ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: KARTONO NIM P

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI OLEH : GABRI ZELA CYNTIA NOVITASARI NPM:

SKRIPSI. Oleh: MUHAMMAD KHOLID NPM

SKRIPSI. Disusun oleh : CANDI OMEGA SETIAWAN NIM

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd.) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

S K R I P S I. Oleh: YUDHA WAHYU BASUKI NPM

SKRIPSI. Disusun oleh : SURYADI NIM

SUMBANGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN TERHADAP HASIL LAY UP SHOOT PADA SISWA PUTRA

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: OKTAFIAN NPM

PENGARUH LATIHAN PUSH-UP TERHADAP HASIL SHOOTING HUKUMAN DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA PUTRA SMP NEGERI 6 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

Disusun Oleh: Claudia Mutiara Putri NIM

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

PENGARUH LATIHAN PUSH-UP TERHADAP HASIL SHOOTING HUKUMAN DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 6 KEDIRI

SKRIPSI. Oleh : HEPI SANTOSA NPM

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Jurusan PENJASKESREK OLEH :

PENGARUH LATIHAN PUSH-UP TERHADAP HASIL SHOOTING HUKUMAN DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA PUTRA SMP NEGERI 6 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis menggunakan program SPSS versi 16.0

Unnes Journal of Sport Sciences

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Universitas Negeri Yogyakartasebagai berikut ini:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Jurusan Penjaskesrek. Disusun Oleh : EBTA RAHARJA PUTRA

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki tersebut. Apabila tidak dikembangkan, maka akan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

SKRIPSI. Oleh: Cahya Kusuma Padi NIM

BAB I PENDAHULUAN. dan memperluas pengetahuan yang berkaitan dengan kemampuan masingmasing

BAB I PENDAHULUAN. basket terbuka antar klub di setiap wilayah yang rata-rata pemainnya

SKRIPSI. Disusun Oleh : NUR AMINSYAH RAMADHAN NPM:

Aidin U. Arif mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Dra. Hj. Nurhayati liputo, M.Pd dan Marsa Lie Tumbal, S.Pd M.

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara memasukkan bola ke dalam keranjang (basket) lawan dan

TINGKAT KETERAMPILAN LAY UP SHOOT SISWA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA N 1 JEPON BLORA JAWA TENGAH E-JOURNAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Rezha, 2014

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek.

Kata kunci: hubungan tinggi badan, kekuatan otot lengan, power tungkai, kemampuan tembakan free throw

BAB l PENDAHULUAN. cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang tertutup dan hanya. pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

PERBEDAAN KEEFEKTIFAN ANTARA LAY UP SHOOT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi, pengujian hasil penelitian, dan. pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Pada Program Studi Penjaskesrek

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN TINGGI BADAN TERHADAP HASIL LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA SMA NEGERI 1 CIASEM

Koordinasi Mata, Tangan, Tinggi Badan dan Power Tungkai Terhadap Kemampuan Shootunderbasket (Nowo Tri Purnomo)

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

PENGARUH PENGGUNAAN RING SESUNGGUHNYA DAN MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN TEKNIK DASAR LAY UP SHOOT PADA SISWA SMKN 1 GROGOL TAHUN 2015 S K R I P S I

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

Kemampuan One Hand Set Shoot Dengan Jump Shoot Terhadap Efektifitas Mencetak Skor Dalam Permainan Bola Basket di SMA N 1 Pengasih Kulon Progo

PEMBELAJARAN DRIBBLE MENGGUNAKAN VARIASI BOLA TERHADAP HASIL DRIBBLE DALAM PERMAINAN BOLABASKET PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 KOTA KEDIRI TAHUN 2016

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

Oleh: Cahyo Nugroho

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL FREE THROW PADA PERMAINAN TIM BOLA BASKET PUTRA SMAN 14 PEKANBARU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lufty Bella Dina Hakiky, 2014

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Hakikat Kecakapan Bermain Bolabasket. Menurut peraturan PERBASI (2001:1), bolabasket ialah permainan

PROFIL KOBDISI FISIK PEMAIN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMAN 2 PARE TAHUN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aditia Bahrul Ilmy, 2014

TESIS Diajukan Guna Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd) Pada Jurusan Magister Keguruan Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah maupun luar lingkungan sekolah. mulai anak-anak (pemula) hingga dewasa (profesional/atlet).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini dunia khususnya olaharaga di Indonesia menunjukkan

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

JURNAL SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET KLUB SEPAKTAKRAW YUNIOR PANGGUL TRENGGALEK 2016

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI, POWER OTOT LENGAN DAN FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN TERHADAP HASIL LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. memasukkan bolabasket (keranjang) sendiri (Dedy Sumiyarsono, 2002: 1).

ARTIKEL PENELITIAN OLEH : AGUS KAMBALI NPM :

PERBANDINGAN HASIL TEMBAKAN ANTARA DRIBBLE JUMP SHOOT DENGAN PASSING JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Journal of Sport Sciences and Fitness

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

BAB 1 PENDAHULUAN. Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim

BAB I PENDAHULUAN. Teknik menembak dalam olahraga Bolabasket merupakan salah satu teknik yang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SKRIPSI. Oleh : DWI SATRIO BAGUS TUMEKO NPM :

Latihan Shooting Free Throw Mengunakan Modifikasi Bola

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh : ARDITYA PRADANA

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek

HUBUNGAN ANTARA VERTICAL JUMP DENGAN KETEPATAN SHOOTING DALAM PERMAINAN BOLA BASKET PADA SISWA KELAS VIII SMP 2 TROWULAN KABUPATEN MOJOKERTO SKRIPSI

SKRIPSI. Oleh : DWI PURNOMO NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKEREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN PRAKTIK DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BOLABASKET

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumya, maka. kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

gawang agar terhindar dari PENDAHULUAN kemasukan bola. Oleh karena itu teknik Permainan Bola Tangan di Indonesia pada masa sekarang ini belum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (menembak), passing (mengumpan), dan dribble (menggiring bola). Dari semua

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

NET TRAINING METHOD EFFECT FOR OVERHEAD PASS ABILITY OF BASKETBALL EXTRACURRICULAR MEMBERS IN RANDUDONGKAL SENIOR HIGH SCHOOL, PEMALANG REGENCY

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Soreang. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani merupakan proses pendidikan artinya bahwa melalui

ARTIKEL SKRIPSI. Disusun Oleh : NINGGAR MAYA TANJUNG NPM:

BAB III METODE PENELITIAN

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

I. PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada perkembangan

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR CHEST PASS

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING (LAY UP, UNDER RING, JUMP SHOOT) PADA MAHASISWA JPOK FKIP UNLAM TAHUN AKADEMIK 2012/2013

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, PANJANG LENGAN DAN TINGGI BADAN TERHADAP KEMAMPUAN LAY UP PADA SISWA PUTRA SMPIT INSAN PERMATA BOJONEGORO TAHUN 2015/ 2016 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S1) Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: KARTONO NIM. 13.1.01.09.0396P PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 1

2

3

HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, PANJANG LENGAN DAN TINGGI BADAN TERHADAP KEMAMPUAN LAY UP PADA SISWA PUTRA SMPIT INSAN PERMATA BOJONEGORO TAHUN 2015/ 2016 KARTONO NIM. 13.1.01.09.0396P Drs. Slamet Junaidi, M.Pd. dan Ruruh Andayani Bekti, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini belum diketahui hubungan antara power tungkai, panjang lengan, dan tinggi badan terhadap kemampuan lay up. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara power tungkai, panjang lengan dan tinggi badan terhadap kemampuan lay up dalam permainan bolabasket baik secara sederhana maupun secara bersama-sama. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional, dengan tiga variabel bebas dan 1 variabel terikat. Subyek dari penelitian ini adalah siswaputra SMPIT Insan Permata Bojonegoro yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket, dengan jumlah 24 siswa. Pengambilan data menggunakan tes, dengan instrument berupa tes Vertical Power Jump Test untuk tes power tungkai, Length caliper untuk tes panjang lengan, stadio meter untuk tes tinggi badan dan tes lay up shoot untuk tes kemampuan lay up. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi dan korelasi, baik secara sederhana maupun ganda, melalui uji prasyarat normalitas dan linearitas. Hasil penelitian memperoleh bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara power tungkai terhadap kemampuan lay up sebesar 0,526, dan sumbangan sebesar 15,3%. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara panjang lengan terhadap kemampuan lay up sebesar 0,564, dan sumbangan sebesar 17,8%. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tinggi badan terhadap kemampuan lay up sebesar 0,585, dan sumbangan sebesar 16,9%. Secara keseluruhan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara power tungkai, panjang lengan dan tinggi badan terhadap kemampuan lay up sebesar 0,707, dan sumbangan sebesar 50,0%. Kata Kunci : hubungan, power tungkai, panjang lengan, tinggi badan,kemampuan lay up 4

I. LATAR BELAKANG Hampir di segala bidang ilmu pengetahuan sekarang ini telah berkembang demikian pesat, adanya keterkaitan antara satu bidang pengetahuan dengan bidang lain suatu masalah menjadi lebih kompleks, karena dijelaskan melalui tinjauan dari berbagai sudut pengetahuan yang terkait dan saling menunjang. SMPIT IP Bojonegoro. merupakan salah satu sekolah favorit di Kabupaten Bojonegoro. Saat ini di SMPIT IP Bojonegoro. kegiatan intra dan ekstra berjalan dengan baik. Banyak siswa yang mempunyai prestasi di bidang akademik karena ditunjang oleh guruguru yang profesional. Disamping itu fasilitas sekolah juga memadai. Ada laboratorium-laboratorium yang menunjang kegiatan belajar mengajar, lapangan untuk kegiatan olahraga juga tersedia. Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Insan Permata Bojonegoro merupakan salah satu sekolah yang menjalankan kurikulum pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, akan tetapi pelaksanaannya masih belum optimal. Hal ini dapat diketahui peneliti berdasarkan hasil pengamatan peneliti, karena hanya mengacu pada kurikulum pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang dijadwalkan seminggu sekali dengan alokasi waktu selama dua jam pelajaran dirasa masih belum cukup karena untuk meningkatkan status daya tahan kardiorespirasi siswa SMPIT IP Bojonegoro. seharusnya minimal kebugaran jasmani sekurang-kurangnya 3-5 kali dalam satu minggu, selama kurang lebih 20-60 menit untuk setiap aktivitasnya. Selain itu, di SMPIT IP Bojonegoro sebelumnya belum pernah diadakan penelitian mengenai hubungan power tungkai, panjang lengan, dan tinggi badan dengan kemampuan lay up. Sehingga siswa belum mengetahui jika tinggi badan, panjang lengan, dan tinggi badan sangat berpengaruh dan mempunyai peranan penting terhadap kemampuan lay up dalam permainan bolabasket. Kegiatan ekstrakurikuler di SMPIT IP Bojonegoro ini juga banyak. Ada kegiatan ektrakurikuler pramuka, olahraga, beladiri, kesenian dan masih banyak lagi. Untuk kegiatan olahraga salah satunya adalah bolabasket. Ektrakurikuler bolabasket banyak peminatnya. Karena suatu kebanggaan tersendiri untuk menjadi tim bola basket SMPIT IP Bojonegoro. Disamping itu bolabasket di Kota Bojonegoro berkembang dengan pesat. Pelaksanaan ekstrakurikuler di SMPIT IP Bojonegoro. berjalan dengan lancar dan dilakukan secara rutin diadakan setiap hari Sabtu 5

pukul 15.00-17.00 wib. Dengan menggunakan lapangan basket yang standar dan SMPIT IP Bojonegoro. mempunyai bolabasket sebanyak 5 buah bola tetapi terkadang siswa membawa bolabasket sendiri karena minimnya bolabasket yang disediakan oleh sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler yaitu penambahan waktu diluar jam pelajaran, baik bimbingan langsung oleh guru pendidikan jasmani, pelatih, ataupun kreativitas siswa itu sendiri. Melalui kegiatan ekstrakurikuler diharapkan siswa dapat memperdalam pengetahuan yang berkaitan dengan mata pelajaran serta meningkatkan bakat, minat, dan keterampilan. Pada kenyataannya kegiatan ekstrakurikuler bolabasket SMPIT IP Bojonegoro. menunjukkan bahwa pada awal tahun ajaran jumlah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket sangat banyak, namun setelah berjalan beberapa bulan ternyata siswa semakin malas untuk mengikuti ekstrakurikuler bolabasket. Di SMPIT IP Bojonegoro. tidak semua siswa yang mengikuti ekstrakurikuler mampu melakukan lay up dengan teknik yang benar dan siswa juga kurang pengetahuan tentang permainan bolabasket. Bolabasket merupakan permainan yang gerakannya kompleks yaitu gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan, ketepatan, kelentukan dan lain-lain. Untuk menjadi seorang pemain bolabasket yang baik, harus menguasai teknik- teknik dasar permainan bolabasket, karena semakin baik seorang pemain dalam mendribel, menembak dan mengoper semakin baik kemungkinan untuk sukses, hal ini harus ditunjang pula kondisi fisik yang baik. Menurut Imam Sodikun (1992: 48) teknik dasar tersebut dapat dibagi sebagai berikut: teknik melempar dan menangkap, teknik menggiring bola, teknik menembak, teknik gerakan berporos, teknik lay up, teknik rebound. Sistem penyerangan dan pertahanan dalam permainan bolabasket seringkali menyebabkan terjadinya suatu kesalahan (foul). Menurut Imam Sodikun (1992: 86-87), adapun jenis kesalahan yang dapat dikenai sangsi tembakan bebas, antara lain adalah: kesalahan yang dilakukan bersamaan dengan usaha tembakan lapangan, kesalahan teknik (Technical foul), kesalahan yang disengaja (Unsportman Like foul), kesalahan tim (Team foul). Menurut Ambler (1982 : 9), keterampilan terpenting dalam bola basket ini adalah keterampilan menembak atau shooting bola ke dalam keranjang. Keterampilan ini merupakan suatu keterampilan yang memberikan kemampuan secara langsung. Selain itu memasukkan bola ke dalam keranjang 6

merupakan inti dari strategi bolabasket. Menembak adalah unsur yang menentukan dalam kemenangan dalam pertandingan, sebab kemenangan ditentukan oleh banyaknya bola yang masuk ke keranjang. Setiap regu yang menguasai bola selalu mencari kesempatan untuk dapat menembak. Setiap serangan selalu berusaha dapat berakhir dengan tembakan. Oleh kerena itu unsur menembak ini merupakan teknik dasar yang harus dipelajari dengan baik dan benar serta ditingkatkan keterampilannya dengan latihan. Tembakan lay up adalah teknik yang dilakukan dengan keadaan berlari sambil membawa bola dan melompat 2 langkah kemudian shoot dengan cara melemparkan bola dari bawah ke atas. Teknik lay up ini selalu digunakan di tiap pertandingan. Oleh karena itu menguasai teknik lay up merupakan salah satu kunci memenangkan sebuah pertandingan. Teknik lay up dalam permainan bolabasket merupakan sinkronisasi antara power tungkai, panjang lengan, kekuatan otot lengan, kelenturan pergelangan tangan dan jari-jari tangan, serta faktorfaktor pendukung lainnya seperti tinggi badan. Untuk mendapatkan tembakan lay up yang baik diperlukan impuls/tenaga yang sesuai dengan berat bola dan jarak dengan keranjang basket. Tenaga atau kekuatan yang digunakan prosesnya dimulai dari tubuh bagian bawah yaitu kaki. Pada saat otot-otot berkontraksi impuls/tenaga mulai ditransfer untuk kerja otot-otot kaki, kemudian saat kaki ditolakkan, tangan mendorong bola ke dalam keranjang Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa power tungkai, panjang lengan dan tinggi badan mempunyai peranan penting dalam kemampuan lay up. Untuk itu penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai hubungan kekuatan otot tungkai, panjang lengan dan tinggi badan terhadap kemampuan lay up pada permainan bolabasket. II. METODE 1. Pendekatan penelitian Penelitian ini berakar dari permasalahan, untuk dapat mengetahui sumbangan yang disumbangkan oleh power otot tungkai, panjang lengan, dan tinggi badan terhadap keberhasilan lay up. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif 2. Teknik Penelitian Teknik penelitian menggunakan penelitian korelasi yaitu suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat 7

hubungan antara dua variabel atau lebih. Studi korelasi digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan seelumnya. Dalam hipotesis dinyatakan bahwa ada sumbangan antara satu variabel dengan variabel yang lain, maka prosedur korelasional dapat digunakan untuk menguji hipotesis tersebut sebagai berikut: III. HASIL DAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hubungan antara power tungkai, panjang lengan dan tinggi badan terhadap kemampuan lay up dalam permainan bolabasket sebagai berikut: 1. Ada hubungan yang signifikan antara power tungkai terhadap kemampuan lay up dalam permaianan bolabasket Nilai korelasi sederhana antara power tungkai terhadap kemampuan lay up sebesar 0,526. Berdasar pengujian hipotesis hubungan keduanya signifikan, hal ini berarti bahwa power tungkai memberikan sumbangan yang signifikan terhadap kemampuan lay up. Sumbangan yang diperoleh sebesar 15,3%. Dalam melakukan lay up, hal terpenting adalah dapat memasukkan bola ke ring atau keranjang, dalam hal ini power tungkai memberikan kontribusi atau sumbangan sebesar 15,3%. Power tungkai merupakan daya ledak otot tungkai, dimana hal ini berperan ketika seorang pemain melakukan lompatan ke atas. Memperhatikan hal ini maka faktor power tungkai tidak dapat dikesampingkan dalam melakukan lay up, dan justru sebaliknya bahwa faktor power tungkai harus diperhatikan. Koefisien korelasi yang diperoleh bernilai positif, hal ini berarti bahwa semakin tinggi nilai power tungkai seseorang, maka akan semakin tinggi pula kemampuan lay upnya. Apabila seorang pemain dapat melompat tinggi, maka akan semakin mudah untuk memasukkan bola ke ring. Dengan demikian kesuksesan dalam melakukan lay up seseorang akan semakin tinggi jika seorang pemain juga mempunyai power tungkai yang tinggi. 2. Ada hubungan yang signifikan dari panjang lengan terhadap kemampuan lay up dalam permainan bolabasket Nilai korelasi sederhana antara panjang lengan terhadap kemampuan lay up sebesar 0,564. Berdasar pengujian hipotesis hubungan keduanya signifikan, hal ini mempengaruhi sumbangan yang 8

diberikan variabel panjang lengan terhadap kemampuan lay up. Sumbangan yang diberikan variabel panjang lengan terhadap kemampuan lay up sebesar 17,8%. Panjang lengan merupakan jarak yang diukur dari kepala tulang lengan (Caput Os. Ocromion) sampai diujung jari tengah. Dalam permainan bolabasket, kemampuan lay up cukup penting karena dengan kemampuan tersebut seorang pemain dapat mencetak poin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang lengan berhubungan positif dan signifikan dengan kemampuan lay up, dan memberikan kontribusi sebesar 17,8%. Dalam hal ini panjang lengan berperan ketika seorang pemain hendak memantulkan bola ke papan pantul. Bahwa lengan yang semakin panjang, akan lebih mudah memantulkan bola ke papan pantul karena jarak yang diperoleh antara bola dengan papan pantul juga akan semakin dekat. 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara tinggi badan terhadap kemampuan lay up dalam permaianan bolabasket Nilai korelasi sederhana antara tinggi badan terhadap kemampuan lay up sebesar 0,585. Berdasar pengujian hipotesis hubungan keduanya signifikan, hal ini mempengaruhi sumbangan yang diberikan variabel panjang lengan terhadap kemampuan lay up. Sumbangan yang diberikan variabel panjang lengan terhadap kemampuan lay up sebesar 16,9%. Tinggi badan merupakan ukuran seluruh badan yang diukur adalah dari telapak kaki sampai dengan kepala bagian atas atau vertex I. Dalam permainan bolabasket, tinggi badan tentu sangat dibutuhkan karena inti dari permainan bolabasket dalam memasukkan bola ke keranjang atau ring yang berada sekitar 2 meter lebih di atas permukaan lantai. Kemampauan lay up merupakan kemampuan seseorang untuk memasukkan bola ke ring dengan menggunakan bantuan papan pantul. Hasil peneltian menunjukkan bahwa panjang lengan berhubungan signifikan dengan kemampuan lay up, dan memberikan kontribusi sebesar 16,9%. Tinggi badan berperan dalam melakukan lay up ketika hendak melepaskan bola ke papan pantul, bahwa sesorang yang lebih tinggi akan mudah memantulkan bola ke papan pantul karena jarak bola dengan papan 9

pantul juga akan lebih dekat. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi badan seseorang, maka akan semakin tinggi pula kemampuan lay upnya. 4. Ada hubungan yang signifikan antara power tungkai, panjang lengan dan tinggi badan terhadap kemampuan lay up dalam permainan bolabasket Nilai korelasi ganda antara power tungkai, panjang lengan dan tinggi badan terhadap kemampuan lay up sebesar 0,707. Ternyata korelasi dari ketiga variabel bebas secara bersama-sama terhadap kemampuan lay up sangat kuat. Berdasar pengujian hipotesis hubungan dari ketiga variabel bebas secara bersama-sama terhadap kemampuan lay up signifikan. Sumbangan yang diberikan ketiga variabel bebas secara bersama-sama terhadap kemampuan lay up sebesar 50,0%. Sumbangan ini diperoleh dari variabel power tungkai, panjang lengan, dan tinggi badan, sedangkan sisanya sebesar 50,0% berasal dari variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini. Dalam permainan bolabasket, lay up merupakan salah satu senjata ampuh untuk mencetak poin, karena dengan teknik ini bola dilepaskan dekat dengan ring yang memungkinkan bola masuk akan lebih besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa power tungkai, panjang lengan dan tinggi badan mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kemampuan lay up. Dalam hal ini sumbangan yang diberikan sangat besar, yaitu sebesar 50,0%, sehingga diharapkan dalam latihan bolabasket, khususnya teknik lay up memperhatikan unsur power tungkai, panjang lengan dan tinggi badan seseorang, karena sumbangan yang diberikan juga sangat besar. Dengan demikian apabila seorang pemain mempunyai power tungkai, panjang lengan dan tinggi badan yang tinggi maka kemampuan lay up yang diperoleh juga akan semakin tinggi pula. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan: 1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara power tungkai terhadap kemampuan lay up dalam permainan bolabasket. 2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara panjang lengan terhadap kemampuan lay up dalam permainan bolabasket. 10

3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tinggi badan terhadap kemampuan lay up dalam permainan bolabasket. 4. Secara bersama-sama terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara power tungkai, panjang lengan dan tinggi badan terhadap kemampuan lay up dalam permainan bolabasket. IV. DAFTAR PUSTAKA Syaifudin, Aip. (1992). Pendidikan OR dan Kesehatan, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Johnson, Barry L. (1986). Prototiocal Measurement for Evaluation in Physical Education. New York. Mac Milan Publishing Company. Sumiyarsono, Dedy. (2002). Keterampilan Lanjut Bolabasket. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Yogyakarta Wissel, Hal. (1996). Bola Basket. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Harsono, (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikology dalam Coaching.Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti P2PTK. Ismaryati. (2006). Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Sajoto, M. (1995). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize. Sajoto, M. (1998). Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Ahmadi, Nuril. (2007). Permainan Bola. Basket. Solo: Era Intermedia. Oliver, John. (2007). Basketball Fundamentals. (Terjemahan Wawan Eko). Bandung: Pakar Raya Sirodjudin, dkk. (1994). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: PT Grafindo Media Pratama. Arikunto, Suharsini. (1992). Prosedur Penelitian suatu Perdebatan Praktif. Jakarta: PT. Rineka Citra. Sutarno HP. (1993). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta. 11

Hadi, Sutrisno. (1989). Metodologi Research III. Yogyakarta: Andi Offset. Hadi, Sutrisno. (1991). Analisis Regresi. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM. Jonath, dkk, (1985). Atletik. Jakarta: PT. Rusda Jaya Putra. http://www.scribd.com/doc/27088878/asese ment-lay-up-shoot-bola- Basketdiakses pada tanggal 29 April 2012. 12