BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kita berada pada abad ke 21, tantangan yang kita hadapi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. dapat menentukan tercapainya sebuah tujuan dari sebuah organisasi, tak dapat. peran aktif sumber daya manusia didalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, organisasi maupun dalam sebuah instansi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan kinerja karyawan, perusahaan harus dapat mengetahui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. telah di tentukan bersama. Setiap organisasi pastilah memiliki tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi adalah Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) didirikan di

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Perusahaan berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. regresi linier berganda yang dilaksanakan mengenai pengaruh motivasi dan disiplin

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang menimbulkan persaingan diantara pelaku-pelaku ekonomi akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan.

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan karyawan dalam sebuah perusahaan dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu organisasi sangat bergantung pada mutu. dalam Nasrudin, 2010:67). Rivai (2010:34-35) menyebutkan, fungsi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. disiplin kerja yang baik. Hal ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. maupun swasta memegang peranan yang sangat dominan. Berhasil atau. sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusianya dalam

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB II LANDASAN TEORI. satu file sehingga menghasilkan satu hasil yang dikehendaki. (Abdul Kadir,

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. MSDM adalah mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pandang manajemen ada beberapa persyaratan agar suatu tujuan perusahan dapat

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan dapat terwujud. Suatu perusahaan dapat maju ataupun hancur

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi penghimpun orang-orang yang biasa di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas suatu perusahaan dalam menapai tujuan tersebut diperlukan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. di kemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat di dalam lingkup

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan yang sangat dominan dalam aktifitas organisasi, karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimaksud adalah orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

BAB II KAJIAN TEORITIS. karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. yang dipilih secara khusus untuk melakukan tugas negara sebagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN. pelatihan dan pengembangan untuk mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan yang

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem Informasi pada suatu sistem meliputi masukan data (input) yang

BAB I PENDAHULUAN. sedang menghadapi era globalisasi, dimana persaingan antar perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Fenomena pengangguran, pemutusan hubungan kerja, demonstrasi dan. unjuk rasa merupakan masalah kondisi ketenagakerjaan di Indonesia yang masih

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang terjadi di dunia usaha akhir akhir ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan.

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. manusia memegang peran bagi oraganisasi dalam mencapai tujuanya.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi,

BAB I PENDAHULUAN. dan tujuan tertentu. Aktivitas di dalam instansi pemerintahan selalu diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengelola suatu instansi/lembaga/perusahaan peran pegawai yang

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang yang telah

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB I PENDAHULUAN. tujuan bersama (Robbins: 2008). Namun dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Industri farmasi di Indonesia merupakan usaha yang memiliki potensi yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Nurwinda Endah, 2013

I. PENDAHULUAN. Unsur terpenting dalam sebuah organisasi ialah manusia. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan maupun kebudayaan menuntut setiap individu untuk mempunyai daya. pendidikan, pekerjaan maupun kebudayaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama suatu perusahaan,

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI

personalia yang diambil tidak tepat. h. Diagnosa Disain Pekerjaan i. Kesempatan Kerja yang Adil internal diambil tanpa diskriminasi.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan memenuhi suatu bentuk persaingan yang semakin kompleks dengan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan, oleh karena itu perusahaan perlu mengelola Sumber. perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan faktor-faktor produksi yang terdiri dari sumber daya alam, sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta kerangka berfikir.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini kita berada pada abad ke 21, tantangan yang kita hadapi adalah globalisasi dengan segala implikasinya, agar badan usaha tetap eksis maka harus berani menghadapinya yaitu menghadapi perubahan dan memenangkan persaingan. Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan seperti modal, metode dan mesin tidak bisa memberikan hasil yang optimum apabila tidak didukung dengan sumber daya manusia yang memiliki kinerja yang optimun. Perusahaan membutuhkan karyawan yang bisa bekerja lebih baik dan lebih cepat. Sehingga diperlukan karyawan yang mempunyai kinerja yang tinggi. Karyawan atau pegawai merupakan unsur terpenting dalam menentukan maju mundurnya suatu perusahaan. Untuk mencapai tujuan perusahaan diperlukan karyawan yang sesuai dengan persyaratan di dalam perusahaan dan juga mampu menjalankan tugas-tugas yang telah ditentukan oleh perusahaan, setiap perusahaan akan selalu berusaha meningkatkan kinerja karyawanya, dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai. Kemampuan karyawan tercemin dari kinerja, kinerja yang baik adalah kinerja yang optimal sesuai dengan standar yang diinginkan perusahaan. Kinerja karyawan tersebut merupakan salah satu modal bagi perusahaan untuk mencapai tujuan yang 1

2 diinginkan perusahaan. Sehingga kinerja karyawan terbaik akan terbentuk apabila para pekerja nya mempunyai disiplin yang tinggi. Kantor Regional V PT. Pos Indonesia (Persero) yaitu salah satu cabang PT. Pos Indonesia (Persero) yang berada di wilayah Bandung bertanggung jawab untuk mengumpulkan, mengolah, mengangkut dan mengantarkan surat ke alamat masing-masing dari masyarakat yang menggunakan jasa pos. Sebagaimana yang diketahui, secara umum PT. Pos Indonesia tidak hanya bertugas untuk mendistribusikan surat, tetapi juga mengelola pengiriman uang masyarakat, paket serta barang-barang cetakan seperti surat kabar, majalah dan buku. Dengan demikian, sesungguhnya PT. Pos Indonesia merupakan sarana diseminasi informasi untuk masyarakat yang sangat penting, yang oleh karena itu dilindungi dan didukung penuh oleh pemerintah. Untuk mengatasi persaingan yang semakin ketat di industri komunikasi melalui surat maupun paket kilat, PT. Pos Indonesia (Persero) menyadari pentingya memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki komitmen yang tinggi untuk mampu mendorong kinerja organisasi yang kian lama membutuhkan daya dukung yang kuat dalam usaha mencapai misi dan tujuanya. Dalam menghadapi persaingan tersebut perusahaan dituntun untuk meningkatkan kinerja karyawanya. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Anwar Prabu Mangkunergara 2013:67). Pada dasarnya seorang pegawai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya

3 diharapkan dapat menunjukan suatu kinerja yang terbaik yang dapat ditunjukan oleh pegawai tersebut. Adapun dimensi dan ciri-ciri kinerja karyawan menurut Anwar Prabu Mangkunergara (2013:75) yaitu sebagai berikut : 1) Kualitas Kerja Tabel 1.1 Dimensi dan Indikator Kinerja Karyawan Dimensi 2) Kuantitas Kerja Ketepatan. Ketelitian. Keterampilan. Indikator Kebersihan. Output, perlu diperhatikan juga bukan hanya output rutin, tetapi juga seberapa cepat bisa menyelesaikan kerja extra. Mengikuti Instruksi. 3) Dapat tidak nya diandalkan Inisiatif. Hati-hati. Kerajinan. 4) Sikap Sikap terhadap perusahaan,pegawai lain dan pekerjaan serta kerjasama. Sumber: Anwar Prabu Mangkunegara (2013:75) Berdasarkan tabel 1.1 diatas dapat dilihat dimensi dan indikator dari kinerja yang dikemukakan oleh Anwar Prabu Mangkunegara (2013:75), dimana terdapat empat dimensi dan beberapa indikator dari masing-masing dimensi. Untuk mengetahui kinerja karyawan, salah satu indikator yang dapat dilihat yaitu dari absensi 3 (tiga) tahun terakhir di Kantor Regional V PT Pos Indonesia (Persero) Bandung, berikut data sekunder yang didapat menganai kinerja karyawan yang dilihat dari aspek ketidak hadiran pada tahun 2012 sampai dengan tahu 2014 :

4 Tabel 1.2 Data Kehadiran Karyawan Kantor Regional V PT Pos Indonesia (Persero) Bandung 2012-2014 KANTOR POS REGIONAL V PT POS INDONESIA PERSERO BANDUNG ` Tahun Keterangan Jumlah Laporan Perorangan Jumlah Karyawan Persentase Ketidak Hadiran Cuti 4 122 4,88 % Tanpa keterangan 31 122 37,82 % 2012 Sakit 5 122 6,1 % Ijin 23 122 28,06 % Total 19,21 % 2013 Cuti 14 128 17,92 % Tanpa keterangan 44 128 56,32 % Sakit 8 128 10,24 % Ijin 28 128 35,84 % Total 30,08 % Cuti 26 112 31,72 % Tanpa keterangan 58 112 64,96 % 2014 Sakit 11 112 12,32 % Ijin 41 112 50,02 % Total 39,75 % Sumber : Kantor Regional V PT Pos Indonesia (Persero) Bandung Dari Tabel 1.2 di atas, dapat dilihat bahwa kinerja karyawan dari absensi kehadiran pada Kantor Regional V PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung dari tahun 2012, 2013 dan 2014 terdapat kenaikan di tiga tahun terakhir yaitu dari tahun 2012 dengan jumlah karyawan sebanyak 122 didapat persentase absensi dari ketidak hadiran tanpa keterangan pada tahun 2012 sebesar 37,82 %, pada tahun 2013 didapat persentase kehadiran 56,32 % dan tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar 64,96 %. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kinerja karyawan Kantor Regional V PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung masih banyak yang berada di bawah nilai rata-rata dan kategorinya belum sesuai dengan yang

5 diharapkan karena masih terjadi kenaikan tingkat ketidak hadiran tanpa keterangan pada tahun terakhir. Maka dari itu Kantor Regional V PT. Pos Indonesia (Persero) mengharapkan setiap karyawannya memiliki kinerja yang tinggi sehingga dapat menjaga dan memberikan kemampuan terbaik untuk perusahaan. Untuk memperkuat adanya masalah pada kinerja karyawan di Kantor Regional V PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung, maka penulis melakukan prasurvei dan wawancara kepada karyawan sebanyak 30 orang. Data yang didapat oleh penulis adalah sebagai berikut : Tabel 1.3 Hasil kuesioner pra-survei mengenai kinerja karyawan di kantor Regional V PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung No Dimensi Indikator Jawaban Jumlah Ya % Tidak % Karyawan 1 Kualitas Ketepatan 26 86 4 14 30 Kerja Ketelitian 28 93 2 7 30 Keterampilan 23 77 7 23 30 Kebersihan 28 93 2 7 30 2 Kuantitas Proses pekerjaan 22 73 8 27 30 Kerja Waktu melakukan pekerjaan 21 70 9 30 30 3 Dapat tidaknya diandalkan Mengikuti instruksi 23 77 7 23 30 Insiatif 18 60 12 40 30 Hati-hati 25 84 5 16 30 Kerajinan 17 57 13 43 30 4 Sikap Sikap terhadap perusahaan 26 86 4 14 30 Sikap terhadap pegawai 20 80 10 20 30 Sikap terhadap pekerjaan 28 93 2 7 30 Kerjasama 24 80 6 20 30 Sumber : Hasil olah data kuesioner pra-survei Dari Tabel 1.3 di atas, dapat dilihat bahwa kondisi kinerja karyawan yang terjadi di Kantor Regional V PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung secara keseluruhan dapat dikatakan masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dibuktikan dengan jawaban tertinggi dari responden tentang kualitas kerja dengan

6 permasalahan keterampilan yang menjawab tidak yaitu sebesar 23%. Untuk kuantitas kerja jawaban tertinggi berada di dalam waktu melakukan pekerjaan yang menjawab tidak yaitu sebesar 30%. Dari jawaban dapat tidaknya diandalkan lebih dominan terhadap permasalahan di kerajinan yang menjawab tidak sebesar 43% dan dari tanggapan tentang sikap terhadap sesama pegawai dapat dilihat dari yang menjawab tidak sebesar 20%. Hasil tersebut menunjukan kinerja dari karyawan Kantor regional V PT Pos Indonesia (Persero) Bandung masih berada pada tingkat yang belum maksimal. Untuk meningkatkan kinerja karyawan pimpinan Kantor regional V PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung selalu memperhatikan kedisiplinan para pegawainya. Disiplin yang baik pada hakekatnya akan tumbuh dan terpancara dari kesadaran manusia, disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja dan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Untuk memelihara dan meningkatkan kedisiplinan yang baik adalah yang sulit, karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Umumnya disiplin kerja akan terlihat apabila pegawai datang kekantor teratur dan tepat waktu, berpakaian rapi dan menuruti tata tertib yang berlaku. Disiplin kerja menurut Keith davis (1985-366) dalam Anwar Prabu Mangkunegara (2013:129) menyatakan bahwa disiplin kerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pendoman-pendoman organisasi. Disiplin kerja yang baik akan terlaksanakan apabila dapat dijalankannya suatu tata tertib dan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh. Cermin disiplin dalam bekerja kembali lagi kepada diri masing-

7 masing, berikut dimensi dan ciri-ciri disiplin kerja menurut Malayu S. P Hasibuan (2010:194) yaitu : Tabel 1.4 Dimensi dan Indikator Disiplin Kerja Dimensi Tujuan dan Kemampuan Teladan Kepemimpinan Balas jasa Keadilan Waskat Sanksi Hukuman Ketegasan Hubungan Kemanusiaan Indikator Tujuan yang akan di capai Kemampuan Pegawai Berdisiplin baik Jujur Adil Sumber : Malayu S.P Hasibuan (2010:194) Sesuai kata dengan perbuatan Gaji Kesejahteraan Adil dalam pemberian balas jasa Hukuman yang adil Perilaku Moral Gairah kerja Prestasi kerja Bawahan Sikap Perilaku Peraturan Tata tertib Hubungan langsung antar karyawan Hubungan kelompok Hubungan silang Setelah Penulis melakukan wawancara dan pra-survey dengan karyawan yang ada di Kantor Regional V PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung sebanyak 30 orang, Disiplin kerja yang diterapkan di Kantor Regional V PT. Pos Indonesia masih ditemukan ketidakpuasan karyawan mengenai kebijakan perusahaan yang mengakibatkan gairah kerja jadi berkurang dan para karyawan cendrung tidak mengikuti aturan. Hal ini dapat terlihat dari hasil pra survey Kantor Regional V

8 PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung dengan jenjang karir setiap karyawanya, yaitu sebagai berikut : Tabel 1.5 Hasil kuesioner pra-survei mengenai Disiplin Kerja di kantor Regional V PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung No Dimensi Indikator Jawaban Jumlah Ya % Tidak % Karyawan 1 Tujuan dan Tujuan yang akan di capai 23 77 7 23 30 Kemampuan Kemampuan Pegawai 20 67 10 33 30 2 Teladan Berdisiplin baik 25 84 5 16 30 Kepemimpin Jujur 21 70 9 30 30 an Adil 24 80 6 20 30 Sesuai kata dengan perbuatan 28 94 2 6 30 3 Balas jasa Gaji 22 74 8 26 30 Kesejahteraan 25 84 5 16 30 4 Keadilan Adil dalam pemberian balas jasa 28 94 2 6 30 5 Waskat/peng wasan melekat 6 Sanksi Hukuman Hukuman yang adil 27 90 3 10 30 Perilaku 26 87 4 13 30 Moral 23 77 7 23 30 Gairah kerja 16 54 14 46 30 Prestasi kerja Bawahan 22 74 8 26 30 Sikap 21 70 9 30 30 Perilaku 27 90 3 10 30 7 Ketegasan Peraturan 13 44 17 56 30 Tata tertib 19 64 11 36 30 Hubungan langsung antar 8 Hubungan Kemanusiaan 25 84 5 16 30 karyawan Hubungan kelompok 23 77 7 23 30 Hubungan silang 20 67 10 33 30 Sumber : Hasil olah data kuesioner pra-survei (2015) Berdasarkan hasil olah data kuesioner pras-survei pada tabel 1.5 di atas, dapat dilihat bahwa Disiplin kerja yang dilakukan oleh karyawan di Kantor Regional V PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung masih belum maksimal, hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang berada pada dimensi Waskat dengan indikator gairah kerja sebesar 46 % sedangkan dalam dimensi ketegasan ada permasalahan pada peraturan sebesar 56 %. Untuk penerapan ketegasan dalam

9 aturan cenderung yang masih terlihat rendah terhadap permasalahan kemauan dalam mengikuti aturan perusahaan, hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menjawab tidak setuju sebesar 56%. Dari hasil jawaban di atas menunjukan bahwa masih ada karyawan yang belum disiplin dengan aturan-aturan yang diterapkan sehingga memperlambat pencapaian tujuan perusahaan yang diinginkan. Alasan penulis mengambil judul ini dikarenakan setelah melakukan wawancara dan pra-survey di Kantor Regional V PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung maka penulis mengambil permasalah yang paling dominan yaitu mengenai disiplin kerja. Para karyawan sering masuk tidak tepat waktu dan mengambil jam istirahat bukan pada waktunya. Kinerja karyawan yang rendah akan menyebabkan turunya gairah kerja dan semangat untuk mencapai tujuan, maka dari itu tujuan perusahaan pun tidak tercapai. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian di Kantor Regional V PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, diduga adanya kekurangan dalam kinerja karyawan yang disebabkan oleh kurangnya tingkat disiplin kerja karyawan pada Kantor Regional V PT. Pos Indonesia (PERSERO) Kota Bandung, maka penulis tertarik meneliti secara lebih mendalam dan lebih lanjut, Maka penulis mengambil judul : Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di Kantor Regional V PT Pos Indonesia (PERSERO) Kota Bandung.

10 1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, penulis akan mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Terjadi penurunan kinerja karyawan dapat dilihat pada tabel 1.2 yang cendrung turun di tiga tahun terakhir yaitu dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. 2. Kinerja karyawan Kantor Regional V PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung yang secara keseluruhan dapat dikatakan belum maksimal dalam bekerja dapat terlihat dari kualitas kerja, kuantitas kerja, kerajinan baik masuk maupun saat pulang kerja menjadi permasalahan yang lebih dominan sehingga cendrung tidak disiplin. 3. Disiplin kerja karyawan Kantor Regional V PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung masih belum maksimal, dapat terlihat dari Waskat atau pengawasan oleh atasan langsung yaitu tentang gairah kerja dan permasalahan kemauan dalam mengikuti aturan perusahaan. 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka dapat dibuat rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana tanggapan responden terhadap Disiplin Kerja yang terjadi di Kantor Regional V PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. 2. Bagaimana tanggapan responden terhadap Kinerja karyawan di Kantor Regional V PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung..

11 3. Seberapa besar pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja karyawan di Kantor Regional V PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. 1.3 Tujuan Penelitian Maksud penulis melakukan penelitian adalah untuk mendapatkan atau mengumpulkan data untuk diolah menjadi informasi yang diperlukan dalam penulisan skripsi yang merupakan salah satu syarat menempuh ujian sarjana pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan Kota Bandung. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memperoleh hasil anaslisis mengenai : 1. Disiplin Kerja di Kantor Regional V PT. Pos Indonesia (Persero) Kota Bandung. 2. Kinerja karyawan di Kantor Regional V PT. Pos Indonesia (Persero) Kota Bandung. 3. Besarnya pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja karyawan di Kantor Regional V PT. Pos Indonesia (Persero) Kota Bandung. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapakan dapat memberikan hasil yang berarti dan bermanfaat sejalan dengan tujuan penelitian di atas. Hasil dari penelitian ini diharapakan dapat berguna baik secara teoritis (keilmuan) maupun praktis bagi siapapun. Dan kegunaan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang diperlukan yang berkaitan dengan judul, hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :

12 1.4.1 Kegunaan Praktis. 1. Bagi penulis Menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana cara mengantisipasi permasalahan kepemimpinan dan komunikasi yang berdampak pada kinerja karyawan, dengan bekal ilmu yang diperoleh selama kuliah dan diterapkan kedalam aplikasi di lapangan dalam penelitian ini 2. Bagi Perusahaan Melalui penelitian ini penulis berharap dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi pengembangan perusahaan untuk sekarang dan dimasa yang akan datang. 1.4.2 Kegunaan Teoritis Kegunaan teoritis dalam penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Penelitian diharapkan menjadi sumber pengetahuan dan bahan kepustakaan serta sebagai referensi untuk penelitian selanjuntya yang lebih luas dan mendalam. 2. Memberikan gambaran secara teoritik mengenai disiplin kerja dan kinerja karyawan. 3. Memacu bagi penelitian lebih lanjut dalam mengkaji permasalahan pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.