ISU-ISU POKOK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan

KEBIJAKAN MUTU SUASANA AKADEMK

BAB I PENDAHULUAN. Kaling berpenghasilan dari hasil membuat batu bata dan karyawan. anak jadi rendah sehingga prestasi juga rendah pula.

KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI (PENDIDIKAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT)

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

KEBEBASAN AKADEMIK, MIMBAR AKADEMIK, DAN OTONOMI KEILMUAN

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan masyarakat suatu bangsa. Pendidikan diharapkan mampu

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan. Kemungkinan guru dalam menyampaikan materi saat proses

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2014 TENTANG PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN

BABI PENDAHULUAN. Perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga pendidikan yang. mengemban tugas Tri Dhanna Perguruan Tinggi, dalam rangka peningkatan

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 38/DIKTI/Kep/2002 TENTANG


INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

MEMBANGUN TRADISI ILMIAH MELALUI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah. dapat tercapai sesuai yang diinginkan (Hamalik, 2007).

BUKU KODE ETIK DOSEN

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

BAB XII. Aktualisasi Pancasila dalam Lingkungan Perguruan Tinggi

Bab I. Pengantar. tujuan untuk mengetahui hubungan dari budaya kerja terhadap kinerja dosen

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.23 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 2/ 10 BAB I VISI dan MISI A. Visi ISTA Visi Institut Sai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Priyanka Permata Putri, 2013

A. Latar Belakang Masalah

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. profesional. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Sosiologi pendidikan dapat didefiniskan sebagai suatu kajian yang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin maju mengakibatkan pesatnya. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan itu terjadi

PENILAIAN AIPT. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Juli 2011 BAN-PT

PENILAIAN AIPT. Skor AIPT. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Bobot (dalam %) 90

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. secara jelas dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem

Pola Pengembangan Kemahasiswaan UNJ 2011

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Diajukan oleh : MAYA NURHAYATI

Smart, Innovative, Professional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

PEDOMAN STANDAR AKADEMIK STMIK SUMEDANG

STMIK AKAKOM 2011 STANDAR AKADEMIK. Versi 1.0. PJM. Standar Akademik STMIK AKAKOM Halaman 1

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya pendidikan merupakan usaha manusia, artinya manusialah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah adalah salah satu institusi yang berperan dalam menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. terencana dan secara sistematis ) diberikan kepada peserta didik oleh pendidik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tri Wulan Sari, 2014 Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Stad Terhadap Kemampuan Analisis Siswa

1. Jatidiri prodi 2. Makna tatapamong 3. Tatapamong dalam konteks SNP 4. Tatapamong dalam perspektif kegiatan akreditasi BAN PT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtunuwu (2015)

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan dan pengembangan sumber daya manusia dalam menghadapi

Pidato Ketua MGB ITB Periode pada Acara Serah Terima Jabatan Ketua MGB ITB

2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN LOGIS MATEMATIS SERTA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP MELALUI LEARNING CYCLE 5E DAN DISCOVERY LEARNING

I. PENDAHULUAN. sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar yang aktif dan kondusif.

STANDAR SUASANA AKADEMIK. Visi : Kementerian Kesehatan Surakarta

BAB I LATAR BELAKANG. bertanggungjawab menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi wajib turut serta

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

Rencana Strategis (Renstra) Universitas Islam Indonesia Telah disahkan oleh Senat Universitas

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

KEBIJAKAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNHAS

STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

STANDAR PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR : 30/I/KEP/SA/2003. tentang KEBIJAKAN DASAR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. maupun Rohani semakin meningkat dalam usaha menyesuaikan diri dengan

BAB I PENDAHULUAN. sikap ( attitudes), perilaku (behaviours), motivasi (motivations) dan keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Civic Knowledge (pengetahuan kewarganegaraan), Civic Skill (kecakapan

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi

BAB I PENDAHULUAN. pengganti dan penerus yang mendahuluinya, dan sebagai pewaris-pewaris di muka

KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR Nomor : 12/Kpts/SM.140/J.4.5/IV/2013

TENTANG PENGESAHAN STRUKTUR KABINET KM-ITERA PERIODE

UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN KEBIJAKAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter dalam mengisi kemerdekaan. Namun, memunculkan jiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran, ada dua buah konsep

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR

A. PROFILE Program Studi D-III Bahasa Inggris diarahkan untuk menghasilkan sarjana diploma D-III yang memiliki keahlian sebagai:

FORMAT 1. PENILAIAN BORANG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI. Penilaian Dokumen Perorangan. Nama Perguruan Tinggi :... Nama Asesor :... Kode Panel :...

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi merupakan era kemajuan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkembang dengan pesat. Perkembangan itu bukan hanya dalam hitungan tahun,

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA TAHUN

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Universitas Andalas sebagai perguruan tinggi negeri yang memberikan jasa pendidikan mengemban misi sebagai berikut:

S1 Manajemen. Visi. Misi

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN Gambaran Umum Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Lampung

STRATEGI BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

COMPLETE: Profile Lulusan Undip

Standar Pengabdian Masyarakat STIKES HARAPAN IBU

PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

Transkripsi:

ISU-ISU POKOK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN Memperdalam & Memperluas Tingkat Keahlian Anggota Kelompok : 1.ZULFAIDAH 2.SITTI ROSMAH 3.FITRI ANDAYANI 4.MEDYATA RIEKA 5.DESY SUKMA RISALAHWATI 6. WAHYU SEKTI 7. WA SURIATI 8. YUSUF HAMDANI 9. IKHWAN

TEACHING AND LEARNING PROCESSES Setiap kegiatan proses belajar mengajar selalu melibatkan dua pelaku aktif, yaitu guru dan siswa. Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi belajar siswa yang didesain secara sengaja, sistematis dan bersikenbambungan. Sedangkan Siswa sebagai subyek pembelajaran merupakan pihak yang menikmati kondisi belajar yang diciptakan guru

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR MELIBATKAN BEBERAPA KOMPONEN YAITU: 1. guru (pendidik), 2. peserta didik, 3. tujuan pembelajaran, 4. isi pembelajaran, 5. metode mengajar, 6. media, dan 7. evaluasi pembelajaran

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Belajar Mengajar Depdiknas ( 2004 : 6 ) 1.FAKTOR GURU 2.FAKTOR SISWA 3.FAKTOR KURIKULUM 4.FAKTOR LINGKUNGAN

UNDERSTANDING ACADEMIC CULTURES AND IDENTITIES Budaya Akademik (Academic Culture) dapat dipahami sebagai suatu totalitas dari kehidupan dan kegiatan akademik yang dihayati, dimaknai dan diamalkan oleh warga masyarakat akademik, di lembaga pendidikan tinggi dan lembaga penelitian Berarti budaya akademik : 1. Mahasiswa yang terlibat dalam berbagai bidang studi dan keahlian(disiplin ilmu). 2. Bernaung dibawah Institusi Educative (Perguruan Tinggi) yaitu: -Akademi -Universitas -Sekolah Tinggi Institut 3. Memfokuskan diri pada kajian Ilmu, Penelitian, Penemuan dan sebagainya secara ilmiah. 4. Untuk pengembangan ilmu baru dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat atau Perguruan Tinggi yang mendorong mahasiswa melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat).

Konsep dan Ciri-Ciri Perkembangan Budaya Akademik 1. penghargaan terhadap pendapat orang lain secara obyektif 2. pemikiran rasional dan kritis-analitis dengan tanggungjawab moral 3. kebiasaan membaca 4. penambahan ilmu dan wawasan 5. kebiasaan meneliti dan mengabdi kepada masyarakat 6. penulisan artikel, makalah, buku 7. diskusi ilmiah 8. proses belajar-mengajar, dan 9. manajemen perguruan tinggi yang baik

Tradisi Akademik adalah tradisi yang menjadi ciri khas kehidupan masyarakat akademik dengan menjalankan proses belajar-mengajar antara dosen dan mahasiswa, menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta mengembangkan cara-cara berpikir kritisanalitis, rasional dan inovatif di lingkungan akademik

KEBEBASAN AKADEMIK adalah Kebebasan yang dimiliki oleh pribadi-pribadi anggota sivitas akademika (mahasiswa dan dosen) untuk bertanggungjawab dan mandiri yang berkaitan dengan upaya penguasaan dan pengembangan Iptek dan seni yang mendukung pembangunan nasional

Prinsip Dasar Budaya Akademik atau Standar Suasana Akademik Yang Kondusif 1.Prinsip kebebasan berfikir (kebebasan dalam ilmiah) 2.Prinsip kebebasan berpendapat

KNOWLEDGE ABOUT LEADERSHIP AND CHANGE Untuk mewujudkan organisasi pendidikan yang bermutu, adaptif terhadap perubahan zaman, maka diperlukan kepemimpinan yang cerdas dan responsive terhadap perubahan. Kepemimpinan pendidikan yang dimaksud adalah kepemimpinan visioner dan transformasional. Kerja pemimpin ini adalah menciptakan dan mentransformasikan perubahan dalam dunia pendidikan Yang Tak kalah pentingnya adalah bagaimana menggunakan seluruh sumber daya/ elemen organisasi pendidikan dengan seimbang

ISU PUBLIK DALAM KEBIJAKAN KURIKULUM 2013 DARI ASPEK KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN Permasalahan pendidikan saat ini bukan hanya kurikulum, kurikulum hanya secuil dari masalah pendidikan. Masalah pendidikan banyak diantaranya kualitas guru, sarana dan prasarana pendidikan, implementasi anggaran pendidikan, politisasi pendidikan, pemerataan pendidikan dan lain-lain Pemerintah perlu melihat yang urgen untuk perbaikan pendidikan nasional. Mengubah kurikulum bukan solusi yang tepat untuk perbaikan pendidikan saat ini. Yang menjadi masalah dalam implementasi kurikulum adalah bagaimana persiapan guru, guru merupakan ujung tombak dari komponen pendidikan