Implementasi Permainan sebagai Sarana Peningkatan Pemahaman Mahasiswa dalam Pembelajaran Matakuliah di Jurusan Teknik Industri

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

Supply Chain Management. Tita Talitha,MT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada masa sekarang ini industri manufaktur telah

ANALISIS BULLWHIP EFFECT DALAM MANAJEMEN RANTAI PASOK

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN. Suhada, ST, MBA

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT ( SCM ) Prof. Made Pujawan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

MEMINIMASI MANUFACTURING LEAD TIME MENGGUNAKAN VALUE STREAM MAPPING DAN DAMPAKNYA PADA BULLWHIP EFFECT

Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang cepat dan kompleks sebagai akibat dari

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2

RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN SUPPLY CHAIN MELALUI PENDEKATAN SCOR MODEL DI PT. LASER JAYA SAKTI,Tbk GEMPOL, PASURUAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen rantai pasok (Supply Chain Management) pada sebuah pabrik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

KONSEP SISTEM INFORMASI

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen merupakan faktor yang sangat penting untuk

وإذ تا ذن لي ني ن ربكم شكرتم لا زیدنكم ولي ن إنن كفرتم عذابي لشدید Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan inovatif perilaku konsumen menuntut perhatian yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Keberadaan supply chain atau rantai pasok dalam proses produksi

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rantai Pasok Distribusi Daging Sapi Nasional

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut pandang konsumen oleh karena itu perlu dieliminasi. Didalam lean

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, tujuan akhir suatu perusahaan adalah untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan merupakan salah satu anak. perusahaan dari The Coca-Cola Company yang bergerak dalam bidang

Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

STUDI PENERAPAN MANAJEMEN RANTAI PASOK PENGADAAN MATERIAL PROYEK KONSTRUKSI

Enterprise Resource Planning (ERP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN E-SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT MARDEC MUSI LESTARI

MANAJEMEN OPERASIONAL. BAB VI Supply Chain

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi. Penerapan teknologi informasi

PENGARUH PENENTUAN JUMLAH PEMESANAN PADA BULLWHIP EFFECT

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Addr : : Contact No :

STRATEGI RANTAI PASOKAN

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

PENGURANGAN BULLWHIP EFFECT DENGAN METODE VENDOR MANAGED INVENTORY

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mengatasi krisis ekonomi, Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia telah membuat Ketetapan MPR Nomor

SIKLUS PRODUKSI. A. Definisi Siklus Produksi

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 9: MANAJEMEN PENGADAAN (PURCHASING MANAGEMENT)

MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS Raymond McLeod, Jr. and George Schell. Sistem Informasi Manufaktur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan

BAB I PENDAHULUAN. logistik sudah digunakan untuk mengatasi berbagai jenis kebutuhan manusia dan

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Rantai Pasokan

OPTIMALISASI SISTEM PERSEDIAAN DAN DISTRIBUSI PADA PUSAT DISTRIBUSI MINIMARKET BERJARINGAN

SISTEM INFORMASI FUNGSI BISNIS

Materi #12. TKT312 - Otomasi Sistem Produksi T a u f i q u r R a c h m a n

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DALAM KERANGKA KERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KATA PENGANTAR. rahmat dan kasih sayang -Nya. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Jumlah Tenaga Kerja Penduduk Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2014)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka kebutuhan atau

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah produk akan sampai ketangan pemakai akhir setelah setidaknya

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TIN310 - Otomasi Sistem Produksi. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

TECHNICAL MEETING PRACTICAL GAME MANAJEMEN LOGISTIK LOGO

BAB I PENDAHULAUAN. perkapita penduduk namun masih belum bisa mengukur tingkat kesejahteraan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Kajian Pendahuluan. Identifikasi & Perumusan masalah. Penetapan Tujuan & batasan penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. fleksibilitas dalam supply chain mereka. Pada prinsipnya manajemen supply chain adalah

Seminar Nasional IENACO ISSN: ANALISIS PERFORMANSI RANTAI PASOK DENGAN MODEL SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCE DI PD.

BAB II LANDASAN TEORI. barang dari supplier. Pembelian adalah suatu usaha yang dilakukan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

Pembahasan Materi #11

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Pengembangan Model Simulasi Sistem Dinamis Keseimbangan Jumlah Input - Output Mahasiswa

Penerapan Metode Multi Attribute Decision Making) MADM- (Weighted Product) WP dalam Pemilihan Supplier di PT. XYZ

BAB I PENDAHULUAN. Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang produksi kapal beserta

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER E-BUSINESS. Dosen : M.SUYANTO,Prof,Dr,M.M. Disusun oleh : Rangga Eri Kurniawan S1 TI-6E

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

SKRIPSI. Disusun Oleh : DONNY BINCAR PARULIAN ARUAN NPM :

Deskripsi Umum, Learning Outcomes, dan Kurikulum Inti Program Studi Teknik Industri

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kinerjanya agar lebih efisien dan efektif dengan menerapkan

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bisnis telah memberikan dampak terhadap perubahan lingkungan. Dampak

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan performa mereka. Salah satu dari banyak manfaat yang bisa

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Transkripsi:

Implementasi Permainan sebagai Sarana Peningkatan Pemahaman Mahasiswa dalam Pembelajaran Matakuliah di Jurusan Teknik Industri YULI DWI ASTANTI 1 DAN TRISMI RISTYOWATI 2 1,2 Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta email: 2 yuli.upnyk@yahoo.com Abstrak. Program studi Teknik Industri (TI) merupakan program studi rekayasa sistem terintegrasi, dimana mahasiswa TI pada umumnya diharapkan memiliki keahlian dalam hal perancangan, instalasi, perawatan, pengendalian dan peningkatan performansi sistem. Oleh karena itu, mahasiswa TI perlu mempelajari ilmu sains dan juga ilmu sosial dalam hal pengelolaan sumber daya baik manusia, mesin, uang dan sumber daya yang berhubungan dengan sistem yang bersangkutan. Hal ini sering kali membuat mahasiswa bingung dan lamban dalam memahami apa sebenarnya ilmu yang dipelajari di TI, apa peran TI dalam dunia industri dan spesifikasi apa yang dimiliki oleh lulusan TI. Salah satu metode pembelajaran yang bisa diterapkan untuk membantu mahasiswa dalam memahami sebuah ilmu adalah dengan metode pembelajaran menggunakan simulasi permainan. Pada penelitian kali ini, akan dikembangkan sebuah model simulasi permainan yang diberi nama IE Game. IE Game merupakan simulasi permainan fisik yang memungkinkan mahasiswa berperan aktif dalam sebuah sistem, dimulai dari hulu sampai hilir. Permainan ini memungkinkan mahasiswa mempelajari proses pengadaan, sistem produksi tekan dan tarik, pengendalian kualitas, dan distorsi informasi yang terjadi dalam sebuah rantai pasok. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dengan melakukan pretest dan posttest diketahui bahwa IE Game dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap TI dan sebagian besar mahasiswa berharap metode pembelajaran serupa sering diadakan di perkuliahan di TI. Kata kunci: simulasi, permainan, pengadaan, sistem produksi, beer game PENDAHULUAN Teknik Industri (TI) menuntut mahasiswa tidak hanya fokus belajar ilmu pasti, namun juga ilmu sosial, fisika, matematika untuk mengelola sistem terintegrasi tersebut. Dengan banyaknya disiplin ilmu yang dipelajari, membuat mahasiswa mempunyai pengetahuan yang lebih banyak. Namun pada kenyataannya di lapangan, mahasiswa TI tidak serta merta langsung mengetahui dan memahami apa itu TI dan peran seorang lulusan TI sendiri. Sebagai contoh, saat mahasiswa TI mempelajari bagaiman cara menghitung keandalan dari sebuah mesin, pada saat yang sama mereka juga belajar bagaimana perhitungan ekonomis sebuah investasi, bagaimana mengelola manusia dalam sebuah organisasi, bagaimana dampak kesehatan penggunaan alat yang tidak fit to the man sampai pada bagaimana agar keluaran atau sebuah sistem tidak mengganggu sistem yang lain. Metode pembelajaran yang selama ini diterapkan di program studi TI UPNYK yaitu metode belajar kuliah di kelas dan praktikum di laboratorium. Kedua metode tersebut lebih banyak dilakukan dengan cara Dosen/Asisten mengajarkan didepan kelas dan mahasiswa mendengarkan lalu mengerjakan latihan. Dengan metode yang ada saat ini, mahasiswa belum bisa memahami secara optimal apa itu TI, mahasiswa tidak memiliki gambaran yang jelas mengenai praktek yang sebenarnya tentang TI. Salah satu metode yang bisa digunakan dalam memahami sebuah sistem dan bisa memandang secara komprehensif adalah dengan menggunakan simulasi permainan. Simulasi permainan memungkinkan mahasiswa untuk berperan

aktif dan praktek secara langsung dengan cara berperan sebagai sebuah entitas atau bagian dari sistem terintegrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode belajar dengan simulasi permainan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam proses belajar [6].Simulasi permainan dalam pendidikan teknik di perguruan tinggi sudah pernah dilakukan, diantaranya simulasi permainan proses pengadaan atau procurement game yang dilakukan oleh MIT [5], simulasi permainan proses produksi oleh [3], simulasi permainan perencanaan dan pengendalian produksi oleh [4]. Pada penelitian kali ini, akan dirumuskan model pembelajaran simulasi permainan yang mengembangkan beberapa model permainan yang sudah ada. Model permainan yang dihasilkan pada penelitian ini akan diberi nama Industrial Engineering Game atau bisa disingkat IE Game. IE Game menghasilkan sebuah model menyeluruh, yang dapat mengilustrasikan sistem mulai dari upstream ke downstream atau dari hulu ke hilir. Secara garis besar IE Game menggabungkan simulasi permainan proses pengadaan (procurement game), sistem produksi dan beer game. Dengan ketiga hal tersebut, mahasiswa dapat belajar mulai dari proses pemilihan pemasok, proses tender, proses produksi, pengendalian kualitas, rantai pasok, fenomena distorsi informasi dan perbedaan sistem tekan dan sistem tarik. Simulasi permainan dalam IE Game tersebut juga dilakukan dengan cara simulasi fisik. Simulasi fisik memungkinkan mahasiswa untuk berperan aktif dan mempunyai pengalaman bermain peran dan terjun langsung ke dalam sistem. TINJAUAN PUSTAKA Model diartikan sebagai sebuah representasi dari sistem nyata, sedangkan simulasi adalah sebuah imitasi dari sistem yang berisi representasi dari sistem (model) yang dijalankan untuk tujuan memahami, menganalisis dan sebagai penunjang keputusan dari sebuah sistem [1]. Sebaliknya, permainan atau game tidak merepresentasikan sebuah fenomena dari sistem nyata. Seperti simulasi, sebuah permainan juga berisi aturan dan strategi, namun pada saat sebuah risiko diambil dalam sebuah permainan, maka hasilnya tidak mempunyai sebuah konsekuensi, pemain dalam permainan tetap berada dalam dunia permainan [6].Secara umum, permainan dan simulasi bisa dikatakan hampir sama dalam beberapa hal, yang perlu diingat adalah kunci pembeda antara keduanya adalah simulasi bertujuan untuk menirukan sistem nyata, sedangkan permainan tidak bertujuan untuk meniru sistem nyata [6]. Pengertian tersebut menggambarkan bahwa dengan melakukan simulasi permainan, mahasiswa dapat merepresentasikan sistem nyata tanpa harus mengambil resiko karena ini hanyalah sebuah permainan. Thammasart University telah melakukan penelitian tentang implementasi simulasi permainan untuk mata kuliah manajemen operasi. Dibandingkan dengan metode permainan dengan cara mengajar biasa, simulasi permainan membuat sebagian besar mahasiswa merasa lebih puas dan lebih cocok dan menarik belajar menggunakan metode simulasi permainan. Mahasiswa akan belajar tentang bagaimana problem solving, mempunyai pemahaman yang lebih baik tentang prinsip perencanaan produksi, juga mempunyai kemampuan untuk menghubungkan antara teori dan praktek riil di dunia nyata [3]. Agar mahasiswa mempunyai pemahaman yang mendalam tentang teori yang ia pelajari, maka mahasiswa harus terlibat dalam apa yang ia pelajari atau ia kerjakan [2]. Penelitian tentang simulasi permainan fisik sudah pernah dilakukan, diantaranya simulasi permainan bisnis yang diberi nama JOGAI [2]. Simulasi permainan sistem produksi, simulasi permainan sistem produksi untuk membedakan antara JIT dan MRP pernah dilakukan oleh [3], simulasi permainan Beer Game, simulasi permainan pengadaan dan yang lainnya. Simulasi Permainan dalam penelitian kali ini diberi nama IE

Game, IE Game merupakan pengembangan beberapa model simulasi permainan yang meliputi : 1. Procurement Game (permainan pengadaan) Dalam bukunya, Pujawan [7] secara umum menjelaskan tugas dari bagian pengadaan antara lain merancang hubungan yang tepat dengan supplier, memilih supplier, memilih dan mengimplementasikan teknologi yang cocok, memelihara data item yang dibutuhkan dan data supplier, dan melakukan proses pembelian, mengevaluasi kinerja supplier. Pada IE Game yang akan dibuat, mahasiswa akan belajar tugas bagian pengadaan tersebut dengan terjun langsung berperan sebagai bagian pengadaan. 2. Production Game (permainan sistem produksi) Dalam IE Game, simulasi permainan sistem produksi akan memungkinkan mahasiswa untuk memahami proses produksi dan membedakan sistem tekan dan sistem tarik. Sistem tarik atau pull system, disebut tarik karena rencana produksi dibuat berdasarkan kebutuhan riil konsumen, sementara sistem tekan atau push system, disebut sebagai tekan karena perencanaan produksi dibuat berdasarkan peramalan kebutuhan konsumen dan waktu pengiriman yang sudah ditentukan [3]. 3. Beer Game Beer Game menggambarkan proses distorsi informasi dalam sebuah rantai pasok, atau yang sering disebut sebagai bullwhip effect. Bullwhip effect adalah fenomena penggelembungan informasi yang terjadi pada rantai pasok. Informasi disini maksudnya adalah informasi berapa banyak produk yang sebenarnya dibutuhkan oleh pasar. PENGEMBANGAN MODEL Secara umum, IE Game akan mengembangkan tiga permainan yang sudah pernah dilakukan pada penelitian sebelumnya sesuai dengan Gambar 1. Procurement Game Production Game Beer Game Mengilustrasikan Push Mengilustrasikan Pull Gambar 1. Pengembangan model IE Game 1. Pemilihan supplier Pada saat pemilihan supplier mahasiswa akan praktek langsung bagaimana teknis pemilihan supplier, yaitu dengan melakukan survei terhadap kelompok supplier yang ada dan melakukan perhitungan sederhana menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). 2. Proses pembelian Setelah menentukan supplier terpilih, maka terjadi proses pembelian bahan baku dari pihak perusahaan ke supplier. 3. Pengendalian kualitas Pengendalian kualitas dalam hal ini adalah memastikan bahwa barang yang diterima dari supplier atau eselon diatasnya sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Sedangkan pengendalian kualitas dari lantai produksi adalah untuk mengetahui apakah produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang telah di sepakati. 4. Pengelolaan persediaan Dalam IE Game, mahasiswa juga harus mampu memutuskan apakah akan memilih menyimpan barang dengan resiko kelebihan barang dan biaya inventori membengkak namun permintaan konsumen terpenuhi atau lebih memilih untuk

tidak memiliki persediaan, dengan resiko adanya biaya kehilangan pelanggan dan back order (jika diijinkan) namun tidak memiliki inventori. 5. Lantai produksi Dengan melakukan IE Game, mahasiswa akan belajar praktek proses produksi di lantai produksi. Dengan menggunakan replika barang yang dimulai dari bahan baku menjadi barang jadi, mahasiswa akan belajar pembagian stasiun kerja, penentuan waktu proses, urutan kerja dan pengendalian proses produksi. 6. Distribusi barang ke masing-masing eselon Proses distribusi barang ini berhubungan dengan simulasi beer game. Barang yang sudah dibuat kemudian akan dikirimkan ke eselon dibawahnya sesuai dengan pesanan yang sudah dilakukan. Dalam proses ini mahasiswa akan belajar bagaimana perbedaan antara pesanan dan penjualan. 7. Distribusi barang ke end customer Dalam fase ini mahasiswa akan belajar bagaimana suara pasar akan mempengaruhi tidak hanya ritel namun juga sampai eselon paling atas. Jika tidak dilakukan dengan hati-hati dan tanpa koordinasi, suara pasar tidak akan terdengar. Upstream / Hulu Penentuan produk yang akan dihasilkan Pemilihan supplier Aliran backward dilakukan saat mensimulasikan beer game, untuk mengilustrasikan pull system Proses pembelian Pengendalian kualitas Aliran barang Aliran Informasi Pengelolaan persediaan Lantai produksi Pengendalian kualitas Pengelolaan persediaan Downstream / Hilir Distribusi barang ke masing-masing eselon dalam rantai pasok Distribusi barang ke end customer Aliran forward dilakukan saat mensimulasikan procurement game, untuk mengilustrasikan push system Gambar 2. Pembelajaran yang didapatkan dalam simulasi permainan IE Game Gambar 2 tersebut merupakan ilustrasi dari pembelajaran dalam IE game yang telah dijelaskan sebelumnya. Sesuai dengan tujuannya, IE Game akan memberikan gambaran kepada mahasiswa dengan lebih komprehensif dimulai dari hulu ke hilir.

Gambar 3. Papan permainan IE Game HASIL DAN PEMBAHASAN Model simulasi dirancang untuk dimainkan oleh 20 mahasiswa dengan pembagian sesuai dengan Gambar 4. Industrial Enginering Game Mengilustrasikan Push Mengilustrasikan Pull 2 pemain Gudang Bahan Baku SK 1 SK 2 1 pemain sebagai GM dan 1 pemain sebagai time keeper SK 3 Pemasok Terpilih Manufaktur SK 4 Distributor Grosir 9 pemain (termasuk pemain untuk supplier yang tidak terpilih (3 supplier). Pemain tidak terpilih akan gabung dengan pos lain nantinya) Masingmasing 1 pemain 1 pemain 2 pemain SK 5 3 pemain 3 pemain Stasiun Inspeksi Gudang Produk Jadi Procurement Game Beer Game Ritel 3 pemain Konsumen Akhir Instruktur Gambar 4. Formasi simulasi permainan IE Game IE Game dilakukan dengan menggunakan replika bahan baku yaitu kertas lipat dan diproduksi menjadi origami berbentuk kursi, kamera, bunga tulip dan burung bangau. Kertas lipat yang merupakan bahan baku akan dibeli dari supplier dan akan diproduksi sesuai dengan urutan dan waktu proses yang telah ditentukan. Setiap tim sesuai dengan Gambar 4 akan diberikan lembar kerja, yang akan diisi pada saat pemain melakukan transaksi atau koordinasi. Permainan ini juga mempunyai asumsi yaitu besarnya permintaan berada diantara 2 unit sampai 10 unit random, biaya yang diperhitungkan hanyalah biaya persediaan dan biaya back order, biaya persediaan per unit adalah $ 0,25/unit dan biaya back order $ 0,5/unit, permainan disimulasikan selama 20 periode, besarnya harga jual adalah dengan menjumlahkan seluruh biaya dan mengambil keuntungan sama semua pemain yaitu 25% dari biaya yang dikeluarkan. Hasil permainan yang diperoleh menunjukkan

adanya biaya yang tinggi yang disebabkan oleh adanya persediaan ataupun karena adanya biaya kehilangan konsumen sehingga perlu dilakukan back order. Setiap tim mempunyai keputusan masing-masing, hasil yang diperolehpun berbeda-beda. Namun pada saat simulasi sistem produksi tarik, mahasiswa bisa melihat bahwa sistem produksi tarik merupakan prinsip dari JIT yang bertujuan untuk mengeliminasi inventori dan berkebalikan dengan sistem produksi MRP. Sebelum melakukan simulasi, mahasiswa diberikan pretest yang berisi pertanyaan tentang teknik industri. Setelah melakukan simulasi, mahasiswa juga akan diberikan posttest dengan pertanyaan yang sama. Fungsinya adalah untuk mengetahui, bagaimana peningkatan pemahaman mahasiswa setelah permainan dilaksanakan. Melalui uji perbedaan paired samples t-test, terbukti ada perbedaan pemahaman mahasiswa sebelum dan setelah mengikuti simulasi permainan IE Game. t(26) = -5.319; p < 0,05. Data posttest ( M = 54.41; SD = 4.088 ) memiliki rata-rata yang lebih besar daripada data pretest ( M = 49.19; SD = 6.628 ). Berarti, simulasi permainan IE Game terbukti mampu meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang Teknik Industri. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang dapat dihasilkan dari penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini telah menghasilkan model pembelajaran melalui simulasi permainan yang diberi nama IE Game, sebagai usulan metode pembelajaran di Teknik Industri untuk memudahkan pemahaman mahasiswa 2. IE Game, bisa menjembatani mahasiswa untuk memahami antara teori dan dunia nyata. Hal ini terbukti dengan uji yang telah dilakukan, terdapat perbedaan tingkat pemahaman mahasiswa antara sebelum dan setelah simulasi permainan dengan alat ukur pretest dan posttest. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah : 1. Dengan perkembangan teknologi saat ini, penelitian bisa dikembangkan dengan menggunakan alat bantu komputer. 2. IE Game ini bisa diimplementasikan sebagai sarana pengenalan mahasiswa baru dalam memahami apa itu Teknik Industri. REFERENSI [1] Banks, J. (1999). Introduction to Simulation. Proceedings of the 1999 Winter Simulation Conference. USA. [2] Barçante, L. C., Corrêa, F. R., Maciel, M. S., Souza, F. S., & Alves, C. S. (2011). The Industrial Engineering Undergraduate Game. Proceedings of the International Mult iconference of Engineers and Computer Scientists. Hong Kong. [3] Boon-It, S. (2012). Using a Simulation Game Approach to Teach Pull and Push Production Concepts. Engineering Management Research, 1(1), 110-116. [4] Hidayatno, A., & Mahfudz, M. S. (2005). Development of A Production Planning and Control Simulation Game to Enhance Learning Experience. Jurnal Teknologi, 2, 15-26. [5] MIT. (t.thn.). Procurement Game. Dipetik Mei 17, 2013, dari http://supplychain.mit.edu: http://supplychain.mit.edu/games/procurementgame [6] Ncube, B. L. (2009, April 27). A Simulastion of Lean Manufacturing: The Lean Lemonade Tycoon 2. Dipetik Juli 5, 2013, dari http://sag.sagepub.com/: http://sag.sagepub.com/ [7] Pujawan, N. (2010). Supply Chain Management. Surabaya: Guna Widya.