Evaluasi perhitungan potensi retribusi pasar di pasar Jongke. Agus Nur Hayanto NIM : F UNIVERSITAS SEBELAS MARET GAMBARAN UMUM OBYEK

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-O TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENGELOLAAN PASAR WALIKOTA SURAKARTA,

BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM DPPKA KOTA SURAKARTA. 1. Sejarah dan Perkembangan DPPKA Surakarta

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH WALIKOTA MADIUN,

BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah dan Perkembangan DPPKA Surakarta. Kota Surakarta tidak luput dengan sejarah Kota Surakarta sebagai wilayah

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 20-Q TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 98 TAHUN 2008

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN BUPATI TASIKMALAYA B U P A T I TASIKMALAY A

BAB III PEMBAHASAN MASALAH. 1. Gambaran Umum DPPKA Kota Surakarta di Surakarta terjadi konflik sehubungan dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. dalam mewujudkan daerah otonom yang luas serta bertanggung jawab. Tiap

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999;

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH

DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama. Dinas. Pasal 172

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 45 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PENDAPATAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-O TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS PEKERJAAN UMUM

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 13

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANDAK

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 63 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENDAPATAN KOTA TASIKMALAYA

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SUMBAWA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DARRAH TINGKAT II YOGYAKARTA

Evaluasi penerimaan pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan asli daerah kab. Wonogiri (Tahun Anggaran 1999/2000, 2000/2001, dan 2002)

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-E TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WALIKOTA SURAKARTA,

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BAB IV GAMBARAN UMUM Sejarah Berdirinya Pasar Simpang Baru. pekanbaru. Pasar ini sudah ada sejak dahulu ketika wilayah tersebut masih masuk

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA. BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR: 3 TAHUN 1982 (3/1982)

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-F TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

MEMUTUSKAN : BABI KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 38 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 05 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN PASAR

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 14 TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB III METODE PENULISAN. Penulis mendapatkan informasi dan data yang bersumber dari:

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 33 TAHUN 2004 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 32 TAHUN 2004 TENTANG

d. pengendalian perencanaan dan operasional rehabilitasi/ e. pelaksanaan urusan ketatausahaan; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas s

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 10

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG DINAS KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA KOTA MOJOKERTO

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 84 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERIJINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 19 TAHUN : 1983 Seri B Nomor 14 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Singkat Badan Pendapatan Pengelolaan dan Aset Daerah. yang selanjutnya disebut BPPKAD merupakan salah satu dinas daerah

d. Kepala Seksi Bahan dan Peralatan; e. Kelompok Jabatan Fungsional.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 4 TAHUN 1998 SERI D.4

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN : 1999 NOMOR : 27 SERI : D NOMOR : 8

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG KANTOR KAS DAERAH KOTA MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KOTAMADYA DAERAII TINGKAT II SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II S 11 R A K A RTA NOMOR 12 TAHUN 1999

EVALUASI RETRIBUSI PASAR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI SURAKARTA

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 7 TAHUN : 1992 SERI : D2

BAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan dalam penyelenggaraan suatu negara hal ini untuk

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 09 PERATURAN WALIKOTA JAMBI

-2- Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657); 6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Berdirinya Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kuantan

BAB I PENDAHULUAN. dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar yang berkedudukan

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-M TAHUN 2009 TENTANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah;

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-B TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pajak untuk secara langsung dan bersama-sama ikut melaksanakan kewajiban

BAB 1 PENDAHULUAN. telah terjadi pembaruan didalam manajemen keuangan daerah. Dengan adanya

LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2009 NOMOR 01 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 93 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

BAB IV GAMBARAN UMUM Sekilas Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung. UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan antara pemerintah pusat dan

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-G TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN WALIKOTA SURAKARTA,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 30 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN BERAU

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KOTA TEBING TINGGI. A. Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Pendapatan Kota Tebing Tinggi

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG


WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

Transkripsi:

Evaluasi perhitungan potensi retribusi pasar di pasar Jongke Agus Nur Hayanto NIM : F.3400005 UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I GAMBARAN UMUM OBYEK A. Sejarah Singkat Dinas Pengelolaan Pasar Pemerintah Kota Surakarta yang berlokasi di Balai Kota Surakarta dahulu bernama Dinas Pasar Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta. Bedasarkan Keputusan Walikotamadya tanggal 3 November 1980 No. 1883/103/1980 tentang Pembentukan Dinas Pasar Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta maka terbentuklah Dinas Pasar Kota Surakarta. Melihat perkembangan pasar yang sangat pesat, maka dikeluarkanlah surat Gubernur Kepala Daerah Tingkat II Jawa Tengah tanggal 30 Maret 1987 No. 061/9358 dengan berpedoman pada surat Menteri Dalam Negeri tanggal 3 Maret 1987 No. 061.1/ 2749/SJ tentang Pembentukan Dinas Pasar, sehingga Keputusan Walikotamadya yang sudah ada dicabut. Nama Dinas Pasar berubah menjadi Dinas Pengelolaan Pasar dan diatur dalam Peraturan Daerah Pemerintah Kota Surakarta No. 6 tahun 2001.

Dinas Pengelolaan Pasar Pemerintah Surakarta berlokasi di Jl. Jenderal Sudirman No. 2 Surakarta 57111. Pembentukan Dinas Pengelolaan Pasar dimaksudkan untuk mengikuti perkembangan perekonomian yang sangat pesat, terlebih pada era globalisasi saat ini. B. Susunan Organisasi Dinas Pengelolaan Pasar Susunan organisasi Dinas Pengelolaan Pasar menurut Keputusan Walikota Surakarta No. 28 tahun 2001 tentang Pedoman Uraian tugas Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta terdiri dari: a. Kepala Dinas b. Bagian Tata Usaha 1. Sub Bagian Umum. 2. Sub Bagian Kepegawaian. 3. Sub Bagian Keuangan. c. Sub Dinas Bina Program 1. Seksi Perencanaan. 2. Seksi Pengendalian Evaluasi dan Pendapatan. 3. Seksi Pengaturan Los dan Kios. d. Sub Dinas Pendapatan Pasar 1. Seksi Pendapatan dan Penempatan. 2. Seksi Penagihan dan Penerimaan. 3. Seksi Pembukuan. e. Sub Dinas Kebersihan dan Pemeliharaan Pasar

1. Seksi Peralatan dan Kebersihan. 2. Seksi Pemeliharaan Fasilitas Pasar. 3. Seksi Pemeliharaan Bangunan Pasar. f. Sub Dinas Pengawasan dan Pembinaan 1. Seksi Keamanan dan Ketertiban. 2. Seksi Pengawasan. 3. Seksi Pembinaan Pedagang. C. Deskripsi Jabatan Dinas Pengelolaan Pasar Uraian tugas masing-masing bagian pada Dinas Pengelolaan Pasar antara lain sebagai berikut: 1. Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kepala Dinas Pengelolaan Pasar bertugas untuk melaksanakan urusan pemerintahan dibidang pengelolaan pasar dan pembinaan terhadap bawahannya. 2. Bagian Tata Usaha a. Sub Bagian Umum Sub Bagian Umum bertugas melaksanakan urusan tentang surat-menyurat, kearsipan, penggandaan, administrasi perijinan, perjalanan dinas, rumah tangga, pengelolaan barang inventaris, pengaturan penggunaan kendaraan dinas dan

perlengkapannya, hubungan masyarakat serta sistem jaringan dokumentasi dan informasi hukum. b. Sub Bagian Kepegawaian Sub Bagian Kepegawaian bertugas melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian yang meliputi masalah pengangkatan, kenaikan pangkat, perpindahan, pemberhentian, pensiun, kenaikan gaji berkala dan tunjangan. c. Sub Bagian Keuangan Sub bagian keuangan bertugas melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan yang meliputi penyusunan anggaran beserta perubahannya, pembuatan daftar gaji pegawai dan pembayarannya. 3. Sub Dinas Bina Program a. Seksi Perencanaan Seksi perencanaan bertugas mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data sebagai bahan penyusunan rencana strategis dan program kerja tahunan dinas. b. Seksi Pengendalian Evaluasi dan Pelaporan Seksi pengendalian evaluasi dan pelaporan bertugas melaksanakan monitoring dan

pengendalian, analisis dan evaluasi data serta menyusun laporan hasil pelaksanaan rencana strategis dan program kerja tahunan dinas. c. Seksi Pengaturan Los dan Kios Seksi pengaturan los dan kios bertugas menyusun perencanaan, pengaturan penempatan pemakai los dan kios serta meneliti kelengkapan administrasi surat permohonan penempatannya. 4. Sub Dinas Pendapatan Pasar a. Seksi Pendapatan dan Penetapan Seksi pendapatan dan penetapan bertugas melaksanakan pendataan dan penataan los dan kios pasar dalam rangka penetapan tarif yang berlaku bagi los dan kios serta menghimpun, mengolah dan menyajikan data untuk menetapkan jenis pungutan retribusi. b. Seksi Penagihan dan Penerimaan Seksi penagihan dan penerimaan bertugas melaksanakan penagihan dan penerimaan retribusi sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku serta melaksanakan pembukuannya. c. Seksi Pembukuan

Seksi pembukuan bertugas melaksanakan pembukuan dan menyiapkan laporan periodik tentang semua hasil penagihan dan penerimaan retribusi pasar serta pungutan lain. 5. Sub Dinas Kebersihan dan Pemeliharaan Pasar a. Seksi Peralatan dan Kebersihan Seksi peralatan dan kebersihan bertugas merencanakan, melaksanakan penyediaan peralatan dan sarana kebersihan pasar serta melaksanakan perbaikan pemeliharaan sarana kebersihan tersebut untuk mewujudkan lingkungan pasar yang rapi, bersih, dan indah. b. Seksi Pemeliharaan Fasilitas Pasar Seksi pemeliharaan fasilitas pasar bertugas melaksanakan perbaikan, pemasangan, pengaturan penggunaan dan pemeliharaan sarana fasilitas pasar yang meliputi sarana pemakaian air bersih dan penerangan serta menyusun jadwal pelaksanaan dan pengawasan atas pengelolaan fasilitas pasar. c. Seksi Pemeliharaan Bangunan Pasar Seksi pemeliharaan bangunan pasar bertugas melaksanakan pengelolaan, perbaikan, pengawasan

dan pemeliharaan los, kios dan bangunan pasar lainnya. 6. Sub Dinas Pengawasan dan Pembinaan a. Seksi Keamanan dan Ketertiban Seksi keamanan dan ketertiban bertugas merncanakan dan melaksanakan program keamanan dan ketertiban serta menyusun jadwal petugas keamanan dan ketertiban pasar. b. Seksi Pengawasan Seksi pengawasan bertugas merencanakan dan melaksanakan program pengawasan pasar untuk menciptakan suasana pasar yang nyaman dan tenteram. c. Seksi Pembinaan Pedagang Seksi pembinaan pedagang bertugas merencanakan dan melaksanakan pembinaan kepada semua pedagang di lingkungan pasar. D. Latar Belakang Masalah Dengan diberlakukannya UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan UU No. 25 tahun 1999 tentang Perkembangan Keuangan Daerah antara pusat dan daerah, serta sesuai dengan PP No. 25 tahun 2000, pelaksanaan pemerintahan di daerah akan dititikberatkan pada

otonomi daerah yang nyata dan bertanggungjawab. Daerah akan memiliki otonomi dan kewenangan yang lebih besar dalam mengatasi, mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki dalam rangka mengembangkan daerahnya sendiri. Peran daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi diharapkan mampu untuk mendanai penyelenggaraan pemerintahannya. Oleh karena itu daerah dituntut untuk lebih aktif mengelola dana yang dikuasainya baik yang berasal dari pendapatan asli maupun berupa bantuan dari pemerintah di atasnya. Penerimaan suatu daerah berasal dari berbagai sumber, salah satunya adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan pendapatan yang secara bebas dapat digunakan masing-masing daerah sesuai dengan kebutuhannya dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan daerah. Berdasarkan atas pengamatan data yang ada di Kota Surakarta masih banyak potensi yang masih bisa ditingkatkan penggaliannya. Potensi daerah tersebut diantaranya yang berasal dari retribusi pasar. Dari data yang ada jumlah pedagang yang tersebar di pelataran los dan kios diberbagai pasar di Surakarta terus mengalami peningkatan yang cukup besar. Banyak faktor yang berpengaruh teehadap pencapaian atau penarikan dana dari retribusi pasar. Faktor-faktor tersebut berasal dari kondisi pasar, sikap para pedagang dan dari para petugas pemungut retribusi pasar. Jika kondisi pasar yang kurang baik penataannya dapat

menyebabkan para pedagang dan pembeli enggan untuk datang, dan akibatnya rencana pemungutan retribusi tidak tercapai. Terlalu sering adanya pembangunan pasar menjadikan harga sewa tempat jualan naik dan menyebabkan pedagang lebih senang bergerombol di muka pasar. Sikap pedagang mengenai kesadaran membayar retribusi yang kurang berakibat penerimaan retribusi pasar menjadi terhambat. Faktor lain yang dapat menghambat penerimaan dana retribusi pasar adalah dari petugas pemungut retribusi pasar, dimana petugas karena sesuatu hal terlambat mendatangi lokasi. Akibatnya sewaktu petugas datang sudah banyak para pedagang yang pergi. Hal lain yang sering luput dari pengamatan adalah banyak para pedagang yang tutup akibat dari para pembeli yang lebih senang untuk berbelanja di luar pasar karena dianggap lebih praktis dan ekonomis. Pembangunan pasar, perbaikan pasar, perubahan status pedagang dari los/ kios menjadi oprokan serta pengaturan tempat berjualan dengan barang yang diperdagangkan yang tidak sesuai, langsung maupun tidak langsung berpengaruh pada besar kecilnya dana yang diterima dari pemungutan retribusi daerah. E. Perumusan Masalah Bertitik dari uraian di atas, maka dapat diambil suatu perumusan masalah yaitu apakah sudah ada kesesuaian antara realisasi pendapatan dengan potensi pasar yang ada.

F. Tujuan Penelitian Dalam setiap penelitian tentunya memiliki suatu tujuan dan tujuan tersebut merupakan ukuran berhasil tidaknya suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi tujuan penulis adalah : 1. Mengetahui penyebab adanya ketidaksesuaian antara realisasi pendapatan dengan potensi pasar yang ada. 2. Mencari upaya-upaya yang perlu dilakukan agar antara realisasi pendapatan dengan potensi pasar yang ada dapat disesuaikan. 3. Untuk memenuhi salah satu persyaratan akademis, guna meraih gelar Ahli Madya dibidang perpajakan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. G. Manfaat Penelitian Kegiatan penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai masukan bagi pemerintah Kota Surakarta dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah sendiri dan sektor retribusi pasar yang antara lain dapat dimanfaatkan : 1. Sebagai input dan sumbangan pikiran dalam pengelolaan pasar guna memperoleh pemasukan dana yang lebih besar dari retribusi pasar. 2. Sebagai masukan dalam upaya penertiban para pedagang. 3. Sebagai inspirasi bagi para petugas pemungut retribusi pasar.

4. Sebagai kajian untuk penelitian selanjutnya.