SCHEDULE OF JAPAN MODALITAS PENURUNAN TARIF BEA MASUK DALAM PERSETUJUAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN JEPANG MENGENAI SUATU KEMITRAAN EKONOMI KATEGORI BARANG A B3 B5 B7 B10 B15 X P Q R Tarif Bea Masuk menjadi 0% pada tanggal implementasi Tarif Bea Masuk menjadi 0% dalam 4 tahap dengan tingkat Tarif Bea Masuk menjadi 0% dalam 6 tahap dengan tingkat Tarif Bea Masuk menjadi 0% dalam 8 tahap dengan tingkat Tarif Bea Masuk menjadi 0% dalam 11 tahap dengan tingkat Tarif Bea Masuk menjadi 0% dalam 16 tahap dengan tingkat Dikecualikan dari penurunan tarif Bea Masuk, berlaku tarif MFN Tarif Bea Masuk diturunkan dengan mengikuti catatan-catatan sebagaimana tercantum dalam Penjelasan I Tarif Bea Masuk diturunkan dengan mengikuti catatan-catatan sebagaimana tercantum dalam Penjelasan II Tarif Bea Masuk diturunkan dengan mengikuti catatan-catatan sebagaimana tercantum dalam Penjelasan III
Penjelasan I CATATAN MODALITAS PENURUNAN TARIF BEA MASUK ATAS KATEGORI BARANG P CATATAN 5 Tarif Bea Masuk dikurangi dalam enam tahap dengan tingkat penurunan yang sama setiap tahun dari 15,0 persen menjadi 13,0 persen. Penurunan tahap pertama dimulai pada tanggal implementasi. Keterangan: - Catatan 5 untuk Waffles and Wafers.
Penjelasan II CATATAN MODALITAS PENURUNAN TARIF BEA MASUK ATAS KATEGORI BARANG Q CATATAN 2 (a) Kuota tingkat tarif berlaku sesuai dengan ketentuan berikut: (iii) (iv) Dari tahun pertama sampai dengan tahun kelima, besarnya kuota agregat adalah 1.000 metrik ton untuk setiap tahun. Tarif dalam kuota untuk bea masuk adalah bebas. Untuk maksud sub-ayat dan (ii) di atas, kuota tingkat tarif akan dilaksanakan melalui sertifikat kuota tingkat tarif yang diterbitkan oleh Pihak pengimpor berdasarkan sertifikat yang diterbitkan oleh Pihak pengekspor untuk setiap ekspor. Sesuai dengan ayat 2 Pasal 20, Para Pihak akan melakukan negosiasi, dalam tahun kelima, tentang besarnya kuota agregat sesudahnya. Bila tidak ada kesepakatan antara Para Pihak dan sebelum kesepakatan tersebut dicapai sebagai hasil dari negosiasi, maka besarnya kuota agregat yang ditetapkan pada sub-ayat di atas berlaku. (b) Tarif Bea Masuk yang berlaku untuk barang asal selain yang diimpor berdasarkan kuota tingkat tarif adalah sebagai berikut: (ii) 10,0 persen, untuk barang asal yang diimpor selama jangka waktu dari 1 April sampai dengan 30 September; dan 20,0 persen, untuk barang asal yang diimpor selama jangka waktu dari 1 Oktober sampai dengan 31 Maret, terhitung sejak tanggal mulai berlakunya Persetujuan IJ- EPA. 3 (a) Kuota tingkat tarif akan diterapkan sesuai ketentuan sebagai berikut: Dari tahun pertama sampai tahun kelima, jumlah kuota agregat adalah sebagai berikut, berturut-
turut: (A) (B) (C) (D) (E) 100 metrik ton untuk tahun pertama; 150 metrik ton untuk tahun kedua; 200 metrik ton untuk tahun ketiga; 250 metrik ton untuk tahun keempat; dan 300 metrik ton untuk tahun kelima. (ii) (iii) (iv) Tarif dalam kuota bea masuk adalah bebas. Untuk maksud sub-ayat dan (ii) di atas, kuota tingkat tarif akan dilaksanakan melalui sertifikat kuota tingkat tarif yang diterbitkan oleh Pihak pengimpor berdasarkan sertifikat yang diterbitkan oleh Pihak pengekspor untuk setiap ekspor. Sesuai dengan ayat 2 Pasal 20, Para Pihak akan melakukan negosiasi pada tahun kelima, tentang jumlah kuota agregat sesudahnya. Bila tidak dicapai kesepakatan antara Para Pihak dan sebelum kesepakatan tersebut dicapai sebagai hasil dari negosiasi, maka jumlah kuota agregat untuk tahun kelima berlaku. (b) Tarif bea masuk yang diterapkan untuk barang asal selain yang diimpor berdasarkan kuota tingkat tarif adalah 17,0 persen, terhitung sejak tanggal mulai berlakunya Persetujuan IJ-EPA. 6 (a) Kuota tingkat tarif akan diterapkan sesuai ketentuan sebagai berikut: Dari tahun pertama sampai tahun kelima, jumlah kuota agregat adalah sebesar 25.000 metrik ton untuk setiap tahun. (ii) Tarif dalam kuota bea masuk adalah sebesar 3,4 persen. (iii) (iv) Untuk maksud sub-ayat dan (ii) di atas, kuota tingkat tarif akan dilaksanakan melalui sertifikat kuota tingkat tarif yang diterbitkan oleh Pihak pengimpor. Kuota tingkat tarif akan diurus oleh Pihak pengimpor dan jumlah kuota agregat akan di alokasikan oleh Pihak pengimpor. Sesuai dengan ayat 2 Pasal 20, Para Pihak akan melakukan negosiasi, pada tahun kelima, tentang
jumlah kuota agregat sesudahnya. Apabila tidak dicapai kesepakatan antara Para Pihak dan sebelum kesepakatan tersebut dicapai sebagai hasil dari negosiasi, maka jumlah kuota agregat yang ditetapkan pada sub-ayat di atas berlaku. (b) Tarif Bea Masuk yang diterapkan terhadap barang asal selain yang diimpor berdasarkan kuota tingkat tarif akan dikurangi dalam delapan tahap dengan tingkat penurunan yang sama setiap tahun mulai dari 17,0 persen sampai 12,0 persen. Penurunan tahap pertama dimulai pada tanggal implementasi. Keterangan: - Catatan 2 untuk Pisang (segar), - Catatan 3 untuk Nanas, dan - Catatan 6 untuk D-glucitol (sorbitol).
Penjelasan III CATATAN MODALITAS PENURUNAN TARIF BEA MASUK ATAS KATEGORI BARANG R CATATAN 1 Tarif Bea Masuk akan dinegosiasikan kembali di tahun kelima dari dimulainya tanggal impelementasi. 4 Tarif Bea Masuk akan dinegosiasikan kembali di tahun keempat dari dimulainya tanggal implementasi. Keterangan: - Catatan 1 untuk Produk Pertanian, Kehutanan & Perikanan, dan - Catatan 4 untuk Pisang (selain pisang segar), Produk Alkohol untuk penggunaan industri dan plywood.