADA CUPLIKAN BAHAN MAKANAN

KONTROL KUALITAS HASIL ANALISIS Mn, Mg, Al, V DAN Na MENGGUNAKAN METODE k 0 -AANI

METODE STANDARDISASI SUMBER 60 Co BENTUK TITIK DAN VOLUME MENGGUNAKAN METODE ABSOLUT PUNCAK JUMLAH

PRODUKSI IODIUM-125 MENGGUNAKAN TARGET XENON ALAM

Analisis dan Penentuan Distribusi Fluks Neutron Thermal Arah Aksial dan Radial Teras Reaktor Kartini dengan Detektor Swadaya

YOGYAKARTA AIR BORNE QUALITY BASED ON THE LEAD PARTICULATE CONCENTRATION

KALIBRASI TENAGA DAN STANDAR MENGGUNAKAN ALAT X-RAY FLUORESENCE (XRF) UNTUK ANALISIS UNSUR ZIRKONIUM DALAM MINERAL

Laboratorium Teknik Analisis Radiometri Dan Spektrometri Serapan Atom Pusat Teknologi Nuklir Bahan Dan Radiometri

ANALISIS NIST SRM 1633B DAN SRM 1646A DENGAN METODE AAN DALAM RANGKA UJIBANDING ANTAR LABORATORIUM

ESTIMASI KETIDAKPASTIAN ANALISIS RADIONUKLIDA Ra-226, Ra-228, Th-228 DAN K-40 DALAM CUPLIKAN SEDIMEN DENGAN TEKNIK SPEKTROMETRI GAMMA

PEMBUATAN PROGRAM APN UNTUK SIMULASI ANALISA PENGAKTIF AN NEUTRON CEP AT

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN ISOTOP CS-137 DALAM BAHAN BAKAR U3Sh PASCA IRRADIASI

BAB VI PENERAPAN RADIOKIMIA DI BIDANG ANALITIK

Transkripsi:

170 Indo. J. Chem., 00, (), 170-174 DETERMINATION OF LIMIT DETECTION OF THE ELEMENTS N, P, K, Si, Al, Fe, Cu, Cd, WITH FAST NEUTRON ACTIVATION USING NEUTRON GENERATOR Penentuan Batas Deteksi Unsur N, P, K, Si, Al, Fe, Cu, Cd, dengan Aktivasi Neutron Cepat Menggunakan Generator Neutron Sunardi*, and Muryono Center of Accelerator Technology and Material Process, National Nuclear Energy Agency, Kompleks Babarsari, Yogyakarta, Indonesia 5581 Received 1 March 00; Accepted 5 April 00 ABSTRACT Determination of limit detection of the elements N, P, K, Si, Al, Fe, Cu, Cd, with fast neutron activation using neutron generator has been done. Samples prepared from SRM 704, N, P, K elements from MERCK, Cu, Cd, Al from activation foil made in San Carlos, weighted and packed for certain weight then iradiated during 0 minutes with 14 MeV fast neutron using the neutron generator and then counted with gamma spectrometry (accuspec). At this research condition of neutron generator was set at current 1 ma that produced neutron flux about 5,47.10 7 n/cm.s and experimental result shown that the limit detection for the elements N, P, K, Si, Al, Fe, Cu, Cd are,44 ppm, 1,88 ppm,,15 ppm, 1,44 ppm, 1, ppm, 1,5 ppm, 1,05 ppm,,99 ppm, respectively. The data indicate that the limit detection or sensitivity of appliance of neutron generator to analyze the element is very good, which is feasible to get accreditation AANC laboratory using neutron generator. Keywords: limit detection, AANC, neutron generator. PENDAHULUAN Akselerator generator neutron merupakan salah satu peralatan utama iptek nuklir modern yang digunakan untuk analisis unsur dalam suatu bahan dengan teknik analisis aktivasi neutron cepat (AANC). Sumber neutron cepat 14 MeV dapat diperoleh dari generator neutron berdasarkan interaksi antara D + T atau reaksi H + H 4 He + n. Untuk menunjang penelitian dengan menggunakan generator neutron diperlukan suatu pengakuan tentang kebenaran penilaian hasil uji yang dilakukan oleh alat tersebut. Salah satu hasil uji yang diperlukan adalah batas deteksi (limit of detection), sensitivitas atau kepekaan alat yang digunakan dalam analisis contoh uji sehingga diperoleh pengakuan dari pengguna jasa analisis yang dituangkan dalam sertifikat mutu. Sertifikasi mutu suatu laboratorium khususnya generator neutron bertujuan untuk memberikan jaminan kepada konsumen pengguna generator neutron bahwa hasil uji yang dihasilkan oleh laboratorium generator neutron tersebut mempunyai nilai kepekaan dan ketelitian yang baik. Dengan masalah tersebut laboratorium analisis menggunakan generator neutron perlu melakukan penelitian dan pengujian batas deteksi terhadap suatu bahan dengan metode AANC, sehingga memperoleh data yang memenuhi BSN 01-1991 atau ISO 900, sehingga data-data yang dihasilkan sangat menunjang pengakuan keberadaan suatu laboratorium generator neutron bagi masyarakat pengguna jasa pengujian/analisis [1]. Dalam penelitian ini dilakukan penentuan batas deteksi (limit of detection) dan sensitivitas unsur N, P, K, Si, Al, Fe, Cu, Cd dengan metode aktivasi neutron cepat yang dihasilkan oleh generator neutron, sehingga data hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan acuan penilaian terhadap kualitas alat generator neutron untuk analisis unsur dalam rangka memperoleh sertifikat akreditasi dari badan yang berwenang. Pada dasarnya metode AANC adalah analisis unsur yang menggunakan neutron cepat untuk mengaktivasi suatu bahan/cuplikan, sehingga cuplikan menjadi radioisotop. Setelah cuplikan diaktivasi, maka cuplikan mengandung unsur yang dapat memancarkan sinar radioaktif dan dapat dicacah dengan alat spektrometri gamma. Teknik analisis AANC didasarkan pada reaksi neutron cepat dengan inti, cuplikan yang akan dianalisis diirradiasi dengan menggunakan generator neutron. Inti atom unsur yang berada dalam cuplikan akan menangkap neutron dan berubah menjadi radioaktif dengan memancarkan sinar. Sinar yang dipancarkan umumnya memiliki energi yang karakteristik untuk setiap unsur/isotop, sehingga dapat diidentifikasi dengan menggunakan teknik spektroskopi gamma. Jumlah cacah kejadian peluruhan selama waktu untuk pencacahan (t c ) [,] adalah : mn Y A C a e e e BA ta td tc (1 ) (1 ) (1) * Corresponding author. Email address : sunardiptm@batan.go.id

Indo. J. Chem., 00, (), 170-174 171 dengan = fluks neutron, = tampang lintang reaksi, = ketetapan peluruhan t a = waktu yang diperlukan untuk iradiasi t d = waktu tunda (coolling time) t c = waktu yang diperlukan untuk pencacahan m = massa cuplikan a = kelimpahan relatif isotop cuplikan NA = bilangan Avogadro BA = berat atom unsur cuplikan Dalam penelitian ini, untuk menghitung kadar cuplikan digunakan metode relatif atau komparatif, untuk itu diperlukan cuplikan standar yang mengandung unsur yang akan ditentukan, yang jumlah dan komposisi telah diketahui dengan pasti. Cuplikan standar tersebut dipersiapkan dengan perlakuan yang sama seperti cuplikan yang diselidiki dan diiradiasi bersama-sama, sehingga mengalami paparan neutron yang sama besarnya. Dengan jalan membandingkan laju cacah cuplikan dan standar dapat dihitung kadar unsur di dalam cuplikan. Batas deteksi merupakan suatu nilai yang menyatakan berat minimum unsur dalam suatu cuplikan yang masih dapat dideteksi dengan peralatan yang digunakan. Dengan diketahui nilai batas deteksi, dapat dikatakan bahwa nilai tersebut merupakan nilai sensitivitas hasil pengujian dari alat tersebut. Untuk menghitung konsentrasi cuplikan yang diselidiki [4], dihitung dengan persamaan berikut: a.10 mc ms ( g) ( ppm) () W ( mg).10. a s dengan : mc = berat unsur yang diselidiki m s = berat unsur cuplikan standar W = berat cuplikan (mg) a = jumlah cacah cuplikan a s = jumlah cacah standar Kesalahan atau ralat relatif unsur pada konsentrasi tersebut (mc) adalah mc mc ( a / a) ( as / as ) ppm () Nilai batas deteksi (m L ) dapat dihitung dengan persamaan:, 71 4, 5 B 10 m L ms ( g ) W ( mg).10. as ( ppm) (4) Dengan: m s = berat unsur dalam cuplikan standar W = berat cuplikan (mg) B = laju cacah latar (Background), a s = laju cacah standar Menurut Iyer [5], limit deteksi dalam analisis aktivasi dalam tampilan cacah adalah: Dl,9 B (5) S Dengan B = cacah latar S = sensitivitas deteksi atau cacah/berat Sensitivitas (kepekaan) adalah ukuran kualitas metode yang menggambarkan kemampuan metode itu untuk mendeteksi suatu contoh uji. Dalam prakteknya kepekaan dinyatakan sebagai rasio kenaikan respon pengujian untuk setiap kenaikan kadar komponen contoh uji, sedang batas deteksi adalah untuk mengetahui kemampuan alat ukur yang dipakai untuk analisis contoh uji. METODE PENELITIAN Bahan Pada penelitian ini bahan yang digunakan adalah unsur standar SRM 704 (Standard Reference Materials 704), cuplikan N dari NH 4 F buatan Merck, cuplikan P dari KH PO 4, cuplikan K dari KCl buatan Merck, cuplikan Si, Fe buatan Merck, dan cuplikan Cu, Cd, Al dari Standard Activation Foil buatan San Carlos, California. Alat Peralatan yang digunakan adalah unit generator neutron SAMES J-5, PC/AT dan AccuSpec, perangkat spektrometer gamma dengan detektor HPGe, wadah ampul polyethilen, timbangan analitik, stopwatch dan alat bantu lain. Prosedur Kerja Persiapan cuplikan Disiapkan beberapa cuplikan yang terdiri dari Si, Al, Fe, NH 4 F, KH PO 4, dan KCl. Cuplikan ditimbang dengan beberapa variasi massa dan dimasukkan dalam wadah vial polietilen dan diberi label. Preparasi cuplikan dan standar dilakukan di laboratorium akselerator pada suhu ruangan 9 o C, kelembaban relatif adalah 70 %. Iradiasi dan pencacahan Sebagai sumber neutron digunakan generator neutron SAMES J-5 yang dapat mengahasilkan neutron cepat dengan energi 14 MeV. Wadah yang berisi cuplikan dan standar diiradiasi dengan neutron cepat yang dihasilkan oleh generator neutron selama 0 menit, dengan arus deutron 1 ma, tegangan operasi generator neutron adalah 110 kv, kemudian segera dicacah dengan spektrometri gamma (accuspec) dengan detektor HPGe. Kondisi optimum operasi alat spektrometer gamma adalah tegangan detektor HPGe 4000 V, Coarse gain 0, fine gain 1,87, shapping time s, jarak detektor dengan cuplikan,5 cm.

17 Indo. J. Chem., 00, (), 170-174 HASIL DAN PEMBAHASAN Kalibrasi alat uji Sebelum dilakukan pencacahan dengan spektrometer gamma (accuspec), terlebih dahulu dilakukan kalibrasi energi pada PC-MCA accuspec. Kalibrasi energi dilakukan dengan tujuan agar dalam pencacahan cuplikan diperoleh hubungan antara nomor salur yang bersesuaian dengan energi. Dalam kalibrasi energi digunakan sumber standar pemancar gamma 0 Co dan 17 Cs, dengan mengikuti program (software) grecal yang ada pada AccuSpec, maka dapat ditentukan kalibrasi energi pada alat spektroskopi gamma (AccuSpec). Seperti yang ditampilkan pada Tabel 1. Dengan fasilitas software grecal yang tersedia dalam accuspec akan didapatkan nilai slope = 1,0094 dan nilai offset = 15,797, sehingga diperoleh persamaan regresi linear dalam kalibrasi energi adalah: Y = 1,0094 X + 15,797 dengan Y = energi gamma dan X = nomor salur Kalibrasi efisiensi Kalibrasi efisiensi juga dilakukan dengan tujuan untuk mencari efisiensi deteksi dari detektor yang digunakan yaitu dengan membandingkan antara laju cacah yang diterima detektor dengan laju emisi dari sumber radiasi tertentu. Dalam kalibrasi ini digunakan sumber gamma standar 15 Eu dengan aktivitas 1,975.10 5 dps pada tanggal 15 Juni 1979. Data hasil pencacahan 15 Eu dan menurut Sunardi et al. [] hasil kalibrasi disajikan dalam Tabel. Tabel 1. Data kalibrasi energi dengan sumber gamma 17 Cs dan 0 Co Sumber gamma Energi gamma Nomor salur standar (kev) Cs-17 497 Co-0 117 1 99 114 Tabel. Data kalibrasi effisiensi deteksi Energi (kev) Cps Dps Yield effisiensi (%) 50,44 47,0 41,08 445,1 778,148 9,41 1085,9 1111,94 1407,94 11,7 0, 19,7,89 1,8 5, 4,1 4,85 55,1 0,078 0,84 0,01 0,008 0,1 0,1448 0,1014 0,155 0,07,1.10 -,1. 10-1,77. 10-1,54. 10-9,5. 10-7,4. 10-8,. 10 -,7. 10-5,8. 10 - Gambar 1. Kurva kalibrasi efisiensi Data hasil perhitungan efisiensi, kemudian dengan program Excel dituangkan dalam grafik efisiensi lawan energi gamma (Gambar 1), sehingga diperoleh persamaan Y =-0,01 ln (x) + 0,1014. Perhitungan fluks neutron generator neutron Nilai fluks neutron dari generator neutron merupakan besaran pokok yang menentukan perhitungan hasil uji, oleh karena itu langkah awal yang diperlukan dalam analisis adalah menentukan kondisi optimum operasi generator neutron, adapun kondisi optimun generator neutron dicapai pada tegangan pemercepat 110 kv, tegangan pemfokus 1-14 kv, tegangan kuadrupol 1 dan masing-masing adalah 8 kv dan 8 kv, tegangan ekstraktor 7-8 kv, tingkat kehampaan minimum adalah 10-5 torr. Dengan menggunakan activation foil copper buatan San Carlos, USA dengan massa 0,575 g, waktu iradiasi 0 menit, waktu tunda 588 detik, waktu pencacahan menit, diperoleh jumlah cacah 77 cps. Dengan data-data nuklir, kelimpahan isotop (a) = 100 %, waktu paro isotop = 9,45 menit, Yield gamma (Y) = 100 %, tampang lintang reaksi () = 5 mbarn, maka nilai fluks neutron dari generator neutron dapat dihitung dengan persamaan (1) yang dapat diubah menjadi: C. BA ln 1. mn a Y t. 1/. 1/. 1/ 1 e t e t 1 e tc A () Dengan data yang ada diperoleh nilai fluks neutron saat dilakukan untuk aktivasi cuplikan adalah 5,47.10 7 neutron/cm.detik Nilai batas deteksi Untuk memperoleh data hasil uji pada analisis N, P, K, Si, Al, Cu, Fe dan Cd dalam contoh uji maupun standar yang memenuhi syarat, ada beberapa parameter yang perlu mendapatkan perhatian antara lain validasi metode uji, di antaranya adalah presisi, akurasi dan batas deteksi []. Pada penelitian terdahulu telah diperoleh nilai akurasi dan presisi dari metode yang telah digunakan untuk analisis. N, P, K, Si, Al, Cu, Fe dan Cd.

Indo. J. Chem., 00, (), 170-174 17 Tabel. Data hasil ekperimen berbagai unsur dengan aktivasi neutron cepat No Unsur Berat cuplikan Laju cacah (cps) (g) Puncak Latar photo 1 14 N Standar 0,51 755 11 Cuplikan 0,1984 44 48 1 P Standar 0,51 1985 108 Cuplikan 0,1105 147 8 41 K Standar 0,51 1145 14 Cuplikan 0,145 487 5 4 8 Si Standar 1,004 75 17 Cuplikan 0,1084 1898 11 5 7 Al Standar 1,07 79 99 Cuplikan 0,1008 9 48 5 Fe Standar 0,9879 0 101 Cuplikan 0,10 14 7 7 Cu Standar 1,107 574 1 Cuplikan 0,09 9 8 11 Cd Standar 1,11 11 1 Cuplikan 0,1057 07 9 Tabel 4. Hasil perhitungan nilai batas deteksi sesuai persamaan (4) dan (5) No Unsur Sensitivitas (cacah/g) Batas deteksi * (ppm) Batas deteksi ** (g) 1 14 N 1,44 ± 0,5 0,008 1 P 80 1,88 ± 0,09 0,0074 K 151,15 ±0, 0,018 4 Si 79 1,44 ± 0,1 0,009 5 Al 07 1, ± 0,09 0,0088 Fe 84 1,5 ± 0,10 0,0095 7 Cu 54 1,05 ± 0,09 0,0084 8 11 Cd 081,99 ± 0,15 0,015 Keterangan: * Kamioki [4]; ** Iyer [5] Hasil eksperimen aktivasi neutron cepat menggunakan generator neutron terhadap cuplikan N, P, K, Si, Al, Cu, Fe dan Cd dan standar N, P, K, Si, Al, Cu, Fe dan Cd ditampilkan dalam Tabel. Dari Tabel 4 diperoleh nilai batas deteksi menurut Kamioki (kolom 4) dan menurut Iyer (kolom 5). Terlihat bahwa nilai sensitivitas dan batas deteksi untuk unsur N, P, K, Si, Al, Cu, Fe dan Cd nilainya bervariasi, hal ini dipengaruhi oleh nilai tampang lintang reaksi dari unsur tersebut, karena nilai tampang lintang berpengaruh terhadap reaksi yang terjadi. Besar kecilnya nilai batas deteksi dan sensitivitas hasil uji dipengaruhi juga oleh jumlah fluks neutron yang dihasilkan generator neutron, efisiensi pencacahan, optimasi sistem instrumen yang digunakan. Untuk memperoleh nilai fluks yang tinggi dengan meningkatkan arus ion deutron dan mempertahankan kestabilan arus ion pada sistem generator neutron, nilai ini dapat dicapai dengan mengoptimalkan parameter operasi generator neutron. Kondisi optimum operasi generator neutron adalah tegangan pemercepat 110 kv, tingkat kehampaan minimum 10-5 torr, tegangan kuadrupol 1 adalah 8 kv, tegangan kuadrupol adalah 8 kv, tegangan pemfokus antara 1-14 kv, tegangan pemfokus antar 7-8 kv, dalam Tabel 4 diperoleh nilai sensitivitas dan batas deteksi pada level fluks neutron 5,47.10 7 neutron/cm.detik Efisiensi detektor juga berpengaruh terhadap nilai batas deteksi dan sensitivitas hasil uji, untuk memperoleh efisiensi yang baik, maka parameter spektrometri gamma perlu dikondisikaan pada operasi optimum. Kenaikan efisiensi spektrometer gamma akan memperbaiki batas deteksi. Kondisi optimum sistem pencacah spektrometri gamma adalah pada shaping time mikro detik, tegangan detektor 4000 volt, jarak detektor dengan cuplikan adalah,5 cm [7]. Setiap unsur memiliki nilai batas deteksi dan sensitivitas yang berbeda-beda, semakin kecil nilai batas deteksi dan semakin besar cacah yang diperoleh pada contoh uji yang kecil berarti semakin baik atau semakin peka kualitas pengujian unsur dengan alat yang digunakan. Nilai batas deteksi dan sensitivitas dipengaruhi juga oleh bahan contoh uji yaitu nomor atom, waktu paro isotop dan kelimpahan isotop. Besar kecilnya nilai batas deteksi dan sensitivitas dipengaruhi oleh kesalahan sistematik yaitu kesalahan yang ditimbulkan oleh adanya faktor tetap yang mengakibatkan data hasil uji cenderung lebih tinggi atau lebih rendah dari harga yang sesungguhnya [8]. Kesalahan sistematik merupakan simpangan yang sangat mungkin terjadi pada setiap proses uji. Berbagai sebab dapat mengakibatkan timbulnya kesalahan sitematik seperti kelemahan metode uji, kelemahan analisis, kerusakan instrumen dan bahan standar yang tidak mampu ditelusuri. Adanya kesalahan sistematik akan mempengaruhi akurasi data hasil uji [8]. Besar kecilnya nilai batas uji dipengaruhi oleh bahan uji seperti tampang lintang reaksi, waktu paro isotop yang terbentuk, kelimpahan (abundance), dipengaruhi juga adanya fluks neutron yang dihasilkan oleh generator neutron. Untuk meminimalkan fluktuasi fluks neutron dari generator neutron maka diusahakan kestabilan arus ion deuteron dengan mengoptimalkan parameter operasi generator neutron. Dari hasil uji batas deteksi dan sensitivitas diperoleh nilai yang berbeda-beda untuk setiap unsur, hal ini dimungkinkan terkait dengan besar kecilnya nilai tampang lintang reaksi, yang akan mempengaruhi besar kecilnya cacah yang diperoleh dan hal ini akan berpengaruh terhadap nilai akurasi maupun presisi juga dipengaruhi oleh ketidakpastian nilai kalibrasi efisiensi deteksi untuk tiap-tiap energi tertentu. Dengan diperoleh nilai batas deteksi dan sensitivitas hasil uji dengan generator neutron akan memberikan jaminan kepada konsumen jasa laboratorium, bahwa hasil uji yang dihasilkan mempunyai nilai batas deteksi dan sensitivitas seperti

174 Indo. J. Chem., 00, (), 170-174 dalam Tabel 4, sehingga data tesebut dapat sebagai pendukung akreditasi laboratorium AANC dengan menggunakan generator neutron KESIMPULAN Diperoleh data eksperimen nilai batas deteksi masing-masing unsur yaitu unsur 14 N adalah,44 ppm, unsur 1 P adalah 1,88 ppm, unsur 41 K adalah,15 ppm, unsur 8 Si adalah 1,44 ppm, unsur 7 Al adalah 1, ppm, unsur 5 Fe adalah 1,5 ppm, unsur Cu adalah 1,05 ppm, unsur 11 Cd adalah,99 ppm. Data yang diperoleh dari hasil eksperimen ini menunjukkan bahwa batas deteksi atau sensitivitas alat generator neutron sangat baik, sehingga dapat dipakai sebagai pendukung akreditasi laboratorium akselerator generator neutron untuk analisis unsur dengan metode AANC dan memberikan jaminan para peneliti dan pengguna, bahwa hasil uji yang dihasilkan mempunyai nilai batas deteksi yang baik dalam orde ppm. UCAPAN TERIMA KASIH Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Sdr. Suraji dan Sdr. Supriyanto yang telah membantu dalam aktivasi cuplikan. DAFTAR PUSTAKA 1. Anonim, 1991, Pedoman 01-1991, Persyaratan Umum Kemampuan Laboratorium Kalibrasi dan Laboratorium Penguji, BSN, Jakarta.. Nargolwalla, S.S, and Prsybylowicz, E.P, 197, Activation Analysis with Neutron Generators, John Wiley and Sons, New York.. Csikai, J., 1987, CRC. Handbook of Fast Neutron Generators, Vol 1, CRC Press Inc., New York. 4. Kamioki H., 004, Joint Training Course on Application of Nuclear Technique in Industry and Environment Available for the Safety of Nuclear Facility, Pusdiklat Batan, Jakarta. 5. Iyer, R,.K., 198, Evaluation of Analitical Data in Activation Analysis, Bombay.. Sunardi, Samin, and Nuraini E., 005, Validasi Metode Analisis Aktivasi Neutron Cepat (AANC) untuk Unsur N, P, K, Si, Al, Cu, Cd, Fe Menggunakan Generator Neutron, Prosiding PPI- PDIPTN, PTM BATAN, Yogyakarta. 7. Pasikah, 1998, Optimasi Parameter Spetroskopi Gamma dengan Detektor Germanium Kemurnian Tinggi HPGe, Skripsi Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Riau, Pekanbaru. 8. Kukuh S., 1999, Validasi Metode, Buku Panduan Pelatihan Asessor, BSN, Jakarta.