Tujuan Umum Pembelajaran Mampu berkomunikasi dengan menerapkan prinsip budaya setempat (Minangkabau)

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian

DAFTAR ISI BAB I. PENGANTAR... 1

BAB IV PRAKTEK PEWARISAN HARTA PUSAKA TINGGI TIDAK BERGERAK DALAM MASYARAKAT ADAT MINANGKABAU DI NAGARI PARIANGAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mamak atau pulang ka bako (Navis,1984: ). Dengan kata lain dikenal

JUDUL SKRIPSI : PERBANDINGAN SISTEM PEWARISAN DALAM MASYARAKAT JEPANG DAN MASYARAKAT MINANGKABAU

BAB I PENDAHULUAN. terdahulu, dan harta ini berada dibawah pengelolahan mamak kepala waris (lelaki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari individu lain. 1. Pertalian darah menurut garis bapak (Patrilineal)

BAB I PENDAHULUAN. komunitas masyarakat matrilineal paling besar di dunia (Kato, 2005).

BAB V PENUTUP. perkawinan yang pantang oleh adat. Di Kenagarian Sungai Talang yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia baik secara langsung maupun tidak langsung selalu memerlukan

Kajian Pakaian penghulu Minangkabau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

ABSTRACT

SANKSI ADAT TERHADAP PERKAWINAN SESUKU DALAM KENAGARIAN SUNGAI ASAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kekal berdasarkan Ketuhanan Yang maha Esa. Oleh karena itu, pengertian perkawinan

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG NAGARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENYULUHAN DAN PELATIHAN PERLENGKAPAN PROSESI ADAT PERKAWINAN KANAGARIAN NAN XX KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. beberapa aspek yang perlu untuk diperhatikan baik itu oleh masyarakat sendiri

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA

Peran Mamak Pada Masyarakat Minang Perantau Di Desa Merak Batin

Orang Ujung Gading. Etnografi. Nuriza Dora 1)

HASIL WAWANCARA. Konteks Tatap Muka dalam Komunikasi Antarpribadi

BAB I PENDAHULUAN. Adat istiadat merupakan salah satu perekat sosial dalam kehidupan

HUKUM KEKERABATAN A. PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI. Bagian ini menjelaskan mengenai teori kepemimpinan dan gaya

BENTUK DAN PENGGUNAAN KATA SAPAAN BAHASA MINANGKABAU DI KENAGARIAN SUNGAI JAMBU, KABUPATEN TANAH DATAR

ADOPSI HUKUM ADAT MATRILINEAL AKIBAT HUKUM ADOPSI 15/03/2018

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG TANAH ULAYAT DAN PEMANFAATANNYA

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan beragam etnis dan budaya. Terdiri

BAB I PENDAHULUAN. salah satu suku bangsa dan budaya yang sangat unik diantara suku-suku bangsa yang

TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dan Pendekatan Teori Keluarga

PENDAHULUAN Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. harus mendapat pengakuan dari masyarakat. Begawai, begitulah istilah yang

TRADISI MANGAKU INDUAK DAN MANIMBANG SALAH DALAM PERKAWINAN DI NAGARI TARATAK BARU KECAMATAN TANJUNG GADANG KABUPATEN SIJUNJUNG

BAB I PENDAHULUAN. dan agamanya, semenjak dahulu menjadi perhatian khas dari para ilmuwan dan para

WARNA LOKAL MINANGKABAU DALAM NOVEL SALAH PILIH KARYA NUR ST. ISKANDAR ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. keluarga dalam ikatan suatu perkawinan.ikatan perkawinan adalah ikatan lahir

BAB II SISTEM KELUARGA JEPANG DAN SISTEM KELUARGA MINANGKABAU. Secara umum yang dimaksud dengan keluarga adalah adanya ibu, ayah dan

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2008

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kelurahan Parit Rantang Payakumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Karo dikenal sebagai masyarakat yang menganut stelsel

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya seperti Batak, Jawa, Sunda, Minangkabau, Bugis, Madura, Betawi dan

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena hukum kewarisan sangat erat kaitannya dengan ruang

BAB I PENDAHULUAN. pangan dalam kehidupannya, yaitu dengan mengolah dan mengusahakan

HUKUM ADAT (Pasca Mid Semester)

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi dalam batin seseorang (Damono, 2002: 1).

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. pusaka peninggalan mayit kepada ahli warisnya. 1

BAB II GAMBARAN UMUM PERNIKAHAN DALAM ADAT BATAK TOBA 2.1 SISTEM SOSIAL MASYARAKAT BATAK TOBA

Keluarga merupakan tempat berlindung dari tekanan-tekanan fisik maupun psikis yang datang dari lingkungannya. Untuk melindungi diri maka diperlukan

Tanah, dan Kepemilikan Harta Benda lainnya

KEPASTIAN HUKUM BAGI TANAH ULAYAT MASYARAKAT MINANGKABAU DI SUMATERA BARAT Oleh: Ridho Afrianedy,SHI, Lc (Hakim PA Sungai Penuh)

Hukum Adopsi menurut Hukum Adat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat batak toba menganut sistem kekeluargaan patrilineal yaitu

KATA SAPAAN DALAM BAHASA MINANGKABAU DI KENAGARIAN TUIK IV KOTO MUDIAK BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN

BUDAYA MASYARAKAT MINANGKABAU DALAM NOVEL MEMANG JODOH KARYA MARAH RUSLI (Kajian Antropologi Sastra) SKRIPSI. Oleh. Moh. Muqtafi NIM

BAB I PENDAHULUAN. Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Samosir, dan Kabupaten Samosir.

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dan memiliki bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan kepribadian, tingkah laku, watak, moral dan pendidikan anak. buruk kepada lingkungan masyarakat (Nurfarika, 2015)

PERATURAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2007 POKOK-POKOK PEMERINTAHAN NAGARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. paranak dan pihak perempuan atau parboru. Perkawinan mengikat kedua belah

BAB I PENDAHULUAN. rasakan atau yang mereka alami. Menurut Damono (2003:2) karya sastra. selama ini tidak terlihat dan luput dari pengamatan.

keluarga,atau dalam adat Minang disebut paruik, hingga lingkungan hidup

UNSUR BUDAYA MINANGKABAU DALAM NOVEL MENCARI CINTA YANG HILANG KARYA ABDULKARIM KHIARATULLAH. Diah Irawati

BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa

RANCANGAN PERATURAN NAGARI SITUJUAH GADANG Nomor: 03/NSG/2002. Tentang BENTUK PARTISIPASI ANAK NAGARI DALAM PEMBANGUNAN NAGARI

PERATURAN NAGARI SUNGAI KAMUYANG NOMOR : 05 TAHUN 2003 TENTANG TATA CARA AKAD NIKAH DAN BARALEK KAWIN

I. PENDAHULUAN. Asal usul bangsa Lampung berasal dari Sekala Brak yaitu sebuah Kerajaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan dalam Islam merupakan anjuran bagi kaum muslimin. Dalam undang

BAB I PENDAHULUAN. oleh hukum adatnya masing-masing. Negara telah mengakui hak-hak adat

BAB III PRAKTEK PEWARISAN HARTA PUSAKA TINGGI TIDAK BERGERAK DALAM MASYARAKAT ADAT MINANGKABAU. A. Gambaran Umum Nagari Pariangan Kecamatan Pariangan

ÉÄx{M. Joeni Arianto Kurniawan, S. H.

BAB VI PENUTUP. Penelitian tentang sastra lisan yang dilakukan selama ini, cenderung

BAB II LANDASAN TEORI. sinonim dengan om atau paman tetapi dalam masyarakat Minangkabau. kata mamak tidak dapat diganti oleh kata om dan paman.

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambaha

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan saat-saat penting dalam kehidupan seseorang. Peristiwa-peristiwa penting

BAB II KEDUDUKAN ANAK TERHADAP HARTA PENINGGALAN AYAH PADA MASYARAKAT MINANGKABAU 2.1 TINJAUAN UMUM MENGENAI HUKUM ADAT

BAB I PENDAHULUAN. prinsip matrilineal. Prinsip matrilineal maksudnya adalah mengikuti garis

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Informan dalam penelitian ini adalah masyarakat beretnis Minangkabau di Desa

BAB I PENDAHULUAN. putra dan timur asing, yang mempunyai upaya memaksa lagi pula tidak di

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang ada di masyarakat berbeda-beda antara masyarakat satu dengan

ANALISIS PERAN GENDER DALAM BUDAYA MATRILINEAL, MANAJEMEN KEUANGAN, DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI PROVINSI SUMATERA BARAT SRI ZULFIA NOVRITA

BAB III PELAKSANAAN PENGANGAKATAN ANAK TERHADAP BAPAK KASUN YANG TERJADI DI DESA BLURI KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN

BAB III KEBIASAAN PEMBAGIAN WARIS ADAT MASYARAKAT KEJAWAN LOR. A. Pengertian Anak Perempuan Sulung oleh Masyarakat Kejawan Lor

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH KECAMATAN LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

BAB III MONOGRAFI KENAGARIAN PASAR LAMA MUARA AIR HAJIKECAMATAN LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN

KEHIDUPAN ANAK DARI HASIL PERKAWINAN CAMPURAN

Struktur, Fungsi, dan Makna Talempong Bundo dalam Upacara Maanta Padi Saratuih

BAB IV ANALISIS HUKUM WARIS ISLAM TERHADAP PRAKTEK PEMBAGIAN WARIS DI KEJAWAN LOR KEL. KENJERAN KEC. BULAK SURABAYA

BAB 2 PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. diberi nama. Meski demikian, Indonesia memiliki lima pulau besar yaitu

Adapun Monografi Kenagarian di Kecematan Bayang yang menjadi objek penelitian penulis sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamakan kematian. Peristiwa hukum tersebut menimbulkan akibat

JURNAL PENYELESAIAN SENGKETA TANAH ULAYAT DI KERAPATAN ADAT NAGARI KECAMATAN LUBUK BEGALUNG KOTA PADANG. Oleh: P R I M A Z O L A NPM:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Republik Indonesia (NRI) memiliki wilayah yang sangat luas

BAB I PENDAHULUAN. terjadi sebuah perubahan. Perlawanan budaya merupakan sebuah perjuangan

ASAL USUL DAN MAKNA NAMA GELAR DATUAK DI NAGARI NAN TUJUAH KECAMATAN PALUPUH KABUPATEN AGAM ( Analisis Semiotik ) SKRIPSI

Transkripsi:

PENGAMBILAM KEPUTUSAN DALAM KELUARGA MENURUT BUDAYA MINANGKABAU Oleh : Dra. Silvia Rosa, M. Hum Ketua Jurusan Sastra Daerah Minangkabau FS--UA FS

Tujuan Umum Pembelajaran Mampu berkomunikasi dengan menerapkan prinsip budaya setempat (Minangkabau)

Tujuan Khusus Pembelajaran Mengerti dan mampu menjelaskan cara pengambilan keputusan menurut nilai budaya Minangkabau Mengerti dan mampu menjelaskan prinsip musyawarah dalam masyarakat Minangkabau

KELUARGA atau KERABAT MENURUT ORANG MINANGKABAU Masyarakat Minangkabau menganut garis keturunan menurut prinsip matrilineal. Ikatan kekeluargaan (kekerabatan) dibentuk secara garis matrilineal. Ibu menjadi titik pusat rujukan dalam menarik garis kekerabatan secara matrilineal. Ikatan kekerabatan dibentuk oleh Ibu dengan anakanakanaknya, serta saudarasaudara-saudara ibu secara matrilineal.

Konsekwensi Prinsip Garis Kekerabatan Matrilineal Masyarakat Minangkabau mengenal keluarga komunal (extended (extended family) family) bukan keluarga inti (nuclear family). family). Suku menjadi penting diketahui secara jelas karena suku menjadi ciri identitas kultural. Suku diwariskan oleh ibu kepada anakanak-anaknya, baik laki--laki maupun perempuan. laki Orang sesuku (sama suku) adalah bersaudara secara kultural, oleh karena itu tidak boleh saling mengawini.

Perkawinan dilakukan keluar dari garis suku (eksogami eksogami). ). Perkawinan sesuku adalah perkawinan yang terlarang dan dapat diberi sanksi secara adat (dibuang dari nagari). Perkawinan ideal adalah perkawinan dengan anak mamak (anak saudara lakilaki-laki ibu). Ungkapan adat Minangkabau menyatakan bahwa Kuah Kuah tatuang ka piriang, nasi ka dimakan juo juo artinya : kuah tertuang ke dalam piring, dan nasinya akan dimakan juga. Oleh karena itu, akan terjadi perbedaan suku antara ibu dengan ayah dalam sebuah perkawinan. Anak--anak yang dilahirkan dalam perkawinan akan Anak mewarisi suku ibunya.

Jenis Ikatan Kekerabatan Ikatan kekerabatan yang terbentuk karena hubungan darah. Pertalian kekekrabatan mamak dengan kemenakan. Pertalian kekerabatan suku sako Ikatan kekerabatan yang terbentuk karena hubungan perkawinan. Pertalian kekerabatan induak bako anak pisang. Pertalian kekerabatan andan pasumandan

Kekerabatan Mamak dengan Kemenakan Hubungan yang terbentuk antara seorang anak laki--laki (misal, namanya Ridwan) dengan saudara laki laki--laki (kakak dan atau adik) ibu Ridwan. laki Saudara lakilaki-laki ibu Ridwan (bisa kakak atau adik ibu Ridwan) bagi Ridwan disebut sebagai mamak. Jika ada 2 atau 3 orang saudara lakilaki-laki ibu Ridwan, maka Ridwan mempunyai 2 atau 3 orang mamak. Mamak yang tertua disebut mamak rumah (tungganai tungganai))

Ridwan bagi saudara lakilaki-laki ibu Ridwan disebut sebagai kemenakan. Jika ada 2 atau 3 orang saudara lakilaki-laki ibu Ridwan, maka Ridwan mempunyai 2 atau 3 orang mamak. Mamak yang tertua disebut mamak rumah (tungganai) Hubungan mamak dengan kemenakan melekat pada fungsi lakilaki-laki..

Hubungan Mamak dengan Kemenakan merupakan hubungan kekerabatan yang melekat pada fungsi lakilaki-laki. Tidak ada hubungan Mamak dengan Kemenakan yang melekat pada fungsi perempuan Jadi tidak ada mamak yang perempuan. Mamak pasti selalu lakilaki-laki.

Kekerabatan suku sako Adalah hubungan kekerabatan yang terbentuk dari sistem kekerabatan geneologis yang berprinsip matrilineal sejak dari rumah sampai ke nagari. Hubungan seperti ini disebut hubungan suku. Sebuah nagari minimal didiami oleh 4 macam suku. Sebuah nagari terdiri dari beberapa buah kampung.

Di sebuah kampung terdapat beberapa kelompok rumah. Satu kelompok rumah didiami oleh orang saparuik (seperut = satu perut). Orang yang saparuik (seperut) bisa tersebar dalam 1, 2, 3 atau beberapa rumah gadang karena tuntutan perkembangan tempat tinggal. Akan tetapi, mereka adalah bersaudara dekat karena ibu yang ada di rumah gadang tersebut adalah beradik kakak.

Semua orang terdapat dalam anggota saparuik dan sudah tersebar atas beberapa buah rumah gadang disebut orang satu kaum (sekaum). (sekaum). Semua orang saparuik yang terdapat dalam satu rumah gadang dipimpin oleh seorang mamak yang disebut tungganai. Semua orang dalam satu kaum dipimpin oleh seorang mamak kaum, kaum, bisa sekaligus berfungsi sebagai penghulu, oleh karenanya lazim dinamakan penghulu kaum. kaum.

Kekerabatan induak bako anak pisang Merupakan hubungan yang terbentuk antara seorang anak dengan kakak dan atau adik perempuan dari bapaknya. Juga merupakan hubungan yang terbentuk antara seorang perempuan dengan anakanak-anak dari saudara laki--lakinya. laki Fungsi induak baako melekat pada perempuan. Dengan demikian, seorang perempuan adalah induak bako bagi anakanak-anak saudara lakilaki-lakinya, sedangkan anak saudara lakilaki-laki perempuan itu dilisebut sebagai anak pisangnya.

Kekerabatan andan pasumandan Merupakan hubungan sosial akibat perkawina yang terbentuk antara anggota tiga buah rumah gadang. Misal, Erni salah seorang anggota rumah gadang (A) melakukan perkawinan dengan Rusdi, anggota rumah gadang (B). Maka anggota kerabat rumag gadang A dengan anggota kerabat rumah gadang Bdisebut pasumandan. Sementara itu, salah seorang anggota rumah gadang B yang lain (misal Tini) melakukan pernikahan dengan salah satu anggota rumah gadang C (misal Fajri), maka semua anggota rumah gadang A dengan C terikat dalam satu hubungan yang disebut andan.

Keempat macam hubungan kekerabatan inilah yang menjadi daya ikat dan yang menyatukan individu--individu kedalam satu individu jaringan yang kompleks.

Meskipun sangat kompleks, namun terdapat satu tata tertib yang mengatur dan mampu menjamin kesatuan, kesamaan, dan keutuhan pendirian sikap dan perbuatan seorang individu terhadap satu kasus yag menyentuh kehidupan kekerabatan dalam pandangan orang Minangkabau.

Musyawarah Untuk Mencapai Mufakat Di Minangkabau berlaku prinsip musyawarah dalam mencapai suatu kesepakatan. Musyawarah diperlukan karena kebenaran bukan datang dari individu melainkan dari kumpulan individu dalam sebuah kelompok. Kemenakan barajo ka mamak, mamak barajo ka pangulu, pangulu barajo ka mufakat, mufakat barajo ka nan bana, nan bana badiri sandirinyo (Kemenakan beraja kepada mamak, mamak beraja kepada penghulu, penghulu beraja kepada musyawarah, musyawarah beraja ke yang benar, yang benar berdiri sendiri).

Keputusan yang telah melalui tahap musyawarah untuk memperoleh mufakat adalah kebenaran yang sebenarsebenar-benarnya. Keputusan itu adalah keputusan yang bulat dan didukung penuh oleh semua individu yang turut dalam bermusyawarah. Saciok bak ayam, sadanciang bak basi, kok bulek la dapek digolongkan, kok picak lah dapak dilayangkan dilayangkan Artinya : keputusan itu benarbenar-benar bulat.

Proses pengambilan keputusan dilakukan secara bertahap : Proses pengambilan keputusan dipimpin oleh anggota kerabat yang lakilaki-laki : Musyawarah orang seperut (saparuik) Musyawarah orang sekaum Musyawarah orang sekampung Musyawarah orang senagari Mamak Mamak rumah tertua (tungganai) Penghulu Anggota kerabat yang perempuan (bundo kanduang) juga dimintai pendapatnya dalam pertemuanpertemuanpertemuan tahap awal di lingkaran saparuik (seperut).

Pertemuan untuk melaksanakan musyawarah ini dapat terjadi di tahap yang paling bawah sampai ke yang paling atas, disesuaikan dengan skala persoalan yang akan dibahas, yaitu : Rumah gadang Rumah gadang kaum/ suku Balai adat

Terima kasih