PERANCANGAN PROSEDUR UNTUK MEMINIMASI RISIKO K3 BERDASARKAN HASIL HIRARC

dokumen-dokumen yang mirip
Tabel I.1 Data Kecelakaan Kerja di Rumah Batik Komar. (Sumber : Rumah Batik Komar) Kecelakaan kerja Dampak Frekuensi

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 4935

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PERANCANGAN STANDARD OPERATING PROCEDURE

Kata Kunci : Rumah Batik Komar, HIRARC, OHSAS 18001:2007, Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012, SOP, Intruksi kerja

BAB I PENDAHULUAN I.1

PERANCANGAN PENGENDALIAN K3 BERDASARKAN HASIL HIRARC

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

PERBAIKAN STANDARD OPERATING PROCEDURE

Kata Kunci: SOP, ISO 9001:2015, ISO14001:2015, Pengendalian Informasi Terdokumentasi, BPI.

Kata Kunci : SOP (Standard Operating Procedure), ISO 9001:2008, BPI (Business Process Improvement)

Perbaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Metode HIRARC di PT. Sumber Rubberindo Jaya

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

TEKNIK IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RESIKO PADA PANGGUNG GAS OKSIGEN PT ANEKA GAS INDUSTRI V

ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HIRARC (STUDI KASUS PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA UNIT SEMARANG)

Pendahuluan. Tabel I.1. Produksi Spare Part CV.Gradient

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO DI AREA PRODUKSI AEROSOL PT. UNZA VITALIS SALATIGA

BAB 1 : PENDAHULUAN. berskala besar, menengah ataupun kecil. Hal ini berpengaruh terhadap ketatnya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2392

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Data Kecelakaan Kerja Tahun Cacat Total

IMPLEMENTASI HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT AND CONTROL PADA PROSES PRODUKSI BC. CASTING GEDUNG C PT. SHOWA INDONESIA MANUFACTURING CIKARANG

3. kinerja dan efektivitas sistem manajemen mutu; 4. perencanaan telah berhasil dilaksanakan;

Naila Farhana, 2 Sri Widaningrum, 3 Heriyono Lalu 1, 2, 3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University

IDENTIFIKASI BAHAYA K3 KONSTRUKSI

Gambar I-1 Proses Pembuatan Batik

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PELAKSANAAN KONTRUKSI OIL DAN GAS DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION ABSTRAK ABSTRACT

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Seminar Nasional IENACO ISSN: PENILAIAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN METODE HIRARC DI PT. X PASURUAN JAWA TIMUR

SKRIPSI STUDI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA TENAGA KERJA BAGIAN PENGELASAN DI PT. OMETRACO ARYA SAMANTA SURABAYA

GAMBARAN IMPLEMENTASI HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT CONTORLS (HIRAC) DI AREA DERMAGA PT SUMBER HIJAU PERMAI

CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS)

BAB 1 : PENDAHULUAN. faktor yaitu, unsafe action dan unsafe condition. OHSAS menyebutkan risiko

Identifikasi Bahaya Pada Pekerjaan Maintenance Kapal Menggunakan Metode HIRARC dan FTA Dengan Pendekatan Fuzzy

Bisnis Proses Mapping Perusahaan Target Tiap Proses Ruang Lingkup Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mempertimbangkan manfaat namun juga dampak risiko yang ditimbulkan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

USULAN PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) UNTUK MEMINIMALKAN KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI RUMAH SAKIT LIMIJATI BANDUNG ABSTRAK

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PEMBAHASAN. Dengan mendefinisikan target-target BBS, berarti perusahaan telah

LAPORAN TUGAS AKHIR. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. Oleh :

SKRIPSI MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA PETERNAKAN SAPI DI PT X CABANG KOTA KEDIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu bangunan yang membutuhkan sumber daya, baik biaya, tenaga kerja,

Analisa Kecelakaan Menggunakan Metode Event and Casual Factor Analysis Pada Kecelakaan Menghilangkan Waktu Kerja Studi Kasus di PT.

Shifa Khairunnisa, 2 Sri Widaningrum, 3 Heriyono Lalu 1, 2, 3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University

PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Dr. Ir. Katharina Oginawati MS

AUDIT TERHADAP SISTEM MANAJEMEN K3 BERBASIS OHSAS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYUAGUNG

SCHEDULE TRAINING 2016

ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) DI CV. PRIMA MANDIRI TEKNIK SURABAYA SKRIPSI

Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control dan Pemilihan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis

ANALISIS KECELAKAAN DAN KESEHATAN KERJA DAN UPAYA PENCEGAHANNYA DI PT. XYZ SURABAYA DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESMENT SKRIPSI.

Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014

PENGUKURAN TINGKAT KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) UNTUK MENGKATEGORIKAN HAZARD DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DI PT. BAMBANG DJAJA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA DI AREA GUDANG BAHAN JADI DI PT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

SKRIPSI RISK ASSESSMENT PADA UNIT PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS BENDA TAJAM DI RSI SITI HAJAR SIDOARJO

LAPORAN TUGAS AKHIR. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya. Selviani R

Analisis Identifikasi Bahaya Pada Proyek Pembangunan Jalan Tol, Dengan Metode HIRARC dan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis (BCA)

Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 2016 to user

CONTOH (SAMPLE) Penerapan Sistem K3LM Proyek Konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Analisis Risiko Pekerjaan Pemindahan Barang Dengan Forklift Menggunakan Metode HIRARC Dan Penentuan Risk Ranking Menggunakan Fuzzy Logic Control

Seminar Nasional Riset Terapan 2015 SENASSET 2015 ISBN: Serang, 12 Desember 2015

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2944

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MONITORING KEAMANAN DAN KESELAMATAN FASILITAS RUMAH SAKIT (K3RS)

ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) DI.PG CANDI BARU, SIDOARJO SKRIPSI

PERBAIKAN STANDARD OPERATING PROCEDURE

BAB I PENDAHULUAN I.1

HEALTH, SAFETY, ENVIRONMENT ( HSE ) DEPARTMENT PT. GRAHAINDO JAYA GENERAL CONTRACTOR

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAAN APD DENGAN KEPATUHAN PEMAKAIAN APD PEKERJA BAGIAN WEAVING PT ISKANDARTEX INDAH PRINTING TEXTILE SKRIPSI

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) TERHADAP PERILAKU PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

#7 PENGELOLAAN OPERASI K3

Stephan Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

Healthy Tadulako Journal (Lusia, Hasanah, Bunniati : 57-61) 57

Journal Industrial Servicess Vol. 3 No. 2 Maret 2018

PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PENGOLAHAN KELAPA SAWIT PKS RAMBUTAN PTPN-3 TEBING TINGGI TAHUN 2013

Menjadi Institusi yang Excellent

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI ANALISIS PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. BRAJA MUSTI

Moch. Fatkhun Nizar Hartati Tuna Ningsih Dewi Sumaningrum Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IDENTIFIKASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MENGGUNAKAN METODE HIRARC

Kepemimpinan & Komitmen

TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang Strata Satu ( S1 )

PANDUAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN RUMAH SAKIT VITA INSANI PEMATANGSIANTAR

PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PT. SINAR GRAFINDO SURAKARTA: DRAFT AJUAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

II. TI JAUA PUSTAKA Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (K3 Umum)

Lanjutan ISO Konsistensi Mutu. 6. Aspek Legal. 7. Peningkatan Produktivitas. 8. Meningkatkan unjuk kerja keuangan. 9.

Perancangan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Berdasarkan OHSAS Di PT X (Studi Kasus : Produksi Teh)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan

Abstrak. Abstract METODOLOGI PENELITIAN PENDAHULUAN

Transkripsi:

PERANCANGAN PROSEDUR UNTUK MEMINIMASI RISIKO K3 BERDASARKAN HASIL HIRARC SERTA MEMENUHI REQUIREMENT OHSAS 18001:2007 KLAUSUL 4.3.1, 4.4.6 DAN PERATURAN PEMERINTAH NO 50 TAHUN 2012 DI LABORATORIUM PENGENDALIAN KUALITAS LINGKUNGAN (LPKL) PDAM KOTA BANDUNG Gerry Gumilar 1, Ir. Wiyono M.T. 2, Heriyono Lalu, ST., MT. 3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu, Bandung 40257 Indonesia E-mail: gerryardimanggala@gmail.com, wiy2606@gmail.com, heriyonolalu80@gmail.com ABSTRAK Laboraturium Pengendalian Kualitas Lingkungan (LPKL) PDAM Kota Bandung merupakan perusahaan yang meneliti kualitas lingkungan (air,tanah,udara). Kegiatan yang dilakukan berupa pengujian sampel uji. Belum adanya prosedur K3 dan masih terdapat kecelakaan kerja menjadi penyebab utama minimnya pelaksanaan K3 di LPKL PDAM Kota Bandung. Berdasarkan kondisi tersebut LPKL PDAM Kota Bandung mengenai K3 maka metode penelitian yang digunakan adalah HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control). Metode ini dilakukan dengan mengidentifikasi bahaya yang terjadi di seluruh aktivitas proses uji sampel dan menilai seluruh potensi bahaya untuk dilakukan pengendalian potensi bahaya tersebut yang disesuaikan dengan requirement integrasi antara OHSAS 18001:2007 dengan PP No. 50 Tahun 2012. Pada tahap pengumpulan data diperoleh bahwa terdapat banyak potensi bahaya yang akan terjadi di LPKL PDAM Kota Bandung. Hasil dari requirement integrasi yang telah disesuaikan dengan analisis aktivitas menggunakan HIRARC menunjukan bahwa, dibutuhkan prosedur tertulis serta alat pelindung diri (APD) untuk mengurangi setiap potensi bahaya yang akan terjadi di masing-masing aktivitas. Prosedur yang dihasilkan dari penelitian ini adalah prosedur pengendalian material berbahaya. Prosedur ini juga berfokus untuk membantu pekerja dalam memberikan pengetahuan terhadap pentingnya K3. Kata Kunci : OHSAS 18001:2007, PP No. 50 Tahun 2012, HIRARC, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, K3 ABSTRACT Environmental Quality Control Laboratory (LPKL) PDAM Bandung is the company that examines the quality of the environment (water, soil, air). The activities carried out in the form of a test sample testing. The absence of K3 procedure and there are still a major cause of work accidents lack of execution K3 in LPKL PDAM Bandung. Under these conditions LPKL K3 PDAM Bandung on the research method used is HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control). This method involves identifying the hazards that occur throughout the sample test process activity and assess all potential dangers to do control the potential hazards that are tailored to the requirements of integration between OHSAS 18001: 2007 with PP 50 in 2012. In the data collection phase is obtained that there are many potential hazards that would occur in LPKL PDAM Bandung. Results of the integration requirements that have been adapted to use HIRARC activity analysis showed that, required written procedures and personal protective equipment (PPE) to reduce any potential hazards that would occur in each activity. Procedures resulting from this research is hazardous material control procedures. This procedure is also focused on helping workers in providing knowledge of the importance of K3. Keywords: OHSAS 18001: 2007, PP 50 2012, HIRARC, Occupational Health and Safety, K3 1

1. Pendahuluan Latar Belakang Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan suatu kondisi yang mempengaruhi, atau dapat mempengaruhi kesehatan dan keselamatan karyawan atau pekerja lainnya termasuk pekerja sementara, pengunjung dan orang lain dalam tempat kerja (Gaspersz, 2013).Selain itu, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 pasal 5 poin 1 menyebutkan bahwa perusahaan wajib menerapkan SMK3 pada perusahaannya. Laboratorium Pengendalian Kualitas Lingkungan (LPKL) PDAM Kota Bandung adalah laboratorium untuk meneliti kualitas lingkungan yang ada di Kota Bandung yang terdiri dari air, tanah, dan udara. Pada saat ini, LPKL PDAM Kota Bandung telah berupaya menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan menyediakan alat pelindung diri berupa sarung tangan, sepatu boots dan masker. Selain alat pelindung diri, disediakan pula alat pemadam kebakaran dan larangan merokok di area kerja.beberapa kecelakaan yang pernah terjadi di LPKL PDAM Kota Bandung dapat dilihat pada Tabel I.1 Table I.1 Data Kecelakaan Kerja (Sumber : LPKL PDAM Kota Bandung) Kecelakaan Dampak Upaya yang Kerja dilakukan Terkena cipratan bahan kimia saat melakukan uji kimia Terjatuh karena lantai yang basah terkena tumpahan sampel Alat Uji pecah karena tersenggol atau terlepas dari genggaman Tangan memerah, iritasi, atau dapat terbakar Memar pada tubuh atau dapat sampai patah tulang Menyebabkan luka gores pada kaki Alat Pelindung Diri Alat Pelindung Diri alat pelindung diri Keracunan Dapat bahan kimia menyebabkan alat disebabkan gangguan oleh masuknya pernafasan, pelindung zat kimia ke iritasi, dan mual diri dalam tubuh mual lewat saluran pernafasan atau kontak dengan kulit Occupational Health and Safety Assessment Series atau sering dikenal OHSAS 18001:2007. OHSAS 18001:2007 merupakan suatu standar internasional untuk sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja, yang memungkinkan organisasi meningkatkan efektifitas perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja yang terencana, terukur, dan terstruktur (Gaspersz, 2013). Pengertian tersebut sangat jelas bahwa dengan menerapkan standar OHSAS 18001:2007 maka LPKL PDAM Kota Bandung dapat berupaya untuk mengurangi risiko angka kecelakaan (Ramli, 2010). Penelitian kali ini difokuskan untuk membuat rancangan prosedur untuk meminimasi risiko kesehatan dan keselamatan kerja Klausul 4.3.1 dan 4.6.6 menurut standar OHSAS 18001:2007 dan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 di LPKL PDAM Kota Bandung. Pada penelitian ini menggunakan metode pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control). Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang didapat, maka tujuan penelitian ini adalah (1)Mengidentifikasi resiko dan bahaya yang terjadi terkait K3 pada LPKL PDAM Kota Bandung;(2)Mengevaluasi gap antara potensi bahaya dan risiko yang teridentifikasi dengan requirement OHSAS 18001:2007 dan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012;(3)Merancang SOP yang sesuai terkait SMK3 berdasarkan requirement OHSAS 18001:2007 Klausul 4.3.1, 4.4.6 dan PP No. 50 Tahun 2012 di LPKL PDAM Kota Bandung. Batasan Adapun batasan-batasan pada penelitian ini adalah (1) Data yang digunakan adalah data yang didapatkan dari LPKL PDAM Kota Bandung di bagian laboratorium uji air; (2) Hasil rancangan hanya sampai tahap dokumentasi tidak sampai pada tahap implementasi; (3) Bentuk pengendalian risiko yang diusulkan hanya mencakup pengendalian administrasi dikarenakan pengendalian ini tidak membutuhkan biaya. Manfaat Manfaat Penelitian ini adalah (1) Memudahkan perusahaan dalam peningkatan kualitas K3 di laboratorium ; (2) Perusahaan dapat mengikuti sertifikasi OHSAS 18001:2007 dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan ; (3) Perusahaan dapat melakukan pembenahan k3 laboratorium yang kontinu 2. Tinjauan Pustaka Kesehatan dan Keselamatan Kerja Mangkunegara (2002, p.163) Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya 2

dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur. Kesehatan dan Keselamatan Kerja merupakan kondisi dan faktor-faktor yang mempengaruhi, atau dapat mempengaruhi, kesehatan dan keselamatan karyawan atau pekerja (termasuk pekerja sementara dan personel kontraktor), pengunjung, atau orang lain dalam tempat kerja (Gaspersz, 2013). Kondisi yang harus diperhatikan adalah segala kegiatan perusahaan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. HIRARC Hazard Identifikasi, Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) merupakan dokumen yang berisikan tentang identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan pengendalian terhadap risiko tersebut (Maubere & Panjaitan, 2014) Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja OHSAS 18001:2007 Occupational Health and Safety Assessment Series (OHSAS) 18001:2007 merupakan standar internasional untuk sistem manajemen K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja), yang memungkinkan organisasi mengendalikan risikorisiko yang berkaitan dengan K3 serta meningkatkan kinerja K3. Standar OHSAS 18001:2007 didasarkan pada metodologi peningkatan terus-menerus yang dikenal sebagai Plan-Do-Check-Action (PDCA) sebagai berikut (Gaspersz, 2013) : (1) Rencanakan (Plan) : Tetapkan tujuan-tujuan dan proses-proses yang diperlukan untuk memberikan hasil sesuai dengan kebijakan K3 organisasi; (2) Laksanakan (Do) : Implementasi proses-proses; (3) Periksa (Check) : Memonitor proses-proses terhadap kebijakan K3, tujuan-tujuan, persyaratan hukum dan persyaratan lainnya, dan melaporkan hasil-hasil; (4)Tindakan (Action) : Melakukan tindakan untuk meningkatkan terus-menerus kinerja K3. Standard Operational Procedure (SOP) Prosedur merupakan intruksi tertulis sebagai pedoman dalam menyelesaikan sebuah tugas rutin atau tugas yang berulang-ulang (Repetitif) dengan cara yang efektif dan efisien, untuk menghindari terjadinya variasi atau penyimpangan yang dapat memengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan. Standard Operating Procedure (SOP) merupakan panduan yang digunakan untuk memastikan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan berjalan dengan lancar. 3. Metode Penelitian Model Konseptual Model konseptual merupakan suatu rancangan terstruktur yang berguna untuk melakukan suatu penelitian. Oleh karena itu, sebelum melakukan sebuah penelitian dibutuhkan suatu model konseptual terlebih dahulu. Model konseptual ini menggambarkan beberapa variabel baik input, process, output dan variabel lainnya yang saling berkaitan untuk menghasilkan tujuan atau hasil dari penelitian. Model Konseptual untuk tugas akhir ini dapat dilihat pada Gambar III.1. Gambar III.1 Model Konseptual Pada Gambar III.1 Model Konseptual dapat dilihat bahwa penelitian ini memiliki beberapa input yaitu sebuah kondisi aktual penerapan kesehatan dan keselamatan kerja pada LPKL PDAM Kota Bandung dan input selanjutnya merupakan persyaratan internasional yaitu standarisasi OHSAS 18001:2007 Klausul 4.3.1 dan 4.4.6. Input pertama bertujuan untuk mengidentifikasi kesehatan dan keselamatan kerja yang terjadi pada LPKL PDAM Kota Bandung dengan menggunakan HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control) hasil dari tahap ini merupakan prosedur yang akan digunakan guna untuk mengurangi kecelakaan kerja dan potensi kecelakaan kerja. Input yang kedua merupakan persyaratan OHSAS 18001:2007 Klausul 4.3.1, 4.4.6 dan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 yang bertujuan untuk menentukan requirement yang harus dipenuhi untuk dilakukan pengendalian. Hasil dari HIRARC merupakan pengendalian lanjut berdasarkan risiko High dan Significant dimana akan dilakukan evaluasi terhadap persyaratan OHSAS 18001:2007 Klausul 4.3.1, 4.4.6 dan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 yang berguna untuk menghasilkan pengendalian terhadap potensi bahaya. Proses integrasi tersebut akan menjadikan output penelitian ini yaitu merancangan pengendalian risiko terhadap seluruh kecelakaan kerja yang terdapat pada LPKL PDAM Kota Bandung Sistematika Pemecahan Masalah Adapun sistematika pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3

Pada HIRARC dilakukan Hazard Identification, Risk Assesment, dan Risk Controlling berdasarkan data kecelakaan dan aktifitas yang ada di LPKL PDAM Kota Bandung. Selanjutnya dilakukan integrasi OHSAS 18001:2007 dengan PP No.50 tahun 2012. Pada tahap analisis gap, dilakukan analisis antara kondisi actual LPKL PDAM Kota Bandung dengan integrase OHSAS 18001:2007 dengan Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2012 agar rancangan yang diusulkan sesuai dengan kondisi LPKL PDAM Kota Bandung Analisis Hasil Rancangan Pada tahap ini akan dirancangan Standard Operating Procedure (SOP) untuk meminimasi potensi bahaya dan potensi risiko yang terdapat pada proses Uji air LPKL PDAM Kota Bandung. Perancangan SOP tersebut didapatkan dari pengendalian menggunakan metode HIRARC, persyaratan OHSAS 18001:2007 dan PP No. 50 Tahun 2012, didapatkan usulan berupa prosedur dan persyaratan lain yang dibutuhkan dalam menyusun sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja di LPKL PDAM Kota Bandung. Perancangan prosedur ini termasuk dalam tahap pengendalian administrasi, pengendalian ini terpilih dikarenakan pengendalian ini tidak memerlukan biaya. Perancangan prosedur dan persyaratan lain ini disesuaikan berdasarkan OHSAS 18001:2007 klausul 4.3.1, 4.4.6 dan PP No. 50 Tahun 2012 adalah SOP Prosedur Pengendalian Material dan Persyaratan lain berupa Instruksi Kerja Pelabelan zat berbahaya dan Form Pengendalian Material Berbahaya 5. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian adalah sebagai berikut (1)Terdapat 39 potensi bahaya dan potensi risiko pada aktivitas Uji kadar besi(fe) dengan spektrofotometri serapan atom (SSA yaitu 18 Significant Risk (Resiko Tinggi),20 Moderate Risk (risiko Sedang), dan 1 Low Risk (Risiko Rendah); (2) Terdapat satu gap yang terjadi di LPKL PDAM Kota Bandung yaitu LPKL PDAM Kota Bandung belum memiliki informasi terkait dengan material berbahaya, serta belum melakukan identifikasi terhadap bahaya-bahaya yang timbul.; (3) Prosedur yang dibuat berdasarkan gap yang terjadi dengan integrase klausul 4.3.1 dan 4.4.6 OHSAS 18001:2007 dan Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 adalah Prosedur pengendalian material berbahaya. Gambar 3.1 Sistem Pemecahan Masalah 4. Pembahasan Setelah seluruh data yang diperlukan sudah terkumpul, selanjutnya data tersebut diolah untuk mendapatkan suatu hasil. Pada penelitian ini, dilakukan tiga tahapan pengolahan yaitu HIRARC, Integrasi OHSAS 18001:2007 dengan PP no 50 tahun 2012 dan analisis gap. 6. Daftar Pustaka 50, P. P. (2012). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Kementrian Hukum dan Hak Azazi Manusia. Gaspersz, V. (2013). All-in-one Bundle of ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001, ISO 22000, ISO 26000, ISO 28000, ISO 31000, ISO 13053-1, ISO 19011. Bogor, Indonesia: Tri-Al-Bros Publishing. 4

Hadipoetro, S. (2014). Manajemen Komprehensif Keselamatan Kerja. Jakarta: Yayasan Patra Tarbiyyah Nusantara. Harjanto, N. T., Suliyanto, & Sukesi, E. (2011). Manajemen Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun sebagai upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Perlindungan Lingkungan. Pusat Teknoogi Bahan Bakar Nuklir. Hermawan, R. (2012). Risk Mapping Kecelakaan Kerja dengan Metode Hazard Identification, Risk Assessment dan Risk Control pada Pekerjaan Spinning I PT. Apac Inti Corpora. Malaysia, M. o. (2008). Guidelines for Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control HIRARC. Departemen of Occupational Safety and Health. Ramli, S. (2010). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001. Jakarta: Dian Rakyat. Adyaesta, R. D., Widaningrum, S., & Poeri, P. (2010). Perancangan SOP dan Kebijakan K3 untuk Memenuhi Requirement Integrasi ISO 9001:2008 dengan OHSAS 18001:2007 di CV. Gradient Menggunakan Metode Business Process Improvement. Tugas Akhir. Fuadillah, F. A., Widaningrum, S., & Suryadhini, P. P. (2010). Perancangan Standard Operating Procedure untuk Memenuhi Requirement Integrasi ISO 9001:2008 dengan OHSAS 18001:2007 (Klausul 4.3.1, 4.5.1, 4.5.2, 4.5.3.1, 4.5.3.2, dan 4.6) di CV. Gradient Menggunakan Metode Business Process Improvement. Tugas Akhir. Ari H., (2015). Perancangan Prosedur untuk meminimasi risiko K3 berdasarkan hasil HIRARC serta memenuhi requirement OHSAS 18001:2007 klausul 4.3.1, 4.4.6 dan Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2012 di Rumah Batik Komar. Tugas Akhir. 5