SCHEDULE OF JAPAN MODALITAS PENURUNAN TARIF BEA MASUK DALAM PERSETUJUAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN JEPANG MENGENAI SUATU KEMITRAAN EKONOMI

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 24/M-DAG/PER/6/2008 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI NOMOR : 05/DAGLU/PER/6/2008 TENTANG

Bagian 12. Seksi 1 Catatan untuk Jadwal Jepang

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 94/PMK.Oll/2008 MENTER! KEUANGAN,

2017, No mengenai Suatu Kemitraan Ekonomi, telah dijadwalkan skema penurunan tarif bea masuk dalam rangka Persetujuan antara Republik Indonesi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMENPERINDUSTRIAN. SURVEYOR. Verifikasi. Penunjukan.

BAB 2 JEPANG DAN DINAMIKA ASEAN +3 FREE TRADE AGREEMENT

2017, No Harmonized System 2017 dan ASEAN Harmonised Tariff Nomenclature 2017, perlu melakukan penyesuaian terhadap komitmen Indonesia berdasar

2017, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran N

2016, No /PMK.011/2011 tentang Penetapan Sistem Klasifikasi Barang dan Pembebanan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor yang telah beberapa kal

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 205/PMK.011/2014 TENTANG

2017, No Nation Asia Pacific Economic Cooperation Environmental Goods; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, h

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 128/PMK.011/2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

2013, No bejana tekan dan tangki dari logam, serta pembuatan mesin pertanian dan kehutanan telah memenuhi kriteria penilaian dan ketentuan baran

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 106/PMK.04/2007 TENTANG PEMBEBASAN BEA MASUK DAN/ATAU CUKAI ATAS IMPOR KEMBALI BARANG YANG TELAH DIEKSPOR

2 Mengingat pembebasan bea masuk atas impor mesin serta barang dan bahan untuk pembangunan atau pengembangan industri dalam rangka penanaman modal; c.

2011, No Umum dan Peningkatan Daya Saing lndustri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2011; c. bahwa dalam rangka pemberian Bea Masuk Ditanggun

2017, No b. bahwa sehubungan dengan pemberlakuan ketentuan mengenai sistem klasifikasi barang berdasarkan Harmonized System 2017 dan ASEAN Har

2017, No c. bahwa pada tanggal 4 Oktober 2017, Pemerintah bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia telah menyepakati tar

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146/PMK.010/2017 TENTANG TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Diterima : 3 September 2013 Disetujui : 18 September 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR NTT BULAN JANUARI 2014*

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98/PMK.011/2012 TENTANG

1 of 5 21/12/ :02

Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor SE-12/BC/2001 tanggal 20 April 2001 PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN BEA MASUK ANTI DUMPING TERHADAP

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Anti Dumping Terhadap Impor Produk Canai Lantaian Dari Besi Atau Baja Bukan Paduan Dari Negara Jepang, Republik Korea, Taiwan, Republik Rakyat Tiong

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

POLICY BRIEF KAJIAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN IMPOR PRODUK HORTIKULTURA. Dr. Muchjidin Rahmat

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 116/PMK.04/2005 TENTANG

Ekspor hasil pertanian pada Agustus 2015 mengalami penurunan menjadi sebesar US$ 0,42 juta bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 179/PMK.011/2012 TENTANG TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

EKSPOR PAPUA BARAT SEPTEMBER 2015 MENCAPAI US$ 214,83

PUBLIC HEARING PERUBAHAN PERMENTAN NO. 16 TAHUN 2017 TENTANG RIPH DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA KEMENTERIAN PERTANIAN 2017

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Alasan Utama Pemerintah Indonesia Melakukan Kerjasama Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 248/PMK.011/2014 TENTANG

113/PMK.011/2011 BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN TINTA K

SALINAN MENTERI NOMOR DENGAN. Pembuatan. elektronika. barang. terhadap. impor. c. bahwa. telah memenuhi. Komponen. dan bahan. Bea Masuk.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. 1 Sambutan Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Ahmad Dimyati pada acara ulang tahun

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 131/PMK.011/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Didorong oleh ekspor non-migas yang kuat, ekspor Indonesia bulan Oktober 2010 mencetak rekor tertinggi sebesar US$14,2 miliar

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 79/PMK.03/2010 TENTANG

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR NTT BULAN DESEMBER 2013*

BAB V ALIRAN PERDAGANGAN, KONDISI TARIF DAN PERFORMA EKSPOR INDONESIA DI PASAR ASEAN PLUS THREE

Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan Ekonomi. Perekonomian Indonesia

SALINAN 7/PMK.011/ TENTANG

2017, No DAG/PER/12/2016 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdaganga

DAMPAK PERDAGANGAN BEBAS ASEAN CINA BAGI PEREKONOMIAN INDONESIA (Studi Kasus : Dampak pada Tekstil dan Produk Tekstil Indonesia (TPT))

LEMBARAN DAERAH NOMOR: 3 SERI: D TAHUN: 2005 NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109/PMK. 011/2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 175/PMK.011/2013 TENTANG

-2- No.1996, 2015 Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36/M-DAG/PER/5/2012 tentang Tata Cara Penetapan Harga Patokan Ekspor Atas Produk Pertanian dan K

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

VII. KESIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN

Market Brief. Beras di Jerman

SALINANN TENTANG TUHAN. dan peralatan

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 175/PMK.011/2013 TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN NO.1

Kinerja Ekspor Nonmigas Januari-April Lampui Target *Sinyal bahwa FTA/EPA Semakin Efektif dan Pentingnya Diversifikasi Pasar

Isu Strategis Pengelolaan Industri Dalam Perpekstif Kebijakan Fiskal (Kementerian Keuangan)

2011, No Daya Saing lndustri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2011; c. bahwa dalam rangka pemberian Bea Masuk Ditanggung Pemerintah atas imp

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PMK.011/2014 TENTANG

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BARAT JUNI* 2017

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2003 TENTANG PANAS BUMI

PRINSIP-PRINSIP PERDAGANGAN DUNIA (GATT/WTO)

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2002 TENTANG TINDAKAN PENGAMANAN INDUSTRI DALAM NEGERI DARI AKIBAT LONJAKAN IMPOR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BPS PROVINSI JAWA BARAT

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 311/MPP/Kep/10/2001 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

108/PMK.011/2011 BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN DAN PER

Ekspor hasil pertanian pada Januari 2015 meningkat menjadi sebesar US$ 1,64 juta hal tersebut bila dibandingkan dengan ekspor pada bulan sebelumnya.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/PMK.04/2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/PMK.04/2017 TENTANG PENUNDAAN PEMBAYARAN UTANG BEA MASUK, BEA KELUAR,

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MARET 2015

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

183/PMK.011/2009 PENGENAAN BEA MASUK ANTI DUMPING TERHADAP IMPOR BI-AXIALLY ORIENTED POLYPROPYLENE F

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2017

A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR PAPUA BARAT MEI 2017 MENCAPAI US$ 178,12 JUTA. Nilai ekspor Papua Barat Mei 2017 mencapai US$ 178,12 juta

BAB III OBJEK PENELITIAN. Economic Partnership Agreement (EPA), merupakan kerjasama ekonomi

KAJIAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN IMPOR PRODUK HORTIKULTURA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014

A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR PAPUA BARAT OKTOBER 2015 MENCAPAI US$ 193,96 JUTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Crude palm oil (CPO) berasal dari buah kelapa sawit yang didapatkan dengan

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76/PMK. 011/2012 TENTANG

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU

S-485/PJ.33/2005 PERMASALAHAN PEMERIKSAAN

Transkripsi:

SCHEDULE OF JAPAN MODALITAS PENURUNAN TARIF BEA MASUK DALAM PERSETUJUAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN JEPANG MENGENAI SUATU KEMITRAAN EKONOMI KATEGORI BARANG A B3 B5 B7 B10 B15 X P Q R Tarif Bea Masuk menjadi 0% pada tanggal implementasi Tarif Bea Masuk menjadi 0% dalam 4 tahap dengan tingkat Tarif Bea Masuk menjadi 0% dalam 6 tahap dengan tingkat Tarif Bea Masuk menjadi 0% dalam 8 tahap dengan tingkat Tarif Bea Masuk menjadi 0% dalam 11 tahap dengan tingkat Tarif Bea Masuk menjadi 0% dalam 16 tahap dengan tingkat Dikecualikan dari penurunan tarif Bea Masuk, berlaku tarif MFN Tarif Bea Masuk diturunkan dengan mengikuti catatan-catatan sebagaimana tercantum dalam Penjelasan I Tarif Bea Masuk diturunkan dengan mengikuti catatan-catatan sebagaimana tercantum dalam Penjelasan II Tarif Bea Masuk diturunkan dengan mengikuti catatan-catatan sebagaimana tercantum dalam Penjelasan III

Penjelasan I CATATAN MODALITAS PENURUNAN TARIF BEA MASUK ATAS KATEGORI BARANG P CATATAN 5 Tarif Bea Masuk dikurangi dalam enam tahap dengan tingkat penurunan yang sama setiap tahun dari 15,0 persen menjadi 13,0 persen. Penurunan tahap pertama dimulai pada tanggal implementasi. Keterangan: - Catatan 5 untuk Waffles and Wafers.

Penjelasan II CATATAN MODALITAS PENURUNAN TARIF BEA MASUK ATAS KATEGORI BARANG Q CATATAN 2 (a) Kuota tingkat tarif berlaku sesuai dengan ketentuan berikut: (iii) (iv) Dari tahun pertama sampai dengan tahun kelima, besarnya kuota agregat adalah 1.000 metrik ton untuk setiap tahun. Tarif dalam kuota untuk bea masuk adalah bebas. Untuk maksud sub-ayat dan (ii) di atas, kuota tingkat tarif akan dilaksanakan melalui sertifikat kuota tingkat tarif yang diterbitkan oleh Pihak pengimpor berdasarkan sertifikat yang diterbitkan oleh Pihak pengekspor untuk setiap ekspor. Sesuai dengan ayat 2 Pasal 20, Para Pihak akan melakukan negosiasi, dalam tahun kelima, tentang besarnya kuota agregat sesudahnya. Bila tidak ada kesepakatan antara Para Pihak dan sebelum kesepakatan tersebut dicapai sebagai hasil dari negosiasi, maka besarnya kuota agregat yang ditetapkan pada sub-ayat di atas berlaku. (b) Tarif Bea Masuk yang berlaku untuk barang asal selain yang diimpor berdasarkan kuota tingkat tarif adalah sebagai berikut: (ii) 10,0 persen, untuk barang asal yang diimpor selama jangka waktu dari 1 April sampai dengan 30 September; dan 20,0 persen, untuk barang asal yang diimpor selama jangka waktu dari 1 Oktober sampai dengan 31 Maret, terhitung sejak tanggal mulai berlakunya Persetujuan IJ- EPA. 3 (a) Kuota tingkat tarif akan diterapkan sesuai ketentuan sebagai berikut: Dari tahun pertama sampai tahun kelima, jumlah kuota agregat adalah sebagai berikut, berturut-

turut: (A) (B) (C) (D) (E) 100 metrik ton untuk tahun pertama; 150 metrik ton untuk tahun kedua; 200 metrik ton untuk tahun ketiga; 250 metrik ton untuk tahun keempat; dan 300 metrik ton untuk tahun kelima. (ii) (iii) (iv) Tarif dalam kuota bea masuk adalah bebas. Untuk maksud sub-ayat dan (ii) di atas, kuota tingkat tarif akan dilaksanakan melalui sertifikat kuota tingkat tarif yang diterbitkan oleh Pihak pengimpor berdasarkan sertifikat yang diterbitkan oleh Pihak pengekspor untuk setiap ekspor. Sesuai dengan ayat 2 Pasal 20, Para Pihak akan melakukan negosiasi pada tahun kelima, tentang jumlah kuota agregat sesudahnya. Bila tidak dicapai kesepakatan antara Para Pihak dan sebelum kesepakatan tersebut dicapai sebagai hasil dari negosiasi, maka jumlah kuota agregat untuk tahun kelima berlaku. (b) Tarif bea masuk yang diterapkan untuk barang asal selain yang diimpor berdasarkan kuota tingkat tarif adalah 17,0 persen, terhitung sejak tanggal mulai berlakunya Persetujuan IJ-EPA. 6 (a) Kuota tingkat tarif akan diterapkan sesuai ketentuan sebagai berikut: Dari tahun pertama sampai tahun kelima, jumlah kuota agregat adalah sebesar 25.000 metrik ton untuk setiap tahun. (ii) Tarif dalam kuota bea masuk adalah sebesar 3,4 persen. (iii) (iv) Untuk maksud sub-ayat dan (ii) di atas, kuota tingkat tarif akan dilaksanakan melalui sertifikat kuota tingkat tarif yang diterbitkan oleh Pihak pengimpor. Kuota tingkat tarif akan diurus oleh Pihak pengimpor dan jumlah kuota agregat akan di alokasikan oleh Pihak pengimpor. Sesuai dengan ayat 2 Pasal 20, Para Pihak akan melakukan negosiasi, pada tahun kelima, tentang

jumlah kuota agregat sesudahnya. Apabila tidak dicapai kesepakatan antara Para Pihak dan sebelum kesepakatan tersebut dicapai sebagai hasil dari negosiasi, maka jumlah kuota agregat yang ditetapkan pada sub-ayat di atas berlaku. (b) Tarif Bea Masuk yang diterapkan terhadap barang asal selain yang diimpor berdasarkan kuota tingkat tarif akan dikurangi dalam delapan tahap dengan tingkat penurunan yang sama setiap tahun mulai dari 17,0 persen sampai 12,0 persen. Penurunan tahap pertama dimulai pada tanggal implementasi. Keterangan: - Catatan 2 untuk Pisang (segar), - Catatan 3 untuk Nanas, dan - Catatan 6 untuk D-glucitol (sorbitol).

Penjelasan III CATATAN MODALITAS PENURUNAN TARIF BEA MASUK ATAS KATEGORI BARANG R CATATAN 1 Tarif Bea Masuk akan dinegosiasikan kembali di tahun kelima dari dimulainya tanggal impelementasi. 4 Tarif Bea Masuk akan dinegosiasikan kembali di tahun keempat dari dimulainya tanggal implementasi. Keterangan: - Catatan 1 untuk Produk Pertanian, Kehutanan & Perikanan, dan - Catatan 4 untuk Pisang (selain pisang segar), Produk Alkohol untuk penggunaan industri dan plywood.